- 2 years ago
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tampil perkasa di sesi I hari ini, Kamis (2/11), dengan IHSG naik 1,93% ke 6.770,397. Sektor yang sensitif dengan suku bunga pimpin penguatan sektoral. IDX Sektor Properti & Real Estate melonjak 2,78%. Teknologi menguat 2,44%. Tidak hanya itu, dorongan juga datang dari perbankan Big Caps dengan menguat bahkan diatas 4%.
Penguatan IHSG mengikuti bursa global setelah The Fed menahan suku bunga acuan di level 5,25% - 5,5%, dan memberikan sinyal yang tidak seketat sebelumnya. Tidak hanya IHSG, nilai tukar rupiah juga berbalik arah menguat dan kembali meninggalkan level 15.900 per dolar AS.
Penguatan IHSG mengikuti bursa global setelah The Fed menahan suku bunga acuan di level 5,25% - 5,5%, dan memberikan sinyal yang tidak seketat sebelumnya. Tidak hanya IHSG, nilai tukar rupiah juga berbalik arah menguat dan kembali meninggalkan level 15.900 per dolar AS.
Category
📺
TVTranscript
00:00 Terima kasih untuk kalian yang masih bergabung bersama dengan kami dan di segmen ini kita akan review bagaimana jalannya perdagangan
00:05 di sepanjang hari ini di tengah pembalikan arah signifikan indek harga samkabungan secara intraday tadi sempat menguat di atas 2%
00:12 dan kami ingatkan kembali Anda sudah bisa berpartisipasi di WhatsApp interaktif kami di 0812.8788.3723
00:20 seperti yang tertera di layar televisi Anda.
00:23 Dan saat ini kami sudah terhubung melalui Zoom bersama dengan Ibu Liza Kamalia Suryanata
00:27 yang merupakan Head of Research at NHKORINDO, Sekuritas Indonesia.
00:31 Kita akan langsung saling sampai saja. Ibu Liza selamat sore, apa kabar Ibu?
00:34 Halo, selamat sore Mas David. Terima kasih.
00:37 Terima kasih Ibu Liza sudah meluangkan waktu di IDX Channel.
00:41 Hari ini indek harga samkabungan berbalik arah secara intraday tadi sempat naik di atas 2%
00:46 meskipun beberapa menit celang penutupan ini penguatan lebih ke arah terbatas.
00:51 Secara teknikal Ibu Liza, dalam beberapa hari terakhir
00:55 indek harga samkabungan sudah mengalami koreksi yang cukup dalam.
00:58 Pembalikan alah yang terjadi hari ini.
01:00 Oke, ini partly teknikal juga sih ya.
01:04 Selain karena perfect timing, akhirnya The Fed itu memutuskan untuk tidak
01:10 menaikkan lagi suku bunga
01:13 untuk kedua kali, sudah dua meeting berturut-turut maksudnya.
01:19 Nah, dan juga karena IHSG-nya sudah turun cukup dalam
01:23 bahkan ini hampir mencapai level support yang cukup mumpuni
01:29 dari sejak awal tahun itu ada di sekitar 6.600 sampai 6.550, tapi
01:34 untungnya nggak perlu sampai ke situ.
01:35 Nah, akhirnya ini teknikal ribuan terjadi juga,
01:39 sementara itu persis juga dimana banyak saham-saham big caps yang sudah mencapai
01:44 support-nya gitu ya, jadi perfect timing once again
01:47 dengan situasi market regional juga.
01:50 Nah, tapi untuk penutupannya ini tadi sempat naik ke atas 6.760 ya,
01:56 titik tertinggi hari ini ada di hampir 6.680,
02:01 tapi sayangnya sekarang mungkin agak ragu-ragu untuk market ini bisa
02:07 menutup di atas MA10.
02:08 Nah, ini adalah harusnya titik closing yang kita nantikan gitu.
02:12 Karena kalau setidaknya kita bisa ditutup di atas 6.760,
02:16 ini akan lebih membuka kemungkinan supaya besok masih bisa naik lagi lebih lajut
02:22 sampai ke 6.800-an.
02:25 So, memang kita masih tunggu menit-menit terakhir.
02:29 Baik, Ibu Liza yang cukup menarik hari ini adalah di tengah penguatan indekarga samkabungan,
02:34 beberapa saham ini rata-rata mengalami penguatan yang signifikan.
02:38 Kemarin indekarga samkabungan sempat tertekan,
02:41 karena juga beriringan dengan rilis kinerja.
02:43 Jadi, beberapa saham-saham yang rilis kinerjanya kurang solid ini mengalami
02:47 peleman yang cukup dalam, bahkan peleman yang ada di atas 11%.
02:50 Tapi hari ini pembalikan arah juga cukup signifikan.
02:53 Apa yang bisa kita cermati di tengah kondisi ini?
02:56 Meskipun kinerja mereka kurang oke, tapi hari ini ikut menjadi penopang penguatan indekarga samkabungan.
03:01 Oke, jadi once again memang sentimen market regional tuh belakang ini lebih mendominasi ya.
03:07 Jadi, walaupun kita beberapa hari sebelumnya, kemarin actually,
03:13 kita juga sudah merilis data inflasi dan Nikkei Manufacturing PMI kita,
03:19 which is sebenarnya masih cukup aman di area ekspansi ya.
03:23 Inflasi kita juga terkendali.
03:26 Nah, yang jadi acuan memang belakang ini adalah sentimen regional,
03:30 dan walaupun sudah cukup terprice-in,
03:34 apa yang menjadi keputusan The Fed tadi malam, Kamis Dini Hari,
03:40 tapi market tuh berpandangan lebih jauh ke depan.
03:43 Apakah di bulan Desember ini akan ada kenaikan lagi?
03:47 Nah, ini akan turut juga mempengaruhi performa laporan keuangan
03:54 di kuartal 4 dan mungkin juga tahun depan.
03:57 So, kalau secara teknikal memang tadi saya katakan bahwa market memang sudah kelihatan oversold.
04:05 Tapi, then again, kita mencari sentimen katalis apa nih yang akan bisa menongkrak market ke depannya.
04:11 Apalagi kalau banyak sentimen lain seperti yang jadi pertimbangan juga mungkin seperti nilai tukar rupiah.
04:18 Yang cukup alat nih, ada di, nggak turun-turun dari 15.900.
04:23 Finally, setelah The Fed menetapkan suku bunga tetap, ini agak melunak sedikit ya, ke 15.800an.
04:31 Tapi masih cukup aman relatif di atas di tren naiknya USD ini.
04:37 Jadi, laporan keuangan ke depannya untuk perusahaan ini akan banyak dihadapkan pada tren suku bunga yang mungkin.
04:46 Masih akan, belum turun, pemotongan kayaknya masih jauh.
04:51 Kita belum mau terlalu optimis mengenai pemotongan tahun depan.
04:55 Masih akan ada beban kos biaya keuangan dan juga, apa namanya, di situasi politik ini tahun depan,
05:04 masih menjadi tanda-tanya.
05:06 Karena akan ada jeda waktu yang cukup panjang.
05:09 Antara dari Pilpres Februari sampai diangkatnya resmi Presiden itu, kalau nggak salah bulan Oktober.
05:16 Nah, di situ ada kayak semacam jeda kepemimpinan yang agak kosong.
05:20 Dan mungkin juga jadi pertanyaan lagi apakah Presiden selanjutnya akan meneruskan proyek-proyek yang sudah berjalan sekarang.
05:29 Nah, itu banyak pertimbangannya.
05:31 So, tahun 2024, I believe, ya masih banyak tantangan juga yang akan dihadapi oleh para emiten ini.
05:39 Baik Ibu Lisa, secara sektoral di sepanjang perdagangan hari ini,
05:42 properti, teknologi, keuangan yang sensitif terkait suku bunga mengalami penguatan yang cukup signifikan.
05:48 Ada kaitannya tidak, Bu?
05:49 Kalau kita kaitkan juga lagi tantangan yang baru saja Anda sebutkan.
05:53 Apakah penguatan ini hanya bersifat sementara saja?
05:56 Memang dari posisi teknikal, SAM-SAM tersebut sudah jauh mengalami pelemahan.
06:01 Betul.
06:02 Jadi, setelah The Fed ini memutuskan untuk menahan suku bunga selama dua meeting berturut-turut,
06:11 ini cukup memberikan kelegaan buat market.
06:14 Jadi, kita nggak perlu tunggu sampai The Fed itu melakukan pivot alias pemotongan.
06:19 Tapi kalau dia sudah kelihatan tren suku bunganya mencapai akhirnya,
06:23 seperti sekarang ini, market akan lebih sumringah, akan lebih bersemangat menghadapinya.
06:31 Tapi di satu sisi kita lihat bahwa net-insing itu konsisten.
06:38 Jadi, year-to-date ini posisinya kita masih minus.
06:41 Kita jujur masih perlu untuk asing ini kembali lagi ke market kita.
06:46 Nah, gimana caranya? I believe kalau masalah peta politik ini sudah selesai,
06:51 rencana kerja semua sudah tersusun, di-disclose, dan juga sudah mulai kelihatan arahnya ke mana,
06:57 itu akan lebih bikin asing, lebih yakin untuk masuk ke emerging market seperti kita.
07:02 Ya, sentimennya, sekali lagi, saya katakan memang masih ada di negara maju, di US,
07:10 pada umumnya kiblatnya masih ke sana,
07:12 keputusan The Fed juga masih dipantau, dipantau ketat,
07:17 dan kebutuhan USD. Nah, di akhir tahun ini, kita masih ada ancaman nilai tukar kita ini kembali melemah.
07:25 Kenapa? Karena kebutuhan USD di akhir tahun itu cenderung meningkat, Mas David.
07:29 Untuk keperluan bayar utang tahunan, utang korporasi, dan juga mau liburan akhir tahun ke luar negeri,
07:38 nah, orang akan banyak tukar dolar, gitu. So, nilai tukar rupiah akan jadi sorotan.
07:44 Ibu Liza, saya akan coba fokus ke properti terlebih dahulu hari ini,
07:47 secara sektoral, tadi di sesi pertama mengalami penguatan yang cukup signifikan.
07:51 Beberapa hari sebelumnya sempat juga terjadi hal yang sama.
07:55 Apakah ini berkaitan ke bijakan suku Bunga The Fed? Seperti apa dampaknya kepada dari dalam negeri?
07:59 Kalau dari sisi rilis, rata-rata properti cenderung mengalami peningkatan dari sisi kinerja ini.
08:05 Dan, sum properti mana saja yang paling Anda rekomendasikan?
08:08 Oke, sum properti. Satu, memang suku Bunga yang jadi katalisnya.
08:14 Ketika suku Bunga sudah ditahan, mudah-mudahan BI juga ikut.
08:19 Tapi, BI masalahnya dia juga harus pantau nilai tukar rupiah.
08:23 So, balik lagi ke analisa kita yang tadi.
08:26 Oke, untuk saat ini ada semacam kegembiraan yang semoga tidak sejenak saja,
08:34 bukan cuma sesaat gitu ya, pada sektor-sektor yang rate sensitive.
08:37 Nah, properti, ke depannya itu gimana?
08:41 Again, selain tingkat suku Bunga, kita juga berharap bahwa presiden yang selanjutnya
08:49 akan meneruskan kebijakan-kebijakan stimulus yang cenderung mendukung belanja masyarakat.
08:57 Seperti yang Pak Jokowi laksanakan belakangan ini.
09:00 Dia memberikan insentif PPN property, ya kan?
09:03 Kenapa belanja masyarakat itu perlu didukung?
09:05 Supaya GDP 5% kita bisa tercapai, ya kan?
09:09 Karena dunia ini lagi di tengah resesi, ekspor-impor itu agak tersendat.
09:14 Nah, belanja masyarakat sebagai salah satu komponen GDP yang bisa kita harapkan juga
09:19 untuk pertumbuhan ekonomi.
09:22 Nah, setidaknya kalau suku Bunganya ditahan tetap, tidak naik,
09:27 orang akan lebih bersemangat untuk ambil KPA, KPR gitu.
09:32 Artinya ini kinerjanya di kuartal keempat, nanti tren positifnya akan tetap berlanjut, Ibu?
09:38 So far saya lihat masih ada perkembangan di beberapa sampel property.
09:43 Yang menarik kita perhatikan mungkin salah satunya adalah CTRA yang jadi andalan utama kita.
09:49 Karena mereka punya land bank terdeteksi paling banyak, selain itu juga BSDE.
09:54 Nah, CTRA ini kalau secara teknikal kita lihat beberapa hari yang lalu sudah
09:59 confirm membentuk pola bullish reversal, namanya double bottom,
10:05 ketika dia menembus level neckline 10.65.
10:09 Nah, ini targetnya kemana? Kira-kira targetnya memang ke sekitar 1.150.
10:14 Untuk jangka pendek mungkin agak, tapi belum tertutup kemungkinan ini tren naiknya sudah selesai ya.
10:23 Untuk jangka pendek mungkin ini ada resisten minor,
10:27 tapi kalau masih bisa ditembus maka CTRA akan bisa melaju ke sekitar 1.200.
10:32 Kemudian untuk BSDE,
10:34 Ya, silakan Ibu.
10:38 Untuk BSDE, in overall memang masih terlihat seperti tren turun.
10:43 Kalau BSDE bisa segera tembus ke atas 1.025, maka target tekatnya ada di sekitar angka 1.060,
10:51 kemudian lanjut ke 1.100 dan 1.180 untuk jangka pendek.
10:58 Ya, disarankan untuk beli bertahap.
11:01 Baik, hari ini Sam Property, sektornya juga memimpin penguatan dari sisi pergerakan sektoral,
11:07 meskipun di penutupan teknologi tampaknya lebih jauh mengalami penguatan.
11:12 Ibu Lizard, nanti kita akan coba ulas dari sisi teknologi,
11:15 seberapa sensitif ini mengingat kenerjaan mereka,
11:18 beberapa masih mencatatkan rugi, meskipun nilai kerugian sudah mulai menyusut ini.
11:22 Saya akan sampaikan terlebih dahulu update penutupan perdagangan di sesi kedua hari ini.
11:27 Dapat anda saksikan juga papan perdagangan di layar televisi anda pemirsa.
11:30 Di penutupan sesi kedua, indeks harga saham gabungan masih berada di zona hijau,
11:36 penguatannya masih lebih arah terbatas, hanya di 1,64 persen.
11:41 Tadi beberapa menit jalan penutupan masih menguat di 1,70 persen.
11:45 Di mana posisi penutupan di 6.751,39, trading volume, trading value,
11:51 dan juga frekuensi masih berjalan sampai sejauh ini.
11:55 Di mana di sepanjang perdagangan hari ini, indeks harga saham gabungan tadi sempat menyentuh ke level tertingginya di 6.784,995.
12:04 Ketika mencapai posisi ini, indeks harga saham gabungan sempat menguat di atas 2 persen.
12:09 Namun posisi ini tidak berlangsung lama, dan akhirnya ditutup di 6.751.
12:14 Selanjutnya kita akan coba lihat beberapa data perdagangan lainnya yang berhasil dihimpun oleh tim redaksi kami.
12:19 Langsung saja kita ke grafis yang pertama, pemirsa. Kita akan coba lihat posisi dari MNC 36,
12:25 mengalami penguatan di 1,96 persen. Jakarta Islamic Indeks di 0,14 persen.
12:31 LQ45 menguat signifikan seiring penguatan signifikan indeks harga saham gabungan di 2,28 persen, di 898,922.
12:40 Selanjutnya kita akan coba lihat rotasi pergerakan sektoral di penutupan sesi kedua hari ini,
12:46 dari teknologi pemirsa, mengambil alih penguatan, menguat signifikan di 3,49 persen.
12:52 Ada Goto di sana, hari ini secara entrade sudah menyentuh di level 70.
12:56 Properti juga menguat di 2,39 persen. Baru saja kita ulas, infrastruktur tertegan di 1,04 persen,
13:03 dan kesehatan juga melemah di 0,66 persen.
13:06 Selanjutnya kita akan coba lihat saham-saham yang mengalami penguatan signifikan hari ini,
13:10 dari perbankan pikep ada BBRI, BMRI, Goto, dan juga BBCA.
13:15 BBRI ditutup di level 5.000, BMRI di 5.900, Goto akhirnya mampu bertahan di atas level 70-an, di 71.
13:24 BBCA menguat di 8.850. Dan terakhir, saham-saham yang mengalami pelembahan yang cukup dalam,
13:30 dari infrastruktur ada BREN 4.050, BRPT juga tertegan di 1.000, dari konsumer ada YNDF melemah di 6.475,
13:40 dari infrastruktur telekomunikasi ada ISAT tertegan di 9.200.
13:44 Update-an di penutupan perdagangan di sesi kedua hari ini, dan semoga bisa menjadi referensi untuk Anda,
13:49 terutama dalam menghadapi perdagangan di keesokan harinya.
13:57 Kita akan jadwal kembali dan tetap di tempat Anda, karena setelah ini kita akan jumpa lihat,
14:01 saham-saham dan apa saja yang direkomendasikan, dan pembahasan kami akan segera kembali sesaat lagi.
14:06 [suara angin]
14:09 [SUARA KOIN]
14:11 [SUARA RONIN]
Recommended
1:12
3:01
11:28
2:59
2:51
1:41
1:25
2:27
1:49
44:27
1:40
2:24
1:59
2:26
4:37
Be the first to comment