Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Jurnalis KompasTV Dipo Nurbahagia mewawancarai AG, orang tua yang terjerat pinjol (pinjaman online) demi biaya sekolah anaknya.

Saat wawancara berlangsung, identitas narasumber disamarkan demi keamanan.

Awalnya AG ragu untuk meminjam uang melalui pinjol. Namun terdesak kebutuhan, akhirnya ia mencairkan uang pinjaman tersebut dengan proses mudah. AG memiliki 3 orang anak, anak sulungnya saat ini duduk di bangku kelas 3 SMA. anak kedua, tahun ini akan masuk SMP. sementara anak bungsunya naik kelas 2 SD. Ketiga anaknya bersekolah di sekolah negeri.

AG mengaku uang dari pinjol ini digunakan untuk membeli seragam dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. AG juga mencicil handphone di aplikasi pinjol untuk kebutuhan sekolah anaknya.

Ia menuturkan dua dari tiga anaknya tidak mendapatkan KJP (Kartu Jakarta Pintar). Menurutnya, dana yang ada dalam KJP tersebut juga tidak bisa dicairkan semua. Di sisi lain, AG yang berprofesi sebagai makelar dengan penghasilan sekitar 3 juta rupiah per bulan merasa tak cukup untuk membiayai pendidikan ketiga anaknya. Maka ia berutang melalui aplikasi pinjol.

Kini AG harus memutar otak untuk melunasi utangnya. Ia sempat menunggak cicilan, lantaran tidak ada uang. Ditambah ada denda yang harus dibayar karena menunggak.

Saat wawancara berlangsung, AG sempat ditelepon oleh debt collector. Ia berharap bisa segera melunasi utangnya.

#pinjol #sekolah #pendidikan

Selengkapnya saksikan di sini: https://www.youtube.com/watch?v=Tgmo6iMKjy0

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/603975/orang-tua-terjerat-pinjol-demi-biaya-sekolah-anak-mengapa-kjp-tak-cukup-dipo-investigasi

Kategori

🗞
Berita
Transkrip
00:00Intro
00:01Ya kebutuhan semakin banyak itu sama kebutuhan anak sekolah gitu
00:28Jadi pinjem akhirnya pinjol
00:30Saya boleh tau pak, tentang bapak di aplikasi pinjol itu sekarang berapa?
00:3510
00:3610 juta rupiah
00:41Po satu hari lagi pak, berarti besok harus bayar?
00:44Lagi 2-3 bulan ini batuk nih lagi batuk-batuk
00:46Nunggak?
00:47Iya lagi telat-telat ya
00:50Ini telepon dari pinjolnya pak?
00:53Kalau ditotal semua aplikasi, 5 aplikasi atau 6 aplikasi itu mungkin semua sudah totalnya 40 juta
01:02Sampai saat ini masih ditagih pak?
01:04Iya waktu itu putus asa, sampai saya mau stress
01:07Saya setiap malam gak bisa tidur karena mikirin teror-teror terus
01:12Saya kan pinjem juga buat anak sekolah bukan untuk poyang-poyang
01:19Tapi anak ibu yang saat ini kuliah di perhotelan masih kuliah?
01:22Katanya mau menerusin cuman kan mamanya sudah gak punya duit
01:29Apakah memang setiap tahun biaya pendidikan ini cenderung selalu naik?
01:34Selalu naik kisaran mungkin 10 atau 20 persen
01:42Kami bukan pinjol
01:44Itu yang pertama
01:45Kami adalah pindar
01:46Pinjol itu adalah yang ilegal
01:48Mereka itu lebih agresif
01:50Dan mereka lebih
01:52Apa namanya
01:53Lebih gampang, lebih mudah
01:55Sepanjang dia bisa dapatkan
01:57Dia mencuri data pribadi
02:00Data konteks dan sebagainya
02:02Dan sebagainya itu dia langsung ngasih
02:05Apakah kemudian OJK
02:07Mungkin Pak
02:08Merekomendasikan pindar ini sebagai salah satu alternatif pembayaran
02:12Bagi para orang tua yang ingin membiayai pendidikan anaknya
02:15Atau mungkin
02:17Ada metode lain yang
02:19Mungkin dikatakan lebih aman
02:21Atau mungkin lebih cocok Pak
02:22Untuk dipakai orang tua seperti apa OJK menurut
02:24Tentunya OJK tidak secara eksplisit
02:28Merekomendasikan pindar untuk pendanaan pendidikan
02:31Pindanaan pendidikan
02:36Setelah jelang tahun ajaran baru tagihan biaya pendidikan
02:38Tak jarang membuat para orang tua merasa resah
02:41Dan kini mereka menjadikan pinjaman online sebagai pilihan
02:45Agar anak-anak mereka dapat tetap mengenyam pendidikan
02:49Lalu benarkah pinjaman online dapat menjadi alternatif
02:52Pembiayaan pendidikan yang aman
02:54Atau justru melahirkan sejumlah ancaman
02:56Inilah episode ke-32 di Poinvestigasi
03:00Saya di Punterbahagia
03:01Saya akan menelusurnya saudara dan mencari bukti
03:03Menjelang tahun ajaran baru berbagai kebutuhan sekolah anak semakin besar
03:12Mahalnya keperluan biaya sekolah membuat sebagian orang tua
03:16Mengambil jalan pintas dengan berhutang di pinjaman online atau pinjaman daring
03:22Pinjol atau pinjaman daring
03:24Pintas masyarakat lantaran aksesnya mudah dan cepat
03:27Pinjol dinilai sebagai jalan keluar
03:29Bagi orang tua yang terdesak
03:31Membayar mahalnya biaya sekolah anak
03:33Di momentum Juni, Juli
03:36Itu terjadi kenaikan pencarian terkait dengan pinjaman online
03:41Nah ini salah satunya juga dipicu
03:43Karena setiap tahun
03:45Inflasi di sektor pendidikan itu
03:47Terus mengalami kenaikan
03:49Terutama di bulan-bulan tahun ajaran baru sekolah
03:52Ini yang memaksa sebagian masyarakat
03:54Terutama kelompok menengah ke bawah
03:57Akhirnya mencari pinjaman uang tunai
04:00Dalam waktu yang sangat singkat
04:02Dan opsinya adalah pinjol
04:06Roketnya utang pinjol untuk biaya sekolah
04:08Turut mengita perhatian Gubernur Jawa Barat Deddy Mulyadi
04:11Deddy bilang Jawa Barat berada di urutan pertama pinjaman online
04:15Jawa Barat itu sekarang ranking pertama Bank Emok
04:20Ranking pertama pinjol
04:21Hari ini pagi-pagi saya sudah dikejar-kejar sama orang
04:25Yang korban kooperasi eksis
04:27Dari 5 juta untuk biaya sekolah anaknya
04:31Kemarin bekas dulu kegiatan apalah
04:33Perpisahan wisuda segala macam
04:35Jadi 25 sekarang rumahnya mudisita
04:37Data otoritas jasa keuangan mengungkap terjadi peningkatan pinjaman daring untuk sektor pendidikan
04:47Pada tahun ajaran baru Mei 2023 lalu
04:49OJK mencatat
04:51Pinjaman daring atau pindar
04:53Sektor pendidikan
04:55Mencapai angka 162,43 miliar
04:57Namun
04:59Namun pada bulan Juli 2023
05:01Angka pindar untuk sektor pendidikan
05:03Melonjak naik
05:05Hingga 189,6 miliar
05:07Situasi serupa pun terjadi pada tahun ajaran baru di bulan Mei ke Juni 2024
05:13Pinjaman daring atau pindar
05:15Untuk sektor pendidikan
05:17Dari 25,58 miliar rupiah
05:19Meroket
05:21Hingga 191,52 miliar rupiah
05:25Meroketnya pinjol untuk biaya sekolah
05:27Nampak bagai ironi
05:29Jika melihat alokasi angka dan pendidikan
05:31Yang mencapai 724,3 triliun rupiah
05:33Atau 20%
05:35Dari total APBN 2025
05:37Sebesar 3.621 triliun rupiah
05:41Bahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani
05:44Menyebut anggaran pendidikan
05:45Di rancangan APBN 2026
05:47Kenaikannya 2,84%
05:49Hingga 2,95%
05:51Dari produk domestik bruto
05:53Atau PDB
05:54Atau menyentuh angka 745,67 triliun rupiah
06:01Utang pinjol untuk biaya sekolah harus menjadi perhatian pemerintah
06:04Beragam kesulitan masih dihadapi orang tua
06:06Untuk menyekolahkan anaknya
06:08Negara harus hadir
06:10Untuk memastikan
06:11Anak-anak bangsa tetap dapat mengenyam pendidikan
06:14Demi Indonesia Emas di masa depan
06:22Sudara pinjaman online
06:23Kerap kali dipandang sebagai sebuah solusi
06:25Namun tak jarang
06:26Justru pinjol
06:27Berubah menjadi sebuah ilusi
06:29Persoalan ketidakmampuan bayar
06:31Membuat peminjamnya
06:32Terjebak di dalam keadaan
06:34Gali lubang
06:35Tutup lubang
06:36Bahkan hal ini semakin menjadi ironi
06:38Karena tak jarang ternyata
06:40Orang tua yang meminjam uang
06:42Melalui aplikasi pinjol
06:44Untuk kemudian membiayai pendidikan
06:46Anak-anak mereka
06:48Saat ini saya berada di kawasan
06:50Duren Sawit
06:51Jakarta Timur
06:52Sudara saya akan bertemu
06:54Dengan seorang bapak yang memiliki
06:56Tiga orang anak
06:58Dan terpaksa
07:00Harus mengakses pinjaman online
07:02Untuk membiayai sekolah anak-anaknya
07:05Saya akan masuk ke dalam
07:06Sudara
07:19Rumahnya memang berada di pemukiman
07:21Padat penduduk
07:23Sudara sebelum memulai wawancara
07:40Saya informasikan bahwa identitas dari narasumber
07:43Sengaja saya rahasiakan untuk kemudian menjaga
07:47Keamanan identitas dari narasumber yang akan saya wawancarai
07:51Terima kasih untuk waktunya pak
07:53Saya ingin tahu pak
07:54Bagaimana awalnya
07:56Bapak pada akhirnya memutuskan untuk
07:58Meminjam uang atau akun dana secara online
08:01Untuk kemudian membiayai pendidikan anak bapak
08:03Sebelum-belumnya sih
08:05Belum pernah minjam sih
08:07Cuman mungkin
08:09Kebutuhan semakin
08:11Banyak itu
08:12Kebutuhan anak sekolah gitu
08:14Jadi
08:15Minjam akhirnya pinjol
08:17Bapak tahu tidak waktu pertama kali
08:19Mengakses?
08:20Mau nggak klik itu kayak ragu-ragu gitu
08:22Pinjem nggak, pinjem nggak
08:23Akhirnya
08:24Ya deg-degan juga
08:25Akhirnya klik lah gitu
08:27Diklik?
08:28Setelah itu?
08:29Langsung masuk ke uangnya
08:30Uangnya langsung masuk?
08:31Iya
08:32Semudah itu ya?
08:33Iya
08:34Anak bapak ada berapa?
08:35Tiga
08:36Yang satu
08:37Kelas tiga SMA
08:39Yang nomor dua
08:41Mau masuk SMP
08:42Yang ketiga tuh
08:44Naik kelas dua SD
08:45Untuk ketiganya ini sekolah negeri atau swasta?
08:48Negeri
08:49Menarik
08:50Karena yang tidak tahu sekolah negeri itu sebenarnya tidak membutuhkan biaya karena gratis
08:55Lalu pinjaman online ini digunakan untuk biaya pendidikan posnya ini untuk apa?
09:01Kayak untuk beli
09:03Pak seragam
09:05Gitu
09:06Kayak
09:07Uang jajahnya gitu pokoknya
09:09Pokoknya kebutuhan gue sehari-hari sih
09:11Nominalnya berapa pak?
09:12Memang untuk seragam
09:13Satu seragam
09:14Untuk satu anak
09:15Berapa ya?
09:16Itu kalo
09:17Yang SD sih
09:19Kemaren sekitar lima ratusan
09:21Lima ratus ribu?
09:22Iya
09:23Kalo SMP SMA?
09:24Ya sama aja sih
09:25Kurang lebih sama
09:26Tapi kan ada AJP pak?
09:28Jadi yang dua tuh gak dapet
09:30Yang sekarang nih yang bontot nih
09:32Yang nomor tiga tuh dapet sekarang
09:35Oke
09:36Tapi itu cukup?
09:37Maksudnya
09:38Kalo AJP
09:39Cukup untuk
09:40Misalnya beli seragam kan tidak perlu pinjol ya?
09:42Kalo menurut
09:44Kebutuhan dengan
09:45Dekan anak saya sekarang ini ya
09:47Kurang cukup sih
09:48Gak cukup sih sebenernya
09:49Berapa sih pak dapetnya pak?
09:50AJP nya itu?
09:52300 masalah
09:53Itu bisa dicairkan semua?
09:54Enggak
09:55Oh tidak bisa?
09:56Enggak bisa
09:57Bisa nya diambil kalo gak salah 100 gitu
09:59Bisa nya paling
10:00Ya buat keperluan dia sekolah gitu guys
10:03Selain seragam sama kebutuhan pak
10:04Mungkin ada
10:05Hal-hal lain
10:06Untuk
10:08Men-support
10:10Aktivitas pendidikan anak-anak bapak?
10:12Kebutuhan saya juga ambil di aplikasi
10:14Juga ngambil HP
10:15Buat anak tuh yang gede
10:17Tapi
10:18Secara kredit
10:19Secara kredit?
10:20Dari aplikasi pinjol itu juga?
10:21Iya
10:22Yang anak tengah pak yang kedua
10:25Itu kan mau masuk SMP
10:27Betul
10:28Berarti biayanya
10:29Tambah juga?
10:31Iya pasti
10:32Kayak seragam nih
10:33Belum beli nih
10:34Glow
10:37Sebenernya bapak kerja sebenernya?
10:39Kayak jadi calok-calok gitu sih
10:40Maklar-maklar sambil menarik
10:44Kurir mungkin gak pak ya?
10:45Iya
10:46Boleh tau pak?
10:47Mungkin kisaran per bulan
10:48Pendapatan bapak berapa?
10:49Kurang lebih
10:503.000-3.000 rupiah
10:523 juta rupiah
10:53Sebulan?
10:54Iya
10:55Cukup pak?
10:56Kurang lah gitu karena
10:57Emang kebutuhan juga kan
10:58Begitu
10:59Saya boleh tau pak
11:00Utang bapak di aplikasi pinjol itu sekarang berapa?
11:02Saya pinjem 2 aplikasi
11:04Kalau nominanya
11:0610
11:0710 juta rupiah
11:08Boleh saya lihat di aplikasinya pak?
11:10Ini yang pertama nih
11:11Saya akan tunjukkan saudara ini adalah nominal yang kemudian dipinjam oleh sumber saya sebesar 8 juta rupiah
11:24Ini cicilannya berapa kali pak?
11:266
11:276 kali ya?
11:28Jatuh tempo satu hari lagi pak?
11:30Iya betul
11:32Berarti besok harus bayar?
11:33Lagi 2-3 bulan ini batuk nih lagi batuk-batuk
11:36Maksudnya gimana tuh?
11:37Bayarnya batuk lagi
11:38Nunggang?
11:39Iya lagi telat-telat
11:40Oh kalau telat itu
11:42Resikonya apa pak?
11:43Maksudnya apakah bunganya semakin bertambah?
11:45Kemarin hampir
11:474 juta
11:48100
11:494 juta 100
11:50Apanya tuh?
11:51Bayarannya 2 bulan telat
11:53Berarti yang biasanya mungkin bayarnya berapa pak perbulan?
11:561,8
11:571,8
11:58Itu telatnya?
11:59Biasanya kadang kalau lagi batuk tuh kalau kadang lagi telat bisa juga lebih
12:03Tadi kan aplikasi yang pertama 8 juta ya pak ya?
12:06Yang kedua ini 2,6 juta
12:09Kalau dilihat dari historinya ataupun rincian pembayaran
12:13Di pembayaran pertama, kedua, ketiga ini sudah lunas
12:16Tapi yang keempat terlambat pak
12:18Jatuh tempo ini 26 Juni ya pak ya?
12:22Berarti kurang lebih sudah seminggu lah ya
12:25Seminggu terlambat
12:27Dan ada tentunya denda
12:28Ini telepon dari pinjolnya pak?
12:34Iya
12:35Setelah saya akan tunjukkan ini kebetulan dari pihak pinjaman online juga menelpon narasumber saya untuk mengkonfirmasi kali ya pak ya?
12:47Karena bayarnya telat
12:49Tapi bapak yakin bisa melunasi pinjaman online ini?
12:54Pengennya pengen lunasi pembayaran pastinya biar data juga bisa normal gitu data saya juga gitu
13:01Cuman ya paling gitu, paling batuk-batuk gitu
13:04Entah 2 bulan atau 3 bulan gitu
13:06Tak sepenuhnya gratis
13:12Sejumlah pos pengeluaran biaya pendidikan pada sekolah negeri masih menjadi beban orang tua
13:17Lantas apa saja yang harus dikeluarkan orang tua untuk satu anak
13:20Baik di tingkat SD atau SMP negeri yang tak ditanggung oleh negara
13:25Di antaranya adalah seragam sekolah yang terdiri dari beberapa jenis dan biasanya dibeli di kooperasi sekolah
13:31Harganya berkisar 500.000 rupiah hingga 1.500.000 rupiah
13:36Lembar kerja siswa LKS atau buku tambahan yang berkisar 150.000 rupiah hingga 300.000 rupiah yang harus dibayar per semester
13:45Biaya ekstra kulikuler per bulan sebesar 50.000 rupiah hingga 200.000 rupiah per bulan
13:51Uang komite sekolah untuk operasional non-bos hingga guru honorer yang angkanya mencapai 1.500.000 rupiah
13:58Lalu ada kegiatan study tour yang terdiri dari biaya transportasi hingga konsumsi yang satu kegiatan bisa mencapai 1.000.000 rupiah
14:06Kongkos harian untuk siswa serta uang saku yang bervariatif dari 10.000 rupiah hingga 30.000 rupiah per hari
14:13Hal ini menjadi beban wajib harian orang tua
14:16Pos pengeluaran lain yakni biaya pendaftaran yang sebenarnya tak diperbolehkan
14:20Namun masih ada di sejumlah daerah berkisar 50.000 rupiah hingga 200.000 rupiah
14:26Alat penunjang belajar berupa alat tulis, fotokopi, alat penunjang lainnya
14:30Juga menjadi beban pribadi siswa yang mencapai 100.000 rupiah hingga 300.000 rupiah per semesternya
14:36Sejumlah pengeluaran ini diprediksi akan naik setiap tahun karena adanya inflasi
14:41Inflasi pendidikan kian naik setiap tahun
14:44Pemaret 2025, inflasi pendidikan mencapai 1.89%
14:49Lebih tinggi dari inflasi nasional yang hanya 1.03%
14:53Data Badan Pusat Statistik pada Februari 2024 hingga Februari 2025
14:59Rata-rata upah buruh di Indonesia dari Februari 2024 ke Februari 2025
15:04Hanya tumbuh 1.78% dari 3.04 juta rupiah jadi 3.09 juta rupiah
15:11Nyatanya kenaikan upah orang tua tak sebanding dengan inflasi biaya pendidikan
15:16Ya waktu itu putus asa sampai saya, sampai saya mau stres
15:22Saya dipunru bahagia, saya akan melusuri dan mencari bukti
15:29Terima kasih sudah menonton!

Dianjurkan