Skip to playerSkip to main content
  • 3 days ago
Transcript
00:00Gadis itu naik ke gunung sendirian untuk memetik ramuan.
00:02Di tengah jalan, ia tersandung pada sebuah tangan berlumuran darah.
00:05Ternyata itu adalah seorang anak laki-laki yang terluka parah.
00:07Ia baru saja melarikan diri dari dua pelaku perdagangan manusia.
00:10Para pelaku akhirnya menyerah dengan barang dagangan ini.
00:12Kemudian gadis itu membawa anak laki-laki tersebut pulang ke rumahnya.
00:15Ia juga meminta kakeknya, yang pandai dalam pengobatan tradisional,
00:18untuk merawat luka-lukanya.
00:19Saat anak laki-laki itu sadar, ia merasa lapar.
00:21Gadis itu menyiapkan meja penuh makanan untuknya.
00:24Anak laki-laki itu menghabiskannya dalam waktu kurang dari lima menit.
00:26Setelah makan, untuk berterima kasih pada sang gadis,
00:28anak laki-laki itu memberinya kalung pusaka keluarga.
00:31Keduanya kemudian tinggal bersama dan bermain setiap hari.
00:33Hingga suatu hari, orang tua anak laki-laki itu tiba-tiba menemukan tempat tersebut
00:36dan memutuskan untuk membawanya pulang.
00:38Gadis itu berusaha mengejar mobil mereka, namun gagal.
00:40Keduanya pun berpisah begitu saja.
00:42Dalam sekejap, 10 tahun berlalu,
00:43gadis itu tumbuh menjadi wanita muda yang cantik.
00:45Ia tidak pernah melupakan anak laki-laki itu
00:47dan berharap bisa bertemu lagi dengannya di kota.
00:49Di sisi lain, anak laki-laki itu tumbuh dewasa dan menjadi pemilik sebuah restoran.
00:52Hari ini, seorang kritikus makanan datang untuk meninjau restorannya.
00:55Ia merasa cemas, tanpa mengetahui bahwa gadis itu juga datang ke restorannya
00:58untuk melamar sebagai koki.
00:59Begitu gadis itu masuk,
01:00ia melihat kepala koki sedang memarahi para staff.
01:02Mereka bahkan salah mengira gadis itu sebagai pengemis
01:04dan hampir memanggil satpam untuk mengusirnya.
01:06Saat itu, anak laki-laki tersebut sedang sibuk melayani sang kritikus makanan
01:09dan tidak memperhatikan keributan di luar.
01:11Para pelayan menyajikan 50 hidangan satu per satu,
01:13namun tidak satu pun yang memuaskan sang kritikus.
01:19Gadis itu sedang mengikuti ujian memasak dari para koki.
01:21Ia menyelesaikan sepiring telur orak-arik dalam waktu singkat.
01:23Karena tekanan untuk segera menyajikan makanan,
01:26pelayan mengambil hidangan itu tanpa bertanya.
01:27Semua orang didapur ketakutan dan langsung mengejar pelayan tersebut,
01:30namun sudah terlambat.
01:31Kritikus makanan itu sudah mencicipinya,
01:33dan ia terkejut dengan rasa masakan tersebut.
01:35Itu adalah telur ternak yang pernah ia makan.
01:37Sang pemilik restoran pun mencicipinya karena penasaran,
01:39dan rasa itu membuatnya teringat akan kenangan masa kecilnya.
01:42Setelah menyadarinya, ia bersikeras ingin bertemu dengan koki yang membuat hidangan itu.
01:45Tak lama kemudian, gadis itu dipanggil ke hadapan mereka.
01:48Apakah mereka akan saling mengenali kembali?
Be the first to comment
Add your comment

Recommended

1:00