- 7 minggu yang lalu
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00:00Menempat juga dikongsi.
00:00:30Hujan tak surutkan semangat pasukan untuk gladi kotor ubacara.
00:00:39Pedagang atribut merah putih ramai jelang hari ulang tahun Republik Indonesia.
00:00:48Di segmen akhir saya akan mengajak Anda untuk melihat seni wayang dari sampah plastik.
00:00:53Informasi selengkau dan pemirsa hanya di Halo Indonesia.
00:01:17Kita ke informasi pertama.
00:01:19Hujan yang mengguyur halaman Istana Merdeka Jakarta tidak menurutkan semangat pasukan untuk gladi untuk upacara hari ulang tahun ke-80 Republik Indonesia.
00:01:30Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengungkapkan Agota Pasgibraka sudah siap menjalankan tugas dan mereka perlu beradaptasi dengan lingkungan istana.
00:01:39Hujan yang mengguyur Istana Merdeka Jakarta tidak menurutkan semangat pasukan upacara untuk melaksanakan gladi kotor
00:01:52dalam peringatan hari ulang tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia yang dilakukan pada Selasa 12 Agustus 2025.
00:02:01Geladi ini dilakukan menyeluruh mulai dari kira pasukan hingga prosesi upacara bendera.
00:02:07Meski hujan deras mengguyur, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengungkapkan suasana gladi tetap berjalan dengan penuh hikmat.
00:02:16Prasetyo Hadi juga menekankan anggota Pasgibraka yang berlatih sudah siap menjalankan tugas.
00:02:41Namun mereka hanya perlu beradaptasi dengan suasana dan lingkungan Istana Merdeka.
00:02:48Beberapa waktu sebelumnya kan hati-hati juga sudah berlatih di bubur dan kita juga terus berkoordinasi untuk adanya perbaikan-perbaikan.
00:03:00Terutama dari sisi penampilan, kemudian kerabian, gerakan-gerakan PBB-nya, baris-barisnya itu.
00:03:11Nah tadi kami lihat sudah sesuai dengan yang kita harapkan.
00:03:17Hanya memang mungkin ya karena baru pertama kali mengindahkan lagi di istana ya ada beberapa yang agak masih krogi-krogi.
00:03:25Kalau pengalaman kami ini hanya karena belum terbiasanya.
00:03:29Tapi insya Allah dari sorot matanya hati-hati kita akan bisa tampil.
00:03:38Selama rangkaian gladi yang berlangsung hingga 14 Agustus 2025,
00:03:44akan terjadi penutupan jalan di sekitar Istana Merdeka.
00:03:48Dan pemerintah membuat rekaya selalu lintas di sekitar Harmoni, Monas, dan Jalan Medan Merdeka.
00:03:54Tim Liputan, DAE TV
00:03:57Bebersem memasuki musim kemarau, pemerintah mulai mendeteksi
00:04:03mendekati kasus kebakaran hutan dan lahan di wilayah berbagai Indonesia.
00:04:08Terutama di enam provinsi di Indonesia.
00:04:11Berespon situasi ini, Kementerian Kehutanan menggelar rapat koordinasi
00:04:14bersama Badan Nasional Penanggulangan Bejana dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
00:04:20untuk melakukan upaya penanganan karhutlah.
00:04:24Musim kemarau memicu kebakaran hutan dan lahan.
00:04:31Sejumlah wilayah seperti Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah,
00:04:37dan Kalimantan Selatan telah melaporkan terjadinya kebakaran.
00:04:41Pemerintah mencatat, dari Januari hingga 1 Agustus 2025,
00:04:46luas lahan terbakar mencapai 8.955 hektare.
00:04:51Perespon hal ini, Kementerian Kehutanan melakukan rapat koordinasi penanganan karhutlah
00:04:56bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.
00:05:02Menurut Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni,
00:05:05pemerintah tengah memfokuskan perhatian terhadap 6 provinsi
00:05:08yang menjadi lokasi kebakaran hutan dan lahan.
00:05:11Meski begitu, pemerintah mencatat penurunan signifikan
00:05:14luas kebakaran hutan dan lahan dalam 8 tahun terakhir.
00:05:18Hal ini berkat sinergi pemanfaatan teknologi bidang meteorologi
00:05:22dengan kekuatan pasukan dan armada pesawat pemadaman udara dan darat.
00:05:27Badan Nasional Penanggulangan
00:05:57Kenapa itu bisa turun? Turun.
00:05:59Karena tadi kita belajar dari kesalahan,
00:06:01belajar dari yang baik dari masa lalu,
00:06:04sehingga dihubungkan semua sendiri yang baik.
00:06:06Tapi tadi kami sepakat beratakan,
00:06:09berbicara kepada masyarakat,
00:06:12kepada Banyut, Bapak-Bapak Dam,
00:06:14Bapak-Bakak Mungga untuk tetap alat,
00:06:17hati-hati sampai akhir September.
00:06:19Karena cuaca hujan masih variatif ya,
00:06:23tapi sampai September saya kira,
00:06:25terutama di Biau, Kausel,
00:06:28di Kampen dan Kaubar ya,
00:06:29itu tetap harus hati-hati.
00:06:31Dan selesai selesai nanti ke Jawa Suci Hujana.
00:06:37Dalam kesempatan sama,
00:06:39Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana,
00:06:41Suharyanto, mengungkapkan,
00:06:43telah menurunkan sekitar 500 personel gabungan
00:06:46di setiap kabupaten kota terdampak.
00:06:48Mereka dilengkapi APD, pompa, selang,
00:06:52hingga fleksibel tank berkapasitas 5 ton
00:06:55untuk suplai air dari udara.
00:06:57BNPB juga mengerahkan 5 pesawat
00:06:59untuk operasi modifikasi cuaca di 6 provinsi,
00:07:0212 helikopter waterbombing,
00:07:04dan 10 helikopter patroli.
00:07:07Armada ini digirakan secara dinamis
00:07:09sesuai lokasi kebakaran,
00:07:10dengan prioritas wilayah yang sulit dijangkau
00:07:13oleh pasukan darat.
00:07:14Apabila awan hujannya tidak ada,
00:07:19tidak mungkin dipadamkan dengan
00:07:21operasi modifikasi cuaca,
00:07:24maka dipadamkan oleh satgas darat
00:07:26dan operasi waterbombing,
00:07:29helikopter waterbombing.
00:07:30Kadang-kadang apinya membakar di titik-titik
00:07:32yang satgas darat tidak bisa masuk ke situ,
00:07:35karena sangat terjal, sulit jauh,
00:07:37susah dijangkau,
00:07:39maka menggunakan helikopter.
00:07:41Nah, untuk 2025 ini,
00:07:42kami mengerahkan 12 helikopter waterbombing.
00:07:46Titiknya beda-beda,
00:07:47paling tidak di kabupaten kota,
00:07:49di provinsi provinsi provinsi itu ada 2.
00:07:51Tapi yang seperti di Rio,
00:07:52karena di situ kebakarannya luas banyak,
00:07:55di situ bisa disiagakan 5 helikopter.
00:07:58Kemudian untuk meyakinkan
00:08:00titik api ya,
00:08:02kan ada Kementerian Perhutanan
00:08:04punya aplikasi Sipongi,
00:08:06dari BMKG juga sudah memberikan informasi.
00:08:09secara real-time,
00:08:11harian,
00:08:12ini ada titik api di mana-mana.
00:08:13Untuk meyakinkannya,
00:08:15kita kerahkan dengan helikopter.
00:08:17Nah, untuk 2025,
00:08:19kita kerahkan 10 helikopter.
00:08:22Sementara itu,
00:08:23Kepala BMKG,
00:08:24Wikorita Karnawati,
00:08:26menjelaskan,
00:08:27pihaknya terus melakukan koordinasi
00:08:28dengan Kementerian Kehutanan
00:08:30dan BNPB
00:08:31selaku eksekutor di lapangan.
00:08:33Ia memastikan BMKG
00:08:35melakukan analisis dan prediksi
00:08:36berbasis ilmu pengetahuan
00:08:38serta teknologi
00:08:39pun memantau potensi Karhutla
00:08:41di setiap wilayah.
00:08:44Menurutnya,
00:08:44sejauh ini luas Karhutla
00:08:46masih pada titik aman
00:08:47dan terkendali hingga
00:08:4812 Agustus 2025.
00:08:51Namun,
00:08:52cuaca yang variatif
00:08:53membuat risiko kebakaran
00:08:55tetap ada
00:08:55hingga akhir September,
00:08:58terutama di Riau,
00:08:59Kalimantan Selatan,
00:09:00dan Kalimantan Barat.
00:09:03Terima kasih atas koordinasi
00:09:05dari Menteri Kehutanan
00:09:06karena kita dapat
00:09:10melakukan langkah-langkah
00:09:11antisipasi.
00:09:12Jadi,
00:09:13dasar operasi
00:09:13modifikasi cuaca
00:09:15yang kami lakukan
00:09:16adalah berdasarkan
00:09:17prediksi
00:09:18sebelumnya,
00:09:20sudah 6 bulan sebelumnya,
00:09:21kemudian sudah
00:09:22setiap bulan
00:09:23diperbaiki,
00:09:25setiap 10 hari
00:09:26diprediksi,
00:09:27akhirnya setiap sepengang
00:09:29sudah terdeteksi
00:09:30titik-titik mana
00:09:31yang akan mudah
00:09:33terbakar,
00:09:34disitulah yang akan
00:09:35dimodifikasi
00:09:36suasana dan dijaga
00:09:38dengan patroli
00:09:38di darah.
00:09:40Media Tawadu,
00:09:41Fajar Agestino,
00:09:43DAI TV.
00:09:45Kita ke informasi lainnya,
00:09:47Kepala Badan Gizi
00:09:47Nasional,
00:09:48Dadan Hindayana,
00:09:50mengatakan
00:09:50peredaran uang
00:09:51di masyarakat
00:09:52mencapai
00:09:5228 triliun rupiah
00:09:54karena program
00:09:56akan berkisi gratis
00:09:57bukan berasal
00:09:58dari APBN.
00:09:59Usai dipanggil
00:10:04Presiden Prabowo Subianto
00:10:06di Kompleks Istana
00:10:07Kepresidenan Jakarta Pusat
00:10:09pada 12 Agustus
00:10:102025,
00:10:11Kepala Badan Gizi
00:10:12Nasional,
00:10:13Dadan Hindayana,
00:10:14mengatakan
00:10:15peredaran uang
00:10:16di masyarakat
00:10:16mencapai
00:10:1728 triliun rupiah
00:10:18karena program
00:10:19makanan berkisi
00:10:20gratis.
00:10:22Dadan Hindayana
00:10:22juga mengungkapkan
00:10:23penerima manfaat
00:10:24bahkan telah
00:10:25mencapai
00:10:26hampir
00:10:2620 juta orang
00:10:27yang dilayani
00:10:28oleh 5.103
00:10:30satuan pelayanan
00:10:31pemenuhan gizi
00:10:32diantaranya
00:10:33mencakup
00:10:3338 provinsi,
00:10:35502 kabupaten
00:10:37dan
00:10:374.770 kecamatan.
00:10:40Kalau dihitung
00:10:42dengan uang
00:10:42apa yang mereka
00:10:43sudah lakukan
00:10:45itu
00:10:45satu-satuan
00:10:46pelayanan itu
00:10:47membutuhkan
00:10:48kurang lebih
00:10:48antara
00:10:491,5 sampai
00:10:512,5
00:10:51jadi
00:10:51uang
00:10:53yang sudah
00:10:53beredar
00:10:54di masyarakat ini
00:10:55sudah triliun
00:10:56ya
00:10:57sudah hampir
00:10:5728 triliun
00:11:00dan itu
00:11:01adalah bukan
00:11:02uang
00:11:03APBN
00:11:05tetapi
00:11:05uang
00:11:06mitra
00:11:06jadi
00:11:07kalau di daerah-daerah
00:11:09toko bangunan
00:11:11itu
00:11:12kebanjiran
00:11:13pembelian
00:11:14untuk
00:11:14bahan-bahan
00:11:15baku
00:11:15membangun
00:11:16SPG
00:11:16itu
00:11:17kurni
00:11:18uang
00:11:19dari
00:11:20para
00:11:20mitra
00:11:21kepala
00:11:23badan gizi
00:11:24nasional
00:11:24dadan
00:11:24hindayana
00:11:25juga
00:11:25menegaskan
00:11:26pihaknya
00:11:27semakin
00:11:27ketat
00:11:27dalam
00:11:28memverifikasi
00:11:29calon mitra
00:11:29yang akan
00:11:30membangun
00:11:30sentra
00:11:31pemenuhan
00:11:31pangan gizi
00:11:32hal ini
00:11:33dilakukan
00:11:33untuk menjaga
00:11:34kualitas
00:11:34layanan
00:11:35dan memastikan
00:11:36standar yang
00:11:36diterapkan
00:11:37terus meningkat
00:11:38saat ini
00:11:39ada 17.000
00:11:40calon
00:11:40SPPG
00:11:41yang lolos
00:11:42verifikasi
00:11:42ya
00:11:44insyaallah
00:11:44hari ini
00:11:45sudah ada
00:11:4617.000
00:11:48calon
00:11:49SPPG
00:11:50yang sedang
00:11:50kami
00:11:50verifikasi
00:11:51dan setiap
00:11:52hari kami
00:11:52loloskan
00:11:53200
00:11:54sampai
00:11:55300
00:11:55jadi kalau
00:11:56tersisa
00:11:57beberapa hari ini
00:11:58insyaallah
00:11:59akan
00:11:59terdapat
00:12:00tim liputan
00:12:02DAE TV
00:12:02geliat sejumlah
00:12:06pedagang musiman
00:12:07atribu terlihat
00:12:08di pasar
00:12:08mester
00:12:09jati negara
00:12:09Jakarta Timur
00:12:10jelang
00:12:11hari keberdekaan
00:12:12Indonesia ke
00:12:1380
00:12:13banyak pembeli
00:12:15memilih
00:12:15kawasan ini
00:12:16untuk berburu
00:12:16pernah
00:12:17perdi
00:12:17karena
00:12:17harga
00:12:18yang murah
00:12:19dengan
00:12:19pilihan
00:12:19yang beragam
00:12:20atribut
00:12:25berwarna
00:12:26merah putih
00:12:26mulai
00:12:27menghiasi
00:12:27di sepanjang
00:12:28jalan
00:12:28pasar
00:12:29jati negara
00:12:29Jakarta Timur
00:12:30jelang
00:12:31peringatan
00:12:31hari ulang
00:12:32tahun
00:12:32Republik
00:12:32Indonesia
00:12:33ke
00:12:3380
00:12:34ini
00:12:35merupakan
00:12:35pedagang musiman
00:12:36yang menjual
00:12:37keragaman
00:12:38jenis atribut
00:12:38keberdekaan
00:12:39seperti
00:12:40hiasan
00:12:40bendera
00:12:41umpun
00:12:41umbul
00:12:42pernak
00:12:42pernik
00:12:43kaos
00:12:44hingga peralatan
00:12:45kebutuhan lomba
00:12:46sejumlah pembeli pun
00:12:47terlihat ramai
00:12:48di kawasan ini
00:12:49ada yang mencari
00:12:50pernak pernik
00:12:51untuk dihiasi
00:12:52di lingkungan rumah
00:12:52sekolah
00:12:53hingga di kantor
00:12:54lagi belanja
00:12:59bagi
00:13:00bagi
00:13:00di tempat
00:13:02kendera
00:13:02kemudian
00:13:04umbul
00:13:04umbul
00:13:05sama
00:13:06ada
00:13:07untuk
00:13:08asesori
00:13:09kayak
00:13:09bando
00:13:10untuk
00:13:10pengisi
00:13:12acaranya
00:13:13karena
00:13:13pilihannya
00:13:14banyak
00:13:14kalau kita
00:13:15beli
00:13:16di sini
00:13:16agak terbatas
00:13:17kalau di sini
00:13:18banyak pilihan
00:13:19Jadi makanya kita menyempatkan ke Jati Negara dan ini adalah acara rutin tiap tahun.
00:13:25Kalau harga ya pasti di sini lebih bersahabat lah, apalagi ibu-ibu ya, pasti dia udah bisa ditawar, pasti udah survei lah gitu di beberapa tempat.
00:13:36Biasa mau belanja buat persiapan 17 Agususan kan nih buat di kantor biar meriah aja gitu.
00:13:43Biasanya dekorasi ya?
00:13:44Iya buat kayak dekor di ruangan sama di lobinya sih gitu, biar rame aja.
00:13:50Ada lomba-lomba kan?
00:13:51Kebetulan kalau di kantor sih nggak ada di lomba sendiri gitu mas, ini makanya kita beli ini, beli bola dulu buat ini lombanya, meriahkan lombanya gitu.
00:14:01Soalnya kalau di Jati Negara tuh kayaknya lebih lengkap gitu sih mas penak-peniknya, terus tuh sama kayak dia tuh lebih unik-unik gitu penak-peniknya.
00:14:08Beda sama kalau misalnya kita kayak beli di toko-toko kan mungkin kayak lebih modern atau ini kan.
00:14:13Kalau di sini kan kebanyakan ada juga yang handmade sendiri atau gimana gitu makanya.
00:14:17Perlengkapan 17-an untuk lomba.
00:14:20Bikin selalu tiap tahun bikin perlombaan.
00:14:23Bakyak, balon, hadiah-hadiah semua perlengkapan tampah, tumbler semua.
00:14:31Pertama barangnya murah, kedua lebih dekat dari rumah.
00:14:37Pilihannya lebih banyak?
00:14:38Iya, bisa ditawar pastinya.
00:14:40Beberapa pedagang mengatakan omsetnya lebih baik dibandingkan tahun kemarin.
00:14:47Ada pula yang mengeluh daya beli masyarakat yang menurun hingga berdampak pada penjualannya tahun ini.
00:14:54Alhamdulillah lumayan.
00:14:56Tahun lalu ya berbeda, tahun sekarang lebih lumayan, lebih maju.
00:15:03Malah lebih banyak gitu ya?
00:15:05Iya, konsumennya.
00:15:06Slinger, terus kayak rombe-rombe semua jenis aksesori semuanya ada soalnya lengkap saya.
00:15:14Menurut pedagang, daya beli masyarakat yang menurun hingga fenomena bendera one piece
00:15:19dianggap sebagai penyebab menurunnya omset penjualan atribut kemerdekaan.
00:15:23Kalau untuk tahun kemarin ada penurunan untuk tahun sekarang, sekitar 30% dari tahun kemarin ya Pak.
00:15:38Berkurang satu, saya juga prihatin karena di online harga jual murah-murah, mungkin bandarnya atau konveksinya langsung kan ya.
00:15:49Nah kita yang ambil, kita kan biasa kita jual umpul-umpul 10 ribu, di online-nya 7 ribu otomatis.
00:15:56Dan yang saya prihatinkan sekali itu yang pedagang musiman itu, yang keliling itu Pak.
00:16:03Itu dari bandarnya aja udah 12 ribu, 14 ribu.
00:16:06Sementara di online 8 ribu.
00:16:09Itu yang membuat jadi sekarang agak sepi?
00:16:11Agak sepi, apalagi ada faktor dari bendera one piece Pak ya.
00:16:16Itu bentuk dari penolakan atas pemerintah sebenarnya Pak.
00:16:23Diketahui pasar jati negara menjual berbagai atribut mulai dari 5 ribu rupiah hingga ratusan ribu rupiah.
00:16:30Jika Anda mencari atribut jelang kemerdekaan, jati negara bisa menjadi salah satu pilihan yang tepat dengan harga yang murah dan banyak variasi pilihan.
00:16:39Akbar Ramadan, Henry Pramudia, DAI TV
00:16:41Pemirsa warga Indonesia menduduki posisi pertama yang kecanduan menggunakan handphone.
00:16:50Sebenarnya apa yang menyebabkan hal ini terjadi, usah jadah kita akan membahasnya bersama Hari Setio Wibowo.
00:16:55Selaku dosen psikolog Universitas Bajajaran.
00:16:58Jadi jangan kemana-mana, tetap di Halo Indonesia.
00:17:00Kalau menurut saya pribadi sih, ini masih menguntungkan karena dia panennya dia kan bisa berkali-kali.
00:17:15Tergantung sekarang tinggal petaninya dia menaikkan produksinya.
00:17:18Saksikan Citraloka selasa jam tujuh malam hanya di DAI TV.
00:17:33Serial terbaik, Selamat Pagi Dunia.
00:17:59Setiap Senin sampai Jumat jam 8 malam hanya di DAI TV.
00:18:04Ketika sampah plastik sudah mencemari, bukan hanya di daratan tapi juga di lautan.
00:18:10Merusak alam dan membawa dampak buruk bagi kelangsungan makhluk hidup.
00:18:15Mari kita jaga bersama, kurangi penggunaan plastik sekali pakai.
00:18:19Menjaga aliran air agar tetap bersih demi kelangsungan hidup alam dan manusia.
00:18:24Terima kasih kepada Aplus Pasifik yang telah bersama DAI TV telah mendukung pelestarian lingkungan.
00:18:36Ini dia nih, isiannya sudah semakin kental ya.
00:18:41Biasanya roti purasan ini dia rasanya ada manisnya, ada gurihnya, ada pedasnya gitu loh.
00:18:47Nah, di sini adonannya sudah mulai menyatu ya, Chef.
00:18:54Ini kita panggang sampai dia kuning kecoklatan juga.
00:18:57Vegetarian Kitchen setiap Sabtu dan Minggu, jam setengah sebelasian, hanya di DAI TV.
00:19:06Mereka para pencari rezeki.
00:19:09Mereka mengerti bahwa lebih baik bekerja daripada meminta.
00:19:13Mereka yakin akan luasnya rezeki.
00:19:17Meski kadang bersabar membuatnya lelah, ketika hasil yang didapat tak sebanding dengan perjuangannya.
00:19:24Terima kasih kepada PT. Panca Budi Niaga yang telah mendukung misi budaya humanis bersama DAI TV.
00:19:35Alam selalu punya cara tersendiri untuk menggugah hati kita.
00:19:40Di sini saya menemukan pengalaman berbeda.
00:19:44Glempeng di tepi sungai dengan suasana tenang dan menyegarkan.
00:19:48Ini dia, Pemirsa, batu belah yang belakangan ini sering sekali berseliwuran ya di media sosial.
00:19:58Saksikan potret, Kamis jam 7 malam, hanya di DAI TV.
00:20:03Gadget, terutama gawai, sudah menjadi barang wajib ada di samping setiap individu dalam aktivitas sehari-hari.
00:20:21Hal ini dibuktikan oleh kutipan dari Bloomberg Techno,
00:20:25menurut survei di Indonesia menduduki peringkat pertama di dunia karena kecanduan HP.
00:20:31Jika dibandingkan dengan negara lainnya,
00:20:36waktu yang dihabiskan warga Indonesia untuk menggunakan handphone selama 6,05 jam,
00:20:43disusul di peringkat kedua oleh Thailand selama 5,64 jam,
00:20:49dan Argentina selama 5,33 jam,
00:20:53Arab Saudi selama 5,28 jam,
00:20:57dan di peringkat kelima ada Brazil selama 5,02 jam.
00:21:03Pengguna handphone mayoritas menghabiskan waktu mereka untuk menggunakan media sosial,
00:21:08aktivitas belanja online yang menyebabkan kecanduan hingga dinamakan nomofobia,
00:21:14atau gejala saat seseorang dihadapkan dengan rasa takut dan cemas karena jauh dari handphonenya.
00:21:20Dan langsung saja kita akan membahasnya bersama Haris Setyo Wibowo,
00:21:28selaku dosen psikolog Universitas Pajacaran.
00:21:33Selamat siang, Pak Haryah, Assalamualaikum.
00:21:36Waalaikumsalam, selamat siang.
00:21:39Wah, semangat sekali nih.
00:21:40Jangan-jangan menyambut data yang tadi, Pak.
00:21:43Ini kita akhirnya, Mas, menang piala dunia,
00:21:45tapi piala dunia, ini piala dunia bukan main-main ya,
00:21:48piala dunia tapi ini soal bagaimana anak-anak sekarang
00:21:51atau masyarakat Indonesia ini lebih banyak bermain kecet.
00:21:54Kalau Anda melihatnya, sebagai psikolog,
00:21:57apa yang mengkhawatirkan dari data tersebut?
00:22:01Sebenarnya kalau kita bicara tentang penggunaan gawai ya,
00:22:07benar-benar memang terutama post-covid itu jadi tak terelakkan ya.
00:22:11Karena bukan hanya ke orang dewasa untuk kepentingan bekerja,
00:22:16tapi juga untuk anak-anak untuk kepentingan sekolah.
00:22:20Dan juga kalau kita lihat,
00:22:22satu sisi memang masyarakat sudah bergerak ya,
00:22:27dari penggunaan digital itu sudah untuk banyak kepentingan.
00:22:30Bukan hanya untuk kepentingan bersosialisasi,
00:22:34tapi juga untuk kepentingan pendidikan, bisnis,
00:22:38bahkan bisa untuk entertainment gitu.
00:22:41Jadi memberikan banyak sekali hal yang membuat orang akhirnya
00:22:46kembali ke gawai sebagai cara dia untuk menyelesaikan banyak kebutuhannya gitu.
00:22:53Nah, satu sisi memang bisa jadi mengkhawatirkan,
00:22:56namun di sisi lain itu sesuatu yang nggak terelakkan
00:22:58dan juga banyak keuntungannya sebenarnya kan ya,
00:23:01dengan penggunaan teknologi ini.
00:23:02Artinya pada masa COVID-19, teman-teman begitu ya,
00:23:06akhirnya perilaku dan sikapnya ini berubah nih.
00:23:09Semuanya menjadi serba digital gitu,
00:23:10pembiasaan menggunakan digital.
00:23:11Ini sebenarnya ada hal baiknya dan ada hal buruknya,
00:23:14kata Mas Hari begitu.
00:23:16Mas Hari kalau melihat hal buruknya seperti apa?
00:23:18Apalagi nih, jika dirata-ratakan selama 24 jam,
00:23:21ada 6 jam kita bermain gadget.
00:23:24Bagaimana dari sisi psikologi?
00:23:25Apakah ini juga mempengaruhi psikologi seseorang?
00:23:28Ya, ada beberapa aspek yang seringkali dikeluhkan ya.
00:23:33Pertama adalah ketika seseorang kemudian menjadi lebih asik
00:23:40atau bergaul dengan gawe.
00:23:42Guyonannya adalah bisa jadi menjauhkan yang dekat,
00:23:46tapi mendekatkan yang jauh ya.
00:23:48Jadi itu satu hal.
00:23:51Dan kemudian pada kondisi-kondisi tertentu,
00:23:54selain isu terkait dengan sosialisasi,
00:23:58pergaulan, tapi juga bisa jadi terkait dengan
00:24:02bagaimana regulasi emosi ya.
00:24:04Apalagi kalau kemudian dia menggunakan gawe-nya,
00:24:08misalnya dipakai untuk main game online,
00:24:11yang kemudian di sana ada banyak unsur-unsur violence,
00:24:14misalnya kekerasan ya,
00:24:15yang membuat akhirnya orang bisa jadi punya
00:24:18berbagai macam permasalahan.
00:24:21Dan juga bisa jadi,
00:24:22selain permasalahan sosialisasi, relasi sosial,
00:24:26bisa juga terkait dengan tadi,
00:24:29permasalahan bagaimana emosi,
00:24:31tapi juga bisa jadi orang,
00:24:33ada beberapa orang yang kemudian
00:24:35mengalami kecemasan
00:24:37karena merasa
00:24:40tidak mengikuti trend misalnya.
00:24:43Kecemasan untuk kemudian,
00:24:45betul, gitu ya.
00:24:47Kecemasan untuk selalu terus-menerus terhubung,
00:24:49dan pada titik tertentu bisa jadi,
00:24:52itu menjadi sesuatu yang lebih serius ya.
00:24:55Kalau kita melihat membedakan kebebasan pakai HP dengan kecanduan,
00:24:59apakah biasanya nih,
00:25:02kalau kita perhatikan begitu ya,
00:25:03ketika HP-nya jauh dari jangkauan kita itu timbul gelisah,
00:25:06apakah ini sudah termasuk dalam gangguan psikologi, Mas Hari?
00:25:10Kita memang perlu berhati-hati
00:25:13untuk tidak menghakimi seseorang
00:25:15dengan kecenderungan penggunaan HP
00:25:20langsung dengan adiksi ya, dengan kecanduan ya.
00:25:22Bisa jadi dia bermasalah dengan gawai,
00:25:25atau kecanduan.
00:25:26Biasanya kalau kecanduan itu secara klinis,
00:25:29selain durasi,
00:25:30tapi juga dampaknya.
00:25:33Dampaknya itu harus dilihat,
00:25:34apakah dampaknya itu
00:25:35mempunyai dampak lebih merusak terhadap dirinya,
00:25:39terhadap pemikirannya,
00:25:41terhadap emosinya,
00:25:42terhadap perilakunya.
00:25:43Itu perlu dilihat tingkat dampak negatif yang terjadi,
00:25:49dan biasanya ahli akan melihat dengan berbagai macam sisi
00:25:54dan hasil assessment untuk menegakkan diagnosenya itu.
00:25:58Namun, permasalahan dengan gawai pun,
00:26:01ini marak ya, terjadi ya.
00:26:03Baik di kalangan,
00:26:05bukan hanya di kalangan orang dewasa,
00:26:06tapi juga sampai di kalangan anak-anak ya.
00:26:08Apalagi kalangan anak-anak ini memang mengkhawatirkan ya,
00:26:11belum bisa membedakan mana yang baik,
00:26:13mana konten yang buruk, begitu.
00:26:14Kalau Mas Ari,
00:26:15ini bicara soal kecanduan gawai dan gadget begini,
00:26:19apakah jangka panjang ini dapat merubah hubungan sosial,
00:26:22dan juga merubah cara kita berperilaku di tengah sosial?
00:26:26Apakah dampak psikologinya bisa sejauh itu?
00:26:29Ya, dampak jangka panjangnya bisa akarasana,
00:26:32ketika orang tidak mampu melakukan regulasi diri.
00:26:35Kan kuncinya kan sebenarnya diregulasi diri kan,
00:26:37sehingga, misalnya contoh,
00:26:39ketika dia tidak mampu membedakan
00:26:42kapan saatnya dia meletakkan gawainya,
00:26:45misalnya pada saat meeting misalnya,
00:26:47atau pada saat kuliah,
00:26:49pada saat tertentu,
00:26:50dia tidak bisa menyimpan itu
00:26:52untuk kepentingan relasi yang lebih nyata,
00:26:57atau respect pada orang lain.
00:26:59Jadi, menurut pendapat saya,
00:27:01memang itu perlu dikelola.
00:27:02makanya hindari memberikan gawai kepada anak,
00:27:08sebelum anak itu dilatih bagaimana dia mengelola dirinya,
00:27:13dan mengelola informasi yang ada dari gawai yang dia miliki.
00:27:18dalam ahli ini melakukan patokan-patokan,
00:27:23atau filtrisasi mana yang baik,
00:27:26mana yang bisa dikonsumsi,
00:27:27mana yang tidak.
00:27:29Masari, ini kan tidak hanya anak-anak saja,
00:27:31tapi secara tidak secara juga,
00:27:33kita sebagai remaja kadang-kadang banyak melakukan screen time,
00:27:36padahal kita sudah bisa,
00:27:37mungkin ya,
00:27:38meregulasi emosi kita secara mandiri.
00:27:41Ini tentu,
00:27:42apakah kita sudah masuk ke dalam kategorisasi nomophobia?
00:27:46Ya, sebenarnya perlu dilihat lebih detail,
00:27:52artinya,
00:27:53dan berhati-hati dalam menegakkan diagnosenya.
00:27:58Namun, seringkali,
00:27:59ketika kita terus menelus scrolling misalnya,
00:28:03satu hal yang juga perlu jadikan perhatian adalah,
00:28:08kadang-kadang itu juga mengganggu kualitas tidur kita kan ya.
00:28:11Iya, betul.
00:28:11Misalnya malam-malam kita terus gitu.
00:28:13Tidak harus bahwa itu dianggap sebagai sebuah gangguan,
00:28:18tapi perilaku kita,
00:28:20yang kemudian kita menjadi lupa untuk istirahat,
00:28:25kualitas tidur kita menjadi berkurang,
00:28:29itu akan mengganggu kemana-mana gitu loh.
00:28:31Itu sebenarnya hal yang terlihat sederhana,
00:28:33tapi jadi tidak sederhana gitu.
00:28:35Ada pertanyaan liar begitu, Masari ya.
00:28:37Ini kan orang Indonesia senang ngobrol gitu ya,
00:28:39senang bersosial begitu.
00:28:40Apakah karena ini ada sosial baru,
00:28:42gaya bersosial baru di digital,
00:28:44di dunia digital begitu,
00:28:45hingga kebudayaan harus berpindah.
00:28:47Jadi akhirnya,
00:28:48masyarakat kita banyak melakukan screen time gitu,
00:28:51tapi jangan dijawab terlebih dahulu,
00:28:53Masari ini ada kaitan atau tidak begitu ya.
00:28:55Kita akan beri terlebih dahulu,
00:28:56pekerjaan juga jangan kemana-mana,
00:28:57tetap di Halo Indonesia.
00:28:58Hai, saya Syah Nashak ingin mengucapkan selamat ulang tahun yang ke-18 untuk DAI TV.
00:29:09Teruslah menjadi sumber kebahagiaan dan inspirasi bagi penonton,
00:29:15karena saya yakin DAI TV masih bisa mencerahkan,
00:29:18mendidik dan memberdayakan masyarakat Indonesia
00:29:22untuk mengetahui mana yang benar dan mana yang harus diperbaiki dalam kehidupan kami masing-masing.
00:29:29Selamat ulang tahun,
00:29:31jangan berhenti berkarya ya.
00:29:32Ngerawat tanaman gitu kayak jika ngeliat dari kecil sampai bisa berbuah,
00:29:38bisa berbunga, itu tenang aja gitu.
00:29:40Kalau kita udah dapat hasilnya,
00:29:41biasanya tuh kita udah senang aja gitu.
00:29:43Pingin tanam lagi, pingin tanam lagi.
00:29:45Ini bibit kacang panjang saya,
00:29:47kira-kira umurnya sudah berjalan dua minggu,
00:29:50dan dia sudah siap pindah tanam,
00:29:51jadi hari ini kita mau pindah ke tanaman.
00:30:02Anak-anak adalah generasi penerus bangsa
00:30:11yang kelak memberikan dampak besar bagi sekitar.
00:30:17Membekali diri dengan budi pekerti.
00:30:22Dapat membentuk kepribadian individu yang berkualitas.
00:30:25Pondasi inilah sebagai dasar bagi anak-anak
00:30:31mempersiapkan masa depan mereka
00:30:33dengan keyakinan dan penuh empati
00:30:35dalam menghadapi setiap tantangan.
00:30:38Selalu senantiasa,
00:30:39mengingat budi orang tua yang telah membesarkan mereka.
00:30:47Terima kasih kepada PT Smart TBK
00:30:50yang telah mendukung misi pendidikan bersama DAE TV.
00:30:55Terima kasih telah menonton!
00:31:25Serial terbaik pencari jejak
00:31:50mulai 15 Agustus setiap Senin sampai Jumat jam 8 malam.
00:31:55Saksikan juga di aplikasi DAE Plus.
00:32:07Terima kasih pemirsa masih bersama kami di Halo Indonesia.
00:32:10Kita melanjutkan diskusi bersama dengan Hari Setio Wibowo
00:32:14selaku dosen psikologi Universitas Pajajaran.
00:32:16Mas Hari?
00:32:19Oke, kita lanjut Mas Hari.
00:32:20Mas Hari, apakah faktor kebudayaan,
00:32:23apakah infrastruktur digital
00:32:25yang menyebabkan ini banyak masyarakat
00:32:28yang melakukan screen time?
00:32:29Kita juara satu loh Mas.
00:32:32Jadi kalau kita bicara risk factor,
00:32:34itu bisa dari faktor individu.
00:32:37Ya tadi ya,
00:32:38dari individu karena dia punya kemampuan,
00:32:41dia punya kebutuhan,
00:32:42dan sekalian macamnya.
00:32:44Ada juga sebenarnya,
00:32:46bisa juga pada level keluarga ya.
00:32:50Keluarga bisa juga itu risk factor.
00:32:52Tapi kalau kemudian pada level sosialnya
00:32:56yang lebih tinggi,
00:32:56ya betul,
00:32:57infrastruktur yang memadai ya,
00:33:00karena kita bisa akses internet itu
00:33:02ada di mana saja ya.
00:33:04Terus kemudian juga
00:33:05kemudahan orang untuk
00:33:08membeli smartphone ya,
00:33:12misalnya ya.
00:33:12Nah, kadang-kadang
00:33:14yang smartphone-nya ya,
00:33:16tidak diikuti dengan smart orang pengguna
00:33:18gaweknya ya.
00:33:21Ya itu,
00:33:22saya bisa melihat bahwa
00:33:24itu juga karena
00:33:25kemudahan mengakses.
00:33:27Jadi, perilaku seseorang itu kan
00:33:29ditentukan oleh kemampuannya,
00:33:32oleh juga dorongannya,
00:33:34yang ketiga oleh opportunity kan, Mas.
00:33:36Ya, oke.
00:33:37Jadi, tadi kemudahan itu
00:33:38karena opportunity-nya.
00:33:39Pasarnya mudah dijangkau, begitu ya.
00:33:41Persis.
00:33:42Sehingga kesempatannya menjadi besar.
00:33:43Persis.
00:33:44Mas, ini kan tadi Mas sebutkan,
00:33:46ini ada sisi positifnya kok,
00:33:48ini bisnis juga di sini,
00:33:50begitu ya,
00:33:50bahkan belajar juga di sini.
00:33:52Jika memang diharuskan
00:33:53kita melihat gawai,
00:33:54apalagi bicara soal bisnis
00:33:55atau komunikasi secara cepat,
00:33:58berarti kan penting nih Mas.
00:33:59Tapi bagaimana kita melakukan detox
00:34:01terhadap gawai itu sendiri,
00:34:03dan apa,
00:34:04boundaries terhadap diri sendiri
00:34:06agar bermain gawainya
00:34:07tidak berlebihan,
00:34:08secukupnya, begitu.
00:34:09Betul.
00:34:10Pertama yang perlu kita kembangkan
00:34:11adalah self-regulated ya.
00:34:13Kita harus mampu
00:34:14meregulasi diri kita.
00:34:16Terus kemudian,
00:34:17bila perlu,
00:34:17kita ada semacam waktu.
00:34:20Kita punya waktu ya.
00:34:21Misalnya,
00:34:22waktu untuk stop ya.
00:34:23Misalnya, contoh,
00:34:23kalau di anak-anak saya itu,
00:34:25misalnya yang saya terapkan,
00:34:27begitu azan selesai.
00:34:28Misalnya,
00:34:29memang ada waktu-waktu stop gitu ya.
00:34:31Waktu-waktu untuk tidak menggunakan gawainya.
00:34:33Kalau misalnya,
00:34:34di aturan keluarga saya itu,
00:34:37kalau dia kedatangan tamu dari keluarga,
00:34:41atau dia,
00:34:41kita mendatangi tamu di keluarga,
00:34:43tidak boleh mengeluarkan HP.
00:34:45Jadi, misalnya,
00:34:45contoh ketika lebatan,
00:34:46misalnya,
00:34:47atau acara-acara keluarga itu,
00:34:49misalnya anak-anak saya
00:34:50tidak boleh mengeluarkan HP.
00:34:52Karena,
00:34:52di situ saatnya,
00:34:53kamu bicara,
00:34:55diskusi dengan keluarga.
00:34:57yang memang waktunya
00:34:59belum tentu ada kan gitu.
00:35:00Belum tentu setiap hari ada gitu.
00:35:02Atau misalnya,
00:35:03itu yang harus kita lakukan.
00:35:05Atau yang paling susah itu adalah
00:35:07konsistensi orang tua kan ya.
00:35:08Mas,
00:35:09jadi bagaimana caranya
00:35:10kalau kita mengatakan tidak,
00:35:12kita mulai dari kita kan.
00:35:13Misalnya,
00:35:14mendorong anak untuk main,
00:35:15bermain untuk,
00:35:17dengan sesuatu yang
00:35:18tidak menggunakan gawe.
00:35:19Misalnya,
00:35:20main di luar,
00:35:21dan segala macamnya,
00:35:22menggunakan aktivitas-aktivitas
00:35:24yang tidak perlu menggunakan gawe.
00:35:26Tapi orang tuanya,
00:35:27menunggui sambil memakai gawe.
00:35:30Itu kan juga,
00:35:31tidak pas ya.
00:35:32Atau misalnya,
00:35:33ketika makan,
00:35:34makan malam bersama gitu ya.
00:35:35Baru duduk,
00:35:36semuanya ngeluarin gawe.
00:35:37Padahal itu saatnya,
00:35:38di mana mungkin,
00:35:39ada saatnya kita jeda,
00:35:40tidak menggunakan itu.
00:35:42Di rumah juga begitu.
00:35:43Hindari menurut saya,
00:35:45menyimpan HP itu,
00:35:46misalnya di tempat tidur ya.
00:35:48Jadi,
00:35:49kalau di saya,
00:35:50misalnya HP itu,
00:35:52saya taruh di ruang kerja saya.
00:35:53Kalau di rumah ya,
00:35:54sehingga kalau ada orang yang sudah jam-jam di luar,
00:35:57jamnya istirahat saya,
00:35:58ya kalau dia menghubungi saya,
00:35:59tentu saya akan kesusahan untuk,
00:36:01mereka akan kesusahan.
00:36:02Dan itu perlu gitu ya.
00:36:04Orang tahu supaya,
00:36:05tidak serta-merta kita siap-siaga ya.
00:36:09Karena kalau kita terus menurut siap-siaga,
00:36:11itu kita juga jadi lelah kan.
00:36:14Dan,
00:36:14menurut saya,
00:36:15matikan notifikasi yang ga perlu.
00:36:16Oke.
00:36:17Jadi misalnya,
00:36:19apa sih,
00:36:20kenapa sih kita,
00:36:21kebayang ga ada punya,
00:36:22100 WA Group,
00:36:23masing-masing ada notifikasinya,
00:36:25di rumah sih ga tenang kan.
00:36:26Tang ting-tung,
00:36:27tang ting-tung,
00:36:27tang ting-tung.
00:36:28Ini dari mana nih?
00:36:30Oke.
00:36:30Mas,
00:36:31apa sih,
00:36:32kalau kita bicara soal anak-anak,
00:36:33aduh jangan sampai anak-anak begitu ya,
00:36:35akhirnya brain rot,
00:36:36mengalami kemunduran secara kognitif,
00:36:37berpikir,
00:36:38dan lain-lainnya.
00:36:39Lalu,
00:36:39apa sinyal darurat,
00:36:41atau,
00:36:42bagaimana kita melihat sinyal darurat anak,
00:36:45yang sudah kecanduan gawai,
00:36:46dan lalu bagaimana kita bisa menerapkan screen time,
00:36:50tanpa harus menghadirkan konflik?
00:36:53Wah,
00:36:53pertama kalau,
00:36:55lihat dampaknya ya,
00:36:56pertama kalau untuk ke anak ya,
00:36:58menggunakan gawai itu memang pada saat diperlukan,
00:37:02apalagi kalau anak-anak ya,
00:37:03untuk kepentingan apa dia,
00:37:04dia pakai gawai ya,
00:37:06gitu ya.
00:37:07Misalnya kalau anak yang,
00:37:08anaknya itu usianya SMA,
00:37:10bisa jadi ya,
00:37:11dia sudah mulai harus menggunakan,
00:37:13transportasi online,
00:37:17atau misalnya kalau SMP itu kan,
00:37:19ujian-ujiannya dia sudah menggunakan,
00:37:21beberapanya sudah menggunakan gawainya dia,
00:37:23gitu.
00:37:23Iya, ada kepentingannya,
00:37:25tapi kalau anak usia sekolah dasar,
00:37:28anak usia playgroup, gitu ya,
00:37:31kita perlu lebih selektif memberikan mereka gawai.
00:37:34Untuk kepentingan apa?
00:37:35Misalnya untuk kepentingan,
00:37:36mungkin saat-saatnya tentu dia butuh bermain,
00:37:39misalnya.
00:37:40Oke, menggunakan.
00:37:41Kalau bermain,
00:37:42dijadwalkan saja.
00:37:43Setelah apa, misalnya.
00:37:44Oke, kerjakan semua selesainya,
00:37:46kamu setengah jam ya,
00:37:47begitu setengah jam,
00:37:48berhenti,
00:37:49terus kemudian,
00:37:50kamu melihat-lihat keluar,
00:37:51atau kamu melakukan apa-apa,
00:37:52nanti boleh main lagi,
00:37:53dan dicatah ya,
00:37:55misalnya sehari itu berapa.
00:37:57Supaya anak itu bisa memilih,
00:37:58kapan dia menggunakannya, gitu ya.
00:38:01Jadi memang kita perlu konsisten untuk mengelolanya.
00:38:05Jangan sampai menggunakan gawai itu sebagai pelarian, gitu.
00:38:09Misalnya, ah, biar anaknya nggak rewel,
00:38:11kasih aja.
00:38:11Gawai supaya anaknya diem.
00:38:13Bukan begitu.
00:38:14Justru malah,
00:38:14kita perlu memberitahu dia,
00:38:18kapan menggunakan gawainya,
00:38:20atau kapan boleh pinjem gawainya,
00:38:22kapan tidak, gitu ya.
00:38:24Dibuatkan manajemen waktu yang baik,
00:38:26begitu orang tua mengontrol bagaimana perilaku,
00:38:28anak juga bermain gawai.
00:38:29Persis.
00:38:29Kalau masih anak,
00:38:31kita yang harus pegang kendalinya,
00:38:33begitu dia remaja,
00:38:35dan segala macamnya,
00:38:35kita baru kemudian tambahkan kemampuan regulatif,
00:38:39termasuk ke kontennya.
00:38:40Oh, ini loh,
00:38:41yang pantas,
00:38:42oh, ini, yang tidak.
00:38:43Supaya dia lebih smart.
00:38:45Bukan hanya smartphone-nya,
00:38:47tapi dianya juga smart dalam menggunakan phone-nya.
00:38:50Smart dalam menggunakan phone,
00:38:52dan juga bijak dalam menggunakan gawai ini.
00:38:56Begitu ya, Mas Arya.
00:38:56Terima kasih, Pak Arya.
00:38:58telah berbagi bersama kami di Halo Indonesia.
00:39:03Usul jelas,
00:39:04saya akan mengajak Anda melihat
00:39:05wayang dari sampah plastik
00:39:06sebagai media dongeng Nusantara.
00:39:09Jangan kemana-mana,
00:39:09tetap di Halo Indonesia.
00:39:11Nizmah harus tetap semangat,
00:39:26sampai manapun Nizmah berjuang,
00:39:29kami tetap ada buat Nizmah.
00:39:31Buat kita sadar betapa berkah itu luar biasa banyak dari Tuhan.
00:39:35Lensa anak terminal itu harus menjadi sebuah katalisator,
00:39:38bukan hanya untuk memberikan pendidikan kepada anak-anak,
00:39:41tapi untuk kemudian merubah lingkungan.
00:39:45Mimpi jadi nyata,
00:39:47setiap minggu jam 7 malam,
00:39:48hanya di The ITV.
00:39:49Terima kasih.
00:40:18Kita jangan lihat hanya pada sisi terakhir ya,
00:40:28kalau kita tarik dari ujungnya gitu ya.
00:40:31Dia nggak tahu,
00:40:31tapi dia merasa,
00:40:33terutama nenek moyang kita sadar bahwa
00:40:34dia tidak bisa hidup sendiri.
00:40:36Maka dia menciptakanlah sesuatu
00:40:38untuk berterima kasih kepada yang memberi hidup.
00:40:42Nah, disitulah namanya sedekah bumi muncul.
00:40:44Saksikan Podcast Nusantara
00:40:47setiap Jumat pukul 7 malam
00:40:49waktu Indonesia Barat
00:40:50hanya di The ITV.
00:40:51Gusti Ketut Arya Subakti,
00:40:58nama yang diberikan orangtuaku.
00:41:01Nama yang berarti,
00:41:02siap berbakti kepada Tuhan.
00:41:06Di tengah kekuranganku,
00:41:08aku akan berbakti tidak hanya pada orangtua,
00:41:11tapi pada Tuhan
00:41:12dengan kelebihan yang Tuhan titipkan.
00:41:14Manusia hanya perlu bersyukur
00:41:22dan menjalani hidup dengan ikhlas.
00:41:25Karena menjadi siapapun kita,
00:41:27baik sempurna atau tidak sempurna,
00:41:29kebahagiaan itu datang
00:41:31bukan karena kesempurnaan fisik,
00:41:34tapi menerima menjadi apapun kita.
00:41:38Maka orang lain pun ikut bersyukur.
00:41:40Terima kasih kepada PT. Samudera Merin Indonesia
00:41:46yang telah mendukung misi budaya humanis
00:41:48bersama The ITV.
00:41:53Audisi kompetisi memasak
00:41:55vegetarian chef Indonesia season 3
00:41:58telah berakhir.
00:42:00Dari ratusan peserta,
00:42:02inilah 12 finalis yang terpilih
00:42:05untuk memperbutkan gelar juara.
00:42:08Siapa yang akan menjadi pemenang
00:42:10di antara mereka?
00:42:12Saksikan vegetarian chef Indonesia season 3.
00:42:16Segera di The ITV.
00:42:27Terima kasih pemirsa masih bersama kami
00:42:29di Halo Indonesia.
00:42:31Berbula dari menurunnya budaya bertutur
00:42:34atau mendogeng terhadap anak-anak
00:42:36serta keresahan akan isu lingkungan
00:42:39sampah plastik yang belum usai.
00:42:42Membuat seseorang anak muda
00:42:43asal kota Bandung, Jawa Barat
00:42:44mendaur ulang sampah plastik
00:42:46dengan dimanfaatkan menjadi wayang.
00:42:49Wayang tersebut dijadikan media
00:42:50bercerita dongeng nusantara
00:42:52untuk anak-anak usia dini.
00:42:53Sampah plastik merupakan fenomena sosial
00:43:01yang perlu mendapat perhatian serius
00:43:04mengingat material tersebut sulit terurai.
00:43:08Ari Nugraha,
00:43:09seorang anak muda asal kota Bandung, Jawa Barat,
00:43:12merasa gelisah melihat di sekitar lingkungan
00:43:14tempat tinggalnya berserakan limbah kardus
00:43:17dan botol plastik.
00:43:19Berangkat dari kesadaran akan pentingnya
00:43:20menjaga kelestarian lingkungan,
00:43:22Ari mencari cara untuk memanfaatkan
00:43:25limbah botol tersebut
00:43:26agar tidak mencemari lingkungan.
00:43:29Ia juga melihat fenomena lainnya
00:43:31yaitu menurunnya budaya bertutur
00:43:33atau mendongeng terhadap anak-anak.
00:43:36Dari perenungan yang dilakukan,
00:43:38Ari berinovasi untuk memanfaatkan
00:43:40limbah tersebut untuk membuat wayang
00:43:43dengan cara mendaur ulang kardus
00:43:45dan limbah plastik yang berasal dari air minum
00:43:48dalam kemasan menjadi bahan dasar
00:43:50untuk membuat wayang.
00:43:54Dari situ kita coba awal dari botol plastik,
00:43:58kita kembangin dari situ,
00:44:00kemudian berkembang lagi ke kemasan,
00:44:03ke kantong kresek,
00:44:05kemudian sampai sekarang
00:44:06kita lagi coba pengolahan dua-duanya
00:44:09dari botol plastik dan kantong kresek.
00:44:11Awalnya si wayang plastik itu
00:44:13kita concern ke pelestarian mendongeng
00:44:17karena kita punya banyak banget
00:44:19cerita-cerita Nusantara
00:44:21yang sekarang itu jarang banget
00:44:23anak-anak, ya anak-anak kecil mungkin
00:44:26dari umur lima sampai enam tahun
00:44:28sampai mungkin kelas enam SD,
00:44:30mereka tidak terpapar
00:44:32dongeng-dongeng Nusantara.
00:44:34Jadi pada waktu itu tujuan si wayang plastik
00:44:35melestarikan dongeng Nusantara
00:44:38lewat pertunjukan mendongeng,
00:44:41terus kita kembangin
00:44:43apa yang kita punya, wayang,
00:44:45jadi kita kembangkan
00:44:46menjadi si wayang plastik.
00:44:51Sejak tahun 2019,
00:44:53Ari akhirnya membuat komunitas wayang plastik
00:44:56dan dengan dibantu oleh para temannya
00:44:58yang peduli pada isu lingkungan
00:45:00sudah melakukan beberapa kegiatan
00:45:03seperti membuat workshop
00:45:04dan pertunjukan bagi masyarakat umum
00:45:07khususnya anak-anak.
00:45:09Saat ini, keberadaan wayang plastik
00:45:11tidak hanya diterima oleh masyarakat lokal,
00:45:14namun juga turis mancanegara
00:45:16mulai menikmati pertunjukan
00:45:18budaya bertutur dalam mengkamanyekan
00:45:21upaya menjaga lingkungan.
00:45:24Dari awal, kita cukup optimis
00:45:27hal-hal yang kecil dulu gitu,
00:45:30bukan hal-hal yang besar,
00:45:31tapi hal yang kita pegang sampai sekarang adalah
00:45:34kita memang nggak bisa
00:45:36ngerubah sesuatu yang besar,
00:45:39tapi kita bisa ikut berkontribusi di dalamnya.
00:45:42Nggak perlu bisa sampai ngerubah.
00:45:44Kalau memang kapasitas kita tidak bisa merubah,
00:45:47setidaknya kita bisa ikut berkontribusi
00:45:49untuk mengurangi hal-hal yang memang
00:45:52tidak terjadi lebih parah.
00:45:54Makanya dari awal,
00:45:55wayang plastik coba menekankan,
00:45:57kita tidak punya tujuan untuk merubah
00:45:59secara besar.
00:46:01Yang kita mau lakukan adalah ikut berkontribusi
00:46:03terhadap perbaikan lingkungan
00:46:06dan pemanfaatan si sampah plastik sendiri.
00:46:10Menurut Ari,
00:46:11wayang plastik bukan sekedar mainan biasa,
00:46:14terdapat nilai edukasi yang sangat tinggi
00:46:17dibalik keindahan bentuknya.
00:46:19Wayang plastik dapat menjadi cara yang bagus
00:46:21bagi anak-anak untuk menenyal dongeng-dongeng
00:46:24asli Indonesia.
00:46:26Selain itu,
00:46:26membuat wayang plastik juga mengajarkan anak-anak
00:46:29tentang pentingnya memanfaatkan
00:46:31kembali barang bekas
00:46:33dan menjaga lingkungan.
00:46:36Tim Liputan, DITV
00:46:37Keberagaman di Desa Gampung Penayong
00:46:42memperlihatkan hidup berdampingan
00:46:44dalam keberagaman yang tidak menjadi penghalang
00:46:47bagi warga Penayong hidup rukun dan damai.
00:46:50Penduduk Penayong sampai saat ini
00:46:52berjumlah 2.278 jiwa
00:46:54di mana mayoritas masyarakatnya penganut agama Puda.
00:46:58Berikut liputannya untuk Anda.
00:47:04Penayong
00:47:04merupakan kelurahan di Banda Aceh
00:47:07yang dikenal sebagai kampung keberagaman
00:47:09karena warganya yang terdiri
00:47:11dari berbagai etnis dan agama
00:47:13hidup berdampingan secara rukun dan damai.
00:47:17Budaya toleransi ini terus dirawat
00:47:18sehingga daerah ini dikenal dengan keberagaman.
00:47:21Kewasan ini dijuluki Kampung Cina
00:47:26karena sejarahnya yang panjang dan kuat
00:47:29dengan komunitas Tionghoa di Aceh.
00:47:33Penayong menjadi simbol toleransi di Aceh
00:47:36di mana berbagai budaya dan agama hidup harmonis.
00:47:40Hal ini terlihat dari keberadaan tempat ibadah,
00:47:42dari berbagai agama serta kegiatan budaya
00:47:45yang melibatkan berbagai kelompok etnis.
00:47:47Penayong ibarat rumah bagi komunitas Tionghoa
00:47:51yang telah hidup berdampingan
00:47:53dengan warga asli Aceh sejak lama.
00:47:57Sejarawan Yusra Dewi Siregar menggambarkan
00:47:59bagaimana awal mula peradaban etnis Tionghoa
00:48:02lahir di Tanah Rencong
00:48:03sejak 17 Masehi.
00:48:05Pada abad ke-17
00:48:08para pedagang-pedagang yang datang dari Tionghoa
00:48:12dari Cina
00:48:13singgah untuk melakukan aktivitas perdagangan
00:48:17di kawasan bandar Aceh tersebut.
00:48:19Jadi mereka disebut dengan istilah pedagang musiman.
00:48:23Nah kemudian ada teori lain yang menyebutkan
00:48:26bahwa sama waktunya memang pada abad ke-17 Masehi juga
00:48:29saat itu di kawasan Cina itu terjadi gejolak
00:48:34pergolakan sosial politik
00:48:36di mana ada serangan bangsa Mongol ke wilayah Cina
00:48:40sehingga banyaklah dari mereka
00:48:42kemudian yang migrasi ke wilayah-wilayah lain
00:48:46termasuklah akhirnya mereka singgah
00:48:48di wilayah penayong bandar Aceh tersebut
00:48:51dan mulai membentuk komunitas-komunitas kecil
00:48:54di wilayah pelabuhan-pelabuhan yang mereka datangi
00:48:57termasuk di penayong atau bandar Aceh.
00:48:58Tapi kesimpulannya memang bahwa pada abad ke-17 Masehi
00:49:02sudah ada etnis Tionghoa di kawasan penayong bandar Aceh tersebut.
00:49:08Salah satu yang memiliki peran penting
00:49:10dalam memperkuat toleransi dan keberagaman
00:49:13yaitu yayasan HK Aceh.
00:49:15Menjadi wadah etnis Tionghoa di Aceh
00:49:17HK Aceh ikut berkontribusi kepada masyarakat.
00:49:22Untuk kondisi dan saat ini
00:49:25untuk isu keberagaman sudah lebih baik.
00:49:30Dengan adanya terbentuknya yayasan HK Aceh di tahun 2011
00:49:35kita sudah mulai mencoba membuka diri.
00:49:40karena pada saat saya diminta untuk
00:49:43menjabat sebagai ketua
00:49:47saya memberikan satu statement bahwa saya akan merubah
00:49:51mindset kita terhadap kondisi kehidupan bersosial yang ada di Aceh.
00:49:57Jadi anggapan selama ini
00:49:59orang Tionghoa ini sangat eksklusif
00:50:03terus tidak mau bergaul
00:50:05dan memisahkan diri dari komunitas lainnya
00:50:08nah dengan adanya HK
00:50:09saya coba, kita coba merubah itu.
00:50:14Penayong memiliki sejarah panjang
00:50:16sebagai pemukiman etnis Tionghoa dan pusat perdagangan.
00:50:20Masyarakat Penayong hidup berdampingan dengan damai
00:50:23saling menghormati dan merayakan keberagaman.
00:50:25Penayong juga dicanangkan sebagai kampung tangguh Pancasila
00:50:30yang menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam keberagaman.
00:50:34Tim Liputan, DAI TV
00:50:36Daniel dan istri berupaya melestarikan budaya Batak
00:50:43dengan mendirikan Japu Sihol
00:50:45tidak hanya wisatawan lokal saja
00:50:47yang ada juga wisatawan mancanegara
00:50:49yang menasaran dengan keindahan budaya Batak.
00:50:55Jabu Sihol merupakan desa wisata yang terletak di Pematang Siantar, Sumatera Utara.
00:51:04Jabu Sihol merupakan bahasa daerah setempat.
00:51:07Jabu artinya Roma dan Sihol artinya Rindu.
00:51:11Berdiri pada 13 Juli 2013
00:51:16kemudian evolusi pada Agustus 2019
00:51:20pendiri dari Jabu Sihol
00:51:22Daniel Ompusunggu
00:51:25menjelaskan filosofi di balik nama Jabu Sihel
00:51:28di mana ia ingin menjadi rumah baru
00:51:30bagi para wisatawan yang berkunjung
00:51:32sehingga ketika meninggalkan Jabu Sihol
00:51:35akan terasa seperti meninggalkan rumah sendiri.
00:51:38Ini merupakan respon dari pesatnya
00:51:42perkembangan teknologi saat ini
00:51:44semakin banyak anak-anak
00:51:46perutama generasi milenial
00:51:47yang mulai kehilangan jati diri budayanya.
00:51:50Banyak dari mereka
00:51:51yang fasi menggunakan istilah-istilah asing
00:51:55dalam kesehariannya
00:51:56namun gagap ketika harus berbicara
00:51:58dalam bahasa ibu mereka sendiri.
00:52:00Mengusung konsep
00:52:03Experiencing Batak Culture
00:52:06Empowering Batak People
00:52:08Jabu Sihol dengan wajah
00:52:10barunya dibangun di atas lahan
00:52:11seluas 1620 meter persegi.
00:52:16Area ini disiapkan
00:52:17untuk empat sentra edukasi
00:52:18lahan berkebun dan bertadi
00:52:20areal budidaya ikan
00:52:22serta fasilitas penginapan.
00:52:24Jabu Sihol ini adalah panggilan.
00:52:30Jadi kenapa aku bilang panggilan?
00:52:33Memang dari lubuk hati paling dalam
00:52:36aku ingin memiliki hidup yang berdampak.
00:52:40Nah, lewat Jabu Sihol ini
00:52:43ada beberapa sign
00:52:45yang aku rasakan
00:52:47sehingga Jabu Sihol ini ada.
00:52:51Tempat-tempat dan budaya
00:52:53yang ada di sekitar Siantar
00:52:55dan Notoba
00:52:57akhirnya aku bikinlah rumah
00:52:59aku itu jadi Jabu Sihol.
00:53:02Jadi Jabu Sihol itu kurang lebih
00:53:03sekarang sudah mau jalan 9 tahun.
00:53:05Pertama aku buat itu
00:53:06di rumah sederhana tipe 45
00:53:08dari Juli 2016
00:53:10sampai Juli 2019 di situ.
00:53:13And then pindah ke sini
00:53:15moving ke lokasi yang baru ini
00:53:17dari Juli 2019 sampai saat ini.
00:53:21Daniel tidak sendirian.
00:53:24Ia ditemani sang istri
00:53:25yang memberikan dukungan
00:53:26baik secara psikologi
00:53:28maupun secara praktik.
00:53:30Ia sering membantu
00:53:31mengajar bahasa Batak
00:53:32kepada wisatawan yang datang.
00:53:36Jabu Sihol itu adalah
00:53:37salah satu tempat yang menurutku
00:53:39memiliki orientasi
00:53:41untuk mengedukasi
00:53:42ataupun sharing.
00:53:44Tidak melulu soal uang.
00:53:45Sementara kakak tahu
00:53:47zaman sekarang orang
00:53:48dikit-dikit ada uangnya enggak gitu.
00:53:50Jadi kita kadang kebentur di situ.
00:53:54Kita kadang enggak cocok
00:53:55dengan berbagai banyak pihak
00:53:57karena kita tidak berorientasi.
00:53:59Misalnya kita butuh duit ya
00:54:00siapa sih yang enggak butuh duit ya.
00:54:02Tapi orientasi utama kita bukan itu.
00:54:05Karena kita percaya
00:54:06ketika kita melakukan yang baik,
00:54:08hal yang baik
00:54:08ataupun rezeki itu
00:54:09pasti mengikuti.
00:54:10di sini pengunjung bisa belajar
00:54:16menenun ulos,
00:54:17mempelajari tarian Batak,
00:54:18aksara Batak,
00:54:19hingga memasak hidangan
00:54:20khas Tapanuli.
00:54:23Dengan konsep ini,
00:54:24Jabu Sihol juga melibatkan
00:54:25pemuda-pemuda asli Tapanuli
00:54:27yang bermukim di Siantar
00:54:28sebagai langkah konkret
00:54:30untuk mewujudkan misi
00:54:31Empowering Batak People.
00:54:33Tak hanya itu,
00:54:36Jabu Sihol juga sedang
00:54:37menjajaki kerjasama
00:54:38dengan petani Andaliman,
00:54:40bawang putih,
00:54:41dan kopi.
00:54:42Tujuannya adalah
00:54:43meningkatkan nilai produk
00:54:44pertanian tersebut.
00:54:46Misalnya dalam bentuk
00:54:47sambal Andaliman kemasan,
00:54:49kopi Siantar kemasan,
00:54:50dan produk kreatif lainnya.
00:54:54Lebih jauh lagi produk-produk lokal ini
00:54:55rencananya juga akan
00:54:57diekspor ke mancanegara
00:54:58dengan harapan dapat memberikan
00:55:00imbalan hasil yang lebih tinggi
00:55:03dan meningkatkan
00:55:04taraf hidup petani
00:55:05di kawasan Tapanuli.
00:55:07Langkah ini sejalan
00:55:08dengan visi pemerintah
00:55:10yang menetapkan
00:55:11Danotoba dan Tapanuli
00:55:12sebagai salah satu
00:55:14destinasi utama
00:55:15penyumbang
00:55:16devisan negara.
00:55:18Tim Liputan,
00:55:19Daai TV.
00:55:22Pemirsa informasi tadi
00:55:24menutup perjumpaan kita hari ini.
00:55:25Teknik kami hari ini
00:55:26bisa kembali
00:55:26dan disaksikan
00:55:27di akun YouTube
00:55:28dan Instagram
00:55:28kami di Daai Pekesin.
00:55:30Saksikan juga konten inspiratif
00:55:31serta menenangkan hati
00:55:32dimanapun dan kapanpun
00:55:33mengunduh Daai Plus
00:55:35secara gratis
00:55:36melalui Play Store
00:55:36dan Apple Store.
00:55:38Daai Plus
00:55:38discover inspiring content.
00:55:41Akhir kata
00:55:42saya Akhbar Ramadhan
00:55:43mewakili seluruh tim
00:55:44yang bertugas
00:55:44mengucapkan terima kasih,
00:55:45selamat beraktifitas,
00:55:46dan sampai jumpa.
00:55:47Terlambatlah kesalahku
00:56:05karena aku terlehat
00:56:13ekspetasi mereka.
00:56:17Ekspetasi mereka
00:56:20aku buat kecewa
00:56:30Tersusulah
00:56:34Tersusulah
00:56:38sudah aku
00:56:40oleh rekan-rekanku
00:56:46Tersusulah
00:56:51Tersusulah
00:56:53Tersusulah
00:56:55sudah aku
00:56:56dengan yang mulai
00:56:59Mereka meniru apa yang mereka lihat.
00:57:29Mereka bertutur apa yang mereka dengar.
00:57:45Mengamati setiap ucapan dan tingkah laku orang tuanya.
00:57:49Sudahkah kita menjadi teladan bagi mereka?
00:57:59Terima kasih kepada PT Sumarekon Agung TBK yang telah mendukung misi budaya humanis bersama DAITV.
00:58:08Mereka harus bertahan meski atap tak lagi mampu menjadi naungan.
00:58:13Ada lebih dari 26 juta keluarga di Indonesia menjalani kehidupan di rumah tidak layak huni.
00:58:23Sejak tahun 2006 Yayasan Buda Seci Indonesia telah merenovasi 1.472 rumah tidak layak huni.
00:58:33Sebagai upaya mensukseskan rencana pemerintah merenovasi 2 juta rumah tidak layak huni di Indonesia.
00:58:42Yayasan Buda Seci Indonesia berkomitmen merenovasi 4.000 rumah tidak layak huni di 8 wilayah.
00:58:50Jabodetabek, Bandung, Banyumas, Surabaya.
00:58:53Kami percaya hunian saja tidaklah cukup.
00:58:58Ada hati yang harus kami kasihi.
00:59:01Ada kehidupan yang harus kami dampingi.
00:59:05Donasi Anda akan memberikan kehidupan yang lebih baik bagi mereka.
00:59:10Bersama bergotong royong untuk mewujudkan rumah layak huni bagi mereka yang membutuhkan.
00:59:18Bang, bang, bang.
00:59:21Bajai.
00:59:21Sakit tenggorokan dapat mengganggu aktivitasmu.
00:59:25Boleh, silahkan.
00:59:27Mbak, peseng satu mie goreng ya.
00:59:31Terlalu banyak mengonsumsi makanan pedas akan menyebabkan tenggorokan kian meradang.
00:59:37Jagalah kesehatan tenggorokanmu dengan memperbanyak konsumsi buah dan sayur.
00:59:41Terima kasih kepada Sinde Budi Sentosa bersama DAI TV telah mendukung misi kesehatan.
00:59:51Nafsu keinginan akan mengakibatkan penderitaan.
00:59:57Penderitaan orang yang memiliki kesehatan.
Dianjurkan
1:00:00
|
Selanjutnya
1:00:00
1:00:00
1:00:00
1:00:00
1:00:00
1:00:00
1:00:00
1:00:00
1:00:00
1:00:00
1:00:00
1:00:03
59:33
1:00:00
1:00:00
1:00:00
1:45:00
1:00:00
1:00:00
1:00:00
1:00:00
1:00:00
45:00
Jadilah yang pertama berkomentar