00:00Firman yang bagus, supaya sudara berubah. Sudara mau berubah?
00:04Tadi kan saya tantang soal doa pagi, sudara tepuk tangan.
00:09Tepuk tangan sudara tadi itu maksudnya apa?
00:12Setuju atau bersedia?
00:16Oke setuju, tapi bersedia enggak?
00:22Ya doa itu penting.
00:25Iya.
00:30Oh doa belum dijawab, tidak dijawab.
00:35Bukan tidak, belum.
00:37Tuhan punya waktu.
00:40Ya nanti nomor teleponnya dikasih kita, nanti dipimbing.
00:44Amin.
00:47Tuhan itu ya menjawab doa kita itu begini.
00:52Bisa tidak, bisa ya, bisa tunggu.
00:55Kenapa tidak ini membahayakan untuk kamu kalau dikabulkan.
01:03Dan kadang-kadang kita tidak bisa mengerti, kok begitu Tuhan?
01:08Tapi one day kita tahu.
01:11Hah tadi lagunya bagus tuh.
01:13Eh, eh.
01:14Seringku tak mengerti, jalan-jalanmu Tuhan.
01:23Namun tetap percaya.
01:36Tetap percaya.
01:38Jejakmu Tuhan.
01:40Semua yang kau ingin.
01:54Agar hidupku puaskan hatimu.
02:01Parinakos salias.
02:06Amin.
02:16Coba siapkan lagu kadang kalau tak nyata.
02:19Saya usia 65 tahun.
02:24Dari kecil Kristen.
02:26Sejak remaja melayani Tuhan.
02:28Tapi ada masa-masa tertentu saya kecewa.
02:36Kenapa Tuhan seperti tidak membela aku?
02:41Makanya kalau mendengar khutbah saya, beberapa kali saya mention itu ya.
02:48Engkau bawa aku ke tempat yang aku tidak suka.
02:52Dan ternyata Musa itu sudah ikut Tuhan, ikut tiang awan, tiang api.
02:58Tapi di tempat tidak ada air.
03:00Di Lauti Berau.
03:01Mau dibantai oleh Wiraun.
03:04Tapi dengan cara itu Tuhan mau memperkenalkan siapa dirinya.
03:11Tuhan mau satu hal.
03:13Jangan mencurigai Tuhan.
03:16Tuhan berjanji memberi anak banyak kepada Abraham.
03:21Namanya diganti Abraham.
03:23Artinya bapak banyak bangsa.
03:26Tapi Abraham menunggu anaknya seperempat abad.
03:30Nama sudah diganti Abraham.
03:32Tuh apa tidak dipermalukan.
03:36Kadang kau tak nyata.
03:38Coba anak-anakku gak mau nyanyikan.
03:41Kadang kau tak nyata.
03:50Seakan tiada.
03:54Waktu ku berseru.
03:59Kau seperti membisu.
04:02Kau seperti membisu.
04:03Kau menjadi ragu.
04:05Menjadi ragu.
04:08Kau ku berseru.
04:14Kau berkenaan.
04:16Tuhan kau di mana?
04:20Tuhan kau di mana?
04:23Saat ku butuhkan, tiada jawaban, ku merasa kau tinggalkan.
04:41Umur saya lebih panjang dan pengalaman saya lebih banyak dari Anda.
04:49Dan saya sudah mengalami hal-hal seperti itu.
04:53Ya, Tuhan pasti nanti akan memberi kelekaan.
05:01Oke, coba lipat tanganmu saya doakan.
05:03Dikunisan seno semus, senokamu sehomat tamar honokinanesea.
05:12Saya doakan.
05:23Jangan lupa like, share dan subscribe ya.
05:33Jangan lupa like, share dan subscribe ya.
05:43Jadi ada pengalaman-pengalaman di mana kita merasa dipermalukan oleh Tuhan.
06:10Dan itu saya alami.
06:13Maka saya bisa sekarang lagu ini.
06:17Amin.
06:18Tosanes.
06:19Tuhan, coba C.
06:24Tuhan, aku berjaya.
06:31Di balik ku rata kenyataan melintasi padamu.
06:42Bimbang dan keraguan yang melemparkanku ke dunia yang nampak asing.
06:59Tuhan, aku berjaya.
07:06Tuhan, aku berjaya.
07:11Walaupun bunga-bunga tak lagi berkembang.
07:14Pelangi.
07:21Pelangi.
07:23Keindahan.
07:26Parnesat musyias.
07:29Limpar sanda musyia.
07:31Ketika saya mengarang lagu ini, saya hutang dan tidak bisa bayar.
07:40Saya tidak diperhatikan oleh gereja atau pendeta saya.
07:45Saya malu.
07:46Saya ditagi-tagi oleh orang yang kepadanya saya berhutang.
07:52Sudah begitu saya sakit.
07:55Saya sakit kurap.
07:58Saya masih muda waktu itu.
08:01Gatal.
08:03Berair.
08:05Katanya kalau kurap itu diperutak ketemu lagi, kurang bisa mati.
08:09Saya takut.
08:11Pendeta mati, martir terhormat.
08:13Ini mati kurapan.
08:16Mengerikan.
08:17Saya kecewa.
08:20Saya mengarang lagu ini.
08:20Tapi saya kuatkan percayaan saya.
08:23Aku percaya.
08:25Walaupun aku seperti dilempar ke dunia yang asing.
08:30Ini.
08:32Referennya bagus.
08:34Walaupun aku tersudut sendiri tanpa nama.
08:41Di bawah genangan lumpur tanpa hati.
08:47Tuhan aku percaya.
08:48Tuhan aku percaya.
08:50Walaupun kering.
08:54Tuhan aku percaya.
08:56Yesus engkau tetap setia.
09:08Tadi Pak Edward bernyanyikan lah ya.
09:10Tuhan aku percaya.
09:12Pelangi tak nyata.
09:16Pelangi tak nyata.
09:23Keindahan warnanya.
09:27Mentari dibalik.
09:31Gelapnya awal.
09:33Walaupun tersudut.
09:36Amin.
09:38Kalau kita sejuruh.
09:40Cinta nyata.
09:42Tuhan aku.
09:44Kecanya.
09:44Kecanya.
09:45Kecanya.
09:46Kecanya.
09:46Kecanya.
09:47Kecanya.
09:47Kecanya.
09:47Kecanya.
09:48Kecanya.
09:48Kecanya.
09:48Ada masa-masa kita dibawa Tuhan ke keadaan-keadaan sulit itu.
10:12Tapi ternyata itu mendewasakan kita.
10:15Satu hal, jangan mencurigai Tuhan.
10:22Daniel harus masuk gua singa.
10:25Sadra Meshah, Abedniku harus masuk dapur perapian.
10:30Padahal mereka sudah setia.
10:32Tidak makan makanan yang haram menurut orang Yahudi.
10:36Loh, bukan keadaannya membaik tambah memburu.
10:38Yusuf dari muda tidak ikut kejahatan kakak-kakaknya.
10:43Loh mau dibunuh abang-abangnya, dimasukkan ke sumur.
10:48Jadi budak di fitnah, masuk penjara.
10:53Tahu gak saudara, semua itu cara Tuhan mengkikis karakter buruk kita.
10:58Tuhan tahu karakter buruk kita.
11:04Harus jujur, Tuhan itu mengkikis karakter buruk kita.
11:09Tuhan memproses itu, saudara-saudaraku.
11:15Maka saudara, kalau ada waktu dengarkan khutbah saya mengenai hal-hal semacam ini.
11:22Aku kecewa, Tuhan.
11:24Nah itu kan hal bahasa yang bisa dialami.
11:28Abraham pun juga sempat kecewa sampai dia menikahi budaknya.
11:37Kalau dia percaya dia gak menikahi budaknya atau mengawini budaknya.
11:46Ternyata lewat peristiwa-peristiwa hidup itu, Tuhan memendewasakan kita.
11:51Begitu, saudara-saudara.
11:58Baru-baru ini saya bertemu dengan seseorang yang putus asa sekali hidup.
12:04Saya mengatakan kepadanya begini.
12:06Hidup ini singkat dan tragis.
12:10Singkat dan tragis.
12:13Hidup yang sesungguhnya itu nanti di langit baru, bumi baru.
12:16Coba saya tanya, yuk cari orang paling sukses macam apa sih?
12:23Yang pasti nanti akhirnya akan mati juga.
12:28Oh iya tapi kan lama apa?
12:29Oh enggak, belum tentu lama.
12:32Dan setelah mati kita menghadapi kekekalan.
12:39Bangunan berpikir saudara itu harus dilatih tiap hari.
12:43Baru saudara bisa mengerti apa yang saya maksud.
12:49Jadi jangan saudara berpikir ya Pak Eras ngomong begitu enak.
12:53Anda tidak tahu betapa susahnya hidup saya dulu.
12:57Tapi enggak sesusah saya kan Pak.
13:00Saya enggak bisa cerita.
13:03Betapa miskinnya saya naik kendaraan harus numpang.
13:06Baju jas yang saya beli pertama itu bukan jas baru.
13:12Itu jas bekas yang saya beli di tanah abang.
13:15Kalau saya mau beli sepatu di tanah abang itu ada jalan turunan.
13:20Dan orang itu jual sepatu bekas saya jongkok di situ.
13:24Serius.
13:26Saya beli baju-baju bekas.
13:27Saya sering dari pagi sampai sore tidak makan.
13:33Benar.
13:36Saya sebenarnya bukan orang miskin.
13:39Tapi sangat miskin.
13:43Tapi waktu setelah sekian puluh tahun.
13:47Tuhan ubahkan hidup saya.
13:49Masalahnya sabar tidak.
13:51Seperti lagu tadi.
13:58Yang apa itu.
13:59Kadang kau tak nyata.
14:01Nadanya apa itu.
14:04Kau ajarku dewasa.
14:10Segala perkara.
14:13Tetap percaya.
14:18Kau ajarku mengerti.
14:20Segala hal.
14:27Bapak ingini.
14:32Lewat semua terpuji setia.
14:37Pai Mas Sadas Dius.
14:42Seperti Yesus menderita.
14:46Emas yang murni telah terpuji.
14:50Bapak ingini.
14:51Bapak ingini.
14:52Bapak ingini.
14:53Terima kasih telah menonton!