- 2 years ago
CEO PT Indonesian Paradise Property Tbk atau Paradise Indonesia, Anthony Orabowo Susilo mengungkapkan cita-citanya sebelum bergerak di dunia properti.
Â
Host: David Silahooij
Category
🗞
NewsTranscript
00:00 [MUSIK]
00:08 Ya Anda kembali menyaksikan Chief Talk dan masih bersama saya David Silahoy dan juga saya masih bersama dengan Pak Anthony Prabowo Susilo
00:15 yang adalah President Director dan CEO dari PT Indonesian Paradise, properti TBK tentunya.
00:22 Nah Chief, apa sebenarnya cita-cita Anda dari awal dulu apakah memang ingin masuk di dunia properti atau ada hal lain yang mungkin saya memang karena ingin jadi seorang pemimpin gitu, ingin bagikan nilai-nilai kehidupan atau seperti apa?
00:39 Oke, mungkin saya share ayah saya itu seorang akuntan, jadi memang waktu kecil itu saya selalu digembleng itu untuk melanjutkan kantor akuntannya dia,
00:49 dia punya KPK, kantor akuntan, jadi memang saya melalui suatu masa di masa hidup saya itu saya memang maunya jadi akuntan di masa depannya.
00:56 Oke.
00:57 Lalu masa-masa saya sekolah di luar negeri karena saat itu saya boarding school di Amerika dan juga University di Washington DC di Amerika.
01:06 Kalau boleh tahu sekalian di mana?
01:09 Di Georgetown University yang kemarin Pak Jokowi baru mampir.
01:12 Washington?
01:13 Washington DC yang kemarin Pak Jokowi baru mampir untuk membawa Georgetown University ke Indonesia.
01:19 Jadi disitu saya melalui masa-masa dimana mungkin tidak akuntansi tapi mungkin finance atau banking gitu ya.
01:26 Lalu dengan berjalan waktu kuncinya adalah sebenarnya kalau orang yang di akuntansi atau di industri finance itu kan sebenarnya bisa berkembang di industri apa saja.
01:35 Nah tapi disitu saya belajar sebenarnya saya sebenarnya mau menjadi semacam bisnis owner to be honest with you.
01:41 Nah itu jadi aspirasi saya suatu hari adalah untuk menjadi bukan hanya professional tapi a professional with an equity stake in whatever it is that I do.
01:50 Oke.
01:51 Itu big business picture nya yang pada saat itu ada di kepala?
01:55 Atau itu like saya mau mulai dari kafe, coffee shop atau apa gitu?
01:59 Jujur bicara I've come to learn and know more about myself.
02:02 Saya mungkin bukanlah tipe pemimpin yang zero to one.
02:06 Dari startup gitu dari no sampai create something.
02:09 Tapi I know I'm an effective 10 to 100.
02:12 Jadi kalau perusahaan yang sudah berjalan gitu ya saya lihat saya I can tool it, I can improve it, I know how to make it big gitu.
02:19 Karena itu mentalitasnya sangat berbeda.
02:21 A zero to one leader and a 10 to 100 gitu.
02:24 Oh gitu ya.
02:25 Oke jadi apa yang kemudian Anda ambil langkah-langkah untuk kesana?
02:30 Dengan sebenarnya salah satu pembelajaran tentang apa yang saya mau lakukan itu setelah saya lulus dari sekolah kuliah itu,
02:38 saya masuk ke satu private equity company yang saat itu sebenarnya di kepala oleh Pak Thomas Lembong saat itu.
02:44 Saya bekerja 7 tahun di situ.
02:46 Di situlah saya belajar sebenarnya it's a combination of high finance and also entrepreneurs.
02:52 Because private equity saat itu adalah you provide financing, creative financing for aspirational business leaders.
03:00 Nah disitulah saya belajar, oh I think I can learn this skill gitu ya.
03:04 Dan disitulah kebetulan saat itu Paradise di tahun 2015 melakukan corporate action,
03:10 diinvestasikan oleh sebuah private equity.
03:13 Dan saat itu saya diundang, would you like to lead this company to go through a transformation, transition dan juga evolusi gitu ya.
03:21 Jadi menurut saya itu opportunity yang begitu luar biasa,
03:23 mengingat saya juga dulu background dari private equity untuk melead satu portfolio company,
03:28 jadi Paradise ini yang sudah dimasukkan investor private equity itu untuk berkembang gitu ya.
03:35 Jadi itu sebenarnya pengalaman yang cukup luar biasa juga tuh.
03:38 Iya tapi how so? Kenapa mereka juga kemudian memilih kayaknya Pak Anton ini yang tepat?
03:45 Jujur bicara, it was not an easy decision Pak.
03:48 It was not an easy decision.
03:50 Karena, apa namanya, pertama-tama saya ini dalam posisi sebenarnya cukup unik di Paradise ini.
03:58 Satu, saya ini setengah bercanda ya Pak ya, I work dengan mertua saya,
04:04 dan juga saya memimpin perusahaan bersama istri saya,
04:07 dan juga saya harus bekerjasama dengan legacy directors that's been there for 30 years.
04:12 23 years. Jadi memang ini suatu kombinasi yang begitu luar biasa.
04:16 Jadi Anda di tengah jalan ceritanya masuk, disitulah apa namanya perjalanan saya,
04:23 saya masuk waktu itu di tahun 2016, dan saya, apa namanya,
04:26 mandat saya adalah untuk menjadi katalis di Paradise ini.
04:30 Untuk berkembang dengan pesatlah, dengan tren dan apa namanya, ekspektasi.
04:35 Jadi Anda sudah menemukan sebenarnya fungsi Anda sebenarnya dalam hidup ini,
04:40 oh ini sebagainya yang tadi ya, the one to one hundred ini makanya ini cocok sekali.
04:44 Oh luar biasa. Lalu apa filosofi Anda dalam memimpin? Apakah ada tips-tipsnya nih buat kami semua?
04:52 Silahkan, silahkan. Minum. Silahkan Ci.
04:56 It's a good question ya. Mungkin saya share apa yang menjadi pembelajaran saya 8 tahun terakhir ya Pak ya.
05:05 Dulu ada satu orang yang taught me, basically dia bilang, your attitude is your destiny.
05:14 Sikap kita itu membangun, membentuk takdir kita.
05:18 Jadi apakah kita itu orang yang optimis atau pesimis, orang yang selalu resilient,
05:28 atau terlalu bimbang atau bagaimana, menurut saya itu semua datang dari attitude kita.
05:34 Saya selalu katakan, apapun yang kita maju ke depan Pak ya, kita terkadang tidak bisa selalu tahu ini 10 langkah ke depan.
05:44 Tapi saya selalu katakan, selama pikiran kita jernih, hati kita bersih, kita melangkah, pasti ada yang menyertai kita.
05:50 Jadi disitulah dengan segala optimisme, terkadang kita tidak melihat Pak, jujur bicara.
05:55 Terkadang seperti di tengah pandemi, kita tidak melihat ini ujungnya di mana.
05:59 Tapi that's my attitude, my attitude adalah my mind is clear, my heart is clean.
06:05 I have all the best intentions for everybody and for the organization juga Pak.
06:09 Dan kita melangkah dengan baik, treat everybody with dignity, itulah saya yakin dunia akan find its way to support you juga.
06:16 Artinya like universe itu attract Anda begitu ya.
06:21 Positive energy.
06:22 Positive energy itu tadi, lalu kemudian seperti membuka semua peluang-peluang yang ada begitu ya.
06:26 Itu satu, saya katakan. Jadi your attitude is your destiny. Kedua adalah pembelajaran saya adalah seperti ini.
06:31 Saya backgroundnya memang profesional Pak.
06:33 Dan saya terlebih lagi orang finance dan orang dari dunia private equity investment.
06:38 Di mana your job is to evaluate every business opportunities, investment opportunities.
06:46 And to realize that financial resource is a scarce resource and that's why you have to deploy it carefully.
06:54 Namun setelah saya bekerja sama dan saya juga belajar dari senior-senior saya di organisasi dan juga mungkin kebetulan Paradise ini adalah perusahaan yang recurring revenue ya, driven.
07:04 Saya berubah mindset di mana financial resource itu is no longer a scarce resource, but financial resource is a renewable resource.
07:12 What is scarce is opportunities.
07:15 Nah disitulah makanya terkadang itulah pembelajaran utama saya sebenarnya.
07:21 Dulu saya terlalu concern gitu, oh kalau gini-gini saya bisa rugi, saya bisa begitu.
07:25 Tapi ternyata kita pelajari bahwa it is more costly to lose an opportunity juga terkadang gitu.
07:30 Itu akan lose opportunity-nya, ketika lose opportunity itu apakah rugi lebih besar atau dibanding dengan kita hitung dulu nih.
07:42 Ini yang mana, karena kan kadang-kadang orang, ya kalau nanti saya maju ke depan nggak ada, gelap seperti yang tadi Anda katakan.
07:49 Lalu kemudian saya lost semuanya, saya harus bagaimana lagi?
07:53 Ini apa yang Anda lihat dan apa yang Anda jalankan?
07:56 Kuncinya segala hal itu pasti terukur ya Pak.
07:58 Tidak mungkin we gamble everything, we don't gamble the whole house on the bed.
08:03 Tapi you don't move forward and take bold steps without sacrificing a few mistakes juga.
08:09 As long as they are calculated mistakes.
08:11 Jadi itu kedua.
08:13 Pembelajaran leadership philosophy saya yang ketiga sebenarnya pendapat saya adalah, it's a bit of a, datang dari a personal story saya sendiri.
08:23 Suatu keajaiban yang saya juga lalui sebagai seorang bapak, ayah, seorang orang tua.
08:30 Di tengah-tengah, sebelum pandemi di tahun 2019, anak putra saya di umur 14 bulan itu sakit.
08:36 Sakit di mana dia harus berada di ICU di Singapura 60 hari.
08:41 Terkena?
08:43 Terkena, sebenarnya dia seperti influenza, seperti covid, tapi ini sebelum covid Pak.
08:47 Jadi kondisi dia begitu parah, sedemikian rupa sampai saat itu dia masih di rumah sakit di Jakarta juga saat itu ya.
08:57 Ada empat dokter yang mengatakan, satu dokter mengatakan ini pneumonia.
09:01 Satu dokter mengatakan ini virus.
09:04 Satu dokter lagi mengatakan ini bakteri.
09:07 Nah, jadi tiga dokter itu memiliki satu diagnosa yang cukup berbeda-beda saat itu.
09:14 Jadi kita juga tidak tahu kita harus berlangkah seperti apa.
09:17 Akhirnya kita medivac ke Singapura dan dalam kira-kira waktu setengah jam dokter mengatakan,
09:23 anak anda itu sakit, apa namanya, terkena kombo of influenza virus and pneumococcal bacteria
09:33 yang telah manifestasi menjadi bronchopneumonia dan akhirnya menjadi satu penyakit,
09:38 satu komplikasi namanya ARDS, acute respiratory distress syndrome.
09:42 Pernah pasang di paru-parunya?
09:44 Iya, di paru-paru, betul. Langkah yang harus diambil adalah suatu operasi, in a way quite experimental operasi,
09:49 waktu itu saat namanya ECMO.
09:51 Anak umur 14 bulan, masukkan dua kabel dari leher sini ke jantung.
09:56 Pembelajarannya sebenarnya apa Pak di sini, poin saya?
10:00 Pembelajaran adalah setelah saya, I look back, saya lihat tiga dokter itu tidak salah Pak.
10:08 Satu mengatakan virus, benar ini ada virus. Dua, bakteri, ini benar bakteri.
10:12 Tiga adalah ini pneumonia, betul ini pneumonia.
10:15 Namun tiga statement yang benar itu mungkin saat itu tidak ada satu figur yang bisa menjahit semua itu menjadi satu konklusi
10:25 dan satu action plan yang dapat menyelamatkan anak saya saat itu.
10:29 Saya senang dapat melaporkan anak saya sudah sempurna,
10:35 tapi pembelajaran di situ adalah, sepertinya saya melihat posisi saya saat itu seperti kita di manajemen.
10:40 Kalau misalnya kita bersyukur, misalnya suatu hari siapapun kita mencapai satu tingkat di mana kita bisa dikelilingi oleh orang-orang yang sangat dipenuhi kemampuan
10:49 dengan perspektif-perspektif mereka sendiri.
10:51 Setiap orang itu dapat membuat statement yang benar.
10:56 Tapi saya menyadari bahwa dalam hidup, tidak cukup hanya berpikir dengan benar.
11:01 Kita harus berpikir dengan benar.
11:03 Karena berpikir dengan benar bisa membunuh kita.
11:06 Jadi itulah saya belajar bahwa tidak cukup hanya berpikir dengan benar.
11:14 Kita harus memiliki perspektif untuk berpikir dengan benar.
11:17 Jadi kita menjahit beberapa statement benar ini menjadi satu action plan yang bisa kita jalankan dan berbuah dengan positif.
11:26 Ini apa juga termasuk pada penempatan orang-orang yang tepat juga?
11:29 Artinya orang-orang yang itu kemudian di-kaitkan, jadi satu big picture yang sama.
11:34 Betul sekali, Pak.
11:35 Karena orang-orang yang tepat itu, misalpun orang development, orang finance, orang construction, dll.
11:41 Mereka memiliki perspektif yang benar dan dalam dari perspektif mereka.
11:46 Tapi bagaimana kita menjahit itulah tugas seorang pemimpin, Pak.
11:50 Itu dia.
11:51 Baik, Pak Anthony.
11:53 Sorry, Chief.
11:55 Mungkin apa harapan Anda di tahun-tahun ke depan untuk perusahaan Anda?
12:03 Dan bagaimana Anda kemudian mempersiapkan regenerasi di perusahaan Anda?
12:09 Besar harapan saya Paradise bisa dikenal top of mind menjadi top 5 largest property let's go di Indonesia.
12:19 Kalau kita bicara regenerasi, sebenarnya saya di tengah proses itu.
12:23 Paradise ini sebenarnya dalam proses dari first gen to second gen, bisa dikatakan.
12:29 Beberapa portfolio kami malahan dari second gen to third generation seperti Plus Indonesia.
12:33 Tapi di Paradise ini kita sedang melalui, tadi seperti saya pernah share di segmen pertama adalah,
12:38 kita sedang melalui proses transformasi, transisi dan evolusi.
12:42 Transisi adalah dari kepemimpinan yang mungkin sudah,
12:47 saya menjadi komisaris sekarang 20 tahun kepada pemimpinan yang baru.
12:52 Transformasi di mana di tahun 2023 sendiri saya juga dengan arah dan momentum dan positivity yang baru,
13:00 saya merestate visi, misi dan values dari perusahaan.
13:03 Dan juga kita terus mendorong evolusi lini bisnis, agar kita terus bisa mengambil peluang-peluang baru.
13:10 Seperti saya katakan sebelumnya, Paradise lahir dari perhotelan saja.
13:13 Namun perhotelan sekarang is less than 50% of our own set sebenarnya.
13:18 Jadi apa namanya, ya disitulah.
13:22 Besar harapan saya momentum ini bisa berjalan terus Pak.
13:25 Karena sekarang di dalam tim Paradise ini sudah begitu banyak tim yang muda-muda juga,
13:29 yang dengan energi dan positivity dan besar harapannya bisa terus mendorong Paradise untuk tahun-tahun ke depan.
13:35 Luar biasa.
13:36 Nilai-nilai value yang ada bagikan ini juga jadi tersimpan dalam hati saya juga ya.
13:42 Ini mengenai attitude juga, mengenai clean heart, clean mind gitu ya.
13:47 Clear mind gitu ya.
13:48 A clear mind and a clean heart.
13:50 Wah itu jadi catatan saya.
13:51 Terima kasih banyak sekali lagi Chief Anthony Prabowo Susilo sudah berbagi bersama kami di Chief Talk.
13:56 Dan sukses selalu untuk Paradise Property di Indonesia, bahkan sampai ke bangsa-bangsa.
14:02 Terima kasih banyak, kesempatannya.
14:04 Terima kasih, sampai jumpa Pak.
14:06 Baik, dan pemirsa demikian Chief Talk pada kali ini.
14:09 Kita akan jumpa lagi pada Chief Talk berikutnya.
14:12 Sukses untuk Anda semuanya.
14:15 [Musik]
14:18 [Musik]
14:22 [Musik]
14:25 [Musik]
14:34 [Musik]
14:42 [Musik]
14:50 [Musik]
14:53 [Musik]
14:59 [MUSIK]
Recommended
0:46
Be the first to comment