KOMPAS.TV - Kapolri menegaskan akan menindak tegas aksi premanisme dan tak akan memandang kelompok mana pun.
Sementara sejumlah razia premanisme dilakukan polisi di jalanan, namun apakah polisi juga berani menangkap sejumlah preman kelas kakap yang kerap mengganggu investasi?
Simak pembahasan KompasTV terkait berantas premanisme pemalak pengusaha bersama Guru Besar Universitas Bhayangkara, Profesor Hermawan Soelistyo, dan Wakil Ketua Umum Kadin, Sarman Simanjorang.
Baca Juga Preman Penagih Utang yang Bersenjata Tajam di Depok Ditangkap di https://www.kompas.tv/regional/593744/preman-penagih-utang-yang-bersenjata-tajam-di-depok-ditangkap
#premanisme #preman #pemerintah
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/593762/full-bongkar-langkah-berantas-preman-kakap-hama-pengusaha-dan-investasi-pemerintah-harus-apa
Sementara sejumlah razia premanisme dilakukan polisi di jalanan, namun apakah polisi juga berani menangkap sejumlah preman kelas kakap yang kerap mengganggu investasi?
Simak pembahasan KompasTV terkait berantas premanisme pemalak pengusaha bersama Guru Besar Universitas Bhayangkara, Profesor Hermawan Soelistyo, dan Wakil Ketua Umum Kadin, Sarman Simanjorang.
Baca Juga Preman Penagih Utang yang Bersenjata Tajam di Depok Ditangkap di https://www.kompas.tv/regional/593744/preman-penagih-utang-yang-bersenjata-tajam-di-depok-ditangkap
#premanisme #preman #pemerintah
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/593762/full-bongkar-langkah-berantas-preman-kakap-hama-pengusaha-dan-investasi-pemerintah-harus-apa
Kategori
đ
BeritaTranskrip
00:00Kapolri menegaskan menindak tegas aksi premanisme dan tidak akan memandang kelompok manapun.
00:06Sementara itu sejumlah razia premanisme dilakukan polisi di jalanan.
00:10Namun apakah polisi juga berani menangkap sejumlah preman, kelas kakap yang kerap mengganggu investasi?
00:17Kita bahas bersama dengan guru besar Universitas Bayangkara, Prof. Hernawan Sulistio dan juga Wakil Ketua Umum Kading,
00:23Pang Rahman Simanjorang yang telah bergabung bersama kami di Kompas Petang.
00:28Salam sehat semuanya.
00:30Saya ke Prof. Kiki dulu.
00:33Prof. Kiki, menurut Anda apakah razia preman yang marak terjadi yang sudah dilakukan polisi ini,
00:39apakah sudah cukup efektif untuk memberantas aksi premanisme?
00:44Karena ini berkaitan dengan wilayah ya.
00:47Jadi derajat efektifnya itu berbeda-beda.
00:50Ada yang komandan lokal, Kasatwil, Kasatwil itu Kapoldanya, Kaporesnya, mengambil keputusan lokal sesuai dengan kewenangan mereka dan bertindak cepat efektif.
01:08Ini saya kebetulan lagi di Rio, ini sudah satu bulan misalnya Kapolda mencanangkan operasi anti preman ini.
01:23Namanya Raga A, untuk operasinya.
01:30Dalam satu bulan ada 169 kasus premanisme itu yang ditangkepi, 169.
01:39Mengapa? Karena ini sifatnya lokal, sifatnya lokal dan kebetulan Kapoldanya baru mantan densus, mantan polisi yang tugas di tempat-tempat yang keras seperti itu.
01:59Nah, yang lebih soft, yang lebih soft tapi juga tidak kurang efektif yang dilakukan Polda Banten misalnya.
02:08Polda Banten itu Kapoldanya juga pengalaman panjang dalam soal premanisme, dalam tanda petik malah premanisme yang soft, yang pakai proyek lewat proyek-proyek itu misalnya.
02:23Nah, sehingga kita nggak bisa memukul rata efektif atau tidak gitu.
02:29Oh, ini nggak efektif semua. Oh, ini efektif semua karena persoalan lokal masing-masing itu berbeda-beda dan penanganannya berbeda-beda.
02:38Baik, tergantung lokasi dan wilayah begitu dan problemnya masing-masing.
02:42Tapi kalau kita kaitkan dengan bagaimana preman kelas kakap dalam tanda kutip ini,
02:47kalau kita lihat yang di pemberitaan dan yang sedang yang rame di publik ini adalah bisa dikatakan hanya merahziah preman-preman jalanan begitu.
02:55Ya, kalau preman kakap itu tempatnya di Jakarta lah pasti, gitu.
03:03Ya, di proyek-proyek besar dari dulu kita juga udah tahu,
03:08kalau nggak begitu bagaimana bisa ada korupsi sampai triliunan gitu.
03:14Nah, itulah preman-preman kakap.
03:16Nah, nangkep mereka dan memproses hukum itu jelas lebih sulit karena bisa nyewa lawyer yang mahal-mahal, yang pintar-pintar.
03:25Ya, lalu bisa nyewa lawyer, bisa selintat-selintut nyoto sana, nyoto sini.
03:33Kan, kalau ada seribu polisi kita tidak bisa mengharapkan seribu-seribunya jadi penekah hukum yang seperti malaikat, gitu.
03:46Pasti ada satu-dua yang nakal juga.
03:48Nah, itu yang diselintuti oleh preman-preman nakal yang berdasi itu,
03:55yang tidak kelihatan sebagai preman karena kalau dia bagi-bagi duit di acara olahraga, di acara keagamaan, kayak gitu.
04:03Dia jadi pak lawan.
04:05Modusnya beda begitu ya, Prof. Gigi ya.
04:07Saya ingin bertanya ke Bang Sarman nih.
04:09Bang Sarman melihatnya seperti apa nih, razia premanisme yang sudah dilakukan?
04:13Apakah ini sudah efektif jika dilihat dari sudut pandang pelaku usaha begitu untuk memberikan kenyamanan dalam berusaha?
04:20Ya, tentu dengan dibentuknya Satgas Premanisme ini kami melihat bahwa aksi pemberantasan premanisme ini sudah berjalan sampai dengan ke daerah-daerah.
04:35Jadi kita lihat misalnya seperti di Jakarta dan di berbagai polres misalnya,
04:41kami sudah melihat bahwa aparat-aparat terkait sudah melakukan aksi-aksi nyata di lapangan.
04:48Nah, tentu ini akan memberikan suatu ketenangan ya, bagi para pelaku-pelaku usaha.
04:55Karena memang bahwa pemberantasan ini tidak hanya melulu di kota-kota besar,
05:01tapi kita lihat juga bahwasannya pemerintah juga saat ini kan membangun yang namanya kawasan-kawasan ekonomi khusus.
05:09Ya, kemudian juga tempat-tempat destinasi wisata.
05:13Ini juga yang rawan juga dimasuki oleh premanisme.
05:15Kemudian kita lihat juga bahwa banyak calon-calon investor kita juga yang dalam hal ini ingin juga investasi di daerah-daerah.
05:23Nah, tentu dengan adanya rajia-raja ini, nah diharapkan bahwa ketakutan-ketakutan atau mungkin kenyamanan-kenyamanan yang diragukan,
05:35ya saat ini mereka sudah akan lebih yakin untuk masuk ke Indonesia dengan adanya Satgas Premanisme ini.
05:42Itu pertama.
05:42Yang kedua, tentu kita harapkan bahwa rajia-raja ini jangan bersifat temporer.
05:50Tapi bagaimana ke depan ini akan menjadi katakanlah rajia-raja yang rutin dilakukan.
05:56Karena nanti kalau ditemporer, ini akan tidak sebentar akan muncul lagi.
06:01Gitu.
06:02Termaksud menangkap preman-preman berdasi ya, seperti yang tadi disampaikan oleh Prof. Gigi.
06:06Saya masih ke Bang Sarman. Bang Sarman melihatnya seperti apa modus para preman kelas kakap dalam memalak para pengusaha?
06:13Mungkin Anda punya cerita atau laporan dari teman-teman pengusaha?
06:18Ya, saya rasa begini.
06:20Kalau kita lihat dari prakteknya, tentu memang saya rasa aparat-aparat kita sudah lebih mahir lah menerjemahkan itu di lapangan gitu.
06:28Tapi yang jelas bahwa kami ingin dari Kadin bagaimana agar kita mampu menciptakan iklim usaha dan iklim investasi yang kondusif dalam hal ini.
06:39Karena apa? Kita lihat bahwa tingkat kepercayaan investor untuk masuk ke Indonesia ini kan sangat tinggi.
06:45Akan tetapi kan mereka butuh kepastian bukan hanya keamanan, tapi kenyamanan dalam hal ini.
06:51Kenyamanan ini tentu jangan sampai mereka diganggu oleh aturan-aturan yang tidak resmi.
06:58Katakanlah misalnya begini, pengusaha itu berapapun akan siap membayar apabila itu memang merupakan katakanlah retribusi resmi ke pemerintah dalam hal ini.
07:10Apakah itu pajak, ataukah biaya perizinan dan lain-lain.
07:13Tapi kalau memang dapat katakanlah kutipan-kutipan yang tidak resmi apalagi tidak memiliki dasar hukum tentu ini akan menjadi ban bagi pengusaha dalam hal ini.
07:23Nah tentu ini, kenyamanan ini kan sangat mengganggu psikologi para calon-calon investor ini.
07:28Makanya kami dari pengusaha, dari KD tentu sangat-sangat memberikan respon positif kepada pemerintah bahwa negara telah hadir dengan berbagai aspirasi-aspirasi yang disampaikan dunia usaha akhir-akhir ini.
07:43Kalau dari Prof. Gigi sendiri melihatnya seperti apa nih modus preman kelas kakap untuk memalak pengusaha yang seperti tadi kata Anda Prof. Gigi, mereka preman berdasi dan sukanya minta duit.
07:55Jangan dipikir bahwa preman seperti itu, orang luar seperti diceritakan tadi, orang-orang kadin pun kadang-kadang ada yang preman juga gitu kan.
08:11Karena ini sudah merasok kemana-mana pada kasus di Banten kemarin itu, itu bukan satu-satunya kasus.
08:19Dan itu sudah lama banget memang kemarin, dan kan saya bilang bahwa kalau kasus di Banten itu zamannya Haji Kasan sama Haji Pak Rahmat, dua-duanya sudah almarhum, itu sudah melakukan hal yang sama.
08:33Mereka pengusaha, kontraktor, tapi dengan tekanan politis karena bermain dengan dunia politik dan bermain dengan intimidasi secara halus, kekerasan secara halus.
08:48Dapat proyek, itu. Jadi kadin pun harus bersih-bersih, ini mumpung momentum bagus gitu.
08:56Kalau tender ya tender beneran, jangan tender teman-temannya dimasukkan yang tidak skillful, tidak punya skills, seperti itu.
09:04Nah, ini kalau bisa begitu akan sangat bagus, karena pasti ceritanya sampai ke luar negeri.
09:11Yang mau investasi, teman-temannya kadin, eh investasi tempat saya aja, karena teman-teman saya udah bagus semua nih, kayak gitu.
09:19Oke, tangan sampai di situ dulu Profes, karena saya ingin dita tanggapan dari Bang Sarman.
09:22Ya, terima kasih. Jadi tentu memang masalah yang di Celegon itu sudah langsung disikapi oleh ketumum kami, Panindya Bakri, dan itu bukan hitungan hari, hitungan jam.
09:37Ketika viral itu, ketumum kami sudah menyampaikan sikap kadin Indonesia bahwa ini adalah merupakan tanda kutip oknum lah ya, oknum dalam hal ini.
09:48Nah, sehingga ketumum kadin juga sudah membentuk tim investigasi untuk turun ke lapangan,
09:55dan juga sudah dilakukan mediasi oleh Bapak Wamen Kementerian Investasi dan Hilirisasi,
10:02dan juga dihadiri oleh Bapak Kapolda, dan juga Bapak Gubernur Banten,
10:07dan intinya bahwa ini tidak boleh lagi terjadi ke depan.
10:12Pemberdayaan pengusaha-pengusaha lokal dan sebuah proyek strategis nasional itu sah-sah saja,
10:17tapi harus dilakukan dengan proposionalisme, harus dilakukan dengan pendekatan-pendekatan layaknya sebuah proses,
10:24sebuah proses tender yang baik dan layak dalam hal ini.
10:29Nah, tentu mudah-mudahan dengan kejadian ini, dan ketum kadin kami juga sudah menyampaikan bahwa nanti apabila
10:37memang ini terjadi pelanggaran sesuai dengan anggaran dasar rumah tangga kadin,
10:41tentu nanti akan diberikan apakah itu peringatan tertulis, apakah pembekuan, atau mungkin pejabutan KTA,
10:48tentu nanti akan dilihat secara langsung dengan hasil laporan daripada tim investigasi.
10:52Tapi yang jelas kami dari kadin tentu akan selalu mendukung berbagai upaya pemerintah
10:58bagaimana supaya iklim investasi kita di negara ini juga iklim investasi yang sangat-sangat ramah,
11:06jauh dari praktek-praktek yang terjadi di Cilegon,
11:10sehingga kita harapkan bahwa para investor-investor ini juga memiliki mitra-mitra yang profesional dalam hal ini.
11:16Termaksud bersih-bersih, ada dugaan premanisme yang ada di dalam tubuh kadin sendiri,
11:23seperti yang tadi disampaikan oleh Prof. Kiki?
11:25Saya rasa mungkin itu perasaan Pak Prof. aja sebenarnya,
11:29bahwa selama ini kadin tetap mengedepankan bekerja secara propusionalisme dalam hal ini.
11:34Makanya kami juga sangat kaget ketika terjadi di Cilegon dalam hal ini.
11:39Jadi dalam hal ini memang kami sangat berharap supaya ini adalah yang pertama dan terakhir terjadi, gitu.
11:46Silahkan Prof. Kiki.
11:47Itu bukan rahasia, Pak Pak, karena saya juga pengusaha seperti itu.
11:51Tadinya lama bertahun-tahun saya jadi kontraktor kecil-kecilan,
11:55ngesup sana, ngesup sini, digorok sana, digorok sini.
11:59Itu semua orang tahu, dan saya bertahun-tahun jadi kontraktor juga.
12:04Jadi sudah lah kita sama-sama tahu, ambil hikmahnya, ini momentum bagus, bersih-bersih.
12:11Bersih-bersih itu maksud saya, gitu lah.
12:14Dan itu mumpung didukung oleh aparat penegak hukum, terutama polisi.
12:21Saya tahu persis itu kapoldanya Banten itu mampu melakukan itu,
12:26kapolda Rio di mana saya sekarang ini sedang ada di sini, gitu.
12:31Itu langkah-langkahnya sangat sistematik dalam satu bulan,
12:37169 orang ditangkepi, diproses.
12:40Nah, tapi kalau kapolda di Banten, kapoldanya itu lebih soft.
12:45Karena apa? Beliau lama ditipikor, kasusnya seperti itu.
12:51Nanti kalau dihajar dengan keras, seperti menghajar preman-preman kecil,
12:56apa yang terjadi? Macet, nggak ada yang mau kerja kontraktor besar kok.
13:01Kontraktor menengah terutama, gitu loh.
13:03Jadi, mari momentum ini kita pakai untuk memperbaiki,
13:08khususnya di sektor menengah, kontraktor-kontraktor menengah,
13:12kontraktor-kontraktor ini.
13:14Sehingga kontraktor pun ada harapan, bukan hanya dari luar negeri,
13:18dari dalam negeri itu ada harapan kalau dia kalah tender,
13:22kalahnya itu fair, gitu.
13:23Lalu nanti bisa ngesup, bisa ngesup,
13:27dan tidak dikangkangi sendiri oleh yang menang,
13:30yang menjadi pemenang tender, gitu.
13:33Baik.
13:34Bang Sarman, jadi dari Kadin sendiri,
13:37apa yang ingin didorong begitu?
13:38Karena preman kelas KKP ini tentu akan mengganggu iklim usaha,
13:43seperti yang dikhawatirkan oleh Presiden Prabowo.
13:46Ya, bahwasannya kita harus melakukan suatu,
13:51apa namanya,
13:52pembenah-pembenahan.
13:54Ya, karena kita tahu bahwasannya negara tetangga kita seperti Vietnam,
13:59itu adalah negara yang sangat-sangat memberikan suatu kepastian hukum,
14:04kenyamanan, perizinan, bahkan tanah mereka fasilitasi
14:07terhadap investor-investor yang memasuk ke Vietnam dalam hal ini.
14:11Pembenahan ini internal atau eksternal?
14:14Kenapa?
14:15Pembenahan yang dilakukan lebih fokus kepada internal,
14:18di pengusaha atau Kadin sendiri atau eksternal?
14:21Ya, kita dua-duanya dalam hal ini.
14:23Jadi pertama, kalau secara eksternal,
14:25berarti harapan kami,
14:27bagaimana supaya efektivitas Satgas dan Satgas Permanisme ini
14:31bisa berjalan dengan baik dan berkesinambungan,
14:33dan memastikan bahwa praktik-praktik ini
14:36tidak lagi ada terjadi di lapangan,
14:38baik di tengah-tengah dunia usaha maupun masyarakat.
14:43Kejadian yang ada di Cilegon,
14:45tentu ini akan menjadi catatan tersendiri bagi Kadin Indonesia.
14:48Tentu nanti Kadin Indonesia akan membuat suatu aturan-aturan baku,
14:54membuat suatu katakanlah peraturan organisasi
14:58bagaimana praktik-praktik seperti ini ke depan,
15:02itu dilakukan dengan baik.
15:03Artinya, kalau ada proyek-proyek strategis di satu daerah
15:06dan pengusaha-pengusaha lokal ingin terlibat,
15:09tentu harus mengedepankan prosedural.
15:12Harus melakukan profesionalisme,
15:15tidak bisa dengan melakukan dengan cara-cara yang terjadi seperti itu.
15:18Karena bagaimanapun, kita ingin bahwa
15:21para calon-calon investor yang masuk ke Indonesia
15:23harus memiliki rasa nyaman
15:25dan memiliki mitra kerja yang bisa saling dipercaya dan profesional.
15:30Baik, terakhir ke Prof. Kiki.
15:32Kalau menurut Prof. Kiki sendiri,
15:33pemberantasan permanisme yang tengah gaung dilakukan ini,
15:36apakah nanti bisa menyasar preman-preman kelas kakak?
15:41Bisa.
15:43Tergantung personilnya.
15:44Personil di Satgasnya,
15:46maupun personil di lingkungan strategisnya,
15:49lingseranya.
15:49Misalnya, pola kerjasama apa yang bisa diharapkan dari Kadin,
15:56dari lingkungan usaha,
15:59kalau polisinya bergerak keras, cepat, dan sebagainya,
16:02tapi lingkungannya memang tidak kondusif,
16:05terjadilah bukan hanya extortion,
16:09pemerasan,
16:10tetapi terjadi,
16:11ya sudah, kita ga bisa bersihin,
16:14korupsi bareng-bareng aja.
16:16Itu yang sering terjadi.
16:18Jadi kalau saya optimis,
16:19tapi akan sangat tergantung pada personil-personil yang mengawaki,
16:23baik di Satgasnya,
16:25maupun di lingkungan strategisnya.
16:28Baik, terima kasih Guru Besar Universitas Bayangkara,
16:30Prof. Renawan Sulistio,
16:31dan juga Wakil Ketua Umum Kadin,
16:33Bang Sarman Simanjorang,
16:34telah bergabung bersama kami di Kompas Petang.
16:36Salam sehat semuanya.
16:38Salam sehat semuanya.