Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
  • 2 hari yang lalu
MALANG, KOMPAS.TV - Hari-hari Siti Mardyan tak lagi sama setelah 1 Oktober 2022. Putri satu-satunya Mita Maulidia menjadi salah satu korban meninggal tragedi sepak bola kelam yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang.



Tiga tahun sudah dirinya tak pernah lelah mengunjungi anaknya di makam setiap hari.



Baginya sang anak akan selalu di hatinya selamanya.



Hingga hari ini perasaannya masih sama, sedih lemas dan tak percaya anak yang disayanginya menjadi salah satu korban tragedi.



Kini Siti Mardyan memilih ikhlas, Ia berhenti mencari keadilan. Dirinya merasa lelah dan pesimis.



"Capek, kasian almarhum, saya sudah ikhlas ini sudah garis anak saya. Sedih sih sedih, mbak, kita terus mau cari keadilan yang mau dilawan bukan pak RT, pak RW, Negara mbak. Gimana mau melawan negara? gak bisa" Tuturnya ditemui di makam anaknya Rabu (01/10/2025).

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/620653/doa-tak-putus-ibu-korban-meninggal-tragedi-kanjuruhan

Kategori

🗞
Berita
Transkrip
00:00Saudara, hari ini tepat 3 tahun lalu, tragedi kelam sepak bola terjadi di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang.
00:08135 nyawa melayang akibat tragedi ini.
00:12Lantas bagaimana kabar keluarga yang ditinggalkan?
00:19Hari-hari Siti Mardian tak lagi sama setelah 1 Oktober 2022.
00:25Putri satu-satunya, Mita Maulidia, menjadi salah satu korban meninggal tragedi sepak bola kelam yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Pasca Laga Arema FC versus Persebaya.
00:393 tahun sudah tak pernah lelah dirinya mengunjungi anaknya di makam.
00:43Baginya, sang anak akan selalu di hatinya selamanya.
00:46Hingga hari ini perasaannya masih sama.
00:49Sedih, lemas, dan tak percaya, anak yang disayanginya menjadi satu korban tragedi.
00:56Kini, Siti Mardian memilih ikhlas.
00:59Ia berhenti mencari keadilan.
01:01Dirinya merasa lelah dan pesimis.
01:04Setelah menerima restitusi, ia memilih berhenti mencari keadilan.
01:08Baginya, kepergian anaknya adalah takdir.
01:11Ia memilih mendoakannya dengan tak pernah putus.
01:14Kemarin cuma 3 hari tidak kesini karena saya sakit.
01:19Perasaannya sama, mbak.
01:21Kayak yang awal-awal dulu.
01:24Yang waktu pertama kali dengan anak saya korbankan juruan itu.
01:33Gimana ya, mbak?
01:34Gak bisa diceritakan.
01:37Lemas.
01:39Sakit.
01:43Tapi saya tetap ikhlas, mbak.
01:46Tetap bersyukur.
01:47Karena banyak sekali yang mendoakan korban dari kanjuruan.
01:57Tragedi kanjuruan menjadi catatan hitam sepak bola Indonesia.
02:01135 nyawa melayang akibat tragedi ini.
02:05Hildan Nusantara, Kompas TV Malang, Jawa Timur.
02:09Di dalam lapangan.
02:10Terima kasih.

Dianjurkan

1:31