Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • hari ini
KOMPAS.TV - Pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di momen peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni memiliki makna simbolis dan strategis dalam konteks politik Indonesia.

Secara keseluruhan, pertemuan ini diharapkan menjadi langkah awal menuju rekonsiliasi nasional, memperkuat etika politik, dan menciptakan stabilitas pemerintahan yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Selain itu, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) melalui berbagai pernyataan dan kunjungan.

Seperti apa bocoran kegiatan Wapres Gibran hingga pertemuan Presiden Prabowo dengan Megawati di hari lahir Pancasila? Simak selengkapnya bersama Wartawan Istana Harian Kompas 20042025, Suhartono, di Podcast Istana & Presiden, hanya di YouTube KompasTV!

#prabowo #megawati #jokowi #gibran #ikn #pancasila #pemakzulan #wapresgibran

Digital Manager : Haris Mahardiansyah

EP: Anna Ariestania

Produser: Leiza Sixmansyah

Video Editor: Noval

Grafis Thumbnail: Farhan

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/598383/full-presiden-prabowo-bertemu-megawati-wapres-gibran-jadi-sorotan-istana-presiden
Transkrip
00:00Pak Wapres datang, dia tidak masuk ke ruangan holding.
00:03Di mana ada Bumega, pejabat-pejabat lain, diantaranya ada Pak Yusuf Kala dan Pak Tri Sutrisno ya,
00:11sesama Wakil Presiden.
00:12Diceritakan bahwa Pak Wapres tetap berada di depan.
00:16Tampaknya persoalan itu sementara ini, ya kita harus terpaksa melihat situasi politik yang berbeda,
00:24relasi yang jauh berbeda diantara Bumega dengan Pak Jokowi dan putranya Pak Gibran yang saat ini menjadi Wapres ya.
00:39Hai sahabat Kompas TV, kembali lagi di Istana dan Presiden.
00:43Masih bersama saya Friska Klarisandar Masuhartono, jurnalis senior di Istana.
00:48Kita kali ini akan ngobrolin yang lagi hangat.
00:52Karena di hari Pancasila, ini momen yang spesial.
00:56Pertama kalinya setelah beberapa waktu terakhir ini,
01:00Pak Presiden Prabowo Subianto, lalu Presiden kelima Megawati Soekarno Putri,
01:05lalu Wapres Gibran Raka Buming Raka ada di satu tempat yang sama dan terlihat akrab ya Mas Har?
01:11Iya, betul.
01:12Ini momen politik yang ditunggu.
01:14Ya, gimana pun juga kita nggak bisa ngelepasin ya dari tensi politik saat Pilpres kemarin yang menghangat,
01:20hubungan antara Pak Prabowo, Bu Mega, dan Pak Jokowi juga yang berbeda,
01:25juga Mas Gibran yang berbeda sejak itu.
01:28Apa yang bisa kita garisbawahi dari momen ini?
01:31Ya, betul. Jadi, momentum hari kelahiran Pancasila menjadi momentum yang baik.
01:39Iya. Karena kalau dilihat sila-sila Pancasila itu kan, lima sila itu persatuan Indonesia.
01:46Sila ketiga itu yang kita lihat.
01:51Dari tayangan yang kita lihat, dari teman-teman istana yang hadir di sana dan meliput,
01:57nilai-nilai Pancasila, persatuan Indonesia, pasal ketiga Pancasila, betul-betul sepertinya terwujud.
02:06Kita lihat ya dari video tayangan waktu hari lahir Pancasila itu,
02:12saat keluar Inspektur Upacara mau keluar, itu ada Pak Prabowo bersama dengan Bu Mega, bersama dengan Mas Gibran.
02:19Surprise juga ya, lihat ya Mas Haryah, banyak pihak yang kayak, wah terkejut.
02:24Dibandingkan waktu sebelum Pilpres ya, Pilpresnya sendiri kan 14 Februari tahun lalu ya.
02:30Iya, iya.
02:31Tahun lalu.
02:32Eh, 2024.
02:33Tapi suasananya kan penuh gejolak.
02:39Kita juga rakyat ikut-ikutan bergejolak, meskipun kita sebagai wartawan tetap harus netral, independen.
02:46Nah, memang dari tayangan itu kan terlihat ada kebersamaan, ada persatuan.
02:56Tapi dari beberapa cerita yang saya dapat itu, mulai kan Presiden datang yang kedua.
03:06Pertama adalah Pak Wapres ya.
03:12Pak Wapres ya.
03:13Nah, Pak Wapres pertama datang, tapi sebelum Pak Wapres Gibran datang, itu sudah datang lebih dulu.
03:20Ibu Mega.
03:21Ibu Mega Wati sebagai ketua Dewan Pengarah.
03:25Iya, Badan Pembina Ideologi Pancasila.
03:27Nah, Ibu Mega sudah berada di satu ruangan di holding room yang memang disiapkan untuk para pejabat dan VIP untuk sebelum masuk ke upacara mereka menunggu di sana.
03:42Nah, dari cerita-cerita yang saya dapat itu, Pak Wapres datang.
03:49Pak Wapres datang itu, dia tidak masuk ke ruangan holding.
03:54Oh, bisa kan di holding ya?
03:55Iya, tidak masuk ke ruangan holding di mana ada Bu Mega, ada pejabat-pejabat lain, di antaranya ada Pak Yusuf Kala dan Pak Tri Sutrisno ya, sesama Wakil Presiden.
04:09Nah, diceritakan bahwa Pak Wapres tetap berada di depan, di depan ruang holding.
04:20Jadi, ketika mobil turun, beliau ada di situ, tidak bergeser.
04:27Entah kenapa, Mas Wapres tidak masuk ke dalam, padahal sudah ada di dalam.
04:34Barangkali menunggu Presiden datang.
04:37Begitu ya, persis Presiden datang, dia menyambut, begitu ya, menyambut Pak Prabowo masuk ke dalam.
04:50Nah, masuk ke dalam itu masih cerita teman-teman di istana nih.
04:55Ketika menyalami, menyalami Pak Tri Sutrisno.
04:59Beliau hormat, membungkuk, begitu ya, begitu juga ketika menyalami Bu Mega.
05:10Membungkuk juga?
05:10Sama membungkuk.
05:12Tapi Bu Mega diam saja.
05:16Apa yang kita bisa baca dari ini?
05:19Ya, sepertinya masih ada sisa-sisa amarah mungkin ya.
05:27Yang belum selesai.
05:28Yang belum selesai.
05:29Persoalan yang belum selesai sejak Wilpres 2024 lalu itu.
05:34Nah, jadi ketika dari ruang holding room menuju tempat upacara, apa, Pak Wapres itu berada, berada menunggu, menunggu.
05:52Karena Pak Presiden itu langsung mengajak Bu Mega jalan bersamaan.
05:58Sedangkan Pak Wapresnya ada di belakang, gitu.
06:03Nah, ketika menerima laporan komandan upacara untuk persiapan, seharusnya kita melihat posisi Presiden Prabowo di belakangnya Bu Mega.
06:17Di belakangnya Bu Mega adalah Pak Wapres.
06:20Di depan Presiden adalah komandan upacara melaporkan.
06:24Pada posisi itu, menurut saya ada sesuatu yang pertanyaan ya.
06:29Kita yang terbiasa berlumun di istana kan selalu.
06:34Harusnya Pawa Pres yang berada di belakang Presiden.
06:38Ini persis langsung Presiden, Wakil Presiden biasanya mendampingi kan.
06:42Karena kan penyelenggaranya istana.
06:46Penyelenggaranya BPIP, betul?
06:48Ya, BPIP. Tapi kan ada Presiden dan Wakil Presiden yang posisinya.
06:52Paling tinggi.
06:54Entah kenapa, saya lihat juga protokolnya maupun Pak Wapres tidak berinisiatif untuk membawa Pak Wapres berada di belakang Presiden.
07:06Jadi tetap, nah setelah pelaporan baru Presiden ke tempat podium, Bu Mega langsung ke tempatnya di sebelah kanan.
07:20Nah Pak Wapres juga di posisinya sendiri gitu ya.
07:25Bersama dengan Menteri yang memang sudah diatur.
07:28Nah, jadi gestur secara politik yang kita lihat di depan kamera dan di belakang itu berbeda.
07:38Jadi itu sebuah pertanyaan.
07:41Kalau kita awalnya, ini persatuan kok, kelihatan ternyata tidak.
07:47Tidak ada bersalaman secara bersentuhan gitu ya.
07:52Dan ekspresi dari wajah Bu Mega maupun ekspresi wajahnya Wakil Presiden itu berbeda kalau menulis cerita-cerita teman-teman yang ada di istana.
08:06Hah, apakah memang sisa-sisa Pilpres itu memang masih sulit ya sampai hari ini?
08:12Karena posisinya begini mungkin Mas Har.
08:14Kalau antara Pak Prabowo dan Bu Mega, waktu saat Pilpres kan ya berbeda, tapi bukan mantan kader gitu.
08:20Tapi kalau untuk Mas Gibran, untuk Pak Jokowi tidak bisa terpisahkan, dulunya adalah bagian dari PDIP.
08:28Apakah itu ya yang sampai sekarang masih jadi sulit?
08:31Barangkali mungkin sebelum kita bercerita tentang bagaimana posisi Bu Mega dengan Pak Wapres mungkin yang menarik adalah pertemuan pertama di muka publik antara Presiden Prabowo dengan Bu Mega.
08:53Setelah pertemuan 9 April lalu, sebelum Presiden Prabowo melakukan kunjungan ke Abu Dhabi, itu kan pada malam, Rabu malam secara mendadak tanggal 9 April, Presiden menemu Bu Mega di jalan Teko Umar itu.
09:18Itu tapi meskipun fotonya kemudian keluar gitu ya, tapi pertemuan itu kan tertutup.
09:25Nah ini adalah pertemuan terbuka yang disaksikan oleh jutaan mata.
09:30Dan orang bisa melihat begitu saja, oh memang ada pertemuan ini gitu ya Mas Har.
09:35Iya betul, jadi itu yang menurut kita sesuatu yang bagus sekali gitu ya.
09:41Jadi kelihatannya sudah tidak ada masalah antara Presiden Prabowo dengan Ibu Mega.
09:47Apalagi kemarin waktu ketemu di depan banyak orang itu sempat bercanda juga kan ya dengan Bu Mega.
09:52Menggandeng tangan Bu Mega.
09:54Terus bahkan waktu pulang pun Bu Mega itu diprioritaskan oleh Presiden.
10:01Dan bahkan ada candaan lah ya antara berdua itu kan, antara Bu Mega dan Pak Prabowo.
10:06Dituntun Bu Mega naik ke mobil.
10:09Dan Bu Mega jalan dulu, baru Presiden jalan.
10:15Baru Pak Wapers.
10:16Terlihat mengambil hati Bu Mega di situ ya.
10:19Iya betul, jadi di situ ada ini sebuah rekonsiliasi yang nyata ya.
10:27Itu di sisi antara relasi Presiden Prabowo dengan Bu Mega.
10:32Jadi kalau selama ini kita menunggu lagi kapan pertemuannya.
10:38Setelah pertemuan mendadak di rumah Bu Mega sekarang terbuka di tengah momentum hari kelahiran Pancasila.
10:45Tapi kayaknya nggak gampang kalau dengan Mas Gibran dan Pak Jokowi seperti yang saya bilang tadi ya Mas Halil.
10:49Nah barangkali itu yang memang masih butuh waktu, barangkali ya.
10:57Barangkali butuh waktu untuk persoalan-persoalan itu selesai.
11:03Kan bukankan Wapers Griban dulu kan kader PDIP.
11:11Begitu juga ayahnya kan Presiden Jokowi kan juga adalah kader partai yang ditugaskan menjadi Presiden.
11:21Nah tapi menjelang pemilu Presiden 14 Februari terjadi sebuah dinamika politik yang berbeda jauh ya.
11:33Yang besar sekali sehingga terjadi perbedaan, dukungan.
11:40Dan itu yang barangkali hingga sekarang persoalannya itu masih ada.
11:46Nah tapi untuk momentum ke sana tampaknya masih harus menunggu apa ya?
11:52Waktu yang tepat tapi kita nggak tahu juga waktu yang tepat dan momentum yang tepat itu apa ya Mas Har?
11:57Kalau momentumnya politik sangat dinamis ya.
12:04Segala sesuatu bisa terjadi tiba-tiba Mbak.
12:08Dinamika politik itu bisa terjadi tiba-tiba.
12:11Menunggu momentum saja pertemuan itu bisa diselesaikan.
12:17Tapi tampaknya persoalan itu sementara ini ya kita harus terpaksa melihat situasi politik yang berbeda.
12:32Relasi yang jauh berbeda di antara Ibu Mega dengan Pak Jokowi dan putranya Pak Gibran yang saat ini menjadi Wapres ya.
12:45Nah ini kalau bicara Pak Wapres juga nih Mbak ini ada sesuatu yang menarik juga.
12:56Persis kemarin itu tanggal 2 Juni ya.
13:02Jadi setelah Pak Wapres menghadiri upacara hari kelahiran Pancasila.
13:08Nah beliau itu dengan rangkaian mobilnya pulangnya tidak ke Veteran 3 tempat di mana kantor Pak Wapres yang biasa kita liput di sana.
13:21Dan Pak Wapres ternyata pulangnya ke Merdeka Selatan.
13:25Istana Merdeka beliau di sana.
13:27Ya saya kira mungkin semula diduga ada acara.
13:32Tapi ternyata tidak ada acara yang memang besar pindah ke Veteran 3.
13:40Tidak.
13:40Jadi seharian beliau berkantor di Merdeka Selatan.
13:46Hari ini selasa beliau juga berkantor di Merdeka Selatan.
13:51Nah dari informasi yang saya terima ternyata betul katanya Pak Wapres sudah berkantor di Merdeka Selatan.
14:01Ini saya lupa menceritakan ya.
14:04Apa-apa tuh?
14:05Pak Wapres kan disitu untuk pertama kalinya bertemu dengan Pak Tri Sutrisno.
14:12Oh iya betul.
14:12Iya kan?
14:14Setelah waktu itu kan ya ramai.
14:17Pak Tri kan bersama sejumlah punawirawan membuat keteranganan PES menyatakan ada 8 tuntutan.
14:27Salah satu tuntutannya adalah mengganti Wapres.
14:33Alasannya dianggap keputusan MK terhadap persyaratan calon wakil presiden dianggap bertentangan.
14:42Baik dengan hukum acara pidana maupun undang-undang kehakiman.
14:46Nah itu kan yang kemudian rame ya.
14:50Karena beberapa hari kemudian putranya Pak Tri Sutrisno ya itu kan...
14:57Sempat dirotasi tapi balik lagi.
15:00Baru beberapa hari dirotasi dia menjadi staff di tempatnya Pak Maruli.
15:08Staff dari Kasat.
15:10Nah tapi sehari kemudian putusan Panglima TNI Pak Agus Subianto itu dianulir.
15:19Dianulir oleh putusan Panglima sendiri yang saya dapat informasi itu adalah perintah dari presiden.
15:27Jadi presiden meminta Pak Kunto putranya Pak Tri Sutrisno itu harus dipulihkan kembali.
15:36Akhirnya SK yang dibuat oleh Panglima TNI batal.
15:41Dan Pak Kunto tetap berada di posisinya semula.
15:45Nah sejak itu kan muncul berbagai persoalan politik ya dinamika ya.
15:53Sampai juga ada orang yang di medsos itu ya yang menyudutkan Pak Tri dengan segala fisiknya gitu ya.
16:05Nah itu yang dibalas lagi.
16:07Nah itu kan yang membuat waktu itu panas.
16:09Nah tapi pas kemarin itu, kita lihat fotonya kan?
16:15Iya ada.
16:16Videonya iya.
16:17Salaman sama salaman membungkuk.
16:19Salaman dan bertemu, salamannya bertemu dengan Pak Tri.
16:22Artinya kan ada, kagum juga ya Pak Tri di tengah berbagai ini, Mas Gibran juga di tengah berbagai dinamika yang ada.
16:31Iya simbol di depan publiknya harus tetap...
16:33Betul. Kan beliau meskipun sebagai wakil presiden, ini mantan wakil presiden, tapi Pak Tri kan orang tua.
16:41Yang memang saya lihat Pak Wapres juga mengerti itu sopan santun itu, jadi memberi salam dengan membungkuk gitu ya.
16:49Dan artinya apa yang bisa kita baca dari pertemuan Pak Prabowo, kembali lagi ke sana ya, Bu Mega, ada Mas Gibran, ada Pak Tri Sutrisno di sana.
17:00Sempat tinggi dinasi politiknya, sempat agak meredah, tapi meredahnya itu bukan selesai, tapi meredah yaudah tidak banyak di permukaan.
17:08Eh sekarang dilihat suasananya membangun kembali relasi.
17:12Ya harapan besarnya sih kayak harapan kita ada semacam rekonsiliasi ya, di antara elit-elit kita itu.
17:19Meskipun mungkin relasi antara Bu Mega dengan Wak Pres Gibran, juga ayahnya Pak Joko Widodo juga mungkin masih menunggu waktu untuk selesai.
17:31Masih butuh waktu, tapi harapan besar dari kita semua nih rakyat berharap ada perbaikan, relasi, rekonsiliasi itu benar-benar.
17:43Jangan sampai cuma di depan gambar.
17:47Permukaan aja ya gambar aja.
17:48Iya, tapi di belakangnya itu yang bisa mengkhawatirkan kita.
17:56Karena kalau tanpa persatuan, sesuai dengan hari kelahiran Pancasila ya salah satunya,
18:03tentu kita nggak bisa sama-sama ikut mendukung kemajuan pembangunan yang sedang dikerakan oleh Presiden Prabowo.
18:13Jadi ya adem, ayem, kita harapkan ini momentum rekonsiliasi, biar pembangunan juga jalan,
18:20tapi kritik dari berbagai pihak juga nggak apa-apa ya Mas?
18:22Iya dong, negara, demokrasi kan?
18:25Demokrasi, walaupun nggak harus semuanya di pemerintahan, tapi kritiknya berjalan dengan ya lebih objektif lagi lah.
18:31Betul, kan setelah reformasi tercatat setelah dipimpin oleh Presiden Sipil ya,
18:39yaitu Pak Habibie, Gus Dur, Bumega, lalu Pak Jokowi.
18:45Itu kan memang ada dua Presiden yang kebetulan berlatar belakang militer.
18:51Pak SBY, dan sekarang Pak Prabowo.
18:54Tapi ketika Presiden SBY kan beliau sangat menghormati demokrasi ya.
19:01Kan kita lihat kan suasana demonya kan luar biasa itu kan.
19:04Sampai ada demonya yang saya lihat yang sampai sangat pribadi kan.
19:11Ada yang bawa binatang kan waktu itu.
19:14Iya itu, betul, betul.
19:15Itu kan nggak pantas juga gitu.
19:17Tapi Presiden SBY juga menghormati ini apresiasi publik meskipun kita anggap ya,
19:27kita menilai barangkali itu sebuah hal yang jangan sampai terjadi ya.
19:31Karena itu sangat pribadi buat seorang Presiden.
19:34Untuk siap-siap, apakah betul pindah ke Ibu Kota Nusantara?
19:40Ya, kalau pindah kan beliau itu...
19:452026 ya?
19:46Oh, itu dinyatakan ya.
19:47Jadi, pada tanggal 28, 29 Mei yang kemarin ya, jadi minggu lalu itu,
19:57Pak Wapres kan berkunjung ke IKN, Ibu Kota Negara,
20:04yang sesuatu yang tidak terduga.
20:07Karena dulu, setelah dilantik pada tanggal 20 Oktober,
20:15itu ada informasi, bahkan di jajaran Sekretariat Wapres itu,
20:23yang saya dengar sudah bersiap-siap akan ke IKN.
20:26Tapi ternyata, 1-2 hari digunting atau batal.
20:31Dan Pak Wapres tidak jadi ke IKN.
20:35Nah, kita pikir mungkin dalam hitungan awal tahun 2025,
20:39atau bulan ke-2, bulan ke-3, ternyata tidak juga.
20:43Baru bulan yang ke-7, Pak Wapres itu datang ke Ibu Kota Negara.
20:48Meskipun kedatangannya tentu sangat menjanjikan ya,
20:54karena memberi optimistis dari teman-teman di otorita IKN yang saya dapat informasi,
21:05bahkan dari beberapa yang saya ajak bicara, teman-teman di otorita,
21:10itu senang sekali menyambut itu.
21:12Karena, sebut saja ya, Presiden Prabowo sejak dilantik 20 Oktober sampai sekarang,
21:25itu belum pernah ke IKN.
21:27Iya.
21:28Padahal...
21:29Ya, sudah lama juga ya, Mas ya?
21:31Betul, 7 bulan.
21:327 bulan, ya?
21:337 bulan, Presiden itu tidak...
21:36Tidak pernah ke sana.
21:36Tidak pernah ke sana.
21:37Nah, padahal ingat enggak, Mbak Priska, waktu Presiden sebelum terakhir kali datang ke IKN,
21:45saya ingat pada tanggal 9 Oktober 2024,
21:50karena kebetulan ada acara, si forum, Kompas, ya?
21:53Iya, Mas Harjika di situ yang ikut.
21:55Saya kan di sana.
21:56Saya membantu mengurusnya bolak-balik dengan istana maupun dengan Kompas.
22:03Nah, Presiden kan hadir di sana.
22:05Nah, Presiden itu hadir setelah membuka CEO Forum, beliau kan meresmikan Istana Negara IKN.
22:17Istana Negara kan, Mbak, pernah hadir, ya?
22:20Kesana, iya, betul.
22:21Ikut meliput, ya?
22:23Iya, iya.
22:24Sekaligus melaporkan langsung kepada pemirsa di Kompas TV.
22:27Kompas TV, betul.
22:28Kan acara itu kan digelar di depan Istana Negara.
22:32Nah, Istana Negara itu yang warnanya putih.
22:35Pak Jokowi sendiri pernah bilang,
22:37pokoknya membedakan Istana Negara yang di bawah,
22:40berwarna putih,
22:41dengan Istana Garuda yang di atas itu hanya warna bisa kelihatan.
22:45Istana Negara itu putih.
22:47Dan lebih luas gitu ya.
22:49Dan banyak pilar-pilar.
22:51Sedangkan Istana Garuda,
22:53yang di atasnya,
22:54yang kepak sayap burung Garuda.
22:58Ya, jadi kalau waktu 17 Agustus untuk kita nunggu ke upacara penurunan di situ tuh.
23:03Di situ ya, Mbak Friska kan langsung ngeliputan di sana.
23:08Saya ada di Jakarta waktu itu,
23:09teman-teman saya yang ada di sana.
23:11Nah, Presiden itu menyatakan,
23:16Presiden Jokowi itu,
23:17saya akan meresmikan Istana Negara hari ini,
23:23tetapi Istana Garuda yang masih tinggal sedikit lagi penyelesaian pembangunannya,
23:29akan diresmikan oleh Presiden terpilih.
23:33Siapa Presiden terpilih kan?
23:35Prabowo ya.
23:36Waktu itu, Prabowo tidak hadir loh dalam peresmian Istana Negara itu.
23:41Jadi, kebetulan juga di acara Syawo Forum, Presiden tidak hadir.
23:46Presiden terpilih tidak hadir.
23:49Yang hadir adalah Presiden Jokowi,
23:51berserta sejumlah menteri,
23:53dan juga ada beberapa kader Partai Gerindra
23:57yang kabarnya memang sudah diutus
24:00oleh Presiden terpilih Prabowo untuk hadir.
24:05Nah, pada waktu itu kan memang Presiden Prabowo belum dilantik ya.
24:08Beliau masih berstatus Presiden terpilih.
24:11Nah, kita ingat itu,
24:13bahkan jadi berita bahwa
24:14Istana Garuda nanti akan diresmikan oleh Presiden terpilih.
24:18Tapi sejak dilantik 20 Oktober,
24:21sampai terakhir wafes kesana tanggal 28 Mei,
24:26Presiden belum kesana.
24:28Itu yang saya ingat,
24:31Kepala Otorita IKN,
24:34Pak Basuki Hadi Mulyono,
24:37dalam beberapa pemberitaan,
24:39saya ingat ada dua kali dalam pemberitaan itu,
24:43beliau menyatakan bahwa Presiden akan hadir
24:46untuk melakukan groundbreaking
24:48sejumlah proyek strategis dan juga meresmikannya.
24:52Oke.
24:52Tapi dalam pemberitaan yang saya catat,
24:55pada akhir tahun 2024,
24:58maupun di awal tahun 2025,
25:01ternyata Presiden belum juga hadir.
25:04Bahkan waktu itu,
25:07kita bisa cek sama-sama di dalam pemberitaan itu,
25:10Pak Basuki itu bilang akan meresmikan
25:13sejumlah proyek strategis yang sudah selesai,
25:17dan juga akan melakukan groundbreaking
25:19proyek-proyek lainnya.
25:21Dan tidak hadir juga.
25:22Iya.
25:22Ya, tidak hadir, oke.
25:24Tapi, catatan saya juga,
25:27Mbak Prisca hadir nggak waktu Presiden
25:29memimpin rapat terbatas tentang IKN?
25:33Beliau berkomitmen akan melanjutkan
25:39pembangunan di IKN.
25:41Bahkan disebutkan akan pindah.
25:45Akan pindah ke IKN pada tahun 2028.
25:50Itu di depan TNI Polri ya?
25:53Berbicara itu ya?
25:54Ikut berbicara juga ya.
25:55Nah, menyampaikan itu.
25:57Jadi, kita yang meliput ketika IKN dipilih cari lokasi,
26:06dari jauh kan kita juga bisa senang juga ya.
26:09Wah, Presiden mau ke sana nih.
26:1028 tahun 2028,
26:14sekaligus memindahkan ibu kota negara Jakarta ke IKN.
26:18Tapi, syaratnya kan Presiden bilang
26:20harus terpenuhi infrastruktur
26:23dan suprastruktur dari IKN
26:26yang meliputi lembaga legislatif,
26:29lembaga yudikatif,
26:31dan lembaga eksekutifnya harus sudah terpenuhi semua.
26:34Baru akan pindah ibu kota.
26:36Bahkan, pada rapat kedua tahun 2025 ya,
26:42saya menyatakan juga Presiden langsung
26:44menyatakan komitmen
26:46menambah anggaran pembangunan IKN
26:49menjadi Rp48 triliun
26:51selama lima tahun
26:53hingga tahun 2029.
26:56Nah, artinya
26:57itu komitmen yang sudah diberikan oleh
27:00Presiden Prabowo.
27:02Satu, akan memindahkan ibu kota
27:05ke IKN.
27:06Tahun 2028.
27:07Dan akan memberikan komitmen
27:10pendanaan pembangunan
27:12sebesar Rp48 triliun.
27:14Jadi memang,
27:15kalau dari dua sisi itu,
27:17kita optimis.
27:19Apa, IKN akan.
27:20Akan jadi, akan lanjut.
27:22Tapi kalau melihat
27:23Presiden Prabowo belum datang
27:26tujuh bulan, malah.
27:27Jadi tanda tanya ya.
27:29Iya, jadi tanda tanya.
27:30Justru yang datang kan
27:32Pak Wapres, 28.
27:34Pak Wapres datang 28
27:36dari Bengkulu.
27:37Iya.
27:38Siang langsung mendarat
27:39di Bandara IKN lah.
27:41Iya, iya.
27:41Bandara IKN yang sekarang
27:43sudah jadi, mbak.
27:44Langsung meninjau sejumlah proyek-proyek
27:46mulai dari pembangunan jalan tol,
27:50terus,
27:51apa,
27:53apa,
27:54pembangunan rumah sakit,
27:57lalu juga ada, apa,
27:59perguruan tinggi, guna darma.
28:01Mas, kalau kayak gini kan berarti
28:02kalau IKN itu identiknya dengan Pak Jokowi.
28:04Iya.
28:05Kalau IKN nggak lanjut,
28:06atau masih belum firm dari Presiden,
28:08kan jadi pertanyaan,
28:09apakah IKN ini akan diteruskan
28:11atau tidak oleh Pak Prabowo?
28:13Sebentar ini kan pertanyaan yang,
28:14dari mulai debat,
28:15ingat kan, mas,
28:16dari debat itu ditanyanya itu.
28:18Semoga,
28:19setelah Pak Wapres
28:20datang ke IKN,
28:22dan menginap di sana semalam,
28:25menginapnya,
28:26nggak di Swiss Hotel, mak.
28:28Nggak, nggak di sana ya?
28:29Nggak di hotel,
28:30ada beberapa hotel yang sedang dibangun,
28:32dan dua hotel yang katanya
28:33sudah operasional,
28:35yang kita pernah menginap
28:36di Swiss Hotel,
28:37dan satu lagi hotel yang sudah,
28:40tapi secara resmi,
28:42belum,
28:42diresmikan,
28:43tapi operasional katanya sudah jalan.
28:45Dan Pak Wapres,
28:47memilih tinggal di rumah susun.
28:49Hunian ASN itu?
28:50Iya,
28:50hunian aparatur sipil negara
28:52yang satu ya,
28:54ada dua,
28:55ASN 1 dan ASN 2.
28:56Nah, yang ditinggali oleh
28:59Pak Wapres di ASN 1.
29:03Nah, kita kan pernah tinggal di sana ya,
29:04itu kan tiga,
29:06satu unit itu terdiri dari tiga kamar.
29:08Iya, kayak apartemen gitu kan, Mas?
29:10Apartemen, flat,
29:11ada tiga kamar.
29:12Pak Wapres tinggal di kamar sendiri loh,
29:15karena Bu Sylvie-nya kan nggak ada.
29:16Bu Sylvie-nya masih ada di Osaka, Jepang loh.
29:18Oh, oke.
29:19Itu sendiri memang sengaja tinggal di sana?
29:22Iya, untuk tinggal di sana.
29:23Jadi meninjau,
29:24jadi sepanjang siang dan sore sampai petang,
29:28itu Pak Wapres meninjau semua kemajuan pembangunan di IKN.
29:33Terakhir, rumah susun dipinjau,
29:35dan beliau bermalam di sana,
29:38semalam.
29:40Nah,
29:41ini juga ada cerita menarik loh.
29:43Apa tuh, Mas?
29:43Di IKN itu sebetulnya pada tanggal 27 sampai 29 Juni,
29:52Mei ya?
29:52Mei, gimana?
29:54Itu sebetulnya Pak Basuki beserta jajarannya ada 4,5 orang itu tuh
30:00sebetulnya diundang oleh EDB,
30:03Asian Department Bank untuk menghadiri forum air.
30:07Iya, iya, iya.
30:08Di Filipina.
30:09Di Filipina.
30:10Bahkan, saya dapat informasi dari Seknek,
30:15Pak Menteri sudah setuju,
30:17Menteri Seknek sudah setuju kalau Pak Basuki itu pada tanggal 27-29,
30:23itu tidak ada di IKN,
30:24tapi beliau menghadiri pertemuan di Filipina.
30:28Nah, itu dibatalkan loh, Pak.
30:30Karena beliau tahu tanggal 28,
30:33Pak Wapres akan datang ke sini.
30:35Tentu dong, 7 bulan tidak pernah ada yang datang.
30:40Tiba-tiba ada agenda ke situ.
30:42Meskipun sudah beli tiket, mau ke Filipina, batal.
30:45Batal langsung ke situ lah.
30:46Batal semua.
30:47Langsung ke situ lah ya, ke IKN lah.
30:49Jadi langsung Pak Basuki itu menampingi Pak Wapres dalam pertemuan itu.
30:54Kan Pak Wapres juga melihat istananya,
30:56istana Wapres yang sedang dibangun,
30:58yang sekarang kemajuannya sekitar 40-an persen.
31:01Dan dijanjikan nanti Desember ini selesai.
31:06Istana Wapres berikut dengan rumah tinggalnya Pak Wapres.
31:10Dan Pak Wapres menurut Pak Basuki,
31:13tahun 2026 akan tinggal di IKN.
31:16Nah, ini juga pertanyaan nih.
31:19Presiden bilang 2028 akan memindahkan.
31:23Ke IKN.
31:24Tapi Pak Wapres akan tinggal tahun 2026.
31:27Kalau memang betul tahun 2026 akan tinggal di IKN,
31:31Oke, rumahnya sudah jadi, istananya sudah jadi.
31:35Tapi apakah perangkatnya yang diminta seperti eksekutif,
31:40legislatif, dan yudikatif sudah ada?
31:42Iya, belum.
31:43Nah, ini juga pertanyaan.
31:45Dari apa yang disampaikan oleh Pak Basuki.
31:49Tapi saya diceritakan juga,
31:52Pak Wapres itu betul-betul antusias sekali waktu datang ke IKN itu.
31:58Ini kan meneruskan juga apa yang dibangun oleh Pak Jokowi ya?
32:02Betul, ayahnya.
32:04Oleh ayahnya, proyek besar, pemindahan Ibu Kota Negara,
32:08jadi cita-cita yang harus diprioritaskan waktu itu kan?
32:10Iya, betul.
32:11Kalau sekarang handalannya MBG begitu,
32:12kalau waktu itu kan IKN dari awal.
32:14Oh iya mbak, yang saya pernah dengar itu,
32:19untuk membangun IKN mulai dari memilih sampai berdiri,
32:24sekarang sudah lengkap.
32:27Istana Presiden, sudah ada Istana Negara, Istana Garuda,
32:31lalu empat kantor Menko, tiga sudah selesai.
32:35Satu lagi, setinggal sedikit lagi.
32:38Lalu perangkat lainnya,
32:40sudah fasilitas lainnya sudah ada.
32:44Bahkan sudah ada kafe di sana.
32:47Salah satu kafe yang sudah hidup,
32:51dan dikunjungi oleh Pak Wapres.
32:53Malam ketika beliau menginap di sana,
32:55dia ngopi di sana.
32:58Simbol bahwa sudah ada.
33:00Ada kan, sempat tidak ngopi waktu itu.
33:02Aku tidak sempat, mas.
33:03Ada kafe di depan istana itu,
33:06depan komplek istana.
33:08Waduh, rasanya minum kopi di IKN itu luar biasa.
33:12Terus view-nya view, istana lagi ya.
33:13View-nya istana.
33:15Nah, habis minum kopi bersama Pak Wapres itu kan,
33:19Pak Basuki, dan beberapa pejabat di otorita,
33:23kemudian bersama Pak Wapres masuk ke istana.
33:26Ke istana.
33:28Jalan kaki lho mbak itu.
33:29Iya, iya, iya, betul.
33:30Jalan kaki, saya diceritakan,
33:32kan waktu acara CEO Forum Kompas saja,
33:37semua CEO itu naik ke atas itu pakai mobil golf ya.
33:44Tapi ini Pak Wapres jalan kaki lho.
33:47Jauh gak itu, mas?
33:48Jauh, betul.
33:49Tapi itu, berarti begitu antusias beliau.
33:53Nah, ngomong-ngomong kan kalau Mas Gibran ini
33:55kayak ayahnya, kayak Pak Jokowi,
33:57ada simbol tertentu waktu ke IKN,
33:58kan Mas Gibran juga menanam pohon ulin ya.
34:01Itu apa sih, Mas Maktai?
34:02Oh iya, jadi abis nginep semalam,
34:04pagi sebelum terbang lagi dari bandara IKN,
34:08beliau menyempatkan menanam simbolnya pohon ulin.
34:13Pohon ulin kan kalau buat orang-orang itu kan jenis kayu besi,
34:18yang kuat.
34:19Jadi, jadi menunjukkan sikap tuh kayaknya itu.
34:23Mungkin itu yang dipilih oleh Pak Wapres sebagai ketahanan diri untuk terus Bapak,
34:31menempa diri, apapun yang terjadi, dia tetap bertahan.
34:37Pohon ulin itu menunjukkan kegigihan, ketangguhan, ketekunan itu.
34:41Barangkali juga itu yang menunjukkan juga pribadi beliau,
34:46barangkali ya, yang ingin menunjukkan.
34:48Ketangguhan gitu ya.
34:49Ketangguh, di tempat apapun,
34:51meskipun berbagai kondisi terjadi, dinamika politik apapun.
34:55Tapi ngomong-ngomong, Mas, sebelum pindah ke IKN,
34:57kan harusnya di Veteran Tiga, tapi pindah ya medan mereka.
35:01Veteran Tiga aja jadi apa?
35:02Informasinya akan menjadi salah satu kantor.
35:07Salah satu kantor setelah presiden.
35:11Apakah akan menjadi kantor setelah khusus?
35:13Tapi ada yang bilang akan menjadi badan,
35:16satu badan sendiri gitu ya, di bekas kantor.
35:21Itu kan bekas kantor DPA.
35:23Itu mbak dulu waktu pembangunannya, tahun 2024,
35:272004 maksud saya, bukan 2024.
35:30Itu kan dulu gedung bekas Dewan Pertimbangan Agung.
35:35Nah, itu diubah menjadi kantor presiden.
35:38Waktu itu di eranya Pak SBYJK.
35:42Nah, itu sampai saya mengikuti pembangunannya.
35:45Karena di sisi sebelah kiri atau sisi timur
35:49dari kantor WAPRES, bekas gedung DPA itu,
35:55itu dibangun tembok tebal mbak.
35:57Tembok tebal hampir satu setengah meter.
36:01Kenapa gunanya?
36:02Gunanya adalah karena itu persis pinggir jalan veteran.
36:06Jadi, untuk mengantisipasi ancaman
36:09bila mana ada teroris yang melempar bom, gitu ya, granat.
36:14Syarat keamanannya itu harus ada radius berapa gitu ya, Mas?
36:16Mestipun, saya tahu, saya pernah masuk ke dalamnya.
36:20Itu tembok luar saja.
36:23Ruang kerjanya WAPRES agak ke dalam.
36:26Agak ke dalam.
36:27Jadi, saya juga pernah,
36:29waktu Pak WAPRES Yusuf kalah di sana,
36:32saya pernah berada di ruangan di sana,
36:35ngobrol dengan Pak AJKA,
36:38bahkan mewawancara di sana.
36:40Jadi, saya sempat ikut melihat situasi di sekitar kantor WAPRES itu.
36:47Nah, kantor WAPRES itu
36:48memang praktis ya, sangat strategis mbak.
36:54Dari kantor WAPRES itu yang berada di sisi ujung timur komplek istana.
37:00Oh, iya, iya, iya.
37:01Iya kan?
37:02Jadi, ini Jalan Veteran.
37:05Jadi, gedung Makam Agung
37:07dipisahkan oleh Jalan Veteran,
37:10lalu sebelahnya ada komplek istana.
37:11Nah, komplek istana itu adalah
37:13gedung bekas gedung DPA.
37:15Nah, disitulah jadi kantornya WAPRES.
37:18Nah, dari kantor WAPRES,
37:20itu kalau dipanggil oleh Presiden,
37:23baik dulu oleh Pak SBY,
37:26ataupun Jokowi,
37:27atau sekarang Presiden Prabowo,
37:29itu mudah, karena ada akses.
37:31Aksesnya itu tembus persis di kantor Presiden,
37:34tempat kita ngumpul kalau ada komplek itu.
37:37Jadi, persis di belakang kantor Presiden,
37:39itu ada jalan,
37:41pintu gerbang yang memang
37:42kalau Pak WAPRES mau cepat,
37:45jalan kaki,
37:47atau dengan mobil grop,
37:49ya lewat jalan itu.
37:50Nah, tapi sekarang,
37:52jalan itu kelihatannya
37:54sedang ada pembangunan.
37:56Yang saya dengar ada,
37:57Presiden tengah membangun
38:00satu lounge baru.
38:02Betul, di sisi timur
38:05Istana Merdeka itu.
38:07Karena,
38:08dianggap
38:10lounge Presiden itu,
38:13lounge presidensial yang di sebelah kiri,
38:15sayap kiri,
38:16di dekat masjid,
38:18baik itu Rohim itu,
38:19itu dianggap kecil.
38:22Oh, tapi memang iya sih,
38:23Presidensial Lounge kan biasanya,
38:24waktu itu nerima ketua umum partai aja,
38:27hanya bisa beberapa.
38:28Iya.
38:28Ya, masih masuknya ya.
38:29Makan di sana kan?
38:30Ya, makan di situ.
38:31Ya, memang kecil.
38:32Nah, itu makanya Presiden Prabowo,
38:34saya dengar,
38:35membangun
38:36Presiden Lounge baru
38:38di sayap timur.
38:40Tapi,
38:41kelihatannya,
38:43apa,
38:44apa,
38:45belum,
38:46kita sama sekali,
38:49banyak orang-orang istana
38:50juga nggak tahu itu.
38:51Iya, iya.
38:52Tapi, yang saya dengar juga,
38:55kalau jadi,
38:57katanya akan dibangun jalan,
39:00terowongan bawah tanah itu,
39:02yang,
39:03yang tembus,
39:05tembus ke,
39:06ke arah Veteran Tiga,
39:08yang saya dengar itu.
39:09Jadi,
39:10di atasnya,
39:12gedung,
39:13di bawahnya ada jalan.
39:14Kan, karena memang di Istana Merdekan,
39:16dulu kan ada,
39:16ada ruang bawah tanah ya.
39:18Iya, iya.
39:19Iya, saya dulu pernah masuk di,
39:21di depan Wisma Negara,
39:23itu dulu,
39:24waktu masih 2004,
39:26saya diajak,
39:28tapi,
39:28waktu itu udah ditutup.
39:30Mas Har, ini.
39:31Oh, tapi udah nggak ada kan?
39:32Udah nggak bisa masuk.
39:33Sekarang sudah ditutup.
39:34Jadi, ruang bawah tanah.
39:35Nah, tapi,
39:36yang saya dengar,
39:37itu akan dibangun lagi nanti.
39:39Di bawah,
39:41Presiden Lounge,
39:42dari Istana Merdeka.
39:44Nah,
39:44kalau ada ke sana,
39:47kita mau mampir dong.
39:48Lihatnya,
39:50jalan tembus ke Presiden Lounge.
39:52Teru kan?
39:52Itu kan juga,
39:54kita ngobrol-ngobrol,
39:55bilang,
39:56itu gunanya apa ya,
39:58kalau memang itu jadi?
39:59Ya, nggak tahu mas,
40:00katanya.
40:01Yang jaganya makin disebar kemana-mana.
40:04Iya.
40:05Oh,
40:05tapi,
40:06artinya kan,
40:07ada kemungkinan Istana dibangun,
40:09tapi bukan cuma dibangun,
40:11rela sih kembali dibangun.
40:12Cih,
40:13sedap banget nggak sih?
40:14Iya,
40:14relasi dibangun lagi oleh Pak Prabowo.
40:17Coba menyatukan Bu Mega,
40:18dengan Mas Gibra.
40:20Oke,
40:20kita harap rekonstitinya segera terjadi,
40:23betul-betul ya,
40:24nggak cuma di momen kemarin aja,
40:26tapi juga lebih adem lagi,
40:27kondisi politiknya,
40:28walaupun dinamiknya tidak mungkin,
40:30bisa dihindarkan,
40:31di alam demokrasi ini.
40:32Terima kasih banyak ya,
40:32Masa.
40:33Sama-sama.
40:33Seru banget.
40:35Itu dia,
40:36jangan lupa tayangan ini,
40:37di-share,
40:38di-commen yang banyak,
40:40dikasih like yang banyak-banyak-banyak,
40:41biar semakin banyak viewers,
40:43biar semakin banyak lagi episode.
40:45Kita ketemu lagi di Istana dan Presiden Pekan Depan,
40:48Mas Har dan saya Friska,
40:51pamit undur diri.
40:52Bye-bye,
40:52sahabat Kamu Mas TV.
40:53Thank you,
40:53terima kasih.
40:54Bye-bye,
41:05sampai jumpa
41:07sub indo by broth3rmax

Dianjurkan