Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin
JAKARTA, KOMPAS.TV Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman mengungkapkan arahan Presiden RI, Prabowo Subianto usai dipanggil ke Istana Kepresidenan pada Rabu (30/7/2025) terkait kasus beras oplosan.

"Ini mau oplos, mau apa saja namanya, yang terpenting tidak sesuai regulasi pemerintah. Kami sudah sampaikan kepada Bapak Kapolri dan Bapak Jaksa Agung. Setelah diperiksa ulang, datanya sama, hasilnya juga sama," ujar Mentan Amran.

"Jadi, penegak hukum menindaklanjuti semua yang tidak sesuai dengan aturan. Arahan Bapak Presiden: tindak lanjuti," lanjutnya.

Baca Juga Kualitas Buruk, Warga Blora Jual Beras Bantuan Pangan ke Pasar Tradisional | KOMPAS SIANG di https://www.kompas.tv/regional/608438/kualitas-buruk-warga-blora-jual-beras-bantuan-pangan-ke-pasar-tradisional-kompas-siang

Sahabat KompasTV, apa pendapat kalian soal kasus beras oplosan ini? Tulis komentarnya di bawah, ya!

#berasoplosan #amransulaiman #presidenprabowo

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/608501/full-mentan-amran-beber-arahan-presiden-prabowo-soal-kasus-beras-oplosan-usai-dipanggil-ke-istana
Transkrip
00:00Terima kasih. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
00:05Selamat malam, salam sejahtera buat kita semua.
00:09Alhamdulillah baru saja kami ratas dipanggil Bapak Presiden Republik Indonesia.
00:15Beliau menanyakan perkembangan produksi beras kita sampai dengan distribusi.
00:23Mulai kondisi, mulai sarana produksi kita, pupuk, benih, irigasi, dan seterusnya.
00:35Kemudian bagaimana produksi kita sampai dengan bulan Juli.
00:42Itu sesuai BPS yang dirilis.
00:46Paling terakhir adalah peningkatan produksi kita 14%.
00:50Alhamdulillah juga stok kita masih posisi 4,2 juta ton.
00:59Kemudian solusi ke depan, solusi permanen adalah kita mencetak sawah.
01:07Eksensifikasi dan intensifikasi.
01:10Irigasi kita perbaiki, kemudian eksensifikasi adalah kita cetak sawah.
01:17Daerah-daerah yang telah ditentukan seperti Marauke, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sumatera Selatan, dan lain-lain.
01:27Insya Allah produksi kita cukup baik tahun ini, stok kita banyak, sehingga kita melakukan operasi pasar besar-besaran.
01:40Kami siapkan SPHP 1,3 juta ton.
01:47Kemudian, Bansos 365 ribu ton.
01:51Totalnya 1,5 juta ton.
01:54Dan tetap kita menyerap mudah-mudahan.
01:57Akhir tahun nanti, stok kita minimal 2,5 atau 3 juta ton.
02:02Dan ini cukup tinggi, ketahanan pangan kita aman.
02:09Insya Allah, kami harap, kami sampaikan kepada seluruh masyarakat,
02:16bahwasannya pangan kita posisi sangat aman.
02:20Karena stok kita tertinggi selama ini.
02:25Oke, makasih.
02:27Makasih ya.
02:28Nah, ini khusus untuk beras premium, medium yang tidak sesuai standar.
02:43Kami ulangi, ini adalah standar pemerintah.
02:47Contoh, medium itu brokennya 25%.
02:51Kemudian, untuk premium itu 15%.
02:54Dari hasil pemeriksaan 268 merek,
03:05ada 212 yang tidak sesuai standar yang ditentukan oleh pemerintah.
03:12Brokennya ada yang 30, 35, 40, bahkan ada sampai 50%.
03:19Jadi tidak sesuai standar.
03:21Ini mau OPLOS, mau apa saja namanya,
03:25yang terpenting, tidak sesuai dengan regulasi pemerintah.
03:29Kami sudah sampaikan kepada Bapak Kapolri dan Bapak Jaksagung,
03:35setelah diperiksa ulang,
03:38datanya sama, hasilnya sama.
03:42Jadi, penegak hukum menindaklanjuti.
03:46Semua yang tidak sesuai dengan aturan.
03:51Oke, kasih.
03:56Arahan Bapak Presiden,
03:58tindaklanjuti.
04:02Nanti, kita akan rakortas, kita akan bahas lagi.
04:05Makasih ya.
04:06Nanti kita bahas, akan rakortas kembali.
04:12Kemudian kita tentukan.
04:15Tunggu.
04:16Tidak lama lagi.
04:17Makasih.

Dianjurkan