Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menduga ada pihak eksternal yang menginginkan Nahdlatul Ulama terpecah belah usai diterpa isu desakan mundur sebagai ketua umum.

Ia mengatakan pihaknya tengah memantau dugaan pihak eksternal yang menginginkan NU pecah.

Hal itu disampaikan Gus Yahya dalam konferensi pers di kantor PBNU, Jakarta, pada Rabu (26/11/2025).

"Apakah mungkin ada pihak eksternal yang menginginkan NU pecah, apakah mungkin ada, ini yang sedang kita lihat. Siapa yang menginginkan NU pecah. Apakah ada pihak eksternal bangunan organisasi NU runtuh, siapa yang menginginkan itu. Coba bayangkan kalau ada satu keputusan yang begitu krusial terkait status ketua umum dilakukan melalui proses yang inkonstitusional," ujar Gus Yahya.

Baca Juga [FULL] Gus Yahya Respons Isu Dirinya Dicopot dari Ketum PBNU: Saya Tak Akan Mundur di https://www.kompas.tv/nasional/633650/full-gus-yahya-respons-isu-dirinya-dicopot-dari-ketum-pbnu-saya-tak-akan-mundur

#gusyahya #pbnu #nahdlatululama

Produser: Ikbal Maulana
Thumbnail: Galih

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/633651/ketum-pbnu-gus-yahya-duga-ada-pihak-eksternal-ingin-nu-pecah-usai-isu-desakan-mundur
Transkrip
00:00Tetapkan di lembut tamar, saya tidak akan berhenti menjalankan tugas-tugas terkait mandat itu.
00:09Tersebabnya, walaupun orang mau ribut seperti apa, ini pekerjaan tetap kita jalankan.
00:16Hari ini kita tetap koordinasi, ini ada sejumlah pelatihan kader tetap kita jalankan,
00:22ada rapat kerja, perguruan tinggi, semuanya harus tetap berjalan.
00:27Jangan sampai organisasi ini terhenti hanya karena kegiatan yang tidak berarti dari orang mau ribut.
00:44Toh itu semua, keributan itu tidak ada artinya.
00:51Mau ribut apa?
00:54Kalau ada dispute, itu kan kalau ada pertentangan status, ada perebutan status hukum.
01:05Ya dong?
01:06Ada dispute itu kalau ada perebutan status.
01:10Yang satu menganggap sah, yang satu menganggap tidak sah.
01:14Ini tidak ada dispute, tidak ada dispute sama sekali.
01:19Secara hukum, tidak ada dispute jelas-jelas bahwa sebagai ketua umum, mandat Paris,
01:26tidak mungkin saya diperhentikan kecuali melalui mutamat.
01:31Jadi, tidak ada artinya yang begini.
01:35Sebaiknya kita hentikan saja, mari kembali bekerja bersama.
01:42Apapun masalahnya kita selesaikan, kalau ada sisa masalah, mari kita tuntaskan di dalam mutamar.
01:48Itu saja.
01:49Mas.
01:50Ya, terima kasih.
01:51Ini karena ketua umum punya waktu yang terbatas.
01:56Saya terkait dari Kompas.
02:00Oke, yang terakhir ya.
02:02Assalamualaikum, saya Iqbal dari Aryan Kompas.
02:05Ada dua pertanyaan.
02:07Terus yang pertama, ini kan PPPW ingin ada islah.
02:11Cuman yang terjadi adalah selama ini komunikasi cenderung macet.
02:18Nah ini apakah mungkin dibutuhkan pihak ketiga untuk islah?
02:22Itu yang pertama.
02:23Yang kedua.
02:23Ini dinamika ini terjadi pure karena internal atau menurut saya ada tangan-tangan dari luar NU?
02:33Terima kasih.
02:35Baik, upaya-upaya pihak ketiga misalnya untuk islah ini.
02:42Kita lakukan dengan cara NU lah.
02:44Seperti misalnya malam Senin yang lalu kami mengundang KKNU.
02:52Hadir antara 50-60 kiai di sini.
02:56Dan saya sampaikan apa yang sedang terjadi.
03:03Dan saya kira sekarang para kiai-kiai itu juga melakukan dengan cara masing-masing.
03:06Komunikasi berbegitu ya untuk mencoba ini.
03:10Kemudian ada pikiran untuk mengadakan pertemuan dengan para kiai sebu di Lirgoyo.
03:18Ini juga sedang diproses.
03:19Besok saya insya Allah akan datang ke sana.
03:24Sementara juga komunikasi langsung juga kita upayakan.
03:27Tapi namanya komunikasi itu kan memang harus dua arah.
03:32Harus dua arah.
03:34Sehingga ya saya akan terus mengetuk tinggal jawaban dari beliau seperti apa.
03:44Itu yang saya tuh.
03:46Saya sendiri tidak ada masalah.
03:48Saya ingin tahu kalau beliau persediaan komunikasi sebetulnya saya ingin tahu saya ini.
03:54Ini ada apa kok berada begini.
03:55Kenapa tiba-tiba ada yang drastis.
04:04Seperti ini itu masalah siapa.
04:06Kemudian soal kemungkinan ada faktor-faktor eksternal.
04:12N.O. ini kan kayak pendopo yang terbuka.
04:15Dindingnya itu dinding virtual.
04:24Tidak ada dinding fisiknya itu tidak ada.
04:28Dinding sosialnya juga tidak ada.
04:29Sehingga memang gampang sekali.
04:32Eksternal itu masuk dengan pengaruhnya ke dalam N.O. itu biasa di mana-mana dari duduknya.
04:40Nah, ya kita tidak tahu apakah mungkin ada pihak eksternal yang menginginkan N.O. pecah.
04:50Apakah mungkin ada, ini yang sedang kita lihat, siapa yang menginginkan N.O. pecah.
04:58Apakah ada pihak eksternal yang menginginkan bangunan organisasi N.O. ini runtuh.
05:04Siapa yang menginginkan itu.
05:06Sekarang coba bayangkan kalau ada satu keputusan yang begitu krusial terkait status ketua umum.
05:17Dilakukan melalui proses yang inkonstitusional.
05:24Itu kan akan meruntuhkan seluruh bangunan organisasi runtuh semua.
05:33Dan itu berbahaya sekali.
05:35Itu berbahaya sekali.
05:36Maka, ya kita apayakan untuk kembali dan kita juga mohon kepada siapapun bahasa Indonesia.
05:42Ya, ya buat N.O. ini bukannya merasa penting, bukan ya.
05:48Tapi kita hanya berharap ada bangunan kepada sebuah pihak untuk ya menghargai keinginan kami
06:03untuk tetap utuh sebagai satu organisasi, untuk tetap utuh dalam kebersamaan dengan integritas organisasi yang penuh.
06:19Mohon ini dihormati pada siapapun, kepentingan-kepentingan apapun.
06:26Demikian saya kira ya.
06:27Terima kasih.
06:27Terima kasih kepada ketua umum yang sudah memberikan penjelasan.
06:32Saya kira sudah cukup dan saya ingin menutup bahwa
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan