Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Teka-teki penyebab kematian diplomat muda Kemlu yang tewas dengan wajah terlakban masih belum terpecahkan oleh polisi.

Dalam proses penyelidikannya, polisi membuka peluang untuk melakukan ekshumasi atau pembongkaran makam guna memeriksa jasad yang telah dikuburkan.

Di sisi lain, latar belakang Arya Daru Pangayunan yang pernah menangani kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) juga mulai dikaitkan dengan kematiannya, meski pihak Kemlu telah menepis hal tersebut.

Apa saja kejanggalan dari tewasnya Arya Daru Pangayunan ini? Simak dialog KompasTV bersama Mantan Dubes RI untuk Norwegia, Todung Mulya Lubis; Mantan Wakapolri, Oegroseno; serta analis intelijen, Wawan Purwanto.

Baca Juga Penjaga Toko Cerita Sosok Diplomat Kemlu Tewas di Indekos-Kali Terakhir Bertemu | KOMPAS PETANG di https://www.kompas.tv/nasional/604729/penjaga-toko-cerita-sosok-diplomat-kemlu-tewas-di-indekos-kali-terakhir-bertemu-kompas-petang

#diplomat #kemenlu #diplomatmuda #jakarta

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/604730/full-blak-blakan-usut-janggalnya-diplomat-kemlu-tewas-di-indekos-terkait-sindikat-tppo
Transkrip
00:00Saudara teka-teki penyebab kematian diplomat muda Kemlu yang tewas dengan wajah terlakban masih belum dipecahkan polisi.
00:06Dalam proses penyelidikan ya, polisi membuka peluang untuk melakukan ekshumasi atau membongkar makam untuk memeriksa jasad yang telah dikubur.
00:16Di satu sisi latar Arya Daru, Pangayunan yang pernah menangani kasus tindak pidana perdagangan orang atau TPPO juga kini mulai dihubungkan dengan kasus kematiannya meski Kemlu sudah menepis hal itu.
00:28Apa saja kejanggalan dari tewasnya Arya Daru, Pangayunan ini?
00:33Kita ulas bersama dengan mantan Dubes Republik Indonesia untuk Norwegia, Todung Mulia Lubis, mantan Wakapolri, Ugro Seno dan juga analis intelijen, Wawan Purwanto.
00:41Selamat petang Bapak-Bapak dengan MyDob di sini.
00:44Selamat petang.
00:46Saya mau ke Pak Ugro dulu. Pak Ugro, kejanggalan apa yang Anda catat dari kasus ini yang harus didalami lebih oleh polisi?
00:53Ya, kalau saya menurut saya kejanggalan ditemukan meninggal dunia seorang laki-laki dalam ruangan.
01:03Kemudian saya tidak tahu hasil pemeriksaan fisik luar apakah ditemukan luka-luka lebam atau luka-luka lainnya.
01:10Selainnya, kemudian bagian kepala dilakban.
01:16Ini melihat kondisi seperti ini, saya sebagai mantan penyidik yang melihat bahwa kemungkinan ya,
01:23seperti yang saya lakukan waktu saya di Nas Aktif bertugas di Reserse ya,
01:26ini 50 persen adalah bunuh diri, 50 persen pembunuhan.
01:30Itu yang saya bisa katakan saat ini sementara.
01:33Oke, memang kalau misalnya dilihat dari luar jenazah ini tidak ada luka,
01:42kemudian juga polisi menyebut harus masih menunggu hasil otopsi, hasil lab forensik,
01:47bahkan kemungkinan juga nanti akan melakukan ekshumasi atau penggalian.
01:49Tapi pengalaman Anda sebagai polisi, kalau kita melihat lakban yang rapi pada jenazah,
01:58kemudian apa yang bisa digali polisi soal temuan ini?
02:01Ya, ini tergantung begini, kalau ditemukan mayat dalam kamar ya,
02:08kemudian dalam kondisi seperti yang dialami oleh Arya ini, alamatun ini,
02:12tidak perlu buru-buru dimakamkan.
02:15Ini kan sudah tubuh yang sudah meninggal di dunia atau dalam bahasa Inggris dead body.
02:20Jadi ini harus benar-benar sempurna olah TKP di tempat di mana korban ditemukan.
02:26Jadi jangan sampai nanti ada otopsi ulang hanya karena kekurangan di sini.
02:30Maka saya katakan pemeriksaan luar, di luar tubuh korban di TKP itu harus benar-benar tuntas.
02:38Dan di sekeliling tempat korban ditemukan, itu juga harus tuntas.
02:42Pemeriksaan sidik jari dan sebagainya.
02:44Atau ditemukan ada cairan-cairan di spray dan sebagainya.
02:47Di situ yang benar-benar membutuhkan ketelitian dan ekstra hati-hati dari para ahli-ahli forensik
02:53yang di data dari polri yang bertugas saat itu di TKP.
02:59Oke. Saya mau ke Pak Wawan.
03:02Pak Wawan, kondisi jenazah di Lakban sangat rapih.
03:06Kemudian apa? Kemudian pesan yang mau disampaikan atau Anda bisa melihat hal yang lain?
03:12Anda melihat ini murni kejahatan?
03:13Ya, kalau di situasinya kan tidak ada yang rusak.
03:19Barang-barang juga tidak ada yang hilang.
03:23Kemudian tidak ada bekas penganiayaan.
03:26Tapi dia punya riwayat penyakit GERD dan kolesterol sehingga minum obat.
03:34Kemudian kalau melihat dari itu, di sekitarnya kan memang ada obat.
03:40Lantas dengan di Lakbannya ini yang masih menjadi tanda tanya.
03:48Karena tidak ada orang yang dari luar, artinya tidak ada orang luar masuk.
03:55Kemudian tidak ada kerusakan di situ, maka ini kan dia sendiri.
04:00Kemudian sebelumnya dia komunikasi dengan istrinya selama kurang lebih tiga jam.
04:06Kemudian istrinya kan dari luar kota.
04:11Dari pembicaraan ini yang kemudian mereka istirahat dan sebelum istirahat kan sempat keluar membawa tas kresek hitam.
04:20Kemudian balik tanpa membawa tas kresek itu sesudahnya kan tidak diketahui.
04:26Dan baru paginya istrinya berusaha menghubungi, ternyata tidak ada jawaban.
04:32Kemudian minta bantuan orang-orang sekitar untuk membukanya.
04:38Dan melihat ini kita tidak menafikan mungkin ada faktor X yang terjadi.
04:48Apakah itu komplikasi obat atau ada sebab-sebab lain yang perlu diungkap nanti setelah dari forensik ini yang melakukan penelidikan.
05:02Sebab kewenangan dari pihak Polri yang menyampaikan itu.
05:06Tapi kalau terlepas dari ini semua kan kita bisa saja mengkaitkan dengan berbagai teori ya.
05:14Dari penugasan, penugasan yang ada apakah itu berkait langsung dengan pengamanan diri.
05:21Karena seorang diplomat itu tidak lepas dari tugas delit, PAM, pengamanan dan tugas-tugas penggalangan.
05:32Dari dia tentu juga melakukan penelidikan dan tugas-tugas khusus yang ditimpakan terutama misalnya terkait DPPU ataupun tugas lain.
05:43Karena masih sangat aktif di lapangan.
05:46Biasalah diplomat muda tentu masih banyak.
05:50Sudah dapat poinnya Pak Wawan.
05:51Saya mau ke Pak Todung.
05:52Pak Todung Anda melihat sosok diplomat yang kemudian menangani kasus TPPO memang kerap jadi incaran sindikat?
06:00Pengalaman saya sebagai Dutup Serti di Norwegia dan Islandia memang sangat sedikit.
06:04Tapi kita pernah menangani kasus-kasus di mana misalnya anak buah kapal punya persoalan hukum.
06:13Tidak bisa pulang, tidak bisa mendapat upah, mendapat gaji selainnya.
06:21Kita juga pernah menangani kasus kriminal di mana seseorang diduga melakukan tindak pidana pembunuhan.
06:30Walaupun alasannya bela diri.
06:32Tapi juga ada kasus narkotika misalnya.
06:34Nah ini kasus-kasus semacam ini selalu kita hadapi walaupun tidak banyak dan pasti ada kekhawatiran.
06:42Kekhawatirannya adalah kalau menangani kasus yang ada kaitannya misalnya dengan tindak pidana narkotika
06:49atau tindak pidana pencucian uang atau tindak pidana perdagangan orang,
06:54ya pastilah ya kekhawatiran itu ada.
06:57Karena di belakang itu selalu ada sindikasi.
06:59Tapi sekali lagi saya tidak ingin berspekulasi.
07:03Ini kan pekerjaan diplomat yang memang dikerjakan karena perintah jabatan.
07:07Dan dia mesti melakukan itu.
07:08Tapi kehatiannya itu penting.
07:10Nah dalam kasus Arya Daru, kita memang tidak bisa berspekulasi
07:14karena fakta-fakta yang ditampilkan di media itu tidak konklusif dan penuh dengan tanda tanya.
07:22Kenapa seseorang di kamar sendiri itu kepalanya dilakban dalam keadaan dia sudah meninggal?
07:28Apakah dia melakukan itu dengan sadar dan itu karena dia bersifat persfeksionis seperti yang dikatakan tadi.
07:34Saya sendiri masih meragukan itu.
07:37Ini kan dikatakan juga tidak ada tanda luka, tidak ada yang hilang bareng-barengnya.
07:42Tapi kan kejahatan itu bisa sangat canggih.
07:46Nah banyak yang harus dilakukan investigasi, digital, forensik, otopsi dan sebagainya sudah dilakukan.
07:53Kemudian juga mungkin ada penelitian terhadap pembicaraan, pembicaraan komunikasi telepon dan sebagainya.
07:58Dan kita tidak tahu latar belakangnya apa.
08:00Ini banyak hal yang sangat misterius.
08:02Nah saya ingin mengatakan di sini.
08:05Buat tidak ada kejahatan yang sempurna, pasti ada titik bolongnya.
08:11Nah di mana titik bolongnya?
08:12Di mana kelemahannya?
08:13Nah inilah yang sudah pihak kepolisian dengan sangat hati-hati dan sangat jeli menangkap sekecil apapun clue yang bisa dia dapat.
08:23Oke bagaimana kemudian profil dari seorang almarhum Arya Daru sebelum meninggal yang mungkin juga sudah Pak Todung dapatkan dari rekan-rekan di kedutaan.
08:33Tapi nanti jangan dijawab dulu Pak Todung, Pak Bapak.
08:36Nanti kita akan lanjut usai jeda di Kompas Petang.
08:43Masih bersama saya Maidob Elfrina di Kompas Petang.
08:51Saudara saya masih bersama dengan tiga orang narasumber yakni mantan Dubes Republik Indonesia untuk Norwegia, Todung Mulya Lubis.
08:59Mantan Wakapolri, Ugroseno dan juga analis intelijen Wawan Puteranto.
09:04Saya masih tadi terpotong.
09:06Kita lanjutkan pertanyaan tadi Pak Todung.
09:07Pak Todung apa saja profil yang Anda lihat dari seorang almarhum Arya Daru?
09:12Mungkin yang Anda dapat informasi dari teman-teman di kedutaan.
09:18Wah sulit ya.
09:20Arya Daru kan tidak ada kaitannya dengan kedutaan besar Republik Indonesia di Norwegia.
09:25Dia ditempatkan di Delhi dan di Argentina.
09:28Kemudian juga dia di Camelot, di Jakarta.
09:31Tapi kalau berita-berita di media mengatakan dia akan pindah ke Finlandia.
09:34Dalam waktu itu, Allah ada yang mengatakan dia sudah membeli tiket untuk berangkat ke Finlandia.
09:41Nah oleh sebab itu dia sudah menjual mobilnya.
09:43Tadi saya mendengar sebelum wawancara ini dilakukan dengan penjaga toko yang mengatakan dia kebiasanya mencuci mobilnya.
09:52Dia tidak mencuci mobilnya lagi karena mobilnya sudah dijual.
09:55Dia sudah bersiap untuk berangkat ke Finlandia untuk posting yang baru.
09:59Tapi buat saya kembali kepada kasusnya, kasus ini memang sangat kompleks ya, sangat misterius.
10:06Dan kita perlu sangat hati-hati dan sangat cermat.
10:10Kena banyak yang menjadi korban kalau kita membuat pemberitaan yang salah.
10:15Saya selalu khawatir dengan pemberitaan yang misleading ya.
10:18Kena itu akan mengacaukan investigasi, akan membuat banyak yang depresi ya kena itu.
10:26Karena itu saya lebih tidak ingin berspekulasi menyerahkan ini kepada pihak kepolisian.
10:31Semoga pihak kepolisian bisa mengungkap kasus ini dengan tuntas, dengan terang, dengan jelas.
10:36Karena banyak pertanyaan ya yang harus ditanyakan, kalau itu bunuh diri apa?
10:41Kalau itu pembunuhan, nah itu apa?
10:44Dan bagaimana?
10:45Nah disini pertanyaannya cukup banyak dan saya tahu kita tidak punya banyak waktu untuk membahas hal ini.
10:51Oke.
10:52Pak Ugro, Kapolda kan sudah menyebut ya, Kapolda Metro Jaya sudah bilang
10:55kalau dalam seminggu kesimpulan soal kasus ini akan selesai.
10:59Itu waktu yang wajarkah untuk menyelesaikan kasus ini?
11:02Karena juga tadi kan Pak Todung juga bilang ini seperti kasus yang kompleks.
11:06Terus kalau kita lihat juga TKP sangat rapi.
11:09Kemudian banyak fakta-fakta yang juga mungkin masih bisa dirangkai.
11:14Cukup bisa selesai terungkap penyebab kematiannya dalam satu minggu?
11:18Ya, kalau target waktu kasus belum terungkap menurut saya impossible ya.
11:26Impossible.
11:26Tapi kalau target terungkap kemudian bicara waktu itu possible.
11:30Jadi saya pernah mengungkap kasus 3 kali 24 jam terungkap.
11:37Saya pernah mengungkap kasus 2 kali 24 jam terungkap.
11:40Mengungkap kasus 41 hari juga terungkap.
11:43Tapi ada juga yang satu tahun nggak terungkap.
11:46Jadi menurut saya itu semua waktu jangan ditentukan dulu.
11:52Karena pembuktian itu kan kembali ke pasal 184 UH.
11:56Di sini dengan ditemukan seorang manusia yang meninggal dalam ruangan di Lakban.
12:02Keterangan sanksi pasti susah didapat nih.
12:04Karena tidak ada yang melihat, mendengar, mengalami.
12:07Yang kedua, ahli sangat diperlukan di sini.
12:10Karena forensik di situ diperlukan.
12:12Kemudian IT juga diperlukan.
12:15Yang ketiga, surat.
12:16Kemungkinan bisa ditemukan surat-surat selama ini.
12:18Ada nggak di kantornya yang bisa ditemukan?
12:20Berkaitan dengan kehidupan pribadi, kehidupan dinas yang bersambutan.
12:24Nah, petunjuk di sini yang nomor 4 ini sangat diperlukan.
12:27Karena mungkin dari masyarakat bisa, dari lingkungan kerjanya bisa,
12:33dari keluarganya bisa, mungkin dari kawan-kawan yang dekat juga bisa.
12:39Sehingga ini membutuhkan tim yang lengkap.
12:42Walaupun yang kasusnya ini hanya ditemukan seorang manusia yang meninggal dalam ruangan,
12:48dalam keadaan di Lakban.
12:49Tapi justru ini sangat rumit untuk mengumpulkan alat bukti tadi,
12:53supaya benar-benar bisa dibuktikan,
12:55diungkapkan kira-kira motif.
12:59Apa yang terjadi dan modus operannya seperti apa yang terjadi.
13:02Jadi tidak bisa sekali lagi, tidak bisa dikatakan satu minggu terungkap.
13:06Butuh waktu yang cukup lama menurut saya.
13:09Oke.
13:10Kalau kita lihat secara timeline, bagaimana kemudian membaca,
13:14ada kemudian rekaman CCTV yang baru,
13:16ada orang yang kemudian terlihat mondar-mandir,
13:18sebelum kejadian, sebelum kematian, begitu ya.
13:22Dan kemudian juga ada timeline keluarga, komunikasi dengan keluarga,
13:26komunikasi dengan istri.
13:27Bagaimana kemudian merangkai hal ini,
13:30kemudian fakta-fakta yang didapat oleh polisi,
13:32rekaman CCTV, kemudian juga keterangan dari istri atau keluarga,
13:35dengan untuk bisa mengungkap penyebab kematian?
13:40Ya, orang-orang tersebut yang masuk dalam rekaman CCTV,
13:44saya rasa bagian untuk didengar keterangannya,
13:47sebagai petunjuk nanti.
13:50Karena dia tidak melihat waktu korban melakban
13:55atau melakukan ditemukan kebenaran meninggal.
13:58Bukan ya, bukan ada di dalam di situ.
14:00Sehingga bagi saya itu juga salah satu saksi
14:04atau orang yang perlu didengar keterangannya,
14:06keterangannya sebagai petunjuk untuk bisa mengungkap kasus ini.
14:09Jadi, ya berterima kasih masih ada CCTV yang bisa merekam kegiatan tersebut ya.
14:15Ada beberapa pihak yang menduga ini adalah kasus bunuh diri,
14:18bagaimana Anda melihatnya Pak Ugro?
14:19Ya, justru itu.
14:21Dari awal pertama saat ditemukan,
14:24lakban itu jangan dianggap lakban biasa.
14:28Kan lakban ini mungkin dipasang lakban,
14:31apakah langsung satu rol itu dihabiskan,
14:33atau hanya setengah rol dihabiskan,
14:36atau bertahap matanya yang tidak dilakban duluan,
14:39atau hidungnya tidak dilakban duluan,
14:41atau mulutnya dan sebagainya.
14:42Makanya saya katakan,
14:44pemeriksaan tubuh korban di TKP itu harus tuntas,
14:48membutuhkan waktu minimal lebih dari 2-3 jam di situ.
14:52Sehingga dibutuhkan ekstra hati-hati para ahli-ahli forensik
14:56untuk memeriksa tubuh bagian luar korban ini.
15:01Oke, Pak Wawan, ini kalau tadi Pak Ugro bilang kan,
15:04ini bukan lakban biasa,
15:08mana yang terlebih dahulu kemudian bagian tubuh yang dilakban,
15:11ini sepertinya juga bukan kasus kematian biasa,
15:13belum ada tanda-tanda atau juga titik terang penyebab kematian,
15:18kemudian lokasi atau TKP juga yang rapi.
15:21Apa yang kemudian harus analis intelijen,
15:24seperti apa yang harus dilihat dalam kasus ini?
15:26Ya, ini tidak lepas dari sitik jari,
15:28kan di situ lakban ini selama ini kan yang tampak
15:33dengan sitik jari yang bersangkutan sendiri.
15:35Sehingga kemungkinan dari luar itu masih belum ditemukan,
15:39apakah ada pihak ketiga.
15:43Cuman kan memang untuk masuk ke ruangan situ sulit,
15:47karena memang dengan kunci tertentu yang hanya dia yang bisa.
15:51Nah inilah yang tadi kalau Pak Ugro menyatakan,
15:54apakah dimungkinkan ini bunuh diri,
15:56tapi kita nanti akan lihat lebih lanjut.
16:00Kemudian juga ada beberapa pihak yang menyatakan,
16:03ada fantasi-fantasi tertentu dengan lakban itu.
16:06Nah ini yang perlu juga pembuktian kita,
16:09ingin buka juga laptopnya, komunikasi terakhir dengan sejumlah pihak,
16:15kemudian apa isi yang selama ini dikomunikasikan,
16:21kemudian apa yang dibuka di media-media sosial,
16:27ataupun apakah ini terkait dengan penugasan dan sebagainya,
16:32kita akan masih terus mendalami.
16:37Oleh karena nantinya akan kita juga merangkai,
16:44sebab bagaimanapun juga pengamanan di dalam penugasan,
16:49itu tidak hanya pengamanan tugas,
16:51tapi pengamanan person.
16:52Jadi pengamanan personel termasuk juga...
16:55Oke, soal pengamanan ya,
16:57setelah kembali ke Indonesia setelah tugas,
16:59bagaimana Pak Todong Anda melihat sosok diplomat
17:01yang kemudian menangani kasus TPPO,
17:05kasus-kasus sensitif,
17:06memang kemudian jadi incaran sindikat kah,
17:08dan bagaimana juga pengawasan diplomat-diplomat
17:10yang sudah menyelesaikan tugas ketika kembali ke Indonesia,
17:13pengawasannya seperti apa?
17:14Saya keras di KEMLU sendiri ada SOP menenai hal ini,
17:19dan itu saya keras sih mereka yang kembali
17:21dengan apa ya,
17:23dari tempat-tempat yang rawan seperti itu,
17:24pasti ada pengamanan yang,
17:26walaupun ya,
17:27kita tidak bisa mengasumsikan ya,
17:30pengamanan itu semuanya efektif,
17:32tapi saya yakin itu sudah ada SOP-nya di sana.
17:35Nah, saya hanya ingin menambahkan,
17:37apa yang dikatakan Pak Ugro tadi sebetulnya,
17:40karena ini kan pertanyaannya banyak,
17:42kita mesti lihat jejak digitalnya dia,
17:44walaupun tidak mudah,
17:45komunikasi dia dengan siapa saja,
17:47pembicaraan WhatsApp dia dengan siapa saja,
17:49kemudian pembicaraan telepon dia dengan siapa saja,
17:51dan lingkungan kerjanya dia.
17:53Nah, ini kan satu hal yang mungkin bisa memberikan clue,
17:57apa sebetulnya di belakang semuanya ini.
18:00Apakah itu mengarahkan kesimpulan ya,
18:03kita kepada bunuh diri,
18:05apakah itu ada sesuatu yang lain di luar itu?
18:07Nah, ini pertanyaan sangat menarik,
18:09dan saya sendiri tidak bisa menjawab,
18:11dan saya tidak ingin berspekulasi,
18:14karena saya ingin kasus ini dijadikan sebagai satu case study,
18:17yang benar-benar bisa jadikan pelajaran buat semua.
18:20Karena buat diplomat yang akan bertugas di luar negeri,
18:24kasus ini menjadi rujukan,
18:26jangan mereka tidak berani melakukan pekerjaan mereka,
18:30jangan mereka takut melakukan pekerjaan mereka,
18:32karena itu kan risiko buat pekerjaan.
18:34Tapi kan kalau misalnya mereka tidak mendapat gambaran yang jelas,
18:37bagaimana kasus ini ditangani,
18:39dan apa di belakang ini,
18:40nah ini juga akan menjadi satu presiden yang buruk
18:43buat mereka-mereka anak muda yang ingin bekerja di KMNU nantinya.
18:47Nah ini buat saya sangat penting.
18:49Baik, kita harus tunggu nanti penyelidikan terbaru dari polisi,
18:52apakah kemudian bisa segera mengungkap
18:54apa penyebab kematian dari Arya Daru dalam kasus ini.
18:57Terima kasih sudah bergabung bersama kami,
18:59Pak Todung, Pak Ugro, dan juga Pak Wawan.
19:02Sehat selalu, Bapak-Bapak.
19:04Terima kasih.

Dianjurkan