Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
KOMPAS.TV - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan, dinamika atmosfer yang tidak lazim menyebabkan mundurnya musim kemarau di sejumlah wilayah Indonesia dan meningkatkan potensi terjadinya cuaca ekstrem.

Kemunduran musim kemarau tahun ini dipicu oleh lemahnya Monsun Australia serta tingginya suhu muka laut di selatan Indonesia.

Kedua faktor tersebut meningkatkan kelembapan udara, yang memicu terbentuknya awan hujan meski berada di periode yang seharusnya kemarau.

Dwikorita menyebut, dampak dari kondisi ini sudah mulai dirasakan, ditandai dengan hujan ekstrem yang terjadi pada 5 dan 6 Juli lalu. BMKG juga memprediksi wilayah Jabodetabek berpotensi mengalami hujan lebat dalam sepekan ke depan.

#bmkg #kemarau #hujan

Baca Juga Polisi Gelar Perkara Khusus Kasus Ijazah Jokowi, Pelapor Harap Roy & Rismon Terlibat | SAPA MALAM di https://www.kompas.tv/nasional/604009/polisi-gelar-perkara-khusus-kasus-ijazah-jokowi-pelapor-harap-roy-rismon-terlibat-sapa-malam

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/604011/bmkg-dinamika-atmosfer-tak-lazim-picu-mundurnya-musim-kemarau-cuaca-ekstrem
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan