Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
JAKARTA, KOMPAS.TV - Pakar hukum tata negara, Margarito Kamis menjelaskan terkait peluang pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming.

Ia mengatakan pemakzulan itu berkaitan dengan motif politik, maka tindakan itu mungkin selama kekuatan politik di parlemen lemah.

"Kalau Anda tidak konco dengan ketua-ketua partai gampang banget. Jangan lupa, impeach itu individual case, individual responsibility. Itu kan calonnya paket, jadi dua-duannya, tidak, satu. Tidak ada kolektif responsibility dalam impeachment," ujar Margarito.

Baca Juga Menohok! Ade Armando Klaim Prabowo Menang Pilpres karena Gibran - BOLA LIAR di https://www.kompas.tv/nasional/618483/menohok-ade-armando-klaim-prabowo-menang-pilpres-karena-gibran-bola-liar

#gibran #gibranrakabuming #pemakzulan

Produser: Ikbal Maulana
Thumbnail: Lintang

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/618485/ijazah-digugat-apakah-wapres-gibran-bisa-dimakzulkan-ini-kata-pakar-hukum-bola-liar
Transkrip
00:00Itu gablok itu, belum dengerkan pengadilan.
00:04Ini di tengah isu ijazah mengelidik terus, risafel juga dianggap upaya bersih-bersih orang Jokowi.
00:10Mungkin tidak bahwa ada dugaan ini juga merupakan upaya memakzulkan seorang Gibran sejauh mana puangnya?
00:18Siap.
00:19Iya lah, baiklah ya.
00:22Begini, kalau Anda cek sejarah Bapak Jula,
00:26mulai-mulai itu dari tahun 1386 sampai dengan terakhir 1787,
00:37satu minggu sebelum Undang-Undang Dasar Amerika Serikat itu dibahas.
00:42Satu minggu sebelum Undang-Undang Dasar Amerika itu dibahas,
00:46ada pemakjulan mantan gubernur jenderal Hindia, namanya Warren Hastings.
00:51Itulah yang menginspirasi orang Amerika bikin pemakjulan di dalam Undang-Undang Dasar mereka itu.
01:00Disebabnya, sering orang mengatakan,
01:03ini full legal, bahkan criminal legal.
01:09Tapi sebenarnya, kalau cek dari tracking dari semua itu tadi, politik.
01:13Karena politik, Mas Roy lah yang bertahu, Mas Ali lah yang bertahu, semuanya bisa dibikin.
01:22Jangan salah, semua pemakjulan itu tidak seluruhnya criminal.
01:31Sebagian diantaranya adalah perbuatan disebut dan perbuatan tercelang.
01:35Perbuatan tercelang itu satu diantaranya, elemennya adalah mismanagement.
01:46Satu diantaranya, mismanagement.
01:49Dan ini memang sangat interpretabel.
01:51Nah karena itu, yang namanya majul, suksesnya atau tidak,
01:57itu sangat tergantung pada kaki politik di permen.
02:03Sangat tergantung pada kaki politik.
02:04Kalau kaki politik di perlemen berantakan, ya berantakan.
02:11Kalau dia kuat, kalau kaki politik di perlemen itu lemah,
02:18pemakjulan pasti sukses.
02:20Pasti sukses.
02:21Kalau presiden misalnya sebut, sebut saja presiden yang mau dimajul,
02:25kaki politiknya kuat di DPR, sukses dia.
02:30Dia tidak akan bisa dimajulkan.
02:32Itulah yang terjadi, misalnya pada rakyat Nixon.
02:38Itulah yang terjadi pada Clinton.
02:43Itu pula yang terjadi pada Trump terakhir.
02:46Semua orang ini, itu punya kaki politik yang kokoh di DPR, di Kongres.
02:52Karena itu gagal semua itu.
02:53Tinggal dibalik saja.
02:55Kalau anak tidak punya kaki politik di DPR, yaudah.
02:59Gampang.
03:00Jadi kalau di Indonesia bagaimana?
03:01Kalau kita singkat?
03:02Karena kita belum pernah terjadi.
03:03Bahwa beberapa di antara Gus Dur, misalnya disebut orang bola balai bicara mengenai peace,
03:10tahu itu politik juga.
03:11Sepenuhnya politik.
03:13Karena kaki politiknya di DPR, rapuh.
03:15Dan bahkan kalau kita cek pada waktu itu, kan memang inisiatifnya, inisiasinya datang dari DPR.
03:21Karena itu ya simple, Gus Dur akhirnya mundur.
03:24Ini juga terjadi misalnya pada Rekord Nixon.
03:28Begitu kencang itu, dia sudah tahu peta politik di Kongres itu tidak berpihak pada dia, ya dia resign.
03:34Jadi di situ, adik kalau mau cegah itu impeach, pastikan Anda punya koneksi kuat dengan para politik, politisi.
03:51Kalau di Indonesia, pernah kali Mas Raya, ketua-ketua partai lah.
03:54Kalau Anda tidak konco dengan ketua-ketua partai, ya tahu sini, anak-anak yang tahu lah.
04:01Gampang banget tuh.
04:02Dan jangan lupa, ini yang jarang sekali orang bicara gitu ya.
04:06Impeach itu individual case, individual responsibility.
04:11Maaf, tidak seperti seringkali orang mengatakan bahwa, ya itu kan calonnya paket.
04:16Jadi dua-duanya harus out.
04:17Satu, satu, satu, satu.
04:23Tidak ada kolektif, tidak ada kolektif responsibility dalam impeachment artikel atau impeachment issue.
04:30Jadi jangan salah, selalu, apa, selalu personal.
04:36Selalu individual.
04:38Itu sebabnya, ini saya boleh ke belakang sih.
04:42Itu sebabnya konsepnya presidensial.
04:45Konsep presiden itu tanggung jawab individual.
04:48Mula-mula konsep presiden itu dirancang hanya untuk satu orang.
04:51Itu sebabnya, nanti sudah menjelang tutup itu sidang di konvensi itu,
04:55baru orang bicara mengenai wakil presiden.
04:58Kenapa? Kalau presidennya berarti,
05:00wakilnya naik.
05:01Makanya wakilnya naik.
05:02Oke.
05:03Itu akarnya.
05:04Sebabnya tidak ada impeach satu kali dua orang.
05:09Atau impeach, satu kali impeach itu presiden dan wakil presiden.
05:11No, impeach itu individual case.
05:16Personality, responsibility.
05:18Tidak yang lain.
05:19Apapun itu yang lain.
05:21Saya tidak bicara politik ya.
05:22Hal-hal politik nanti berada keberadaan depan di pekerjaan.
05:25Oke, wakil.
05:26Kemas Agung.
05:27Kalau ada yang menginginkan wakil presidennya dimakzulkan,
05:31itu otomatis.
05:32Tidak dengan sendirinya,
05:34wakil presidennya terlibat.
05:36Oh ya tidak.
05:36Ya itu.
05:37Tidak, karena itu tanggung jawabnya individual.
05:39Oke.
05:40Saya tidak bicara politik.
05:41Sekarang lagi saya tidak bicara politik.
05:42Bisa dicara gini,
05:43taruhlah dalil dari pemakzulan itu karena melanggar hukum.
05:47Masa wakil presiden yang melanggar hukum,
05:50kok presidennya juga kena sanksi?
05:51Enggak.
05:52Oh ya itu.
05:52Itu bakalnya kan?
05:53Ya ya ya.
05:54Itu sebagai contoh.
05:54Tidak ada tanggung jawab kolektif.
05:56Tidak ada tanggung jawab kolektif.
05:57Tapi mungkin Bang Agar itu perlu ditambahkan lagi.
05:59Setelah DPR mengusulkan,
06:01Indonesia ini spesifik.
06:02Harus ke MK.
06:03Oh ya itu.
06:04Oh itu soal lain.
06:06Itu soal prosedur.
06:07Itu soal prosedur lain lagi.
06:10Bagi saya,
06:10kalau kita mau beat sekarang.
06:12Itulah sebabnya,
06:13kalau ditanyakan,
06:14apakah pemakzulan itu politik?
06:16Ya politik.
06:17Belum politik.
06:17Karena diselesaikan di DPR.
06:19DPR itu bukan lembaga hukum.
06:21DPR itu bukan lembaga politik.
06:23Tapi apakah dasar-dasar pemakzulannya itu
06:26memenuhi syarat seperti ketentuan?
06:29Nanti diuji di Mahkamah Konstitusi.
06:30Betul.
06:31Oke baik.
06:32Kalau dalam kasus kita ya,
06:36ini sekarang kalau kita bicara prosedur,
06:38DPR selesai,
06:40pleno pergi ke Mahkamah Konstitusi,
06:42cek sana,
06:42katakanlah kalau Mahkamah Konstitusi itu
06:44sependapat dengan DPR.
06:47Itu barang pergi lagi ke MPR.
06:48Di sana bisa jadi lain juga DPR.
06:51Tidak seharusnya
06:52dikutuh dengan Mahkamah Konstitusi.
06:54Bentar.
06:54Ini legal ya,
06:55saya tidak bicara politik.
06:56Oke saya sudah tangkap maksudnya.
06:57Jadi itulah kurang lebih.
06:58Nanti kita lanjut lagi, Mas Agung.
06:59Saya punya pertanyaan yang sama,
07:01tapi nanti sejauh mana peluang memaksudkan Gibran
07:03dengan sejumlah masalah yang menerpa keluarga Solo,
07:06jangan kemana-mana,
07:07boleh lihat sekarang kembali.
07:08Nanti kita lanjut, Pak.
07:23Presiden Jokowi mengendus
07:24selamat menikmati.
07:25Terima kasih.
07:26Terima kasih.
07:26Terima kasih.

Dianjurkan