KOMPAS.TV - Konflik Israel dan Iran semakin panas. Kini, Israel mulai menyerang sejumlah infrastruktur ekonomi dan pusat energi Iran.
Kementerian Perminyakan Iran mengonfirmasi dua kilang minyak di Teheran diserang Israel pada Sabtu (14/6/2025) malam waktu setempat. Serangan ini jadi bagian serangkaian gempuran Israel terhadap fasilitas militer dan nuklir Iran.
Pada malam yang sama, markas besar Kementerian Pertahanan Iran juga diserang pasukan Israel. Sementara itu, Iran melancarkan serangan balik dengan melepaskan rentetan rudal ke Israel pada Minggu (15/6/2025) waktu setempat.
Empat orang tewas di Kota Tel Aviv. Petugas penyelamat pun masih mencari korban di antara reruntuhan bangunan.
Menteri Luar Negeri Iran menyatakan serangan balik ke Israel akan berhenti jika Israel juga menghentikan agresi. Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri mengungkap ada 386 WNI bermukim di Iran saat Israel menggempur Teheran sejak 13 Juni waktu setempat.
Kemlu meminta WNI di Iran meningkatkan kewaspadaan dan menunda perjalanan. Melalui akun Instagram, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Teheran juga membagikan nomor hotline apabila dalam kondisi darurat.
Baca Juga Dihantam Rudal Iran, Bangunan Kota Tamra dan Bat Yam Israel Porak Poranda di https://www.kompas.tv/internasional/599689/dihantam-rudal-iran-bangunan-kota-tamra-dan-bat-yam-israel-porak-poranda
#israel #iran #wni #kemenlu
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/internasional/599692/full-iran-israel-memanas-kemlu-ri-status-siaga-2-wni-diharap-waspada
00:00Kemenluan luar negeri Indonesia mengungkap sebanyak 386 WNI bermukim di Iran saat Israel menggempur Teheran sejak 13 Juni waktu setempat.
00:10Kemenlu meminta WNI di Iran untuk meningkatkan kewaspadaan sekaligus menunda perjalanan.
00:17Via akun Instagram, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Teheran juga membagikan nomor hotline apabila dalam kondisi darurat.
00:30Kita bahas lebih lanjut terkait kondisi warga negara kita di tengah konflik Iran dan Israel ini bersama dua narasumber.
00:40Bergabung lewat sambungan dalam jaringan Direktur Pelindungan WNI Kementerian Luar Negeri Yudha Nugraha dan juga bergabung bersama kami Pengabat Timur Tengah Hasibullah Satrawi.
00:49Assalamualaikum, selamat malam semuanya dengan Tifa.
00:52Waalaikumsalam Mas Tifa.
00:53Terima kasih semua sudah bergabung bersama kami.
00:55Saya bicara yang terdekat dulu nih Mas Yudha, ada kabar yang beredar bahwa imbas dari serangan Iran-Israel ini atau konflik kedua negara ini
01:02berdampak pada proses pemulangan jamaah haji kita untuk kembali ke Indonesia.
01:07Apakah itu terkonfirmasi?
01:10Ya, memang betul dalam konteks serangan Iran ke Israel dan juga serangan balasannya,
01:17kita melihat bahwa ada beberapa negara yang melakukan penutupan wilayah udara.
01:22Antara lain Iran, kemudian Yordania, kemudian Irak.
01:27Namun kami tidak melihat bahwa jamaah haji kita yang ada di wilayah Saudi terdampak.
01:33Oke, dan sejauh ini prosedur atau proses pemulangan tidak ada masalah ya Pak?
01:39Tidak, tidak ada masalah.
01:40Memang kami mencatat ada juga yang stranded,
01:42Namun tadi kami sampaikan yang stranded ini ada dua peziarah yang ada di kota Kom,
01:50itu stranded di Teheran dan kemudian yang ada juga di kota Aman.
01:55Ada delapan jamaah haji kita yang berasal dari Inggris,
01:59pada saat itu sedang mampir ke Aman dan kemudian stranded di sana.
02:05Namun sudah ditangani oleh KBRI Aman dan juga KBRI Teheran.
02:08Oke, konteks berikutnya, dengan jumlah 386 WNI kita yang masih berada di Iran,
02:15di tengah konflik ini, apakah sudah mulai ada yang dipulangkan prosesnya
02:20atau ini prosedurnya dalam tahap mana dulu nih Pak untuk proses pemulangan mereka?
02:25Ya, dapat kami sampaikan bahwa KBRI Teheran telah menetapkan rencana kontigensi
02:31sejak bulan April tahun 2024 dan sejak saat itu kita telah menetapkan status siaga 2
02:37dan berlaku hingga saat ini.
02:39Dalam konteks siaga 2 kita minta warga negara kita meningkatkan kewaspadaan
02:44dan jika memungkinkan dapat pulang keluar dari Iran secara mandiri.
02:51Dan tentu tidak mengharapkan perlu menunggu sampai siaga 1 ketika suasananya
02:56atau situasinya sudah membahayakan jiwa.
02:59Namun kita terus berkomunikasi dengan warga negara kita yang ada di Iran.
03:05Total 386 WNI tersebar di 11 kota.
03:08Mayoritas ada di kota KOM.
03:11Mereka ini adalah pelajar dan mahasiswa.
03:14Secara umum kondisi mereka tetap tenang.
03:16Tidak ada warga negara kita yang menjadi korban dari serangan di Serhat.
03:19Oke. Dan 386 ini saya perlu penegasan lagi sejauh ini mereka meminta untuk dipulangkan
03:26atau ada yang memilih untuk bertahan di sana Pak?
03:28Sejauh ini belum ada yang meminta untuk dipulangkan.
03:31Mereka masih tetap berada di lokasi masing-masing.
03:33Namun kami sudah meminta agar mereka waspada dan kemudian mempersiapkan
03:39jika terjadi ada eskalasi lebih lanjut.
03:41Dan sejauh analisis dari pemerintah, posisi warga negara kita dengan pusat konflik ini
03:48apakah terbilang berdekatan atau masih ada jarak aman di sini Pak?
03:52Ya, sulit memperkirakan ya.
03:53Karena memang serangan Israel ke Iran ini menyasar begitu banyak tempat.
04:00Namun memang yang disasar ini adalah mayoritas petinggi ke Iran
04:05dan kemudian fasilitas-fasilitas militer dan juga nuklir dan juga fasilitas energi yang ada di Iran.
04:12Kita terus pantau dan kita meminta warga negara kita bisa menjauhi lokasi tersebut.
04:18Oke. Pak Hasib, sudah ada aksi yang dilakukan Israel dengan menyerang fasilitas-fasilitas ekonomi di Iran.
04:27Dan ada kekhawatiran ini berdampak secara global.
04:30Sejauh pengamatan Anda sampai depo energi diserang, kantor Kementerian Pertahanan disana ikut diserang,
04:37produksi minyak mereka pun juga pasti akan berimbas juga secara global.
04:41Apakah efeknya ini menurut Anda hanya sebatas pada aspek ekonomi
04:46atau bisa lebih luas lagi daripada itu?
04:50Ya, terima kasih Mas Tifal.
04:52Pertama, saya ingin memulai dari siungkapan empati dan berbelas mencoba kepada para korban
05:00yang sudah mulai berjatuhan ke sebuah korban ini,
05:04terutama dari calangan warga sipil, baik di Iran maupun di Israel.
05:10Karena saya rasa konteks kita bicara adalah konteks bagaimana keselamatan rakyat dan masyarakat secara umum.
05:16Dan saya secara pribadi sebagai aktivis perdamaian mas berkadi-kadi menyampaikan
05:21kita ingin kata kehidupan yang lebih baik, yang lebih damai
05:25dalam konteks situasi yang terjadi di akadron ini.
05:30Nah, yang kedua, membawa pertanyaan masyarakat,
05:34menurut saya memang yang sudah terjadi sekarang ini,
05:37kalau secara politik saya mengamati askelasinya meningkat.
05:43Bahkan polanya kalau di ibarat pertandingan sepak bola,
05:48ini Israel tampil dengan penyerangan yang begitu kuat di hari-hari pertama,
05:54ditandai dengan tewasnya tokoh-tokoh kepenting di Iran,
05:58tokoh militer dan ahli-ahli muslim yang menjatuh di situ.
06:03Tapi di hari kedua, Iran coba mulai mengembangi,
06:06dan di hari ketiga, menurut saya situasinya sudah agak berantannya cukup,
06:11agak berimbang, karena ternyata perangan Iran mampu menjatuh,
06:16menjatuh titik-titik terdalam di Israel,
06:19bahkan dampak kehancurannya luar biasa.
06:23Kita melihat bagaimana perangannya-perangannya besar rontok
06:26dan menimbulkan korban puluhan orang,
06:29baik yang lupa maupun yang menguap.
06:31Nah, oleh karena itu, yang ditanyakan oleh Mestifa tadi,
06:35memang tidak bisa tidak perangannya kalau terus berlanjut akan memberikan efek global,
06:42terutama secara ekonomi, yang saya menjumpulkan itu sebagai efek tidak langsung.
06:48Nah, yang akan lebih besar lagi, menurut saya, Mestifa,
06:51kalau sudah efek globalnya itu menyantuh kepada dimensi politik.
06:57Yang saya melihat ada dua lintengan politik dalam tanda kucit
07:01yang bisa membuat perang ini naik level menjadi perang regional atau bahkan global,
07:09yaitu manakala, yang pertama, perang ini sudah menarget
07:14para pihak yang selama ini berada di luar poros perlawanan.
07:19Nah, di luar poros perlawanan itu,
07:21sebenarnya kalau dalam konteks peta kelompok di Tumuk Tengah,
07:26itu berarti negara-negara yang selama ini tidak masuk dalam barisan pro-Iran,
07:31katakan seperti Indonesia, katakan seperti Mesir,
07:34atau mungkin negara-negara teluk,
07:37yang memang selama ini berhubungan dengan minimalnya Amerika,
07:42atau bahkan sebagian di antara mereka bahkan sudah bekerjasama dengan saya.
07:46Nah, konteknya adalah Iran sudah menyampaikan dengan sangat jelas,
07:50walaupun agak ada, apa namanya,
07:54saya melihat penyesuaian di hari ini,
07:58yaitu bahwa kalau negara tertentu menghalangi serangan balasan yang dilakukan oleh Iran,
08:05maka Iran akan menarget negara-negara ini.
08:07Oke.
08:07Atau negara-negara itu.
08:08Singkatnya, sorry saya potong, Pak.
08:10Singkatnya, kalau melihat eskalasi yang ada sekarang,
08:13apakah kemudian ada peluang titik tengah untuk bisa menyelesaikan konflik ini?
08:19Kalau peluangnya sebenarnya secara politik,
08:22sekarang sudah mulai ada fajar-fajar menghinsing lah istilahnya,
08:26yang menuju ke sana.
08:28Misalkan, yang kedua saya lanjutkan,
08:30kemarin sebelum masuk yang pertanyaan Matipah,
08:32yang sangat menentukan ini akan menghalangi segala serangan bulan juga,