Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
JAKARTA, KOMPASTV - Presiden Prabowo Subianto menyinggung perihal serakahnomics sebagai penyebab utama kebocoran kekayaan negara yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.

"Baru ujung penyimpangan seperti ini sudah berjalan belasan tahun bahkan puluhan tahun. Ini yang saya sebut dilakukan oleh mereka-mereka yang menghanut filosofi dan paham serakahnomics . berani meremehkan, berani menghina negara kesatuan Republik Indonesia, menganggap sepele pemerintah Republik Indonesia," kata Prabowo saat penyerahan hasil penyelamatan keuangan negara senilai Rp6,6 triliun dari kegiatan Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) di Kejaksaan Agung, Rabu (24/12/2025).

Ia mengatakan atas kepemimpinannya bertekad untuk melawan korupsi, menyelawan perampokan kekayaan negara oleh siapapun di manapun.

Lebih lanjut presiden pun membahas terkait sejumlah kebocoran-kebocoran yang merugikan negara, mulai dari penyelundupan, laporan palsu.

Prabowo menegaskan kebocoran tersebut bukan sekadar pelanggaran hukum biasa, melainkan ancaman serius bagi keberlangsungan negara jika terus dibiarkan.

"Ini yang dikehendaki oleh beberapa kekuatan. Kalau saya bicara kekuatan asing, saya diketawain. Saya tidak peduli. Saya dipilih, saya dilantik oleh rakyat Indonesia. Saya akan mati untuk rakyat Indonesia. Bagi saya mati untuk rakyat kehormatan bagi saya. Saya terima kasih satgas PKH. Saya bangga dengan kalian kalian yang bekerja. Terima kasih," tegasnya.

Sahabat KompasTV, bagaimana pendapat kalian terkait berita ini, tulis di kolom komentar ya!

Produser: Yuilyana

Thumbnail Editor: Aqshal

#presidenprabowo #kejaksaanagung #serakahnomics

Baca Juga Pasca Konflik, Ketum PBNU Bertemu Rais Aam: Sekarang Kembali Bersama di https://www.kompas.tv/nasional/640314/pasca-konflik-ketum-pbnu-bertemu-rais-aam-sekarang-kembali-bersama



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/640324/presiden-prabowo-sebut-serakahnomics-biang-kebocoran-negara
Transkrip
00:00Saudara-saudara sekalian, saya kira ini bisa dikatakan baru ujung dari kerugian bangsa dan negara kita.
00:17Baru ujung penyimpangan seperti ini sudah berjalan belasan tahun bahkan puluhan tahun.
00:25Ini yang saya sebut dilakukan oleh mereka-mereka yang menghanut filosofi dan faham serakah nomiks.
00:41Berani melecekan, berani menghina negara kesatuan Republik Indonesia, menganggap sepele pemerintah Republik Indonesia,
00:52menganggap pejabat-pejabat di tiap eselon bisa dibeli, bisa disogok, sehingga mereka leluasa berbuat sekendak mereka.
01:03Begitu saya menerima mandat, saya sudah bertekad untuk melawan korupsi,
01:21Menyelawan perampokan kekayaan negara oleh siapapun, dimanapun.
01:33Dan baru tiga bulan, saya kira November, Desember, belum sampai tiga bulan kita sudah keluarkan peraturan presiden nomor lima.
01:52Kita bentuk sadgas terdiri dari banyak unsur yang bertanggung jawab.
01:57Penegak hukum, melaksanakan tugas yang saya berikan.
02:08Jangan ragu-ragu, tidak pandang bulu, jangan mau di lobby sini, di lobby sana.
02:19Tegakkan peraturan, selamatkan kekayaan negara.
02:22Itu tugas saya.
02:25Dan saudara-saudara telah melakukan dengan baik, dengan tertib.
02:33Dengan sesuai ketentuan, sesuai hukum.
02:41Dan hasilnya kita bisa lihat hari ini,
02:43Sekian triliun, yang saya katakan baru ujungnya.
02:53Sesungguhnya kalau kita pelajari kerugian kita sangat-sangat besar.
02:59Kalau tidak salah,
03:03kalau kita teliti dengan baik,
03:07mungkin dendanya ratusan triliun harus dibayar.
03:13Ada yang bandel.
03:19Mungkin anggap sepele.
03:21Ya, kita sudah buktikan dan kita akan buktikan.
03:27Bahwa kita tidak main-main.
03:31Sudah-sudah sekalian,
03:34sebagai contoh,
03:35yang enam triliun saja di sini,
03:38ini kalau kita mau renovasi sekolah,
03:42enam ribu sekolah bisa kita perbaiki.
03:48Kalau kita mau bikin rumah
03:49untuk hunian tetap para pengungsi,
03:54seratus ribu rumah.
03:57Enam triliun, seratus ribu rumah.
04:00Hunian tetap.
04:01Padahal kebutuhannya
04:04berapa ya untuk
04:06bencana tiga provinsi ini?
04:09Ada yang kuasai angkanya,
04:11kurang lebih.
04:12Berapa?
04:14Mendekati 200 ribu.
04:18Dengan ini saja 100 ribu,
04:20sudah
04:20sudah terbayar.
04:28Bayangkan berapa korporasi?
04:30Ini berapa?
04:3320.
04:3420 perusahaan ini.
04:3720 perusahaan.
04:38ingkar tidak mau
04:45memenuhi kewajiban mereka
04:47yang bisa
04:51menyelamatkan hidupnya
04:53100 ribu,
04:54saudara-saudara kita.
04:59Dan ini baru ujungnya,
05:02saudara-saudara.
05:03Waktu saya dilantik,
05:06saya sudah katakan,
05:09saya ajak
05:09bangsa Indonesia
05:10untuk berani.
05:12Berani
05:12menghadapi
05:14kekurangan.
05:17Berani menghadapi
05:18kenyataan.
05:19Walaupun pahit.
05:24Untuk
05:25kita
05:26survive
05:28sebagai bangsa.
05:30Saudara-saudara,
05:33berkali-kali
05:33saya katakan,
05:36negara itu
05:37ibarat
05:38badan.
05:40Ibarat
05:41badan manusia.
05:44Kekayaan,
05:45uang,
05:47uang dan segala
05:48kekayaan itu
05:48ibarat
05:49darah.
05:52Kalau
05:52badan manusia
05:53tiap hari
05:53bocor,
05:55bocor,
05:55bocor,
05:57sekian cc
05:57di ujungnya
05:59badan itu
06:00kolaps,
06:01mati.
06:02Negara
06:02sama.
06:04Di ujungnya
06:05kekayaan kita
06:06bocor,
06:07bocor,
06:07bocor,
06:09dirampok,
06:09dicuri,
06:12laporan
06:12palsu,
06:13under
06:14invoicing,
06:16pejabat
06:17di sogok,
06:23nyelunduk,
06:24nyelunduk
06:25keluar,
06:26nyelunduk
06:27ke dalam,
06:27bagaimana
06:29negara bisa
06:30bertahan.
06:31Ini
06:31yang dikendaki
06:33oleh beberapa
06:36kekuatan.
06:36Kalau saya
06:37bicara kekuatan
06:37asing,
06:38saya diketawain.
06:39Saya tidak peduli.
06:41Saya
06:41dipilih,
06:43saya dilantik
06:43oleh rakyat Indonesia,
06:45saya akan
06:45mati
06:46untuk rakyat Indonesia.
06:50Bagi saya,
06:52mati
06:52untuk rakyat
06:53kehormatan
06:54bagi saya.
06:54saya terima kasih
06:58Satgas PKH,
06:59saya bangga
07:00dengan kalian,
07:01kalian yang
07:02bekerja.
07:03Terima kasih.
07:07Saya
07:07sampaikan
07:08briefing saya
07:08kepada mereka,
07:11cobalah
07:11apa yang
07:13kita cari
07:14di dunia ini
07:14sebagai manusia.
07:17saya selalu
07:19katakan
07:20gajah
07:21mati
07:22meninggalkan
07:22gading.
07:26Harimau
07:27mati
07:28meninggalkan
07:28belang.
07:30Manusia
07:30mati,
07:31kita tinggalkan
07:32nama.
07:34Lebih baik
07:35kita nanti
07:35dipanggil
07:37Tuhan
07:37membela
07:38kebenaran,
07:39membela
07:40rakyat,
07:41menyelamatkan
07:42masa depan
07:43bangsa kita.
07:44kita mulia,
07:45kita terhormat,
07:46kita pergi,
07:48kita menghadap
07:49yang makuasa
07:50dengan ikhlas.
07:51Sudah-sudah.
07:51selamat menikmati.
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan