Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • 15 jam yang lalu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Partai NasDem dan PAN mengumumkan penonaktifan kadernya, yakni Ahmad Sahroni, Nafa Urbach, Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio), dan Surya Utama (Uya Kuya).

Diketahui, langkah NasDem dan PAN tersebut diambil setelah pernyataan kontroversial mereka terkait tunjangan DPR hingga gelombang demonstrasi meluas.

Selain itu, Presiden RI Prabowo Subianto dalam keterangannya pada Minggu (31/8/2025) menyebut pimpinan DPR RI telah sepakat mencabut sejumlah kebijakan, mulai dari tunjangan anggota DPR hingga moratorium kunjungan kerja ke luar negeri.

Lantas, apakah tuntutan massa aksi sudah terjawab?

Berikut ulasan selengkapnya bersama Diaspora Indonesia di Denmark, Salsa Erwina.

Baca Juga Jam Tangan Rp11 Miliar Ahmad Sahroni Dikembalikan Orang Tua Remaja ke Ketua RW | SAPA MALAM di https://www.kompas.tv/nasional/615002/jam-tangan-rp11-miliar-ahmad-sahroni-dikembalikan-orang-tua-remaja-ke-ketua-rw-sapa-malam

#salsaerwina #dpr #sahroni #nafaurbach #ekopatrio #uyakuya #demo

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/615029/full-salsa-erwina-blak-blakan-soal-sahroni-eko-patrio-dinonaktifkan-hingga-tunjangan-dpr-dicabut
Transkrip
00:00DPP Partai Nasdem menonaktifkan Saudara Ahmad Saroni dan Nafa Urba sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Partai Nasdem.
00:09DPP Partai Ahmad Nasional memutuskan untuk menonaktifkan Saudaraku Eko Hendro Purnomo dan Saudaraku Surya Utama sebagai anggota DPR RI.
00:25Para pimpinan DPR menyampaikan akan dilakukan pencaputan beberapa kebijakan DPR RI termasuk besaran tunjangan anggota DPR dan juga moratorium kunjungan kerja ke luar negeri.
00:42Sahabat Kompas TV gelombang aksi unjuk rasa di sejumlah daerah yang menyerukan menolak kebijakan-kebijakan pemerintah yang dinilai tidak pro rakyat.
00:51Seperti tunjangan fantastis dari anggota DPR terus diselenggarakan dan digaungkan di sejumlah daerah.
00:58Tak sedikit juga anak-anak bangsa yang lantang menyuarakan tuntutan di media sosial.
01:03Salah satunya adalah Salsa Erwina yang dikenal dengan keberaniannya untuk menantang anggota DPR yang dinilai menghina rakyat.
01:11Halo Kak Salsa, kabar baik di Denmark?
01:13Halo Kak Tesal Nika, kabar baik. Tidur nyenyak sekali semalam.
01:18Tidur nyenyak sekali.
01:19Kakak gimana sebagai wartawan dan jurnalis nih?
01:23Tidur nyenyak, nyenyak dan nggak nyenyak ya Kak Salsa sebenarnya ya.
01:26Karena sekarang ini dinamika kan lagi luar biasa.
01:30Pagi hari ada apa, malamnya bisa ada apa lagi gitu.
01:33Kak Salsa, apakah tidur nyenyak malam tadi itu juga salah satunya diberikan gitu karena sudah adanya pidato dari Presiden Prabowo terkait dengan kondisi dan maraknya unjuk rasa di sejumlah daerah di Indonesia ini?
01:48Ya, menurutku mungkin itu juga ada hubungannya ya Kak.
01:51Karena selama ini kan kita menantikan.
01:54Kita menantikan kata-kata, kita menantikan komitmen gitu dari pimpinan-pimpinan negara ini.
02:00Dan itu lama sekali sampai bisa akhirnya terjadi pidato Presiden gitu.
02:06Dan dibandingkan dengan pidato-pidato sebelumnya yang pernah diberikan oleh Ketua DPR RI dan sekarang juga oleh Presiden,
02:13yang ini menurutku lebih ada aksi-aksi nyata.
02:18Karena sebelum-sebelumnya itu menurutku sangat normatif Kak.
02:20Kami mendengar aspirasi rakyat, kami akan melakukan yang terbaik, kami mohon maaf gitu kan.
02:28Tapi nggak jelas aksinya apa, aspirasinya apa yang didengarkan.
02:32Apa langkah-langkah nyata yang akan dilakukan gitu kan.
02:36Tapi ini kemarin Pak Presiden Prabowo memang sudah menyebutkan beberapa ya.
02:41Kayak misalkan sudah memerintahkan partai politik untuk benar-benar memecat anggota-anggota parlemen yang menghina rakyat.
02:49Terus dia juga berkata usut tuntas dan lain sebagainya.
02:53Dia juga berkata bahwa tunjangan-tunjangan itu akan dievaluasi gitu dan akan dihapuskan.
02:59Jadi menurutku mulai nih keluar ada kata-kata yang berisi komitmen.
03:05Bukan hanya normatif gitu.
03:07Nah dari situ aku mulai ada kelegaan dan yang kedua juga kita juga semakin bersatu gitu ya Kak.
03:14Dari pemuda-pemuda, dari banyaklah masyarakat-masyarakat di Indonesia gitu.
03:19Yang tadinya aku ngebuat tuntutan, 12 tuntutan itu secara spontan Kak.
03:25Karena aku panik melihat ya ampun ini udah mulai ada yang korban gitu kan.
03:30Aku panik dan aku mulai oke kalau gitu kita harus buat tuntutan yang jelas.
03:34Jangan sampai ini sia-sia gitu kan.
03:36Dan aku cuma diskusi di kolom komentar Kak bayangin sama teman-teman di Indonesia gitu.
03:41Dan dari feedback itu aku finalisasi lagi jadi 12 tuntutan.
03:45Nah juga akhirnya kita udah koordinasi nih Kak.
03:48Jadi nggak cuma dari beberapa pemuda-pemuda di Indonesia.
03:52Tapi dari 211 organisasi masyarakat.
03:55Dari YLBHI gitu kan.
03:57Terus dari PSHKI.
04:00Dari macem-macem banget Kak gitu.
04:02Yang udah kita libatkan untuk bisa konsolidasi.
04:05Dan menyampaikan tuntutan yang kira-kira bersama gitu Kak.
04:09Dan ini pun mungkin menurutku masih mungkin belum mewakili ya.
04:12Tapi memang di saat yang genting ini susah juga Kak.
04:15Untuk kita bisa mengkoordinasi semua di Indonesia gitu kan.
04:19Untuk menciptakan tuntutan-tuntutan ini.
04:21Tapi so far responnya oke.
04:22Nah menurutku dari karena ketiga hal tersebut.
04:26Aku ngerasa lebih lega gitu.
04:29Ya.
04:30Berarti kan tadi awalnya yang dari cuma 12 tuntutan.
04:34Yang divinalisasi sendiri.
04:35Hanya lewat kolom komen ya Kak Salvi.
04:36Tapi kemudian nampaknya juga banyak diskusi dan konsolidasi tadi.
04:41Yang udah dilakukan juga.
04:42Sampai terakhir infonya adalah ada 17 plus 8 tuntutan rakyat.
04:47Betul.
04:48Ya.
04:48Betul.
04:49Kalau kita melihat dari pidato dari Presiden Prabowo yang sudah disampaikan kemarin Kak Salvi.
04:54Apa saja poin-poin yang sekiranya sudah bisa di checklist nih.
04:57Dari 17 plus 8 tuntutan rakyat itu.
05:00Ya.
05:00Sebenernya menurutku belum ada ya Kak.
05:03Karena juga waktunya kan memang sangat mepet.
05:05Aku juga sadar dan realistis ya.
05:08Maksudnya dengan waktu yang sangat mepet itu.
05:10Tapi sudah ada terlihat progres.
05:13Contoh.
05:14Anggota-anggota parlemen yang pernah menghina rakyat.
05:17Akhirnya kan sudah diberhentikan dari partai-partai politik.
05:20Walaupun kata-katanya masih ambigu ya Kak.
05:22Di non-aktifkan.
05:24Nah.
05:24Tapi bukan dipecat atau diberhentikan.
05:26Tapi itu mungkin nantilah gitu.
05:28Kita bisa diskusikan nanti gitu ya.
05:30Nah.
05:30Tapi sudah ada Kak progres-progres itu.
05:32Dan menurutku yang harus kita rayakan sebagai masyarakat Indonesia adalah progres dan itikat baik dari pemerintah.
05:40Dan tapi kan bukan berarti adanya progres terus kita semua tidur nyenyak terus kita tidak mengawalkan.
05:46Tapi kan kita kawal terus dan kita kasih tekanan terus sampai itu bisa terjadi.
05:51Tapi progres aja menurutku harus dirayakan Kak.
05:53Karena selama ini didengar aja enggak gitu.
05:58Iya.
05:58Berarti memang sudah terlihat sedikit secerca harapan untuk progresnya itu sudah ada ya Kak Salsaya.
06:04Lalu kan Presiden Prabowo itu sudah menyinggung terkait dengan akan memotong tunjangan DPR yang juga disuarakan oleh rakyat selama ini.
06:14Ada deadline-nya nggak sih Kak?
06:16Ada.
06:17Kita kasih deadline.
06:19Jadi kita ada dua Kak.
06:20Jadi tadinya dipecah.
06:21Tadinya kan aku bikin 12 yang bisa dilaksanakan dalam satu minggu.
06:25Tapi setelah kita diskusi akhirnya kita bikin dua deadline Kak.
06:28Ada jangka pendek yang harus dicapai pada tanggal 5 September tengah malam.
06:34Dan jangka panjang yang harus dicapai pada 31 Agustus tahun depan.
06:39Gitu.
06:39Nah tunjangan-tunjangan ini juga kita masukkan di yang jangka pendek.
06:43Bentar Kak aku cek lagi ya.
06:44Ya itu kita tuntut di jangka pendek gitu kan.
06:51Dan tapi gini ya Kak yang perlu kita masyarakat ketahui anggaran-anggaran yang tidak efisien dan efektif itu terjadi di seluruh pemerintah dan perangkat pemerintah.
07:05Jadi tidak cuma di DPR sebenarnya kan.
07:08Tapi kita mulai dari DPR dulu.
07:10Dan ini nanti harus disahkan Kak secara undang-undang.
07:13Karena memang yang terjadi di Indonesia saat ini undang-undangnya ada Kak untuk mengatur ini.
07:18Dan sah kalau secara undang-undang.
07:19Tapi ingat seperti yang Immanuel Khan pernah katakan kan.
07:23Hukum itu harus berdasarkan keadilan.
07:26Yang kita pertanyakan ini berdasarkan keadilan gak tunjangan-tunjangan ini semua?
07:30Kalau kita rasa sih tidak ya.
07:32Karena tidak merepresentasikan kondisi masyarakat saat ini.
07:35Dan aku sempat berdiskusi Kak.
07:37Jadi banyak sekali Kak tunjangan-tunjangan yang masyarakat itu gak tahu.
07:41Contoh.
07:42Dulu tapi ini udah digagalkan ya.
07:43Dulu pernah ada Kak tunjangan bahwa DPR itu mereka boleh dapet asuransi kesehatan ke luar negeri.
07:53Berobatnya boleh ke luar negeri.
07:54Jadi bisa ke Singapura kemana-mana.
07:56Dan itu bisa perawatan.
07:58Bisa macem-macem.
07:59Maksudku ini untungnya udah berhasil digagalkan ya.
08:03Aku juga dapet setelah berbincang gitu.
08:05Dengan salah satu anggota parlemen.
08:07Jadi banyak sekali Kak itu Kak.
08:09Tunjangan-tunjangan yang kita gak tahu sebenarnya gitu.
08:12Rapat, konsumsi, seremoni.
08:14Kalau kita lihat itu kan kadang-kadang rapat.
08:15Ada tarian daerah.
08:17Ada ini.
08:18Pokoknya seremoni gitu kan.
08:19Terus konsumsi, makan, snack.
08:22Nah perjalanan, nah perjalanan ke luar negeri pun misalkan ya Kak.
08:27Itu kan sudah muncul bukti-buktinya di sosial media.
08:31Bagaimana mereka melakukan perjalanan ke luar negeri untuk program-program yang gak jelas apa impactnya.
08:36Dan apalagi ditambah dengan sekarang kita aja bisa zoom nih.
08:39Masa iya butuh sebenarnya gitu dengan informasi yang seperti ini.
08:42Jadi bukan cuma, jadi jangan sampai fokus kita itu dihabiskan kepada tunjangan-tunjangan yang kecil-kecil hanya berapa juta, berapa juta, berapa juta kan.
08:53Tapi kita mau lihat keseluruhan dan transparansi dari semua anggaran ini sebenarnya untuk apa.
09:00Gitu kan.
09:00Itu kan ada Kak, anggaran-anggaran untuk mengeluarkan undang-undang kan.
09:04Untuk mereka bekerja, mengeluarkan undang-undang dan lain sebagainya.
09:07Lah RUU perampasan aset sampai sekarang udah bertahun-tahun gak dilegalisasi kok.
09:11Jadi itu anggarannya buat apa gitu.
09:13Jadi itu Kak, yang kita mau tuh transparansi besar-besaran ya.
09:16Jadi bukan cuma menghapus satu, dua, itu gak menyentuh akar dari permasalahan.
09:23Oke, tapi kalau misalnya bentuk transparansi yang sekiranya udah ada di bayangan teman-teman ini,
09:28apa sekiranya bentuk transparansi yang bisa dilakukan oleh DPR dalam rangka untuk memperlihatkan benar-benar gitu ya.
09:35Uang kita, uang yang dibayar oleh rakyat itu digunakan untuk apa saja.
09:39Kira-kira cara atau prosesnya seperti apa?
09:42Ya kalau seperti di negara-negara lain Kak, anggaran pemerintah itu bisa diakses secara live.
09:48Dan kita juga punya Kak, undang-undang di Indonesia.
09:50Kalau kita mau minta untuk data, untuk lihat anggaran,
09:55harusnya bisa dalam 10 hari kerja gitu kan.
09:57Tapi kan itu kan sesuatu yang harus masyarakat yang minta.
10:01Nah, kalau di luar negeri itu Kak, semua kan ditampangkan secara live, bisa di-download, bisa dilihat anggarannya untuk apa aja.
10:09Dan anggaran itu bukan cuma sekedar Excel spreadsheet ya, yang oh ini adalah segini.
10:14Tapi ada penjelasannya Kak, setiap detail bagiannya itu harus ada penjelasan.
10:19Dan di tengah kisru yang seperti ini, harusnya mungkin dari Kementerian Keuangan atau dari DPR sendiri ya,
10:27mereka harus memberikan penjelasan Kak, ini kita berikan untuk ini, ini, ini, ini, ini, dengan hitungan dan logika seperti ini.
10:34Karena kemarin, aku juga lumayan menyayangkan ya, ada kata-kata dari Parlemen Pasya Ungu waktu itu.
10:41Sorry, si Git siapa gitu kan, Pasya Ungu lah ya, dia berkata bahwa ya itu semua kan ada hitung-hitungannya.
10:49Nah, hitung-hitungan siapa? Adil nggak hitung-hitungan tersebut gitu kan?
10:54Setuju nggak rakyat dengan hitung-hitungan tersebut gitu?
10:56Jadi, DPR dan pemerintah tidak bisa lagi bertingkah seperti kita ini adalah monarki gitu.
11:04Dimana mereka bisa punya keputusan sendiri, mereka ngerasa di atas, mereka ngerasa apapun itu ya keputusan mereka.
11:11Karena mereka udah dipilih dan rakyat tidak berhak tahu gitu loh Kak.
11:14Oke, berarti memang tuntutan terkait dengan penghapusan tunjangan-tunjangan untuk anggota DPR
11:21yang dirasa tidak adil bagi rakyat itu harus diputuskan dalam waktu dekat ya Kak, karena menjadi tuntutan yang dalam jangka pendek begitu ya.
11:31Itu terkait dengan bersamaan dengan pidato presiden kan kemudian sebelum dan setelahnya juga dari pihak Partai Nasdem dan juga Partai PAN ya.
11:40Sudah mengeluarkan statement kalau mereka menonaktifkan kader-kadernya.
11:46Ini ada 4 kader kurang lebih, 2 dari Nasdem dan 2 dari PAN yang problematik.
11:51Dirasa oleh rakyat ini problematik dan dinilai menghina rakyat begitu.
11:56Nah, apakah statement dari Partai itu sudah cukup bagi teman-teman di pergerakan atau butuh diperjelas lagi?
12:06Betul.
12:08Di kondisi yang sangat genting seperti ini ya, segala komunikasi itu harusnya disampaikan dengan sangat jelas
12:14dan tidak menciptakan adanya diskusi-diskusi yang tidak perlu lagi di masyarakat.
12:19Karena itu bahaya kalau ada diskusi-diskusi yang tidak perlu lagi kesimpang siuran menyebabkan masyarakat makin marah, makin kesel, makin murka, dan lain sebagainya.
12:28Mereka harus bisa memahami kondisi psikologis masyarakat sekarang itu kita sudah stres berat, tertekan dengan semua ini.
12:35Jadi kita perlu ditenangkan dengan sesuatu yang jelas gitu.
12:39Nah, yang aku hargain lagi ya Kak, setiap ada progres, kita harus menghargai itikat progres itu, itikat baik itu.
12:45Aku menghargai sekali, mereka sudah akhirnya mau mengambil aksi dalam mencopot gitu.
12:52Walaupun banyak juga kritik aku terhadap ini gitu ya.
12:57Maksudnya yang pertama, kenapa lama banget?
13:00Kenapa harus nunggu sampai udah masyarakat, udah terblow up dan mereka-mereka ini sempat bikin klarifikasi juga Kak.
13:08Dan klarifikasinya blunder lagi gitu kan.
13:11Terus gitu kan, terus masyarakat digoreng terus dengan informasi-informasi yang nggak bener ini gitu.
13:18Akhirnya, bahkan sampai terjadi penjarahan, itu kan sangat disayangkan Kak.
13:22Karena mereka gagal mengambil langkah tegas dan cepat gitu.
13:27Untuk melindungi mantan-mantan karyawan mereka sendiri sebenarnya menurutku.
13:33Berarti dari Kak Salsa, bisa melihat kalau penjarahan yang kita lihat terjadi di beberapa rumah anggota DPR ini,
13:42juga karena respons dari masyarakat atas mereka-mereka ini yang tidak merespons dengan benar.
13:47Begitu?
13:48Iya Kak, sangat.
13:49Maksudnya gini ya, kita tidak membenarkan Kak, namanya penjarahan.
13:53Karena secara keadilan, kita nggak tahu Kak, harta mana yang telah didapatkan secara legal, secara baik-baik, secara halal,
14:05harta mana yang didapatkan oleh tidak secara legal.
14:08Masyarakat kan nggak tahu Kak, jadi kita nggak bisa membenarkan aksi seperti ini gitu.
14:13Tapi seaku memahami, sangat memahami, kenapa masyarakat sampai melakukan hal itu.
14:20Sekarang, saat udah adanya Kak, kesenjangan sosial yang sangat tinggi,
14:25antara orang-orang elit di Indonesia, baik mereka duduk di parlemen ataupun enggak,
14:30dengan masyarakat, itu kan menciptakan amarah Kak.
14:33Makanya kesenjangan sosial itu tidak boleh,
14:36kalau kita belajar dari sejarah-sejarah yang lalu, selalu menyebabkan akhirnya chaos Kak,
14:40kalau kesenjangan sosial itu terlalu tinggi gitu.
14:42Karena ada kecemburuan, kemarahan, amarah gitu kan, kekecewaan terhadap situasi hidup yang dirasakan oleh masyarakat,
14:52sementara si elit-elit ini, mereka duduk di sana dengan petantang-petenteng,
14:57dengan memamerkan, wah lihat nih motorku warna-warni, lihat nih mobil sportsku, lihat nih segala ini.
15:03Nah, orang melihat itu kan bukannya seneng ya Kak,
15:07tapi maksudnya malah jadi kok bisa dia sekaya itu, dan dia punya power sebesar itu,
15:13tapi kita miskin terus.
15:15Nah, itu kan udah tertanam lama Kak, kemarahan-kemarahan itu,
15:18ditambah lagi dengan perilaku-perilaku yang menghina terhadap masyarakat kan.
15:23Semakin lagi mereka marah gitu kan.
15:25Nah, di saat masyarakat berusaha mengeluarkan aspirasinya secara profesional, secara baik gitu ya,
15:31secara legal gitu ya, tidak didengar lagi gitu.
15:36Nah, terus saat masyarakat menuntut kita mau ada RUU perampasan aset,
15:39itu kan adil Kak, kalau RUU perampasan aset mereka akan melihat kan,
15:43mana yang memang hartanya tidak dapat secara legal,
15:46dan mana yang memang sebelumnya, dari sebelum-sebelumnya mereka memang sudah punya,
15:49mungkin sebagai pengusaha, sebagai artis, dan lain sebagainya kan.
15:52Jadi, itu juga dibiarkan gitu.
15:55Nah, jadi saat negara sudah gagal memberikan keadilan, kepastian hukum,
16:02akhirnya dengan kemarahan tadi gitu kan,
16:04akhirnya masyarakat ngambil main hukum sendiri gitu.
16:08Nah, itu yang sebenarnya dari kemarin itu,
16:10aku mencoba mengedukasi atau mencoba menyampaikan pendapat
16:15bahwa kesenjangan sosial itu bahaya,
16:17dan kelambatan kalian ini, ini marah, orang udah marah cepetan gitu.
16:22Makanya segera sahkan RUU perampasan aset,
16:24karena itu akan bisa membuat meredakan gitu loh Kak,
16:27amarah-amarah dari masyarakat gitu.
16:28Karena sebenarnya walaupun gimana ya Kak,
16:30aku kan tidak menyetujui apa yang mereka katakan.
16:34Tapi kan mereka juga manusia Kak,
16:36dan aku punya empati juga gitu.
16:38Aku juga tahu mungkin ada harta-harta yang mereka dapat dari jauh,
16:41dari sebelum mereka menjadi anggota DPR seperti artis-artis gitu kan.
16:45Mungkin ada beberapa Kak yang mereka dapat sebelum gitu kan.
16:48Tapi kan akhirnya semuanya jadi terjadi seperti ini gitu loh.
16:51Nah itu jangan disalahkan lagi ke semua salah masyarakat lagi.
16:55Selalu masyarakat yang disalahkan tanpa ada refleksi gitu ya Kak.
17:00Kenapa, apa akar masalah semua ini terjadi?
17:03Iya.
17:04Tapi apakah itu juga berlaku soal adanya,
17:07kan kita lihat juga kemarin di beberapa unjuk rasa,
17:10ada aksi yang jadinya menjadi rusuh,
17:12menjadi ricu,
17:13dan juga adanya pembakaran-pembakaran fasilitas umum,
17:16yang kemudian itu di-mention kembali untuk mengambil tindakan tegas dari aparat
17:22untuk mengambil tindakan tegas terhadap berbagai perilaku anarkis itu.
17:26Nah, kalau dari Kasasa dan teman-teman ya,
17:29yang terus menyuarakan soal tuntutan ini,
17:31apakah ini memang pure kemarahan warga,
17:34kemarahan rakyat,
17:35atau juga ada bercampur dengan agenda-agenda tertentu,
17:39untuk mengaktimasi aparat ini bisa memberikan represi yang lebih terhadap masa aksi?
17:47Nah, ya.
17:49Aku mau menjawab ini mungkin gini Kak,
17:51kita harus tahu sejarah Kak.
17:53Karena saat kita tahu sejarah ya,
17:54kita bisa melihat pola pengulangan gitu kan.
17:57Dan aku lumayan suka nonton dokumenter,
18:00baca-baca buku,
18:01dan nggak cuma buku Indonesia,
18:03tapi juga karena kan dulu sempat disensor kan,
18:05baca-baca juga buku dari luar-luar gitu.
18:07Dan itu banyak, Kak, bukti.
18:09Penjara yang menunjukkan di video-video,
18:12bahwa penjarahan dulu yang terjadi di tahun 98,
18:15itu ada provokatornya.
18:17Jadi secara terstruktur,
18:18ada orang yang berpenampilan mirip-mirip gitu ya,
18:22datang ke dalam mal,
18:23mereka menjarah,
18:24terus habis dijarah,
18:25ditaruh barangnya di luar.
18:27Tapi mereka sambil bilang ke masa,
18:29ayo jarah-jarah.
18:30Nah, karena masyarakatnya pada kesulitan dan kemarahan tadi itu kan,
18:34mereka masuk ke dalam, Kak.
18:35Begitu masuk ke dalam, dikunci itu moralnya.
18:37Maksudnya kan berarti memang,
18:39kita nggak bisa serta-merta menyalahkan,
18:43ini pasti pemerintah,
18:44atau ini pasti masyarakat gitu.
18:46Karena kalau menurutku ya, Kak,
18:47secara logika gini,
18:49masyarakat kita susah ya, Kak.
18:50Dan aku masih berkata begini tuh,
18:52karena itu sudah ada statistiknya dari World Bank kan.
18:5568 persen,
18:56masyarakat Indonesia masih hidup di bawah 8 USD per hari.
19:00Dan itu dikatakan,
19:01kalau standar dunia adalah miskin.
19:03Maksudnya mayoritas kita tuh masih susah gitu, Kak,
19:06secara ekonomik gitu.
19:07Dan saat masyarakat susah, Kak,
19:09siapa sih yang mau beli bensin?
19:12Duit dari mana untuk beli bensin?
19:13Apa nggak lebih baik untuk beli beras?
19:15Nggak lebih baik buat beli yang lain gitu kan?
19:17Secara survival aja,
19:18itu udah nggak masuk akal, Kak.
19:20Kedua,
19:21kalau mereka ngebakar fasilitas,
19:23kayak ngebakar halte,
19:24ngebakar kayak gitu-gitu kan,
19:26yang naik fasilitas itu siapa mereka lagi?
19:28Maksudnya mereka mau menyulitkan diri sendiri yang sudah sulit gitu.
19:31Secara logika,
19:32itu nggak masuk akal, Kak,
19:33di kepalaku gitu ya.
19:34Untuk masyarakat mau menghancurkan fasilitas.
19:37Ketiga,
19:37yang kita perangkan adalah korupsi.
19:40Dengan rusaknya fasilitasi-fasilitasi,
19:42kalau budaya-budaya pemerintahan masih korup ya, Kak,
19:45berarti kan akan ini jadi bahan lagi kan,
19:48untuk bisa jadi korupsi gitu.
19:49Nanti memperbaikinya apa.
19:51Dan nggak mungkin, Kak,
19:52dari ketiga alasan ini menurutku udah nggak masuk akal gitu.
19:54Untuk masyarakat mau bertindak anarkis.
19:57Tapi aku paham ada amarah yang sangat besar gitu.
20:00Nah,
20:01tapi aku juga nggak bisa bilang ini pasti pemerintah gitu loh, Kak.
20:04Nah,
20:04itu yang bahaya di situ, Kak.
20:06Karena kita nggak tahu ini kepentingan siapa.
20:09Mereka-mereka yang anarkis ini sedang mewakili kepentingan siapa.
20:12Itu yang kita nggak pernah tahu.
20:13Makanya,
20:14untuk meminimalisir adanya adu domba,
20:18meminimalisir adanya amarah,
20:20pemerintah harus tegas,
20:21segera menjalankan aspirasi-aspirasi.
20:23Jadi,
20:24masyarakat semakin tenang,
20:26dan kalau ada provokator-provokator di luar,
20:28kita tahu itu bukan kita.
20:30Karena kita sudah sejalan dengan pemerintah gitu kan.
20:33Karena mereka sudah mau mewujudkanlah itu loh, Kak.
20:36Persatuan itu lagi yang harus sebenarnya kita gandeng.
20:38Dan itu cuma bisa terjadi apabila pemerintah mengambil aksi tegas.
20:42Dan menjalankan aspirasi-aspirasi yang kita tuntut.
20:44Oke.
20:45Iya, berarti memang benar kalau misalnya kemarahan masyarakat saat ini,
20:50yang kita juga nggak bisa tuding ini atas kepentingan apa dan dari siapa saja,
20:54tapi memang kemarahan masyarakat itu valid gitu ya,
20:57Kak Salsa sekarang ya.
20:59Jadi memang dibutuhkan langkah konkret dari pemerintah jelas untuk menjawab tuntutan-tuntutan itu.
21:05Apalagi sekarang sudah dibikin sangat mudah ya, Kak,
21:08untuk mereka bisa mengakses langsung juga tuntutan rakyat.
21:12Sebenarnya apa yang dimau sama rakyat, apa yang menjadi utama dari rakyat dalam jangka pendek maupun jangka panjang ini.
21:18Nah, itu dari sisi pemerintah.
21:19Tapi kalau misalnya Kak Salsa bisa berikan pesan gitu ya,
21:24untuk teman-teman nih yang ada pergerakan di Indonesia,
21:27teman-teman yang masih turun ke jalan hari ini juga di beberapa daerah,
21:30masih ada teman-teman yang turun ke jalan,
21:33apa kira-kira catatan bagi kita supaya bukan untuk menutup suara kita,
21:38atau untuk mengecilkan suara kita,
21:40tapi justru untuk bisa suara kita ini terdengarnya lebih jelas
21:44dan lebih lantang lagi dengan cara yang bisa masuk ke Bapak-Ibu di pemerintahan ini.
21:51Ya, sebenarnya di sini aku nggak punya kapasitas untuk menasehati
21:56orang yang aksinya pun tidak aku lakukan, Kak.
21:59Mungkin aku baru bisa ngomong kalau aku memang ada di jalan dengan mereka gitu ya,
22:03tapi dengan penuh kasih sayang, empati, dan rasa cinta, dan rasa bangga,
22:10dan rasa salut terhadap pemuda-pemuda dan semua lapisan masyarakat yang mau pergi ke sana,
22:16aku hanya ingin mereka menjaga aja, Kak, dirinya.
22:19Jangan sampai membahayakan diri sendiri,
22:21jangan sampai karena negara ini butuh mereka yang lantang-lantang seperti itu,
22:27yang peduli dengan masyarakatnya gitu kan,
22:30dan mereka pun masih dibutuhkan keluarganya,
22:34mereka, kita butuh mereka gitu.
22:36Jadi aku cuma dengan kasih sayang,
22:38aku cuma please jaga diri aja gitu,
22:40dan jangan sampai terprovokasi aja sih, Kak,
22:45karena yang aku takutkan itu kejadian 98 bisa berulang ya,
22:48maksudnya ada penyerangan terhadap minoritas dan lain sebagainya,
22:51tapi aku rasa generasi kita ini berbeda, Kak.
22:54Generasi kita ini, kita lebih sensitif terhadap keadilan,
22:58kita lebih sensitif terhadap kemanusiaan,
23:00kita lebih tidak mudah dibodoh-bodohi gitu.
23:03Jadi menurutku yang penting take care aja,
23:06take care dirinya aja gitu,
23:07dan apapun yang kira-kira bisa membahayakan diri,
23:10jangan lakukan gitu.
23:11Misalkan kayak tadi ini, Kak, mau menjarah gitu kan,
23:15siapa tahu itu bisa membahayakan diri,
23:16karena nanti mungkin akan dikejar lagi,
23:18mereka lagi yang akan masuk penjara,
23:20yang akan sulit lagi,
23:21jadi take care aja, cuma itu, Kak.
23:23Karena aku tidak berhak,
23:25dan aku tidak menjalankan sebagai contoh ya,
23:30karena aku tidak di jalan gitu.
23:32Aku berbicara kan gampang gitu,
23:33maksudnya di social media dan lain sebagainya gitu,
23:35mereka jauh lebih berani dibandingkan aku.
23:38Oke, berarti memang semua punya perannya masing-masing ya,
23:42karena teman-teman yang sampai dengan saat ini
23:45masih turun ke jalan, masih menyuarakan,
23:48pun juga ada teman-teman seperti Kak Salsa dan teman-teman lainnya,
23:52dengan mungkin privilege dengan followers yang banyak,
23:55dengan teman-teman yang banyak bisa melihat postingannya,
23:59begitu ya.
24:00Ada pesan nggak untuk teman-teman,
24:02mungkin sesama content creator,
24:04atau sesama orang-orang pegiat social media, Kak Salsa?
24:08Ya, aku sebenarnya cukup terharu ya, Kak,
24:11karena kemarin itu waktu kita mau membentuk
24:14yang 17 plus 8 tuntutan itu,
24:17tiba-tiba aku dihubungin sama Jerome Pauline,
24:21dan sama banyak lagi sama teman-teman pemuda-pemuda
24:24di Indonesia, content creator yang lainnya gitu ya,
24:26dan Kak, aku ini tidak lahir dari seseorang
24:30yang tadinya influencer lifestyle atau influencer,
24:34aku bukan dari background itu gitu loh,
24:35jadi aku tidak ada koneksi sama sekali dengan teman-teman ini gitu,
24:39nggak kenal sama sekali gitu dengan teman-teman ini gitu ya,
24:42tapi ternyata mereka langsung merangkul gitu,
24:45ayo kita sama-sama,
24:47dan itu mereka udah telponan selama 3 jam, Kak,
24:51jadi aku join itu,
24:52dan mereka udah masukkan ternyata tuntutan aku di dalamnya,
24:54dan mereka udah melaksanakan diskusi dan rapat
24:57dengan badan-badan dari bagian-bagian dari masyarakat yang lain gitu,
25:02jadi aku datang itu sudah ada draft, Kak, gitu,
25:05jadi aku cuma,
25:06wah gitu ya ternyata udah jadi,
25:08cuma kita saling diskusi untuk gimana ngefinalisasinya,
25:12mungkin kita juga berdebat juga,
25:14berdebat tuh nggak harus berantem ya,
25:15berdebat itu kan ada 2 opini yang berbeda,
25:19dan kita diskusikan gitu,
25:20kita berdebat tentang RU perampasan aset itu,
25:23harusnya jangka pendek atau jangka panjang, gitu,
25:25nah itu kalau di aku,
25:27aku pengennya jangka pendek,
25:28tapi ada yang bilang,
25:29dan lebih berpengalaman dari aku bilang,
25:31tapi ini kayaknya susah kalau jangka pendek,
25:33karena harus ada apa-apa gitu kan,
25:34nah itu aku kayak oke oke,
25:36lebih tahu,
25:36karena lebih orang lapangan, gitu,
25:38nah menurutku animo yang seperti ini luar biasa ya, Kak,
25:43jadi ini juga jadi aku harap perubahan di Indonesia,
25:47jadi untuk anak-anak muda generasi ke depan,
25:50kita itu tidak disibukan untuk ngomong-ngomong gosip artis,
25:53ngomong-ngomong kehidupan-kehidupan pribadi dan personal seseorang, gitu ya,
25:57tapi kita lebih,
25:58coba deh,
25:59kita lebih fokus kepada hal-hal yang bisa membangun hidup kita,
26:03dan membangun bangsa kita,
26:05hidup kita dulu ya, Kak,
26:06paling utama gitu,
26:07gimana kita selamat,
26:08kita makmur,
26:09kita sejahtera dengan cara yang baik,
26:11dan nanti kalau udah makmur,
26:12bantu juga bangsa kita, gitu,
26:13menurutku ini adalah gerakan yang bagus sih, Kak,
26:16karena pengamatan aku sebelum-sebelumnya yang ngelihat beberapa konten di Indonesia, gitu,
26:22banyak sekali yang memamerkan kehidupan kelas atas, gitu,
26:26kayak, wah gitu kan,
26:28yang mewah,
26:29yang serba,
26:30wah,
26:30yang serba,
26:31dan menurutku itu nggak realistis, Kak,
26:33karena masyarakat kita tidak hidup dengan cara yang seperti itu, gitu loh,
26:36dan budaya yang terus mempertontonkan seperti itu,
26:40itu budaya yang memibitkan,
26:42akhirnya korupsi-korupsi yang ada di Indonesia,
26:45kenapa?
26:45karena orang semua pengen kaya,
26:47dan pengen kayanya yang secara membabi buta,
26:49dan nggak peduli gimana caranya pengen kaya,
26:51yang penting,
26:53keren itu adalah dengan kaya,
26:55dengan bergaya,
26:56dengan hidup yang kayak gitu loh,
26:57jadi,
26:58kita udah itu mengikis, Kak,
27:00namanya nilai-nilai moral-moral,
27:02yang sebenarnya kalau hidup kita mau damai,
27:04itu ya moralnya baik,
27:06karena yang begitu-begitu,
27:07kan kita bisa lihat sendiri, Kak,
27:09bagaimana turbulansi hidup mereka,
27:10karena moral itu tuh,
27:13itu guide trail yang bisa kita jalankan,
27:15untuk menjalankan hidup yang tenang,
27:17yang baik,
27:17yang penuh cinta,
27:18yang damai,
27:19nah,
27:19aku harap,
27:20ke depannya,
27:21budaya ini juga perlahan berubah, Kak,
27:23gitu,
27:23jadi itu mungkin,
27:25apresiasi terhadap konten-konten creator,
27:27bagian-bagian dari masyarakat,
27:28juga sedikit kritik, Kak,
27:30tentang apa yang selama ini sudah jadi,
27:33budaya konten creator di Indonesia,
27:35gitu,
27:35karena itu kan udah terbentuk ya, Kak,
27:38sepertinya konstruksi di sosialnya itu sudah terbentuk,
27:41bagi masyarakat kok ternyata lebih asik,
27:43memperlihatkan hal-hal yang kita nggak bisa gapai,
27:47gitu,
27:47di masyarakat itu,
27:49nah,
27:50dan memang kita sendiri sekarang udah mulai melihat ya, Kak,
27:53bagaimana konten creator,
27:55saat akhirnya meng-call out,
27:56ada individu ataupun institusi itu,
28:00cenderung lebih gampang didengar,
28:02oleh pihak terkait,
28:04begitu ya,
28:05terakhir,
28:05aku lihat di postingan Kak Salsa,
28:08terakhir meng-call out PDIP,
28:10yang mau ditegaskan,
28:12Kak Salsa?
28:13Karena mereka ini paling lambat ya,
28:15maksudnya partai-partai yang lain kan sudah menonaktifkan,
28:18pagi ini juga,
28:19tadi aku bangun tidur,
28:20baca berita,
28:21Golkar pun sudah tuh, Kak,
28:22menonaktifkan,
28:24aku lupa namanya,
28:25nanti mungkin bisa dipotong ya,
28:26tapi Golkar sudah menonaktifkan,
28:28dan PDIP ini udah beberapa hari paling lambat mereka,
28:32dalam bertindak tegas,
28:33terhadap anggota-anggota parlemen,
28:36dan aku harap gini loh,
28:38nggak perlukan anggota parlemennya itu,
28:41harus kita naikkan lagi,
28:43satu persatu,
28:43karena aku juga punya kekhawatiran, Kak,
28:45aku takut kalau aku menaikkan nama tertentu,
28:48padahal ada kemarin tuh,
28:50yang udah dikritiki dan nantang tuh ada,
28:51tapi aku nggak naikin,
28:52karena aku takut keselamatannya dia, gitu loh,
28:55aku takut melindungi keselamatannya dia,
28:57takutnya nanti masyarakat marah,
28:59dan lain sebagainya,
29:00dia dapat impact yang nggak baik,
29:01nah, tapi akunya sudah menahan berdasarkan moralku,
29:06kok ini yang harusnya punya kekuasaan,
29:09dan harusnya merasa paling malu,
29:11malah paling lambat, gitu,
29:13dan menurutku ini juga,
29:14untuk yang partai-partai lain ya,
29:16kalian juga harus ngeliat itu di social media,
29:19siapa aja yang namanya disebut-sebut oleh masyarakat,
29:20karena banyak misalkan dari PDIP itu,
29:24kalau nggak salah ada ibu kerudung merah, gitu,
29:26aku lupa namanya siapa, gitu kan,
29:28atau ada juga yang siapa itu,
29:30anggota DPR yang paling muda,
29:32siapa namanya yang dia bilang,
29:33nggak usah ya demo-demo,
29:35yang penting kita berdiskusi aja,
29:36sekarang dia mana?
29:37Ada diskusinya, gitu kan,
29:39nah, banyak tuh, Kak, yang itu,
29:41dan itu kan nggak perlu dong,
29:42harus kita up satu-satu,
29:43karena aku tidak mau membahayakan mereka, gitu loh, Kak,
29:45tapi harusnya partai itu bertindak proaktif,
29:49dan nggak harus diamuk dulu sama masyarakat,
29:53baru mereka ngambil tindakan, gitu,
29:55tapi oke lah,
29:56mungkin PDIP punya pertimbangan sendiri, Kak,
29:59yang kita nggak tahu apa pertimbangan itu,
30:01tapi aku akan kejar sampai orang-orang ini dipecat,
30:05dan PDIP,
30:06kalian itu sedang mempertaruhkan elektabilitas kalian di tahun 2029,
30:11semakin kalian nggak tegas,
30:13semakin lama kalian ngambil aksi,
30:15itu kepercayaan masyarakat akan semakin terus-terus-terus menurun,
30:21apalagi sekarang Ketua DPR,
30:22itu kan dari PDIP, kan,
30:24dan pidato-pidato yang diberikan oleh Ketua DPR itu sangat disayangkan,
30:28sangat normatif,
30:28sangat nggak jelas,
30:29sangat ngawang, gitu kan,
30:31ya saya mendengar, saya ini,
30:33tapi nggak ada konkret aksi nyata, gitu,
30:35dan ini masih terlihat juga nih di partainya,
30:38masih nggak ada konkret aksi nyata, gitu,
30:40jadi aku harap selesaikan,
30:43ambil langkah tegas,
30:44dan menurutku PDIP masih punya kesempatan, Kak,
30:47maksudnya masih punya kesempatan,
30:48yang kemarin-kemarin ini banyak yang blunder nih,
30:51blunder dalam arti yang tidak jelas,
30:53apa arti dinonaktifkan,
30:55karena kan itu muncul banyak pertanyaan dari masyarakat,
30:57kan, apakah masih dapat gaji,
30:59apakah masih ini,
31:00apakah nggak aktif di DPR,
31:01atau juga di partai politik,
31:02nah, PDIP,
31:05kita nggak harus jadi yang paling cepat ya,
31:07karena kadang-kadang bagus untuk kita observasi dulu,
31:09situasi,
31:09terus kita ambil yang paling bagus, gitu kan,
31:11nah, mungkin,
31:13aku harap kemunculan mereka ini yang paling bagus,
31:15dengan cara mungkin,
31:16memecat lebih banyak yang nggak kredibel,
31:18dengan cara mungkin,
31:20lebih proaktif,
31:21jadi bukan cuma nama-nama yang disebut rakyat,
31:23tapi mereka lihat sendiri evaluasinya, gitu kan,
31:25dan juga dengan cara komunikasi yang sangat jelas,
31:29transparan,
31:30yang tolong dipikirkan,
31:32apakah ini akan ada pertanyaan dari masyarakat,
31:34kalau ia jawab, gitu,
31:36itu sih,
31:36karena ini banyak banget yang sangat,
31:38apa ya,
31:39ngambang, gitu,
31:40pernyataan-pernyataannya,
31:41oke,
31:42berarti seperti,
31:43aku kutip dari yang dibilang sama Kak Salsa juga adalah,
31:46save the best for the last,
31:47kita berharapnya memang benar-benar,
31:51yang terakhir nantinya bisa memberikan gebrakannya,
31:53yang luar biasa,
31:55yang seperti apa yang diminta rakyat,
31:57begitu ya,
31:57yang rakyat 10 dinget plus, kan,
31:59wah gila nih,
32:00maksudnya itu kan untuk kepentingan mereka sendiri,
32:03gitu kan Kak,
32:04oke,
32:04berarti kita cuma bisa menunggu nih ya,
32:06Kak Salsa dalam beberapa hari ke depan,
32:08apakah nanti ada mungkin partai-partai politik lain juga,
32:11yang ikut mengambil langkah untuk benar-benar tegas,
32:15gitu,
32:15terhadap kader-kadernya,
32:16mungkin juga,
32:17ya,
32:18udah nggak kompeten sama rakyat,
32:20terakhir,
32:21Kak Salsa,
32:21apakah sudah ada dari Kak Salsa dan teman-teman yang lain,
32:25apakah sudah ada mendapat undangan untuk berdialog langsung,
32:28mungkin dengan istana,
32:29ataupun dari pihak DPR?
32:32Ya,
32:32kalau dari aku sendiri belum ya,
32:34Kak,
32:34karena mungkin juga,
32:35mungkin ada jarak jauh,
32:36apa gimana,
32:37dan lain sebagainya,
32:38tapi,
32:38kalau aku sih nggak masalah ya,
32:40Kak,
32:40aku nggak menuntut suara kulah yang terbesar,
32:43nggak,
32:43maksudnya tuntutan kan sudah disampaikan,
32:45siapapun yang mau berbicara tentang tuntutan itu,
32:47sudah bisa merepresentasikan gitu loh,
32:49Kak,
32:49dan,
32:50tadi pagi juga aku cek sama teman-teman yang lain,
32:53yang kita bersama-sama buat tuntutan,
32:54belum ada juga,
32:55yang ternyata diundang gitu,
32:57untuk berdialog,
32:57jadi,
32:58apakah mungkin sedang direncanakan,
33:01pelaksanaannya,
33:02atau gimana,
33:02kita nggak tahu,
33:03tapi semoga secepat mungkin,
33:06dan aku harap pemerintah akan bisa sangat selektif memilih orang-orang yang akan dimasukkan ke dialog itu,
33:12maksudnya selektif itu gini,
33:14orang-orang yang punya latar belakang yang tepat,
33:17yang punya kredibilitas yang tepat,
33:19maksudnya mungkin udah ada profesional sebelumnya,
33:22mereka secara berpendidikan itu tahu isu yang sedang terjadi,
33:25punya kepedulian dan empati yang sama gitu,
33:28jangan sampai yang diundang itu adalah orang-orang itu lagi gitu,
33:33gitu,
33:33jadi pemerintah ini harus bener-bener saat ini mengubah mindset sih,
33:37ya gimana,
33:38ini kak yang terjadi,
33:39kalau sudah dikritik begitu lama tidak bisa berubah,
33:41sesuatu saat akan ditampar gitu,
33:43karena memang hidup seperti itu,
33:44kalau kita dikasih pelajaran,
33:45kita nggak berubah,
33:46nggak berubah,
33:46lama-lama dijatuhin sama kehidupan kan,
33:48nah,
33:49mereka sudah ada di titik ini,
33:50jadi,
33:51mereka harus mengubah segala cara-cara pendekatan mereka dalam menyelesaikan masalah,
33:56gitu,
33:57nah,
33:57dengan cara,
33:58coba deh,
33:59didengar,
33:59dilihat di sosial media,
34:01siapa-siapa orang-orang yang kira-kira memang mewakili masyarakat,
34:06dilihat juga siapa selama ini aktivis-aktivis yang sangat kredibel,
34:11siapa yang berpendidikan yang bisa,
34:12siapa yang punya profesionalisme yang bisa diajak untuk berdialog itu sendiri,
34:18gitu ya kak,
34:18dan semua mata bertuju sekarang kepada pemerintahan,
34:25jadi langkah-langkah yang tidak sensitif,
34:28langkah-langkah yang tidak tepat sasaran,
34:32wah,
34:32itu bisa menggoyahkan negara kita kak,
34:35setelah ini,
34:35gitu,
34:36ya,
34:37berarti memang,
34:38selain tuntutan-tuntutan yang sudah diberikan sama rakyat,
34:41rakyat terus melihat setiap harinya,
34:44langkah apa yang akan diambil oleh pemerintah,
34:48sebagaimana sensitifitas mereka dan kepekaan mereka terhadap rakyat,
34:52itu juga yang menjadi poin penting,
34:54yang harus diperhatikan oleh pemerintah,
34:56dalam menanggapi segala isu yang sedang beredar saat ini,
35:00Kak Salsa,
35:00Kak Salsa ada lagi yang mau disampaikan?
35:04Udah sih kak,
35:05aku harap semoga tuntutan sudah keluar,
35:08mereka punya deadline,
35:09gitu kapan,
35:10dan saat ini,
35:12pemerintah,
35:14kalian sudah tidak bisa lari lagi,
35:16udah usaha mau kayak gimana,
35:18mungkin juga bukan dari kalian,
35:19kita nggak tahu ya,
35:20tapi usaha untuk membungka,
35:22menutup,
35:22buzzer,
35:23berkeliaran,
35:24gitu kan,
35:24untuk bilang kita semua harus berhenti berbicara,
35:26dan lain sebagainya,
35:27itu usaha yang sia-sia,
35:33nggak usah menghabiskan energi di tempat-tempat yang tidak tepat,
35:37gitu,
35:37jadi habiskanlah energi,
35:40sebisa mungkin dari gaji-gaji kalian yang selangit itu,
35:43dari fasilitas-fasilitas kalian yang luar biasa itu,
35:46gitu kan,
35:48buktikan bahwa kalian masih bisa bekerja,
35:52buktikan bahwa kalian masih bisa pantas dipercaya oleh rakyat,
35:57karena rakyat sudah dikecewakan lama ya kak,
35:59nah,
36:00ini sudah dikasih deadline yang,
36:01eh gitu kan,
36:02yang sudah bersatu rakyatnya,
36:04buktikan,
36:05itu semua,
36:06itu sih kak saranku,
36:07dan jangan lagi cari kambing hitam,
36:10gitu,
36:10maksudnya ini kan kayaknya,
36:12oh ini semua terjadi yang salah karena siapa,
36:16yang salah karena ini,
36:17yang salah karena ini,
36:18yang salah karena itu,
36:19gitu kan,
36:19jangan lagi cari kambing hitam,
36:21cari akar masalah,
36:23dan kalau kalian tidak buruk muka cermin di belah,
36:26akar masalah itu adalah semua dari kalian sendiri,
36:29jadi lihat itu apa akar masalahnya,
36:31perbaiki,
36:33gitu,
36:34itu aja sih kak,
36:35ya,
36:35kita terus kawal bersama ya,
36:37Kak Salsa,
36:38walaupun Kak Salsa jauh di sana,
36:40tapi sepertinya,
36:41terus masih aktif begitu ya,
36:43untuk mengikuti apa yang terjadi di Indonesia saat ini,
36:47kita sama-sama terus berharap akan ada benar-benar penyelesaian yang terbaik,
36:50dari pemerintah kepada rakyat,
36:53untuk terus menaikkan asas keadilan itu,
36:55bagi masyarakat yang sekarang ini terus digaung-gaungkan oleh rakyat,
36:59dan yang menjadi catatan juga,
37:01tidak ada rakyat yang menginginkan kerusuhan,
37:03tidak ada rakyat yang menginginkan kesusahan di tengah kondisi kita saat ini,
37:08jadi pastikan juga seperti yang sedang digaungkan di media sosial saat ini,
37:13warga jaga warga,
37:14sipil jaga sipil,
37:15semuanya kita mau sama-sama menjaga Indonesia ini,
37:18supaya apa yang terbaik bagi Indonesia saat ini.
37:23Terima kasih.
37:24Kak Resalonika,
37:27satu lagi aku mau sampaikan,
37:28aku terima kasih sekali sangat amat terhadap Kompas TV,
37:32dan kakak,
37:32dan teman-teman jurnalis lainnya,
37:34yang sudah benar-benar independen,
37:36dan jujur terpercaya ya,
37:38di tengah situasi seperti ini,
37:40di tengah banyaknya media dibungkam,
37:42kalian masih tetap berpegang teguh terhadap prinsip jurnalisme,
37:46dan itu aku ngomongnya merinding ya,
37:48dan sangat kayak terharu,
37:50dan salut banget sama Kompas TV.
37:51Lanjutkan kak,
37:52good work-nya.
37:53Yes,
37:53terima kasih banyak Kak Salsa,
37:55untuk apresiasinya ya,
37:57juga apresiasi tinggi-tingginya juga,
37:59untuk teman-teman,
38:00seluruh teman-teman wartawan,
38:01yang ada di seluruh Indonesia,
38:03yang masih terus ikut menyuarakan,
38:06meliput,
38:08bahkan sampai ikut ke jalan juga,
38:10untuk terus memperlihatkan,
38:12apa yang sebenarnya menjadi tuntutan dari masyarakat ini,
38:15termasuk juga teman-teman yang,
38:16mungkin sekarang ada di luar negeri juga,
38:19seperti Kak Salsa yang lainnya,
38:20tapi terus ikut bersuara juga,
38:21untuk menggaungkan,
38:23apa yang sedang terjadi di Indonesia saat ini.
38:26Terima kasih.
38:26Sekali lagi Kak Salsa,
38:27untuk waktunya bersama Kompas TV,
38:29kita terus kawal,
38:30nantinya,
38:31seperti apa tuntutan dari rakyat ini,
38:33akan dipenuhi oleh pemerintah.
38:36Terima kasih.

Dianjurkan