Skip to playerSkip to main content
  • 5 months ago
VIVA – Gubernur Jakarta, Pramono Anung, menekankan bahwa ia terus menjaga integritasnya dari praktik korupsi. Ia menyatakan bahwa dirinya tidak ingin membuat cucunya merasa kecewa.

Pernyataan ini disampaikan Pramono saat menghadiri Rapat Koordinasi Pemberantasan Korupsi Pasca Pelantikan Kepala Daerah yang digelar di kawasan Ancol, Jakarta Utara, pada Kamis 10 Juli 2025. 

Category

🗞
News
Transcript
00:00Saudara-saudara sekalian, kenapa saya lakukan itu?
00:05Saya memproteksi diri saya sendiri.
00:09Saya memproteksi diri saya sendiri.
00:12Apalagi yang terbayang dalam wajah saya, cucu saya,
00:14bagaimana kalau suatu hari ada apa-apa dengan diri saya sendiri?
00:17Bapak-Ibu, saudara-saudara sekalian,
00:19nah ini bagian yang terpenting yang ingin saya sampaikan.
00:22Bukan bermaksud apa-apa,
00:25seperti yang saya sampaikan,
00:27pengalaman panjang itu menjadi guru yang paling berharga.
00:32Saya terpilih sebagai anggota DPR empat kali,
00:35tapi yang saya jalanin dua kali.
00:37Pernah menjadi pimpinan DPR,
00:39pernah menjadi koordinator banggar.
00:43Selalu semua yang berkaitan dengan banggar itu mengerikan.
00:48Jadi Menteri dua periode, Gubernur Jakarta,
00:51pernah juga menjadi Sekretaris Presiden.
00:53Sehingga dalam hidup saya,
00:57selalu mendapatkan ujian.
01:02Kenapa saya menceritakan ini bukan maksud apa-apa,
01:05betul-betul bukan maksud apa-apa.
01:07Supaya saya sharing tentang bagaimana kita melawan itu.
01:11Saya pernah 10 tahun ngurusin
01:13kepresian Presiden Jokowi.
01:15Semua kepres pengangkatan orang untuk menjadi pejabat,
01:18lewat saya.
01:21Tetapi orang di luar tidak ada yang tahu,
01:23karena memang saya juga tidak mau,
01:25kecuali kalau yang berhubungan,
01:27misalnya Pak Gubernur Sumatera Selatan,
01:29wakil itu minta untuk segdanya.
01:33Pak Tanak, belum ya?
01:35Tetapi hampir semuanya lewat saya.
01:39Dan itulah ujian terbesar.
01:42Termasuk menempatkan orang jadi direktur,
01:44jadi direktur utama di seluruh BUMD kita.
01:49Kenapa kemudian saya menutup diri,
01:52dan orang tidak tahu bahwa itu saya menyiapkan.
01:54Karena ujiannya di sana.
01:57Begitu sekali tergoda,
01:58selamanya akan tergoda.
02:02Ada hal yang lebih besar,
02:04contoh yang konkret.
02:07Ketika saya menjadi gubernur di Jakarta,
02:11saya bilang sama ini kebetulan banyak yang hadir.
02:14Saya sudah selesai dengan diri saya sendiri.
02:17Saya minta semuanya transparan.
02:20Semuanya sistem yang mengatur.
02:21Dan saya berjanji tidak bawa orang satu pun dari luar.
02:26ASN satu pun saya tidak bawa dari luar.
02:29Saya percaya bahwa tim yang ada di balai kota itu sudah top lah.
02:33Karena tunkinnya juga paling tinggi seluruh Indonesia.
02:39Apa yang saya lakukan?
02:41Salah satu contoh.
02:43Ada yang namanya kewesian luas bangunan, KLB.
02:48KLB ini adalah sumber malapetaka sebenarnya.
02:51Karena dulu orang untuk mengurus menaikkan bangunannya,
03:01di Jakarta ini kan problem utamanya tanah.
03:05Untuk menaikkan gedungnya,
03:09ada yang 12 tahun,
03:11ada yang 4 tahun, 5 tahun, 6 tahun.
03:14Bahkan ketika saya baru menjabat kurang lebih 2-3 minggu,
03:20saya panggil Pak Segda.
03:22Pak Segda, kenapa ini kok lama banget?
03:24Saya ingin ini dibuat transparan.
03:26Bisa gak diselesaikan?
03:28Jangan begitu lama.
03:29Saya bilang juga di internal,
03:34walaupun saya gak usah cerita lah.
03:36Saya minta semua dana obalansit.
03:39Bukan yang tercantum di APBD,
03:40tapi yang obalansit.
03:42Yang tidak tercantum.
03:44Dibuka semua.
03:47Sudah-sudah sekalian,
03:48kenapa saya lakukan itu?
03:49Saya memproteksi diri saya sendiri.
03:53Saya memproteksi diri saya sendiri.
03:56Apalagi yang terbayang dalam wajah saya,
03:57cucu saya,
03:58bagaimana kalau suatu hari ada apa-apa dengan diri saya sendiri.
04:02Karena godaannya tidak kecil.
04:06Begitu 2 minggu saya minta dibuka,
04:09kebetulan ada PT,
04:13apa namanya Bu?
04:15Nusantara Internasional,
04:17Hotel Pullman,
04:18Gedung Nusantara,
04:20ngurus KLB.
04:23Kebetulan pemiliknya teman saya,
04:25saya tanya sama dia,
04:26sudah berapa lama kamu ngurus?
04:2812 tahun.
04:30Hah?
04:3212 tahun.
04:35Mau gak sama-sama transparan,
04:37terbuka,
04:38kita selesai satu minggu?
04:39Kaget.
04:41Gimana caranya Pak Gub?
04:42Sudah, saya jamin kamu selesai satu minggu.
04:45Tapi kamu bayar sesuai dengan apa yang,
04:48dihitung di appraisal bersama-sama.
04:51Akhirnya keluar angka, berapa Bu?
04:53480 miliar bayar.
04:58Dan sekarang dibayar.
05:01Padahal ini sudah 12 tahun.
05:04Sudah 12 tahun.
05:07Karena itu,
05:08saya makin yakin,
05:11saya bilang di internal,
05:14sekarang semuanya transparan,
05:17harus selesai 15 hari,
05:18kalau 15 enggak selesai,
05:21gubernur yang tanda tangan.
05:24Selesai.
05:26Kemarin sudah diketok 15 hari.
05:29Bapak-bapak, ibu sekalian boleh tanya,
05:31staff saya yang ada di belakang.
05:33Jadi,
05:34untuk itu,
05:35kenapa saya cerita ini,
05:36bukan maksud apa-apa.
05:38Kita harus memproteksi diri kita sendiri,
05:41dengan sistem.
05:42Jakarta ini anggaranya,
05:4691 triliun,
05:4891,2.
05:50Tahun depan ini menjadi 94 triliun.
05:53Pasti semua orang ngiler.
05:56Pastilah.
05:57Maka saya harus memprotek diri saya sendiri,
05:59dan untuk itu,
06:00saya lakukan itu.
06:01Maka,
06:02kenapa saya cerita ini,
06:03bagian dari,
06:04upaya kita untuk
06:07sosialisasi anti-korupsi,
06:10harus diri sendiri.
06:12Godaannya itu enggak gampang.
06:15Dan godaannya ada di mana-mana,
06:16apalagi saya pernah juga menjadi pimpinan DPR.
06:19Jadi, Bapak, ibu, saudara-saudara sekalian,
06:21saya tidak ingin berpanjang lagi.
06:25Saya hanya mengharapkan,
06:27mendoakan,
06:28terutama bagi semuanya,
06:30Kepala Daerah,
06:31Ketua DPRD,
06:32Ketika godaan itu datang,
06:36kitalah yang menguji diri sendiri.
06:39Dan,
06:40enggak ada yang namanya,
06:42orang yang kemudian tertangkap itu bahagia.
06:45Terima kasih.
06:45Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
06:47Mohon berkenan,
06:48Bapak Gubernur tetap berada di tempat.
06:51Selanjutnya kami mengundang,
06:52pimpinan KPK,
06:53Bapak Johannes Tanak,
06:56berkenan untuk menyerahkan piagam penghargaan,
06:59sebagai bentuk apresiasi,
07:01dan sinergi
07:02dengan pemerintah provinsi DKI Jakarta.
07:07Hadirin, kita saksikan bersama,
07:10piagam penghargaan dari Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia.
07:16Luar biasa.
07:30Luar biasa.
07:30Luar biasa.
07:31Luar biasa.
07:32Terima kasih.
Be the first to comment
Add your comment

Recommended