Skip to playerSkip to main content
  • 7 hours ago
Serial asli Indonesia yang tayang setiap bulan Ramadhan..

Musim 5, Selamat menonton,,

Category

😹
Fun
Transcript
00:00Intro
00:01Apakah mungkin bila kamu menjadi pengampi bagi kami
00:20Hanyalah saja yang terjadi kami jadi pengampimu
00:29Memang benar kau punya kuasa atas diri kami
00:46Tapi ingat kuasamu amanah dari sang kuasa
00:55Pimpinlah kami dengan cinta
00:59Pimpinlah kami dengan kuasa
01:04Pimpinlah kami dengan sayang
01:08Jadilah pengimpin dari sangga
01:13Pimpinlah kami dengan cinta
01:17Pimpinlah kami dengan kuasa
01:22Pimpinlah kami dengan sayang
01:26Jadilah pengimpin dari sangga
01:30Dengar-dengar
01:53Se-Zulfikar Baharudin ini bisa jalan di atas air ya Bang
01:59Bukan cuma bisa
02:03Tapi memang sehari-harinya beliau hidup di atas air
02:06Namanya juga pelaut
02:10Luar biasa
02:11Kita boleh ziarah disini kan Bang
02:14Silahkan, silahkan
02:16Yang gak boleh ngejarah
02:17Silahkan
02:20Terima kasih
02:21Ngomong-ngomong
02:25Ente tinggal di mana?
02:27Di kampung sebelah Bang
02:28Bawa aja saudara-saudara dan tetangga
02:32Suruh pada datang kesini
02:33Kebetulan
02:34Almarhum sebah semasa hidupnya
02:36Seneng gaul dan hidup gue perukun
02:38Insya Allah Bang
02:40Ntar kita bawa saudara-saudara kita
02:42Insya Allah ya
02:43Bang dari mana itu?
02:54Beli di pasar Bang
02:55Maaf ya Mas
02:57Bukannya ngelarang atau monopoli
02:59Tapi sebaiknya pakai kembang yang ada disini aja
03:02Soalnya
03:04Kembang-kembang yang ada disini
03:06Yang tanam Seh Baharudin
03:07Beliau sangat bangga sama tanemannya
03:10Berarti
03:14Kembangnya harus beli disini
03:15Bukan beli
03:17Tapi sekedar pengganti angkos perawatan
03:195 ribu saja
03:21Oke kalau begitu
03:26Nih
03:29Yang sampean bawa ini
03:36Biar saya buang saja
03:38Sebentar
03:39Saya ambilkan gantinya
03:41Ya
03:41Bukan beli disini
03:45Ya
03:45Bukan beli disini
03:48Selamat menikmati.
04:18Silahkan, dimulai jarahnya.
04:41Itu pada naik apa tadi ke sini?
04:43Jalan kaki, Bang.
04:45Bagus, lebih sehat.
04:46Tapi lain kali bawa motor atau mobil aja.
04:50Parkirnya gampang.
04:51Nah, di sekitar sini kan bisa.
04:54Kenapa harus pakai motor atau mobil?
04:56Kebetulan, semasa hidupnya,
04:58almarhum sehbahas seneng balap.
05:16Mungkin Allah lagi demen bercanda, Mak Ente, Pak Jalal.
05:28Bercandanya kelewatan, Bang.
05:30Saya udah ikhlasin harta saya dihabisin Yaakob sampai jadi gembel begini.
05:35Minta maaf, saya maafin.
05:37Bahkan saya yang ngurus pemakamannya,
05:41termasuk nanggung beban hutangnya dia.
05:43Eh, sekarang saya disuruh Allah ngebiayain sekolahnya anak-anak Yaakob sampai kelar.
05:51Ya Allah, ya Rabbi.
05:53Saya kurang apa lagi?
05:55Ustaz, masih kurang seru ya?
06:03Belum pernah ngalamin kayak saya sih.
06:07Pak Jalal, Ente jangan kecil hati.
06:13Semua yang kita alami dalam hidup ini normal adanya.
06:17Semua sudah diatur oleh Allah.
06:22Manusianya aja yang suka lebah yang ngadepinnya.
06:26Mestinya Pak Jalal itu malah bangga.
06:30Hah?
06:32Iya.
06:34Dari sekian ratus juta rakyat Indonesia,
06:37cuma Pak Jalal yang dipercaya oleh almarhum Yaakob.
06:40Dasar kuper tuh orang.
06:45Emangnya cuma saya yang dia kenal?
06:47Ya mungkin banyak juga kenalannya Pak Yaakob.
06:50Tapi Pak Jalal yang justru dipercaya.
06:53Apalagi buat hal yang penting kayak begini.
06:56Yaitu membiayai pendidikan.
06:58Artinya untuk masa depan anak-anak gadisnya.
07:02Ntar kalau mereka nikah,
07:04saya juga yang ngongkosin.
07:05Begitu?
07:07Subhanallah.
07:08Ide bagus tuh.
07:10Kalau hidayah emang gak kemane.
07:17Ada Al-Quran gak Bang?
07:19Ada.
07:20Kira ini gubuk isinya cuma masalah.
07:24Emang bener.
07:25Masalah yang ada di sini.
07:27Masalah agama.
07:30Perlu Al-Quran?
07:31Iya Bang.
07:32Ntar ya.
07:33Baca surat Ali Imran ayat 133.
07:52Ngapain pake curhat di sini?
07:58Bukannya solusi.
08:01Malah ngaji.
08:02Ali Imran 133.
08:05Iya ini lagi dicari.
08:06Baca, terjemahnya aja ya.
08:15Arabnya saya juga bisa.
08:22Terjemahnya aja kan?
08:23A'udzubillahimina syaitanirrojim.
08:31Bismillahirrohmanirrohim.
08:33Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu.
08:38Dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi.
08:45Yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa.
08:52Ngerti pak?
08:54Ya ngerti lah Tat.
08:57Bahasa Indonesia apa susahnya?
09:00Maksud saya artinya.
09:08Apa kabar Pak Jalal?
09:10Ayat berikutnya.
09:20Yaitu orang yang berinfak baik di waktu lapang maupun sempit.
09:26Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang lain.
09:35Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.
09:40Jelas kan?
09:43Kesempatan bersedekah bukan cuma buat orang kaya.
09:47Balasan yang terbaik atas kesalahan orang lain adalah memaafkan.
09:59Gak perlu ketus gitu dong.
10:02Saya cuma nunjukin doang.
10:03Menurut Bang Jir gimana?
10:14Ya.
10:14Kalau udah ada firman Allah mendahului pendapat saya, saya sih ngikut aja di belakangnya.
10:22Gak mungkin kan pendapat saya mendahului firman Allah.
10:26Nah sekarang ini, terserah Pak Jalal mau bantu anak-anaknya Pak Yaakob apa enggak?
10:33Terserah.
10:33Tapi yang jelas, ini pahalanya surga seluas langit dan bumi.
10:42Tapi biayanya jutaan.
10:45Ini Indonesia, Bung.
10:46Harga cabai dan biaya pendidikan terus bersaing.
10:50Eh, ngomong-ngomong, ntar malam pada datang kan ke rumahnya Azam?
10:58Insya Allah.
10:59Nah ini juga kita gak tahu nih, apa yang bakal kejadian antara ayah Azam sama Kalila.
11:05Tapi ini juga, kesempatan juga buat Pak Jalal dapat pahala.
11:10Pahala dari mana?
11:11Ya, sebagai wali dari pihak perempuan, Pak Jalal juga diperbolehkan membiayai resepsi pernikahannya.
11:22Ya kan?
11:26Allah Akbar.
11:34Punya kesempatan dapat pahala.
11:37Gebrak meja.
11:41Seru baik, malah seot.
11:47Yaakob emang kelewatan, Pak.
11:51Udah mati, masih ngerepotin Papa juga.
11:59Papa jangan begitu.
12:02Apapun yang sudah dilakukan Pak Yaakob terhadap Papa,
12:06tapi dia masih menganggap Papa manusia terbaik.
12:09Dia mempercayakan masa depan anak-anak gadisnya ke Papa.
12:14Di dunia ini, cuma Papa yang dipercayakan oleh Pak Yaakob.
12:20Astagfirullah.
12:22Pak Yaakob gak percaya sama Allah, Bu.
12:23Loli, maafin Ibu ya, kalau ada salah-salah ucap.
12:34Iya, Bu.
12:35Gak apa-apa.
12:39Papa, ayo kita buktikan bahwa perasangka baik Pak Yaakob terhadap Papa itu benar adanya.
12:45Maksudnya?
12:48Eh, barengan.
12:52Ampun, Denny, anak.
12:56Buktikan bahwa Papa memang sebaik yang Allah perintahkan.
13:00Duit dari mana?
13:05Anak kita sendiri aja dititipin sama neneknya.
13:09Karena Papa gak punya penghasilan.
13:11Itu sebabnya Papa harus kerja.
13:13Doa Loli untuk perjuangan Bapak dan Ibu.
13:25Makanya hati-hati kalau bercanda sama istrimu.
13:44Kayak gak tau dia aja.
13:46Dari dulu kan adatnya memang begitu.
13:48Ditantang aja sedikit.
13:50Langsung nyamper.
13:51Emang nih Tante, mulutnya berbahaya.
13:54Banyak racunnya.
13:59Gak semua yang saya ucapkan racun.
14:01Kamu tau persis itu.
14:05Hanya karena tumbuh di tempat yang salah.
14:08Di waktu yang salah.
14:10Bukan berarti benih itu ditanam dengan tidak sengaja.
14:13Cukup.
14:14Sebel Mama dengerinnya.
14:17Dari dulu orang ini emang suka ngegombalan, Tante.
14:20Gombal sih enggak.
14:21Cuma kebanyakan ngomong yang bikin orang merasa dijanjiin.
14:33Terus Kalilah harus gimana nih sekarang?
14:37Kita ikutin aja permainannya Ayah.
14:40Mama pengen liat.
14:40Sampai dimana dia mau membawa kita semua.
14:44Buat 15 orang lengkap dengan kerupuk dan yang lainnya.
14:48Bisa kan kamera?
14:49Iya betul nanti malam.
14:51Ada deh.
14:52Pokoknya ini acara untuk merayakan cinta saya.
14:55Enggak kehitung besar terhadap suami.
14:57Wassalamualaikum.
14:57Sekali aja kamu buka mulut,
15:06habis kamu sama dia.
15:09Ayah itu cuma memancing-mancing kita semua
15:11untuk membuat kesalahan.
15:13Sebenarnya kamu bisa pulang sekarang juga.
15:36Kalau kamu mau.
15:48Kalilah bertahan di sini karena ibumu yang nyuruh.
15:52Calon bantu yang baik emang kayak gitu.
15:56Kalilah gak pernah kepikir
15:58buat jadi istri kedua kamu.
16:00Nanti malam,
16:06mungkin Ayah akan mengumumkan
16:08kalau kamu akan menjadi bagian dari rumah ini.
16:13Bisa kamu menolak saya di depan orang banyak.
16:17Baiklah.
16:17Ibu belum juga ngerti
16:30kegilaan apa yang mendasari kegilaanmu.
16:35Kalau kamu hanya bercanda dengan ini semua
16:38dan melibatkan banyak orang,
16:40kamu gak lebih dari seorang pecundang.
16:42Ayah sedang mengajak anak ibu
16:48ke level permainan hidup yang lebih tinggi
16:50dari yang pernah dia dapetin di rumah lain.
16:54Azam belum punya pengalaman apa-apa
16:56sebagai suami
16:56ketika masih tinggal bersama ibu.
17:10Acara apa di rumahnya Ayah, Kak?
17:12Gak tahu.
17:14Cuman ada suaranya agak aneh.
17:18Ah, udahlah.
17:19Nanti bantu siapkan cateringnya ya.
17:21Beres.
17:40Kak,
17:41apa?
17:44Kalau Herlina jadi bercerai dari Bang Udin,
17:47jangan pecat saya dari kerjaan ini ya.
17:50Otomatis kan penghasilan saya cuma dari sini.
17:54Asal kerjaan kamu bagus,
17:57kamu boleh kerja sampai kapanpun.
17:59Makasih sebelumnya ya, Kak.
18:01Herlina udah mantap sekarang.
18:02Semua di sekeliling kita sedang kehilangan dunianya, Din.
18:20Pak Jalal dari yang terkaya menjadi yang termiskin.
18:26Bang Jack dan Ustadz Ferry.
18:29Tak ada yang menyangka orang-orang sekuat mereka bisa disingkirkan dari kepengurusan musola.
18:34Ayah dan Azam kehilangan anak sejak dalam kandungan.
18:40lalu ada kau yang sedang menghadapi keinginan bercerai istri kau.
18:47Lu sendiri ngapain?
18:50Awak tetap memandang langit.
18:57Tetap mencari-cari wajah Allah di antara pelangi dan halilintar.
19:02Tidak ada alasan untuk kita tidak bersyukur.
19:10Meskipun yang terhidang di piring kau hanya kerikil dan ranting kayu.
19:17Bumi mungkin lebih besar daripada manusia.
19:21Tapi takdirnya tetap berada di bawah injakan kaki manusia.
19:32Oke, soal kaki manusia, gue paham, Zul.
19:43Tapi yang lainnya, gue agak terlepas dari rantai komando.
19:48Agungkan Allah dan kecilkan dunia.
19:53Maka seluruh alam semesta akan mengejar kita, Din.
19:56Maksudnya, kita bakal ditibahin sama planet-planet, Zul.
20:08Maksudnya, Din.
20:10Jangan lagi kau menghamba kepada dunia.
20:15Karena dunia akan menyiksa kau sampai akhir hayat.
20:18Anak, istri, harta, kekuasaan.
20:24Itu semua dunia yang bisa menjadi fitnah.
20:29Cintailah mereka sewajarnya.
20:32Karena semua itu hanya titipan Allah.
20:35Cepat atau lambat,
20:37dengan cara manis atau paksa,
20:41semua akan meninggalkan kita.
20:44Tapi, cinta boleh dong?
20:46Ya, boleh.
20:49Asal jangan menghamba.
20:52Allah bisa cemburu
20:53kalau kau menghamba kepada selain dia.
20:58Nangis?
20:59Boleh dong?
21:00Ya, boleh.
21:02Asal jangan meraung-raung.
21:04Seolah-olah Allah hanya sanggup
21:06memberikan keburukan dalam hidup.
21:14Benar juga, ya.
21:15Selama puluhan tahun gue tinggal di kampung ini,
21:18lebih banyak rukunya daripada tawarannya.
21:20Nah.
21:21Sekedar satu perceraian aja,
21:23gak sebanding dengan belasan tahun
21:24keindahan rumah tangga.
21:27Apa maksud kau, Din?
21:30Maksudnya,
21:31sekarang gue udah dapat pencerahan dari lu.
21:34Jadi malu gue sama Allah.
21:35Beri, beri selamat.
21:41changedinya.
21:41Amanda Lep sat.
21:42Hehehe
21:44Hehehe
21:46Hehehe
21:48Hehehe
21:50Hehehe
21:52Hehehe
21:54Hehehe
21:56Hmm
21:58Hehehe
22:00Eh Den
22:02Den
22:04Mimi
22:06Den
22:08Ayo
22:10Ayo
22:12Kita ke KUA sekarang
22:13Hah
22:14Buruan
22:15Mumpung belum tutup jam segini
22:18Eh
22:19Mau
22:20Mau ngapain Bi
22:21Hehehe
22:22Katanya kita mau cerak
22:24Astagfirullah
22:26Astagfirullahaladzimdin
22:28Se..se..se.. sekarang?
22:30Kapan lagi?
22:31Ayo kita pulang
22:32Siapin dokumen-dokumennya
22:34Terus berangkat dah
22:35Bibi sekarang udah bisa ikhlas
22:37Hehehe
22:38Ayo
22:39Ayo
22:40Abang abis ngomong apa sama dia?
22:58Eh bi..biasa..biasa aja deh..
23:04Kami bicara tentang pelangi, halilintar..
23:08Halilintar..
23:10Allah dan..
23:11Kaki manusia..
23:12Pasti lebih dari itu
23:14Bang Udin selalu menganggap abang sebagai panutan
23:18Dia gak mungkin senekat itu
23:20Kalau abang gak memberinya pikiran tertentu
23:24Kalau sampai terjadi perceraian
23:27Berarti abang ikut andil
23:29Ya salam..
23:41Ya salam..
23:43Ojek mas..
23:57Enggak bang..
23:58Saya mau numpang duduk aja boleh?
23:59Boleh..
24:00Boleh..
24:01Silahkan..
24:02Ya..
24:03Tepuk..
24:04Loi..
24:05Tepuk..
24:06Tepuk..
24:07Ya..
24:08Yeah..
24:09Tepuk..
24:10Tepuk..
24:11selamat menikmati
24:41eh mau apa lho? eh lu yang mau apa? maju gua hajar lu ya ngapain lu ngelirik-lirik gua? cari cowok lain aja lu! eh kampret jangan GR ya gua cuma mau pinjam handphone lu! tapi lu ngelirik-lirik gua? ya iyalah gua mau mastiin lu masih pake handphone apa kagak? mau nelfon siapa lu?
25:11om barong udah deh jangan kembaikan aja semua baik-baik aja ini kita lagi pada ngumpul sekarang juga temuin tante linda
25:19kok tante linda? iya malu juga nih ngomong sendiri sama tante linda om
25:25waktu kita tinggal sehari lagi buat menghadap kohang lu buruan deh temuin kita
25:33eh kalo engga gua akan ambil diri
25:35mau buru-buru gimana lin? gua ga punya ongkos lu tau sendiri lah gua kalo... pokoknya lu kesini dulu deh
25:47naik ojek aja bayarnya disini abis itu kita nyari si Juki
25:51lu lagi ada dimana sih? suara lu kok tumben jelas banget
25:55gua lagi di... di... dimana gua ga tau deh
26:00yaudah gua kesana ya tapi bener loh bayarin ongkosnya
26:05waalaikumsalam
26:10makasih bang
26:11kembali kasih
26:13eh bang
26:14antrin saya kesana tuh
26:17iyaa
26:18ngapain mesti pake ojek? lu ngerangka kesitu juga bisa
26:21mau duit kagak? 5 ribu?
26:24iyaa
26:25dasar cowok pemales
26:27terselah lu dah
26:42iya bos
26:44tinggal satu orang lagi bos, si Juki bos
26:46insyaallah besok ketiga-tiganya linda bawa kesana
26:49sabar ya bos
26:51makasih bos
26:52kalo ini sampe gagal
26:56gua ga ngerti lagi dia caranya nolongin lu petiga
27:00biar Allah yang nolongin kita semua
27:03nah
27:04darah pinter tuh
27:13tunggu disini
27:14gua ke Aten yang bentar
27:15Alhamdulillah
27:17akhirnya calon artis kita nyampe juga
27:20Assalamualaikum
27:21Assalamualaikum
27:22Waalaikumsalam
27:24Waalaikumsalam
27:27sorry nih
27:28kang ojeknya nungguin
27:31berapa mas?
27:32gila
27:33ojek sekarang mahal banget
27:35mungkin kena jauh kali ya
27:37eh
27:38seratus ribu
27:41Tante
27:42seratus ribu
27:43yeeh
27:44kirain lu mau bayarin
27:46ga apa-apa
27:47anggap aja ini pengeluaran manajemen buat artisnya
27:53lu emang cocok jadi manajer lin
27:58cepet tanggep ngambil keputusan
28:04cepet tanggap saman raktir
28:05jangan disamain om
28:07hehehe
28:10nih kembali si 65 ribu
28:12lu emang gembel lu yeh
28:14masa duit 5 ribu aja kagak punya
28:16aku punya
28:17ah
28:26kapas lagi
28:29Terima kasih.
28:59Terima kasih.
29:29Sorry, sorry. Mas Barong agak ngebleng. Keingetan Juki terus.
29:39Jangan malu-maluin Sheila deh, Om.
29:42Sumpah, lupa.
29:45Sekali penjahat ya tetap penjahat.
29:47Udahlah, sekarang gimana nih caranya kita nyari Juki?
29:58Apalagi?
30:00Uangnya udah Mas Barong kembaliin semuanya, Dara.
30:03Bukan, bukan. Gimana kalau kita pasang selebaran aja?
30:07Ada yang punya fotonya Om Juki nggak?
30:14Mudah-mudahan belum ke hapus ya.
30:16Dilihat dari mukanya kayak orang setres nih.
30:44Mungkin kelamaan nganggur kali di Jakarta.
30:47Jadi diimping-impingin sama keluarganya mau dapet job.
30:50Gila ya.
30:51Makin banyak orang gila di Jakarta.
30:53Bisa mengurangi daya tarik wisatawan nih.
30:57Yuk.
31:02Coy, coy, coy.
31:03Kira-kira itu bukan?
31:07Kalau dilihat dari cara jalannya sih, kayaknya iya.
31:12Emang dari gambarnya kelihatan apa cara jalannya?
31:14Ngaco A aja loh.
31:20Mas Juki ya?
31:22Siapa ya loh?
31:24Mending pulang aja deh, Mas.
31:26Jam berkeliaran tanpa arah dan tujuan.
31:28Ntar nyasar loh.
31:29Eh, apa urusan lo?
31:31Ini bumi Allah.
31:32Gue bebas jalan kemana aja.
31:34Mas, ayo Mas.
31:35Kita antar pulang.
31:36Kasian keluarga udah menunggu di rumah.
31:38Gak enak juga Mas kalau ketawan orang Pemda.
31:40Ntar Mas Juki bisa ditangkep terus dibawa ke pengasingan.
31:43Eh, gue nggak kenal sama lo dan nggak ada urusan sama lo.
31:46Apalagi sama Pemda.
31:47Gue mau mati, kek.
31:48Mau hidup lagi, kek.
31:49Bukan urusan lo.
31:50Mungkin lo.
31:51Mulai ngamuk nih.
31:52Ayo kita pulang ya.
31:56Eh, ngapain?
31:57Ngapain?
31:58Eh, ngapain?
31:58Eh, ngapain?
32:00Eh, ngapain?
32:00Mas Juki yang kita pulang.
32:01Eh, ngapain?
32:01Mas Juki, ngapain?
32:02Mas Juki, ngapain?
32:03Mas Juki, ngapain?
32:04Gue tangkap, woy, orang kina, woy!
32:06Gak usah, Lin.
32:21Gue masih kenyang.
32:23Kan baru makan tadi siang.
32:25Belum lapar.
32:27Bukan itu.
32:29Gue lagi mikir gimana kalau seandainya Juki nggak nongol lagi.
32:32Ya, terpaksa gue sama Barung jalan berdua.
32:34Kan kohang mintanya bertiga.
32:37Terpaksa kita cari personil lain.
32:39Kalau di tengah jalan dia nongol, kita ajak gabung lagi.
32:42Kalau udah terlanjur ada personil pengganti seperti yang lo bilang tadi?
32:45Ya, kita ganti sama Juki.
32:51Ya, sebenarnya berat sih, Lin.
32:54Biar gimana juga, gue bertiga udah kayak saudara.
32:57Juki tahu perasaan kita.
32:59Dan kita sayang sama dia.
33:01Tempatnya di hati kita nggak akan tergantikan.
33:04Apa artinya perasaan kalau nggak dibuktikan?
33:08Sedangkan lo sendiri sebetulnya bisa membuktikan.
33:12Gue ngerti maksud lo, Lin.
33:15Tapi apa lo tega kita ngebatelin masa depan dan kontrak jutaan rupiah demi seorang teman?
33:19Pertunjukan harus tetap jalan, Lin.
33:22Dengan kesetiaan maupun ketidaksetiaan.
33:25Profesional, Lin. Profesional.
33:27Lagi yang Juki sendiri yang minta pisah.
33:30Kalau lo nggak punya komitmen terhadap kehormatan, dalam profesi apapun akan kacau.
33:35Lo akan ninggalin orang seenaknya.
33:38Akan gantiin orang sesukanya.
33:40Akan pindah proyek semauknya.
33:41Dan lo nggak akan pernah jadi apa-apa.
33:45Gue sih cuma ngingetin aja.
33:50Kemana sih itu kampret?
33:52Nyesel gue nggak pernah bunuh dia.
33:54Yo, ada Linda nggak?
34:07Hmm, Mbak Linda.
34:10Udah, lo nggak usah banyak gaya.
34:12Gue lagi nggak punya kasih sayang hari ini.
34:13Ada-ada, di dalam.
34:16Berapa?
34:1730 ribu, Mas.
34:18Lo ikut gue.
34:19Apapun yang gue ngomongin nanti di dalam, lo nurut aja.
34:22Saya tunggu di sini aja deh, Mas.
34:23Lo pengen cacat?
34:24Iya, Mas. Mas.
34:25Saya ikut, Mas.
34:31Lo ngatain gue gila?
34:33Dia.
34:34Maksudnya dia.
34:43Emang kampret lo semua.
34:45Ngapain lo pada pasang ke pamplet kayak gitu?
34:48Orang pada mau nangkep gue, gara-gara nyangka gue orang gila.
34:50Abis gimana lagi caranya bisa bikin lo balik ke sini lagi, Juki?
34:54Lo kan bisa berdoa, biar Allah ngerakin hati gue buat nyasar lagi kalau lo berdua.
34:58Doa juga harus pake ikhtiar, Juk.
35:00Dan ini ikhtiar kita.
35:02Ikhtiar lo nggak kreatif.
35:04Bayarin lo, Cek.
35:09Lin.
35:11Ditanya Juki tuh.
35:12Berapa?
35:19Tiga...
35:19Tiga ratus ribu.
35:21Hah?
35:22Gila!
35:23Ngojek dari mana lo sampe tiga ratus ribu?
35:25Banda Aceh!
35:26Mas, sebenernya berapa, Bang?
35:32Di...
35:33Tiga puluh ribu, Mbak.
35:36Lo mau gue bikin cacat?
35:38Kalau gue bilang ambil, ambil.
35:39Kebanyakan, Mas.
35:41Saya nggak enak derimanya.
35:43Ribet banget nih urusan sama si Kribo.
35:45Gimana kalau udah jadi grup?
35:46Yaudah nih, saya kasih lima puluh ribu.
35:52Kalau lo mau gue gabung lagi sama lo,
35:55Bayarin tuh orang tiga ratus ribu.
35:57Hitung-hitung buat bayarin kekesalan gue.
35:59Tapi jangan libatin tukang ojek dong dalam masalah kita.
36:03Dia nggak ada urusannya sama kita.
36:05Saya...
36:06Saya nggak bermaksud ikut...
36:08Ikut...
36:09Ikut...
36:11Ikut kata Mas aja dah.
36:16Udah-udah.
36:21Ini gue bayar 300 ribu.
36:22Hitung-hitung modal awal gue sebagai manajer lo bertiga.
36:33Astagfirullahaladzim.
36:44Eh.
36:46Maksud lo apa sih sebetulnya, Juk?
36:47Gue sebel aja sama lo bertiga.
36:49Marah sih, boleh marah.
36:51Tapi jangan libatin biaya dong.
36:54Eh, jangan samain gue dengan kualitas lo dong.
36:56Buat ngelawan setan yang sembunyi di balik kemarahan,
36:58Gue pakai sedekah.
37:00Begitu caranya.
37:01Eh, sedekah sih silakan.
37:03Tapi pakai duit sendiri dong.
37:05Lin, kalau lo ikhlas,
37:07Allah udah nyedain pahala buat lo.
37:10Amin.
37:11Oke.
37:13Besok kita ketemu Kohang.
37:14Siap!
37:15Siap!
37:16Tapi jalan kaki ya.
37:17Yang tadi itu duit gue terakhir.
37:19Hah?
37:20Hah?
37:31Bayarannya jauh di atas kelajiman.
37:34Gue khawatir malah jadi kejoliman.
37:36Tunggu bagi buat lo.
37:37Waduh, gue juga jadi merinding nih.
37:40Gue ambil 50 aja.
37:42Sisanya kasih fakir miskin atau masjid lah.
37:45Tidak bagus tuh.
37:49Assalamualaikum.
37:49Waalaikumsalam.
37:50Oh iya bro.
37:51Lain kali, kalau naik motor,
37:53pakai sepatu tertutup.
37:54Jangan pakai sendal.
37:56Bahaya.
37:56Enggak.
37:59Oh gitu ya.
38:01Oke, oke, oke.
38:02Thank you, thank you.
38:03I love you, man.
38:04I love you too, bro.
38:05Kita sepakatin dulu
38:28siapa di antara kita
38:30yang jadi juru bicara.
38:31Pak RW yang lebih pas.
38:36Karena dapat mandat langsung
38:37dari ayah buat ngundang kita-kita.
38:39Ngundang-ndang.
38:40Kali ini saya low profile saja.
38:44Isu poligami terlalu spektakuler
38:45buat saya.
38:47Kenapa ya?
38:49Takut ketularan.
38:50Hahaha.
38:51Hahaha.
38:52Hahaha.
38:53Hahaha.
38:54Hahaha.
38:55Hahaha.
38:56Hahaha.
38:57Hahaha.
38:58Hahaha.
38:59Hahaha.
39:00Hahaha.
39:01Kalau gitu Pak Jalal aja.
39:06Beliau kan paman dari pihak mempelai wanita.
39:08Kalilah.
39:09Hahaha.
39:10Hahaha.
39:11Hahaha.
39:12Hahaha.
39:13Hahaha.
39:14Hahaha.
39:15Hahaha.
39:16Hahaha.
39:17Hahaha.
39:18Hahaha.
39:19Hahaha.
39:20Daripada kebanyakan ngomong,
39:25mending perbanyak istighfar Kim.
39:28tadinya.
39:33Hahaha.
39:36Hahaha.
39:40Hih behalf.
39:41Hih.
39:42Hih.
39:42-hung.
39:42Hih.
39:43Hih.
39:43Fox.
39:44Hih.
39:44topo.
39:45Hercis.
39:47ayeh.
39:47Hih.
39:48Hih.
39:49ebeah.
39:49Hih.
39:50Hih.
39:51Untuk terakhir kalinya, Ibu tanya.
39:54Kalian yakin?
39:55Kalian akan meneruskan pertemuan ini?
39:58Yakin, Bu.
40:01Kamu yakin?
40:03Kamu bukan sedang mengungkap aib rumah tangga kamu sendiri di depan orang banyak.
40:07Ini bukan aib, Bu.
40:13Azam.
40:14Azam akan selalu mendamping ayah.
40:22Walaupun Azam gak tahu apa maunya ayah.
40:32Kalilah.
40:44Tanggung.
40:49Sudah sama-sama gila.
40:53Kalilah gak mau cuma jadi kayak tawanan perang.
40:59Ikut.
41:08Pada kehabisan obat.
41:10Kalau yang terpapar disini adalah ayah berumah tangga.
41:35Saya dan rekan-rekan gak mau dengar.
41:37Saya akan pergi.
41:37Kenapa?
41:43Maaf, maaf, maaf.
41:48Istri saya menjamin.
41:50Ini bukan ayah.
41:51Saya pengen tahu.
41:53Kenapa keponakan saya kalilah
41:56jadi ikut kesangkut di masalah rumah tangganya Azam dan ayah.
41:59Sebelumnya, saya dan ayah bercanda.
42:15Lalu saya kelepasan ngomong
42:17dan mengatakan kalau saya
42:22ingin berpoligami dengan
42:25menikahi kalilah.
42:35Bercanda, Pak.
42:36Cuma bercanda.
42:36Cuma bercanda.
42:41Doa.
42:41Bercanda.
42:42Jangan lupa.
42:43Boa faham.
42:44Intro
42:44Apakah mungkin bila kamu
43:08Menjadi pengganti bagi kami
43:12Hanyalah saja yang terjadi
43:17Kami jadi penggantimu
43:21Memang benar kau punya
43:34Kuasa atas diri kami
43:39Tapi ingat kuasamu
43:44Amanan dari sang kuasa
43:48Pimpinlah kami dengan cinta
43:52Pimpinlah kami dengan kuasa
43:57Pimpinlah kami dengan sayang
44:01description
44:01Pili kisah
44:09Pimpinlah kami dengan kuasa
44:11Puat beritaris
44:11Jari kisah
44:12Jari kisah
44:13Jari kisah
44:13Jari kisah
44:15Jari kisah
44:18Jari kisah
44:19Jari kisah
44:19Jari kisah
44:21menjana
44:22jari kisah
Be the first to comment
Add your comment