- 5 jam yang lalu
- #mbg
- #makanbergizi
- #libursekolah
KOMPAS.TV - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tetap berjalan selama masa libur sekolah dari Desember hingga awal Januari 2026.
Badan Gizi Nasional (BGN) telah menyiapkan sejumlah alternatif skema penyaluran MBG bagi siswa selama periode libur tersebut. Lantas, bagaimana mekanisme pemberian MBG kepada siswa saat libur sekolah, dan apakah kebijakan ini merupakan langkah yang bersifat urgensi atau justru berpotensi menjadi pemborosan anggaran?
Isu ini akan dibahas bersama Wakil Kepala Badan Gizi Nasional, Nanik Sudaryati Deyang, serta Direktur Kebijakan Publik CELIOS, Media Wahyudi Askar.
#mbg #makanbergizi #libursekolah
Baca Juga TNI Bubarkan Aksi Pembawa Bendera GAM di Lhokseumawe, Begini Kronologinya di https://www.kompas.tv/nasional/639825/tni-bubarkan-aksi-pembawa-bendera-gam-di-lhokseumawe-begini-kronologinya
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/639830/full-mbg-tetap-disalurkan-saat-libur-sekolah-urgensi-gizi-anak-atau-pemborosan-anggaran
Badan Gizi Nasional (BGN) telah menyiapkan sejumlah alternatif skema penyaluran MBG bagi siswa selama periode libur tersebut. Lantas, bagaimana mekanisme pemberian MBG kepada siswa saat libur sekolah, dan apakah kebijakan ini merupakan langkah yang bersifat urgensi atau justru berpotensi menjadi pemborosan anggaran?
Isu ini akan dibahas bersama Wakil Kepala Badan Gizi Nasional, Nanik Sudaryati Deyang, serta Direktur Kebijakan Publik CELIOS, Media Wahyudi Askar.
#mbg #makanbergizi #libursekolah
Baca Juga TNI Bubarkan Aksi Pembawa Bendera GAM di Lhokseumawe, Begini Kronologinya di https://www.kompas.tv/nasional/639825/tni-bubarkan-aksi-pembawa-bendera-gam-di-lhokseumawe-begini-kronologinya
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/639830/full-mbg-tetap-disalurkan-saat-libur-sekolah-urgensi-gizi-anak-atau-pemborosan-anggaran
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Program makan bergizi gratis tetap berjalan di masa libur sekolah dari Desember hingga awal Januari 2026.
00:07Badan Gizi Nasional atau BGN menyiapkan sejumlah alternatif bagi siswa dalam penyaluran MBG di masa libur.
00:14Nantas bagaimana skema pemberian MBG kepada siswa selama libur sekolah dan apakah ini hal urgensi atau pemurusan?
00:21Kita akan bahas bersama dengan Wakil Kepala Badan Gizi Nasional Nani Sundariati Deang dan Direktur Kebijakan Publik Selyos Media Wahyudi Askar.
00:30Selamat pagi Bu Nani, Mas Media.
00:34Selamat pagi Mas.
00:36Ya, saya ke Bu Nani dulu. Bu Nani, punten untuk kameranya bisa dinyalakan Bu?
00:44Bu Nani, bisa mendengar suara saya Bu?
00:46Saya coba ke Mas Media dulu Mas. Mas Media, ini kita melihat adanya...
00:56Halo Mas.
00:57Ya, selamat pagi Bu Deang, sudah bisa mendengar suara kami di studio Bu?
01:00Selamat pagi saya, tapi hanya bisa 3 menit, 4 menit ya ini saya mau ada acara ini Mas.
01:08Ini udah ditunggu untuk meeting ya.
01:10Kalau bisa saya ngomong duluan, silahkan dilanjutkan ya.
01:14Oke, baik. Ibu Nani, punten ini terkait dengan makan bergisi gratis ini kan tetap berjalan gitu ya Bu ya di selama libur sekolah.
01:21Pertimbangannya apa dan juga kemudian bagaimana kemudian skema penyeluruhan kepada siswa yang mungkin juga masih libur, tidak sekolah?
01:29Sebetulnya kan tadi sudah ada ya, kenapa masih diulang-ulang. Tadi kan sudah ada pernyataannya.
01:34Jadi kan prinsipnya awalnya yang namanya memberi makan bergisi gratis, eh sorry, memberi makan bergisi, memberikan makanan bergisi itu kan harus konsisten ya.
01:45Baik supaya ya kan selama ini sudah berjalan, yang kalau ada mulai Januari itu sudah satu tahun.
01:51Namun, lalu kami kan sebagai lembaga yang saat ini diserai tugas sebagai untuk menjaga makanan, untuk menjaga gizi anak-anak.
02:03Jadi ya kita berpikir ya sudah tidak boleh putus-putus nih, harus terus konsisten kita berikan.
02:10Namun, namun karena anak-anak lagi libur ya, sehingga untuk khusus anak-anak ini fleksibel saja, juga sekolahnya.
02:23Kalau mau ya silahkan diambil, kalau enggak juga tidak apa-apa.
02:27Itu aja ya, sebentar, sebentar saya mau ngomong itu ya, supaya jelas semua.
02:32Jadi tidak ada pemaksaan ya, tidak ada pemaksaan bahwa dan juga tidak ada kewajiban
02:38untuk anak-anak pergi ke sekolah.
02:41Yang kedua, yang diberikan terus adalah untuk B3, Bu Sui, Bu Mil, dan juga Ibu untuk anak-anak Balita.
02:51Itu yang dilakukan oleh kader-kader memang yang selama ini sudah berjalan.
02:56Itu aja mas ya, rasanya sudah jelas di situ ya.
03:00Tapi Bu Nani ada yang bisa ingin kami konfirmasi juga Bu Nani, ini kan tidak wajib,
03:04tapi kan tetap ada sekolah yang kemudian menyalurkan.
03:06Ada juga kemudian yang mungkin tidak bisa tersalurkan karena anaknya tidak ada di tempat.
03:11Dengan anggaran yang luar biasa besar gitu, Bu, apakah tidak sebaiknya ini diliburkan terlebih dahulu?
03:16Karena bisa kita alihkan mungkin anggarannya ke bidang lain, misalnya kita mau bantu bencana di Sumatera.
03:22Kalau pengalian anggaran, silahkan ditanya sama Pak Menteri Keuangan.
03:27Kemarin Pak Menteri Keuangan kan sudah menyampaikan bahwa anggaran untuk bencana sudah ada, MBG sudah ada.
03:32Nah, kalau pengalian kan bukan haknya MBGN.
03:38Jadi satu hal lagi saya mau luruskan juga supaya pertanyaannya, supaya Mas juga memahami.
03:43Uang untuk yang Rp15.000 itu tidak pernah ada di BGN.
03:47Adanya di Departemen Keuangan.
03:50Tinggal Departemen Keuangan kalau memang dialihkan untuk bencana, di-stop.
03:54Tidak usah ada, karena kan itu kan tidak, jadi dianggarkan itu tidak ada dalam kelembagaan BGN.
04:02Tapi ada di Departemen Keuangan, langsung ditransur ke dapur-dapur.
04:07Jadi kalau mau dialihkan, monggo, tidak apa-apa, tidak masalah.
04:12Jadi kita juga tidak memaksa misalnya meminta Departemen Keuangan langsung, tidak.
04:16Kalau misalnya Departemen Keuangan menyampaikan, kami stop dulu untuk kami alihkan ke sana, ya tidak apa-apa.
04:21Karena kan tidak ada di kami anggarannya, anggarannya ada di Departemen Keuangan.
04:25Duitnya tidak pernah ada di BGN.
04:28Demikian dari saya, terima kasih, selamat pagi, sampai bertemu ya lain waktu.
04:33Oke baik, terima kasih.
04:34Bu Nani sudah menyempatkan waktunya untuk di Sapa Indonesia pagi.
04:39Kemudian saya akan ke Mas Media.
04:40Mas Media dengan melihat mungkin tanggapan dari BGN gitu ya, dengan tetap berjalannya makan bergisi gratis di tengah liburan seperti ini.
04:50Dan memang kalau tadi kata Bu Nani tidak ada soal anggaran tuh kalau di BGN, semuanya di Kementerian Keuangan.
04:57Seperti apa Anda melihatnya terkait dengan penyaluran MBG di tengah liburan seperti ini, Mas?
05:04Ya, sayang sekali saya nggak bisa dengar Bu Nani lebih lama ya.
05:08Karena yang ditunggu oleh publik, masyarakat, guru adalah penjelasan dari BGN.
05:15Karena masyarakat hari ini itu bingung bagaimana mungkin ketika anak-anak sekolah libur, kemudian MBG itu masih jalan.
05:25Orang tua harus ke sekolah, guru tetap harus di sekolah, dan lain-lain.
05:29Jadi menurut saya, ini ada kesalahan yang sangat signifikan dalam tata kelola MBG ini ya, pada saat libur.
05:38Karena kebijakan itu kan harus ada tiga hal.
05:40Siapa sasaran, bagaimana mekanismenya, dan apa yang terjadi ketika konteksnya berubah.
05:45Dan sekarang konteksnya kan berubah.
05:47Nah, anak-anak itu nggak ada di sekolah.
05:49Karena MBG itu awalnya itu programnya basisnya sekolah.
05:52Penerimanya jelas, logistiknya jelas.
05:54Dan kalau anak-anak itu nggak ada di sekolah, siapa yang kemudian bisa diawasi?
05:59Kemudian saya tambahkan informasi ya, kepada BGN, Bunani, sayangnya tidak mendengar.
06:05Bahwa tidak benar juga bahwa orang tua tidak dipaksa.
06:10Dalam banyak sekolah itu, keluarga diminta untuk mengambil ke sekolah.
06:16Dan akhirnya apa, kalaupun tidak diambil ke sekolah ya, itu makanan hilang percuma.
06:22Dan sebagian sekolah akhirnya memberikan makanan-makanan itu kepada orang lain.
06:27Dan lantas akuntabilitas dari program ini seperti apa?
06:31Jadi menurut saya ada banyak keganjilan-keganjilan dalam program MBG sekarang.
06:37Khususnya pada saat sekolah ini ya.
06:39Jadi menurut saya kritik publik harus didengar oleh BGN.
06:44Karena sekarang kalau kita bicara soal siapa yang mengkritik.
06:48Ini yang mengkritik hampir, tadi juga sudah disampaikan ya, ada banyak masyarakat yang mengkritik.
06:53Hampir di semua daerah gitu.
06:55Artinya ada persoalan dalam tata kelola kebijakan ini, Mas.
07:00Jadi saya kira saatnya BGN mendengarlah begitu, Mas.
07:04Baik, lagi-lagi alasan dari BGN ini kan terkait dengan sasarannya siapa.
07:08Ini kan tidak hanya siswa sekolah yang sedang libur.
07:10Tapi juga ada Ibu Hamil, Ibu Myusui, dan juga Balita yang juga masih butuh gizi seperti itu.
07:15Walaupun di tengah liburan sekolah.
07:17Nah, ini seperti apa, Mas? Ini kan alasan dari BGN seperti itu.
07:21Mayoritas penerima MBG sekarang itu anak sekolah, Mas.
07:24Jadi dari hampir sekitar 40 jutaan penerima dari total itu adalah anak sekolah.
07:29Jadi menurut saya kurang tepat juga untuk berkilah seperti itu gitu ya.
07:33Jadi yang penting sekarang ya lebih baik jujur saja gitu.
07:37Kenapa program ini tidak berhenti? Itu sebetulnya sederhana.
07:41Karena dapur SPPG itu harus ngebul.
07:44Jadi yang paling diuntungkan hari ini karena MBG dipaksakan untuk terus berjalan,
07:49ya adalah dapur-dapur SPPG tadi.
07:53Karena selama dapurnya itu tetap ngebul, SPPG tetap menyalurkan makanan ke sekolah,
07:58dapur beroperasi, biaya operasional jalan, dapur jalan, kontraknya hidup,
08:04dan margin profitnya tetap aman untuk SPPG ini.
08:07Jadi saya kira ini harus dilihat dalam konteks yang lebih kuat dan detail ya, Mas.
08:13Bahwa ini bukan makan yang gratis.
08:17Ini pakai uang rakyat.
08:18Ini bukan uangnya Bunani, bukan uangnya Pak Prabowo Subianto.
08:22Ini uang rakyat yang disalurkan ke masyarakat.
08:24Jadi kalau seandainya pelaksanaan MBG ini bermasalah,
08:29saya kasih contoh ya.
08:30Kalau seandainya yang disalurkan tidak tepat, sasaran satu.
08:34Yang kedua, kalau harga dari makanan itu di bawah Rp10.000,
08:37di bawah dari yang seharusnya,
08:39maka kerugiannya masif sekali.
08:41Jadi margin Rp4.000 saja ya dari hak misalkan Rp10.000 yang diterima oleh anak sekolah,
08:47kalau dikalikan selama dua minggu anak sekolah,
08:50maka kehilangan uang negara,
08:52karena program yang tidak berjalan dengan baik ini bisa mencapai Rp2,8 triliun, Mas.
08:57Dan ini sangat besar sekali.
09:00Dan yang paling berbahaya saya kira hari ini adalah,
09:03BGN memperlakukan program ini seperti eksperimen berjalan.
09:08Banyak makanan itu makanan UPF,
09:11makanan ultra-processed food,
09:13yang bahkan dikritik oleh banyak ahli gizi,
09:16ini bukan makanan yang bergizi.
09:19Jadi bagi orang tua, saya sangat memahami.
09:22Sebagian orang tua mungkin akan bilang,
09:25ya daripada tidak dapat sama sekali,
09:27ini lebih baik.
09:28Daripada tidak dapat sama sekali,
09:30dapat makanan, dapat telur, dapat buah, begitu ya.
09:33Tapi dalam kacamata fiskal, Mas,
09:35persoalannya lebih besar daripada itu.
09:37Ada Rp335 triliun yang dianggarkan untuk MBG ini,
09:42dan sebagian besar diambil dari anggaran pendidikan.
09:46Bahkan kalau boleh detail lagi ya, Mas, ya.
09:48335T itu, kalau dibagikan secara sasaran yang tertarget ya,
09:53setiap anak itu bisa menerima Rp50.000 sebetulnya.
09:58Jadi kalau bicara hak ya,
09:59anak-anak itu harusnya dapat hak Rp50.000
10:02dengan anggaran Rp335T tadi.
10:06Tapi yang diterimakan hanya di bawah Rp10.000.
10:09Dan saya bingung ya,
10:12BGN kemudian tadi melempar ke Kementerian Keuangan.
10:15Sekarang yang dilakukan oleh BGN itu harusnya mendengar
10:18dan turun ke lapangan.
10:20Sepertinya BGN tidak memahami realita dasar ya,
10:23yang sangat dasar.
10:25Bahwa ketika kemudian program ini dipaksa untuk disalurkan,
10:29kemudian BGN harus tahu,
10:32Gunani harus tahu ya,
10:33banyak anak sekolah di Indonesia itu rumahnya jauh dari sekolah.
10:36Ada yang jalan kaki puluhan menit,
10:38ada yang naik perahu bahkan.
10:40Ada yang harus naik ojek,
10:41ada yang masih di desa terpencil.
10:42Jadi sekolah itu bukan tempat yang mudah diakses
10:46kapan saja oleh semua orang.
10:48Dan kalau kemudian,
10:49kalau libur orang tua boleh datang ambil,
10:52saya bingung.
10:53Karena orang tua ke sekolah ya,
10:55itu berarti dia mengorbankan waktunya.
10:59Yang seharusnya kemudian bisa mencari nafkah untuk anak-anaknya.
11:02Jadi menurut saya ini bukan intervensi gizi,
11:05ini perjudian kualitas program,
11:08dan yang paling berbahaya adalah
11:09ini kemudian memakan uang fiskal kita yang sangat banyak, Mas.
11:12Jadi menurut saya,
11:15BGN harus mendengar ya,
11:19harus mendengar lagi-lagi.
11:20Karena kalau seandainya ini tidak berubah,
11:22ini akan jalan terus,
11:24maka kita kemudian akan sampai pada titik
11:27ya pemerintah hanya soal gaya-gayaan saja,
11:31tapi tidak punya kapasitas melaksanakan kebijakan.
11:34Nah, ini kan ada potensi pemborosan gitu ya,
11:37masih di tengah penyaluran BGN di libur sekolah
11:39yang tentunya tidak semua bisa menerima.
11:41Ketika dipaksakan dilakukan juga
11:43lagi-lagi banyak yang terbuang gitu.
11:45Nah, tadi kan kata Bu Nani,
11:46lagi-lagi ini kalau untuk pengalihan anggaran
11:49ya di Kementerian Keuangan.
11:50Apakah memang BGN tidak punya sama sekali
11:52misalnya peran untuk bisa menata program ini,
11:56paling tidak untuk meminimalisasi
11:57pemborosan yang mungkin bisa muncul
12:00ketika MBG tetap diseluruhkan di tengah libur ini, Mas?
12:02Big no.
12:05Anggarannya memang di Kementerian Keuangan,
12:07tapi pengelolaan anggaran,
12:09implementasi anggaran itu ada di BGN.
12:12Yang menyalurkan uang memang Kementerian Keuangan,
12:15tapi untuk apa uang itu digunakan,
12:18ditransfer ke dapur yang mana,
12:20ditransfer ke daerah mana,
12:22itu ada di BGN.
12:24Kalau kebijakannya buruk,
12:25yang paling bertanggung jawab pertama kali
12:27ya adalah BGN,
12:29laksana utamanya.
12:30Karena Kementerian Keuangan hanya bendahara negara.
12:33Jadi saya kira sekarang kok sepertinya
12:36Bu Nani tidak memahami tata kelola fiskal kita
12:39dan bagaimana mengelola proyek ini dengan baik.
12:43Satu lagi Mas,
12:44Bu Nani mohon maaf ya,
12:45termasuk juga pimpinan-pimpinan BGN juga,
12:48banyak yang inkorpeten dengan kredibilitas
12:50dan latar belakang yang tidak berkaitan dengan gizi
12:53dan juga tidak punya kemampuan mengelola proyek yang sangat besar.
12:57Ini triliunan rupiah, begitu ya.
12:59Jadi, saya kira pesan dari masyarakat sederhana.
13:03MBG perlu ditinjau ulang,
13:05perlu moratorium.
13:06Mungkin bukan dihentikan selamanya,
13:08tetapi kemudian dibenahi secara total, gitu ya.
13:13Dan kemudian dipimpin oleh orang-orang yang punya kapasitas substantif.
13:18Orang yang paham gizi,
13:20tahu perbedaan UPF dan makanan yang benar-benar bergizi,
13:26tahu soal kualitas protein,
13:27dan satu lagi, tahu soal anggaran,
13:29tahu soal tata kelola kebijakan.
13:32Karena kalau seandainya itu tidak kita lakukan sekarang ya,
13:36yang lagi-lagi dirugikan adalah kita.
13:39Karena uang setiap buah yang dimakan oleh anak-anak itu dari uang pajak,
13:44bukan dari uang pejabat-pejabat BGN dan pimpinan pemerintah.
13:47Jadi kalau desainnya terus berubah,
13:49indikatornya tidak jelas,
13:51operasi juga dipaksakan hari ini,
13:53maka ini bukan kegagalan kecil, mas.
13:56Ini kegagalan besar sebetulnya triliunan rupiah.
13:58Apalagi sekarang di semua lini banyak yang butuh budget,
14:02anggaran ya.
14:02Tidak hanya kesehatan, pendidikan,
14:04tapi juga saudara-saudara kita yang tertimpa musibah.
14:07Jadi saya kira masyarakat sekarang berhak untuk protes, berhak gitu ya.
14:11Saya punya anak yang hari ini juga bingung ya,
14:14dengan tata kelola MBG ini.
14:16Dan saya kira kita berhak untuk protes,
14:18karena kita semua terdampak,
14:20dan ini dari uang pajak kita,
14:22uang pajak kita semua.
14:24Jadi protes ini bukan tindakan anti negara juga,
14:26kita ingin BGN-nya berubah,
14:30benahi dari nol,
14:31serahkan pada ahlinya gitu ya.
14:33Sehingga kemungkinan yang terjadi adalah pengembalian kepercayaan publik.
14:38Jadi menurut saya mas,
14:39ini harus disampaikan dengan kuat kepada BGN,
14:44harapannya agar BGN meninjau kembali dengan publik.
14:47Baik, memang kita nantikan mas media,
14:50karena dari BGN bilang bahwa nanti di tanggal 2, 3, 5, 6, 7,
14:54ini akan stop sementara programnya,
14:55tentunya mereka untuk evaluasi,
14:57bagaimana nanti di tahun 2026 lebih baik sepertinya gitu ya.
15:00Tapi ini kan sudah jalan mas,
15:03sudah jalan beberapa hari ini.
15:04Satu hari itu 1,2T anggarannya.
15:08Betul, betul.
15:09Kalau seandainya uangnya sudah hilang duluan,
15:11baru kemudian dievaluasi,
15:13ini kan sayang, ini uang sudah hilang duluan.
15:15Itu dia, kalau mereka bisa rencana untuk stop dulu di awal Januari,
15:19kenapa yang sekarang tidak stop dulu?
15:20Karena mereka masih libur anak-anaknya gitu ya.
15:22Terima kasih mas media, kita kritik bersama-sama,
15:24kita nantikan juga nih,
15:26bagaimana langkah dari BGN untuk bisa memperbaiki
15:29lagi-lagi tata kelola MBG,
15:30kalau perlu di moratorium sementara,
15:32melihat lagi, dari nol lagi,
15:34bagaimana agar program ini berjalan dengan efektif dan juga efisien.
15:38Terima kasih mas media Wahyudi Askar,
15:40Direktur Kebijakan Publik Selios,
15:41dan sebelumnya juga bergabung bersama kami secara singkat,
15:44Bunani SD Yang, Wakil Ketua BGN.
15:46Terima kasih, selamat pagi mas media.
15:48Selamat pagi mas.
15:49Kami masih akan kembali.
Jadilah yang pertama berkomentar