Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu


JAKARTA, KOMPAS.TV - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mendatangi kosan di Menteng, Jakarta Pusat, lokasi tewasnya diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) berinisial ADP, pada Selasa (22/7/2025).

Kunjungan ini bertujuan untuk menelusuri lebih jauh fakta-fakta lapangan yang berkaitan dengan penyebab kematian korban, serta mengevaluasi penanganan kasus oleh pihak kepolisian.

Komisioner Kompolnas Choirul Anam yang memimpin tim menyampaikan bahwa peninjauan ini merupakan lanjutan dari investigasi awal yang sebelumnya dilakukan di Yogyakarta, tempat keluarga korban tinggal.

Baca Juga Kompolnas Cek TKP Tewasnya Diplomat Kemlu, Dalami Informasi Baru di https://www.kompas.tv/nasional/606643/kompolnas-cek-tkp-tewasnya-diplomat-kemlu-dalami-informasi-baru



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/606705/full-kata-kompolnas-usai-cek-kamar-kos-tempat-diplomat-kemlu-tewas
Transkrip
00:00Di samping ngecek TKP juga ngecek membandingkan apa yang kami dapat sebelumnya dengan penjaga kos-kosan ini.
00:08Lah, satu, yang paling penting kami ngecek soal CCTV, ya termasuk mengkonfirmasi CCTV itu hidup ataukah mati kalau hidup berapa jam.
00:21Dan diambil oleh kepolisian skemanya berapa waktu, dijelasin cukup baik, cukup detail, bahkan ditarik ke belakangnya sangat banyak.
00:36Dan itu sangat cukup dan sangat baik.
00:38Yang berikutnya kami juga ngecek posisi kondisi kamar.
00:44Ya, kami ngecek kondisi kamar, kami lihat semua bagaimana bentuknya, kami cek plafonnya, kami cek saluran airnya, kami juga cek kasur.
00:59Dan yang nggak kalah penting adalah kami cek posisi kunci.
01:04Nah, posisi kunci ini jadi sangat krusial di situ.
01:07Nah, kami cek secara fisik dan kami konfirmasi kepada penjaga kos-kosan ini.
01:14Karena beliulah yang membuka pertama kali, terus kami minta untuk diperagakan posisi kuncinya.
01:22Jadi ada dua kunci, kunci yang memang terpasang di pintunya, bisa dibuka dari luar maupun dari dalam.
01:29Ya, terus kunci yang memang ada di dalam yang bentuknya slot.
01:33Yang itu hanya bisa dibuka atau di, apa, dikunci dari dalam.
01:39Nah, saya nanya ini posisi kunci yang slot, terutama yang slot ya, yang hanya bisa dibuka dan ditutup dari dalam, itu posisinya terkunci.
01:53Jadi kami tadi konfirmasi langsung ke penjaganya, kan ada video juga, kami cek videonya, kami konfirmasi ke dianya.
02:00Kemudianya, waktu dibuka posisinya terkunci.
02:06Yang berikutnya kami juga ada salah satu penghuni kos-kosan, ya, yang masih belum tidur sampai jam satuan begitu.
02:17Apakah ada suara yang mencurigakan?
02:20Tidak ada.
02:21Suaranya hending dan sebagainya, apakah kondisinya kayak biasanya, kurang lebih kayak biasanya.
02:26Apalagi di hari itu juga pas hujan rintik-rintik ya.
02:29Lah, itu juga penting.
02:32Kami cek jumlah CCTV juga penting, kami cek posisi CCTV juga penting.
02:37Tapi yang lebih penting memang soal, apa namanya, ini saya sepil aja.
02:44Nah, ini, apa namanya, kunci.
02:58Jadi posisi, posisi pertama kali, sebelum pintu dibuka, kayak begini.
03:06Nanti bisa di foto.
03:09Oke, oke, nanti bisa di zoom.
03:12Jadi posisinya, slotnya terkunci, ya, slot manualnya terkunci, yang hanya bisa dibuka dan ditutup.
03:20Oh, yang bisa dibuka dan ditutup dari dalam.
03:25Terus, yang ini kunci biasa yang bisa dibuka dari luar dan dari dalam kamar.
03:32Terus posisi plafon, baik posisi plafon kamar maupun plafon kamar mandi,
03:39tidak ada yang rusak sama sekali.
03:41Mungkin itu yang penting.
03:44Nanti kami geser ke PMJ untuk lebih detail lagi apa yang sudah dilakukan dan sebagainya.
03:50Oke?
03:50Ada CCTV yang hilang, Pak? Ada CCTV yang hilang, Pak?
03:53CCTV, jumlah CCTV, sebelum persiwa sampai persiwa jumlahnya sama.
03:59Apa sih yang membedakan penyidikan yang dilakukan oleh Kompolnas sama yang dilakukan oleh pihak kepolisian?
04:05Apakah ini tergantungan?
04:06Kompolnas memastikan apa yang dilakukan oleh rekan-rekan kepolisian itu sesuai prosedur ataukah tidak.
04:14Secara substansi memang mendalami substansinya ataukah tidak.
04:18Nah, menuju ke sana kami memang ngecek dulu.
04:22Makanya kami pertama kali datang ke keluarga.
04:25Kemarin kami datang ke keluarga, ketemu langsung dengan keluarga, ketemu langsung dengan istri, banyak hal yang kami dapatkan.
04:31Tahap berikutnya kami datang ke TKP untuk juga ngecek.
04:34Sebenarnya TKP-nya bagaimana?
04:36Dengan dua modalitas itulah nanti kami ketemu sama PMJ, Polda Metro Jaya, untuk mendalami apa yang sudah dilakukan, apa yang sudah didapatkan, dan prosedurnya baik ataukah tidak.
04:52Karena ini kan Kompolnas.
04:54Jadi itu, jadi kami kebingungan melapis gitu ya.
04:57Kan kalau kayak begini kan kami bisa nanya nanti kalau dijelaskan sama Polda Metro Jaya.
05:00Ini CCTV diambil dari titik yang mana?
05:03Nah, ini CCTV-nya jumlahnya berapa?
05:05Durasinya yang diambil kapan saja dan sebagainya.
05:08Termasuk juga apakah dicek semua ruang dan model yang terjadi di kamar ya.
05:16Plafonnya, jenis kunci dan sebagainya.
05:20Termasuk apa saja yang ditemukan di dalam kamar ketika perisiwa itu berlangsung.
05:26Kami juga cek, termasuk kalau teman-teman lihat di CCTV yang sudah beredar, bawa kresek.
05:31Nah, tadi kami juga mengkonfirmasi ke penjaga, betul itu bawa kresek dan sebagainya.
05:39Kami sebenarnya tahu sedikit banyak apa isi kreseknya, tapi nanti kami dalami di Polda Metro.
05:44Kami fokus dulu pada fakta yang terjadi pada struktur peristiwa yang paling dekat.
05:57Struktur peristiwa yang paling dekat adalah di sini dan keluarganya, belum kemana-mana.
06:01Dugaan paling kuat, nanti kita tunggu hasil pendekatan ilmiah dari teman-teman kepolisian.
06:10Karena itu yang paling objektif.
06:13Jadi nanti kita cek apakah visumnya selesai atau tidak, utopsinya selesai atau tidak.
06:19Kalau belum selesai kapan.
06:20Terus utopsinya ini jenisnya apa, atau utopsi biasa,
06:25ataukah ada utopsi yang memang spesifik untuk menentukan sesuatu di dalam pertubuhan korban.
06:32Saya kira problem utama adalah, karena ini pendekatan saintifik ya,
06:49bisa jadi memang hasil utopsinya belum kelar.
06:51Karena semakin spesifik utopsi, semakin lama waktu membutuhkannya.
06:57Pengalaman saya misalnya di beberapa kasus,
06:58bahkan ada yang sampai tiga bulan, ada yang dua bulan.
07:03Untuk menentukan apa yang terjadi,
07:07terutama di titik mana kematian itu terjadi,
07:10apakah kekurangan oksigen,
07:14ataukah karena yang lain misalnya begitu, itu bisa dicek di utopsi.
07:17Dan itu, kalau kita sampai spesifik kayak begitu,
07:20ya membutuhkan waktu berbeda dengan utopsi yang biasa.
07:23Salah satu yang paling penting ya,
07:43memang firm, ada komunikasi antara istri sama penjaga kos,
07:47menit per menitnya kami juga dapat.
07:56Kucingnya mau ikut press con.
07:59Mau ikut door stop tadi di dalam soalnya ada dia.
08:02Oh, nonton.
08:02Nggak, enggak.
08:03Komunikasi antara penjaga kos dan istri,
08:13kami dapat detail per detailnya,
08:16kami dapat menit per menitnya,
08:17apa saja yang dibicarakan kami dapat,
08:20dan kami tahu konteksnya.
08:22Jadi kalau tadi misalnya,
08:23kenapa kok nggak langsung ketok pintu dan sebagainya,
08:25kami jelasin konteksnya,
08:27termasuk kami juga membaca WA-nya.
08:29Cak, kan sudah berbicara dengan pihak keluarga,
08:32kira-kira apa sih informasi baru yang dari komponen dapatkan,
08:36dan apakah ada keterangan dari keluarga
08:38bahwa sebelum tewas korban ini,
08:40ada bertemu dengan orang atau seperti apa,
08:41dan yang kami dapatkan adalah struktur cerita
08:44tidak hanya pas hari H,
08:46tapi sebelum hari H.
08:48Itu yang baru.
08:49Termasuk barang yang tidak hanya pas hari H,
08:52setelah hari H,
08:54juga kami dapat.
08:55Itu barang barunya.
08:56Sebelum tewas itu,
08:57dia sempat bertemu pihak kapan sih?
09:00Detail-detailnya nanti penyidik lah,
09:03yang akan menjelaskan.
09:04Keluarga kan katanya sudah dapat hasil visum.
09:08Kemarin di Bantul itu keluarga membeberkan hasil visumnya nggak, Cak?
09:12Kami mendapatkan semua informasi terkait peristiwa ini dari keluarga,
09:16sangat baik, sangat komprehensif.
09:18Semoga kalau belum ada yang disampaikan ke kami,
09:20bisa disusulkan.
09:22Tapi dari interaksi kemarin itu cukup detail,
09:24dan kami sudah cek juga ke beberapa sumber ya,
09:28terus nanti kami akan cek itu ke Polda Metro,
09:32gimana ini,
09:33apa perkembangannya.
09:34Kami fokus pada titik peristiwa yang paling dekat.
09:45Titik peristiwa yang paling dekat adalah keluarga,
09:47dan TKP ini.
09:48Nanti kami akan lihat struktur peristiwanya,
09:52kalau struktur peristiwanya memang mengharuskan kami ketemu sama Departemen Luar Negeri,
09:57ya kami akan cek ke sana.
09:59Tapi kan pokoknya adalah keluarga,
10:02TKP,
10:03dan PMJ pelagian ini kan kompolas,
10:05bukan Komnas HAM.
10:06Menurut info itu kan,
10:09dari kantor itu kan,
10:11dia pernah melakukan upaya bunuh diri sebelum melakukan,
10:14katanya kan info-nya dia melakukan,
10:18pernah mencoba melakukan bunuh diri di kantor,
10:20semua informasi monggo aja,
10:22asalkan ada basis faktanya,
10:24tapi kita himbau kepada siapapun,
10:28mohon dihormati haknya keluarga,
10:32yang sudah kehilangan salah satu anggota keluarganya.
10:35Tolong itu dihormati.
10:37Apapun boleh Anda ngomong apa saja,
10:40asalkan ada haknya,
10:41plus tolong juga dijaga etikanya.
10:44Kasian pihak keluarga,
10:46sudah kehilangan anggota keluarganya.
10:49Jadi kalau kami,
10:50standingnya adalah,
10:51faktanya ngomong apa,
10:53di titik itulah kami berangkat menganalisa.
10:55Bukan tanpa fakta terus kita analisa,
10:58bisa kemana-mana.
10:59Makanya kan kami cukup tertip ini,
11:00ketemu keluarga dulu,
11:02ke TKP baru ngecek ke polisi.
11:04Polisi dua hal yang penting,
11:05satu soal substansinya,
11:07kedua prosedurnya,
11:09karena prosedur itu,
11:11ya otomatis akan ngomong,
11:13ini dilakukan dengan cara baik,
11:14melanggar hukum,
11:15dan sebagainya.
11:17Itu ya.
11:18Stop, stop, stop.
11:19Ini ada Pak Arief,
11:20dan ini ada beliau.
11:22Silahkan, silahkan.
11:22Gantian.
11:23Saya kira pertanyaan itu,
11:32yang paling tepat yang menjawab adalah keluarga.
11:35Yang paling pasti adalah,
11:36keluarga sama kami kemarin,
11:38ngobrol banyak,
11:39bercerita banyak,
11:40dan memberikan banyak informasi,
11:42termasuk juga barang.
11:43Sebagai satu praktek prosedur yang baik,
11:54harusnya sudah disita.
11:56Nah, nanti akan kami cekkan,
11:57kami mau ke Proda Mitru ini sekarang.
11:59Sejauh ini ada informasi dari penyidik,
12:01gak sih,
12:01Cepak,
12:01bakal ada ekshumasi,
12:02dan apakah keluarga sudah menentu?
12:04Ekshumasi itu kan,
12:05kalau belum ada otopsi.
12:07Nah, ini kan,
12:08proses otopsi sudah dilakukan,
12:09hasilnya yang belum.
12:10Kita cek nanti hasilnya.
12:12Semoga dalam waktu dekat,
12:14bisa ada hasil otopsi.
12:17Kalau tadi ditanyakan,
12:18kan ini janjinya sepekan-sepekan begitu kan?
12:21Kenapa kok ini lambat?
12:23Salah satunya karena ini,
12:25memang banyak bahan yang harus didekatin dengan saintifik.
12:30Salah satunya tubuhnya diotopsi dengan kedalaman tertentu.
12:36Nah, itu membutuhkan waktu.
12:37Ini sih saya dengar prosesnya lebih cepat,
12:40karena memang di daerah perkotaan besar ya,
12:43saya beberapa kasus di luar Pulau Jawa,
12:47sampai tiga bulan,
12:48karena memang alat-alatnya terbatas.
12:50Kalau di sini,
12:51informasi yang kami dapat,
12:53walaupun belum diklarifikasi,
12:55itu dalam waktu dekat,
12:57sudah memungkinkan hasil otopsi itu ada,
13:02karena memang alat-alatnya lebih baik,
13:05dan ahli-ahlinya lebih banyak di pusat-pusat kota,
13:08kayak di Jakarta ini.
13:09Cak, dari Kompolas mau mendorong Pordi untuk...
13:14Hah?
13:20Banyak, ya, yang paling utama keluarga,
13:23dan semua orang yang ada di kos ini,
13:25baik penjaganya maupun penghuni yang lain.
13:29Cak, dari Kompolas sendiri,
13:30itu ada dorongan ke Pordi nggak Cak,
13:32untuk segera mengucapkan hasil labor atau bagaimana Cak?
13:34Kami mendorongnya polisi bekerjalah secara profesional,
13:39dan kredibel.
13:40Nanti kalau kita dorong-dorong cepat,
13:42tidak profesional ya, rugi.
13:43Kalau cepat, tapi tidak kredibel juga rugi.
13:46Yang kami dorong, Kompolas selalu dorong,
13:48semua kasus adalah profesionalitas dan kredibilitas.
13:53Cak, berdiri dan kabar juga bahwa ini terkait dengan hubungan asmara,
13:57apa itu sejalan dengan temuan dari Kompolas atau gimana?
14:01Kompolas lagi nyusurin keluarga TKP,
14:04dan sekali lagi mohon sekali tolong dijaga haknya keluarga,
14:10haknya keluarga karena mereka sudah kehilangan salah satu anggota keluarganya,
14:17dan tolong dijaga etika ruang publiknya.
14:20Cak, kalau di dalam itu gimana Cak,
14:22keadaannya masih ada yang ngekos atau gimana Cak?
14:26Ah, masih ada.
14:29Boleh nanya sedikit tentang...
14:31Oke, ini Pak Arief juga penggok-pengok.
14:33Tentang yang meninggal di Garut,
14:35di pernikahannya Putra Sulungnya,
14:37Dedy Mulyadi sama Pak Buk.
14:40Nah itu gak sesuai, Pak.
14:42Enggak, enggak.
14:44Oke, katanya karena kami mau geser ke PMJ itu nanti aja.
14:49Biar fokus di situ.
14:51Tiga aja ya Pak, titik yang ditemukan?
14:54Oh enggak, semua CCTV di sini kita cek,
14:57Nanti kami akan pastikan yang diambil di titik mana saja,
15:02dan durasi pengambilannya berapa lama.
15:07Jadi tidak tiga.
15:08Jadi kami cek.
15:09Ini tadi kami hitung semua CCTV yang ada di dalam,
15:12nanti kita konfirmasi ke Polda Metro,
15:15di titik mana yang paling penting diambil CCTV-nya,
15:18dan berapa lama CCTV itu diambilnya.
15:21Dua menit, tiga menit, dua jam, tiga jam, satu hari, dua hari,
15:25Nah nanti kami akan cek.
15:27Bisa-bisa boleh ditunjukkan lagi saya yang tadi.
15:29Oh.

Dianjurkan