Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu
KOMPAS.TV - Sekitar 85 orang warga Palestina tewas ditembak tentara Israel saat berusaha mendapatkan makanan di berbagai lokasi di Jalur Gaza, pada hari Minggu, 20 Juli 2025.

Menurut Kementerian Kesehatan wilayah tersebut, jumlah korban tewas terbesar berada di Gaza Utara yang hancur, di mana kondisi sangat memprihatinkan.

Baca Juga Pelapor PBB Sebut Kelaparan di Gaza Sengaja Diciptakan Israel, Satu Juta Anak Palestina Terancam di https://www.kompas.tv/internasional/606738/pelapor-pbb-sebut-kelaparan-di-gaza-sengaja-diciptakan-israel-satu-juta-anak-palestina-terancam

#gaza #israel #jalurgaza

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/internasional/606817/full-israel-tembaki-warga-gaza-saat-ambil-bantuan-sekitar-85-orang-tewas
Transkrip
00:00Intro
00:00Saudara setelah Israel meluncurkan serangan udara ke wilayah daerah Al-Balagaza
00:08sejumlah Tengg Israel untuk pertama kalinya memasuki distrik selatan dan timur daerah itu
00:14tiga orang tewas dalam serangan ini
00:17Militer Israel menduga area itu menjadi lokasi parasandra yang ketahuan kelompok Hamas
00:30padahal derah Al-Bala dipenuhi warga Palestina yang mengungsi selama lebih dari 21 bulan
00:37sejak konflik berlangsung
00:38setelah Israel mengeluarkan perintah evakuasi
00:41ratusan warga melarikan diri ke wilayah barat atau selatan
00:44serangan Tengg menghantam rumah-rumah warga termasuk masjid
00:49serangan Israel menghantam tenda-tenda warga di pengungsian syati
01:04yang dibangun di tepi pantai di sisi barat kota Gaza
01:08menurut rumah sakit Syifa di kota itu Saudara
01:13serangan menyebabkan 12 orang tewas
01:16kompan tewas termasuk tiga perempuan dan tiga anak-anak
01:20sebanyak 38 warga Palestina lainnya terluka dalam serangan ini
01:25ya Saudara serangan Israel membuat warga terpaksa meninggalkan rumah mereka
01:48perintah evakuasi memutus akses antara kota pusat Dera Al-Bala dengan kota Rafah dan Han Yunis
01:55warga mengatakan serangan tiba-tiba tersebut membuat warga
02:00tersebut membuat warga tersebut membuat warga tersebut membuat warga tersebut
02:05Saudara setidaknya 85 orang warga Palestina tewas ditembak tentara Israel
02:34saat berusaha mendapatkan makanan di berbagai lokasi di jalur Gaza
02:38pada hari Minggu 20 Juli 2025
02:41menurut Kementerian Kesehatan Wilayah tersebut
02:47jumlah korban tewas terbesar berada di Gaza Utara yang hancur
02:52di mana kondisi sangat memprihatinkan
02:55setidaknya 79 warga tewas dan 150 luka-luka saat mencoba menjangkau bantuan
03:02yang masuk melalui pelintasan Zikim dengan Israel
03:06korban luka dibawa ke rumah sakit Al-Shifa
03:09Aruhan
03:17Bersambung
03:17Aruhan
03:18Aruhan
03:19Aruhan
03:20Aruhan
03:23Selamat malam, Pak Mujtahid.
03:53Assalamualaikum, selamat malam, Pak.
03:55Baik, Pak Mujtahid ini beberapa kali dan terakhir pada hari Minggu Israel menembaki warga yang hendak mendapatkan makanan antre di pusat bantuan.
04:05Informasi yang Anda peroleh saat ini, berapa korban jiwa dari serangan Israel ini, Pak Mujtahid?
04:12Ya, kalau laporan terakhir dari yang dari ini ya, jenak-jenak di sekolah dari kantor PIB yang menguruskan bantuan kemanusiaan itu,
04:29ya sekitar 80 ya, tapi kan itu bisa berkembang ya.
04:32Ada yang menyebutkan, bahkan ada Minggu yang sudah menyebutkan juga 85 orang yang meninggal ketika mereka mengantri bantuan.
04:44Itu di hari Minggu saja atau dalam beberapa hari terakhir ketika antri bantuan jumlah 80 sampai 85 itu?
04:50Kalau menurut PBB ya, dari badan PBB yang mengurusi masalah refugiris ya, dan orang-orang yang terpaksa tindah karena perang di pales dunia ini,
05:10dari mulai Mai 27 sampai Juli 21, ini belum termasuk, mungkin belum termasuk yang terakhir-terakhir ini,
05:18itu sekitar 1054 orang Palestina yang meninggal karena mengantri bantuan.
05:28Jadi khusus mengantri bantuan itu sampai sekitar 2 bulan, nggak? Sampai 2 bulan itu sudah 1054.
05:34Dan data 288-nya itu mereka mengantri bahkan di sekolah PGB sendiri gitu.
05:42Ini memang satu hal yang sangat tragis ya, sangat tragis dan bukan hanya Minggu ya kan,
05:53sebelumnya juga bahkan hari ini ya, bahkan hari ini juga kalau kemas kemarin kan gereja dibong, gereja kateri satu-satunya,
06:04kemudian Minggu, kemudian juga hari ini juga sudah terjadi lagi pembucingan di Bersambung-Bersambung ya,
06:13karena pada hari Minggu itu Israel itu menyebar pamflet ke Bapak, ke pembucingan Distrik Dirbila,
06:24yang meminta warga untuk mengungsi ya, warga untuk mengungsi dan warga dia bingung dia mau mengungsi kemana lagi kan,
06:36karena kan Israel itu kan, kalau yang ditanya itu kan dia ingin membuat yang namanya Humanitarian City,
06:46itu sebenarnya di daerah Malasikan yang dekat dengan kosal Gaza ya, di Gaza.
06:54Jadi kemana warga yang di Gaza Utara ketika diminta untuk mengungsi, kemana lagi saat ini mereka ada di mana?
07:02Kondisinya bagaimana Pak?
07:05Sebenarnya kita sudah gak berbicara tentang Gaza Utara lagi ya, Gaza Utara, Gaza Tengah,
07:10sekarang ini kita berbicara di selatan sebenarnya.
07:13Ya kan, karena kan kalau menurut PBB itu sebenarnya sudah 90 persen penduduk Gaza itu dia sudah mengungsi ya.
07:22Ya, mengungsi itu kan dari Gaza Utara ke Gaza Tengah misalnya kan,
07:28Gaza Tengah terus kemudian dengan Gaza Selatan lah, ke Kajimis, Rafa, terus juga Dirbila ini kan gitu.
07:35Nah, yang sekarang ini yang di Dirbila itu yang sedikit dengan atau lebih ke selatan tapi dia dekat dengan Gaza Tengah ini,
07:43Israel juga meminta, dia membuat koridor di Barat Daya dan dia minta untuk pindah ke yang dekat pantai itu,
07:52yang disebut dengan Temawati itu banyak tenda-tenda, pos, segala macem.
07:57Yang orang-orang dirbila ini dia bilang kalau misalnya tindah ke sana atau juga gak ada jaminan,
08:03bahkan untuk bikin tenda aja juga tidak usah di sana.
08:06Pak Mustahid, ini Presiden Amerika Serikat Donald Trump murka dengan serangan Israel pada warga di Gaza.
08:17Apakah ini sudah cukup? Bisa merdakan serangan Israel di sana, Pak Mustahid?
08:22Ya, mungkin juga ya karena mungkin tekanan dari Pak Postle yang ke-16 ini kan ketika serangan minggu kemarin
08:34dan juga gereja itu kan dia marah dan bahkan kan Menteri Luar Negeri Israel itu kan minta untuk investigasi
08:41dan melakukan permintaan maaf.
08:44Mungkin juga petanan dari Roma ini, Kepawasan Roma ini juga membuka mungkin serang sedikit berbicara ini.
08:55Nah, Pak Mustahid itu kan mengkritik Israel, tapi yang kita lihat belum ada,
09:01belum ada skona yang jelas untuk mengakhiri tragedi-tradedi kemanusiaan ini.
09:07Yang ada itu justru di lapangan itu, Keparmi-nya Israel itu, dia memaksa warga yang ada di distrik Berbola ini,
09:20dia pindah atau disitu dijadikan military zone, zona militer.
09:27Jadi sebetulnya soal gencatan senjata yang kemarin juga sempat disuarakan itu tidak terjadi di sana sampai saat ini?
09:36Iya, gencatan senjata tidak terjadi.
09:39Kalau Israel kan bilang bahwasannya gencatan senjata atau proses gencatan senjata ini terhenti karena Hamas kan gitu.
09:47Tapi sebenarnya kan juga enggak kan gitu.
09:49Karena kan Israel kan cuma mincak berapa hari, 15-20 hari.
09:54Nah, sedangkan Hamas itu, korangan yang di jasa itu minta gencatan senjata yang permanen.
10:00Itu yang menyebabkan perbedaan antara keinginan Israel dan juga keinginan perlawanan yang ada di Palestine.
10:11Nah, kalau misal, kalau Israel tentunya kan menginginkan kan Hamas itu menyerah dan menyerahkan senjata.
10:19Ini yang sesuai untuk dilantan oleh perlawanan yang ada di Gaza.
10:25Baik.
10:26Pak Mustahid Hashim, Direktur Eksekutif The Voice of Palestine.
10:31Terima kasih telah menyampaikan bagaimana kondisi di Gaza.
10:35Terima kasih, Pak Mustahid.
10:38Terima kasih.
10:39Bye.

Dianjurkan