- 2 days ago
Serial asli Indonesia yang tayang setiap bulan Ramadhan..
Musim 4, Selamat menonton,,
Musim 4, Selamat menonton,,
Category
😹
FunTranscript
00:00Pagi beriman, malam anasya
00:30Saya pikir nggak jadi
00:32Ya jadilah, nah ini daftar belanjaannya
00:36Mas Jueng perlu uang berapa?
00:47Nggak usah, pakai uang saya dulu saja
00:50Oke, nanti sore saya antar ke rumah
00:56Jangan, jangan, jangan
00:58Loh
00:59Kenapa?
01:01Biar awak sendiri yang ambil ke Mas Jueng
01:04Nah kita janjian di sini lagi
01:06Boleh, HP on terus
01:09Nanti saya SMS
01:10Atau kasih pesan di inbox
01:13Sip
01:14Eh, saya sendiri pada mau kemana?
01:21Sejak kapan Mas Jueng ikut campur urusan lain?
01:23Eh, Din, saya ini tegak sayur
01:26Sudah jadi takdir saya mencampuri urusan rumah tangga orang sampai ke dapur-dapurnya
01:31Eh, kami ada urusan sedikit di kelurahan Mas
01:36Nah, jawab gitu kan enak
01:38Ngapain di kelurahan?
01:42Mendingan Mas Jueng ikut kita dah, ayo
01:44Nggak usah, sini segitu dong
01:47Jawab apa kek?
01:50Uang namanya bahasa bahasi
01:51Bikin SPT GW STK
01:55Oh, okeylah sampai begitu
01:59Bikin SPT GW STK
02:29Suruh
02:32Apa?
02:34SPT GW STK itu apa sih?
02:37Ya manalah awak tahu
02:38Asal sebut aja awak itu, Din
02:40Yang penting tukang sayur itu cepat pergi
02:42Bikin SPT GW STK
02:54SPT GW STK apa ya?
02:57Bikin SPT GW STK
03:27Ayo, jalan deh
03:29Azam nggak ngomong apa-apa
03:36Yaudah Kalila datang aja
03:38Diam, serius lu mau bantu gue?
03:43Insya Allah
03:44Insya Allah
03:46Soal Kalila
03:50Sebelum meninggal bapaknya Kalila
03:55Abang gue
03:56Ngasih amanah ke gue
03:58Untuk menikahkan Kalila
04:01Ambil lelaki yang gue anggap baik
04:03Sedangkan yang gue anggap baik
04:07Sekarang udah jadi suami orang
04:09Yaitu Allah
04:11Nah masalahnya lagi
04:13Seperti yang lo tahu
04:14Kalila nggak tertarik
04:17Amin yang lain
04:18Masih ada masalah yang lebih serius
04:27Yaitu perintah Rasulullah
04:30Untuk menyegerakan
04:32Menikahkan anak perempuan kita
04:34Sekarang lo tahu kan masalah gue?
04:40Gue utang amanah
04:42Dan utang melaksanakan
04:46Perintah Rasul
04:47Tapi
04:55Apa yang lo bisa bantu gue?
05:00Amu ngolong gitu?
05:03Harus Kal
05:03Karena gue kebebanan amanah
05:07Dari almarhum bapak lo
05:08Hei
05:09Kalila pun malu
05:11Harusnya om ngobrol dulu sama Kalila
05:15Dalam kondisi kayak gue sekarang
05:18Orang gampang ngerasa udah deket mati aja
05:21Gue khawatir
05:25Keburu mati sebelum sempet ngelaksanain amanah bapak lo
05:29Ya kenapa harus ke Azam om?
05:32Urusan Kalila, Azam, Ayah udah selesai
05:35Nggak ada apa-apa lagi
05:41Lu udah punya calon
05:43Kalila mau konsentrasi dulu ke bisnis om
05:50Ada temen yang ngajakin Kalila
05:52Belum tahu sih mau bikin apa
05:55Tapi
05:56Paling nggak itu akan bikin Kalila sibuk dan
06:00Lu masih demen sama Azam
06:02Kalau Azam mengajak lo nikah gimana?
06:10Hah?
06:11Iya nggaknya
06:12Lu harus siapin jawaban lu dari sekarang
06:15Apapun jawaban dari lu
06:18Jangan sampai ngancurin diri lu sendiri
06:20Gue yakin Azam pasti mau ngomongin soal ini
06:25Mending Kalila pergi aja
06:27Assalamualaikum
06:52Waalaikumsalam
06:54Apa kabar, Pak?
07:02Gimana rasanya tinggal di rumah seperti ini?
07:05Alhamdulillah seru
07:06Kayak musang kejebak di bawah tumpukan kayu
07:09Apa kabar, Kal?
07:22Baik
07:23Kamu dari mana?
07:30Bengkel?
07:32Nggak deh rumah
07:33Pasti ayah lagi betes sama kamu ya?
07:42Karena ngebiaran kamu keluar rumah pake kostum kayak gitu
07:44Gila
07:58Ajit banget
08:00Gue bangga jadi perempuan lo, bro
08:03Masa sih?
08:12Gini
08:13Jangan dirubah, jangan dirubah, please
08:18Gila gue suka banget gala yang ini
08:21Asli lo banget
08:22Saya nggak pengen timbul konflik dengan warga, Pak
08:46Nggak bakal, nggak bakal
08:47Nggak bakal, nggak bakal
08:48Kami cinta damai dan welcome teriap setiap warga baru
08:53Maksud saya tentang apa yang akan saya lakukan di sini
08:58Selama tidak mengganggu ketertiban dan kesusilaan lingkungan
09:02Monggo, monggo, monggo saja, Pak
09:04Maaf, Pak RW
09:06Pak Sanjay mau menjelaskan sesuatu terlebih dahulu
09:09Oh, begitu?
09:13Oh ya, silahkan, Pak, silahkan
09:15Gaya bos lo itu yang bikin proyek kita sering gagal
09:19Mudah-mudahan yang sekarang sukses
09:22Orang saya dan kantornya Pak Jalal
09:29Yang diwakili Mbak Yasmin
09:32Sedang mengurus pengalihan seluruh rumah dan tanah Pak Jalal yang ada di kampung sini
09:37Atas nama saya
09:40Akan saya bantu, Pak
09:42Kebun-kebun yang selama ini ada
09:47Saya lihat kurang produktif
09:50Pengelolaannya jauh di bawah standar
09:53Kebun-kebun itu harus dikelola secara profesional
09:57Oleh orang-orang profesional
09:59Setuju?
10:03Maksudnya setuju aja
10:04Itu berarti
10:09Saya tidak bisa memakai tenaga kerja dari warga desa sini
10:14Wutus!
10:17Maaf
10:18Maaf
10:19Maksudnya
10:22Warga yang selama ini bekerja di kebunnya Pak Jalal akan
10:25Di PH, Kak?
10:28Ya
10:29Terpaksa begitu
10:31Dampaknya bisa gawat ini, Pak
10:41Jangan sampai ada tawuran masal kedua nih
10:45Ia, iya, iya, saya ngerti
10:48Pak Sanjay dan Pak Yusman
10:54Yasmin, Pak
10:55Oh iya, Yasmin
10:57Maaf
10:58Jadi begini
11:01Saya sebagai pemimpin wilayah
11:03Langsung tahu bahwa program Pak Sanjay yang seperti itu
11:08Akan menyulut kekacauan sipil yang serius
11:11Belum lagi dampak psikologis yang akan dijerita warga saya
11:15Karena kehilangan pekerjaan
11:17Maka dari itu
11:19Tolong diaturlah
11:22Pak R.W. kan lebih faham soal ini
11:24Kita musyawarahkan ya, Kim
11:32Jangan lain gila, Pak
11:45Yang kita pertaruhkan ini nasib warga
11:48Kita musyawarah dulu
11:49Baru berpendapat
11:51Kampung kita bakal dikuasai investor asing
11:53Yang loyalitasnya terhadap warga masih patut dilakukan
11:56Iya, iya
11:58Semua bisa dimusyawarahkan
12:00Soal kayak gini gak ada kompromi, Pak
12:02Jangan cepet, Sambil
12:03Allah SWT saja
12:06Masih mau memberi kesempatan kepada para pendosa untuk bertobat
12:10Masa Sambil ini yang manusia miskin
12:13Gak mau diajak bicara
12:15Ini masalah kepentingan rakyat
12:17Jangan main-main
12:18Pak Sancai mau bayar gede, lho
12:20Seberapa gedenya?
12:30Nah
12:31Mari kita bicarakan Sambil ngopi
12:35Tenang aja
12:41Konflik kayak gini udah biasa
12:43Bukan konflik itu sendiri yang saya permasalahkan, Pak
12:47Tapi dampak buat masyarakat sekitar sini
12:50Mereka jadi pengangguran, Pak
12:52Jangan terlalu sensitif
12:56Tau kamu bukan warga sini, kan?
12:59Dan gak punya ikatan emosional apa-apa, kan?
13:02Kita selalu punya ikatan emosional, Pak
13:04Kalau kita masih punya rasa iba kepada orang lain
13:07Dulu waktu masih muda, saya juga gitu
13:10Pastinya
13:12Bedanya
13:14Siapa yang masih mempertahankan sikap kemanusiaannya
13:17Dan siapa yang hanya mementingkan urusannya sendiri
13:20Yasmin
13:21Kamu jangan salah sangka
13:24Saya ini orang yang kenal agama
13:26Kenal Allah
13:28Mungkin hubungan Pak Sancai dengan Allah itu baik
13:31Tapi buruk dengan manusia
13:33Begitu juga sebaliknya
13:35Ada orang yang hubungannya baik dengan manusia
13:38Tapi buruk dengan Allah
13:39Maaf, Pak Sancai
13:47Kita teruskan besok saja di kantor saya
13:49Kamu mau kemana?
13:52Ayo kita pulang bareng
13:53Nanti saya antar ke kantor kamu
13:55Makasih, Pak Sancai
13:56Saya mulai lihat dulu sekitar sini
13:58Mau cari udara segar
14:00Assalamualaikum
14:01Waalaikumsalam
14:05Anak muda
14:10Sam
14:19Pak Jalal
14:30Tau kan kira-kira
14:33Apa yang akan saya bicarakan disini
14:37Mudah-mudahan dugaan gue benar
14:42Kamu juga tau kan?
14:51Kamu mau ngomongin soal yang gak akan pernah kita bicarakan itu, Zam
14:59Sebaiknya memang kita gak pernah buka-buka lagi kalau gak yakin
15:08Cukuplah kekhawatiran ayah sebagai peringatan buat kita
15:13Selamat menikmati
15:18Selamat menikmati
15:20Selamat menikmati
15:26Saya permisi dulu, Pak.
15:36Iya, iya, iya, jam.
15:50Apa yang dikhawatirkan ayah
15:52memang masih ada di sini.
15:56Sampai jumpa.
16:26Sampai jumpa.
16:56Sampai jumpa.
17:26Sampai jumpa.
17:28Sampai jumpa.
17:30Sampai jumpa.
17:32Sampai jumpa.
17:34Sampai jumpa.
17:36Sampai jumpa.
17:38Sampai jumpa.
17:40Sampai jumpa.
17:42Sampai jumpa.
17:44Sampai jumpa.
17:46Sampai jumpa.
17:48Sampai jumpa.
17:50Sampai jumpa.
17:52Sampai jumpa.
17:54Sampai jumpa.
17:56Sampai jumpa.
17:58Sampai jumpa.
18:00Sampai jumpa.
18:02Sampai jumpa.
18:04Sampai jumpa.
18:06Sampai jumpa.
18:08Sampai jumpa.
18:10Sampai jumpa.
18:12Sampai jumpa.
18:14Sampai jumpa.
18:16Sampai jumpa.
18:18Sampai jumpa.
18:20Sampai jumpa.
18:22Sampai jumpa.
18:24Sampai jumpa.
18:26Sampai jumpa.
18:28Sampai jumpa.
18:30Sampai jumpa.
18:32Sampai jumpa.
18:34Sampai jumpa.
18:36Sampai jumpa.
18:38Sampai jumpa.
18:40Sampai jumpa.
18:42Sampai jumpa.
18:44Sampai jumpa.
18:46Sampai jumpa.
18:48Sampai jumpa.
18:50Ya, buktinya saya masih mau pakai-pakaian pecunduan kayak begini disuruh kamu.
18:53Walaupun saya harus menahan malu.
18:55Alah, baru segitu doang.
18:57Belum ada apa-apanya dibanding umat Rasulullah selama ini.
19:00Berabad-abad kita harus berpegang teguh sama agama ini.
19:04Walaupun seluruh dunia memusuhi kita.
19:07Siapa lebih makan hati?
19:09Tetap!
19:11Kamu jauh-jauh dari pakan saya.
19:20Terima kasih.
19:50Kita lahir sendiri.
19:56Hidup berame-rame.
19:59Lalu kita mati sendirian lagi.
20:03Dari awal kehidupan sampai akhir hayat kita.
20:09Kita tidak punya daya apapun.
20:11Ya, untunglah Allah maha pengasih dan penyayang.
20:25Allah menutupi aib kita dari awal sampai akhir hidup kita.
20:30Yang ini bagus, Bang.
20:38Kita lahir ke dunia dalam keadaan telanjang.
20:42Tapi Allah menyelamatkan kita dari aib dan rasa malu.
20:47Bagaimana caranya tuh?
20:49Caranya, dengan belum diberikannya rasa malu kepada kita yang masih bayi dan kesepakatan semua umat manusia kalau mereka tidak akan pernah menyalahkan bayi.
21:02Kita terbebas dari aib.
21:08Subhanallah.
21:12Ini juga bagus, Bang.
21:13Begitu juga dengan akhir hidup kita.
21:21Kita mati dan kita tidak punya daya upaya sama sekali.
21:27Kita tidak bisa membela diri.
21:29Tapi Allah tetap melindungi kita dari aib.
21:35Dengan cara bagaimana?
21:36Tahu kan, Bang?
21:40Dengan cara kita mati terus dikubur di dalam tanah.
21:48Dengan cara begitu, maka jin dan manusia tidak bisa menonton kita waktu dipermalukan di alam kubur.
21:56Mungkin waktu itu kita lagi digobukin, lagi diseret-seret, lagi dibeberkan semua catatan amal baik dan buruk kita selama hidup di dunia.
22:08Betul sekali, Bang Jek.
22:10Saya setuju.
22:11Itulah salah satu hikmah dikuburnya manusia di dalam tanah.
22:19Yang itu disepakannya 20%.
22:22Maksudnya?
22:25Itu buku terbitan tahun lalu.
22:28Jadi harganya sudah diturunkan oleh penerbitnya.
22:33Kalau bisa disimpulkan,
22:35bertahun-tahun kita hidup sibuk mikirin orang lain,
22:39ngurusin orang lain,
22:40yang pada akhirnya,
22:42kita sendiri tetap harus memikirkan nasib kita sendiri di hadapan Allah SWT.
22:48Tidak ada yang bisa menolong kecuali dia.
22:53Ini keren, Bang.
22:59Ya,
23:06cuma manusia hidup itu gak bisa sendirian.
23:11Kayak gue ini,
23:13kesepian,
23:16karena ditinggal pergi sama tiga anak-anak gue.
23:20Ditinggal pergi sama tiga murid gue.
23:23Bang Jack,
23:35Cukuplah Allah untuk kita.
23:41Urusan kita di akhirat,
23:43itu jauh lebih lama daripada kesibukan kita di dunia.
23:47Pikirkan aja itu.
23:53Hmm,
23:55ente bener.
23:56Ente bener.
24:00Ah, sebentar.
24:02Ah,
24:03yang ini diskonnya 15%.
24:05Hah?
24:08Ya.
24:09Salah milih temen curhat gue.
24:35Tunggu sepuluh ribu.
24:51Mungkin ini cara Allah mau ngasih ilmu ke gue.
24:55Kalian kok pada tega sih?
25:07Ninggalin Bang Jack sendiri dan di Musola.
25:09Dia yang ngusir kita, Marni.
25:11Kita bertiga tadinya mau cabut sebulan lagi.
25:15Tapi,
25:16itu orang tua malah emosi terus ngusir kita hal itu juga.
25:20Bahkan gaji kita belum sempat dibayar.
25:22Terus,
25:31rencana kita gimana, Bang?
25:34Insya Allah kita tetap akan menikah.
25:38Ya kapan?
25:40Bang Chelsea aja lagi gak siap.
25:42Nganggur.
25:43Gak punya tempat tinggal.
25:47Ya, Bang.
25:48Nanti mau nyari kerja, Marni.
25:49Ya, lama lagi.
25:52Nyari kerja itu kan gak gampang, Bang.
26:10Ada solusi.
26:11Gimana kalau kita kerja di kantor Marni?
26:19Itu baru ide bagus.
26:27Ada yang bisa nanganin luluran buat ibu-ibu?
26:30Bisa nyasak rambut?
26:37Atau kalau enggak,
26:38memandu ibu-ibu untuk aerobik.
26:43Emang Marni bisnisnya apaan sih?
26:45Salon kecantikan.
26:50Dengerin aja mau masuk angin gue.
26:52Minum-minum ini.
26:59Mbak Jalsi,
27:01sebenarnya
27:02kita ini jodoh apa enggak sih?
27:06Ya iya dong.
27:08Insya Allah sih begitu.
27:10Marni harus yakin.
27:12Karena kekuatan kita tuh cuma keyakinan.
27:17Marni gak pernah yakin sama pengangguran.
27:20Kerja, kerja, kerja, kerja, kerja, kerja, kerja.
27:35Di mana Chelsea?
27:38Hei anak muda.
27:41Duduk sini.
27:41Masa kita harus kembali ke dunia krim ini lagi sih?
27:52Janganlah sampai kita masuk ke dunia itu lagi.
27:54Kenapa?
27:56Takut dosa.
27:58Duitnya dikit.
28:03Dasar lo manusia gombal.
28:04Apa kita balik lagi ke Musola aja?
28:09Lo gak tau etika ya?
28:11Namanya juga diusir ya harus pergi.
28:13Bukannya malah ngotot balik.
28:21Terus ngapain kita lontong-lantung kayak begini?
28:23Bukannya malah ngapain.
28:42Pasti ya denga beres.
28:44Kok Mas Joeng yang nganter?
29:00Abisnya saya nungguin Bang Asrol gak muncul-muncul
29:04Yaudah saya ngerin aja ke rumah
29:06Maksudnya Bang Asrol belanja sama Mas Joeng
29:10Bukan ke pasar
29:11Dia sendiri yang nyuruh
29:13Nih, data belanjanya tadi dikasih ke saya
29:17Pembayarannya nanti saja kalau Bang Asrol udah pulang ya
29:25Bang Asrolnya sendiri kemana?
29:27Kok nanya saya?
29:30Katanya kekeluaran ngurus SPT GWSTK
29:35SPT GWSTK?
29:38Apa itu?
29:40Kok nanya saya lagi?
29:42Pagi
29:42Saya sendiri dari pagi penasaran
29:45Apa itu?
29:47SPT GWSTK
29:49Yaudah deh Mas
29:51Makasih ya
29:52Mulai aneh
30:10Okey
30:12Okey
30:12Sampai jumpa.
Recommended
1:35:55
|
Up next
1:09:58
40:04
42:16
39:56
45:31
38:53
39:57
40:16
43:09
40:15
43:50
38:27
39:43
39:12
38:46
40:40
39:53
40:31
42:39
44:21
42:42
45:54
39:42
41:07
Be the first to comment