Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
JAKARTA, KOMPAS.TV - Klaim Presiden Prabowo Subianto tentang tingkat pengangguran terbuka Indonesia di 2025 terendah sejak 1998 sepenuhnya akurat mengacu data Badan Pusat Statistik.

Tetapi mari Kompas Bisnis paparkan fakta angka lain.

Memakai data Organisasi Perburuhan Internasional atau ILO, tingkat pengangguran usia muda antara 15 sampai 24 tahun di Indonesia merupakan yang tertinggi di ASEAN, rasionya 13,1 persen.

Dalam tujuh tahun terakhir, pakai data BPS dan Apindo, antara penyerapan dan kebutuhan lapangan kerja juga sangat timpang. Jumlah lapangan kerja formal yang tersedia maksimal hanya 4,8 juta, sementara jumlah pencari kerja sampai dengan 12,6 juta orang.

Sejak pandemi, angka pemutusan hubungan kerja di Indonesia terus naik. Puncaknya ada di 2024 dengan angka PHK sampai 78 ribu orang, dan tahun 2025 sampai Agustus saja sudah 44.333 orang kena PHK.

Dampaknya, jumlah pekerja informal Indonesia naik jadi 86,58 juta orang, rasionya hampir 60 persen dari jumlah pekerja di Indonesia.

Pak Presiden Prabowo, permasalahan tenaga kerja di Indonesia juga bukan sekadar pengangguran. Kompas Bisnis juga punya data lain. Sebagian besar pekerja di Indonesia atau 109 juta jiwa dibayar di bawah upah layak. Hanya 35 juta jiwa yang dapat upah sesuai dengan UMR.

Upaya menciptakan lapangan kerja terus dilakukan oleh pemerintah.

Situasi ke depan diperkirakan tidak mudah.

Laporan World Economic Outlook: A Critical Juncture Amid Policy Shift yang diterbitkan oleh Dana Moneter Internasional (IMF) pada April lalu memprediksi tingkat pengangguran Indonesia 2025 akan mencapai 5 persen, dan pada 2026 menjadi 5,1 persen.

Pengangguran muda Indonesia tertinggi di ASEAN. Apa risikonya bagi ekonomi, dan bagaimana masa depan tenaga kerja di Indonesia? Kompas Bisnis tanya Direktur Eksekutif Celios, Bhima Yudhistira.

Baca Juga Prabowo Sebut Pengangguran Terendah sejak 1998, Anies Baswedan: Kedengarannya Malah Sebaliknya di https://www.kompas.tv/nasional/625382/prabowo-sebut-pengangguran-terendah-sejak-1998-anies-baswedan-kedengarannya-malah-sebaliknya

#pengangguran #lapangankerja #asean #tenagakerja

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/626338/full-sulit-cari-kerja-pengangguran-muda-indonesia-tertinggi-di-asean-sapa-pagi
Transkrip
00:00Intro
00:00Saudara Anda menyaksikan Kompas Bisnis bersama saya Putri Oktaviani
00:20Pengangguran muda Indonesia tertinggi di ASEAN
00:23Apa resikonya bagi ekonomi dan bagaimana masa depan tenaga kerja di Indonesia?
00:28Kompas Bisnis akan tanya ke Direktur Eksekutif Selios Bima Yudistirah yang saat ini sudah hadir di studio Kompas TV
00:33Selamat pagi Mas Bima
00:34Selamat pagi
00:35Mas Bima kita lihat kan ini pengangguran usia muda tertinggi di ASEAN
00:39Data terakhir mengatakan ada 15 sampai 24 tahun yang usianya segitu itu 17,3 persen
00:45Nah ini menggambarkan apa dan apa sebetulnya resikonya bagi ekonomi?
00:48Iya pengangguran usia mudanya tertinggi di ASEAN
00:51Tapi yang lebih dalam daripada itu adalah ada 9 juta anak muda yang sebenarnya dia gak ngapa-ngapain
00:58Jadi dia gak dalam posisi sedang kuliah atau sekolah
01:01Tidak ikut training
01:03Tidak dalam pendidikan atau pelatihan
01:06Itu jumlahnya memang sangat besar
01:08Jadi artinya kita menghadapi situasi di mana ekonomi ini belum mampu untuk mendorong lapangan kerja
01:15Jadi kalau pun ada anak muda, oh dia gak menganggur misalnya
01:18Itu cek aja, pekerjaannya adalah pekerjaan yang sifatnya informal
01:22Jadi kalau pekerjaannya informal, dia masuk ke dalam gig ekonomi
01:26Itu hanya mode survival
01:28Begitu juga ketika kita cek nih ada anak muda yang jadi wira usaha
01:31Wira usaha di Indonesia ini bagi anak muda
01:34Ada yang memang dia passionnya wira usaha
01:37Tapi banyak juga yang survival
01:39Jadi hanya bertahan hidup, dia buka warung
01:41Kemudian dia jadi pedagang kaki lima
01:43Tapi dipersepsikan dari data statistik dia posisinya bekerja
01:47Jadi kita punya dua masalah, yang pertama adalah jobless
01:50Jadi anak muda yang memang dia menganggur, dia di rumah
01:54Atau yang kedua, dia sebenarnya under employee
01:57Jadi kalau yang jobless tadi udah jelas dia menganggur posisinya
02:01Under employee ini, ini yang kasihan juga nih
02:03Dia kuliah tinggi-tinggi
02:05Dia kuliah kemudian per bulannya dapat support dari orang tua 3 juta per bulan
02:11Tapi begitu dia selesai, lulus dapat ijasa
02:14Lapangan kerjanya yang sesuai dicita-citakan keahlian ilmunya gak ada
02:18Akhirnya apa?
02:20Dia kerja di perusahaan yang upahnya bahkan di bawah 3 juta
02:24Nah sebagian akhirnya menyerah dan kembali lagi ke orang tua
02:27Jaga warung, dia gak dibayar gak apa-apa
02:30Tapi sebenarnya dia bisa memenuhi kebutuhan hidupnya
02:35Dan itu pekerja yang gak dibayar, itu jumlahnya juga cukup banyak
02:38Nah itu tadi berarti kalau misalnya dikatakan anak muda, anak mudanya ini usia berapa
02:42Spesifiklinya mas, kemudian juga diantara jobless dengan under employment
02:45Kalau dilihat sekarang fenomennya lebih banyaknya mana sebetulnya?
02:48Nah lebih banyak yang under employee
02:50Under employee justru
02:51Jadi dia bekerja
02:52Lapangan kerjanya ada tapi
02:53Lapangan kerjanya ada, upahnya dia underpaid atau upahnya rendah
02:58Passionnya ataupun keahliannya deh, bukan passion, keahliannya itu gak sesuai dengan bidang ilmu yang ditekuni
03:03Jadi dia udah kuliah, dapat IPK bagus misalnya di teknik mesin
03:08Tapi masuknya misalnya di teknologi informasi
03:12Mungkin masih ada tekniknya
03:14Tapi passionnya dia gak ada, passionnya dia kerja di sektor otomotif
03:17Sektor otomotifnya gak ready untuk melakukan recruitment
03:20Lulusan sarjana misalnya yang terjadi adalah ya akhirnya mereka bekerja asal bekerja
03:27Jadi fenomena asal bekerja ini, ini yang makin lama makin mengkhawatirkan
03:32Kalau ditanya tadi dampak ke ekonomi apa
03:34Berarti dampaknya nih
03:36Apa yang jadi keahlian dengan lapangan kerjanya gak sesuai
03:41Maka upahnya nanti ke depannya itu akan stuck
03:44Jadi kita kalau mau merayakan bonus demografi
03:48Mau merayakan Indonesia Emas 2045
03:50Pertumbuhan ekonomi tinggi
03:52Ini dengan kondisi under employment seperti sekarang
03:55Itu akan susah
03:56Karena orang yang penting kerja aja
03:57Jadi banyak nih tanpa mendiskreditkan ya misalnya kurir, ojol
04:02Itu kalau ditanya sebagian ada yang sarjana
04:05Saya pernah ketemu bahkan yang S3
04:06S3 bukan S3 kemudian dia pensiun ya
04:10Akhirnya dia mencoba menjadi ojol agar tetap produktif
04:13Bukan, dia S3 di usia yang produktif
04:16Usianya muda juga
04:17Tapi dia jadi ojek online
04:19Jadi kan gak sesuai nih untuk keahlian yang kualifikasinya tinggi
04:23Artinya memang saat ini kondisinya lebih banyak orang yang bekerja di sektor informal begitu ya
04:27Nah tadi Mas Bima
04:28Kalau dari POV-nya masyarakat
04:30Itu sebetulnya kan cari kerja
04:31Ya sekarang udah bisa dikatakan relatif sulit
04:34Tapi kalau dari point of view-nya pengusaha
04:37Sebetulnya kenapa sih mereka gak memilih membuka lapangan kerja lebih luas lagi
04:41Ini ada hubungannya gak dengan misalnya investasi dan lain sebagainya
04:43Oh iya ada
04:44Investasi itu semakin lama dia semakin kecil
04:48Elastisitas atau dampaknya terhadap serapan tenaga kerja
04:52Apakah investasi kita naik dalam beberapa tahun terakhir
04:56Kalau dilihat memang trennya naik nih
04:57Kecuali di kuartal terakhir ya
05:00Di 2025 kuartal ketiga itu ada penurunan dibandingkan tahun sebelumnya
05:04Tapi yang dilihat bukan hanya nominal
05:06Oh investasinya besar, ada kawasan industri dibangun
05:09Ada perusahaan teknologi, ada perusahaan otomotif mau bangun publik besar
05:15Tapi yang dilihat adalah seberapa banyak serapan tenaga kerja per 1 triliun rupiah investasi
05:20Nah itu angkanya terus turun tuh
05:22Dari yang sebelumnya 10 tahun terakhir misalnya bisa 3.000 orang per 1 triliun investasi masuk
05:28Investasi asing maupun dalam negeri
05:30Tapi sekarang ini 1.400 orang per 1 triliun rupiah investasi yang masuk
05:36Ini kan berarti terjadi penurunan nih
05:38Jadi uang yang sama tapi menyerap tenaga kerjanya lebih sedikit
05:42Tapi yang kedua juga kenapa banyak perusahaan akhirnya masuk ke dalam sektor-sektor yang short term
05:48Dia sektor-sektor yang jangka pendek
05:50Jadi dia dibandingkan dia bangun pabrik
05:53Dia lebih memilih misalnya apa?
05:55Menjadi importir
05:56Dibandingkan dia membangun hilirisasi secara penuh nih
06:00Mulai dari nikel sampai kemudian menjadi baterai mobil listrik
06:03Dia berhenti hanya pada udah deh smelternya aja
06:06Hanya pengolahan yang olahan primer
06:10Jadi nikel cuma jadi feronikel, nikel pick iron
06:13Lempar keluar ekspor
06:15Jadi midstream atau industri tengahnya itu gak dibangun optimal
06:19Nah disinilah akhirnya yang membuat menjadi lingkaran setan
06:23Bukan perusahaan gak mau merekrut
06:26Tapi tipikal perusahaannya itu gak butuh banyak tenaga kerja
06:29Oke berarti ada perubahan gitu
06:31Tapi kalau bisa dilihat sebetulnya
06:32Manpower atau sumber daya manusia di Indonesia itu sebenarnya masih menarik gak sih
06:37Untuk orang berinvestasi cari tenaga kerja disini?
06:39Harusnya menarik sekali dong, menarik sekali
06:40Kalau kita bandingkan ya dengan negara-negara lain
06:44Dengan Vietnam
06:45Sebenarnya dalam beberapa hal soal produktivitas
06:49Itu kita gak kalah dengan Vietnam
06:52Jadi ada yang mempersepsikan
06:53Mungkin datanya berbeda
06:55Tapi kalau kita uji
06:57Bahwa yang di Vietnam itu soal produktivitas atau output per jamnya
07:01Kita bisa lebih unggul daripada Vietnam
07:03Problemnya apa?
07:04Problemnya adalah
07:05Dengan kualifikasi pekerjaan yang sama
07:09Yang beda adalah investasi teknologi mesin di Vietnam itu
07:13Itu angkanya terus mengalami kenaikan
07:15Dibandingkan dengan Indonesia
07:17Jadi kalau kita lihat tren 10 tahun terakhir
07:20Investasinya adalah investasi yang lebih bersifat bukan ke mesin teknologi
07:25Tapi investasi lebih ke arah konstruksi bangunan misalnya
07:29Jadi yang terjadi kita sama-sama nih pekerja dia punya kualifikasi yang tinggi
07:34Suruh masuk ke Indonesia
07:36Pasti langsung turun produktivitasnya
07:37Jadi kita sempat bilang ke beberapa teman-teman peneliti itu
07:41Udah deh yang S3 dari Jepang
07:43Yang produktivitasnya diklaim tinggi di Jepang
07:46Suruh datang ke Indonesia
07:48Suruh ke perusahaan atau pabrik
07:50Terutama pabrik pakaian jadi
07:52Itu pasti akan langsung drop
07:53Karena output per jamnya itu menjadi turun
07:57Akibat teknologi investasinya masih lebih lama
07:59Itu juga terjadi
08:00Kita bicara kenapa
08:01Industri-industri yang dulu banyak menyerap tenaga kerja
08:05Misalnya di tebu, gula, dan lain-lain
08:07Cek aja
08:08Mesin pabrik gula itu adalah mesin-mesin sebagian peninggalan zaman Belanda
08:12Gimana bisa mengejar produktivitas lebih tinggi gitu
08:15Nah berarti Mas Bima
08:16Kalau misalnya kita bisa dikatakan kita punya bonus demografi
08:20Nah itu akan jadi petaka kah atau seperti apa
08:23Karena kalau misalnya
08:23Berarti gini
08:24Kalau misalnya pemerintah tidak melakukan apa-apa
08:26Bonus demografi itu akan menjadi petaka yang seperti apa sebetulnya
08:29Ya kita akan tetap jadi negara kelas menengah
08:34Mimpi untuk negara maju baru bisa 2092
08:382092?
08:40Kalau kita hanya tumbuh 5%
08:42Tapi bukan hanya pertumbuhannya
08:43Tadi serapan tenaga kerja dari per 5% pertumbuhan ekonomi tadi
08:48Itu semakin melemah serapannya
08:50Jadi kita mimpi 2045
08:53Bonus demografinya sudah selesai
08:55Yang terjadi apa?
08:57Ini orang-orang yang lebih senior
08:58Orang-orang tua
09:00Generasi boomers, generasi X
09:02Bahkan milenial yang sudah mulai masuk usia non-produktif ke depannya
09:06Ini akan menjadi tanggungan berat sekali bagi Gen Z
09:09Bagi Gen Alpha
09:11Jadi Gen Z dan Gen Alpha ke depan
09:13Harus bekerja kontang-panting
09:15Untuk bisa menghidupi orang tuanya
09:18Kakek neneknya
09:19Jadi kalau sekarang kita sudah mengenal generasi sandwich
09:22Ya ke depan bukan lagi sandwich nih
09:24Geprek kayaknya
09:24Geprek itu lebih cocok ya
09:27Oke Mas Ibu nanti kita lanjutkan kembali
09:29Dan Saudara tetap bersama kami di Kompas Bisnis
09:32Saudara Presiden Prabu Subianto mengklaim angka pengangguran terbuka Indonesia terendah sejak 1998
09:55Tetapi IMF mengingatkan angka pengangguran tahun ini
09:58Bisa tembus 5%
10:00Bahkan naik tahun depan
10:02Apalagi organisasi buru dunia juga bilang
10:05Tingkat pengangguran usia muda Indonesia tertinggi di ASEAN
10:08Tingkat pengangguran terbuka juga turun ke angka 4,76%
10:17Ini adalah terendah sejak krisis 1998
10:23Sekali lagi
10:27Kita tidak boleh puas
10:30Karena
10:324,76%
10:36Dari
10:39587 juta orang
10:42Itu angka yang cukup besar
10:44Dan bagi mereka yang
10:47Perlu pekerjaan segera
10:50Ini sesuatu yang
10:53Harus kita pikirkan
10:56Dan
10:57Tersama
10:59Kita paham
11:01Bahwa
11:03Tingkat pengangguran ini
11:06Sangat
11:08Merusahkan bagi mereka yang sangat butuh pekerjaan
11:12Klaim Presiden Prabowo Subianto tentang tingkat pengangguran terbuka Indonesia di 2025
11:21Yang terendah sejak 1998
11:24Sepenuhnya akurat
11:27Mengacu data Badan Pusat Statistik
11:30Tetapi mari kompas bisnis paparkan fakta angka lain
11:35Memakai data organisasi perburuhan internasional
11:39Atau ILO
11:40Tingkat pengangguran usia muda
11:43Antara 15 sampai 24 tahun Indonesia
11:47Merupakan yang tertinggi di ASEAN
11:50Rasionya
11:5113,1%
11:53Dalam 7 tahun terakhir
11:57Pakai data BPS dan APINDO
11:59Antara penyerapan dan kebutuhan lapangan kerja juga sangat timpang
12:03Jumlah lapangan kerja formal yang tersedia maksimal hanya 4,8 juta
12:09Sedangkan pencari kerja sampai dengan 12,6 juta orang
12:15Lapangan pekerjaan misalnya
12:17Antara pernyataan dan fakta di lapangan ada sesuatu yang berbeda?
12:25Sangat berbeda
12:26Alias ya tidak link and match dengan yang sekarang juga terjadi di industri Indonesia kan gitu loh
12:32Seperti lulusan pekerjaan yang dia jurusan apa
12:34Tapi gak ada wadah atau perusahaan yang memang bisa menggayat anak muda dengan jurusan tersebut
12:41Itu juga yang selalu kita suarakan
12:42Sudah berapa lama nih mas?
12:45Tidak bekerja?
12:46Selama 3,5 tahun
12:48Selama?
12:48Ya
12:48Kalau proses sekarang untuk mencari kerja menurut mas susah gak sih mas?
12:54Susah
12:54Susah
12:54Sulitannya dimana mas kira-kira?
12:58Kesulitannya karena banyaknya minat
13:03Persaingan ya
13:04Persaingan yang main kerja apalagi
13:06Lawangan kerja yang sangat minim
13:09Sejak pandemi angka pemutusan hubungan kerja di Indonesia juga terus naik
13:15Puncaknya ada di 2024 dengan angka PHK sampai 78.000 orang
13:21Dan tahun 2025 sampai Agustus saja
13:25Angkanya sudah 44.333 orang kena PHK
13:31Dampaknya jumlah pekerja informal Indonesia meledak
13:36Jadi 86,58 juta orang
13:40Rasionya hampir 60% dari jumlah pekerja di Indonesia
13:44Pak Presiden Prabowo
13:47Permasalahan tenaga kerja di Indonesia juga bukan sekadar pengangguran
13:52Kompas Bisnis juga punya data lain
13:54Sebagian besar pekerja di Indonesia
13:56Atau 109 juta jiwa dibayar di bawah upah layak
14:01Hanya 35 juta jiwa saja yang dapat upah sesuai dengan UMR
14:06Upaya menciptakan lapangan kerja terus dilakukan oleh pemerintah
14:11Sedang integrasikan dengan Jeportal Swasta
14:14Lowongan saat ini itu ada sekitar 200 ribu secara online
14:18Dan sebuah riset sudah dilakukan
14:22Kalau kita gabungkan dengan Jeportal Swasta itu bisa 1 juta
14:25Sehingga isu selanjutnya adalah memang
14:28Apakah ini preferensi
14:31Tadi Mas Putra menyampaikan terkait dengan
14:34Ini mungkin banyak sebarannya belum merata dan seterusnya
14:38Atau memang ada isu terkait tentang yang disebut tadi
14:42Link and match
14:43Situasi ke depan diperkirakan tidak mudah
14:47Laporan World Economic Outlook
14:49A critical juncture
14:51Amid policy shift yang diterbitkan oleh
14:53Dana Moneter Internasional IMF
14:56Pada April lalu memprediksi
14:58Tingkat pengangguran Indonesia 2025
15:01Akan mencapai 5%
15:04Dan pada tahun depan atau 2026
15:07Menjadi 5,1%
15:10Ya Megasari Anjaya
15:11Tim Liputan Kompas TV
15:13Nah saudara kita akan melanjutkan perbincangan
15:19Bersama dengan Direktur Eksekutif Selios Bima Yudistira
15:21Mas Bima tadi kalau dikatakan kan sekarang
15:23Kayaknya lebih banyak orang kerja sektornya informal
15:25Nah kalau misalnya mau menciptakan lapangan kerja
15:28Sekarang lagi ya sektor formal
15:30Ini bisa dimulainya dari sektor apa sih sebetulnya?
15:33Kita punya 3 resep nih
15:35Semoga nih yang nonton Pak Yasserli
15:37Pak Purbaya nih nontonnya
15:39Jadi 3 resep ini
15:40Yang pertama adalah soal transisi energi
15:43Jadi sektor formal di transisi energi itu diperkirakan
15:47Angkanya hampir sama tuh
15:48Dengan janjinya Pak Gibran ya
15:5019 juta lapangan kerja
15:52Hasil modeling kita juga mengarah pada 19 juta lapangan kerja
15:55Tapi komitmen pada transisi energi
15:58Maksudnya apa? Maksudnya gini
15:59Jadi yang dari Batubara
16:01Yang sekarang ini banyak yang turun
16:03Kemudian banyak vendor itu di PHK
16:06Banyak terjadi pengurangan karyawan di sektor tambang
16:09Nah ini harus dibelokkan segera
16:12Kepada industri komponen panel surya
16:14Komponen mikrohidro itu di dalam negeri
16:17Itu bisa banyak nyerap tenaga kerja
16:19Karena dampak berganda atau multipliernya itu cukup panjang nih
16:22Kalau kita punya momentum energi terbarukan
16:24Yang kedua ini adalah ekonomi restoratif
16:27Jadi sekarang lagi banyak pembahasan
16:32Bagaimana caranya kita jaga lingkungan
16:35Tapi ada pendapatan
16:36Contohnya perkebunan kopi
16:38Perkebunan pala dan lain-lain yang bisa diolah
16:41Jadi nilai tambahnya adalah hilirisasi di sektor perkebunan berkelanjutan
16:44Itu demandnya banyak sekali tuh
16:46Terutama setelah Indonesia kerjasama dengan Eropa
16:49Soal Yusepa
16:50Nah yang ketiga
16:52Nah ini resep ketiganya adalah ekonomi kreatif
16:54Jadi jangan kira ekonomi kreatif itu informalnya banyak
16:59Tapi formalnya banyak
17:00Jadi saya kemarin cukup apresiasi nih
17:03Beberapa aktor kemudian sutradara ya produser itu kan bertemu dengan menteri keuangan ya
17:08Intinya adalah tolong dibantu dari segi fiskal
17:12Industri perfilman
17:13Industri yang terkait dengan konser-konser musik dan lain-lain
17:17Anak muda sukanya disitu
17:19Jadi banyak yang formal yang bisa dibantu dengan masalah pajak
17:23Masalah soal royalti dan lain-lain
17:26Itu diselesaikan
17:27Perizinannya juga lebih mudah
17:28Jadi bayangkan kalau ada anak muda sekarang
17:31Yang nonton konser sampai ke luar negeri
17:34Artisnya aja dibawa ke sini
17:35Nah apa tapi hambatan-hambatannya
17:38Jadi ekonomi kreatif ini besar sekali potensinya
17:40Bahkan ekonomi kreatif bisa muncul di daerah-daerah
17:43Dulu ada tuh kayak Jember Fashion Week
17:46Di beberapa daerah itu punya festival-festival lokal
17:50Nah ini saya melihat setelah pandemi COVID-19 kemarin
17:54Ini ekonomi kreatif ini nggak terlalu dipacu
17:57Pariwisata dan ekonomi kreatif
17:59Padahal formalnya juga bisa tumbuh dari situ
18:01Jadi tiga ini perlu dukungan kebijakan fiskal, kebijakan moneter
18:07Termasuk juga suku bunga khusus di tiga sektor ini
18:10Tapi juga komitmen dari segi politik
18:13Kalau kita masih senengnya sama sektor yang sifatnya ekstraktif
18:16Maka hidup matinya ekonomi Indonesia
18:19Ini buat spot jantung
18:21Harga nikel lagi naik
18:23Semua melihat oh hilirisasi ke depan nikel
18:25Yang namanya tambang
18:27One day dia akan habis cadangannya
18:29Jadi kita harus menyiapkan nih
18:31Beberapa pemda
18:32Kita coba bantu
18:34Yang punya basis hilirisasi tambang
18:36Untuk melihat
18:37Ternyata di situ apa?
18:38Ikan tunanya bagus
18:40Pariwisata, ekowisatanya bagus
18:42Nah disini mulai ditumbuhkan formalitas
18:45Dan dibantu oleh pemerintah daerah
18:47Mas Bipa tadi kalau menyinggung soal energi
18:49Setahun terakhir ini
18:50Kalau misalnya sektor energi itu udah dapet perhatian pemerintah belum sih?
18:53Karena kan ya di satu sistem mereka juga udah buka lapangan pekerjaan udah lumayan banyak nih
18:56Iya
18:56Perhatiannya masih setengah hati
19:00Kenapa?
19:01Karena Pak Prabowo itu berkali-kali bicara soal 100% energi terbarukan
19:06Ini kita selalu ingatkan terus
19:08Tapi kementerian-kementerian teknisnya kelihatannya nggak menjalankan itu
19:11Danantara juga belum
19:13Jadi
19:14Waste to energy-nya Danantara itu adalah rezim pengolahan sampah
19:18Lebih tepatnya
19:19Bukan rezim energi terbarukan
19:21Kalau kita memandangnya begitu
19:23Tapi yang betul-betul misalnya di perbatasan
19:26Ini kita kaget juga
19:27Ngapain Indonesia?
19:28Impor 1 gigawatt listrik dari Malaysia
19:31Untuk menerangi perbatasan Indonesia dengan Malaysia
19:35Nggak kebalik
19:36Yang harusnya Malaysia ini yang harus beli listrik bersih ya dari Indonesia
19:41Jadi disitu kan berarti ada potensi nih
19:431 gigawatt listrik yang kita beli dari Malaysia
19:46Ini kalau kita konversi
19:48Berapa banyak sih lapangan kerjanya itu banyak sekali disitu
19:50Jadi banyak hal yang menurut saya antara political will Pak Presiden
19:55Ini belum diturunkan dengan baik oleh pejabat-pejabat di bawahnya
19:59Terutama di kementerian SDM salah satunya
20:01Oke jadi kayaknya hilirisasi ini nggak cukup nih
20:04Untuk bisa menjadi kunci membuka lapangan kerja juga di sektor energi
20:07Nah Mas Bima kan sekarang kita tahu
20:09Ada program prioritas Presiden Prabowo Subianto
20:11Ada MBG, KOPDES
20:13Ini kan dianggap jadi quick win
20:14Masalah pengangguran juga
20:15Nah seberapa jitu
20:17Kalau kita main dari angka skala 1 sampai 10
20:2010 tertinggi atau baik
20:21Berapa sih nilainya?
20:23Nilainya 2
20:242 out of 10
20:262 out of 10
20:27Kenapa?
20:28Jadi gini
20:28Ada beberapa konsep yang dari awal
20:32Contoh satu-satu lah ya MBG dulu
20:34Dari awal kita bilang
20:35Kalau mau MBG
20:37Fokus daerah 3T
20:38Pangan lokal
20:393T itu paling banyak dimana sih?
20:41Salah satunya di Indonesia bagian timur
20:43Timur
20:43Jadi keluarga-keluarga miskin
20:45Yang memang secara pendapatan rendah
20:47Tapi dia punya potensi pangan lokal
20:50Itu yang harusnya dimanfaatkan untuk MBG
20:54Sehingga siswa-siswa dari keluarga tidak mampu tadi
20:57Atau rentan miskin
20:58Itu bisa mendapatkan pangan lokal
21:00Yang namanya pangan lokal
21:01Tiap hari dia makan itu
21:02Tinggal nanti dicek kandungan gizinya
21:04Jadi ada ikan disitu
21:06Ada banyak sekali
21:07Ada pelengkapnya ya
21:08Jangan kemudian malah
21:09Ada MBG nih
21:10Yang terjadi
21:11Impor dari daerah lainnya ya
21:13Gak usah impor luar negeri nih
21:14Impor beras dari daerah lain itu
21:16Melonjak
21:17Nah bahkan terjadi perebutan nih sekarang
21:19Harga ayam, harga telur
21:21Itu beresiko naik karena ada MBG
21:23Pangan lokalnya kemana?
21:25Jadi dengan pangan lokal
21:26Itu bisa nyerap tenaga kerja
21:27Kenapa?
21:28Karena menghidupi kantin
21:29UMKM di sekitar sekolah
21:32Dibandingkan pakai dapur-dapur
21:33Yang sistemnya komando terpusat
21:35Kedua
21:36Kopdes merah putih
21:38Kopdes merah putih ini
21:39Ini 1-2 tahun ke depan
21:41Itu kan ada pemilihan
21:42Kepala desa
21:43Banyak warga itu bilang
21:44Pak jangan buka dulu Kopdesnya
21:46Loh kenapa?
21:48Karena
21:48Ini akan jadi pesaing
21:50Dari UMKM
21:51Dari warung yang jual
21:52Produk yang hampir sama
21:54Dengan Kopdes merah putih
21:55Yang maunya jiptakan lapangan kerja
21:58Kan kalau gak salah
21:58Sekarang lebih dari 81.500 Kopdes
22:01Seluruh Indonesia ya
22:02Tapi kalau kita lihat
22:03Memang di beberapa desa
22:04Ada yang
22:05Rakyatnya banyak yang kosong
22:06Kenapa?
22:08Karena warganya sendiri bilang
22:09Pak jangan pak
22:10Karena ini akan jadi pesaing
22:12Bukan menciptakan lapangan kerja
22:14Tapi cuman geser
22:15Bahkan mengurangi
22:16Dari ekosistem
22:17Ekonomi yang sudah ada
22:18Di pedesaan
22:19Jadi disini ada konsep
22:21Kooperasinya bagus gak?
22:22Kooperasi bagus
22:23Oh kita dukung kooperasi
22:25Tapi kooperasi yang dikelola
22:27Memang betul-betul dari masyarakat
22:28Kalau ada UMKM
22:30Mau dikooperasikan
22:31Itu yang harusnya dapat support
22:32Bukan bikin model top down
22:34Seperti kooperasi desa merah putih
22:36Jadi mimpi Pak Prabowo
22:39Memberdayakan ekonomi rakyat
22:41Kooperasi dan lain-lain
22:42Itu dalam implementasinya sekarang
22:44Belum kerasa
22:46Untuk menciptakan lapangan kerja
22:48Oke
22:48Mas Bima dari seluruh perbincangan kita
22:50Permasalahan pekerja tadi
22:51Misalnya ada underpaid
22:52Overwork dan lain sebagainya
22:54Apakah bisa disimpulkan bahwa
22:56Kerja pagi, siang, malam
22:57Jungkir balik
22:58Jumpalitas
22:59Segala pekerja di Indonesia
23:00Nyatanya gak bisa bikin sejahtera
23:01Yes
23:02Dan itu dikonfirmasi
23:05Oleh namanya
23:06Mobility Social Index
23:08Social Mobility Index
23:10Jadi saya ada datanya tuh
23:11Menarik
23:11Indonesia tuh di posisi 67
23:13Negara
23:15Yang mobilitas sosialnya macet
23:17Artinya apa?
23:19Artinya makin rendah rankingnya
23:21Itu makin susah
23:22Orang berpendidikan nih
23:23Dari keluarga yang tidak mampu
23:25Mau naik jadi kelas menengah
23:27Itu macet
23:28Jadi pendidikan tinggi
23:29Tidak menjamin
23:30Kesejahteraan keluarga itu naik
23:31Jadi kalau terus menerus
23:33Seperti ini
23:34Maka dia akan ngumpul
23:36Di kelas menengah rentan
23:37Yang kelas menengah
23:38Susah naik jadi orang kaya
23:39Orang kayanya semakin sedikit
23:41Jadi dia akan menggembung di tengah
23:43Nah ini yang kita khawatirkan
23:45Karena sulitnya lapangan kerja tadi
23:47Membuat jadi
23:49Generasi geprek tadi ya
23:51Bukan lagi sandwich
23:51Bukan sandwich lagi
23:53Iya
23:53Oke solusinya apa berarti Mas Bima?
23:56Solusinya sekarang
23:57Tadi kenapa saya cuman ngomongnya
23:59Sama Pak Furbaya
24:00Sama Pak Yeserli
24:01Kan kira-kira begitu ya
24:02Pesannya sampai kedua itu
24:03Menteri lainnya nanti dulu deh
24:05Artinya apa?
24:06Dua orang ini
24:07Ini harus duduk bareng
24:08Untuk mengembangkan
24:10Insentif fiskal
24:11Kemudian kebijakan
24:13Gampangnya begini deh
24:14Ini ada magang
24:15Magang berbayar
24:17Atau magang berdampak ini
24:18Jadi sudah oke dibayar sama negara
24:20Tapi jangan sampai mengulangi
24:22Kesalahan kartu prakerja
24:23Salahnya di mana?
24:24Setelah magangnya selesai
24:26Langsung diikat
24:27MOU dengan perusahaan
24:29Jadi kalau sudah magang
24:31Di sektor formal
24:32Di industri
24:32Itu langsung jadi
24:34Karyawan tetap
24:34Atau karyawan kontrak setidaknya
24:36Jangan sampai setelah magang
24:38Dia jadi menganggur lagi
24:39Langsung lepas tangan lagi
24:40Itu ada di dua orang ini nih
24:42Kuncinya
24:43Di Pak Purbaya
24:44Kemudian di Pak Yaserli
24:45Jadi harapan kita
24:46Dua orang ini
24:47Ini bisa
24:48Mengikat perusahaan
24:50Anda sudah dikasih insentif pajak
24:51Sudah ada tax holiday
24:53Tax allowance
24:53Serap
24:54Anak-anak magang ini
24:55Itu menjadi karyawan
24:57Dengan cara itu
24:58Yang masuk ke sektor formal
24:59Itu bisa melonjak
25:00Di 2026
25:01Nanti kita akan lihat
25:02Oke ada kebelanjutan lah ya
25:04Ini juga tentunya jadi PR pemerintah
25:05Bahwa kalau tadi
25:06Kita bicara soal bonus demografi
25:07Ini jangan jadi petaka
25:08Tapi justru disiapkan
25:09Bebarengan dengan teknologi
25:11Karena ya harus diingat juga
25:12Presiden Prabowo Subianto
25:13Punya janji 19 juta
25:14Lapangan pekerjaan
25:15Terima kasih
25:16Dr. Eksekutif
25:17Saya Lios Mas Bima Yudistra
25:18Sudah bersama di Kompas
25:19Selamat malam Mas Bima
25:20Ya
25:20Ya saudara selebritas
25:22Kaygus terdakwa
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan