Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Inilah rekaman eksklusif detik-detik penemuan jasad diplomat muda yang ditemukan tewas dalam kamar indekosnya.

Inilah isi rekaman CCTV dua pria yang berada di depan kamar korban. Dengan tenang, dua pria di depan kamar korban mencoba menelepon dan beberapa kali mengetuk pintu kamar untuk mengecek keberadaan korban.

Karena korban tak kunjung menjawab, kedua pria itu pun berusaha membuka kamar menggunakan kunci cadangan.

Namun, pintu terkunci rapat. Alhasil, salah seorang pria yang diduga penjaga indekos dengan mudah mencongkel jendela, lalu membuka pintu dari dalam kamar.

Polisi menyebut kamar korban dibuka setelah sang istri yang berada di Yogyakarta menghubungi penjaga indekos, sebab korban tak bisa dihubungi.

Polisi kembali melakukan olah tempat kejadian perkara untuk mencari sejumlah bukti dalam penyelidikan kasus tewasnya diplomat muda Kementerian Luar Negeri.

Dalam olah TKP lanjutan ini, polisi melakukan proses identifikasi terhadap sejumlah barang milik korban di kamar indekosnya.

Selain memeriksa sidik jari dan CCTV, polisi juga masih menunggu hasil otopsi untuk mengetahui penyebab kematian korban.

Universitas Gadjah Mada meminta agar kasus kematian seorang diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan, diusut tuntas.

UGM menilai kematian alumnus Program Studi Ilmu Hubungan Internasional UGM itu tidak wajar.

UGM menyampaikan dukacita dan belasungkawa atas kematian salah satu alumni FISIPOL terbaik.

Ada sejumlah kejanggalan dalam kematian diplomat muda Kemlu yang ditemukan tewas terlakban di kamar indekosnya.

Bagaimana penyidik harus mengusut hal ini? Kita bahas bersama mantan Kabareskrim Komjen Ito Sumardi.

Baca Juga Polisi Koordinasi dengan Kemlu Terkait Kasus Kematian Diplomat Arya Daru | KOMPAS PETANG di https://www.kompas.tv/regional/605355/polisi-koordinasi-dengan-kemlu-terkait-kasus-kematian-diplomat-arya-daru-kompas-petang

#diplomattewas #diplomatkemlu #indekos

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/605372/full-analisis-eks-kabareskrim-rekaman-cctv-detik-detik-penemuan-jasad-diplomat-kemlu-kompet
Transkrip
00:00Kami mendapatkan rekaman eksklusif detik-detik penemuan jasad diplomat muda yang ditemukan tewas dalam kamar indekosnya.
00:19Inilah isi rekaman CCTV dua pria yang berada di depan kamar korban.
00:24Dengan tenang, dua pria di depan kamar korban mencoba menelpon dan beberapa kali mengetuk pintu kamar untuk mengecek keberadaan korban.
00:32Karena korban tidak kunjung menjawab, kedua pria itu pun berusaha membuka kamar menggunakan kunci cadangan.
00:38Namun saat pintu terkunci rapat, hal hasil salah seorang pria yang diduga menjaga indekos dengan mudah mencoba jendela lalu membuka pintu dari dalam kamar.
00:58Polisi menyebut korban dibuka setelah sang istri yang berada di Yogyakarta menghubungi penjaga indekos sebab korban tidak bisa dihubungi.
01:08Polisi kembali melakukan olah tempat kejadian perkara untuk mencari sejumlah bukti dalam penyelidikan kasus tewasnya
01:35Diplomat Muda Kementerian Luar Negeri.
01:38Dalam olah TKP lanjutan ini, polisi melakukan proses identifikasi terhadap sejumlah barang milik korban di kamar indekosnya.
01:47Selain memeriksa sidik jari dan CCTV, polisi juga masih menunggu hasil otopsi untuk mengetahui penyebab kematian korban.
01:54Kita akan lihat hasil otopsi, kemudian kita akan lihat juga medical record beliau korban, ya kan?
02:08Kemudian kita akan cek juga ahli forensik terkait ke beliau di dalam sendiri, akan satukan, akan kita padukan dengan hasil otopsi.
02:22Apakah omkot-opat ini minum atau gimana kan?
02:28Di siapannya sudah ketahuan, lupa itu.
02:30Belum, kan barusan masih diproses.
02:35Universitas Gajah Mada meminta agar kasus kematian seorang diplomat muda Kementerian Luar Negeri Arya Daru Panguyunan diusuk tuntas.
02:44UGM menilai kematian alumnus program studi ilmu hubungan internasional UGM itu tidak wajar.
02:51UGM menyampaikan duka cita dan belasungkawa atas kematian salah satu alumni visipol terbaik.
02:58Wakil Rektor UGM Ari Sujito dalam pernyataan tertulis yang menyebut kita kehilangan sosok alumni berprestasi yang memiliki karir yang baik.
03:18Kami berharap meninggalnya almarhum yang nampak tidak wajar perlu diusuk tuntas demi kemanusiaan dan tanggung jawab perlindungan negara pada warganya.
03:28Dukah menyelimuti keluarga Arya Daru Pangayunan, diplomat muda Kementerian Luar Negeri yang ditemukan tewas di kamar indekosnya Menteng, Jakarta Pusat.
03:46Jenazah Arya Daru Pangayunan dimakamkan di rumahnya di Bantul, Yogyakarta.
03:52Keluarga menyebut Arya Daru tak memiliki riwayat medis ataupun sering mengkonsumsi obat tertentu.
04:00Ia juga tidak pernah bercerita soal tekanan ataupun kesulitan yang ia alami dalam pekerjaan.
04:06Kementerian Luar Negeri menyatakan kemulangan anak-anak pelantar, kemulangan evakuasi.
04:08Kementerian Luar Negeri menyatakan kemulangan kemulangan kemulangan kemulangan kemulangan.
04:36Dukah mendalam atas kematian diplomatnya Arya Daru Pangayunan.
04:41Dirjen Perlindungan Warga Negara Indonesia, Juda Nugraha menyebut,
04:45almarhum pernah menjadi saksi dalam kasus tindak pidana perdagangan orang atau TPPO.
04:52Namun, terkait penyebab kematiannya, masih harus menunggu penyelidikan polisi.
04:57Sekali dua kali ya mas, namanya stres itu kan kita tidak pernah tahu.
05:02Nah saya juga tidak ada, maksudnya tidak ada histori medical check-upnya segala macam,
05:06saya juga tidak ada gitu, jadi saya tidak bisa konfirmasi lebih lanjut.
05:11Cuman yang saya tahu kebunyanya itu,
05:14saya rasa sangat sedang, saya sangat sedang, anak itu senang.
05:17Jadi cerita dia penugasan di mortis, itu dia menceritakan dengan sangat antusiasi.
05:24Dan mau keberangkatannya ini juga antusiasi.
05:27Antusiasi maka ke Helsinki.
05:29Iya, antusiasi betul.
05:31Arya Daru Pangayunan mengakhiri tugas sebagai diplomat muda di Kementerian Luar Negeri
05:37setelah ditemukan tewas tak wajar di kamar indokosnya Menteng, Jakarta Pusat.
05:42Penemuan jasad Arya Daru berawal dari kecurigaan sang istri yang sulit menghubungi korban.
05:49Arya Daru Pangayunan dikenal sebagai diplomat muda berprestasi.
05:53Terakhir, ia dipercaya menjabat sebagai diplomat ahli muda
05:57Direkturat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri.
06:01Tim Liputan, Kompas TV
06:03Ada sejumlah kejanggalan dalam kematian diplomat muda Kemlu
06:11yang ditemukan tewas terlakban di kamar indokosnya.
06:14Bagaimana penyidik harus mengusut hal ini?
06:17Kita bahas bersama mantan kabar reskrim, Komjen Purnawirawan Ito Sumardi.
06:21Selamat petang, Pak Ito terima kasih sudah berkenan untuk bergabung di Kompas Petang.
06:26Pak Ito ini kan kita tadi sudah menayangkan bagaimana CCTV awalnya
06:32jasad diplomat muda ini ditemukan.
06:36Apa yang bisa Anda baca dari rekaman CCTV ini?
06:39Yang pertama mungkin CCTV itu kan hanya merupakan satu alat bukti pendukung ya.
06:45Tapi yang paling menentukan ini adalah dari hasil pemeriksaan forensik.
06:51Jadi di sini kedokteran forensik, Pak.
06:53Itu adalah bagaimana menentukan penyebab yang bersangkutan meninggal dan waktu.
06:58Ya waktu yang bersangkutan almarhum itu meninggal.
07:03Kemudian yang kedua adalah jejak digital.
07:06Nanti tentunya polisi akan melusuri jejak digital
07:09baik dari percakapan atau komunikasi almarhum.
07:14Kemudian yang ketiga, kalau kita lihat di TKP kan
07:16saya mendengar dari teman-teman penyidik bahwa
07:20tidak ditemukan sidik dari lain.
07:24Tapi itu kan baru informasi awal.
07:26Jadi akan sangat terlalu dingin kalau kita mengatakan penyebab kematian.
07:30Yang jelas, yang bersangkutan itu kan meninggal dengan tubuhnya ada di mukanya di lakban.
07:38Kemudian diselimuti dengan selimut ya.
07:41Kemudian juga tentunya dari CCTV itu kita lihat apakah memang
07:45ada gambar-gambar lain ataupun adegan-adegan lain
07:50selain dua orang yang masuk ke tempat tersebut.
07:54Nanti akan dikaitkan kapan yang bersangkutan itu masuk
07:58dan kapan istrinya itu mencoba menghubungi yang bersangkutan.
08:02Kan pasti akan ada jejak digital.
08:04Demikian Pak.
08:05Ya, selain jejak digital yang masih terus didalami.
08:09Sebagai mantan kabar reskrim,
08:12terkait dengan temuan jasad korban yang terlakban,
08:15apa yang bisa Anda baca ketika jasad ditemukan terlakban?
08:21Ya, kita kalau lihat dari segi tiga pembuktian,
08:23kan tentunya di sana harus lihat TKP.
08:26Yang kedua juga alat bukti.
08:28Bukti-bukti ini kan yang sementara dicari adalah dari sidik-sidik jari.
08:33Kemudian yang kedua juga ada medical record.
08:35Apakah dari medical record yang bersangkutan dengan meminum obat itu
08:39apakah ada dampak bagi kesehatan yang mungkin bisa menyebabkan
08:44hal yang fatal bagi kesehatan yang bersangkutan?
08:47Ini tentunya masih didalami terus, Mbak.
08:50Dan menurut saya, saya juga sudah bicara dengan beberapa teman ya.
08:53Yang memang sudah ahli sekarang dilibatkan,
08:55sudah dilibatkan beberapa penyidik yang memang senior
08:58yang menangani permasalahan ini dan barai skrim pun
09:01sudah sekarang melakukan supervisi dengan memperbantukan
09:05beberapa penyidik senior.
09:07Karena ini kan merupakan sesuatu yang mungkin
09:10ada berbagai kemungkinan.
09:12Saya kan pernah bertugas sebagai duta besar ya, Mbak.
09:14Betul.
09:15Itu yang paling, yang saat ini yang paling rawan adalah memang
09:19orang-orang yang memiliki latar belakang kendinasan di bidang TPPO
09:24atau tidak bidana perdagangan orang ya.
09:27Itu kan sering sekali di beberapa negara itu
09:30warga negara kita menjadi korban TPPO.
09:33Dan korban TPPO ini kan mereka punya jaringan, punya sidikat.
09:36Ini tentunya akan menjadi salah satu obyek daripada penyelidikan ya
09:41dari teman-teman baik dari POSEC, PORES maupun PORDA
09:47disupervisi oleh barai skrim.
09:49Demikian, Mbak.
09:50Jadi latar belakang dari diplomat muda ini
09:54yang kerap kali ditugaskan untuk menangani TPPO
09:58bisa saja menjadi alasan dari ditemukannya tewas ini?
10:04Ya, berbagai kemungkinan, Mbak ya.
10:06Pengalaman saya pada saat menangani korban yang tidak ada
10:10sama sekali tersangkai.
10:12Maksudnya tersangkainya saat itu yang bersangkutan ditemukan secara tunggal ya.
10:17Tentunya kita harus mengambil dari beberapa kemungkinan.
10:21Salah satunya dari profesi yang bersangkutan.
10:24Nanti dia akan diterusuri ya.
10:25Tentunya akan bergerak sama dengan Kementerian Luar Negeri
10:28dan kasus-kasus yang sudah ditangani.
10:31Saya yakin bahwa teman-teman penyidik itu mereka juga menelusuri
10:35bahwa latar belakang penugasan yang bersangkutan
10:38kira-kira dengan siapa saja pernah terlibat
10:41ataukah dengan organisasi-organisasi daripada TPPO ini siapa saja
10:46pasti itu salah satu juga.
10:48Tapi yang paling utama di sini adalah bagaimana hasil uji forensik ya
10:52baik kedokteran forensik maupun digital forensik.
10:55Pak Ito, artinya ini bisa berkaitan dengan jaringan internasional seperti itu?
11:00Sangat mungkin ya, sangat mungkin.
11:02Karena kan kita gak tahu sekarang kan bagaimana cara mengakhiri hidup seseorang
11:07yang menjadi sasaran itu kan bisa dengan berbagai cara ya.
11:11Nah ini kan tadi saya sampaikan.
11:12Orang meninggal itu tentunya adalah dengan sesuatu yang mengakibatkan
11:17kondisi-kondisi daripada alat-alat dalam tubuhnya itu mengalami sesuatu yang menyebabkan kematian.
11:24Nah ini kedokteran kehakiman ini yang melakukan otopsi
11:28itu akan melakukan satu otopsi yang sangat cermat ya.
11:33Karena kita juga tidak bisa mengatakan mengandai-andai ya
11:37tanpa ada satu keterangan dari saksi ahli.
11:40Kan selama ini secara fisik tidak ditemukan unsur kekerasan.
11:46Tapi kan kita belum melihat apakah ada hal-hal yang membuat organ tubuhnya itu fatal
11:51sehingga meninggal misalnya karena racun, apakah karena vitamin,
11:56ataukah ada obat-obatan.
11:58Ini yang tentunya sekarang mereka dari kedokteran kehakiman ini sekarang sedang
12:03kondokteran forensik sedang melakukan penyelidikan yang intensif.
12:06Pak Ito, kalau kita lihat dari rekaman CCTV saat pertama kali
12:11jasad ditemukan, ini kan bisa dikatakan tidak terlalu sulit untuk masuk ke dalam.
12:17Apakah nanti penyidik juga akan meneliti, mendalami terkait dugaan-dugaan
12:22tidak hanya dugaan bunuh diri, tapi juga ada dugaan pembunuhan mungkin?
12:28Ya pasti ya, pasti kan tadi ya ada pecurigaan.
12:32Pecurigaan tentunya harus dibuktikan dengan fakta-fakta.
12:34Salah satu dia tanya adalah CCTV.
12:37CCTV itu kan kelihatan bagaimana orang itu masuk, kapan orang itu masuk,
12:42dan itu nanti akan dikaitkan dengan waktu kematian daripada korban.
12:47Kalau misalnya orang masuk, kemudian waktu kematian korban sesudah waktu yang
12:52di mana orang itu masukkan bisa disimpulkan bahwa korban itu masih hidup pada saat orang itu masuk.
12:58Ini akan menjadi obyek daripada penyelidikan, daripada penyidik.
13:03Jadi antara waktu kematian, dengan waktu dua orang ini masuk,
13:08kemudian dengan waktu istrinya menghubungi, kepada siapa menghubungi,
13:12kemudian orang yang dihubungi ini melakukan apa,
13:16tentunya ini akan ditelusuri terus.
13:18Sehingga kita bisa lihat daripada waktu kematian,
13:21dan CCTV itu salah satu juga, jam berapa itu masuk ke tempat tersebut,
13:27kenapa mereka memasuki, apakah memang ada komunikasi antara istri dengan mereka.
13:33Nah ini yang akan menjadi obyek penyelidikan daripada penyidik, menurut saya demikian.
13:38Baik, terima kasih Pak Ito Sumardi,
13:41mantan kabar es krim yang sudah berbagi perspektif di Kompas Petang.
13:44Selamat sore Pak Ito.
13:45Selamat sore ya Pak.

Dianjurkan