JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Badan Narkotika Nasional, Komjen Marthinus Hukom mengatakan ada dua faktor yang membuat bandar atau produsen narkoba tertarik memasarkan barangnya ke Indonesia.
Pertama adalah jumlah penduduk yang besar, sekitar 280 juta orang. Kedua, data menunjukkan lebih dari tiga juta orang Indonesia menjadi pengguna narkotika.
Marthinus mengatakan dari pergerakan kapal dan selama ini kita tangkap di perairan selat Malaka, di Aceh, semua bermuara di laut Andaman.
Sebelumnya BNN bersama TNI, Polri, dan bea cukai menangkap KM Sea Dragon Tarawa di perairan Tanjung Balai Karimun, kepulauan Riau, Rabu (21/5/2025). Dalam penangkapan tersebut KM Sea Dragon Tarawa mengangkut 2 ton sabu.
Selengkapnya saksikan di kanal youtube KompasTV.
https://youtu.be/yEiYo8b2Mqw
#bnn #penyelundupan #narkoba
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/596803/alasan-bandar-narkoba-targetkan-indonesia-rosi
Pertama adalah jumlah penduduk yang besar, sekitar 280 juta orang. Kedua, data menunjukkan lebih dari tiga juta orang Indonesia menjadi pengguna narkotika.
Marthinus mengatakan dari pergerakan kapal dan selama ini kita tangkap di perairan selat Malaka, di Aceh, semua bermuara di laut Andaman.
Sebelumnya BNN bersama TNI, Polri, dan bea cukai menangkap KM Sea Dragon Tarawa di perairan Tanjung Balai Karimun, kepulauan Riau, Rabu (21/5/2025). Dalam penangkapan tersebut KM Sea Dragon Tarawa mengangkut 2 ton sabu.
Selengkapnya saksikan di kanal youtube KompasTV.
https://youtu.be/yEiYo8b2Mqw
#bnn #penyelundupan #narkoba
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/596803/alasan-bandar-narkoba-targetkan-indonesia-rosi
Kategori
đ
BeritaTranskrip
00:00Pak Martinus saya masih penasaran, saya ingin bertanya, tapi kalau memang ada bagian dari strategi operasi yang menurut Pak Martinus tidak bisa dijelaskan secara gambla gak apa-apa.
00:10Tapi adakah dalam operasi itu misalnya tangkap sekarang, jangan, itu bisa jadi kosong, atau tunggu biar dia ngambil barang lagi, ada gak gitu?
00:22Kalau gak mau dijelaskan gak apa-apa juga, tapi saya penasaran aja.
00:26Ya, akhirnya saya putuskan, jadi ada masukan juga dari teman-teman di lapangan, mereka belum yakin.
00:35Tangkap enggak, itu ada gak Pak? Dalam satu go or no go-nya, itu dalam hitungan menit, tangkap enggak? Go, no, go, no, itu ada?
00:45Ya, perdebatan itu pasti dengan anak-anak di lapangan. Direktur intelijen saya menelpon saya,
00:52Bang, kayaknya kita gak yakin ada isinya nih.
00:56Saya bilang, sudahlah kita gambling gak saja, kalau memang dia lewat situ ya kita ambil.
01:01Saya bilang gitu.
01:02Dari mana Pak Martinus tahu akan ngambil kalau lewat situ?
01:07Kalau kosong lagi, apa yang membuat Pak Martinus yakin bahwa di situ ada barangnya?
01:12Ya, itulah tadi saya bilang pergolakan batin tadi, tapi dari semua analisis kita, dua kasus yang berbeda ini,
01:20lalu kemudian kita melihat tempusnya, lokus dari pergerakan kapal ini, saya mempunyai satu keyakinan, barang sudah ada di dalam.
01:30Apakah memang ada tempat-tempat tertentu yang memang sudah terdeteksi, disitulah biasanya ada loading muatan?
01:37Ya, itu sudah menjadi rahasia umum ya, dari pergerakan kapal dari selama ini kita tangkap di perairan Selat Malaka, di Aceh, semua bermuara kepada Laut Andaman.
01:52Jadi Laut Andaman itu, jadi Pak Martinus dan Tim melihat, oh biar dia menuju ke Laut Andaman dulu,
01:58karena dia kan sebenarnya udah ngiter-ngiter dong Pak, si Laut, apa namanya ini, Dragon Sea?
02:04Ya, Laut Sinat Selatan.
02:05Dia, nama kapalnya?
02:07Dragon Sea.
02:08Sea Dragon, ini kan dia pasti sudah menyusuri terus kan Pak, dan pasti dalam observasi BNN, melihat ada satu momen dibiarkan lewat dulu,
02:21sampai dia mengambil muatan di Andaman, disitulah Pak Martinus yakin bahwa barangnya sudah ada.
02:28Ya, itulah yang membuat saya yakin. Tapi ya itu kembali lagi kepada apa ya, pergolakan batin, dia dan tidak itu menjadi, karena ini kan kita menangkap orang, itu kan harus ada kepastian bahwa barang ada padanya.
02:41Itu kunci dari undang-undang narkotik, kita harus menjerat orang, kita boleh menjerat orang ketika barang ada padanya.
02:48Nah, itulah yang membuat ada sedikit pesimis disitu.
02:53Menemukan ada dua ton sabu ya, barangnya Pak Martinus?
02:59Ya.
03:00Metam vitamin, bahasa kimianya metam vitamin, bahasa jalanannya sabu.
03:05Sabu, apakah memang jumlah itu sesuatu yang sudah bagian dari yang terdeteksi, atau ini tetap jadi jumlah yang wow?
03:15Sebenarnya kita tidak, apa ya, saya tidak berpikir harus dua ton, manusia dapat-mendapat dua ton itu.
03:23Karena biasanya kan kapal-kapal yang besar itu, yang kita tangkap selama ini kan hanya 1,3, 1,6 paling tinggi.
03:34Lalu kemarin itu angkatan laut menangkap untuk sabu 700 kilogram, walaupun di sampingnya ada jumlah yang besar yang lain.
03:44Tapi ketika sudah menghitung pun, saya masih belum yakin ini dua ton.
03:50Benar gak ini dua ton?
03:51Betul, iya. Karena betul dari lambung kapal atau di haluan kapal itu dikeluarkan, hitungan 1,31 koli.
04:03Saya turun lagi ke kamar mesin, saya lihat kamar ruangannya kecil.
04:07Wah ini gak mungkin sampai 20 koli di situ, karena ruangannya kecil.
04:11Ternyata di dalam kapal itu kebawa lagi mereka simpan di dalam, semakin dalam.
04:15Jadi seluruh isi kapal itu bisa dibilang isinya sabu ya?
04:17Nah, no. Hanya ada dua kompartemen di situ, kompartemen yang paling depan di haluan, dan satu di samping mesin kapal, samping kanan.
04:25Tapi kan kecil tadi Pak Martinus.
04:26Betul. Tapi ternyata ruangannya itu dalam.
04:29Dalam.
04:30Oh.
04:30Sehingga perkiraan saya, ah paling sini 20 koli. Ternyata di situ 36 koli.
04:41Jadi dihitung, dihitung, betul udah sampai 50, 60.
04:47Saya, wah ini kalau 60 masih lebih lagi.
04:50Tadinya saya pergerakan 1,5, sampai 60 koli itu kan, dihitung 1,5.
04:56Ternyata masih ada lagi 7 koli lagi.
04:59Jadi totalnya 2 ton.
05:03Wow.
05:03Itulah yang membuat kita terkaget-kaget.
05:06Wow.
05:08Luar biasa ya, berani bawa narkoba sebanyak itu.
05:14Artinya mereka melihat, itu memang mau ke Indonesia Pak Martinus?
05:18Dari pergerakan kapal, kita yakini bahwa ke Indonesia.
05:23Sebagian itu ke Indonesia.
05:24Karena dia alawati pesisir laut Kalimantan Utara.
05:29Barang-barang yang masuk dari Kalimantan Utara itu pasti yang kita tangkap di perbatasan Kalimantan Utara dan Malaysia.
05:38Kemudian Kalimantan Barat dengan Malaysia itu semua pasti dari laut.
05:42Saya mencoba membayangkan kalau operasi ini, karena operasi ini berhasil, maka itu bisa digagalkan.
05:49Tetapi saya mencoba membayangkan, andaikan si Dragon atau kapal ini yang mengangkut 2 ton sabu ini tidak tertangkap,
05:56maka gampangnya 2 ton ini akan dijual di Indonesia.
06:01Sangat mungkin.
06:02Dan ini kita kan tergantung perintah dari pemilik kapal itu ya, yang kita sudah bisa ungkap kemarin DPO-nya.
06:09Jadi ketika kapal itu akan melewati Indonesia, pasti dia sudah punya jalur komunikasi untuk drop di sini, drop di sini, drop di sini.
06:18Nah kira-kira seperti itu.
06:19Wow.
06:22Wow.
06:23Memang pasar Indonesia segitu potensial ya bagi bandar-bandar?
06:27Ya, kalau kita melihat ada 2 hal yang menjadi bandar atau produsen ini tertarik dengan Indonesia.
06:39Yang pertama adalah jumlah penduduk.
06:41Jumlah penduduk bagi satu produksi materi yang bersifat materi itu adalah pasar.
06:48Jumlah penduduk yang besar kurang lebih 280 juta.
06:52Iya.
06:53Ini kan pasar yang sangat besar, konsumen yang sangat besar.
06:55Itu yang pertama.
06:56Yang kedua, survei prevalensi kita tahun 2023, BNN melakukan survei prevalensi itu per 2 tahun.
07:05Terakhir 2023, dan kita tahun ini sedang melakukan lagi survei prevalensi kita.
07:12Pengguna narkotika itu 3,33 juta.
07:153,33 juta kalau nggak salah Pak Martinus pernah bilang.
07:203,33 juta warga kita yang menggunakan narkoba.
07:27Ini bukan angka yang kecil.
07:32Dan itu menurut saya yang tercatat loh Pak Martinus.
07:34Itu yang tercatat berdasarkan survei.
07:36Tapi kita melihat survei ini bisa menjadi satu teori gunung es.
07:42Orang yang mau mengaku bahwa dia menggunakan narkoba itu kan tidak gampang.
07:47Jadi saya pikir bahwa ada bagian dari gunung es yang tertutup oleh laut, air yang tidak bisa kita ungkap.
07:55Jadi sangat mungkin lebih besar dari itu.