00:00Lebih lengkap soal kasus keracunan makan bergizi gratis di Bandung Barat, Jawa Barat, kita akan tanyakan kepada jurnalis Kompas TV Dinda Farah dan juru kamera Andri Iskandar yang memantau di Gorjipongkor.
00:13Dinda selamat malam, bagaimana update-nya terkait dengan jumlah siswa yang keracunan di Bandung Barat dan bagaimana situasi di Gorjipongkor saat ini? Apakah masih banyak juga siswa yang dirawat di sana?
00:24Baik, selamat malam Valen dan juga saudara.
00:31Untuk saat ini, di situasi Gorjipongkor ini telah berlangsung semakin sedikit siswa-siswa yang datang karena efek dari keracunan.
00:43Saat ini hampir tidak ada ambulan yang datang kembali ke Gorjipongkor ini untuk mengantarkan siswa-siswa mendapatkan penanganan dan pengobatan di Gorjipongkor ini.
00:52Namun ada beberapa, satu atau dua ambulan yang mengantarkan siswa yang mendapatkan rujukan ke RSUD Cililin yang membutuhkan penanganan atau pengobatan lebih khusus daripada di Gorjipongkor ini.
01:07Saat ini di Gorjipongkor itu terdapat sejumlah 23 siswa yang tersisa dan kondisinya adalah sudah berangsur membaik.
01:20Saat ini sedang dilakukan pengecekan oleh tim medis dan juga NAKES untuk memeriksa bagaimana perkembangan setiap siswa yang mendapatkan MBK saat ini.
01:34Dan perkembangannya baik, ada siswa yang telah siuman, telah stabil dan juga telah sadar jauh lebih baik daripada sebelumnya.
01:46Dan diprediksi bisa kembali ke rumah pada malam hari ini.
01:50Dan untuk di wilayah kecamatan Gorjipongkor itu ada dua Gorjipongkor dan juga ada satu masjid yang tadinya itu di siang hari itu sangat penuh sekali dengan banyak siswa-siswa yang merupakan korban dari MBK itu sendiri.
02:06Tapi untuk yang di Gorjipongkor itu sudah kosong, sudah tidak ada siswa lagi yang menjadi korban dari MBK.
02:15Lalu di masjid pun sama, tidak ada siswa lagi yang menjadi korban MBK.
02:19Dan saat ini tersisa 23 siswa yang sedang mendapatkan pengobatan dan juga penanganan yang saat ini kondisinya telah berangsur membaik.
02:29Begitu Valen, melaporkan langsung dari Bandung Barat, Jawa Barat, Jurnalis Kompas TV, Dinda Farah. Terima kasih.