JAKARTA, KOMPASTV Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menghadiri sidang di Mahkamah Konstitusi membahas terkait pengujian materiil Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, Selasa (3/6/2025).
Dilihat dari Youtube Mahkamah Konstitusi RI, Hakim Saldi Isra menyampaikan ke Menkes untuk berembuk agar ada jalan keluar terbaik.
"Misalnya, kami pernah minta, tolong dong pemerintah sampaikan kepada kami, apa sih catatan jelek pemerintah nih soal IDI misalnya. Kita bicara terus terang saja. Ada bukunya setelah apa sih kajian yang dilakukan.Jadi tidak berdasarkan kesimpulan yang asumtif," kata Hakim Saldi.
Setelah menjelaskan panjang terkait Indonesia emas dan masyarakat sehat, Hakim Saldi meminta Menkes to the point dan tidak berbelok-belok terkait reformasi institusi di bidang kesehatan.
"Pak Menteri, sedikit. Ini kan susah nih lawan orang perbankan. Kalau Pak Menteri jelaskan argumentasi itu dengan detail, dengan kebutuhan. Pertanyaan saya kan dengan penjelasan Pak Menteri tadi, apakah reformasi institusi di bidang kesehatan itu, itu dilakukan karena ada hasil studi yang mengatakan institusi yang ada selama ini, itu tidak akan mendukung transformasi kesehatan ini," kata Saldi Isra ke Menkes Budi.
Saldi pun meminta Menkes Budi bicara terus terang.
"Enggak usah berbelok-belok juga, Pak. Ini forumnya terbuka ini. Sampaikan aja, makanya tadi saya minta tolong dong datanya yang membuktikan itu disampaikan ke kita. Ini Pak Sekjen di sebelah itu sudah senyum-senyum. Sampaikan aja, Pak," kata Saldi Isra ke Menkes Budi.
"Nanti saya janji saya akan sampaikan data-datanya semua yang ada hasil riset akademisnya kita ada," jawab Menkes.
Sebelumnya Menkes meminta PB IDI tidak memiliki kedudukan hukum untuk melayangkan gugatan mengenai UU Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.
Video Editor: Frashiva Rizaldi
#menkes #hakimMK #idi
Baca Juga [FULL] Analisis Beda Taktik Kluivert dengan STY saat Atur Strategi Indonesia Lawan China di https://www.kompas.tv/olahraga/597454/full-analisis-beda-taktik-kluivert-dengan-sty-saat-atur-strategi-indonesia-lawan-china
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/597457/tanya-jawab-hakim-saldi-isra-dengan-menkes-budi-di-sidang-mk-terus-terang-saja-pak-jangan-berbelok
Dilihat dari Youtube Mahkamah Konstitusi RI, Hakim Saldi Isra menyampaikan ke Menkes untuk berembuk agar ada jalan keluar terbaik.
"Misalnya, kami pernah minta, tolong dong pemerintah sampaikan kepada kami, apa sih catatan jelek pemerintah nih soal IDI misalnya. Kita bicara terus terang saja. Ada bukunya setelah apa sih kajian yang dilakukan.Jadi tidak berdasarkan kesimpulan yang asumtif," kata Hakim Saldi.
Setelah menjelaskan panjang terkait Indonesia emas dan masyarakat sehat, Hakim Saldi meminta Menkes to the point dan tidak berbelok-belok terkait reformasi institusi di bidang kesehatan.
"Pak Menteri, sedikit. Ini kan susah nih lawan orang perbankan. Kalau Pak Menteri jelaskan argumentasi itu dengan detail, dengan kebutuhan. Pertanyaan saya kan dengan penjelasan Pak Menteri tadi, apakah reformasi institusi di bidang kesehatan itu, itu dilakukan karena ada hasil studi yang mengatakan institusi yang ada selama ini, itu tidak akan mendukung transformasi kesehatan ini," kata Saldi Isra ke Menkes Budi.
Saldi pun meminta Menkes Budi bicara terus terang.
"Enggak usah berbelok-belok juga, Pak. Ini forumnya terbuka ini. Sampaikan aja, makanya tadi saya minta tolong dong datanya yang membuktikan itu disampaikan ke kita. Ini Pak Sekjen di sebelah itu sudah senyum-senyum. Sampaikan aja, Pak," kata Saldi Isra ke Menkes Budi.
"Nanti saya janji saya akan sampaikan data-datanya semua yang ada hasil riset akademisnya kita ada," jawab Menkes.
Sebelumnya Menkes meminta PB IDI tidak memiliki kedudukan hukum untuk melayangkan gugatan mengenai UU Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.
Video Editor: Frashiva Rizaldi
#menkes #hakimMK #idi
Baca Juga [FULL] Analisis Beda Taktik Kluivert dengan STY saat Atur Strategi Indonesia Lawan China di https://www.kompas.tv/olahraga/597454/full-analisis-beda-taktik-kluivert-dengan-sty-saat-atur-strategi-indonesia-lawan-china
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/597457/tanya-jawab-hakim-saldi-isra-dengan-menkes-budi-di-sidang-mk-terus-terang-saja-pak-jangan-berbelok
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Terima kasih Pak Ketua, Pak Menteri, terima kasih sudah datang.
00:07Saya enggak tahu kapan Pak Menteri pertama datang ke mahkamah, jangan-jangan sekarang ya.
00:11Sudah ada juga sebelumnya ya.
00:13Lupa namanya Pak, orang kalau sudah jarang ketemu jadi lupa begitu.
00:19Sebetulnya Pak Menteri, ini kan ada banyak ya permohonan tentang material Undang-Undang Kesehatan.
00:27Dan kami sudah menyampaikan beberapa hal kepada perwakilan pemerintah untuk melakukan misalnya kita di sidang sebelumnya minta ayo dong bicara baik-baik lagi semua.
00:43Dan saya sudah baca juga Pak Menteri sudah undang beberapa dekan ya kalau enggak salah dan tidak ada yang mau hadir.
00:49Itu soal yang harus Pak Menteri selesaikan.
00:53Gimana caranya begitu?
00:54Karena begini Pak Menteri, ini kan isu yang very complicated issue sebetulnya.
01:05Yang harusnya proses penglibatan semua pihak itu memang harus lebih intensif.
01:12Tapi ini kan kita tidak bicara soal uji formula lagi itu sudah selesai.
01:15Tapi bukan berarti tidak ada ruang bagi pihak-pihak yang bertikai ini dalam tanda petik, biar agak kedengarannya lebih mudah dipahami,
01:27bisa menawarkan solusi kepada makamah.
01:31Ini loh, ini kalau apa namanya, zero jump game, main-main menang-menang kalah-kalahan kan berbahaya untuk soal-soal yang seperti ini.
01:39Nah, kami menyampaikan sebelumnya bertemu pihak-pihak ini supaya nanti ada kerangka solusi yang jauh lebih konstruktif yang bisa ditawarkan.
01:50Bisa nanti disampaikan bersama-sama, inilah yang kami sepakati bersama-sama terkait dengan beberapa isu.
01:57Itu sih sebetulnya tujuannya.
01:59Kenapa?
01:59Kalau begitu kami memutuskan, nah itu sudah repot, sudah sampai di tahap itu.
02:05Dan itu kan harus dilaksanakan, tidak bisa tidak.
02:08Itu tujuannya yang utama Pak Menteri.
02:12Jadi, kalau teman-teman dari organisasi profesi, dari kolegium, dari fakultas kedokteran sebagai institusi pendidikan,
02:22diajak rembuk ya datang dong, gitu.
02:24Kalau nggak mau berarti nggak mau mencarikan jalan keluar.
02:26Jadi, Pak Joni itu ingatkan juga, datang aja nggak apa-apa.
02:31Ini kan bukan kalah-kalahan atau menang-menangan ini.
02:34Nah, itu satu hal yang menurut kami di mahkamah perlu dilakukan.
02:39Karena apa?
02:40Kami ini orang yang memiliki pengetahuan yang terbatas tentang yang diperdebatkan ini.
02:47Nah, kalau tidak ada solusi yang lebih komprehensif dari semua pihak,
02:51ya kami akan putuskan berdasarkan semua bahan yang dimasukkan ke kami.
02:55Yang kami yakin tidak semuanya dimasukkan.
02:59Itu Pak Menteri.
03:00Misalnya, kami pernah minta, tolong dong pemerintah sampaikan kepada kami.
03:06Apa sih catatan jelek pemerintah ini soal ID misalnya?
03:11Kita bicara terus terang saja.
03:14Ada bukunya setebal apa sih kajian yang dilakukan.
03:16Jadi, tidak berdasarkan kesimpulan yang asumtif.
03:22Jadi, kalau Pak Menteri punya apa dengan pemerintah, tim pemerintah,
03:25ini loh catatan kami terhadap ID selama ini,
03:29sehingga kami kemudian membuka katuk yang sudah diputuskan Mahkamah Konstitusi
03:35sebagai organisasi tunggal.
03:38Nah, itu harus disampaikan.
03:40Jangan disemunyikan.
03:40Saya sudah sampaikan kepada Pak Sekjen, Pak Dirjen, Pak Staff Ali.
03:45Tolong disampaikan kepada Mahkamah,
03:47apa hasil telah.
03:50Agar kami tahu juga,
03:52oh kalau begini memang tidak bisa dipertahankan tunggal ini.
03:55Harus dibuka ruang.
03:57Karena Pak Menteri, di ruang sidang ini ada Pak Judil Heri ini.
04:00Itu beliau termasuk orang yang nyinyir terhadap ID dulunya.
04:05Mengajukan permohonan ke sini.
04:07Iya nih, semuanya kan tahu Pak Joni juga yang ada di sini kan.
04:12Tapi informasi itu tidak pernah masuk ke kami.
04:14Apa sih yang diperdebatkan di luar panggung itu?
04:18Nah, tolong itu disampaikan kepada kami, Pak Menteri.
04:21Karena begini, biasanya,
04:24kalau pembentuk undang-undang
04:26mau mengubah sebuah undang-undang,
04:29biasanya ditanya dulu kepada usernya.
04:34Usernya kan tidak ID saja.
04:35Jadi kalau di sini mangkuk-mangkuk, tidak ID saja.
04:37Kepada rakyat yang paling penting.
04:39Apa sih problem selama ini?
04:41Tapi ID ditanya juga.
04:42Kolegium ditanya juga.
04:43Fakultas Kedokteran ditanya juga.
04:45Nah, tolong itu kalau ada kajian ya, Pak Menteri.
04:48Supaya kami bisa diberi
04:50pengayaan terhadap itu.
04:53Karena begini loh, Pak Menteri.
04:54Ini prinsip putusan Mahkamah Konstitusi.
04:57Kalau kami sudah pernah putuskan,
04:59meskipun undang-undangnya diubah,
05:03sepanjang substansinya sama,
05:05kami masih bisa menggunakan pertimbangan sebelumnya,
05:08kecuali memang ada dasar argumentasi yang lebih kuat
05:11untuk kami bergeser.
05:13Ini pendirian standar ini di Mahkamah Konstitusi.
05:17Nah, tolong itu Pak Menteri disampaikan kepada kami
05:21berkaitan dengan apa?
05:23Dengan soal-soal seperti ini.
05:25Agar kemudian,
05:27apa namanya,
05:29ini saya mendengar banyak suara ini,
05:32dokter-dokter baru.
05:34Baik yang tidak suka dengan ID,
05:36maupun yang tidak suka dengan pilihan pemerintah ini.
05:39Jadi, ketemu ada kegiatan,
05:42alumni, segala macam,
05:43nanya yang begitu.
05:45Ini katanya,
05:45ini memang begitu dari dulu,
05:48saya enak perutnya saja.
05:49Nah, ketemu yang tidak suka pemerintah,
05:51pemerintah saya enak perutnya saja,
05:52mengubah undang-undang ini.
05:54Nah, informasinya kan harus agak lebih detail
05:56dikasih ke kami, Pak Menteri.
05:57Itu yang paling penting yang ingin kami peroleh,
06:03hasil studi pemerintah.
06:05Nah, yang tidak kalah pentingnya juga, Pak Menteri,
06:08tolong disampaikan,
06:10ini ketika terjadi proses awal dulu,
06:14apa sih catatan-catatan keberatan
06:16yang disampaikan oleh teman-teman
06:18di organisasi profesi
06:20terhadap draft yang dibuat oleh pemerintah itu?
06:23Nah, itu, Pak Menteri,
06:31supaya kami bisa melihat juga,
06:33dan apa yang dijelaskan oleh pemerintah
06:36terhadap apa,
06:36terhadap organisasi-organisasi itu.
06:40Itu yang apa,
06:42yang soal apa,
06:44meskipun kami di makamah,
06:48apa namanya,
06:49transformasi,
06:51meriform itu menjadi sesuatu
06:52keniscayaan.
06:55Jadi, kalau orang mau dengan
06:56posisi tidak berubah,
06:58itu namanya pemeliharaan status quo.
07:01Kita juga imbau kemarin, Pak Menteri,
07:04supaya ini koreksi diri juga.
07:07Kita sampaikan di sini.
07:10Nah, kita mau,
07:11karena pemerintah itu yang dapat amanat
07:14untuk tujuan bernegara di bidang kesehatan,
07:18ya memang tidak mungkin menghabiskan peran pemerintah.
07:22Tidak memberikan peran ke pemerintah itu tidak masuk akal.
07:24Tetapi,
07:25tidak boleh pula menghilangkan peran yang lain-lain itu.
07:31Nah, itu saja sih poin kita.
07:32Soal ini kan sudah berulang
07:35disampaikan ke makamah konstitusi.
07:38Tolong, Pak Menteri,
07:39Bapak pesankan kepada staf Bapak
07:40supaya yang diminta tadi disediakan.
07:44Ini kalau ada Pak Menteri yang perintahkan,
07:46jalannya biasanya lebih cepat ini.
07:48Nah itu.
07:48Terima kasih, Pak Ketua.
07:50Baik, sudah habis dari Hakim,
07:52Pak Menteri,
07:53dan dari pemerintah.
07:55nanti supaya ditambahkan dalam keterangan tertulis, Pak.
07:59Karena tadi ada permintaan yang hari ini tidak
08:02atau belum disampaikan yang
08:04intinya kejujuran,
08:06keterbukaan itu supaya
08:08kenapa hal lama itu
08:10kemudian tidak dipertahankan,
08:12mungkin ada
08:13sesuatu yang disembunyikan
08:15yang belum disampaikan tadi.
08:16Itu,
08:17oleh karena itu kami lebih memilih untuk
08:20keterangannya nanti ditambahkan dalam
08:23keterangan tambahan tertulis.
08:26Sekalian sedikit dari saya, Pak Menteri,
08:30kalau peluang dapat organisasi itu
08:34lebih dari satu,
08:36saya tidak melihat desain
08:37kode etik dan majelis etiknya
08:40seperti apa ya, Pak?
08:42Apakah satu
08:43kode etik dan majelis etik
08:46atau kan nanti masing-masing organisasi
08:49karena merujuk pasal 28 tadi
08:51kemudian bisa
08:51semaunya sendiri membuat
08:53kode etik dan majelis etik.
08:57Sehingga nanti ada dokter
08:59di organisasi lain yang sudah
09:00pernah
09:01dikenakan sanksi,
09:04bisa masuk di organisasi yang
09:05satunya lagi,
09:06seperti
09:07dimungkinkan avokat misalnya,
09:10tadi yang disampaikan,
09:11yang mulia Pak Arsul tadi.
09:12Itu kan sangat berbahaya,
09:14karena standar ini kan harus
09:15satu,
09:17kuat dan
09:17harus erat.
09:19Sebenarnya kan begitu,
09:20karena tidak boleh
09:21ada multi
09:23standar,
09:24karena ini berkaitan dengan
09:26soal nyawa orang kan,
09:27nyawa manusia.
09:30Kemudian yang kedua dari saya,
09:31Pak Menteri,
09:34sebagian keterangan tadi,
09:36kalau saya cermati,
09:37sudah
09:38argumentatif ya,
09:40keterangan tadi.
09:41Tapi,
09:42nah barangkali ini pernah yang
09:43disampaikan para hakim
09:45di persidangan sebelumnya,
09:46apakah memang ada
09:49peraturan-peraturan
09:49pelaksanaannya
09:51yang kemudian
09:51bermasalah,
09:52Pak Menteri.
09:53Nah,
09:54kami mohon diberikan
09:55inventarisasi-nya,
09:57berapa perkara
09:58yang diuji
09:59di Mahkamah Agung
10:00yang menjadi
10:03peraturan organiknya
10:05daripada
10:06undang-undang ini, Pak.
10:08Nah,
10:08ini
10:08barangkali kemudian
10:10ada pembelokan-pembelokan,
10:11dalam arti
10:12dalam tanda petik ya,
10:15pembelokan-pembelokan
10:16di aturan pelaksanaannya.
10:18Meskipun
10:18ini bukan menjadi
10:19kebenangan MK,
10:21tapi paling tidak
10:21kita ingin tahu
10:23originalitasnya
10:25norma sebenarnya
10:26seperti apa.
10:28Itu.
10:31Mungkin itu saja
10:31dari saya,
10:32tambahnya, Pak Menteri.
10:35Atau
10:35sementara
10:36kan ada yang disampaikan,
10:36silakan.
10:39Boleh.
10:40Singkat-singkat
10:41nanti sebelum
10:41ditambahkan
10:42secara tertulis.
10:44Jadi memang
10:44karena
10:45saya yang
10:46mengelitik
10:47artinya kita
10:48kurang baik
10:48mungkin menjelaskan
10:49itu pertanyaan
10:50Ibu Eni,
10:51pertanyaan Pak Arief,
10:52pertanyaan Pak Guntur.
10:53Ini pemerintah
10:54apa sih
10:55maunya gitu
10:56merubah ini kan
10:57lepas bawah
10:58nanti ada
10:5812 atau 25
11:00tapi itu kan ditanya
11:00maunya apa.
11:02Bapak Ibu sebenarnya
11:03pemerintah itu
11:04semuanya kami ingin
11:06Indonesia jadi
11:06negara maju.
11:08Itu Indonesia emas.
11:09Negara maju itu
11:10definisinya
11:11sangat jelas Pak.
11:13Itu pendapatan
11:13per kapitanya harus
11:1514.800 USD.
11:17Kita tuh
11:174.800 USD.
11:19Itu yang kemudian
11:19kalau saya terjemahkan
11:20rata-rata
11:21per bulannya
11:2215 juta.
11:23Kita sekarang
11:24di posisi
11:245 juta.
11:26Jadi dalam waktu
11:26berapa puluh tahun ini
11:28kita harus naik
11:29dari 5 juta
11:30ke 15 juta.
11:31Kalau enggak
11:32kita enggak akan
11:32jadi negara maju.
11:34Nah catatan kedua
11:35yang bermasalah
11:35di sisi kesehatan
11:36karena di sejarah
11:38bangsa-bangsa
11:39di dunia
11:39potensi negara maju
11:41itu terjadi
11:42pada saat
11:42puncak bonut demografi.
11:45Karena pada saat
11:45itulah
11:46jumlah pendapatan
11:47paling banyak.
11:48Karena orang yang
11:48produktifnya banyak.
11:50Begitu udah lewat
11:51yang usia tua
11:52S.I. Lansia ini
11:53turun
11:53ini kan tidak produktif
11:55sehingga
11:55enggak bisa menaikkan
11:57GNI per kapitanya
11:59itu jadi tinggi.
12:00Nah itu terjadi
12:01di 2030-2035.
12:03Kalau bangsa Indonesia
12:05gagal
12:05menjadi negara maju
12:08gagal menembus
12:0914.800
12:10antara
12:112035-2040
12:13seumur hidup
12:15anak kita
12:16cucuk kita
12:16akan tinggal
12:18di negara berkembang.
12:20Biasanya orang ekonomi
12:20bilangnya
12:21middle income trap.
12:23Jadi kita akan
12:24berdosa
12:24seumur hidup kita
12:25karena membiarkan
12:26negara Indonesia
12:27tidak bisa
12:28break
12:28barrier negara maju
12:30pada saat
12:31puncak bonus demografi.
12:33Nah sekarang
12:33gimana
12:34kita bisa masuk?
12:35Di mata kami
12:36Pak teknokrat
12:37karena itu
12:38nyitungnya kan
12:39income per kapita
12:40kita butuh
12:41jalan iya
12:42butuh semudah
12:42tapi kan
12:43objeknya orangnya
12:44negara maju itu
12:45income-nya
12:4614.800
12:46orangnya
12:4714.800
12:48itu harus sehat
12:49dan pintar
12:50kalau dia tidak
12:50sehat dan pintar
12:51tidak mungkin masuk
12:52itu sebabnya
12:53kesehatan dan
12:54pendidikan
12:54itu enggak boleh
12:55sampai miss
12:56dalam puncak
12:58bonus demografi ini.
12:59Nah sekarang
13:00pertanyaan berikutnya
13:00tugas saya
13:01gimana mau sehat?
13:03sehat itu Pak
13:03ini yang mendasar
13:05di undang-undang ini
13:06sebenarnya
13:07yang kita bicarakan
13:08hanya satu dari
13:09enam pilar saja
13:10yang rame ini
13:11untuk bikin sehat
13:13paradigma yang berubah
13:15tadi ditanya
13:15apa perubahan paradigma
13:16ini adalah
13:17tugas menteri kesehatan
13:19di seluruh dunia
13:20itu namanya
13:20menteri kesehatan Pak
13:21bukan menteri kesakitan
13:23atau menteri kedokteran
13:24tugas menteri kesehatan
13:26menjaga
13:26masyarakatnya
13:27tetap sehat
13:28bukan hanya
13:30mengobati
13:31orang sakit
13:33waktu saya masuk Pak
13:3480% waktu saya
13:3580% saya
13:36itu mengobati
13:37orang sakit
13:37ini menjaga
13:38harus tetap sehat
13:39nah kita lakukan
13:40reform di enam bidang
13:41puskesmasnya
13:42harus lebih
13:42lihat di rumah sakit
13:44bidanya
13:45apanya
13:45nah salah satu
13:47untuk menjaga
13:47orang sehat Pak
13:48masalah utamanya
13:50itu mahal
13:51kesehatan itu
13:52mahal
13:52Bapak kalau lihat
13:53kenaikan di seluruh dunia
13:54itu biayanya tinggi sekali
13:55nah cara supaya kita
13:57bisa murah
13:58adalah benar-benar
14:00memastikan dia
14:00jangan sampai sakit
14:01jadi daripada
14:02ngurusin orang
14:03dokter spesialis
14:04dia kena serangan jantung
14:05pasang KFT
14:06pasang ngeri
14:07dia harusnya
14:08sejak sekarang
14:09harus rajin lari
14:10makanya dijaga
14:11kalau darah tinggi
14:12minum obat
14:13kalau gula minum obat
14:14jangan sampai dia
14:15kena serangan jantung
14:16jangan sampai serangan ginjal
14:17nah untuk itu
14:18salah satu kenapa
14:20isu ini keluar
14:20kita lakukan reform
14:21di enam bidang
14:22di bidang layanan primernya
14:23rumah sakitnya
14:24pembiayaan kesehatan
14:25juga besar sekali
14:26tapi yang paling rame
14:27adalah yang ini
14:28masalah sumber daya
14:29kenapa kita rubah
14:30karena sumber daya kita
14:31kekurangan sekali
14:33kekurangan sekali
14:34itu sebabnya
14:35the biggest ever reform
14:37itu dilakukan sumber daya
14:38begitu kita
14:39dorong
14:40disinilah konflik itu
14:42terjadi
14:43jadi kalau ditanya
14:44apa sih
14:45latar belakangnya
14:46apa yang mendasar
14:47kita harus
14:49Bapak Ibu
14:492035 lewat
14:51kalau enggak
14:52dosa kita
14:52karena cuci
14:53dan supaya lewat
14:54itu ditambahkan
14:55di keterangan
14:56itu sebabnya
14:58kenapa
14:58kebenaran kita
14:59melakukan
15:00reformasi ini
15:01termasuk juga
15:03reformasi
15:03organisasi profesi
15:04untuk bisa
15:05mengejar
15:05karasiana
15:06dan saya bilang
15:07Pak Pak
15:08kalau kita
15:08menjadikan masyarakat
15:09kita sehat
15:10tugasnya kita
15:11itu emang
15:12fokusnya
15:12masih kesana
15:13Pak Menteri
15:14sedikit
15:14ini kan
15:16susah nih
15:17lawan orang perbankan
15:18kalau Pak Menteri
15:25jelaskan
15:26argumentasi itu
15:27dengan detail
15:29dengan kebutuhan
15:30pertanyaan saya kan
15:31dengan penjelasan
15:32Pak Menteri tadi
15:33apakah
15:34reformasi
15:36institusi
15:38di bidang
15:39kesehatan itu
15:39itu dilakukan
15:41karena
15:42ada
15:43hasil studi
15:44yang mengatakan
15:44institusi
15:46yang ada selama ini
15:46itu tidak akan
15:48mendukung
15:48transformasi
15:50kesehatan ini
15:50Pak Menteri bicara
15:51terus terang aja
15:52gak usah
15:52berbelok-belok juga
15:55ini forumnya
15:55terbuka
15:56sampaikan aja
15:57makanya tadi
15:58saya minta
15:58tolong dong
15:59datanya yang
16:00membuktikan itu
16:01disampaikan ke kita
16:02Pak Sekjen
16:04di sebelah itu
16:04sudah senyum-senyum
16:05sampaikan aja
16:07Pak
16:07kalau di DPR
16:08Bapak mungkin
16:08kena marah
16:09disini
16:09tidak akan dimarah
16:10jadi memang Pak
16:13nanti saya janji
16:14saya akan sampaikan
16:15data-tanya
16:15semua yang ada
16:16hasil
16:17riset akademisnya
16:19kita ada
16:20mungkin satu lagi
16:21yang terakhir
16:22yang saya sampaikan
16:22Pak
16:23bahwa
16:24memang banyak sekali
16:25pertanyaan
16:26ini multibar
16:27single bar
16:28itu tadi saya rasa
16:29juga itu
16:29selain asma
16:30ini single bar
16:33multibar
16:34Pak
16:34sebenarnya
16:35di tahun
16:352004
16:37yang konsil
16:39itu ya
16:392004
16:39saya mengasa
16:41itu
16:41hebatnya teman-teman
16:43perumus undang-undang
16:44sudah lakukan
16:44Pak
16:45supaya
16:47gak ada
16:47perbedaan etik
16:48gak ada
16:48perbedaan standar
16:49pelayanan
16:50profesi
16:50orang masuk
16:51blacklist di satu
16:52bisa masuk ke yang lain
16:53itu kan
16:54itu justru harus satu
16:55pencatatannya
16:57nah itu dibikin
16:58yang namanya
16:59konsil
16:59dulu namanya
17:01konsil ke dokteran
17:01Indonesia
17:02sekarang kita
17:03rubah
17:03namanya saja
17:04di dua
17:04konsil kesehatan
17:05Indonesia
17:05ini report
17:06langsung ke presiden
17:07Pak
17:08hanya melalui saya
17:10nah semua
17:12standar-standar itu
17:13itu dilakukan
17:14di konsil
17:14jadi gak mungkin
17:16standar profesinya
17:17beda
17:17gak mungkin
17:18standar pelayanannya
17:19beda
17:20gak mungkin
17:20standar
17:21ini beda
17:22justru dengan itu
17:23dilakukan di
17:24konsil
17:25dan konsil itu
17:26report ke presiden
17:27jadi apapun
17:28organisasi
17:29profesi
17:29yang menurut saya
17:30kenapa saya ditanya
17:31kenapa gak
17:32di organisasi
17:33profesinya
17:33Pak itu
17:34is to avoid
17:35conflict of interest
17:36organisasi
17:37profesi
17:38disusun oleh
17:38anggotanya
17:39bertujuan
17:40menjahterakan
17:41anggotanya
17:42nah
17:43kalau keputusan
17:44dari konsil
17:45dan kolegium
17:45bersinggungan
17:47dengan kepentingan
17:48masyarakat
17:48interest masyarakat
17:50pasti akan
17:51kalah Pak
17:52dan itu yang
17:53kita lihat
17:53beberapa kali
17:54hemodialisnya
17:55contohnya
17:55saya bisa kasih
17:56contoh lebih banyak
17:57dari itu
17:58bahwa kompetensinya
17:59ah
17:59demi anggota kita
18:00supaya lebih banyak
18:01kita kurangin
18:03yang bisa melakukan
18:04ini aja
18:04akibatnya
18:05masyarakat
18:06tidak terayani
18:06and masyarakat
18:07doesn't have
18:08a representative
18:09voice
18:09untuk bisa
18:10melakukan
18:11perlawanan itu
18:12karena tidak ada
18:14representasinya
18:14di konsil
18:16di bawah
18:17organisasi
18:17profesi
18:17ya nanti ditambahkan
18:19itu nanti saya mau
18:20jelasin
18:20jadi mohon maaf
18:21karena kepanjangan
18:22Pak
18:22bagus sudah ada
18:24dialog
18:25walaupun singkat
18:26mudah-mudahan
18:26nanti bisa diteruskan
18:27anytime saya dipanggil
18:29oleh
18:29makam konstitusi
18:30hakim-maaf
18:31saya pasti datang
18:32saya pasti datang
18:33ya setiap sidang
18:34yang dipanggilkan
18:35menteri
18:36saya harus
18:36tidak pernah
18:38menteri
18:40menteri yang lain juga
18:41senang
18:43kami senang
18:44kalau Pak
18:44Menteri selalu bisa hadir
18:46nanti bisa langsung
18:48dialog dengan
18:49persoan-persoan
18:50yang dihadapi oleh
18:51pihak terkait
18:53dengan
18:53dari pemohon juga
18:55jadi bisa langsung
18:55direspon
18:56baik
18:58jadi memang mudah
19:00kalau
19:00apa
19:01kalau
19:02multi nanti
19:03kemudian
19:03di drive dengan
19:05mau konsil
19:06mau kolegium
19:07tapi apa
19:08kesemudah itu Pak
19:09kalau sudah
19:10ekosektoral
19:11yang namanya
19:13organisasi
19:14lebih dari satu
19:15apakah
19:15gampang
19:16mengatur organisasi
19:17satu dengan lainnya
19:18itu kemudian
19:19satu pintu itu
19:20yang pekerjaan
19:21Pak Menteri
19:22apa nggak tambah
19:22berat nanti
19:23itu outcome-nya itu
19:26menghasilkan
19:26satu standar
19:27berkaitan dengan
19:28nyawa orang itu
19:29maksudnya
19:29mungkin idealnya bisa
19:32tapi
19:32faktualnya
19:34itu loh Pak
19:34nanti tolong kami
19:35diberikan skema-skema
19:37desainnya
19:38supaya kami
19:39teriakinkan dengan
19:40meskipun
19:42kami juga sudah punya
19:43apa
19:44di putusan-putusan sebelumnya
19:45soal
19:46organisasi itu
19:47sudah ada
19:47pendirian
19:49tapi kalau
19:49bagaimana sampaikan
19:50Pak Prof. Saldi
19:52tadi
19:52kalau pihak-pihak
19:54bisa meyakinkan
19:55kami
19:55dengan argumen-argumen
19:57yang
19:57konteksnya kekinian
19:59dan kemudian
20:00bisa dipertanggungjawabkan
20:01bisa saja
20:02kami kemudian
20:03bergeser
20:04itu Pak
20:06tapi kalau tidak
20:06selama ini
20:07memang MK
20:08selalu konsisten
20:09dengan pendirian-pendirian
20:10sebelumnya
20:11ya adegan itu
20:12hanya Bapak-Bapak
20:13semualah
20:14yang bisa mempengaruhi
20:15bagaimana
20:16Hakim ini bisa
20:17kesetrum nanti
20:18kemudian bisa
20:18bergeser pendiriannya
20:19jika menginginkan itu
20:21baik untuk
20:23persiangan pada
20:24perkara ini
20:25ditunda
20:26dan untuk
20:27Pak
20:28Yudi Leri
20:29dan yang lain
20:30pihak terkait
20:32Pak Jajang
20:33sabar dulu
20:35untuk
20:35kesempatan
20:36memberikan keterangan
20:37dijatuhkan
20:38pada
20:38Kamis
20:4019 Juni
20:422025
20:44pukul
20:4513.30
20:46agendanya
20:47mendengar keterangan
20:48pihak terkait
20:49Bapak
20:50Yudi Leri
20:51dan
20:51Pak Jajang
20:53dan kawan-kawan
20:54ya semuanya
20:55kemudian
20:56ahli pemohon
20:57ada
20:57Pak
20:58kita mengajukan
21:00ahli dan saksi
21:01yang mulia
21:02boleh
21:03masing-masing
21:03dua ya
21:04tiga dan tiga
21:06yang mulia
21:06dua
21:06yang selebihnya
21:08tertulis
21:08makasih
21:09nanti diajukan sekalian
21:12pada sidang tersebut
21:13Pak
21:13Joni
21:14dengan catatan
21:17dua hari sebelum
21:18persidangan
21:19keterangan
21:19dan CV
21:20ahli dan saksinya
21:22sudah
21:22diserahkan kepada
21:24mahkamah
21:24termasuk
21:26jika akan
21:26mengajukan
21:27ahli dan saksi
21:28dari kampus
21:30supaya ada
21:31izin dari
21:32atasannya
21:32dari tiga
21:35nya
21:35izin yang mulia
21:35apakah pada tanggal
21:3619 Juni
21:37atau setelah itu
21:37yang mulia
21:3819
21:38tanggal 19
21:39jadi 19
21:40nanti
21:40mendengar
21:42keterangan
21:42pihak terkait
21:43dua pihak itu
21:44kemudian
21:45memeriksa
21:45ahlinya Bapak
21:46termasuk
21:47saksinya
21:48makasih
21:49kemudian
21:51jika akan
21:52menghadirkan
21:53ahli melalui
21:53Zoom
21:54supaya
21:55menyiapkan
21:57jurus sumpah
21:57dan perangkat
21:58sumpahnya
21:59secara mandiri
21:59baik
22:01untuk sidang hari ini
22:02terima kasih
22:03dan para pihak
22:05supaya hadir
22:06tanpa kami panggil
22:06termasuk
22:07Pak Menteri hadir ya
22:08Pak Menteri
22:08untuk sidang yang akan datang
22:09untuk hari ini
22:11terima kasih
22:11izin yang mulia
22:13apa Pak
22:15apakah kami
22:15bisa
22:16diperkenankan
22:17mengakses dokumen
22:18keterangan pemerintah
22:20dengan waktu yang
22:21sebenarnya kan sudah ada
22:21di
22:22di risalah sidang Pak
22:24tapi kalau
22:25minta sepanjang itu
22:26boleh
22:26tapi
22:26bukti-bukti
22:27tidak boleh ya Pak
22:28ya terima kasih
22:29baik terima kasih
22:31untuk semuanya
22:32sidang selesai
22:33dan ditutup
22:33hadirin dimohon
22:36berdiri
22:37yang mulia
22:39Majelis Hakim
22:40Konstitusi
22:41meninggalkan
22:43ruang
22:43persidangan
22:44selamat menikmati
22:45selamat menikmati
22:47selamat menikmati
22:48selamat menikmati
22:50selamat menikmati