SUMATERA UTARA, KOMPAS.TV - Akibat akses jalan yang rusak, warga di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara terpaksa menandu jenazah sejauh lima kilometer menuju rumah duka dengan berjalan kaki.
Dengan menggunakan sarung yang digantung pada sebatang bambu, warga secara bergantian menandu jenazah dari rumah sakit menuju rumah duka di Desa Sei Sembilan, Asahan, Sumatera Utara.
Kondisi jalan yang hanya bisa dilalui sepeda motor dan menjadi licin saat hujan membuat warga tidak memiliki pilihan lain selain menempuh perjalanan panjang tersebut secara manual.
Sahabat KompasTV, bagaimana seharusnya pemerintah daerah menangani infrastruktur jalan di wilayah pedesaan seperti ini?
#jalan #akses #sumaterautara
Baca Juga Tangis Pedagang Hewan dan Buah di Barito saat Kios Dibongkar | BERUT di https://www.kompas.tv/regional/625978/tangis-pedagang-hewan-dan-buah-di-barito-saat-kios-dibongkar-berut
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/625980/akses-jalan-rusak-warga-asahan-tandu-jenazah-sejauh-5-kilometer-berut
00:00Akses jalan rusak, jenazah seorang warga terpaksa harus ditandu sejauh 5 km menuju rumah duka dengan berjalan kaki di Asahan, Subatra Utara.
00:16Dengan menggunakan sarung yang digantung sebatang bambu, warga menandu jenazah sejauh 5 km dari rumah sakit menuju rumah duka di desa C9 Asahan, Subatra Utara.
00:29Akses jalan yang hanya bisa dilalui sepeda motor dan licin saat turun hujan, membuat warga harus menandu jenazah dengan berjalan kaki secara bergantian.
00:40Warga berharap pemerintah segera memperbaiki akses jalan karena merupakan akses satu-satunya warga dalam beraktifitas.
00:47Jadi kami memohonlah, sangat-sangat memohon kepada Pemkep Asahan ataupun Provinsi Sumatra Utara untuk bisa membangun infrastruktur yang ada di desa C9.
01:05Kita usulkan kembali, supaya itu bisa membangun jalan tersebut.
01:10Dan maka, perawasan-awasan saat itu, daerah situ adalah kawasan produksi pertanyaan, khususnya di Indonesia.
Jadilah yang pertama berkomentar