Al Qaeda, Organisasi Paramiliter Fundamentalis Islam Sunni yang Didirikan oleh Osama bin Laden
  • 5 tahun yang lalu
TRIBUN-VIDEO.COM - Al Qaeda merupakan organisasi paramiliter fundamentalis Islam Sunni.

Tujuan utamanya adalah mengurangi pengaruh luar terhadap kepentingan Islam.

Al-Qaeda digolongkan sebagai organisasi teroris internasional oleh beberapa negara.

Yakni Amerika Serikat, Uni Eropa, PBB, Britania Raya, Kanada, Australia, dan beberapa negara lain.

Al Qaeda didirikan oleh Osama bin Laden, Abdullah Azzam serta beberapa sukarelawan Arab lainnya.

Mereka berupaya menggalang kekuatan untuk mengusir Uni Soviet pada Perang Afghanistan.

Sejarah

Sejarah munculnya Al Qaeda bisa ditelusuri sejak masa pendudukan Afganistan oleh militer Uni Soviet pada tahun 1980 - 1988.

Saat itu, Uni Soviet yang dibantu oleh pemerintah Afganistan terlibat konflik bersenjata melawan milisi-milisi lokal yang enggan diperintah oleh rezim komunis setempat.

Situasi tersebut lantas dimanfaatkan oleh AS untuk memberikan bantuan pelatihan dan persenjataan kepada milisi-milisi yang bersangkutan agar mereka bisa memerangi pasukan Soviet.

Sebagian dari mereka nantinya ada yang menjadi simpatisan Al Qaeda sehingga muncullah opini kalau intelijen AS membantu menciptakan Al Qaeda secara tidak langsung.

Perang Soviet di Afganistan juga memancing masuknya para relawan dari luar Afganistan untuk ikut berperang bersama-sama dengan milisi lokal Afganistan atas dasar solidaritas agama.

Mereka inilah yang kemudian dikenal dengan sebutan "mujahidin".

Satu dari sekian banyak mujahidin tersebut adalah Osama Bin Laden yang berasal dari Arab Saudi.

Dengan bermodalkan jaringan koneksi dan kekayaan pribadinya yang berasal dari perusahaan konstruksi milik keluarganya, Osama mendirikan kamp-kamp militer untuk merekrut, melatih, dan mempersenjatai para mujahidin asing yang hendak diterjunkan di Afganistan.

Menjelang berakhirnya Perang Soviet-Afganistan, Osama melakukan pertemuan dengan sejumlah mujahidin lain untuk membahas rencana mereka selepas perang.

Berdasarkan hasil pertemuan yang berlangsung pada tahun 1988 tersebut, mereka kemudian sepakat untuk membentuk kelompok baru yang fokusnya adalah memperluas area operasi perjuangan bersenjata mereka ke luar Afganistan.

Pertemuan itu pula yang disebut-sebut menjadi cikal-bakal lahirnya Al Qaeda.

Tahun 1988, pasukan terakhir Uni Soviet di Afganistan ditarik mundur sehingga perang Soviet di Afganistan pun menemui akhirnya. Berakhirnya perang lalu dimanfaatkan oleh Osama untuk kembali ke Arab Saudi pada tahun 1989.

Setahun kemudian, Irak melakukan invasi militer ke Kuwait sekaligus melahirkan kekhawatiran di Arab Saudi kalau militer Irak akan melanjutkan operasi militernya ke wilayah Saudi.

Osama lantas mencoba memberikan solusi dengan cara menyiapkan mujahidin-mujahidin pengikutnya untuk berhadap-hadapan dengan pasukan Irak jika militer Irak benar-benar menyerbu wilayah Saudi.

Alih-alih menerima tawaran Osama, pemerintah Saudi lebih memilih untuk bekerja sama dengan AS dan membiarkan pasukan koalisi pimpinan AS memanfaatkan wilayah Saudi sebagai markas untuk menggempur Irak.

Keputusan tersebut langsung menyulut kemarahan Osama yang memiliki sentimen kebencian tersendiri kepada AS dan enggan melihat keterlibatan pasukan non-Muslim dalam melindungi wilayah Saudi.

Ketika Osama menyampaikan rasa tidak setujunya dengan menghujat pemerintah Saudi secara terang-terangan, pemerintah Saudi lantas meresponnya dengan cara mengusir Osama keluar negeri pada tahun 1991.
Dianjurkan