Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Staf Kepresidenan, M. Qodari mengatakan Presiden Prabowo tegas untuk memberantas oknum-oknum yang "untouchable".

Ia mencontohkan sekitar 45 triliun rupiah kekayaan negara lari dari Indonesia melalui tambang ilegal. Jika ini dialokasikan untuk membangun sekolah, rumah sakit hingga fasilitas publik maka bisa bermanfaat bagi rakyat.

Pakar Hukum Tata Negara, Bivitri Susanti melihat apakah pola komunikasi yang ada ditujukan untuk populisme hukum. Misalnya, masyarakat dibuat puas, senang, seakan semua baik-baik saja. Hanya 1-2 orang yang ditangkap, tapi mafianya tidak. Yang nempel di kepala masyarakat hebat sekali, padahal melempem di putusan keadilan.

"Apakah para pemain lama keseluruhannya akan dibereskan atau sebenarnya akan digantikan oleh kelompok lain? [...] Jangan-jangan akan muncul kelompok the untouchables yang baru," kata Bivitri.

"Memang ganti pemain, ke BUMN. Sekarang perusahaan sawit paling besar itu Agrinas Palma. Sawit-sawit ilegal dikembalikan kepada negara, dikelola pemerintah. Jadi betul ada ganti pemain," ujar Qodari.



Bagaimana menurut Anda?

Selengkapnya saksikan di sini: https://youtu.be/Jp7YsnxqJcw



#prabowo #gibran #pemerintahan

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/624734/setahun-penegakan-hukum-pemerintahan-prabowo-gibran-berhasil-berantas-mafia-atau-ganti-pemain
Transkrip
00:00Hai penegak hukum harus punya hati hanya punya hati jangan istilahnya apa
00:07tumpul ke atas tajam ke bawah itu zolim itu angkara murka jahat orang kecil orang lemah
00:27harus dibela harus dibantu saudara-saudara harus bantu saya menegakkan kebenaran membela
00:35membela yang lemah yang kuat dia akan kuat tapi yang kuat kalau melanggar hukum ya kita adu
00:47kekuatan kuat negara atau kuat mereka jangan mereka ngira Indonesia lemah
00:57Oke kembali penyataan dari Presiden Prabowo Subianto di Kejaksaan Agung Bung Kodari ini ada
01:04juga kritik termasuk dari bibib ya ada populisme hukum ya kemudian juga mengembalikan contoh soal
01:10masih ada 300 aktivis yang kemudian ditahan berkaitan dengan perahara Agustus lalu komite
01:17kepolisian juga sampai sekarang belum terbentuk ada apa sebetulnya Bung Kodari
01:21saya kira kita harus bicara tentang dua hal Mas Budiman ya pertama tentang
01:28substansi penegakan hukum itu sendiri yang kedua komunikasi dari penegakan hukum tersebut
01:34saya kira jelas kalau dari segi substansi tadi sudah disampaikan juga oleh Bang Fahri Ali
01:41bahwa ada hal-hal yang mungkin sebelumnya itu tidak terpikirkan atau unimaginable bahwa itu bisa terjadi
01:48saya tambahkan satu contoh kasus di Bangka Belitung bagaimana ternyata selama ini tiap tahun itu sekitar 45 triliun
01:59uang negara kekayaan negara itu itu lari dari Indonesia melalui tambang-tambang ilegal
02:08dan Presiden mengatakan bayangkan 45 triliun itu kalau dikalikan 10 tahun itu 450 triliun
02:15betapa banyak sekolah dan rumah sakit dan fasilitas untuk masyarakat yang bisa dibangun dengan angka 450 triliun
02:23dan pada hari ini itu dihentikan kemarin sampai kapal atau sampan pun juga sudah dihentikan
02:30saya kira kita jelas harus mengapresiasi itu
02:33nah bahwasannya kemudian ini dikomunikasikan dengan cara tertentu
02:38menurut saya justru itu pesan yang penting kepada masyarakat bahwa Presiden sangat tegas
02:45bahwa memang nomor unreachable
02:48Anda kalau macam-macam ya walaupun Anda korporasi besar
02:52akhirnya Anda kuat
02:54lebih kuat negara atau kuat Anda
02:57kita kan semua tahu bahwa uang 13 triliun itu terdiri dari korporasi-korporasi yang besar-besar
03:04saya tidak usah sebut namanya
03:05kita semua bisa tahu
03:06dan ini selama ini
03:08selama ini unreachable
03:11dan pada hari ini Presiden membutuhkan bahwa itu unreachable
03:15kalau misalnya ya misalnya Bip-Bip mengatakan itu adalah populisme hukum
03:22silahkan saja
03:23tapi buat saya sebetulnya itu adalah substansi yang memang sesungguhnya menunjukkan bagaimana kesubahan Presiden dalam menegakkan hukum
03:30jadi konsep nomor unreachable itu
03:33itu yang unimaginable dan baru dari Presiden Prabowo ini
03:39dan saya kira itu satu prestasi yang luar biasa dan harus diakui
03:42kita harus proporsional juga lah
03:44kalau memang bagus, saya bilang bagus
03:46oke, baik
03:47jangan didegradasi
03:48oke, Bung Kodari
03:49jadi kalau menurut Bang Kodari itu hanya cara komunikasi
03:52how to convince publik dengan uang dan lain sebagainya itu
03:55gimana Anda respon itu?
03:56ya, yang mesti kita sorotikan pola komunikasi itu
04:01apakah benar-benar ditujukan hanya untuk populisme hukum
04:05kan polinya disitu ya, populisme dalam arti masyarakat populer itu dibuat happy, puas, senang, seakan-akan semua baik-baik saja
04:13oke
04:14padahal dalam penegakan hukum kita harus juga mencari sampai ke akarnya
04:19jadi tidak hanya 1, 2, 3 orang yang ditangkap
04:22tapi sebenarnya misalnya mafianya terungkap atau tidak
04:25bahkan kasusnya dan ini seringkali terjadi terutama di akhir-akhir ini
04:29diumumkan duluan
04:31wah kita sudah, ini ada kasusnya adalah 300 triliun misalnya
04:34ternyata yang waktu awal nih belum apa-apa
04:37tapi begitu sampai di pengadilan
04:38yang bisa dibuktikan hanya kecil sekali
04:41tapi yang nempel di kepala masyarakat adalah wah hebat sekali
04:45padahal nyatanya melempem ketika sampai di putusan pengadilan
04:50nah itu yang dimaksud dengan populisme hukum
04:52tapi yang juga yang kita mesti kritisi adalah
04:55soal ganti pemain itu juga tuh
04:57ganti pemain
04:58ada catatan kan misalnya apakah
05:00para pemain-pemain lama yang sekarang lagi kena
05:02itu apakah benar keseluruhannya akan dibereskan
05:05ini skeptisisme ya
05:06atau sebenarnya akan digantikan oleh kelompok-kelompok lain
05:10makanya ada gosip yang sebenarnya saya kurang suka
05:12karena agak terlalu ada nuansa saranya sedikit ya
05:16yang katanya 9 naga digantikan oleh 9 haji misalnya
05:19saya gak suka istilah itu karena agak sara ya
05:22tapi itu kan ekspresi untuk mengatakan bahwa
05:26ini kayaknya betul ada orang-orang lama yang kita tahu yang mungkin adalah the untouchables
05:31jangan-jangan yang sekarang akan muncul adalah
05:33kelompok yang the untouchables yang baru
05:36nah ini yang mesti kita lihat secara lebih mendalam
05:40misalnya kalau misalnya ada sekian juta hektare yang diselamatkan
05:44pertanyaannya oke setelah diselamatkan oleh negara
05:46itu tanah-tanahnya mau dikemanakan
05:48apakah akan dikelola oleh kelompok-kelompok bisnis yang ada kaitannya dengan aparatur negara
05:56atau misalnya dengan bisnis tertentu
05:58atau memang dikembalikan kepada rakyat misalnya
06:00itu yang belum selesai
06:01Baik, Bung Hugo
06:03tadi kan Pak Presiden juga mengatakan orang kecil, orang lemah
06:06boleh-boleh saya jawab dulu Mas Muriman
06:07boleh langsung saya jawab
06:08oke silahkan pendek
06:09silahkan
06:10iya memang ganti pemain
06:11ganti pemain?
06:12ganti pemain itu betul
06:13ganti pemain
06:14ganti ke siapa?
06:14pemainnya adalah BUMN
06:15oh BUMN yang pegang?
06:17namanya Agrinas Palma
06:17iya
06:18oke jadi semua dipegang oleh BUMN ya
06:20iya
06:21jadi sekarang perusahaan sawit paling besar itu namanya Agrinas Palma
06:25Agrinas Palma
06:25iya
06:27iya
06:27Agrinas Palma
06:29jadi
06:29sawit-sawit ilegal itu disita
06:32ya dikembalikan kepada negara
06:36dikelola oleh BUMN namanya Agrinas Palma
06:38dan nanti hasilnya itu pendapatannya itu digunakan untuk membiayai program-program pemerintah
06:44jadi betul itu
06:44ganti pemain
06:45oke
06:45iya itu negara
06:46BUMN
06:47oke baik
06:48Bung Hugo
06:48jadi tadi kalau tadi kita lihat ya
06:50Presiden kan mengatakan
06:51orang kecil orang lemah harus dibela harus dibantu gitu
06:54Anda sebagai politisi
06:55kalau kita masuk tadi yang konsernya bibit
06:57300 aktivis itu masih dalam tahanan sebetulnya
07:01inilah yang disebut oleh Pak Presiden orang yang makar musuh negara atau apa gitu
07:07yang ditahankan ini sekarang
07:09iya
07:11termasuk ada dari berapa?
07:145 ya
07:14itu masih ada satu yang belum di ini ya
07:17belum belum di belum ditemukan
07:19dua orang
07:20oh ada dua ya
07:20dua ya
07:21dua yang belum
07:21itu juga artinya
07:23ya itu tanggung jawab negara gitu
07:25artinya untuk apa
07:26menemukan itu gitu
07:28kita juga ya artinya kalau disini
07:32ini kan
07:33anak-anak
07:34ya kita harus lihat dulu
07:36dari
07:37dari 300 orang itu
07:39mereka ini apa
07:41adalah bagian dari
07:43karena kemarin kalau kita lihat peristiwanya
07:45kalau kita lihat peristiwanya kan ada demonstrasi
07:48ada peristiwa kerusuhan
07:50ada peristiwa penjarahan gitu
07:52nah ini harus clear dulu disini
07:54kalau yang berkaitan dengan demonstrasi tentu ya
07:58ini
07:59ya
08:00ini ekspresi
08:04kebebasan masyarakat untuk menyampaikan pandan
08:06dan itu harus dilindungi oleh negara gitu
08:08tapi kalau yang berkaitan dengan hal yang berkaitan dengan penjarahan
08:12kerusuhan yang mengarahkan kepada penjaraan
08:15saya kira ya itu
08:16ya kriminal disitu
08:18jadi dari 300 ini
08:21atau sekian banyak gitu
08:22ya
08:23ya kepolisian harus menjelaskan
08:27dalam kapasitas apa mereka ini ditahan gitu
08:30oke
08:31jadi tidak bisa juga hanya apa
08:32menahan kemudian
08:34menersangkakan mereka
08:36oke
08:36saya coba tarik ya
08:40salah satu event yang juga
08:42poin kritis di setahun
08:44Presiden Prabowo Gibral adalah
08:46Prahara Agustus
08:47yang sangat menghebohkan
08:49sangat mengguncang gitu
08:51udah hampir 2 bulan
08:52kemudian
08:53ya gak ada apa-apa
08:55ya yang ada adalah
08:57aktivis-aktivis yang masih ditahan gitu kan
08:59gagasan membentuk komite
09:01tim independen diurungkan gitu kan
09:03lalu kemudian komite reformasi kepolisian pun
09:06kemudian belum jelas
09:07kapan gitu
09:08Anda sebagai political analysis
09:11apa yang Anda lihat
09:11sebetulnya
09:12ya saya lihat
09:13idolnya partai-partai politik
09:18partai politik idol
09:19ya
09:20jadi kan secara teoritis
09:22partai-partai politik itu
09:24itu kan menampung
09:26ya
09:27aspirasi rakyat
09:28aspirasi rakyat
09:29lalu menyampaikannya gitu
09:31nah yang terjadi pada tingkat
09:34atas itu adalah
09:35konsolidasi elit
09:37konsolidasi elit
09:38ya
09:38saya udah menyampaikan itu dulu ya
09:40berapa tahun yang lalu kepada
09:41sahabat saya
09:43Pak Rera ini
09:43yang terjadi adalah
09:45konsolidasi elit
09:46karena di dalam konteks ini
09:48ya
09:49elit
09:50memerlukan
09:52terjadinya konsolidasi
09:53di antara mereka
09:55agar stabilitas politik berjalan
09:57oke
09:58dan karena itu
09:59ya mau tidak mau
10:01terjadi penyeragaman pandangan
10:03di antara mereka
10:04nah ketika penyeragaman pandangan ini terjadi
10:08maka putuslah komunikasi
10:11diskoneksi ya
10:11ya terjadi diskoneksi
10:13dengan masa besar
10:15masa yang sebelumnya
10:17memberikan dukungan kepada mereka
10:19gitu
10:19nah
10:21cetusannya
10:22atau kemudian
10:24apa namanya
10:25gelombang
10:27protes yang berlangsung
10:28pada bulan Agustus
10:29itu adalah salah satu manifestasi
10:32dari itu gitu
10:33ketika
10:34partai-partai
10:36tidak lagi bertugas
10:37untuk menyampaikan
10:39aspirasi yang terpendam
10:41dari
10:42masyarakat
10:43gitu
10:43nah
10:44jadi
10:45kalau saya mau menyambung tadi ya
10:47apa yang saya katakan
10:48awal tadi
10:49saya katakan
10:49apa namanya
10:52pembersihan
10:55ya
10:55yang
10:57yang berdasarkan hukum tadi
10:59pada elit-elit
11:00ekonomi
11:01itu mestinya
11:02mengarah kepada
11:03demokratisasi
11:05seharusnya
11:06ya
11:07nah
11:08demokratisasi inilah
11:10yang kemudian
11:10yang menampung
11:12kelompok-kelompok
11:14apa yang dikatakan oleh
11:15BVT tadi
11:16yang skeptis
11:18gitu
11:18mereka yang skeptis ini
11:20ya
11:21itu harus
11:22tetap ya
11:23diberi kesempatan
11:24untuk muncul
11:25supaya pemerintah
11:26bisa berkaca
11:27kepada mereka
11:28gitu
11:29yang selama ini
11:30pada tingkat elit
11:32itu terjadi
11:33penyeragaman
11:34nah yang menggantikan
11:35partai politik
11:36itulah BVT dan
11:38kawan-kawan
11:38individu-individu ya
11:39individu-individu
11:40nah karena itu
11:42orang-orang seperti
11:43BVT yang saya kagumi itu
11:45itu harus
11:47kemudian
11:47diberi tempat
11:48untuk berbicara
11:50dan pers
11:50harus menampung
11:51gagasan-gagasan mereka
11:53oke
11:53inilah yang
11:54saya maksudkan
11:55dengan cermin
11:56itu tadi
11:57gitu
11:57oke
11:57oke
11:58lalu kemudian
11:59bagaimana dengan
12:00nasib demokrasi
12:01kalaulah betul
12:02bahwa persatuan elit
12:03kemudian mengorbankan
12:05masa di bawah
12:06dan juga apakah
12:07akan mengarah kepada
12:08The End of the Political Party
12:09kita bahas setelah jeda berikut ini
12:10terima kasih
12:12terima kasih
12:14terima kasih
12:15terima kasih
12:16terima kasih
12:18terima kasih
12:19terima kasih
12:20terima kasih

Dianjurkan

3:01
Selanjutnya