- 2 weeks ago
Category
🎥
Short filmTranscript
00:00:00.
00:00:30.
00:01:00.
00:01:02.
00:01:04.
00:01:06.
00:01:08.
00:01:10.
00:01:12.
00:01:14.
00:01:16.
00:01:18.
00:01:20.
00:01:22.
00:01:24.
00:01:26.
00:01:28.
00:01:30.
00:01:32.
00:01:34.
00:01:36.
00:01:38.
00:01:40.
00:01:42.
00:01:44.
00:01:46.
00:01:48.
00:01:50.
00:01:52.
00:01:54.
00:01:56.
00:01:58.
00:02:00.
00:02:02.
00:02:04.
00:02:06.
00:02:08.
00:02:10.
00:02:12.
00:02:14.
00:02:16.
00:02:18.
00:02:20.
00:02:22.
00:02:24.
00:02:26.
00:02:28.
00:02:30.
00:02:32.
00:02:34.
00:02:36.
00:02:38.
00:02:40.
00:02:42.
00:02:44.
00:02:46.
00:02:48.
00:02:50.
00:02:54.
00:02:56.
00:02:58.
00:03:00.
00:03:02.
00:03:04.
00:03:06.
00:03:08.
00:03:10.
00:03:12.
00:03:14.
00:03:16.
00:03:24.
00:03:26.
00:03:28.
00:03:30.
00:03:32.
00:03:34.
00:03:36.
00:03:38.
00:03:40.
00:03:42.
00:03:44.
00:04:00.
00:04:02.
00:04:03.
00:04:04C
00:04:06.
00:04:07.
00:04:08.
00:04:40Shabbat shalom
00:05:10Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
00:05:13Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh
00:05:18Hadirin yang berkinta
00:05:24Surat Al-Imran ayat 28 yang baru dibacakan tadi
00:05:30Jelas artinya
00:05:32Kita umat Islam
00:05:36Dilarang mengikuti mereka
00:05:39Yang bukan dari golongan kita
00:05:41Bukalah hati kita untuk kebenaran firman Tuhan
00:05:46Untuk itu kita seluruh rakyat harus bersatu
00:05:52Tuhan sudah berfirman
00:05:56Wa'tasimu bihablillahi jami'an
00:06:00Wa la tafarroku
00:06:02Artinya
00:06:03Berpeganglah kamu pada ketentuan Allah
00:06:07Dan janganlah kamu bercerai-berai
00:06:10Bersatulah untuk memenangkan yang hak dan mengalahkan kebatilan yang diwakili oleh pemerintah penjajah
00:06:18Stop
00:06:20Pembicaraan tidak boleh diteruskan
00:06:23Hadirin
00:06:26Kaki tangan Belanda melarang saya untuk bicara tentang kebenaran
00:06:29Rupanya mereka takut dengan yang benar
00:06:31Rupanya mereka takut dengan yang benar
00:06:33Stop
00:06:35Haji telah menghasut
00:06:37Saya tidak menghasut
00:06:39Saya menyingkapkan hal yang tuan-tuan sembunyikan
00:06:43Ini bukan rapat politik
00:06:45Ini tablik agama
00:06:47Ini tablik agama
00:06:48Hah
00:06:49Saya tidak peduli
00:06:50Haji kami tahan
00:06:51Semua pulang
00:07:01Di masjid pun kita tidak bebas dari mata-mata
00:07:03Sampai disini dulu
00:07:05Tablih kita malam ini
00:07:06Wa billahi taufiq wal hidayah
00:07:08Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
00:07:11Waalaikumsalam
00:07:13Waalaikumsalam
00:07:15Waalaikumsalam
00:07:17Waalaikumsalam
00:07:19Bu ya
00:07:21Wabarakatuh
00:07:23Wabarakatuh
00:07:25Wabarakatuh
00:07:27Wabarakatuh
00:07:29Wabarakatuh
00:07:31Wabarakatuh
00:07:33Kenapa tidak dibiarkan saja orang banyak menghantam mata-mata itu
00:07:36Apa kau mau tercelaka?
00:07:37Kalau orang banyak ini tidak bagi mar sosial bagaimana?
00:07:39Setiap perjuangan perlu pengorbanan
00:07:43Wabarakatuh
00:07:45Wabarakatuh
00:07:47Wabarakatuh
00:07:49Wabarakatuh
00:07:51Wabarakatuh
00:07:53Wabarakatuh
00:07:55Wabarakatuh
00:07:57Tukar
00:07:59Wabarakatuh
00:08:01Wabarakatuh
00:08:03Tuk travelers
00:08:05Tuk
00:08:17Oh, Ustad, go!
00:08:19Oh, my God!
00:08:21Let's go!
00:08:23Oh, my God!
00:08:27Oh, my God!
00:08:30Hey, bye, bye.
00:08:32What's up?
00:08:34Ustad, go!
00:08:36For seven years, Sidi didn't give birth or birth to her husband.
00:08:48If Sidi didn't like it, just give her away.
00:08:55What's wrong with her?
00:08:57It's the law of law.
00:08:59It's the law of law.
00:09:03It's the law of law.
00:09:06What's wrong with her?
00:09:08She's a girl.
00:09:12I don't like her to visit the table of the house.
00:09:15The government doesn't like it.
00:09:19Why did Sidi don't like it?
00:09:22My relationship with the people of Blanda can be broken.
00:09:26It's the law of Sidi.
00:09:29Don't talk about the law of Sidi.
00:09:31The woman is more smart than her husband.
00:09:34I'm sorry for her.
00:09:37I've been asking for the Kadi Haji Makmur.
00:09:41What did he say?
00:09:43He's been given the law of the law of Nuzuz.
00:09:47The law of the law of Nuzuz.
00:09:48The law of the law of Nuzuz.
00:09:50But it's not the law of the law of Nuzuz.
00:09:52What did he know about the law of Nuzuz?
00:09:54The law of Nuzuz?
00:09:55The law of Nuzuz.
00:09:56How did he know about the law of C
00:10:05When he still founded, he didn't like it Peter.
00:10:07I don't want to wait for the 5th.
00:10:21No, I need to wait for the 5th.
00:10:26Hey, what are you doing?
00:10:43You are young!
00:10:56Suamimu baru saja turun.
00:11:01Ibu coba bicara dengan dia tadi.
00:11:04Saya sudah dengar semua.
00:11:06Apa mau dikata?
00:11:08Sudah nasib kita kaum perempuan.
00:11:12Mau kemana kita mengadu?
00:11:15Tuan Kadi memenangkan dia.
00:11:17Katanya sudah begitu hukum agama.
00:11:24Saya tidak yakin.
00:11:25Apa maksudmu?
00:11:39Kalau begitu hukumnya,
00:11:41kan sama dengan menyuruh orang keluar dari agama.
00:11:45Ma,
00:11:47sifat kita perempuan suka menerima.
00:11:51Tak lah, Bu.
00:11:52Tapi berapa lama lagi saya tahan hidup seperti ini.
00:11:59Namanya saja bersuami.
00:12:08Apa mungkin agama mau menyiksa begitu rupa?
00:12:11Sudah kau tanyakan pada Buya Haji Cailaluddin?
00:12:22Beliau ditangkap.
00:12:25Sudah berpahal.
00:12:29Tapi Tuhan adil.
00:12:30Selamat malam, Meneer.
00:12:41Selamat malam, Meneer.
00:12:42Selamat malam, Meneer.
00:12:44Meneer, selamat malam.
00:12:45Selamat malam.
00:12:46I don't know.
00:13:16I don't know.
00:13:26Belum tidur, Naf?
00:13:27Sebentar lagi ya.
00:13:29Tidak bisa tidur.
00:13:32Karena besok mau terima ijazah, ya?
00:13:35Hehehe.
00:13:37Bagaimana, Mit?
00:13:51Apa, Pak?
00:13:55Duduklah dulu, Kak Sia.
00:14:01Apa rencanamu setelah tamat sekolah?
00:14:04Belum tahu, Pak.
00:14:07Bagaimana, Kak Sia?
00:14:13Terserah padamku, Haji.
00:14:16Saya tidak punya kesanggupan.
00:14:19Kak Sia jangan berkata begitu.
00:14:23Kak Sia sudah kami anggap seperti saudara.
00:14:27Dan juga Hamid sudah seperti anak bagi kami.
00:14:32Sama dengan Jainab.
00:14:38Naf!
00:14:40Naf, pergilah tidur.
00:14:42Sebaiknya kau kerja, Mit.
00:14:51Sudah waktunya kau menyenangkan ibumu.
00:14:53Ya, Pak.
00:14:54Beri saya waktu untuk berpikir.
00:14:57Kalau kau mau,
00:14:59Saya bicarakan dengan Tuan Van der Meelen dan Eskung Tu.
00:15:03Dia baru saja pulang.
00:15:05Kau bisa bekerja di kantornya.
00:15:08Coba kau fikirkan.
00:15:10Baik, Pak.
00:15:29Dengan Jainab apa rencana kita?
00:15:34Apalagi kalau tidak tinggal di rumah.
00:15:41Nanti carikan guru untuk mengajar dia memasak dan menjaib.
00:15:51Susah untuk menolak usul Haji Ja'far.
00:15:54Dia yang menyekolahkan kau.
00:15:57Kita berhutang budi padanya.
00:16:01Tapi pikiran ibu sendiri bagaimana?
00:16:06Keluarga kita tidak ada yang jadi suruhan Belanda.
00:16:10Haji Jalaluddin dan ayahmu tidak ubahnya seperti kuku dan daging.
00:16:16Karena itu ayahmu ditindas Belanda sampai dagangannya hancur.
00:16:21Jadi tidak usah kau mengekor-ekor pada Belanda.
00:16:27Jadi orang biasa saja lah anak.
00:16:30Muzik Jalaluddin dan ayahmu.
00:16:32Muzik Jalaluddin dan ayahmu.
00:16:33Muzik Jalaluddin dan ayahmu.
00:16:34Muzik Jalaluddin dan ayahmu.
00:16:38Oh, I'll hang out and play,
00:16:42because in the beautiful Father's house,
00:16:45his best life can be,
00:16:49it's a pleasure, a pleasure for everyone,
00:16:51it's a pleasure, a pleasure for everyone, it's a pleasure.
00:16:57For the King and the Father,
00:17:00every young man will sing,
00:17:04for the King and the Father,
00:17:07Wacht i de jongen mee
00:17:11Als vaderlandse jongens
00:17:15We winden bij de grond
00:17:18Waarop de graf der vader staat
00:17:22En onze wieg eens door
00:17:25Hoezé, hoezé, voor Nederland
00:17:28Hoezé, hoezé, hoezé
00:17:30Voor vaderland, hoezé
00:17:33Voor koningin en vaderland
00:17:37Wacht i de jongen mee
00:17:40Voor koningin en vaderland
00:17:44Wacht i de jongen mee
00:18:07Saya ajak Bang Hamid juga ya
00:18:09Bang, kami mau kekurus, ikut ya
00:18:14Tidak
00:18:16Ayolah, ini kan hari terakhir
00:18:18Tidak
00:18:18Lihat, Zainab menarik-menarik tangan dengan si Hamid
00:18:22Dia kan kakaknya, kan bukan kakak kandung
00:18:25Saya mau pelanrat mendengar ponis Haji Jalaluddin
00:18:29Buat apa?
00:18:31Ingin tahu
00:18:31Dah, maaf, Zainab, sini
00:18:38Gila sih, Zainab, dia ngajak dia pula yang tidak ikut
00:18:42Saya bicara di sini bukan karena saya mengharapkan keadilan
00:18:49Karena pengadilan ini tidak bisa memberikan keadilan
00:18:53Saya hanya mau menjelaskan
00:18:57Di mana saya berdiri
00:18:59Dan di mana Tuan-Tuan berada
00:19:01Jaksa menuduh
00:19:04Saya telah menghasut
00:19:07Baiklah Tuan Hakim ketahui
00:19:11Bahwa saya tidak bicara untuk menentang pemerintahan Belanda
00:19:16Tapi juga tidak untuk membela
00:19:20Saya bicara mengenai pemerintahan Belanda
00:19:23Tuhan memerintahkan setiap muslim untuk mengatakan hal yang sebenarnya
00:19:29Itulah yang saya lakukan
00:19:30Jalan lain bagi saya tidak ada
00:19:33Dengan ini, maka pada terdakwa
00:19:41Dijatuhkan hukuman dua tahun penjara segera masuk
00:19:44Kepada Haji Jalaluddin
00:19:48Diperintahkan untuk membayar ongkos perkara
00:19:51Berita terkini mengenai pemerintah
00:20:24Buya, saya mau mengadu, Buya.
00:20:33Tangan aku sudah dibuat ke sana.
00:20:54Tangan aku sudah dibuat.
00:21:24Sampai jumpa.
00:21:54Sudah tua sekali, sudah menguning.
00:21:59Buah fikiran Farid Wajdi untuk sahabat dan kawan seperjuangan Haji Mahmud.
00:22:06Dari Haji Jalaludin.
00:22:07Haji Mahmud kan ayah abang ya?
00:22:12Ya.
00:22:12Ini buku pusaka?
00:22:19Ya.
00:22:20Inilah satu-satunya pusaka yang ditinggalkan ayah untukku.
00:22:30Tapi tidak bisa aku bergunakan.
00:22:36Karena aku tidak bisa membacanya.
00:22:38Setelah ayahku meninggal, Belanda melelang semua kekayaan kami untuk membayar hutang pajak ayah.
00:22:49Buah fikiran Farid Wajdi untuk sahabat dan kawan seperjuangan Haji Mahmud dari Haji Jalaludin.
00:22:59Ini aku ingat.
00:23:03Haji Jalaludin sendiri yang memasukkan buku ini ke dalam kapitanmu.
00:23:09Sesudah itu, dia bicara padaku.
00:23:14Tapi aku tidak ingat lagi apa yang diucapkan.
00:23:21Aku sudah tahu apa yang harusku kerjakan.
00:23:23Rasanya saya tidak cocok jadi pegawai, Pak.
00:23:32Saya sudah mengambil keputusan.
00:23:35Kalau Bapak setuju, saya memengaji Surah Haji Wali di Padang Panjang.
00:23:53Selamat menikmati.
00:24:23Selamat menikmati.
00:24:53Selamat menikmati.
00:25:23with Haji Jalaluddin.
00:25:25He is my beloved son of my father.
00:25:27Haji Mahmud.
00:25:29My father is a famous man.
00:25:31There are a lot of money from the syriah agama.
00:25:33Because of that, all my father's son is in Germany.
00:25:37With a lot of money.
00:25:39Who is your son?
00:25:41My son of Haji Jafar.
00:25:43I have been like a son for him.
00:25:45He is my son.
00:25:47He is my son.
00:25:49He is my son.
00:25:51I will come back to the next station.
00:25:55There is a police.
00:25:57The police will surely be able to do it.
00:25:59The police will not be able to do it.
00:26:01You don't want to be a long thought, Din.
00:26:05You don't care.
00:26:07You want to help.
00:26:09We must be careful.
00:26:11And have a balance.
00:26:13We have a balance.
00:26:15You are my intention.
00:26:17You are my son.
00:26:19I am going to study at Surah Haji Wadi.
00:26:21If so, we are together.
00:26:23We are already together.
00:26:25We are already been together.
00:26:27we are been together.
00:26:29We are...
00:26:31We are always together.
00:26:31We are already together.
00:26:32We are all together.
00:26:35We are both together.
00:26:38We are everybody together.
00:26:40We are granddaughter.
00:26:41We are our brother.
00:26:42Reef samconduct named His hands.
00:26:44Its together.
00:26:45We areкрiman'.
00:26:46We are...
00:26:48He stepped up the lady.
00:26:49He stepped up the lady.
00:26:50Ayo kita turun di sini
00:26:59Mana orang yang duduk di situ tadi
00:27:19Sudah lari aku sama sosial dan kamu orang jangan coba-coba lawan sama komponinya
00:27:26Terima kasih telah menonton!
00:27:33Terima kasih telah menonton!
00:28:03Terima kasih telah menonton!
00:28:10Terima kasih telah menonton!
00:28:15Terima kasih telah menonton!
00:28:22Terima kasih telah menonton!
00:28:52Terima kasih telah menonton!
00:28:59Terima kasih telah menonton!
00:29:06Terima kasih telah menonton!
00:29:13Terima kasih telah menonton!
00:29:14Terima kasih telah menonton!
00:29:15Terima kasih telah menonton!
00:29:20Terima kasih telah menonton!
00:29:27Terima kasih telah menonton!
00:29:34Terima kasih telah menonton!
00:29:39Terima kasih telah menonton!
00:29:40Terima kasih telah menonton!
00:29:41Terima kasih telah menonton!
00:29:46Terima kasih telah menonton!
00:29:48Terima kasih telah menonton!
00:29:53Terima kasih telah menonton!
00:29:54Terima kasih telah menonton!
00:30:00Majalah kami Munara surat kabar yang berhaluan secara ilmu mengatur pergaulan hidup bersama yang
00:30:13berguna untuk rakyat yang sengsara dan melarat menurut kehendak dan kemauannya Islam sejati
00:30:19diterbitkan tiga kali sebulan buat sementara oleh penuntut agama Islam di Padang Panjang harga
00:30:27satu nomor sepuluh sen kantor Sumatra Tawalip Padang Panjang Frat Wodlek Redaktur Haji Wali Hub Redaktur
00:30:35Pak Rudin ini senjata yang paling baik untuk menyebarkan buah pikiran kita kau juga harus
00:30:41menulis di dalamnya seperti yang lain-lain saya belum pernah menulis kita semua harus belajar menulis
00:30:48bahasa adalah penting sekali kita harus mengikuti keadaan dan membaca semua surat kabar saya akan
00:30:56berusaha sebisa saya minumlah boleh kita pergi kemana tiap malam selesai kita mengadakan
00:31:11pergembatan dan hasilnya akan dimuat dalam majalah menara apa saya boleh ikut tentu saja buat apa kau
00:31:21berantau kemari kalau bukan untuk itu saya merasa senang sekali
00:31:29badak
00:31:37badak
00:31:41badak
00:31:44badak
00:31:48I'm going to take a look at it.
00:32:09Come on!
00:32:48Beberapa hari ini kita akan bebas dari tukang inti.
00:33:02Ya, akhir-akhir ini mereka makin banyak.
00:33:05Itu tandanya rakyat makin melarang.
00:33:09Apa bukan begitu?
00:33:11Amin ini diam-diam dalam rupanya.
00:33:13Kau harus tuliskan itu dalam menarang.
00:33:14Aku dapat pikiran untuk menulis saja.
00:33:18Bagaimana bunyinya?
00:33:20Permulaannya.
00:33:23Kawan, lapar membuat aku menjual bangsa.
00:33:28Tuliskan, Wit. Tuliskan.
00:33:30Kalau dibaca residen, sebulan dia demam panas.
00:33:33Dan belakang.
00:33:35Dan belakang.
00:33:36Dan belakang.
00:33:36Dan belakang.
00:33:37Saya akan lapar membuat aku menjual.
00:34:09Saya sudah tahu Fahruddin, semoga Allah SWT memberi kekuatan pada Buya Haji Jalaluddin.
00:34:21Malam ini saya ingin membicarakan suatu persoalan berdasarkan sepucuk surat pengaduan seorang perempuan bernama Halimah dari Padang.
00:34:29Ini.
00:34:37Ini.
00:34:45Perempuan ini dituduh durhaka terhadap suaminya lalu dijatuhi hukuman nuzis oleh Kadi Haji Makmur.
00:34:51Hal seperti ini terjadi di mana-mana.
00:34:56Kaum perempuan diperlakukan sebagai barang mainan.
00:35:00Setiap laki-laki yang mau membalas dendam pada istrinya dapat melakukannya.
00:35:05Perbuatan kejam yang dasar hukumnya tidak kuat sama sekali.
00:35:08Rupa-rupanya kau tidak tertarik sama sekali pada persoalan ini, Zainuddin.
00:35:17Terus terang, Buya.
00:35:19Bagi saya, soal nikah talak tidak begitu penting.
00:35:23Di saat umat berada dalam kegelapan dan memerlukan bimbingan ulama,
00:35:27sepatutnya ulama memusatkan diri pada soal besar.
00:35:30Apa ada ciptaan Tuhan yang lebih besar dari manusia, Zainuddin?
00:35:40Pada lahirnya, ia hanya soal hukum biasa.
00:35:45Tapi jauh di dalam, ia adalah hakikat dari derita, bahagia, dan martabat manusia.
00:35:53Suatu soal tidak akan menjadi kecil hanya karena ia menyangkut orang seorang.
00:36:01Soal besar tetap besar.
00:36:06Bentuknya adalah siksaan yang dilakukan terhadap seorang perempuan bernama Halimah.
00:36:12Tapi isinya adalah tafsiran yang salah dari sebuah ajaran yang benar.
00:36:17Alah, Zainuddin asal membantah saja.
00:36:20Kalau buat saya, benar kata Buya.
00:36:23Benar buat saya.
00:36:25Salah kata Buya.
00:36:26Salah buat saya.
00:36:28Kalau ada orang yang mau mengajak berkelahi dengan mulut,
00:36:31Jadi.
00:36:32Main sepak terjang pun jadi.
00:36:35Itu salah lagi, Ahmad.
00:36:38Salah, Buya.
00:36:39Zainuddin membantah karena dia mempergunakan pikirannya.
00:36:43Kita harus menggunakan akal.
00:36:46Tapi Buya,
00:36:47orang banyak harus didahulukan daripada orang seorang.
00:36:50Rasul pernah bersabda.
00:36:52Al-Mu'minin kal jasadil wahid.
00:36:57Iza ta'allama wahidun, minhu ta'allama kullu.
00:37:01Orang-orang beriman itu tak ubahnya seperti satu tubuh.
00:37:06Kalau ada di antara bagiannya yang kesakitan,
00:37:09Maka seluruhnya merasakan.
00:37:12Faruddin.
00:37:25Bawa kawan.
00:37:27Berangkat ke Padang.
00:37:28Kita akan mengurus persoalan halimah ini.
00:37:31Baik, Bia.
00:37:32Apalagi yang mau kalian adukan.
00:37:46Keputusan itu sudah keputusan agama.
00:37:48Menurut suamimu, kau durhaka.
00:38:05Jadi padamu dijatuhkan hukuman yang kau jalani sekarang.
00:38:09Hukum khusus.
00:38:11Saya kan juga patut didengar, Buya.
00:38:14Mungkin ada salah penafsiran.
00:38:18Sudah diantarkan orang, daging kambing itu, Kani?
00:38:25Belum, Buya.
00:38:26Katanya mau diantarkan sekarang.
00:38:30Suamimu Sidi Marajo.
00:38:32Di pihak yang benar.
00:38:34Jadi pulanglah.
00:38:36Kalau kami tanyakan pada Buya lain, bagaimana, Buya?
00:38:40Mau kemana kalian?
00:38:42Kalau saya sudah memutuskan,
00:38:44tidak akan ada ulama yang berani membantah saya.
00:38:48Dan kalau kalian mengadu pada pemerintah,
00:38:52pemerintah akan bertanya pada saya.
00:39:01Berapa lama semua ini harus saya tanggungkan?
00:39:07Terserah suamimu.
00:39:08Terserah suamimu.
00:39:18Terserah suamimu.
00:39:18Terserah suamimu.
00:39:18Terserah suamimu.
00:39:18Terserah suamimu.
00:39:19Terserah suamimu.
00:39:19Suruh orang menanyakan daging kambing itu.
00:39:21Baik, Buya.
00:39:22Kita perempuan cuma bisa menerima.
00:39:41Mari kita pulang.
00:39:44Kami pulang dulu.
00:39:46Terserah suamimu.
00:40:16Kak, ada tamu.
00:40:35Sudah lama menunggu?
00:40:37Baru saja, Bu.
00:40:43Surat harimah sudah diterima, Buya Wali.
00:40:46Untuk itu, kami beliau utus kemari.
00:40:49Menurut beliau,
00:40:51hukuman sekejam itu tidak kuat dasarnya.
00:40:55Katanya kakak baru menemui Tuan Kade.
00:40:58Apa kata beliau?
00:41:00Beliau membenarkan suami saya.
00:41:02Malahan mendengarkan perkataan saya pun,
00:41:05beliau tidak bersedia.
00:41:08Dan kata beliau,
00:41:10tak seorang ulama pun yang berani membantah putusannya.
00:41:13cobalah kita lihat.
00:41:18Apakah kata beliau benar?
00:41:19Kini apa usaha kakak untuk melanjutkan hidup?
00:41:24Untunglah saya tahu sedikit menyulang.
00:41:27Dari situlah kami hidup.
00:41:30Utang sudah sebelit pinggang.
00:41:31Entah sampai kapan saya tahan hidup begini.
00:41:38Bersuami ada,
00:41:40nyatanya tidak.
00:41:42Kak Limah jangan berbuat apa-apa.
00:41:47Renap ini,
00:41:48anak Pak Haji Jafar.
00:41:50Beliau lagi mencari guru menjahit untuknya.
00:41:54Kalau Kak Limah bersedia,
00:41:56barangkali gaji yang diberikan
00:41:57akan dapat juga membantu sedikit.
00:41:59Baiklah, terima kasih.
00:42:05Halimah benci pada Sini Marajo.
00:42:07Saya tidak membenci siapa-siapa.
00:42:11Cuma kenapa kami kaum perempuan
00:42:13dibiarkan diperlakukan seperti ini?
00:42:16Kenapa kaum laki-laki selalu dimenangkan?
00:42:25Kami membawa surat untuk Tuan Kadi
00:42:27dari Buya Bali.
00:42:27Jadi, kami mau kesana dulu.
00:42:30Minumlah dulu.
00:42:42Nak, ajak Kak Limah ke rumah
00:42:44dan jelaskan persoalannya pada ibu.
00:42:47Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
00:43:00Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
00:43:02Kita ke rumah saja, Kak.
00:43:24Biar ketemu ayah dan ibu.
00:43:26Baiklah.
00:43:27Jadi, Haji Wali mau menantang saya?
00:43:35Jangan dia coba.
00:43:37Tidak sia-sia Belanda memberikan bintang jasa kepada saya.
00:43:40Buya Wali mau mengadakan pertumbuhan ulama
00:43:46untuk mempersoalkan keputusan Buya mengenai Harimah.
00:43:50Tidak, tidak bisa.
00:43:51Tidak perlu.
00:43:52Saya tidak mau datang.
00:43:54Persoalan sudah selesai.
00:43:55Katakan pada Haji Wali.
00:43:58Suruh dia mengaji kitab Fatul Korib
00:44:00dan Sarah Bajuri.
00:44:03Supaya terang otaknya yang berkabul.
00:44:05Haji Makmur sudah takbur.
00:44:09Dia mengira seluruh ilmu di dunia ini
00:44:11sudah ada dalam kepalanya.
00:44:14Jadi buat dia,
00:44:15dua kitab sudah cukup untuk mengambil keputusan.
00:44:19Tipis sekali rasa tanggung jawabnya sebagai ulama.
00:44:32Engkudemang mau ketemu Buya?
00:44:34Suruh beliau masuk.
00:44:36Baik.
00:44:40Biar saya temui Buya.
00:44:42Tidak usah.
00:44:50Wassalamualaikum.
00:44:52Waalaikumsalam.
00:44:55Jarang kudemang datang kemari.
00:44:58Apa kabar yang di bawah?
00:45:00Kabar baik.
00:45:02Duduklah.
00:45:02Saya dengar engku baru dianugerahi bintang emas besar oleh gubernur jenderal.
00:45:11Ya, buat saya ini kebanggaan.
00:45:13Ini berarti penghargaan bagi anak bumi putra.
00:45:17Hmm, jadi begitu artinya bagi engku.
00:45:21Saya diutus Tuan Residen kemari.
00:45:24Tuan Residen ingin menyampaikan sumbangan untuk Surau Buya.
00:45:27Apa syaratnya engku?
00:45:28Pertama, supaya pertemuan yang akan Buya adakan dengan ulama-ulama dibatalkan.
00:45:34Kedua, supaya penerbitan menara Buya hentikan.
00:45:37Kalau begitu tolonglah engku bawa uang itu kembali pulang.
00:45:47Buya pikirkanlah baik-baik.
00:45:49Akibatnya bisa penjara, bisa digul.
00:45:52Alhamdulillah.
00:45:56Pikiran Buya sempit.
00:45:58Buya tidak tahu bahwa tidak semua penduduk Hindia Belanda ini beragama Islam.
00:46:02Saya tahu, memang tidak.
00:46:06Tapi semua bumi putra ini menderita kecuali orang seperti engku.
00:46:11Kami tidak memusuhi agama lain.
00:46:13Yang kami tolak itu, yang batil.
00:46:17Kalau demang datang kemari sebagai seseorang yang berbeda agama dari saya.
00:46:22Demang akan saya sambut.
00:46:24Saya ajak duduk.
00:46:26Dan akan saya katakan pada demang.
00:46:27Lakum dinukum wal yadin.
00:46:31Untukmu agamamu.
00:46:33Untukmu agamaku.
00:46:36Tapi engku.
00:46:38Marilah kita sama-sama mengangkat martabat bangsa ini.
00:46:42Sebab itu perlu.
00:46:44Untuk membawa mereka ke jalan Tuhan.
00:46:47Jadi itu jawaban Buya.
00:46:51Jawaban saya.
00:46:53Sampaikan pada Tuhan Residen.
00:46:55Jangan ikut-ikut urusan agama.
00:46:57Assalamualaikum.
00:47:13Pertemuan yang mau kita adakan ini, Pak Rudin.
00:47:16Bakal jadi pertemuan yang penting.
00:47:18Terima kasih.
00:47:19Terima kasih.
00:47:20Oh
00:47:50Oh
00:48:50Buk! Buk! Buk! Buk! Buk!
00:49:04Jadi Buya sudah diperingatkan untuk tidak menghadiri pertemuan dengan Buya Wali?
00:49:09Kalau saya hadir juga, bagaimana?
00:49:13Buangan tantangan ya Buya.
00:49:20Assalamualaikum.
00:49:41What are you doing, Buya Wali?
00:49:45Well, well.
00:49:47What are you doing, Buya?
00:49:49Yes.
00:49:51So, how are you doing, Buya?
00:49:53The person who had a white coat on the other side was in the middle.
00:49:57Yes.
00:49:59He came to me to stop me.
00:50:03So, how are you doing, Buya?
00:50:06That's the situation.
00:50:07Sampaikan salam saya pada Buya Wali
00:50:37Terima kasih kerana menonton!
00:51:07Terima kasih kerana menonton!
00:51:37Terima kasih kerana menonton!
00:52:07Terima kasih kerana menonton!
00:52:37Kamu siapa? Perlu apa kemari?
00:52:40Saya hamil. Mau ketemu Kak Lima.
00:52:45Rupanya kamu tidak tahu adat.
00:52:47Masuk ke rumah perempuan di mana suaminya tidak di rumah.
00:52:49Pergi!
00:52:49Keluar! Kalau tidak saya panggilkan orang kampung.
00:53:02Sudah jadi lepau rumah ini rupanya.
00:53:14Beginilah selalu hidup saya ini tak ubahnya hidup kelindungan bayang-bayang.
00:53:36Tak pernah disentuh matahari.
00:53:42Apa yang mau dibicarakan Bang Hamid, Kak?
00:53:46Entahlah.
00:53:47Saya merasa dia membawa kabar buruk.
00:53:50Selama kau di padang panjang, hanya kau saja yang dipercakapkan Zainab.
00:53:57Barangkali lebih baik aku tidak terlalu sering ketemu Zainab.
00:54:05Ibu tidak buta.
00:54:12Jadi, maksud ibu bagaimana?
00:54:17Rahasia hatimu tak perlu kau sembunyikan pada ibu.
00:54:21Kau muda. Zainab muda.
00:54:23Kita bernasib begini karena perbuatan orang.
00:54:36Haji Jalaluddin berpesan supaya kau lah yang membangkitkan batang terendam.
00:54:46Jadi itu yang dikatakan Buya Haji Jalaluddin sesudah beliau memasukkan kitab ke dalam kebitanku.
00:54:54Belum hilang rasanya dari ingatan.
00:54:58Bagaimana kontelir itu datang lalu membentak ayahmu.
00:55:02Dan menyita semua harta kita.
00:55:07Sampai mati rasanya tidak akan lupa.
00:55:10Itu yang membawa ayahmu ke liang kubur.
00:55:15Ibu mendendam.
00:55:17Itu tidak baik.
00:55:20Ibu cuma ingin melihat kau menggantikan ayahmu.
00:55:23Naik, Kak Limah.
00:55:43Abang akan lama di padang?
00:55:45Tidak.
00:55:46Saya sebentar lagi berangkat.
00:55:49Ah, belum lepas rindu.
00:55:51Duduklah, Ma.
00:55:51Terima kasih.
00:55:59Berita apa yang mau kau sampaikan pada Kak Limah, Mit?
00:56:02Saya dari rumah Buya Muslim.
00:56:12Belanda telah mengirim utusan untuk menghalangi beliau hadir di pertemuan Haji Walid.
00:56:18Kalau hanya Buya Musliman tidak datang, kan tidak apa-apa.
00:56:20Saya khawatir Belanda sudah mendatangi seluruh ulama terkemuka di Minangkabau ini dan mengancam mereka.
00:56:29Habislah semua harapan.
00:56:45Kemana lagi badan akan mengadun?
00:56:48Kak Limah, jangan putus asa.
00:56:50Tidak ada perjuangan yang selesai dalam satu hari.
00:56:53Mit, kalau Kak Limah keluar dari agama Islam, apakah pernikahan batal dengan sendirinya?
00:57:02Jangan bicara begitu, Ma.
00:57:04Kak.
00:57:04Atau aku jadi gila.
00:57:10Tapi kedua-duanya artinya sama.
00:57:12Rupa-rupanya Haji Makmur sudah minta bantuan Belanda untuk menakut-nakuti ulama.
00:57:37Buat Belanda, soal ini soal politik.
00:57:39Jadi harus kita lawan dengan gerakan politik.
00:57:44Gerakan masa.
00:57:47Soal ini soal budi dan memenangkan keimanan.
00:57:51Saya ini bukan orang politik, Zainuddin.
00:57:54Semuanya akan sia-sia kalau Buya tetap berkeras seperti ini.
00:57:59Kita akan kalah.
00:58:03Ulama yang sepaham dengan Haji Makmur juga cukup banyak.
00:58:06Ulama adalah pewaris Nabi.
00:58:15Mari kita lihat apa ulama kita sudah menjadi kawanan biri-biri yang bisa digiring ke sana.
00:58:19Kemari.
00:58:19Tidak bisa tidur anak muti.
00:58:48Belum.
00:58:55Barangkali dia sakit.
00:59:01Atau mungkin dia haus.
00:59:05Baru kususukan.
00:59:07Lihat, Nabi.
00:59:16Dia tidak bisa bicara.
00:59:18Tapi matanya bercerita.
00:59:21Jangan biarkan dia kena angin.
00:59:24Bajunya harus tebal.
00:59:25Baru kususukan.
00:59:26Baru kususukan.
00:59:27Baru kususukan.
00:59:28Baru kususukan.
00:59:29Baru kususukan.
00:59:30Baru kususukan.
00:59:31Baru kususukan.
00:59:32Baru kususukan.
00:59:33Baru kususukan.
00:59:34Baru kususukan.
00:59:35Baru kususukan.
00:59:36Baru kususukan.
00:59:37Baru kususukan.
00:59:38Baru kususukan.
00:59:39Baru kususukan.
00:59:40Baru kususukan.
00:59:41Baru kususukan.
00:59:42Baru kusukan.
00:59:43Baru kusukan.
00:59:44Baru kusukan.
00:59:45Baru kusukan.
00:59:46Kaka belum pernah punya anak.
01:00:12Suatu hari saya akan punya anak.
01:00:16Saya akan keluar dari agama.
01:00:21Lalu belenggu suami akan putus.
01:00:24Saya bebas.
01:00:25Terima kasih telah menonton.
Recommended
40:31
|
Up next
1:31:37
7:33
1:22:52
1:29:37
1:42:11
1:39:26
1:24:57
1:21:21
1:28:49
1:43:00
1:24:29
1:35:06
54:57
1:10:22
1:47:51
1:32:24
1:49:47
1:24:57
1:21:23
55:03
1:11:29
1:44:44
1:58:18
1:26:19
Be the first to comment