Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
SIDOARJO, KOMPAS.TV - Petugas Satreskrim Polresta Sidoarjo membongkar industri rumahan beras oplosan di Desa Keper, Kecamatan Krembung, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Setiap harinya, pelaku dapat memproduksi beras oplosan hingga mencapai 14 ton beras siap edar.

Di belakang sebuah toko kelontong, pelaku sudah mulai memproduksi beras oplosan sejak tahun 2023.

Pelaku yang telah ditetapkan sebagai tersangka menjual beras oplosan dengan kemasan 3 kilogram, 5 kilogram hingga 15 kilogram.

Tersangka mencampur beras premium dengan beras medium, kemudian diberi label dan dijual oleh tersangka dengan harga beras premium.

Tersangka dapat meraup keuntungan sebesar Rp546 juta per bulan.

Untuk mengetahui lebih jauh pengungkapan industri rumahan beras oplosan, kami akan berbincang dengan Jurnalis KompasTV, Jack Robby di Sidoarjo, Jawa Timur.

Baca Juga 3 Tersangka Kasus Beras Oplosan, Ini Fakta dan Barang Bukti Temuan Polisi | KOMPAS SIANG di https://www.kompas.tv/nasional/609670/3-tersangka-kasus-beras-oplosan-ini-fakta-dan-barang-bukti-temuan-polisi-kompas-siang

#beras #berasoplosan #sidoarjo

_

Sahabat KompasTV, apa pendapat kalian soal kasus ini? Komentar di bawah ya!

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/609671/terbongkar-industri-rumahan-beras-oplosan-di-sidoarjo-produksi-14-ton-per-hari-kompas-siang
Transkrip
00:00Kita ke sorotan lain saudara, petugas Satres Krimpol Resta Sidoarjo
00:04membongkar industri rumahan beras oplosan di Desa Keper,
00:08Kecamatan Kerembung, Kebupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
00:11Setiap harinya pelaku dapat memproduksi beras oplosan
00:14hingga mencapai 14 ton beras siap edar.
00:19Di belakang sebuah toko kelontong, pelaku sudah mulai memproduksi beras oplosan
00:23sejak tahun 2023.
00:25Pelaku yang telah ditetapkan sebagai tersangka
00:27menjual beras oplosan dengan kemasan 3 kg, 5 kg hingga 15 kg.
00:35Tersangka mencampur beras premium dengan beras medium,
00:37kemudian diberi label dan dijual oleh tersangka dengan harga beras premium.
00:42Tersangka dapat merauk keuntungan sebesar 546 juta rupiah per bulan.
00:52Penang tanda SDI dan lubu halal pada kemasan.
00:55Padahal pada faktanya belum memiliki sertifikat tersebut.
01:00Sertifikat pemilih tidak dapat menunjukkan bukti uji lab,
01:04tidak memiliki kompetensi dalam produksi beras premium
01:07dan mesin operasionalnya tidak berada diuji kelayakannya.
01:11Dan kegiatan produksi ini dengan keadaan Brodika Tawi
01:14telah berjalan sejak tahun 2023
01:16dengan kapasitas produksi masing-masing 12 hingga 14 ton per hari.
01:25Dan untuk mengetahui lebih jauh pengungkapan industri rupiah beras oplosan,
01:30kami akan berbincang dengan Jurnalis Kompas TV,
01:32Jake Roby di Sidoarjo, Jawa Timur.
01:35Selamat siang, Jake.
01:36Bagaimana awalnya bisnis beras oplosan ini akhirnya bisa terungkap?
01:39Baik Singron, terbongkarnya kasus beras oplosan yang berada di Desa Ceper
01:47di Kabupaten Kerembung Kompas TV ini
01:50berawal dari Satgas Pangan,
01:52Kompas TV dan Kompas TV di Bola Timur
01:55melakukan sidak ke pasar larangan
01:57yang mana berada di Kabupaten Tegarjo.
02:01Sidak yang dilakukan pada 25 Juli lalu,
02:05Satgas Pangan mengambil beberapa sampel
02:08beras yang dijual oleh para pedagang.
02:12Akhirnya, Satgas Pangan melakukan riset
02:17mengeliti setiap beras yang sebelumnya telah diambil.
02:22Dari beberapa sampel yang diuji di laboratorium
02:25terdapat bahwasannya beras bermerek STG
02:29yang dimiliki oleh MLS ini
02:35ternyata tidak sesuai dengan mutu yang terserah pada kemasan,
02:42yakni beras premium.
02:44didapati bahwasannya beras ini
02:46dicampur antara beras premium dengan beras standar,
02:52yang mana dalam 1 kg beras premium
02:56dicampur dengan 10 kg beras standar.
03:00hal itu,
03:04akhirnya,
03:05pihak nafolestasi garjo
03:07membongkar kasus ini,
03:08di mana dalam perharinya
03:11pabrik home industri ini
03:15dapat menghasilkan 12 hingga 14 ton
03:20perhari.
03:21MLS ini,
03:24yang di sini sudah ditutupkan tersangka oleh
03:27Polestasi Garjo juga memiliki
03:29tiga buah mesin yang dapat
03:32disipulkan cam cangih.
03:35Di tiga mesin ini berada di belakang rumah tersangka.
03:39Demikian.
03:39Jack,
03:42ini kan sudah cukup lama kemudian jumlahnya juga cukup besar
03:44mencapai 12 hingga 14 ton.
03:46Lalu,
03:46bagaimana caranya si penjual ini
03:49bisa melakukan dagang,
03:51berdagang tanpa ketahuan oleh pesat gas
03:53maupun pihak berundang lainnya?
03:57Praktek pengoplosan beras aplosan ini sendiri
04:01tidak berlancang sejak 2023 lalu,
04:05yang mana menurut penyatuan tersangka,
04:07beras belas yang tidak jual
04:09di beberapa pasar di Kabupaten Sigarjo,
04:12di Kabupaten dan Kota Pasiruan,
04:16ada beberapa dari marketing
04:20yang menawarkan produk beras
04:24peras ini ke Tukuh-Tukuh Kelontong
04:26yang ada di dua kabupaten dan dua kota
04:29di Jawa Timur tersebut.
04:31Demikian.
04:32Baik, tadi Anda katakan
04:33pedagang ini melakukan distribusi
04:37begitu ke warung-warung Kelontong
04:38dan juga warung lainnya.
04:40Lalu, bagaimana status dengan
04:41distribusi-distribusi dari belas aplosan ini?
04:44Baik, menurut Kapol Stasi Garjo
04:49maupun Kapol Dajatim yang merilis
04:51kasus ini pada
04:53penenian halu,
04:54ingatkan bahwasannya
04:55seluruh distri bukar
04:57ataupun pemerintahan
04:59pihak kemataan masih
05:01bersaksi
05:02sebagai saksi
05:03dalam kasus ini.
05:06Jawa Tukuh ini sendiri,
05:08pihak kepolisian sendiri masih
05:09menerapkan
05:10satu orang tersangka
05:12yaitu pemilik usaha
05:14berangkoplosan.
05:16Demikian.
05:18Sementara dari konsumen,
05:19apakah sudah ada tanggapan
05:20terkait dengan kasus ini
05:21yang akhirnya diketahui?
05:23Sampai sejauh ini
05:24masih belum ada
05:26kelup dari pihak konsumen.
05:30Namun,
05:31Kapol Dajatimur yang kemarin
05:33menciptakan bahwasannya
05:34seluruh apraksi polisian
05:37di seluruh
05:38di seluruh Jawa Timur
05:40diminta untuk
05:41memeriksa
05:43ke pokok-kokok konsum
05:45jika ada
05:47merek SPG
05:48yang masih beredar
05:49di masyarakat
05:50diharapkan untuk
05:51dikari
05:52agar tidak
05:52beredar
05:56di talangan masyarakat ini.
05:58Baik, terima kasih atas laporan Anda
06:00Jurnalis Kompas TV
06:00Jake Robby yang melaporkan dari
06:02Sidoarjo, Jawa Timur.
06:03Sidoarjo, Jawa Timur.
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan