- 25/4/2025
JAKARTA, KOMPAS.TV Di balik gemerlap panggung sirkus, tersembunyi kisah pilu yang kini viral setelah diungkapkan oleh para mantan pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI).
Para mantan pemain sirkus OCI menceritakan adanya dugaan kekerasan fisik dan eksploitasi.
Bagaimana kisah sebenarnya? Simak wawancara Jurnalis Digital KompasTV, Kharismaningtyas bersama Ida, salah satu mantan pemain sirkus OCI.
#sirkus #oci #orientalcircusindonesia
Para mantan pemain sirkus OCI menceritakan adanya dugaan kekerasan fisik dan eksploitasi.
Bagaimana kisah sebenarnya? Simak wawancara Jurnalis Digital KompasTV, Kharismaningtyas bersama Ida, salah satu mantan pemain sirkus OCI.
#sirkus #oci #orientalcircusindonesia
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Kami memiliki bukti, waktu jatuh langsung pakai pesawat Garuda,
00:06yaitu tiketnya ada, nanti bisa dilakukan.
00:11Juga dibawa tanggal itu juga masuk ke rumah sakit sumber waras,
00:16jadi tidak kita bilang sewenang-wenang dilantarkan, tidak Pak.
00:20Sampai akhirnya, yaitu terapi ada juga, juga pulang juta terapinya.
00:26Jadi ada tiga rumah sakit, ada dokternya datang ke rumah.
00:31Bawa ke Jakarta, ada penanganan operasi, itu saya tidak menyangkal ya.
00:35Memang betul mereka membawa saya ke rumah.
00:38Akhirnya, saya dibawa ke Jakarta untuk dioperasi.
00:43Tulang pinggang saya patah ternyata.
00:45Sebenarnya patah kan harus saya segera ya, tapi itu memang karena saya sempat menunggu.
00:49Satu malam itu mungkin menurut teman saya itu dokter bilangnya sum-sumnya kering.
00:53Sahabat Kompas TV, di balik gemerlap panggung sirkus, terdapat kisah pilu yang saat ini viral.
00:59Kisah ini diungkapkan dari mantan pemain sirkus di Taman Safari.
01:03Bagaimana kisahnya?
01:05Saat ini Karis sudah bersama Ibu Ida, salah satu mantan pemain oriental sirkus Indonesia di Taman Safari.
01:11Ibu Ida, bisa ceritakan awal pula masuk ke dunia sirkus?
01:15Selamat pagi, Mbak. Saya ingin menceritakan bagaimana awalnya saya masuk ke sirkus.
01:21Ya, saya itu tadi dari orang tua saya memberikan kepada pihak TSI, karena pihak TSI waktu itu, bukan TSI ya, jadi oci ya.
01:36Jadi dari Pak Hadi itu datang ke rumah Papa saya.
01:40Ceritanya seperti itu.
01:41Papa saya sudah mahrum ya, jadi dia pernah menceritakan seperti itu.
01:46Pada saat itu memang saya nggak terlalu ingat banget.
01:51Ini cerita dari Papa saya sebelum mahrum katanya.
01:54Jadi, Pak Hadi itu datang ke rumah Papa saya dan saya nggak tahu bagaimana mereka ceritanya seperti apa.
02:03Jadi, intinya saya diserahkan kepada Pak Hadi.
02:09Maaf, Papa saya cerita. Katanya mau disekolahin.
02:11Seperti itu.
02:12Mau jadiin anak, mau disekolahin.
02:16Jadi, akhirnya saya ikut dengan mereka itu.
02:21Cuma yang saya ingatnya juga, yang saya ingat saya itu, saya itu sudah ada di satu tempat.
02:27Di situ saya lihat memang ada anak-anak yang lain.
02:31Nggak lama itu di tempat itu, itu satu rumah ya, rumah kalau nggak salah itu mungkin di daerah, di daerah Petojo.
02:42Balikpapan, Petojo.
02:43Nah, saya ingatnya saya itu dibawa naik kereta sama Ibu Yanni ke sirkus.
02:49Terus, di kereta itu saya hanya bisa menangis karena saya merasa takut kok dibawa sama orang yang tidak kenal gitu kan.
02:57Jadi, saya waktu itu merasa takut saya hanya menangis sepanjang jalan sampai akhirnya saya tertidur.
03:03Tiba-tiba saya sadar-sadar itu saya lihat, saya merasa saya ini sudah di sirkus.
03:11Nah, di situ banyak juga teman-teman juga saya lihat di situ ada yang anak-anak di situ, saya hanya duduk diam di situ.
03:20Jadi, selanjutnya itu setelah besok-besok itu saya mulai dilatih.
03:25Seingat saya, saya sudah mulai dilatih, latihan setiap hari di situ.
03:29Nah, sepanjang latihan itu memang di situ, itu memang ada, memang ada yang saya rasakan memang ada kekerasan seperti itu.
03:39Seperti yang teman-teman juga nyampaikan, memang itu benar adanya.
03:42Jadi, kita tuh kadang kalau salah apa, kena pukul gitu, kayak gitu.
03:50Ya, hari-harinya kita seperti itu, hari-hari ini latihan dari pagi, siang, sore.
03:57Dikasih, kita cuma dikasih pelajaran itu tulis dan berhitung gitu, kira-kira satu atau dua jam.
04:06Malamnya, kita mulai show.
04:12Jadi, ini saya sudah bisa bermain ya, jadi sudah bisa tampil show.
04:16Jadi, pagi, siang, sore, latihan, malam saya show gitu.
04:22Nah, kalau di show-nya sendiri tuh, ibu berperannya sebagai apa?
04:27Saya perannya sih, awalnya sih baru main dasar ya, akrobat begitu ya.
04:32Main dasar, akrobat.
04:33Terus, lama-lama jadi meningkat.
04:37Ada beberapa acara seperti kayak balet tali, gadis plastik,
04:42ada kayak sepatu roda, main atraksi akrobat ya, kuda.
04:49Apa lagi ya?
04:51Ya, intinya terakhir itu saya mengikuti acara flying trappist.
04:57Jadi, dari beberapa permainan, salah satunya ada trappist.
05:00Nah, di trappist itu saya sebetulnya sudah menguasai juga gitu, di situ.
05:09Itu tuh biasanya ngapain sih, bu, latihannya, bu, dari pagi sampai sore kayak gitu?
05:13Dilatihnya dilatih apa aja?
05:16Macem-macem, kayak gadis plastik, kayak di handstand.
05:20Itu dasar-dasarnya handstand gitu, yang tangan di bawah, kaki di atas.
05:23Terus ada semacam apa, terus ada gadis plastik.
05:29Macem-macem sih sebetulnya sih.
05:30Semakin berjalannya waktu, semakin kita besar juga itu semakin banyak atraksi.
05:35Jadi, semakin banyak kesulitan gitu yang kita jalani.
05:41Nah, terus abis itu Ibu pernah dapat libur atau liburnya di gimana tuh pengaturannya?
05:45Ya, kalau soal libur, sekali-sekali waktu kita kecil itu memang ada.
05:50Jadi, itu nggak sering ya, bisa sebulan atau kadang-kadang kalau memang anak dia libur,
05:57anak mereka itu libur datang, kita diajak jalan-jalan seperti itu.
06:04Ada sekali-sekali memang ada.
06:07Dalam rentan satu bulan, itu bisa berapa kali diajak jalan-jalan waktu kecilnya?
06:11Nggak tentu ya, kadang bisa dua bulan sekali, bulan sekali, kagak tentu.
06:16Jadi, nggak sering, jarang.
06:19Oh, gitu.
06:21Terus, abis itu dari latihan, jaman latihan pertama kali masuk sekolah,
06:26sampai akhirnya masuk panggung, itu berapa lama, Bu, waktu yang dibutuhkan dilatih kayak gitu?
06:33Kalau saya dulu itu kira-kira seminggu atau dua minggu ya.
06:39Tapi, awalnya cuman mainnya tuh yang di lantai.
06:43Jadi, cuman handstand doang dipegangin, segera akrobat lantai aja.
06:48Itu awalnya seperti itu.
06:49Itu, ya, kurang lebih latihannya, ya, sekitar seminggu, dua minggu deh.
06:54Itu, kalau nggak salah, udah disuruh main.
06:58Gitu.
07:00Terus, gimana, boleh diceritakan, Bagaimana hingga akhirnya mengalami kelompokan yang sampai saat ini?
07:06Ya, jadi, saya itu mengalami kondisi seperti sekarang ini, di kursi roda ini,
07:14saya dulu, sebelumnya saya bermain terapi, setelah itu tahun 89,
07:21saya main terapi yang sebetulnya memang itu belum harus dimainkan.
07:25Karena waktu itu kecernya baru, ya.
07:28Tapi, waktu itu karena kondisi rame, ada tamu, jadi kita disuruh main.
07:32Dan kita juga nggak berani untuk melawan, istilahnya ya.
07:37Disuruh main oleh Pak Yanson itu.
07:40Jadi, yaudah.
07:42Kita tampil lah.
07:44Tampil, main.
07:45Dalam permainan pertama itu, saya yang mulai.
07:49Saya yang penyeberang nomor satu.
07:52Jadi, setelah saya ini, saya ditangkep sama kecer, dikembalikan, tapi nggak pas.
07:58Jadi, kelemparannya kurang tepat.
08:00Akhirnya saya nabrak stok itu, stok pegangan, dan melorot, nyangkut di jaring samping.
08:06Langsung ke bawah.
08:07Nah, itu dalam ketinggian kira-kira dari jaring itu sekitar 13 meteran, kalau nggak salah itu.
08:15Terus saat itu langsung dibawa ke rumah sakit?
08:19Oh, tidak.
08:20Jadi, pada jatuh itu saya ingat, saya merasa kesakitan, dan saya langsung diangkat ke dalam, ke belakang panggung, ke belakang layar.
08:31Di situ saya dirubahin.
08:33Saya ingat itu, saya hanya dipijit-pijit sama teman-teman lah.
08:38Jadi, mereka cuma melihat saya itu dipijit-pijit, tapi saya kondisinya itu udah sakit banget.
08:42Udah kayak setengah sadar gitu ya.
08:45Tapi saya masih tahu ada yang mijit-pijit seperti itu.
08:48Jadi, saya nunggu lama juga di situ sampai atraksi, sampai jam show itu terakhir.
08:53Udah tutup, baru saya dibawa ke rumah sakit.
08:58Dibawa ke rumah sakit, waktu itu kejadiannya di Lampung ya.
09:02Jadi, saya dibawa ke rumah sakit, Lampung.
09:05Di situ saya nunggu satu malam.
09:08Nunggu satu malam, ditemani oleh teman saya, Lisa.
09:12Dan dia hanya bisa pijit-pijit saya aja, karena saya udah merasa, rasanya udah gak karuan gitu.
09:17Hanya dipijitin, sampai satu malam, saya nangis aja gitu.
09:21Sampai pagi, baru dapat penanganan di gips.
09:27Di gips, dari dada sampai ke perut.
09:30Nah, setelah itu, saya udah gak ngerasain rasa sakit.
09:36Dan saya ingat juga pada waktu itu, lalu dibawa ke Jakarta oleh pihak OCI.
09:43Dibawa ke Jakarta dan menangkan operasi.
09:45Itu saya tidak menyangkal ya.
09:47Memang betul mereka membawa saya ke rumah.
09:49Akhirnya, saya dibawa ke Jakarta untuk dioperasi.
09:55Tulang pinggang saya patah ternyata.
09:59Pada saat, pada saat.
10:00Patah tapi, ya.
10:02Sebenarnya patah kan harus saya kan segera ya.
10:04Tapi itu emang saya, karena saya sempat menunggu satu malam itu mungkin,
10:08menurut teman saya itu, dokter bilangnya sum-sumnya kering.
10:11Sum-sumnya udah agak kering gitu.
10:13Jadi, ya itu.
10:16Jadi, akibatnya ya fatal juga gitu.
10:19Jadi, mempengaruhi saraf.
10:21Nah, setelah saya mendapat penanganan operasi,
10:25ya saya dirawat di rumah sakit itu kurang lebih satu bulan
10:29atau kurang lebih dua bulan.
10:32Nah, apa satu bulan saya gak gitu ingat ya.
10:34Jadi, saya dapat perawatan di situ.
10:35Saya juga dikasih terapi oleh pihak OCI.
10:37Dan itu saya tidak menyangkali ya.
10:40Yang mereka saat ini memang menudukan bahwa saya tidak diberi pengobatan.
10:50Itu bukan maksud saya.
10:51Jadi, dari awal saya bilang memang mereka membawa saya ke Jakarta
10:55dan diberi penanganan operasi.
10:59Pada saat di Lampung itu, berarti kalau seandainya grup OCI itu ke Lampung
11:05atau ke Surabaya, kayak gitu tuh,
11:08gak ada tim medisnya atau gimana, Bu?
11:10Nah, itu.
11:11Ya, saya rasa itu memang saat itu memang tidak ada.
11:15Saya gak tahu kenapa.
11:16Dari mereka tidak ada tim medis seperti itu.
11:21Yang jelas memang saya menunggu satu malam di situ.
11:24Saya hanya merasa kesakitan dan hanya bisa nangis.
11:28Di temannya teman saya yang namanya Elisa.
11:32Saya hanya bisa menangis.
11:33Ya, sudah saya intinya sekarang gak bisa apa-apa, kan?
11:39Ya, sampai akhirnya saya dioperasi di rumah sakit Sembarwaras itu di Jakarta.
11:43Saya mendapat perawatan kurang lebih,
11:47kurang lebih, ya, dua bulan, kurang lebih satu, dua bulan gitu.
11:52Akhirnya saya dianjurkan untuk keluar rumah sakit.
11:57Dianggap saya, apa, walaupun saya masih,
12:00ternyata saya ini mengalami kelumpuhan itu saya baru tahu.
12:04Nah, tahunya itu dalam jarak waktu berapa, Bu?
12:07Lama juga sih.
12:08Selama sebulan itu rumah sakit saya juga belum tahu kelumpuhan itu kayak apa.
12:12Saya awalnya gak tahu.
12:14Jadi, saya tahunya saya lagi diobati aja gitu.
12:17Saya lagi perawatan aja seperti itu.
12:19Jadi, saya baru tahu itu sekitar,
12:22tahunya juga udah, ini ya, udah dibawa pulang.
12:26Terus orang-orang juga lihat ini kenapa kok di kursi roda.
12:30Saya juga gak tahu kalau ini nih,
12:32kasus kelumpuhan.
12:34Seperti itu saya juga belum ngerti.
12:35Saya tahunya saya masih diobatin dan belum sembuh gitu saya pikir.
12:39Seperti itu.
12:39Nah, setelah saya dianjurkan boleh pulang,
12:44saya dibawa ke Pondok Indah rumah pihak Oci.
12:50Pihaknya dari Pak Hadi itu, keluarga Pak Hadi.
12:53Di situ saya mendapat perawatan juga.
12:56Di situ ada terapi juga.
12:59Tapi sebelum saya ini, sebelum saya pulang itu,
13:03memang saya ditawarkan untuk ditawarkan mau ketemu dengan keluarga gak.
13:07Karena memang setahu saya, memang sebelum saya jatuh itu,
13:10keluarga saya itu memang sempat mencari-cari saya.
13:13Dan saya,
13:15jadi udah ada yang info bahwa
13:17ada saudara saya yang mencari-cari.
13:19Mereka juga sempat nonton,
13:21sempat mencari saya di rumahnya pihak Taman Safari.
13:24Cuman waktu itu saya belum sempat pulang.
13:26Dan saya belum berani untuk keluar,
13:29belum berani kabur dari Oci.
13:34Saya masih,
13:35istilahnya saya masih melakukan aktivitas
13:37di sirkus ya.
13:39Jadi, setelah saya jatuh.
13:40Aktivitasnya apa aja, Bu?
13:42Di sirkus seperti itu, main.
13:44Latihan, main, latihan, main seperti itu.
13:47Nah, jadi setelah saya pulang ke rumah pihak Taman Safari,
13:53Oci itu,
13:54di Pondok Indah,
13:55saya mendapat perawatan.
13:57Setelah saya ditawarkan untuk bertemu dengan keluarga,
14:02saya bilang saya mau ketemu.
14:03Jadi, saya ketemu pada saat saya ada di Pondok Indah,
14:08setelah saya keluar dari rumah sakit.
14:11Dan saudara saya datang ke situ.
14:13Gimana kaburnya Bu Ida dari Oci itu, Bu?
14:16Saya kebetulan saya tidak kabur.
14:21Karena saya sudah jatuh, kan?
14:23Saya sudah mengalami kecelakaan di situ, jatuh.
14:25Memang saya tidak kabur.
14:28Saya belum pernah kabur.
14:29Dan saya jatuh.
14:33Jatuh setelah di rumah sakit itu,
14:35saya baru ditawarkan,
14:36mau ketemu nggak dengan keluarga.
14:38Begitu.
14:39Terus habis itu,
14:40saya berasa mau.
14:42Tapi temannya Ibu itu,
14:43ada yang kabur atau gimana?
14:45Gitu nggak, Bu?
14:45Oh, pada saat zamannya saya itu,
14:48saya nggak ingat apakah ada yang kabur atau nggak.
14:51Tapi setelah saya jatuh,
14:53saya mendapat info,
14:54banyak sekali yang kabur.
14:56Setelah saya jatuh tahun 89,
14:58setelah saya dirawat,
15:00masuk 90,
15:01begitu saya mendapat info
15:04bahwa teman-teman saya
15:05banyak yang sudah tidak ada di sirkus.
15:07dan kabur,
15:08seperti itu.
15:10Ibu pernah ketemu nggak,
15:12Bu,
15:12sama temannya Ibu yang kabur gitu,
15:14ditengokin atau gimana gitu?
15:16Nggak.
15:17Nggak,
15:18kalau yang kabur,
15:19nggak.
15:20Tapi kalau masih di sirkus,
15:22mereka pernah sekali-sekali
15:23melihat saya di Ponok Indah
15:25untuk melihat kondisi saya datang main.
15:27Kalau saat di Jakarta,
15:30sirkus keliling Jakarta,
15:31mereka sempat main di,
15:34melihat saya di Ponok Indah.
15:35Jadi pertama kali saya ketemu
15:37dengan keluarga ya di rumah itu,
15:39di Ponok Indah itu,
15:39dipertemukan,
15:40diizinkan.
15:41Yang sebelumnya,
15:43emang nggak pernah diizinin.
15:45Seperti itu.
15:46Jadi menurut kakak saya,
15:47juga sering mencari-cari saya sebetulnya.
15:50Seperti itu.
15:52Saya baru sadar,
15:53kalau ternyata saya baru dapat izin,
15:55ketemu setelah saya mengalami
15:57silakaan jatuh.
15:59Ibu Ida itu berapa lama sih,
16:03Bu,
16:03di OCI ini?
16:06Di OCI saya itu sejak
16:08kurang lebih tahun 76-an ya,
16:11mulai sekitar umur
16:124-5 tahun,
16:13kalau nggak salah ya.
16:14Saya juga nggak tahu ingat,
16:16kira-kira tahun itulah,
16:17kalau dihitung-hitung ya,
16:19tahun 76-an gitu.
16:20Kira-kira jadi,
16:21sampai tahun 89 saya jatuh,
16:25berarti kan kurang lebih 12 tahun ya.
16:27Saya di situ selama 12 tahun.
16:31Jadi saya di situ,
16:32ya hari-harinya ya itu,
16:35apa,
16:36main gitu,
16:36atraksi,
16:38dan,
16:39ya semacam kayak dipekerjakan lah begitu.
16:42Dalam berentan waktu itu,
16:45Ibu pernah ketemu keluarganya nggak?
16:48Tidak pernah.
16:49Tidak pernah.
16:50Maka tadi saya bilang,
16:51setelah saya jatuh baru ditawarkan.
16:53Yang sebelumnya,
16:57saya tidak pernah diberitahu,
16:59kalau ada keluarga saya mencari,
17:01atau apa,
17:01saya tidak pernah diberitahu.
17:04Setelah saya jatuh,
17:05baru dikasih tahu.
17:07Baru ditawarkan,
17:08mau nggak ketemu dengan keluarga,
17:10keluarga mencari-cari,
17:13bilangnya seperti itu.
17:14Setelah saya jatuh ya.
17:17Terus habis itu,
17:18dalam rentan waktu itu kan,
17:20Ibu jatuhnya di Lampung.
17:21Nah, Ibu udah dalam satu bulan itu tuh,
17:25sering ke daerah-daerah gitu,
17:27atau gimana tuh, Bu?
17:28Atau tetap di Taman Safari aja?
17:32Saya belum ke Taman Safari waktu itu.
17:34Saya masih di lingkungan Oriental Circus.
17:37Oh, gitu.
17:38Kalau di Oriental Circus itu,
17:39berarti dia dari satu daerah ke daerah lain gitu?
17:42Iya, keliling-keliling.
17:44Jadi tidak menetap.
17:47Oh, gimana tuh, Bu?
17:48Boleh diceritain nggak, Bu?
17:49Dari ke waktu show-nya itu gimana, Bu?
17:52Dari,
17:54kan Ibu udah penas nih,
17:55terus habis gitu show-nya itu
17:57dari satu tempat ke tempat lain,
17:59waktunya berapa lama,
18:01terus...
18:01Oh, iya.
18:03Kita biasanya menetap di satu tempat itu,
18:06di satu kota itu,
18:07sekitar satu atau dua minggu.
18:09Kalau penontonnya itu,
18:11standar biasa ya.
18:12Tapi kalau rame,
18:13penonton itu bisa satu bulan
18:14di satu kota,
18:16baru pindah.
18:17Oh, gitu.
18:20Terus habis gitu,
18:21show-nya itu berarti
18:22dalam seminggu bisa full
18:25atau ada jedanya gitu, Bu?
18:28Iya, tiap hari.
18:28Tiap hari ada main.
18:30Mulai dari sore,
18:31kalau hari biasa,
18:32mulai dari sekitar jam 7,
18:34itu ada dua...
18:35ada dua...
18:37ada dua ini ya,
18:38ada dua kali pertunjukan.
18:40Pertunjukan pertama itu
18:41sekitar jam 7-an.
18:43Yang kedua,
18:44sekitar jam 8 atau jam 9 gitu.
18:47Terakhir mungkin tutup
18:48sekitar jam 10 lah.
18:49Jadi, setiap hari itu
18:50ada dua pertunjukan.
18:51Selain minggu,
18:53bisa 4 atau 3 pertunjukan.
18:55Kalau hari minggu.
18:57Jadi, kalau hari minggu itu
18:59malah waktunya lebih lama ya, Bu Im?
19:01Iya, karena hari libur kan,
19:03kita tidak...
19:04nggak latihan,
19:06tapi kita mengadakan pertunjukan.
19:08Dari pagi,
19:09sekitar jam 10,
19:10kalau nggak salah mulai itu.
19:12Kalau rame ya,
19:13siang itu bisa dua kali pertunjukan
19:14dan sore sampai malam dua kali.
19:16Itu kalau rame.
19:18Kalau standar biasa,
19:19berarti tiga kali.
19:21Siang, sore, dan malam.
19:23Apakah sudah ada kelanjutan
19:25dari media sibuk?
19:26Kan terakhir,
19:27kemarin ketemu DPR ya?
19:29Iya.
19:30Nah, itu mediasinya
19:32sudah dimediasi
19:33ketemu sama pihak Taman Safari
19:34atau bagaimana, Bu?
19:37Iya.
19:37Waktu di DPR 3,
19:39kita sempat dipertemukan
19:40dengan pihak OCI atau TSI.
19:45Dengan Pak Jansen,
19:47kita sudah,
19:49istilahnya,
19:50sudah ada audiensi.
19:53Tapi menurut saya itu,
19:55saya dengan teman-teman
19:56merasa itu di situ
19:57kami kurang puas ya.
20:00dengan hasilnya.
20:01Lalu,
20:02kita juga sempat juga
20:03ke DPR
20:04Komisi 13.
20:07Nah, di situ
20:08ya kami
20:08merasa
20:10lebih ini lah,
20:12lebih ada titik,
20:13titik apa,
20:14titik terang di situ.
20:15Jadi,
20:16lebih merasa,
20:17lebih di,
20:18merasa lebih puas di situ.
20:20Seperti itu.
20:20titik terangnya gimana tuh, Bu?
20:25Ya,
20:25maksudnya dari pihak-pihak itu,
20:27jadi kita diberi,
20:29diberi kesempatan untuk,
20:30apa,
20:32menjelaskan dari tip-tip orang
20:34seperti itu,
20:35menjelaskan dari kondisi
20:37masing-masing korban,
20:39dan dari pihak mereka juga,
20:41sepertinya ada,
20:42apa,
20:43tanggapi,
20:45tanggapi dan ingin
20:47membantu
20:48secara hukum
20:49ataupun
20:49untuk
20:53menyelesaikan masalah ini.
20:55Intinya,
20:56kita merasa
20:56lebih puas lah
20:57di Komisi 13 itu.
20:59Bedanya di Komisi yang sebelumnya
21:01dan Komisi sekarang itu berarti?
21:03Ya,
21:03itu Komisi 3 kita
21:04tidak banyak kesempatan
21:05untuk,
21:06untuk berbicara.
21:08Karena dibatasi
21:12waktu itu ya.
21:13Tapi kalau di Komisi 13
21:14kita sempat,
21:15sempat mengutarakan
21:16dari tiap-tiap korban
21:18dan tanggapan mereka
21:19ya cukup baik
21:20kalau menurut kami ya.
21:22Oh, gitu.
21:23Nah, terakhir nih, Bu.
21:25Apa harapan Ibu
21:26kedepannya untuk kasus ini?
21:30Harapannya,
21:32ya,
21:32agar pihak OCI dan TS ini
21:34dapat diadili
21:36sesuai perbuatan mereka
21:37yang sudah mereka lakukan
21:38kepada saya
21:39atau teman-teman.
21:42Misalnya,
21:44terutama kan
21:44soal asal-usul itu
21:46dulu saya juga
21:48enggak tahu.
21:49Teman-teman saat ini
21:49sampai sekarang
21:50juga enggak tahu
21:51asal-usul
21:51teman-teman
21:53mengenai kayak
21:53orang tuanya di mana,
21:55udah meninggal
21:55atau belum.
21:57Itu
21:57sampai saat ini
21:59mereka tidak memberi
22:00penjelasan.
22:01Selain saya juga
22:02dari OCI,
22:03saya juga pernah
22:03di TSI ya.
22:05Jadi,
22:05saya juga pernah
22:06juga
22:06bekerja,
22:07dipekerjakan juga
22:08di Taman Safari Indonesia.
22:11Pada tahun 97,
22:12saya juga
22:12izin keluar
22:13setelah kasusnya Vivi.
22:15Saya izin keluar
22:17karena saya juga
22:18merasa
22:18enggak nyaman di situ.
22:20Saya juga pernah,
22:21karena saya mengikuti
22:22kasus Vivi,
22:22akhirnya saya juga pernah,
22:24jadi saya juga
22:25sempat
22:26kena marah,
22:27akhirnya saya enggak nyaman,
22:28saya izin keluar
22:28dari Taman Safari.
22:30Setelah keluar,
22:31mereka juga
22:32tidak memikirkan
22:33kehidupan saya selanjutnya,
22:35untuk kehidupan
22:35akses hidup saya
22:36yang di atas,
22:37masih di atas
22:38kursi roda ini.
22:41Seperti itu.
22:41Jadi,
22:42saya keluar,
22:43mereka
22:43malah suruh saya
22:45bikin surat
22:46pengunduran diri.
22:49Nah,
22:49itu yang
22:49membuat saya
22:50heran.
22:52Yang awalnya
22:52mereka menganggap
22:53kami keluarga
22:54atau anak,
22:55tapi sejak itu
22:56saya keluar
22:57dari Taman Safari,
22:58saya izin,
22:59disuruh membuat
22:59surat pengunduran,
23:01mereka memaksa saya
23:02untuk menandatangani
23:03surat pengunduran diri.
23:04dan setelah
23:06saya itu,
23:07saya baru boleh
23:07keluar dari Taman Safari,
23:09tanpa membawa
23:10apapun.
23:11Mengingat saya juga
23:12selama ini
23:12tidak diasuransikan,
23:16dan
23:16mereka tidak memikirkan
23:18akses kehidupan saya
23:19selanjutnya,
23:20di luar.
23:22Demikian gitu.
23:24Oh,
23:24jadi itu ya,
23:24harapan ke depannya
23:26ibu dan
23:26ibu.
23:27harapan ke depannya itu
23:28agar mereka bisa
23:29sesuai perbuatan
23:31mereka juga
23:32dan dapat
23:34menurut
23:34istilahnya
23:35memenuhi
23:36segala
23:38hak-hak yang harus
23:40kami terima.
23:43Selain mereka
23:44juga harus diadili ya.
23:46Karena
23:46sampai saat ini
23:47baik teman-teman saya
23:48juga banyak yang
23:48tidak tahu orang tuanya
23:49di mana.
23:50mereka harus bisa
23:54menyelesaikan
23:54masalah
23:55semuanya itu.
23:58Jadi pihak
23:59Taman Safari ini
24:00sampai sekarang pun
24:02masih membantah
24:02soal penelampuran dan
24:04Iya.
24:05Sampai saat ini
24:06makanya kami
24:06terus berjuang
24:07semua mudah-mudahan
24:08nanti juga ada
24:09titik terang
24:10dan pok indi
24:11kami tetap berjuang
24:12terutama
24:13untuk teman-teman
24:14yang sampai saat ini
24:16tidak tahu
24:16asal-usul
24:17orang tua di mana
24:18tidak tahu
24:18jadi ya
24:22kami terus aja
24:23berjuang sampai
24:25dengan
24:26sampai pada nanti
24:29lihat nanti
24:30terakhirnya seperti apa
24:31dari
24:32apa
24:33penyelesaian
24:34hukumnya
24:35seperti itu.
24:36Kayaknya cukup
24:37sampai disini ya Bu
24:38dialog kita kali ini
24:40saya Karish Maneng Ties
24:42dan Ibu Ida pamit
24:43sampai jumpa
24:44di Zoomcast
24:45episode selanjutnya.
24:46Ya, terima kasih.
24:48selamat menikmati.
24:50Selamat menikmati.
Dianjurkan
1:45
|
Selanjutnya
1:50