Skip to playerSkip to main content
#ShortDrama #EngSub #FullEpisode #TrendingNow #MustWatch #shortfilm #drama
#ViralPulse
Transcript
00:00Ibu
00:10Ananda
00:12Kau akan segera memimpin dunia langit
00:15Sesuai aturan bangsa langit
00:18Kau harus turun ke dunia fana
00:20Untuk berlatih
00:21Kali ini kau pergi
00:23Kau harus temukan wanita idamanmu
00:26Keturunan dewa kita
00:30Sangat sedikit
00:31Kau adalah generasi ke sembilan
00:33Satu-satunya penerus
00:36Kau harus lanjutkan
00:38Garis keturunan
00:39Perbanyak keturunan
00:40Untuk bangsa dewa kita
00:42Aku mengerti
00:43Orangat mengantar tuan muda
00:46Bahwa apa ini
00:51Bahwa apa sih ini
00:53Anak Nurhaka
00:58Kau berani lawan kata ayah
01:00Ayah
01:02Aku gak mau nikah
01:03Itu tuan Mardi
01:05Yang kakek berumur 70 orang
01:06Atau 80 orang
01:07Ayah mau aku jadi selir
01:08Bukankah ini sama saja
01:10Menyeret anak sendiri ke neraka
01:11Aku gak mau
01:12Tuan besar
01:14Nadira itu putri kandungmu
01:17Kenapa kau tercah banget
01:18Kiam kau
01:19Ibu
01:20Kamu gak usah ikut bicara
01:22Individu yang hina
01:26Sudah dicarikan jodoh bagus
01:28Masih saja banyak alasan
01:29Kakak
01:35Urusan pernikahan itu
01:37Urusan orang tua
01:38Ayah sudah menyiapkan jodoh
01:39Untukmu
01:40Kamu masih berani menolak
01:41Aku beda
01:44Ayah sudah menyiapkan jodoh
01:46Untukku
01:47Aku nurut saja menikah
01:48Ayah menikahkanmu
01:51Dengan konglomerat di kota Kinjang
01:52Jadi istri sah
01:53Tapi aku malah dijodohkan
01:54Dengan kakek tua
01:55Jadi istri mudanya
01:56Apa adil begitu?
02:00Kak Dinasho
02:01Anak turhaka
02:02Kau harus nikah hari ini
02:04Mau gak mau
02:05Kau harus nikah
02:06Ayah
02:06Kau ayah terus paksa aku
02:08Aku bakal bunuh diri
02:09Disini juga
02:10Biar orang lihat sendiri
02:11Ayahku ini
02:12Betapa jahatnya dia
02:13Kau
02:14Kalau kau gak mau nikah
02:21Sama Tuan Margie
02:22Akanku nikahkan kau
02:24Sama pengemis
02:24Paling hina di dunia ini
02:25Aku akan menikahkanmu
02:29Dengan pengemis
02:30Paling hina di dunia ini
02:31Meskipun menikah
02:33Dengan pengemis
02:34Aku tetap gak mau
02:35Jadi selir siapapun
02:37Baiklah
02:38Itu
02:39Itu siapa ya?
02:41Panggil aku ya
02:41Kemari
02:45Kau
02:55Kau mau istri gak?
02:59Berani-beraninya
02:59Mempermainkan aku
03:00Kau
03:03Kau
03:05Kau
03:05Kau
03:05Kau
03:06Kau
03:06Kau
03:11Kau
03:13Kau
03:13Kau
03:17Kau
03:18Kau
03:19Kau
03:20Kau
03:21Kau
03:22Kau
03:23Kau
03:24Kau
03:25Ibu
03:26Nanti kalau aku gak disamping ibu
03:29Ibu harus jaga diri baik-baik ya
03:31Boleh gak?
03:33Kita minta tolong lagi sama ayah ya
03:35Kita juga minta tolong lagi sama ayah ya
03:37Sudahlah
03:40Kau
03:43Kau gak kau intak minta sama dia
03:45It's not like Tuan Besar Nirwana
04:08until she married Putmi and Pengemis.
04:11It's not like Tuan Besar Nirwana.
04:15Putmi sulungnya lebih baik mati daripada menyerang.
04:17Akhirnya, karena marah besar,
04:19ia langsung menikahkannya sama Pengemis itu.
04:21Menurutku,
04:22si gadis itu keras kepala.
04:24Walaupun Tuan Besar Mardi sudah tua,
04:26setidaknya dia kaya raya.
04:28Menikah dengannya pasti hidup mewah.
04:30Nggak akan kekurangan.
04:31Sekarang malah menikah sama Pengemis hina kayak gini.
04:34Apa bisa hidup enak?
04:36Iya juga.
04:37Mau hidup kayak apa coba?
04:45Akhir aku tanya.
04:46Yakin nggak akan menyesal?
04:49Nggak menyesal?
04:56Ayo,
04:57pulang bareng.
04:59Aku ini Pengemis nggak punya rumah.
05:15Terpaksa bermalam di sini semalam.
05:17Halo,
05:18sudah menikah ikut suami.
05:19Ini ada apa sebenarnya?
05:37Sayang,
05:38malam pertama itu sangat berharga.
05:41Ayo kita minum arak pernikahan.
05:49Sampai jumpa.
06:19Sampai jumpa.
06:49Tuan Muda Dewi Langit Sembilan
06:53memanggil Anda segera kembali ke istana.
06:54Baik,
06:55kau boleh pergi.
06:56Baik.
07:06Sayang kau sudah bangun.
07:10Nadira,
07:10ada urusan yang harus kuselesaikan.
07:12Harus pergi selama tujuh hari.
07:13Tujuh hari lagi,
07:14aku pasti akan menjemputmu.
07:19Sudah tujuh tahun berlalu,
07:44kenapa suamiku belum juga kembali?
07:46Anakku,
07:52ibu menyerahkan cincin diok ini padamu
07:54sebagai simbol pemimpin tertinggi dunia dewa.
07:57Mulai sekarang,
07:58kau yang memimpin dunia dewa
07:59bertanggung jawab
08:01atas seluruh dunia dewa.
08:03Baik,
08:03ibu.
08:11Selamat,
08:12dewa agung.
08:12Ibu,
08:18upacara penobatan sudah selesai.
08:20Aku harus pergi ke dunia manusia.
08:22Kau sudah menyelesaikan masa latihan.
08:24Kenapa harus ke dunia manusia?
08:26Aku punya istri di dunia manusia.
08:28Aku mau menjemput dia kembali.
08:30Benarkah?
08:31Iya.
08:32Tak usangkah?
08:33Sekali kau ke dunia manusia,
08:34kau malah membawakan ibu menantu.
08:38Sekarang sudah punya menantu,
08:39berarti ibu bisa segera menggendong cucu, ya?
08:41Keluarga dewa kita turun-temurun
08:45hanya satu anak lelaki.
08:47Kamu sudah generasi kesembilan
08:49Sinsen dan Sinsen sembilan.
08:51Satu-satunya penerus.
08:52Kalau istrimu bisa mengakhirkan
08:54anak dewa untuk keluarga kita,
08:57dia pasti jadi pahlawan besar.
09:00Ini kabar baik.
09:01Benar-benar kabar baik.
09:03Cepat.
09:03Siapkan hadiah mewah.
09:04Alanda!
09:09Alanda!
09:10Semua ini adalah hadiah pertemuan
09:13yang ibu siapkan buat menantuku.
09:15Buah persik abadi ini,
09:17kalau dimakan,
09:18bisa menambah umur 500 tahun.
09:20Minuman suci ini seteteh saja.
09:23Bisa menyembuhkan segala penyakit.
09:27Mutiara malam ini adalah harta karun laut timur.
09:30Bisa membuat malam terang seperti siang.
09:33Cepat bawa semua hadiah ini
09:35dan jemput dia ke dunia manusia.
09:38Dunia iblis kacau.
09:39Aku harus pulang lebih awal untuk naik takhta.
09:41Sekarang sudah tujuh hari berlalu.
09:44Pasti dia sudah menunggu lama ya.
09:46Mana cuma tujuh hari?
09:48Satu hari di langit,
09:49sama dengan satu tahun di bumi.
09:51Berarti perempuan itu sudah menunggumu tujuh tahun.
09:55Waduh, aku benar-benar lupa soal ini.
10:00Ananda, hadiahnya belum kau bawa.
10:04Sepertinya ibu harus turun sendiri bawa hadiah
10:06dan jemput menantu baikku ke dunia manusia.
10:14Bupa!
10:18Nona kau!
10:20Ibu!
10:21Nggak berguna banget sih!
10:23Sudah seharian penuh,
10:24baju-baju ini masih belum bersih juga.
10:27Warga Nirwana nggak pelihara orang malas.
10:30Aku kerja dari pagi sampai malam.
10:32Nggak pernah ada waktu santai.
10:34Anak-anakku juga selalu ikut kerja terus.
10:36Kau!
10:37Jangan ganggu ibuku!
10:38Jangan ganggu ibuku!
10:40Orang jahat!
10:42Kalian dua anak liar ini
10:43berani-beraninya membantah aku.
10:45Hari ini kalian nggak usah makan.
10:48Lalu suruh kau nikah sama Tuhan Besar Mardi.
10:50Kau kerta nggak mau.
10:52Malah maksa nikah sama pengemis itu.
10:54Terus punya dua anak silan ini.
10:56Sekarang pengemis itu kabur.
10:57Kau bawa dua anak pengemis
11:00makan gratis di rumah Nirwana.
11:02Dasar rendahat!
11:03Jangan asal ngomong.
11:05Dia cuma...
11:06Dia cuma pergi ada urusan.
11:08Dia pasti bakal balik jemput aku.
11:11Pengemis kau begitu bisa urus apa sih?
11:14Nyonya Rania dan Kuan Amas sudah pulang.
11:17Rania sudah pulang?
11:19Ayo cepat sambut mereka!
11:19Pengemis!
11:22Pengemis!
11:25Lalang!
11:25Ibu!
11:26Kau mis bau!
11:27Jangan halangi jalan!
11:30Ibu!
11:33Ibu!
11:35Sayang, kapan kau pulang?
11:37Ayo.
11:51LN sudah pulang ya.
11:54Menanturan ya.
11:56Bu, aku datang jemput Bu dan Ayah ke pasar malam.
11:58Baik.
11:59Ibu ganti baju dulu ya, ajak Ayahmu juga ke pasar malam.
12:03Menantu cepat, masuk dulu minum teh.
12:05Ibu mertua aku bawain hadiah buat Ibu dan Ayah mertua.
12:13Aduh, menantuku sungguh terlalu sopan.
12:17Hari ini ada pasar malam Dewa Agung ramai banget.
12:20Kita kesana buat sembahyang ke Dewa Agung.
12:23Dewa pasti bakal melindungi keluarga Nirwana rezeki lancar, sehat dan panjang umur.
12:29Baik.
12:30Ayo, ayo, ayo, masuk dulu.
12:31Iya.
12:33Ayo hati-hati jalan ya.
12:35Kak Nadira memang nasibnya siang.
12:43Baru nikah, suaminya sudah kabur.
12:45Terpaksa bawa dua anak pulang ke rumah makan gratis.
12:48Satu keluarga pengemis bau.
12:50Ih, jijik.
12:54Bu, gimana kalau kita ajak mereka juga?
12:57Oh, oh.
13:05Pasti Dewa Agung akan jagain keluarga Nirwana.
13:12Bu Arbus!
13:14Orang kayak gini harus sering disuruh kerja.
13:19Memang Rania paling pinta.
13:23Sudah.
13:24Ayo cepat naik tandu, jangan sampai telat yang baiknya.
13:26Ya ampun, bukankah ini darah keturunan Tuhan Muda?
13:52Kenapa bisa jatuh ke dunia manusia?
13:54Muda apa?
13:54Muda sudah resmi naik takhta, menguasai dunia Dewa, dan menjadi Dewa Agung.
14:00Kakak, tempat ini terasa sangat familiar ya?
14:04Ia rasanya seperti pulang ke rumah.
14:10Mohon Dewa Agung memberkati keluarga Nirwana kami.
14:13Rezeki lancar, panjang umur, dan sehat selalu.
14:22Anak Nurhaka, kenapa yang kau masih berdiri di situ?
14:25Ayo cepat bawa dua anak liar berlutut dan memberi hormat.
14:32Kalau sampai menyinggung Dewa Agung,
14:35kau pasti tidak akan dimaafkan.
14:37Anak liar yang cuma punya ibu tanpa ayah.
14:40Benar-benar tak tahu diri.
14:41Bukan kau.
14:49Tuhan Muda kecil jangan lantai.
14:52Tuhan Muda kecil jangan, jangan.
14:59Benar-benar gak boleh.
15:00Mana berani aku menerima kehormatan sebesar ini dari Yang Mulia Anak Dewa?
15:08Jangan, jangan lakukan itu.
15:09Sama sekali jangan lakukan itu.
15:14Apa yang terjadi ini?
15:19Ini sangat tidak membawa keberuntukannya.
15:22Kau enggak apa-apa kan?
15:29Patung Dewa meledak.
15:31Pasti ada yang membuat Dewa Agung murka,
15:33makanya Patung Dewa sampai meledak.
15:35Mengbuat Dewa Agung marah kotakinya yang bisa hancur nih.
15:37Lihat benar.
15:38Dewa Agung lojana marah.
15:40Dewa Agung lojana marah.
15:42Dewa Agung lojana marah.
15:45Dewa Agung sedang murka.
15:47Ini, apa keluarga di ruana kita juga bakal ikut kena sial.
15:49Ini, ini, kita ini keluarga pedagang Dewa Agung itu sudah seperti orang tua buat kita.
15:58Jangan sampai menyinggung perasaan beliau.
16:00Ya, betul.
16:01Sebenarnya siapa sih yang memarahi Dewa Agung?
16:04Hah?
16:07Itu mereka.
16:09Dua anak kecil itu.
16:10Bukan-bukan mereka, anak-anak yang lahir dari pengemis.
16:15Mengotori gerbang kuil Dewa Agung, makanya bikin Dewa Agung murka.
16:20Bocah seperti ini enggak pantas masuk ke sini.
16:23Anak durhaka, berani-beraninya kau memarahi Dewa Agung sampai mengurangi rezeki keluarga.
16:29Lewat sakit ibuku.
16:30Aku enggak akan maafin toh.
16:34Jangan sakit ibuku.
16:35Anakku ya.
16:38Sini.
16:40Anakku ya.
16:41Lepaskan kakakku.
16:43Lepatin.
16:44Lepaskan aku.
16:45Jangan gerak.
16:46Bocah kurang acar.
16:47Aku memang sengaja nyakitin ibumu.
16:49Kau mau apa sama aku?
16:51Manita Jalang, kau lahirkan dua anak liar ini.
16:54Sampai patung Dewa Agung meledak gara-gara kalian.
16:56Aku bakal suruh ayah usir kalian dari keluarga Nirwana.
16:58Lepaskan anakku.
16:59Oh, Tuan Besar.
17:01Mereka itu cucumu juga.
17:02Tolong maafkan mereka.
17:05Wanita Jalang, ini semua salahmu.
17:08Punya anak perempuan hinga.
17:10Terus anak perempuan itu lahirkan dua bocah hinga ini.
17:12Anak hasil penglemis enggak pantas dibawa ke sini.
17:15Kalau sampai menyinggung Dewa Agung bisa ganggu bisnis keluarga Jino.
17:18Aku enggak bakal maafin kalian.
17:20Bocah kurang acar.
17:21Cepat sujud minta maaf sama Dewa Agung.
17:22Jerman.
17:29Berani banget kau perempuan galak.
17:31Berani beraninya nyakitin Dewa Agung kecil kami.
17:33Perempuan galak sempat lepasin Dewa Agung kecil.
17:35Aku mau munculin diri.
17:36Aku harus hentikan orang-orang ini.
17:40Aku harus muncul sekarang.
17:41Aku harus hentikan para warga-warga nangkau ini.
17:44Tenang, tenang dulu.
17:45Kalau aku muncul di sini, nanti rakyat bisa ketakutan.
17:48Menakuti manusia juga melanggar aturan langit.
17:50Aduh, gimana ini?
17:52Masa aku cuma diam aja melihat Lala di bumi?
17:54Cepat lepaskan aku.
17:56Cepat lepaskan dia.
17:57Lelah kau enggak apa-apa kan?
17:59Kau.
18:00Dasar anak kurang ajar berani-beraninya dorong aku.
18:02Mimikamu berapa-apa kan?
18:04Tepuk.
18:05Anak durhaka.
18:06Orang-orang tanggap dia buat aku.
18:09Lepaskan aku.
18:10Jangan sakit ya ibuku.
18:17Sujud sama.
18:17Hari ini kalau kepalamu enggak berdarah,
18:19jangan harap bisa keluar dari unyau Dewa Agung ini.
18:22Hari ini darah kalian akan dipakai buat persembahan ke Dewa Agung.
18:25Orang tendahan enggak kapok-kapok sebelum lihat mayat ya.
18:28Berani-beraninya menyinggung Dewa Agung.
18:30Dosa kalian kan tes dihukum mati.
18:39Aku mohon lepaskan mereka.
18:41Aku mohon tangan.
18:41Pinggir.
18:43Aku enggak peduli lagi.
18:44Aku mau muncul sekarang juga selamat dan lalang.
18:46Aku juga mau muncul.
18:47Biarpun harus melawan takdir.
18:48Aku siap.
18:49Kamu gitu bareng aja.
18:50Ayo.
18:52Tunggu dulu.
18:53Sepertinya aku merasakan kekuatan Dewa yang sangat besar turun ke sini.
18:58Oh.
18:59Tunggu dulu.
19:02Berhenti.
19:05Berhenti.
19:08Hah?
19:09Tunggu.
19:09Tunggu dulu.
19:11Tunggu dulu.
19:13Tunggu dulu.
19:15Tunggu dulu.
19:15Tunggu dulu.
19:16Tunggu dulu.
19:18Salam hormat Dewa Agung.
19:38Jangan takut aku enggak akan biarkan siapa-siapapun menyakitimu lagi.
19:42Siapa kau?
19:43Dia tinggi banget.
19:46Kayak Dewa aja.
19:48Tua anak kecil ini.
19:49Kenapa rasanya begitu familiar?
19:51Dasar pengemis bau.
19:52Ternyata kau belum mati juga.
19:54Pengemis hina kayak kau.
19:56Berani-beraninya datang ke kuil Dewa cepat pergi dari sini.
19:58Biar enggak mencemari nama baik kuil Dewa ini.
20:02Pengemis bau.
20:04Pakaiannya aneh banget.
20:05Enggak tahu nyolong dari mana bajunya.
20:07Kayak orang main sandiwara aja.
20:08Pakaian ini?
20:13Aku pernah lihat di pavilion selatan.
20:15Itu kan kostum Dewa Agung.
20:17Pengemis ini benar-benar gila uang.
20:20Berani-beraninya dandan menyerupai Dewa Agung.
20:25Enggak tahu juga bajumu ini dari teater mana kamu dapetin.
20:29Lumayan juga mirip aslinya.
20:32Lihat tuh benang emasnya.
20:33Buktiara malam itu persis kayak asli aja.
20:41Kalau gini sih enggak kelihatan palsu atau asli.
20:44Atau coba aja gigit satu kali.
20:46Ya, coba gigit aja.
20:47Ini beneran kok.
21:01Dasar enggak ngerti apa-apa.
21:02Pengemis bau kayak kau satu koin aja enggak punya.
21:05Kan mutiara malam segede ini kelihatan banget mahal.
21:09Pasti palsu ini.
21:09Eh, pengemis bau jangan bikin mau di sini.
21:17Cepat keluar dari sini.
21:19Dan kau, anak durhaka mulai sekarang hubungan ayah-anak kita putus.
21:23Jangan bilang ke orang kalau kau anakku.
21:26Aku enggak punya anak perempuan enggak tahu malu kayak kau.
21:28Ayah, apa salah aku sampai dibilang enggak tahu malu?
21:31Aku udah jodohin kau sama orang baik.
21:33Tapi kau enggak mau malah maksa nikah sama pengemis hina kayak dia.
21:37Bukannya itu enggak tahu malu?
21:39Kau mau aku nikah hijau di selir tuan Mardi yang sudah 78 tahun?
21:42Itu yang kau sebut perjodohan?
21:45Ayah, bahkan harimau aja enggak makan anaknya sendiri.
21:48Di dunia ini enggak ada ayah kayak kau.
21:51Kau, kau masih berani ngelawan aku?
21:53Aku.
21:56Aku di sini.
21:57Kau masih berani mukul dia?
22:00Dia hebat banget.
22:02Dia lagi lindungin ibunya.
22:06Aku di sini.
22:07Kau masih berani pukul dia?
22:08Aku.
22:09Kenapa kalau aku main tangan?
22:15Kau cuma pengemis bau.
22:17Mau ngapain juga enggak bakal bisa apa-apa.
22:20Orangkuan jangan berani-berani yang kau sakit ibuku.
22:22Ayahku enggak bakal biaw aja.
22:25Ayahmu itu cuma pengemis bau juga.
22:27Dia bisa apa sama aku?
22:31Gawat Dewa Agung marah.
22:33Langit runtuh, bumi retak.
22:34Enggak ada yang bisa tumbuh lagi.
22:35Orang-orang biasa ini keterlaluan banget berani-beraninya nindas Ibu Langit Sembilan kita.
22:40Aku harus muncul sekarang.
22:42Aku harus kasih pelajaran untuk manusia-manusia buta ini.
22:45Tenang-tenang dulu.
22:46Berani-beraninya kau pukul dia?
22:56Dia itu cuma kayak anjing peliharaan keluarga Nirwana.
22:58Aku memukul dia ya suka-suka aku.
23:00Aku membuat Dewa Agung bergumcha.
23:10Ada yang bikin Dewa Agung marah.
Be the first to comment
Add your comment

Recommended

2:13:32
1:04:28