Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
Riski Nur Fadhilah cuma ingin mengejar mimpinya jadi kiper. Tapi undangan ‘seleksi’ yang terlihat meyakinkan justru menjerumuskannya ke Kamboja.

Bukan lapangan bola yang ia temui, melainkan tekanan, ancaman, dan kerja paksa untuk menipu orang lewat asmara online.

Mimpi besar yang harusnya indah malah berubah jadi mimpi buruk.

———

Baca berita terpercaya lainnya di www.suaramerdeka.com dan unduh aplikasi Suaramerdeka.com di App Store & Play Store.

#suaramerdeka #suaramerdekacom #suaramerdekanetwork #scammer #seleksisepakbola #moduspenipuan #kamboja

Kategori

🗞
Berita
Transkrip
00:00Nama saya Rizky, saya dari Kapolera, pengen minta pak tolongan, pengen pulang, pihak hari saya dihukum.
00:09Ini bukan cerita mimpi yang jadi kenyataan, tapi mimpi yang disesatkan.
00:14Rizky Nurfadillah, remaja dari Bandung yang diajar ikut seleksi jadi keeper PSMS Medan.
00:21Semuanya terlihat biasa saja, tiket pun sudah di tangan, tapi ternyata bukan Medan yang ia datangi.
00:27Ia justru dibawa ke Gamboja.
00:31Di Gamboja bukan untuk main bola, tapi dipaksa kerja di depan komputer menipu orang lewat modus asmara online.
00:39Lebih buruk lagi, kalau target tak tercapai, ada ancaman dan kekerasan.
00:44Mimpi seorang anak muda berubah jadi mimpi buruk.
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan