Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu
SEMARANG, KOMPAS.TV- Driver ojol atau pengemudi ojek online dari berbagai aplikator menggelar demo di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah.

Demo ojol ini serentak di seluruh Indonesia, selain berdemo mereka juga mengimbau rekan pengemudi ojol lainnya untuk offbid atau mematikan aplikasi dan menolak bekerja.

Para peserta aksi demo ojol ini menuntut kesejahteraan dan regulasi yang jelas. Saat berita ini dibuat perwakilan dari peserta aksi sedang mediasi bersama DPRD Provinsi Jateng untuk mendesak tuntutan lokal dan nasional sampai ke pusat.

Baca Juga Demo Ojol di Solo, DPRD Solo: Kami Kawal Aspirasi Sampai ke Kementerian di https://www.kompas.tv/regional/594444/demo-ojol-di-solo-dprd-solo-kami-kawal-aspirasi-sampai-ke-kementerian

Editor Video: Joshua Victor

#demoojol#demoojekonline#driverojol#ojol

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/594449/demo-ojol-semarang-bertabur-bunga-humas-aksi-ada-monopoli-order-mobil-teman-kami-ditarik-leasing
Transkrip
00:00Kita memang mengimbau untuk obit ya, obit sehari.
00:04Tapi kita tidak memaksa kepada semua teman-teman tersebut, mohon-mojol, semua kita.
00:10Dimo kita kali ini, ini kan demo nasional ya.
00:14Jadi tuntutan satu Indonesia itu semuanya sama.
00:17Dari masing-masing daerah semuanya sama.
00:20Kita sebarangnya minta pemerintah daerah untuk ikut mendorong ke pusat terkait tuntutan kita,
00:27nah yaitu hilangkan demat, potongan 10 persen,
00:33terus payung hukum juga salah satunya itu.
00:38Jadi kita mohon kepada pemerintah daerah mendukung aktirasi dari teman-teman ini
00:44supaya sampai ke atas, karena selama ini teman-teman pejol maupun depan-teman perasaan terjolimi.
00:51Jadi kita menjadi tapiprahan dari aplikator.
00:55Keresahannya kita tarif dan potongan yang sangat teki.
01:08Potongan yang tertulis itu kan 20 persen,
01:13tapi kenyataan praktek di lapangan hampir 40-50 persen.
01:17Belum itu lagi ada biaya-biaya tambahan dan juga supaya untuk hemat itu ada salah satu aplikator,
01:27kita diharuskan membayar supaya mendapatkan order.
01:30Tarifnya sudah murah, kita juga harus dibayar orderan.
01:33Untuk bayarannya itu, kita harganya sampai 3.000 lebih ya?
01:42Ya, 3.000 lebih.
01:44Jadi kalau dihitung itu satu bulan hampir 400.380.
01:49Iya, yang harus dibayarkan.
01:51Pemasukannya ya, kalau kita hitung aja mbak.
01:54Kalau turun ke dua kan 9.000, 10.000.
01:57Itu kita harus bayar 3.000, berarti berapa?
02:01Pendapatannya kan sudah kepotong jauh.
02:03Belum kepotong 20 persen plus.
02:06Itu untuk mobil sama motor ya?
02:08Untuk motor.
02:10Kalau untuk mobil, banyak terjadi monopoli order.
02:15Dan juga manipulasi jarak.
02:18Jadi jarak yang dari pihak aplikator itu tidak sesuai dengan Google Map.
02:24Kita ibaratnya dikorupsi masalah jaraknya.
02:27Darah yang di Google Map itu misalnya 10 kilo.
02:31Tapi di aplikasi, map dari aplikasi cuma 70 atau 80.000.
02:36Dan tarifnya itu kan itu berkurang.
02:39Ya kan?
02:39Nah, itu sangat merugikan kita apalagi.
02:41Dengan tarif emas yang sangat pencegah.
02:43Dan potongannya lebih dari 20 persen.
02:46Kita ambil contoh aja, tarif tunai itu 30.000.
02:51Tapi yang diterima sama driver cuma 40.000.
02:53Berarti potongannya lebih dari 50 persen kan itu.
02:57Contohnya seperti ini.
02:59Kalau kamu sendiri bisa dapat satu bulan berapa?
03:02Sekarang berapa?
03:03Sekarang dapat separohnya aja dalam dunia.
03:07Dari yang dulu ya.
03:09Makanya teman-teman driver yang roda empat itu banyak yang mobilnya ditarik sama leseng.
03:16Karena mereka tidak kuat untuk bayar angkuran.
03:18Ada aksi ini enggak?
03:22Kita memang mengimbau untuk COVID-19 sehari.
03:28Tapi kita tidak memaksa kepada semua teman-teman driver.
03:32Ayo kita goyang sama teman-teman.
03:33Ayo kita goyang sama teman.
03:46Ayo kita goyang sama teman-teman.
04:16Saya Sintia Rompas.
04:44Saksikan program-program Kompas TV melalui siaran digital, pay TV, dan media streaming lainnya.
04:52Kompas TV, independen, terpercaya.

Dianjurkan