JAWA TENGAH, KOMPAS.TV - Kepeduliannya terhadap anak-anak membuat seorang pegawai P3K Pemerintah Kabupaten Sukoharjo harus berganti peran menjadi "superhero".
Dengan menggunakan kostum pahlawan super, Agus Widanarko berkeliling memberikan edukasi, mulai dari soal perundungan hingga kewaspadaan terhadap penculikan.
Keseharian seorang pria bernama Agus Widanarko diisi dengan bekerja sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) di lingkungan Pemkab Sukoharjo, Jawa Tengah.
Namun, kecintaan Agus terhadap anak-anak membuatnya kerap memberikan penyuluhan dan edukasi kepada anak-anak, mulai dari usia PAUD, TK, hingga SD.
Simak liputan selengkapnya pada tayangan berikut.
#superhero #sukoharjo #solo
Baca Juga Kakorlantas Prediksi Puncak Arus Mudik Nataru: Dua Kali, 2,9 Juta Kendaraan bakal Keluar Jakarta di https://www.kompas.tv/nasional/633889/kakorlantas-prediksi-puncak-arus-mudik-nataru-dua-kali-2-9-juta-kendaraan-bakal-keluar-jakarta
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/633895/kreatif-pegawai-p3k-sukoharjo-berkostum-superhero-edukasi-anak-anak-soal-bahaya-penculikan
00:00Sejumlah kasus penculikan yang terjadi akhir-akhir ini mengingatkan kuas padan kita terutama terhadap perlindungan kepada anak-anak.
00:07Adanya relawan yang membantu memberikan edukasi pada anak-anak terkait hal itu pun menjadi satu langkah positif yang patut diapresiasi.
00:15Untuk membahas lebih lanjut terkait bagaimana meningkatkan kuas padan anak terhadap tindak kejahatan salah satunya penculikan,
00:21kami akan berbincang dengan koordinator sukarelawan superhero Agus Widanarko.
00:26Selamat siang Mas Danar. Mas Danar, mengedukasi anak-anak dengan cara seperti ini, inspirasinya dari mana?
00:35Selamat siang Mas Danar.
00:38Jadi saya itu terinspirasi dengan tokoh-tokoh idola yang disukai anak-anak.
00:45Jadi sejak dulu, sebenarnya sebelum adanya kasus penculikan, saya ingin bisa masuk ke lingkungan anak itu dengan cara apa?
00:54Saya dulu belajar tentang teori sunsu, bagaimana kita akan bisa mendengar orang lain, kita kenali mereka seperti mana mengenali dirimu sendiri.
01:07Makanya kalau anak kecil itu sangat suka dengan idola-idola.
01:10Makanya ada idola luar ataupun lokal, kita pakai untuk memberi apres ataupun memberi pesan positif kepada anak.
01:21Oke, Mas Danar kan sudah bertemu dengan banyak anak dan mengedukasi banyak anak.
01:26Terkait hal ini, dari pengalaman yang sudah Anda lewati, seberapa urgen sebenarnya edukasi kepada anak terkait penculikan?
01:34Ya, saya sudah sebenarnya untuk sosialisasi supaya hati-hati tentang penculikan, hati-hati tentang bullying.
01:42Sudah hampir 7 tahun ini kepada anak-anak dari PAU, TK, itu sudah sejak dulu itu sudah sebenarnya tidak usah sekali.
01:51Dan anak-anak kecil itu biar tahu, karena mereka kadang mengenai ada bahaya yang menerpa ke mereka itu, mereka tanpa sadar terjebak atau tanpa sadar terkena masalah tersebut.
02:03Makanya sejak dahulu, kalau apakah lagi sekarang nanti ada tas kecil, karena harus kita segera total, total untuk langsung keliling kepada TK, PAU, sosialisasi pada anak.
02:13Bagaimana mereka kalau ke tempat di pulang sekolah, ada yang mungkin menawar sesuatu, kalau dulu ada istilah makanan-makanan yang berbahaya,
02:23atau menawar sesuatu makanan yang ternyata bius atau yang lain-lainnya, kita harus wan-wan kepada anak-anak TK, PAU.
02:29Dan ini cara yang paling tepat memang mereka itu paling lulus sekali dengan idolanya.
02:33Jadi idolanya kalau menyampaikan sesuatu, mereka akan menuruti.
02:36Makanya hati-hati kalau pulang di jemput, tidak kenal, jangan mau, segala macam.
02:40Dan ternyata tujuh tahun lalu saya sudah mulai setan keliling menyampaikan kepada anak-anak kecil,
02:45dan sekarang ini melihat ada kejadian kemarin itu, maka saya ingin lagi keliling untuk menyampaikan hal tersebut.
02:52Karena anak sudah keliling terpapar kekerasan apalagi menurutkan.
02:56Oke, jangan mau bila diajak orang tidak dikenal begitu.
03:00Mas Danar, ini pesan yang sangat penting sebenarnya.
03:05Iya benar.
03:06Satu, jangan mau kalau ada orang yang tidak dikenal, mengaku-ngaku,
03:11atau nanti bilangnya adalah putusannya orang tuanya,
03:15atau mengaku sebagai mungkin kerabat jauhnya.
03:18Karena namanya anak kecil, makanya anak kecil kita edukasi,
03:21setelah itu juga lingkungan sekolahnya,
03:24kalau anak kecil kira-kira menunggu jemputan orang tuanya yang belum datang,
03:28tolong dikawal, didampingi.
03:30Dan anak kecil pun kita kasih tahu, kalau ada tawaran seperti itu,
03:33langsung lapor kepada guru,
03:36apalagi pakai modus ngakunya,
03:38nanti saudara, atau apa, pamannya, atau segala macam,
03:41tapi dia merasa itu tidak kenal,
03:43langsung lapor kepada guru,
03:44biar guru segera mungkin mengatasi,
03:47atau lapor ke biar guru wajib.
03:49Jadi itu ada sistem yang harus benar-benar jadi satu,
03:52antara guru dan anak, itu sendiri, dan orang tua.
03:55Oke, kalau edukasi dengan gaya superhero seperti ini efektif,
04:00tadi kata Mas Danar,
04:01bagaimana respons keluarga dan juga sekolah, Mas?
04:06Ya, jadi saya pakai literasi.
04:08Saya datang kepada TK, PAU, itu dengan mendungeng.
04:13Dengan mendungeng, biar masuk ke anak-anak kecil itu tidak hanya berkostum.
04:16Jadi anak-anak kecil kita manjakan dengan visualnya senang,
04:19lihat superhero idulahnya,
04:20baik ada gedung kaca yang lokal,
04:22ada speederman, batman,
04:23saya tidak bisa membatasi,
04:26karena anak-anak kecil masih tetap ada yang suka batman,
04:28ada yang suka speederman,
04:29tapi tetap yang pimpinannya adalah gaduh kaca Indonesia.
04:33Jadi anak kecil pun juga nasionalismenya terjaga,
04:36tapi dia akan mendengarkan itu batman saja ngomongin seperti ini,
04:40batman saja meminta kita untuk hati-hati,
04:42nggak boleh jajanan sembarangan,
04:44nggak boleh saling pukul,
04:45nggak boleh bully,
04:46nggak boleh dijemput,
04:47kalau ada yang nggak kenal, jangan mau.
04:49Nah, mereka tertanam dalam pikirannya,
04:51aduh, aku ngikutin visual aku.
04:53Nah, itu efektif sekali,
04:54tapi melalui masuknya lewat dongeng,
04:57lagu-lagu anak, lagu-lagu tradisional,
05:00nanti pesan-lagu anaknya kita sisipkan.
05:02Jadi, jangan langsung datang,
05:04sudah pakai kostum, sudah bagus,
05:05tapi langsung mendetail anak kecil tidak bisa.
05:07Anak kecil kita harus kasih keceriaan,
05:09kebahagiaan, lagu-lagu,
05:11dongeng,
05:11dongengnya pun juga kancil,
05:13dongeng tentang kisah Nabi,
05:14apa,
05:14cerita-cerita kisah Nabi kita sampaikan,
05:17atau juga dongeng-dongeng kearifan lokal.
05:19Tapi, disaksisipkan adab sopan santun,
05:22dan hati-hati hal-hal yang berbahaya melalui dongeng.
05:25Jadi, literasi luar biasa.
05:27Oke, Mas Danar kan sudah mengambil peran
05:29sebagai perwakilan dari P3K di luar sana.
05:32Ada pesan khusus nggak kepada keluarga,
05:34anggota keluarga,
05:35ataupun orang tua,
05:36bagaimana mencegah anak dari penculikan?
05:38Ya, kita itu bagaimanapun,
05:43kita harus 100,
05:44bahkan 200 ribu persen
05:46rasa cinta kita kepada anak kita.
05:48Kita itu dititipi
05:49bumi ini oleh Tuhan
05:51untuk anak-anak kita.
05:52Jangan sampai kita tinggalkan bumi ini
05:54dalam keadaan hancur,
05:55atau jangan sampai kita tinggalkan bumi ini
05:57dengan penuh,
05:58apa itu, permasalahan.
05:59Makanya, tolong,
06:01luar biasa,
06:01pikiran di otak kita semuanya,
06:03orang tua, guru,
06:04semua pihak pun ingat
06:06anak tempatnya ceria,
06:08anak tempatnya bahagia,
06:10jangan kasih beban-beban pikiran yang berlebih,
06:12anak TK, anak PAU,
06:13berikan mereka keceriaan, kebahagiaan,
06:15apalagi jangan sampai terpapar kekerasan,
06:18ketakutan ada penculikan dan lain-lain.
06:20Kita harus bergerak bersama-sama,
06:22dan bagi anak yang mungkin belum ditemukan,
06:26keluarga tadi saya lihat beritanya tadi,
06:28terus bersabar, berdoa,
06:29dan ayo kita seluruh Indonesia,
06:31totalitas perjuangan,
06:33pun semesta untuk anak Indonesia.
06:35umpak semuanya,
06:36kita harus selamatkan,
06:37total serius untuk anak kita.
06:39Baik.
06:40Baik, terima kasih Mas Agus Widanarko,
06:43Koordinator Superhero,
06:44Relawan Superhero untuk mencegah anak dari penculikan,
06:47sudah berbagi bersama kami di Sampai Indonesia Siang.
Jadilah yang pertama berkomentar