Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • 14/6/2025
NTB, KOMPAS.TV - Seorang balita di Bima, Nusa Tenggara Barat, akan menjalani operasi plastik di RSUD.

Sebelumnya, balita tersebut diduga menjadi korban malapraktik di tiga lokasi layanan kesehatan, sehingga ia terpaksa kehilangan tangan kanannya.

Menurut kuasa hukum, ketiga layanan kesehatan melakukan pembiaran dan kelalaian terhadap balita tersebut.

Tangan korban menghitam dan bengkak setelah dilakukan pemasangan infus oleh tenaga kesehatan.

Meski orang tua korban sudah meminta anaknya dirujuk ke Kota Bima, namun permintaan ini diabaikan oleh rumah sakit.

Operasi lanjutan sang balita akan dilakukan di RSUD Provinsi NTB.

Pihak rumah sakit menegaskan bahwa pihaknya bukan mengambil alih penanganan korban, tetapi menerima rujukan untuk menyelamatkan korban.

Orang tua korban telah melaporkan kasus ini ke Polres Bima. Polisi tengah melakukan pengecekan secara bertahap di tiga lokasi layanan kesehatan tempat korban sempat dirawat.

Mereka juga menuntut keadilan untuk buah hatinya, dan meminta polisi bisa mengusut tuntas dugaan kasus malapraktik ini.

Baca Juga Terbakar Api Cemburu, Seorang Pengamen di Purwakarta Aniaya Teman hingga Tewas di https://www.kompas.tv/regional/599550/terbakar-api-cemburu-seorang-pengamen-di-purwakarta-aniaya-teman-hingga-tewas

#malapraktik #balita #rsudntb #amputasi

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/599551/orangtua-tuntut-keadilan-tangan-sang-anak-diamputasi-diduga-korban-malapraktik
Transkrip
00:00Berita pilihan terakhir, Saudara Balita diduga korban malapraktik.
00:04Seorang Balita di Bima, Nusa Tenggara Barat akan menjalani serangkaian tindakan medis
00:07usai tangannya diamputasi akibat dugaan malapraktik yang dialaminya di tiga layanan kesehatan.
00:18Seorang Balita di Bima, Nusa Tenggara Barat akan menjalani operasi plastik di RSUD pekan depan.
00:24Sebelumnya, Balita tersebut diduga menjadi korban malapraktik di tiga lokasi layanan kesehatan
00:31sehingga ia terpaksa kehilangan tangan kanannya.
00:36Menurut kuasa hukum, ketiga layanan kesehatan melakukan pembiaran dan kelalaian terhadap Balita tersebut.
00:42Tangan korban menghitam dan bengkak setelah dilakukan pemasangan infus oleh nakes.
00:48Meski orang tua korban sudah minta anaknya dirujuk ke kota Bima, namun permintaan itu diabaikan oleh rumah sakit.
00:54Ipunya langsung menangis dan memohon segera dirujuk kalau dokter tidak ada di sini.
01:00Tetapi rujukannya ditolak.
01:03Rumah sakit tidak mau merujuk.
01:05Besoknya lagi, itu dokter spesialis anak tidak muncul.
01:09Dia hanya datang sebentar, menghilang.
01:11Kita tidak tahu mungkin tidak jadwal praktik dia atau bagaimana.
01:14Seharusnya ini dijelaskan kepada seorang tua pasien.
01:18Di tanggal 15 sore, rujukan keluar.
01:20Itu pun proses rujuk sampai malam.
01:23Malam baru, Rumi dirujuk ke RSUD Bima.
01:27Artinya, Bima adalah pas kes kedua untuk rujukan.
01:33Operasi lanjutan Sang Balita akan dilakukan di RSUD Provinsi NTB.
01:38Rumah sakit menegaskan pihaknya bukan mengambil alih penanganan korban,
01:42tetapi menerima rujukan untuk menyelamatkan korban.
01:45Insya Allah, kalau tidak ada halangan, mungkin pekan depan hari Senin,
01:51kalau tidak ada halangan akan dilakukan operasi lanjutan oleh dokter redah plastik RSUD Provinsi NTB.
01:58Alhamdulillah, kalau kita berbicara tentang kasus ini ya,
02:03Mbak Dian dan tim,
02:06sebisa mungkin kalau bisa kita bicarakan dengan baik,
02:09mungkin kita berdiskusi nanti bersama dengan semua pihak.
02:13Orang tua korban telah melaporkan kasus ini ke Polaris Bima.
02:20Polisi tengah melakukan pengecekan secara bertahap di tiga lokasi layanan kesehatan,
02:25tempat korban sempat dirawat.
02:28Mereka juga menuntut keadilan untuk buah hatinya
02:30dan meminta polisi bisa mengusut tuntas dugaan kasus malpraktik ini.
02:34Tim Liputan Kompas TV

Dianjurkan