Candi Borobudur - Candi Agama Buddha Terbesar di Dunia

  • 5 tahun yang lalu
TRIBUN - VIDEO.COM – Candi Borobudur adalah candi agama Buddha terbesar di dunia yang berada di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Indonesia.

Dibangun pada masa pemerintahan dinasti Syailendra tahun 780 – 840 masehi, Candi Borobudur merupakan salah satu peninggalan kuno yang diakui United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

Candi Borobudur dikelola oleh perusahaan Persero, PT. Taman Wisata Candi yang meliputi Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko.

Candi Borobudur jj
Candi Borobudur dari sudut.
Pada tahun 1814, Candi Borobudur ditemukan pertama kali oleh pasukan Inggris di bawah kepemimpinan Thomas Stamford Raffles.

Sebelumnya, area Candi Borobudur dipenuhi oleh semak belukar, pepohonan, dan tidak terawat.

Pada tahun 1835, area Candi Borobudur berhasil dibersihkan semuanya.

Tujuan dibangunnya Candi Borobudur adalah sebagai tempat pemujaan Buddha. Pembangunan ini dimaksudkan agar manusia meninggalkan nafsu dunia dan menuju pencerahan Buddha.

Pembangunan Candi Borobudur adalah berkonsep ‘Mandala’ yang mencerminkan alam semesta dalam Buddha.

Struktur Bangunan Candi Borobudur berbentuk kotak dengan titik pusat berbentuk lingkaran.

Candi Borobudur mempunyai empat pintu masuk, dan tiga bagian tingkatan candi yang mencerminkan alam dunia dan alam nirwana.



Asal Usul Nama Borobudur
Dikutip dari buku R. Soekmono 'Chandi Borobudur; a monument of mankind', yang diunggah di situs dokumentasi UNESCO, menerangkan bahwa Naskah kuno Negarakertagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca tahun 1365 menyebut Budur sebagai tempat suci Buddha.

Namun makna Budur dianggap berasal dari kata Bhudara yang berarti 'Gunung' oleh filolog J.G. de Casparis dalam bukunya "The Dual Nature of Barabudur" (1981).

Thomas Stamford Raflles menyebut nama Bore-Budur / Borobudur dalam bukunya 'The History of Java' untuk mengidentifikasi sebuah monumen Buddha.

Raffles dalam hal ini dimungkinkan merujuk Bore / Boro sebagai Desa Boro yang merupakan desa sekitar Candi Borobudur.

Belum ada penemuan naskah kuno lainnya yang menyebut nama Borobudur secara lengkap sebelum dan selain Raffles. [2]



Relief dan Tingkatan Candi Relief
Terdapat total 504 Buddha dengan sikap meditasi dengan enam posisi tangan yang berbeda di sepanjang Candi Borobudur.

Tingkatan Candi
KAMADHATU (Zona Nafsu / The World of Desire)
Kamadhatu adalah zona paling bawah dari Candi Borobudur.

Di bagian Kamadhatu terdiri dari 160 relief yang menggambarkan tentang hukum sebab akibat / Karmawibhangga Sutra .

Penggambaran dalam relief-relief ini menerangkan mengenai sifat dan nafsu manusia seperti merampok, membunuh, memperkosa, penyiksaan dan fitnah.

Koleksi foto-foto relief dapat dilihat di Museum Candi Borobudur di Borobudur Archaeological Park.

RUPADHATU (Zona Peralihan / The World of Form)
Rupadhatu adalah zona setingkat lebih atas dari zona sebelumnya di Candi Borobudur.

Di bagian Rupadhatu menjelaskan mengenai masa peralihan manusia yang telah dibebaskan dari segala urusan dunia.

Di zona ini, terdiri dari galeri ukiran relief dan patung Buddha yang berjumlah 328 patung dengan relief pada setiap ukirannya.

ARUPADHATU (Zona Tertinggi / The World of without any form)
Arupadhatu adalah bagian tertinggi dari Candi Borobudur.

Di bagian Aruphadatu menjelaskan mengenai dunia tak berbentuk.

Pada tingkatan ini tidak terdapat ukiran, ornamen, maupun hiasan yang menggambarkan kemurnian tertinggi.

Tiga serambi berbentuk lingkaran mengarah ke stupa utama yang menggambarkan kebangkitan dari dunia.

Dianjurkan