Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melepas pengiriman bantuan kemanusiaan berupa 1.000 unit genset serta 3.000 unit kompor gas bagi warga terdampak bencana banjir di Aceh.

Bahlil Lahadalia mengatakan sampai saat ini masih ada 35 ribu rumah yang belum teraliri listrik di Aceh.

"Atas arahan Bapak Presiden, kita tahu semua bahwa listrik, khususnya di Aceh, secara tegangan tinggi itu sudah ter-connected, baik dari Backbone Sumatera maupun Arun dan Bireuen, Nagan Raya, itu semua sudah ter-connected," kata Bahlil saat pengiriman bantuan di Baseops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (27/12/2025).

Video editor: Rizal

#menteriesdm #bahlil #bencanasumatera

Baca Juga Gempa M 4,7 di Pasaman Tak Berpotensi Tsunami, BMKG Sebut Akibat Aktivitas Sesar Kajai Talamau di https://www.kompas.tv/regional/640198/gempa-m-4-7-di-pasaman-tak-berpotensi-tsunami-bmkg-sebut-akibat-aktivitas-sesar-kajai-talamau



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/640206/kirim-genset-ke-aceh-menteri-esdm-bahlil-masih-ada-224-desa-belum-teraliri-listrik
Transkrip
00:00Hari ini saya bersama teman-teman dari SDM, ada Pak Wamen, ada Dirjen PLT, Dirjen Gatrik,
00:10ditemani juga bersama Ibu Arsyah.
00:13Ibu Arsyah ini adalah salah satu direktur di PLN yang membidangi jaringan tegangan rendah dan suplai ke masyarakat.
00:24Bersama Pak Erwin, Komendan daripada Halim, teman-teman media yang pertama saya mohon maaf terlambat dikit.
00:35Hari ini kami akan memberangkatkan seribu unit Jenset.
00:44Atas arahan Bapak Presiden, kita tahu semua bahwa listrik khususnya di Aceh,
00:54secara tegangan tinggi itu sudah terkonek baik dari Big Bon Sumatera maupun Arun dan Biren, Nagan Raya,
01:11itu semua sudah terkonek.
01:13Tetapi kita tahu bahwa kondisi untuk jaringan rendahnya masih banyak daerah-daerah yang belum bisa kita masuki.
01:21Ini terjadi karena infrastruktur yang belum selesai, sebagian daerah pun masih terkenang air.
01:30Dalam catatan kami, masih ada 224 desa di Provinsi Aceh yang belum terairi listrik.
01:41Dari 224 desa itu ada sekitar di 10 kabupaten, terutama di kabupaten-kabupaten yang infrastrukturnya masih dalam proses perbaikan.
01:57Yaitu Tamiang, kemudian Benar Meriah, kemudian Aceh Tengah, sama Gayo Lues.
02:09Nah, dalam rangka bagaimana memberikan pelayanan maksimal, kami rapat dengan tim, kami bicara sama PLN,
02:21karena data yang di desa mana, di rumah tangga yang mana, itu PLN yang tahu,
02:29ada kurang lebih sekitar 35 ribu rumah yang belum terairi listrik sampai sekarang.
02:38Maka atas arahan Bapak Presiden, lewat Pak Seskap dan Pak Seskap,
02:42kita mencoba untuk bagaimana mengoptimalkan seluruh kekuatan negara.
02:47Maka Kementerian SDM hari ini mengirimkan seribu unit genset dengan kapasitas rata-rata di 5-7 KVA.
03:00Dan ini juga sekaligus untuk bagaimana tenda-tenda saudara-saudara kita yang masih ada di tenda-tenda pengusian,
03:08ini mereka juga bisa mendapatkan fasilitas listrik.
03:13Ini tahap pertama, Bapak-Ibu semua, teman-teman media.
03:16Begitu selesai, tahap kedua kita akan cek, kita akan lakukan lagi.
03:21Jadi, selama infrastruktur daratnya belum selesai dan tegangan rendahnya belum clear,
03:27kita akan mengintervensi dengan genset yang ada.
03:33Pasti banyak pertanyaan lagi adalah ketika ada genset, BBM-nya bagaimana?
03:38Kami membuat tim terpadu dengan Patra Niaga.
03:42Jadi, langsung juga ini akan di handle langsung oleh teman-teman Patra Niaga Pertamina
03:48yang akan memasok BBM-nya.
03:51Agar saudara-saudara kita yang kena musibah bisa cepat terus merasakan
03:59daripada pelayanan negara khususnya di sektor energi dalam hal ini listrik.
04:04Saya pikir teman-teman media yang perlu saya sampaikan.
04:09Silahkan kalau ada pertanyaan.
04:10Artinya si korban ini tidak perlu beli BBM atau nanti ada penjatahan?
04:25Misalnya satu genset ini dijatah seminggu sekali dapat berapa liter gitu Pak?
04:30Atau seperti apa? Teknisnya nanti di lapangan. Terima kasih Pak.
04:32Untuk genset ini ada dua yang kita layani.
04:37Satu adalah untuk mengairi listrik ke rumah-rumah penduduk.
04:42Dan satunya untuk ke tenda-tenda pengungsian.
04:46Untuk tenda-tenda pengungsian, saya sudah membentuk,
04:49kita kan dari SDM ada tim Posko Bencana.
04:52Nanti tim dari itu yang akan menyuplai dalam hal ini Patra Niaga.
04:56Nah kalau untuk yang ke rumah-rumah, nanti akan kita bicarain dengan PLN.
05:01Karena itu kan pasti pengelolaannya ada di bawah PLN.
05:04Begitu.
05:05Silahkan.
05:09Untuk satu genset ini kapasitasnya dapat mengaliri berapa rumah?
05:13Begitu Pak mungkin bisa dijabarkan.
05:15Sama kira-kira ini kan bantuan tahap pertama.
05:19Untuk rencannya akan seperti apa Pak untuk ke depannya Pak?
05:22Tahap-tahap selanjutnya.
05:23Yang pertama ini kan kita lakukan, kita kirim cepat.
05:28Jadi bisa kita lihat perkembangan.
05:31Kalau memang belum bisa dilalui dengan jaringan rendah dari jaringan induk PLN,
05:38maka pasti genset ini akan menjadi salah satu solusi.
05:42Kalau itu kekurangan, kita akan tambah lagi.
05:44Tapi tahap pertama dari PLN menyampaikan kepada kami seribu.
05:48Mungkin kalau besok atau lusa harus ada kita tambah, kita tambah.
05:51Karena saudara-saudara kita di sana kan harus butuh cepat penanganannya.
05:55Ibu Arsa, ini satu genset berapa rumah yang di airi?
06:00Dari kapasitas 5.000 VA itu bisa mengaliri 5-7 rumah.
06:09Karena kan ini untuk minimal ya, untuk paling tidak penerangan dasar,
06:13kemudian bisa untuk mecas, bisa untuk air, seperti itu Pak.
06:17Jadi 5 sampai minimal ya, yang kalau 5 KVA, minimal sekitar 5-7 rumah.
06:30Kalau 7 KVA berapa, Bu?
06:33Kalau 7 KVA sekitar 10 ya?
06:3610 rumah.
06:37Itu, kira-kira Bos.
06:38Bapak Ijin Fadil Dantikom Pak.
06:42Bapak ini kan ada seribu genset yang dikirim.
06:45Nah ini bisa dijelaskan mungkin Pak, mekanisme pendistribusiannya nanti seperti apa?
06:49Apakah melibatkan pemerintah daerah di sana atau seperti apa?
06:52Kemudian dari seribu genset tahap awal ini,
06:55titik-titik di mana saja yang menjadi prioritas Pak untuk diberikan genset ini?
07:00Terima kasih.
07:00Pertama, bahwa ini kita langsung terjunkan ke lokasi.
07:06Kita tidak mau lagi birokrasi terlalu panjang.
07:10Jadi ini begitu masuk, PLN yang tahu titiknya di mana-mana.
07:14Jadi langsung kita masuk ke desa-desa, ke titik-titik yang langsung.
07:17Lokasinya di mana? Itu di Provinsi Aceh semuanya.
07:20Ada di 224 desa tadi, di 10 kabupaten.
07:24Nah lebih banyak di kabupaten-kabupaten yang memang infrastrukturnya masih belum pulih.
07:30Yaitu Tamiang, kemudian Aceh Tengah ya.
07:35Aceh Tengah, Gayulue, sama Benar Meriah.
07:41Itu ya.
07:42Kalau sudah tidak ada, silakan.
07:48Ada tambahan lagi.
07:50Anggaran yang dikeluarkan untuk genset termasuk tadi kompor dan kerjasama dengan Mataraniaga,
07:57berapa anggaran yang diplot Pak?
07:58Saya belum bisa menghitung anggarannya.
08:01Yang penting barang nyampe dulu.
08:03Yang penting kita bantu rakyat dulu.
08:06Jangan terlalu berpikir tentang anggaran-anggaran itu nanti kita pikirkan bersama-sama.
08:10Tapi yang penting rakyat harus dapat.
08:12Karena ini juga banyak bantuan juga dari teman-teman pihak ketiga yang peduli dengan bencana.
08:20Termasuk apa namanya, kita juga kirim 3.000 kompor, kompor listrik ya.
08:29Kompor gas, 3.000 kompor gas.
08:31Nah kalau yang 3.000 kompor gas ini kita disuplai ke Pemda.
08:36Kita dorong ke Pemda karena Pemda yang tahu kebutuhannya.
08:39Tapi kalau genset langsung kita turun ke lapangan.
08:43Gitu.
08:44Oke.
08:47Untuk angkatan udara Pak, ini kira-kira berapa pesawat yang akan disiapkan untuk?
08:51Kan kalau 1.000 gak mungkin sekali terlalu.
08:535, 5, 5 Hercules.
08:56Betul ya, general ya.
08:575 Hercules.
08:59Hari ini 5 Hercules berangkat.
09:001 Hercules 200 unit.
09:04Oke, baik teman-teman media.
09:07Terima kasih atas partisipasinya.
09:10Sekali lagi kalian adalah Palem Paten.
09:12Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
09:21Saya Ihsan Sitorus.
09:23Saksikan program-program Kompas TV melalui siaran digital,
09:27pay TV, dan media streaming lainnya.
09:29Kompas TV, independent, terpercaya.
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan