00:01Informasi berikutnya saudara pasnya dikeluarkannya in pres oleh Presiden Prabowo.
00:05Kondisi perekonomian masyarakat di Pulau Enggano ternyata belum sepenuhnya pulih.
00:11Pendangkalan alur pelabuhan yang terjadi beberapa waktu lalu masih menyisakan dampak yang cukup lumayan besar.
00:17Meski pengangkutan hasil bumi sudah mulai berjalan tapi masih terbatas karena harga angkut yang menjulang.
00:28Terparah.
00:30Biasanya sekedar air badai apa ini gak terlalu ini kan.
00:33Kalau ini asli parah nih kan.
00:39Di tengah hamparan hijau pohon pisang yang seolah menjanjikan harapan, nyatanya justru memberikan mimpi buruk.
00:46Harga jual pisang sebagai hasil bumi terbesar Pulau Enggano masih anjlok.
00:52Harga pisang satu tandan yang sebelumnya dijual Rp40.000 hingga Rp60.000 kini hanya dihargai Rp20.000 saja.
01:01Harga tersebut belum dipotong dengan ongkos angkut dibana petani pada akhirnya hanya mengantongi Rp10.000 per tandan.
01:09Tak jarang petani juga membiarkan pisang membusuk karena tidak sempat didistribusikan.
01:15Namun warga Enggano tak memiliki banyak pilihan.
01:21Mereka tetap bekerja demi menghidupi keluarga.
01:23Kita kebunnya batas belakang ini yang kita kelola paling batas Rp500.000-an ada Rp400.000.
01:33Itulah batas normalnya.
01:34Kalau sekarang kondisi sekarang kan?
01:36Kalau kondisi yang sekarang nih paling dapik-dapik Rp150.000-Rp200.000 itu yang ada sekarang nih.
01:43Cukupnya sih?
01:45Iya.
01:46Tau lah sekarang kita keluarga kan.
01:47Tidak cukup lah harga yang kayak gitu.
01:51Harga sekarang kan kita tahu.
01:53Dari data yang dihimpun Litbang Kompas menunjukkan selain pisang pulau Enggano juga memiliki hasil bumi lain yang biasanya dipasarkan ke luar pulau dengan jumlah yang cukup besar.
02:06Dari data di tahun 2023 pisang mendominasi produk hasil bumi warga Enggano dengan jumlah 13.080 kuintal.
02:14Lalu di nomor dua ada jengkol sebanyak 2.175 kuintal hingga cabai keriting dengan 321 kuintal.
02:24Meskipun alur pelayaran di Pelabuhan Enggano mulai kembali normal namun para petani pisang masih harus berjibaku mengirim hasil panan mereka dengan perahu nelayan.
02:34Hal ini memiliki resiko yang tinggi karena perahu nelayan tidak dirancang untuk angkutan dagang skala besar.
02:40Belum lagi biaya yang harus dikeluarkan pengepul hasil bumi di mana mereka harus merogoh kocek lebih dalam bahkan bisa sampai 20 juta rupiah untuk angkut 20 ton pisang.
02:53Karena kondisi alur kan jadi sementara ini ya kapal nelayan kita pakai.
02:58Berapa ongkosnya kalau pakai nelayan?
03:00Ongkosnya itu per kilo dia bang.
03:03Dia seribu.
03:04Nah kalau misalnya ada 2 ton ya 2 juta wakti kan.
03:09Kalau ongkos nelayan yang kemarin bang 20 juta sewa kapal.
03:14Ada yang 15 tergantung dari kapalnya juga bang.
03:17Itu kapal feri atau kapal?
03:19Kapal nelayan bang.
03:20Kapal nelayan kecil itu bang?
03:21Iya nelayan kecil.
03:22Sedangkan yang diangkutnya juga terbatas bang?
03:24Terbatas ya terbatas.
03:26Bersinya bang?
03:27Bersinya ya dibilang nggak ada bang.
03:29Hanya pas-pasan aja lah untuk nyambung hidup untuk sementara ini.
03:33Wakil Gubernur Bengkulu Mian mengatakan Pemprov Bengkulu berjanji akan memberikan subsidi biaya angkut hasil bumi dan perikanan.
03:41Jirinya menyebut Pemprov tengah menggodo kebijakan subsidi tersebut.
03:45Pak Gubernur dan Pak Gubernur buat kebijakan untuk beberapa episode pengangkutan hasil produksi pertanian untuk menutupi kerugian petani di periode yang lalu terjadi stagnasi akan menjadi buat kebijakan subsidi biaya pengangkutan untuk beberapa bulan ke depan.
04:04Seluruh warga Enggano masih terus berharap pemerintah tak hanya melihat pelabuhan yang telah kembali beroperasi.
04:10Tetapi pemerintah juga perlu memastikan akses transportasi yang layak dan terjangkau bagi warga Enggano.