Skip to playerSkip to main contentSkip to footer
  • 8/14/2024
Terlihat GANTENG MAKSIMAL Tabligh Akbar Ustadz Abdul Somad di Negeri Sembilan Malaysia Sebelum Umroh


❤️❤️ https://bit.ly/3WV3NQ4

#ceramah #dakwah #hijrah #islam #kajian #muslim #pemudahijrah #ustadzabdulsomad #adihidayat

Category

😹
Fun
Transcript
00:00:00Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu, dari bunyi sambutan salamnya ada dua kemungkinan,
00:00:13pertama menikmati kedua kekenyangan, mudah-mudahan kita mendapatkan kedua-duanya insyaAllah.
00:00:23Bismillahirrahmanirrahim, bersyukur kepada Allah, alhamdulillahi rabbil alamin, berselamat kepada Rasulullah, Allahumma salli ala Sayyidina Muhammad wa ala alihi Sayyidina Muhammad.
00:00:35Bapak-bapak baik-baikbu yang di depan bisa melihat layar projector in focus yang dekat dengan monitor TV bisa dilihat karena saya menjelaskan banyak mengambil gambar.
00:00:49Karena kita ingin ngaji, karena kita tidak mungkin bisa menikmati sesuatu kalau kita tidak kenal dan tidak tahu apa yang mau kita nikmati.
00:01:01Bagaimana tadi saya nikmatnya makan di rumah Tuan Haji Sheikh Imad, enak sekali, kenapa Ustaz bisa menikmati?
00:01:11Karena saya tahu bahwa itu adalah daging salai dengan pokoknya kalau saya ceritakan bisa jadi dosa, ada santannya, ada daun ubinya, tahu kita apa yang kita makan itu.
00:01:28Begitu juga dengan ke Malaysia, gimana kamu kemarin di Malaysia? Masya Allah, takbaraka Allah, nikmat.
00:01:39Sampai kamu ke Menara Kembar Petronas?
00:01:44Enggak, cuman di airport aja, dia tidak tahu apa isi Kuala Lumpur, apa isi Malaysia.
00:01:53Oleh sebab itu maka kita menyambung apa yang disampaikan oleh Tuan Guru kita, kita mesti kenal dulu.
00:02:00Termasuk mengenal orang-orang yang ada di sekeliling kita.
00:02:04Itu di dekat pintu ada namanya Ustaz Idris dari Darun Najah Jakarta bertugas sekarang di Pekanbaru bergabung dengan kami di Tavakur di bidang dakwah dan kajian.
00:02:19Nanti kalau ketemu, bersalaman, insya Allah nikmat, karena sudah kenal, kalau sebelumnya tidak.
00:02:27Kemudian ada yang duduk pakai peci, pakai kacamata, itu sahabat kami dari Jakarta, tidak ikut bersama kita umroh, hanya datang saja ingin ikut tausiyah malam ini dan tanggal 7 malam 8.
00:02:43Karena 8 pagi kami akan bertolak menuju Tanah Susi Al-Madinah Al-Munawar.
00:02:50Beliau Al-Mukarram Ustaz Ghazali, kalau ke Arab Ghazali, kalau ke Amerika Gonzales.
00:03:00Kemudian ada Ustaz Arif, Ustaz Arif yang pakai baju hijau yang mengambil gambar.
00:03:06Kalau Bapak Ibu lihat gambar yang bagus-bagus di Youtube pengajian, itu Ustaz Arif yang mengambil.
00:03:15Sedangkan yang mengupload, yang melihat, yang meneliti video kita, itu Ustaz Hidayat yang sedang duduk di depan laptop.
00:03:28Ini mesti kita kenali satu-satu.
00:03:31Dan mereka adalah sahabat dakwah.
00:03:35Saya selalu memperkenalkan ini adalah sahabat dakwah.
00:03:39Yang lain tidak saya perkenalkan, karena tak jelas nampak saya dari jauh, seking jauh saja.
00:03:47Ada pun yang tadi memberikan materi kepada kita, itu adalah guru kami Al-Mukarram Dr. Haji Mustafa Omar RCMA.
00:03:59Dokter dari Universiti Malaya, MA dari IAU, International Islamic University.
00:04:09Kemudian LC dari Al-Azhar, Mesir.
00:04:12Jadi kalau Ibu Bapak tadi mendengar agak-agak bunyi Malaysia, karena beliau memang lebih lama di Malaysia daripada di Riau.
00:04:23Di Riau baru sekitar 10 tahun, sedangkan di Malaysia lebih 12 tahun.
00:04:30Dan malam ini kita bertemu semuanya dalam majlis yang baik, mudah-mudahan kita mendapatkan kebaikan insya Allah.
00:04:37Amin.
00:04:48Yang pertama yang kita lakukan adalah banyak-banyak berdoa.
00:04:52Karena ini perjalanan tidak disentuh oleh rasional akal.
00:04:56Tapi bukan berarti akal kita-kita hilangkan.
00:04:59Karena kalau hilang akal, justru ibadahnya tidak diterima.
00:05:03Karena syarat ibadah umrah diterima, balil berakal.
00:05:08Siapa yang tidak berakal, tidak wajib.
00:05:11Anak-anak ibu yang ikut, orang tuanya dapat pahala.
00:05:15Dan nanti setelah dewasa, mereka menjadi anak yang soleh-soleha.
00:05:21Dan setelah tua, dia pula akan mendidik anak-anaknya.
00:05:25Sebagaimana dulu bapak ibu membawa mereka, mereka pun akan membawa anak cucu mereka di masa akan datang insya Allah.
00:05:32Amin.
00:05:33Maka dari mulai keluar rumah tadi, kita sudah mulai berdoa.
00:05:37Bismillah, atas nama Allah.
00:05:40Aman tubillah, lagi-lagi iman.
00:05:44Perjalanan yang panjang, uang keluar, keringat, lelah, letih.
00:05:50Tapi kalau dijalani dengan iman, maka semuanya menjadi nikmat.
00:05:54Sebagaimana perjalanan Nabi Musa alaihissalam dari Mesir menuju Palestina.
00:06:00Sebagaimana perjalanan Nabi Ibrahim alaihissalam dari Babylonia menuju Palestina.
00:06:06Sebagaimana perjalanan Sayyidina wa Mawlana Muhammad sallallahu alaihi wa sallam dari Makkah ke kota Al-Madinah.
00:06:20Umrah, atas nama Allah.
00:06:23Aman tubillah, dan iman.
00:06:25Ini mesti dirasakan betul dalam hati, karena banyak juga orang.
00:06:31Bagaimana perjalanan umrah itu, badan capek, kerja tinggal, rumah tinggal, duit habis, badan lelah.
00:06:41Apa yang bisa menebus itu semua?
00:06:44Alhamdulillah, lekers sudah banyak.
00:06:49Oh itu tidak bisa menebus.
00:06:51Karena sesuatu yang kepuasan batin, tak bisa ditebus oleh maten.
00:06:58Maka muslim banyak berserah kepada Allah.
00:07:00Bismillah, aman tubillah.
00:07:03Usaha sudah, ikhtiar sudah, maka kemudian tawakkal.
00:07:09Tawakkal tu'ala Allah.
00:07:12Kalau sudah usaha, sudah ikhtiar, terjadi juga di luar kemampuan kita.
00:07:17Maka tidak lagi menyalahkan orang lain, tidak lagi menyalahkan diri.
00:07:21Karena kita sudah berkata,
00:07:23La hawla wa la quwata illa billahil adzim.
00:07:29La hawla wa la quwata illa billahil adzim, tulisan yang tertulis di bawah sehingga sana aras.
00:07:34Oleh sebab itu kalau terjadi kesulitan, mungkin dalam perjalanan nanti lambat bisnya,
00:07:41atau lambat berdiri bisnya salah jemput salah pintu,
00:07:45atau lambat membagikan kunci,
00:07:48atau duduknya sudah dari tadi makanan belum juga datang,
00:07:53atau macam-macam,
00:07:55tak ada jalan lain kecuali la hawla wa la quwata illa billahil adzim.
00:08:00Tapi bukan berarti tidak ditanya.
00:08:03Harus ada juga usaha dan ikhtiar.
00:08:06Bismillah, aman tubillah.
00:08:08Tawakkal tu'ala Allah.
00:08:10La hawla wa la quwata illa billahil adzim.
00:08:40Walaupun kami meninggalkan keluarga,
00:08:52tapi engkau ada bersama kami ya Allah.
00:08:55Wal-khalifat tu fil ahad.
00:08:57Kami tak perlu resah atas apa yang kami tinggalkan.
00:09:00Mungkin anak bapak ibu yang sedang sekolah, yang sedang kuliah tinggal,
00:09:04karena saat kita merasa sepi, ada Allah bersama kita.
00:09:09Dan kita saat merasa risau, gundah, sedih,
00:09:13kalau juga keluarga kita ada bersama Allah.
00:09:17Subhanahu wa ta'ala.
00:09:25Aku minta perlindungan kepada engkau ya Allah dari semua yang tidak baik,
00:09:30semua yang negatif,
00:09:31semua yang merusak fikiran.
00:09:33Baik dalam masalah mahal, harta,
00:09:36maupun dalam masalah ahli, keluarga.
00:09:39Karena dua ini saja yang menjadi pikiran manusia.
00:09:42Mal, ahal.
00:09:45Mal, harta, ahal, keluarga.
00:09:48Ini pun dimintakan kepada Allah supaya hati kita tidak risau.
00:09:52Karena kalau hati risau, kacau, sulit untuk menikmati sesuatu.
00:09:57Susah kita untuk menikmati makanan, pakaian, tempat tinggal,
00:10:02kalau hati kita kacau.
00:10:04Apalagi memang kenikmatan itu letaknya di hati.
00:10:08Bagaimana mungkin hati merasakan kenikmatan kalau dia sedang dalam keadaan kacau.
00:10:13Maka tak ada lain kecuali berserah kepada Allah.
00:10:17Orang lain menyebutnya relaksasi.
00:10:19Relax saja nak, pejamkan mata, tarik nafas, kosongkan pikiran.
00:10:25Orang lain menyebutnya kontemplasi.
00:10:29Ada lagi yang menyebutnya meditasi.
00:10:33Islam tidak mengajarkan itu.
00:10:34Islam mengajarkan kita zikir, berserah diri kepada Allah, berdoa.
00:10:40Yang keluar dari mulut kita adalah
00:10:42La ilaha illallah, la hawla wa la quwata illa billah.
00:10:48Al-Ali, dia yang maha tinggi.
00:10:50Al-Azim, dia yang maha agung.
00:10:54Di antara doa, memohon kemudahan.
00:10:56Allahumma la sahla, la ma ja'al tahu sahla, wa anta ta ja'alul hazana.
00:11:02Diulang berkali-kali.
00:11:04Daripada membicarakan yang tidak-tidak.
00:11:07Daripada lidah berkata, sumpah, serah, facah, cimaki.
00:11:11Maka memperbanyak.
00:11:13Allahumma la sahla, la ma ja'al tahu sahla, wa anta ta ja'alul hazana.
00:11:16Daripada membicarakan yang tidak-tidak.
00:11:17Allahumma la sahla, tidak ada kemudahan.
00:11:20Illa ma ja'al tahu sahla.
00:11:22Kecuali engkau yang menjadikan yang mudah.
00:11:24Wa anta ta ja'alul hazana.
00:11:26Segala yang sulit, yang susah, yang rumit, yang jelimat.
00:11:30Illa syaitah.
00:11:32Kalau kau berkehendak.
00:11:34Maka dia menjadi mudah.
00:11:36Lalu kemudian insyaAllah kita pun akan sampai ke kota Al-Madinah Al-Munawwarah.
00:11:43Maka ketika itu memohon kepada Allah.
00:11:46Allahumma inni as'aluka.
00:11:48Tiga yang kita minta.
00:11:50Allahumma inni as'aluka khairaha.
00:11:52Aku minta kebaikan kota Madinah.
00:11:55Wa khairah ahliha.
00:11:57Kebaikan penduduk Madinah.
00:11:59Wa khairah ma fiha.
00:12:01Kebaikan isi Madinah.
00:12:03Kebaikan kota Madinah.
00:12:05Kebaikan penduduk Madinah.
00:12:07Kebaikan isi yang ada.
00:12:09Yang akan kita lihat, yang akan kita kunjungi,
00:12:11yang akan kita nikmati di Madinah.
00:12:13Dan minta perlindungan dari yang tiga.
00:12:15Allahumma inni as'aluka min syariha.
00:12:19Kalau ada kejelekannya, keburukannya, ketidakbaikannya.
00:12:23Aku minta lindung kepada Allah.
00:12:25Sebagai jawabkan.
00:12:27Wa khairah ahliha.
00:12:29Mana tahu ada penduduknya yang tidak baik.
00:12:31Aku juga mohon perlindungan dari kepada engkau ya Allah.
00:12:33Wa syari ma fiha.
00:12:35Dan segala kejelekan yang ada di dalamnya.
00:12:39Kita tahu semuanya baik.
00:12:41Karena kota ini, kota Rasulullah SAW.
00:12:43Yang jahat itu bukan kotanya.
00:12:45Yang jahat itu bukan sahabat Nabi.
00:12:47Yang jahat itu bukan Islamnya.
00:12:49Tapi ada manusia-manusia.
00:12:51Sejak zaman dulu pun sudah ada.
00:12:53Kalau ada Musa, ada crown.
00:12:55Ada Isa, ada Herodes.
00:12:57Ada Muhammad SAW.
00:12:59Ada Abu Jahal, ada Abu Lahab.
00:13:01Maka kita minta perlindungan.
00:13:03Supaya dijauhkan dari yang jelek-jelek tadi.
00:13:07Lalu kemudian kita lanjutkan.
00:13:11Doa memasuki kota Madinah.
00:13:13Allahumma hadha harama rasulika.
00:13:17Ya Allah ini adalah kota mulia.
00:13:21Haram artinya mulia.
00:13:23Haram, mulia.
00:13:25Al-Masjidil Haram, masjid yang mulia.
00:13:27Ini tanah haram.
00:13:29Ini tanah mulia.
00:13:31Ini khamar haram.
00:13:33Kalau diminum maka hilang akal, menghilangkan kemuliaan.
00:13:37Ini perbuatan LGBT haram.
00:13:41Kalau dilakukan menghilangkan kemuliaan.
00:13:43Oleh sebab itu disebut di Al-Masjidil Haram, masjid yang mulia.
00:13:47Berada di tanah haram, tanah yang mulia.
00:13:51Pakaian yang haram, pakaian yang mulia.
00:13:53Tapi disebut juga perbuatan ini haram.
00:13:57Karena kalau dilakukan, akan menghilangkan kemuliaan, kehormatan, keagungan diri.
00:14:03Di hadapan Allah SWT.
00:14:05Sebagaimana aku sudah bisa masuk ke dalam kota haram yang mulia ini?
00:14:13Maka haram pula lah dagingku ini masuk.
00:14:17Aman dari azab.
00:14:23Dan aman pula dari buruknya perhitungan hisab.
00:14:27Di hadapan Allah SWT.
00:14:31Lalu kemudian kita akan dibawa untuk menempati pondokan kita masing-masing.
00:14:39Bapak ibu bisa lihat, yang putih di tengah itu masjid Nabawu.
00:14:45Putih di tengah masjid Nabawu, titik hijau itu adalah kubah hijau.
00:14:57Di bawah kubah hijau itulah makam Nabi Muhammad SAW.
00:15:01Sedangkan yang warna-warna biru, guding, merah.
00:15:07Ini adalah hotel-hotel di sekeliling masjid Nabawu.
00:15:11Ini adalah qiblah.
00:15:13Perempuan masuk dari dua pintu.
00:15:17Pintu kiri dan pintu kanan dari arah belakang.
00:15:19Lalu kemudian ini tempat-tempat tinggal kita di sekeliling.
00:15:25Ada pun yang paling besar, yang paling luas hijau ini.
00:15:29Ini adalah rumah kawan Bapak.
00:15:31Itu bukan tempat tinggal kita.
00:15:33Tapi kalau ada yang mau, bisa juga.
00:15:35Dan ke sana itu tidak request.
00:15:41Permintaan banyak orang yang ingin tua berangkat ke Tanah Suci, ingin mati, maka tidak.
00:15:47Dan oleh sebab itu maka kita hanya bersiarah saja ke sana.
00:15:51Insya Allah mengambil intibar pelajaran.
00:15:55Kita lanjutkan dari pertama, masuk ke masjid Nabawu.
00:15:59Dan itu beda pintunya.
00:16:01Laki-laki akan masuk dari pintu depan.
00:16:05Babus salam.
00:16:07Pintu keselamatan.
00:16:09Sedangkan perempuan masuk dari pintu belakang.
00:16:13Di belakang ada kiri dan kanan.
00:16:17Nanti bisa dilihat dari pagar kayu.
00:16:23Nah itu tempat masuknya perempuan.
00:16:27Ada pintu khusus untuk perempuan.
00:16:29Banyak-banyak bersalawat.
00:16:31Kalau di tempat kita, kita juga banyak bersalawat.
00:16:34Setiap majlis kita bersalawat.
00:16:36Tapi khusus di kuota Nabi Muhammad SAW, kita banyak bersalawat.
00:16:41Allahumma salli ala Sayyidina Muhammad wa ala alihi Sayyidina Muhammad.
00:16:45Wafirlil nubi.
00:16:47Ampunkan dosaku.
00:16:49Waftahli abuaba rahmatik.
00:16:51Bukakanlah pintu rahmatmu untukku.
00:16:53Ya Allah.
00:16:55Lalu kemudian masuk ke dalam.
00:16:57Terus, nanti akan melihat ini.
00:17:01Saya jelaskan dulu bagi yang laki-laki dulu.
00:17:03Laki-laki akan melihat tiga pintu yang mirip.
00:17:09Sawa.
00:17:11Perempuan tidak melewati ini.
00:17:13Karena perempuan dari belakang.
00:17:15Maka saat lewat inilah laki-laki mengucapkan salam.
00:17:19Di depan mahkamah Nabi Muhammad.
00:17:21Assalamualaikum Rasulullah.
00:17:24Cukup sekali.
00:17:26Lalu dia tambah.
00:17:28Assalamualaikum Ya Habibullah.
00:17:30Assalamualaikum Ya Khairah Al-Qila.
00:17:32Assalamualaikum Ya Safwatullah.
00:17:34Assalamualaikum Ya Ayyuhan Nabi Wa Rahmatullah Wa Barakatuh.
00:17:38Baik. Tak salah.
00:17:40Lalu kemudian melangkah.
00:17:42Satu langkah.
00:17:44Jadi kalau dia.
00:17:46Assalamualaikum Ya Rasulullah.
00:17:48Lalu melangkah. Satu langkah.
00:17:50Assalamualaikum Ya Aba Bakr Al-Siddiq.
00:17:54Kemudian melangkah. Satu langkah.
00:17:56Assalamualaikum Ya Sayyidina Omar Bin Khattab.
00:18:01Karena posisi mahkamahnya di dalam.
00:18:03Ini adalah posisi mahkamah di dalam.
00:18:06Ini mahkamah Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam.
00:18:10Ini di belakangnya mahkamah Sayyidina Abu Bakr Al-Siddiq.
00:18:15Di belakangnya mahkamah Sayyidina Omar Bin Khattab.
00:18:20Jadi di dalam ruangan kamar ini ada tiga mahkamah.
00:18:25Ada kekeliruan.
00:18:27Orang menganggap ini tiga mahkamah terpisah.
00:18:30Disini satu mahkamah. Disini satu mahkamah. Disini satu mahkamah.
00:18:34Ini tidak benar.
00:18:36Kita mengucapkan salam itu disini.
00:18:38Assalamualaikum Ya Rasulullah.
00:18:40Melangkah. Satu langkah.
00:18:42Karena perbedaan kepala ini satu langkah.
00:18:45Ini arah Qiblah.
00:18:47Ini posisi kepala Nabi.
00:18:49Ini posisi kepala Sayyidina Abu Bakr.
00:18:52Ini kepala Sayyidina Omar Bin Khattab.
00:18:56Tiga saja.
00:18:58Sedangkan Usman Bin Affan
00:19:00mahkamahnya di pemakaman Baqib.
00:19:03Nanti akan saya jelaskan tentang isi Baqib.
00:19:06Inilah isi mahkamah yang kita lihat di luar.
00:19:11Ini bagian dalam.
00:19:14Lalu kemudian inilah nampak laki-laki yang
00:19:19mulai berjalan melewati tiga.
00:19:23Mulai pelan-pelan.
00:19:25Dari sebelum sampai banyak-banyak berselawat.
00:19:29Allahumma salli ala Sayyidina Muhammad wa ala Ali Muhammad.
00:19:32Man salla alaihi wa sallam.
00:19:34Siapa yang berselawat kepadaku satu kali.
00:19:36Sallallahu alaihi wa sallam.
00:19:38Bala sepuluh kebaikan.
00:19:40Ditutupi, diampuni, dihapuskan sepuluh kesalahan.
00:19:45Dinaikan sepuluh darajat tingkatan kemuliaan.
00:19:51Maka setelah sampai tepat di depan.
00:19:54Barulah mengucapkan.
00:19:56Dari mulai sini berjalan pelan-pelan.
00:19:58Sampai ke depan pintu.
00:20:00Barulah mengucapkan.
00:20:01Assalamualaikum Rasulullah.
00:20:04Assalamualaikum.
00:20:11Ada sahabat Nabi bernama Abdullah bin Omar.
00:20:14Dia tinggal di kota Madinah.
00:20:16Tapi kalau dia pulang bisnis, pulang dagang.
00:20:19Dia tidak langsung pulang ke rumah.
00:20:21Tapi dia berhenti sejenak.
00:20:24Di depan mahkamah Nabi Muhammad.
00:20:27Begitulah cintanya.
00:20:29Begitulah sayangnya.
00:20:31Jadi bagaimana dengan kita yang sedang berada di serembat negeri sembilan.
00:20:35Malaysia.
00:20:37Apakah ucapan salam kita dari sini disampaikan?
00:20:40Karena dalam hadis dikatakan.
00:20:44Allah itu punya malaikat yang berkeliling di atas buka bumi.
00:20:48Dia bukan malaikat maut mencabut nyawa.
00:20:51Dia bukan malaikat Mikael penurun rahmat hujan.
00:20:54Dia bukan malaikat Israel.
00:20:57Dia adalah malaikat yang mencari orang yang mengucapkan salam.
00:21:02Kepada Rasulullah SAW.
00:21:04Maka salam kita dari negeri sembilan.
00:21:07Dari Seremban.
00:21:09Akan dibawa ke mahkamah Nabi Muhammad SAW.
00:21:14Begitu juga dengan salawan kita.
00:21:16Makanya kita mengucapkan salam.
00:21:23Apalagi.
00:21:25Memang betul-betul berada di depan mahkamah Nabi Muhammad SAW.
00:21:30Dan Nabi punya kehidupan barzakh yang khusus.
00:21:33Tak sama dengan kita.
00:21:35Maka dia punya kehidupan yang khusus.
00:21:37Diberikan Allah khususia.
00:21:39Maka itu perlu melomba orang untuk mengucapkan salam.
00:21:43Kepada Nabi Muhammad SAW.
00:21:45Supaya salam itu dibalas oleh Nabi.
00:21:48Dan balasannya tiga.
00:21:50Waalaikumussalam.
00:21:53Engkau pun mendapatkan keselamatan.
00:21:55Selamat keluarga mu, selamat hidup mu, selamat harta mu, selamat nyawamu.
00:21:59Wa rahmatullah.
00:22:01Allah mencurahkan rahmat kasih sayangnya untukmu.
00:22:04Wa barakatuh.
00:22:07Allah memberkahi rezekimu.
00:22:09Allah memberkahi anakmu.
00:22:11Allah memberkahi hidupmu.
00:22:13Allah memberkahi umurmu.
00:22:15Itu yang diinginkan dari ucapan salam kepada Nabi.
00:22:18Nabi tak perlu salam kita.
00:22:20Karena tanpa kita ucapkan salam, Nabi sudah selamat.
00:22:23Salam kita bukan untuk Nabi.
00:22:26Tapi kita ingin mendapatkan balasan dari Nabi.
00:22:30Untuk kita langsung di depan makam Nabi.
00:22:33Oleh sebab itu rasakan.
00:22:35Merasakannya bukan dengan lidah.
00:22:37Merasakannya bukan dengan telinga.
00:22:39Merasakannya bukan dengan tangan.
00:22:42Tapi rasakan dengan hati tegak di depan makam.
00:22:45Assalamu'alaika.
00:22:47Ya Rasulullah.
00:22:48Assalamu'alaika.
00:22:50Ya Habibullah.
00:22:51Assalamu'alaika.
00:22:53Ya Khaira Khalqillah.
00:22:56Sudah lanjutkan.
00:22:58Inilah posisi bapak nanti berjalan.
00:23:02Ibu dari belakang.
00:23:04Ini kiblat kemarin.
00:23:07Menghadap kiblat depan kemarin.
00:23:09Bapak akan masuk dari pintu babu salam.
00:23:12Di sini berjalan terus.
00:23:15Yang pertama kali yang akan bapak temukan adalah mihrab.
00:23:19Mihrab artinya tempat posisi imam.
00:23:22Dulu pernah imam berada di sini.
00:23:24Lalu setelah lewat posisi imam.
00:23:27Bertemu dengan mimbar.
00:23:30Inilah mimbar tempat Nabi Muhammad SAW dulu menyampaikan khutbah.
00:23:35Setelah melewati mimbar.
00:23:37Lalu bapak akan bertemu dengan mihrab.
00:23:41Mihrab adalah tempat Nabi memimpin sholat.
00:23:45Dulu mihrabnya kok ada dua Pak Ustaz?
00:23:48Dulu Nabi memimpin sholat di mihrab ini.
00:23:52Ketika masjid ini mengalami perluasan besar.
00:23:56Maka kalau di sini tetap posisi imam.
00:23:58Tidak seimbang, tidak di tengah.
00:24:00Maka bergeser posisi mihrab ke samping.
00:24:04Maka ini pernah mihrab.
00:24:06Tapi sekarang dua-dua tidak dipakai.
00:24:08Imam tidak di sini, imam tidak di sini.
00:24:10Lalu imam yang sekarang posisinya di mana?
00:24:12Imam yang sekarang posisinya di sini.
00:24:15Tiga nanti mihrab bapak akan temukan di dalam masjid Nabawi.
00:24:20Satu, asli mihrab depan Nabi.
00:24:23Dua, ketika perluasan masjid Nabawi.
00:24:26Tiga, yang dipakai sekarang.
00:24:29Sedangkan posisi bapak berjalan di sini.
00:24:32Lewat mihrab pertama.
00:24:34Lewat mimbar.
00:24:35Lewat mihrab kedua.
00:24:37Terus, inilah tempok dinding makam Nabi.
00:24:41Sampailah di depan makam Nabi.
00:24:44Lalu setelah mengucapkan salam, keluar.
00:24:47Pintu keluar ini namanya pintu babul baqi.
00:24:52Baqi, pemakaman.
00:24:54Yang mengarah ke pemakaman disebut babul baqi.
00:24:58Makam masuk dari babul salam.
00:25:00Keluar dari babul baqi.
00:25:03Satu persatu yang ada di dalam ini kita kenali dengan baik.
00:25:07Lalu apa yang hijau ini?
00:25:09Yang hijau ini, itu yang dikatakan Nabi.
00:25:12Tulisannya besar di pintu.
00:25:15Antara rumahku dan mimbarku.
00:25:21Ini mimbarku, ini rumahku.
00:25:24Ada taman-taman surga.
00:25:28Panjangnya 22 meter.
00:25:31Lebar 22 meter.
00:25:34Ke belakang 15 meter.
00:25:3615 kali 22 meter.
00:25:39Yang akan mau masuk ke dalam ribuan bahkan jutaan orang.
00:25:45Tentu kita kembali lagi sabar, berusaha, bertawakal.
00:25:49Ingat, sholat disini hukumnya sunan.
00:25:52Tapi menyinggung perasaan hati orang.
00:25:55Menyikut orang, menginjak orang hukumnya haram.
00:25:58Jangan hanya gara-gara mengajar yang sunan.
00:26:01Lalu kita melakukan perbuatan yang haram.
00:26:16Ini laki-laki dari sini.
00:26:18Nanti disinilah akan ada pagar, pagar.
00:26:22Ring satu, ring dua.
00:26:24Polisi sudah mengatur untuk memas.
00:26:26Untuk supaya tidak berdesak-desakan.
00:26:29Ada pun ini, ini adalah tempat muazzin.
00:26:32Disinilah muazzin memandangkan azan.
00:26:35Bagi yang tegak di taman rawdah bisa melihat nanti.
00:26:38Muazzin memanggil dari atas tempat.
00:26:43Nampak kelihatan ke atas.
00:26:45Lalu kemudian dari mana ibu-ibu masuk ke taman rawdah?
00:26:49Ibu akan masuk dari pintu belakang.
00:26:52Terus kemari.
00:26:53Bapak dari arah samping dan depan.
00:26:55Lalu kemudian perempuan dari arah belakang.
00:26:59Ini tentang apa yang kita lewati menuju babul bangun.
00:27:07Kita lanjutkan.
00:27:09Ini adalah mengenal tempat yang lebih khusus.
00:27:15Tadi besar.
00:27:16Tadi besar sekali.
00:27:17Saya jelaskan dari mulai mihrab pertama,
00:27:20mimbar, mihrab kedua, mihrab ketiga.
00:27:23Ini lebih khusus lagi.
00:27:25Yang di depan ini makam Nabi.
00:27:28Di belakang makam Nabi, makam Abu Bakar.
00:27:32Di belakang makam Abu Bakar, makam Omar.
00:27:36Kenapa bisa makam di dalam masjid?
00:27:40Bahwa ini dulu bukan masjid.
00:27:43Ini adalah rumah Nabi.
00:27:45Di sebelah rumah Nabi, di sini masjid Nabawi.
00:27:48Lalu kemudian ketika perluasan masjid termasuk.
00:27:53Masuklah rumah itu ke dalam masjid.
00:27:57Tapi masih ada tempohnya.
00:27:59Lalu kemudian ini adalah rumah Nabi,
00:28:02kamar Aisyah.
00:28:06Ini kamar Aisyah.
00:28:08Ini dulu kamar Aisyah dengan Nabi.
00:28:10Tapi begitu Nabi SAW meninggal dunia,
00:28:13maka ini disekat.
00:28:15Aisyah tidur di sini,
00:28:17dan ini menjadi kubur tiga.
00:28:21Kubur suaminya Nabi Muhammad SAW,
00:28:24kubur ayahnya Abu Bakar Siddiq,
00:28:28dan kubur sahabat dari ayahnya,
00:28:32dan sahabat dari suaminya.
00:28:35Yaitu Saidina Omar Ibn Al-Khattab.
00:28:38Dulu dindingnya hanya biasa saja.
00:28:42Aisyah masuk ke dalam,
00:28:45rambutnya agak kelihatan sedikit.
00:28:48Tidak terlalu rapat dia tutup.
00:28:50Ketika yang ada di makam ini cuma dua,
00:28:53makam Nabi dan makam Abu Bakar.
00:28:55Tapi begitu ada makam Omar,
00:29:00maka Aisyah masuk ke dalam.
00:29:04Ke dalam lokasi makam ini,
00:29:07Aisyah masuk dengan menutup sangat rapat.
00:29:10Sahabat bertanya,
00:29:12Wahai Aisyah umur mu'minin,
00:29:14ibunya orang beriman,
00:29:16dulu kenapa pakaianmu tidak begitu ketat,
00:29:18kalau masuk ke dalam?
00:29:20Sekarang kenapa tiba-tiba pakaianmu begitu ketat?
00:29:23Kata Aisyah,
00:29:25Dulu aku masuk ke dalam yang aku temui suamiku.
00:29:28Dulu aku masuk ke dalam yang aku temui adalah ayahku.
00:29:32Tapi sekarang ada orang lain yang tidak mahramu.
00:29:36Padahal ketika itu ketiga-tiganya sudah meninggal dunia.
00:29:40Begitulah akhlaq Aisyah r.a.
00:29:43Kepada Omar yang sahabat suaminya,
00:29:46ayahnya sudah meninggal pun,
00:29:48dia tetap menjaga amratnya.
00:29:51Bagaimana dengan orang sekarang,
00:29:53matanya melotot pun tidak dia jaga.
00:29:57Oleh sebab itu,
00:29:59maka ada hikmah-hikmah yang ingin kita ambil pelajaran
00:30:02dari perjalanan umrah kita,
00:30:05sehingga kita benar-benar mengambil
00:30:07itibar pelajaran,
00:30:09jangan hanya sekedar ladu begitu saja.
00:30:13Kita ingin perjalanan umrah
00:30:17yang penuh dengan ibrah.
00:30:21Lalu kemudian,
00:30:23ini kamar Nabi dengan Aisyah,
00:30:27rumah Nabi dengan Aisyah.
00:30:29Ini rumah Fatimah r.a.
00:30:33Ini rumah Fatimah.
00:30:35Makanya disini ada mihram Fatimah.
00:30:38Mihram, mihram artinya tempat sholat.
00:30:42Fatimah, sholat sunan,
00:30:44ada tempat sujudnya,
00:30:46bekas tempat sujudnya,
00:30:48diabadikan sebagai mihram.
00:30:50Tapi kita tidak bisa masuk ke dalam.
00:30:52Ini komplek yang tertutup.
00:30:54Pintu masuk di samping,
00:30:56disebut dengan Bapak Fatimah.
00:30:59Pintu Fatimah.
00:31:02Ini pintu Fatimah.
00:31:04Ada mihram tahajud,
00:31:06tempat imam khusus,
00:31:08sholat tahajud.
00:31:10Inilah tempat-tempat yang mulia,
00:31:14bekas orang-orang soleh,
00:31:16yang dipilih oleh Allah SWT,
00:31:19di dalam masjid Nabawi.
00:31:26Ini Bapak Fatimah.
00:31:29Bentuknya kita bisa melihat dari luar.
00:31:32Bapak Fatimah.
00:31:34Ada kuncinya, ada gemboknya.
00:31:36Ini jendelanya.
00:31:38Ini besi masuknya.
00:31:40Lalu kemudian di dalam itu,
00:31:44Ustaz pernah melihat,
00:31:46enggak, dari internet.
00:31:48Oh kalau gitu sama kita Pak Ustaz?
00:31:51Sama.
00:31:52Lalu kenapa Ustaz bisa menjelaskan?
00:31:55Menjelaskan alam barzah kan enggak mesti mati.
00:32:01Oleh sebab itu saya ingin bahwa kita semuanya
00:32:04mengerti apa yang kita jalani,
00:32:07apa yang kita lihat,
00:32:09supaya kita merasakan perjalanan ini
00:32:12betul-betul perjalanan.
00:32:14Jangan sampai kita salah cerita ketika nanti pulang.
00:32:17Gimana perjalanan kemarin?
00:32:19Masya Allah,
00:32:21belanjanya luar biasa.
00:32:23Karena jangan lupa,
00:32:25ini masjid, ini hotel.
00:32:28Ini masjid, ini hotel.
00:32:31Antara hotel dan masjid ada pasar.
00:32:34Maka orang yang sekali ke masjid,
00:32:37dua kali ke pasar.
00:32:40Sehingga tidak berkesan.
00:32:42Bukan berarti kalau kita pergi umroh tidak belanja, tetap.
00:32:47Tapi ada target yang mau kita capai.
00:32:51Ada yang kita kenali, oh di dalam ini tempatnya Aisyah,
00:32:55tempatnya Fatimah.
00:32:57Lalu kemudian kita menjadi penasaran,
00:32:59mencari-cari siapa si Aisyah itu?
00:33:01Siapa si Fatimah itu?
00:33:03Siapa si suaminya Sayyidina Ali itu?
00:33:05Bagaimana dengan anaknya Sayyidina Hasan dan Hussein?
00:33:08Lalu kemudian Hussein punya anak Ali Sayyidina Al-Habibin.
00:33:12Itu mempaktikan semangat dan mengenal.
00:33:15Karena orang akan mencari tahu dari pancingan-pancingan itu.
00:33:19Dia ingin mencari tahu.
00:33:21Lalu kemudian inilah tempat Fatimah.
00:33:28Ini kamar Fatimah yang tadi saya jelaskan.
00:33:32Ini kamar Nabi dengan Aisyah.
00:33:35Ini dinding, ini kamar Ali dengan Fatimah.
00:33:41Makanya jangan heran kalau ada hadis,
00:33:44ketika Nabi sedang khutbah,
00:33:47disini mimbar Nabi,
00:33:49Nabi sedang khutbah, tiba-tiba Nabi turun dari mimbar,
00:33:52mengendong cucunya Sayyidina Al-Hasan dan Hussein.
00:33:56Sahabat semuanya heran.
00:33:58Kenapa kau gendong cucu?
00:34:00Rupanya Hasan dan Hussein sedang rebutan kain berwarna merah.
00:34:05Lalu kemudian Nabi naik ke atas mimbar dan berkata,
00:34:08Inna ma'awwalu kumu'aula du'kum fitnah.
00:34:11Memanglah anak-anak ini ternyata ujian.
00:34:15Cucu-cucu ini ujian.
00:34:17Kata Nabi SAW.
00:34:19Jadi kita terbayang cerita itu.
00:34:22Bagaimana mungkin Nabi di masjid gendong cucu.
00:34:26Ternyata Nabi rumahnya disini.
00:34:29Mimbarnya disini.
00:34:31Rumah Fatimah disini.
00:34:33Hasan dan Hussein lari-lari disini.
00:34:36Nabi sedang khutbah, dia lihat cucu berkelahi, dia turun.
00:34:39Habis itu dia naik lagi.
00:34:41Ada gambaran kita.
00:34:44Sehingga kita betul-betul mengenal titik-titik
00:34:47dimana tempat Nabi, dimana tempat Aisyah,
00:34:50dimana tempat Khadijah,
00:34:52dimana tempat Sayyidina Ali, dimana tempat Sayyidina Al-Hasan,
00:34:55dimana tempat Sayyidina Al-Hussein,
00:34:57dimana Nabi sholat,
00:34:59dimana letak sahabat.
00:35:01Itu yang saya inginkan dari penjelasan ini.
00:35:05Makanya bergambar.
00:35:06Nah nanti yang flash disk bisa dilihat.
00:35:11Makanya saya minta supaya ada monitor, ada slide.
00:35:17Jadi tidak mau tabligh akhbar berlalu begitu saja.
00:35:20Harus ada kenangan gambaran yang bisa kita bawa pulang.
00:35:26Lalu kemudian inilah posisi yang sekarang sedang dibuat replikanya.
00:35:33Ini makam Nabi.
00:35:36Ini kepala.
00:35:38Ini makam Abu Bakar.
00:35:40Ini kepala.
00:35:41Ini makam Omar.
00:35:43Ini kepala.
00:35:45Dipasang tinding.
00:35:48Lalu disinilah Aisyah hidup.
00:35:51Lihatlah betapa kecilnya rumah Nabi Muhammad SAW.
00:36:00Kalau Fir'aun istananya besar di Luxor.
00:36:03Tarun istananya besar.
00:36:06Tapi bagaimana kesederhanaan.
00:36:08Inilah yang membuat orang akan meneteskan air mata ketika melihat replika rumah Nabi.
00:36:14Ini yang akan membuat orang terenyuh.
00:36:17Sehingga nanti ketika pulang.
00:36:19Yang bangkit justru semangat bagaimana bersedekah.
00:36:23Semangat menyekolahkan anak yatim.
00:36:26Semangat membangun pondok tafis Al-Quran.
00:36:29Balik dari umroh itu begitu kesannya.
00:36:32Nanti ada reuni alumni umroh.
00:36:35Kesan masing-masing.
00:36:36Bagaimana bu? Kesannya nyesel gak beli jilbab kemarin?
00:36:43Bukan itu.
00:36:44Tapi kesannya saya kalau tahu begitu kemarin.
00:36:47Rumah yang disana itu saya jual aja.
00:36:50Untuk apa? Untuk rumah tafis Al-Quran.
00:36:53Setelah melihat bagaimana kamar Nabi dan kamar Aisyah.
00:36:57Inilah kamar dulu yang jadi satu.
00:36:59Setelah Nabi meninggal dimakamkan.
00:37:01Kenapa Nabi dimakamkan disini?
00:37:04Kenapa jenazahnya tidak dibawa aja keluar?
00:37:07Diluar kan lapang.
00:37:10Kata orang Makar, jenazah Nabi Muhammad SAW dibawa aku makam.
00:37:16Karena dia orang Makar.
00:37:18Kata orang Madinah, tidak.
00:37:20Jenazah Nabi harus dimakamkan di Madinah.
00:37:23Karena Nabi meninggal di Madinah, maka dimakamkan di Madinah.
00:37:26Ikhtilah.
00:37:27Antara sahabat.
00:37:29Maka datang Sayyidina Abu Bakar Siddiq membacakan hadis.
00:37:34Kami para Nabi dimakamkan dimana kami meninggal, disitu makamkan kami.
00:37:44Makanya jenazah Nabi tidak dibawa keluar dari kamarnya.
00:37:47Disini Nabi meninggal.
00:37:49Disini tempat tidurnya.
00:37:53Ini juga menunjukkan bagaimana posisi tidur sunnah.
00:37:57Ini arah Qibla.
00:37:59Kalau kita tidur, kepala kita disebelah.
00:38:03Ini menghadapnya ke arah Qibla.
00:38:06Qibla kemana Ustaz?
00:38:08Kesana Qibla.
00:38:10Kepala Nabi dimana?
00:38:11Disini.
00:38:12Miringnya kemana?
00:38:13Miring ke kanan.
00:38:14Maka kepala miring menghadap ke Qibla.
00:38:17Aisyah dimana?
00:38:18Kepala Aisyah?
00:38:19Disini.
00:38:20Kepalanya kesana.
00:38:22Ini kepala Nabi Muhammad SAW.
00:38:25Bagian kepala Sayyidina Abu Bakar Umar.
00:38:28Dengan melihat ini, banyak pelajaran.
00:38:30Tentang kesederhanaan hidup.
00:38:33Tentang bahwa Nabi berpesan,
00:38:35Nanti kalau aku mati, jenazah aku jangan dibawa kemana-mana.
00:38:38Dimakamkan di tempat aku meninggal.
00:38:41Tapi hadis ini tidak boleh diamalkan.
00:38:44Jangan nanti Bapak berpesan sama Ibu,
00:38:46Nanti kalau aku mati, makamkan di kamarku.
00:38:49Jadi tidak semua ucapan Nabi itu diamalkan.
00:38:53Ada khususiyah.
00:38:56Lalu setelah Nabi meninggal,
00:38:59Abu Bakar tidak ingin berpisah dengan Nabi.
00:39:02Kata Abu Bakar, di dunia aku berteman.
00:39:04Dulu di gua dikejar-kejar oleh Abu Jahal, Abu Lahab.
00:39:08Maka setelah meninggal pun aku ingin makam berdekat juga.
00:39:11Umar juga ingin begitu.
00:39:13Aku tidak ingin keluar.
00:39:15Akhirnya tiga makam ini menyatu dalam satu ruangan.
00:39:18Aisyah tidak keluar dari kamarnya.
00:39:20Dipasanglah dinding, tinggallah Aisyah.
00:39:23Dinding lagi, dan kemudian disini rumah Fatimah.
00:39:29Bersama dengan Sayyidina Ali.
00:39:31Disamping ini, inilah Taman Rauh.
00:39:36Kita lanjutkan.
00:39:38Ini yang sekarang.
00:39:41Ini posisi kepala.
00:39:44Yang menonjol.
00:39:46Yang hijau ini adalah kain sutra.
00:39:50Sebagaimana kiswah dalam bahagian dalam kabah.
00:39:54Hijau.
00:39:56Mana posisi Rauh Doh sekarang Pak Ustaz?
00:39:58Rauh Doh disini.
00:40:00Sebelah kiri ini, ini Rauh Doh.
00:40:02Posisi kita ziarah dimana?
00:40:04Kita ziarah dari sini, laki-laki.
00:40:06Jadi ketika Bapak berziarah dari depan,
00:40:09nanti Bapak lihat ada lubang.
00:40:12Lubang untuk mengintip.
00:40:15Untuk lubang.
00:40:16Dari lubang itu bisa kelihatan nampak sutra berwarna hijau.
00:40:21Berkata, La ilaha illallah.
00:40:23Itulah kain kelambu.
00:40:26Makam Nabi Muhammad SAW.
00:40:28Inilah bagian kepalanya.
00:40:30Di belakang ini makam Abu Bakar.
00:40:32Di belakang ini makam Omar.
00:40:34Posisi Taman Rauh Doh disamping.
00:40:37Jadi kalau Bapak kebetulan ikhtikaf di Rauh Doh.
00:40:41Dapat malam.
00:40:43Bapak menghadap kepala Nabi SAW.
00:40:46Kalau betulan Bapak ikhtikaf disini malam.
00:40:50Maka Bapak sedang menghadap kepala Nabi SAW.
00:40:53Saat Bapak lewat ke depan mengucapkan salam.
00:40:56Saat itu Bapak sedang menghadap wajah Nabi.
00:41:00Karena orang yang meninggal wajahnya menghadap ke Giblan.
00:41:03Maka saat mengucapkan salam berhadapan wajah Bapak
00:41:08dengan wajah Nabi Muhammad SAW.
00:41:13Saat Bapak berada disamping di Taman Rauh Doh.
00:41:16Saat itu Bapak sedang berhadapan dengan ubun-ubun kepala Nabi Muhammad SAW.
00:41:23Jadi jangan heran nanti kalau kelihatan orang disini melihat air mata menangis.
00:41:28Kamu tadi nangis kenapa?
00:41:30Aku membayangkan bagaimana dekat dengan ubun-ubun nangis.
00:41:34Kamu tadi nangis kenapa?
00:41:36Aku gak bisa keluar terjepit.
00:41:40Beda antara orang yang punya pengetahuan
00:41:45dengan orang yang hanya punya uang materi.
00:41:50Karena materi tidak bisa menyentuh hati.
00:41:53Yang bisa menyentuh hati adalah ilmu pengetahuan.
00:41:57Ilmu tanpa materi hampa.
00:42:01Materi tanpa ilmu lusta.
00:42:04Alhamdulillah Ibu Bapak dilapangkan rezeki.
00:42:08Tapi juga diberikan ilmu.
00:42:11Mudah-mudahan ilmu kita ini berbuah menjadi amal soneh.
00:42:15Amin.
00:42:18Nah inilah isi Taman Rauh Doh.
00:42:21Karpetnya berwarna hijau mudah.
00:42:24Inilah mimbar.
00:42:26Mimbar ini dulu hanya tiga lantai saja.
00:42:29Satu, dua, tiga.
00:42:32Nabi kalau khutbah di lantai tiga.
00:42:35Di anak tangga yang ketiga.
00:42:37Setelah Nabi S.A.W meninggal,
00:42:40Abu Bakar tidak sanggup tegak di tempat tegaknya Nabi.
00:42:45Maka Abu Bakar tegak di lantai anak tangga nomor dua.
00:42:51Umar tidak sanggup tegak di tempat tegaknya Umar.
00:42:56Umar tidak sanggup tegak di tempat tegaknya Abu Bakar.
00:43:01Maka Umar tegak di lantai anak tangga yang pertama.
00:43:05Begitulah akhlak mereka.
00:43:07Tapi kemudian beralih berganti.
00:43:10Ini mimbar yang sekarang tinggi naik ke atas.
00:43:12Ini pintunya.
00:43:14Inilah mihrab.
00:43:16Sekarang ini ditutup.
00:43:18Diletakkan rehal tempat baca Qur'an.
00:43:21Karena orang berduyun-duyun.
00:43:23Merasa ingin sholat di tempat sujudnya.
00:43:26Mengambil barakah tempat sujud Nabi Muhammad S.A.W.
00:43:32Posisi imam yang sekarang persis di depan mihrab.
00:43:36Ini mihrab.
00:43:38Antara mimbarku dan kuburku.
00:43:41Disini kubur Nabi. Disini mimbar Nabi.
00:43:43Antara mimbarku dan kuburku.
00:43:46Raudatun bin Riyadil Jannah.
00:43:48Taman-taman surga.
00:43:50Itulah posisi masjid nabawi yang asli pada zaman Nabi Muhammad S.A.W.
00:44:03Lalu kemudian.
00:44:05Ketika bapak atau ibu.
00:44:10Berada di sekitar ini.
00:44:15Menghadap ke kiri.
00:44:17Mana qiblat kawasan? Qiblat ke depan.
00:44:20Menghadap ke kiri makam Nabi.
00:44:23Mana bentuk dinding makam Nabi yang kami hadapi itu?
00:44:27Ini dia.
00:44:28Ini dinding yang sedang bapak hadapi.
00:44:30Ada tiang.
00:44:31Yang pertama disini namanya ustwana.
00:44:35Ustwana artinya tiang.
00:44:37Ada tiga tiang.
00:44:38Ustwana yang pertama.
00:44:40Ustwana itu syarir.
00:44:42Syarir artinya tempat tidur.
00:44:44Mengapa disebut tiang tempat tidur?
00:44:47Karena dibawah tiang inilah dulu ada tempat tidur dari anyaman korma.
00:44:55Dan Nabi berbaring diatas tempat tidur itu.
00:44:59Ketika dia terbangun berbekas anyaman korma di pundaknya.
00:45:04Lalu sahabat mengatakan, kami ganti dengan kasur ya Rasulullah.
00:45:09Tidak, aku tidak layak diatas itu.
00:45:12Biarlah aku diatas anyaman korma.
00:45:15Tempat tidur bahasa Arabnya syarir.
00:45:18Sedangkan tiang ustwana.
00:45:20Disebut ustwana itu syarir.
00:45:23Karena dibawah tiang inilah tempat tidur baginda yang mulia.
00:45:28Nabi Muhammad SAW.
00:45:31Bagaimana kira-kira perasaan orang yang berada di tempat tiang itu.
00:45:37Terbayang batin hakikat ma'rifat hatinya.
00:45:42Bagaimana dia melihat tiang, melihat tempat tidur Nabi.
00:45:45Walaupun tidak nampak di matanya.
00:45:47Tapi hatinya bicara.
00:45:49Bagaimana seorang laki-laki lewat di depan rumah makan tiba-tiba nangis.
00:45:55Papa nangis kenapa?
00:45:57Dulu pernah makan sama mantan.
00:46:02Ini yang kamu lewati ini bukan.
00:46:05Yang kamu lewati ini adalah tiang.
00:46:08Yang dibawahnya ada tempat tidur.
00:46:11Makhluk yang paling mulia.
00:46:13Tidak dibukakan surga kecuali dia masuk pertama kali.
00:46:17Tidak akan ada hisap kecuali dia yang pertama kali memberikan syafaan.
00:46:22Lalu kemudian di atas anjaman kurma itu.
00:46:25Itu yang membuat orang akan luluh.
00:46:28Membuat orang tahan berdiri berjam-jam.
00:46:31Hanya untuk sholat luar akan.
00:46:33Itulah gambaran yang diberikan mukaddimah Dr. Mustafa Omar.
00:46:39Tentang bagaimana merasakan nikmatnya ibadah.
00:46:43Lalu kemudian setelah tiang sadir tempat tidur tadi.
00:46:47Ini namanya ustuwanatul haras.
00:46:51Tiang haras.
00:46:53Haras penjaga.
00:46:54Kenapa penjaga?
00:46:56Karena Sayyidina Ali tegak berdiri disana.
00:46:59Menjaga.
00:47:01Kalau datang nanti tiba-tiba musuh orang munafik menikam.
00:47:05Karena disana ada orang yehudi.
00:47:07Maka Ali menjaga.
00:47:09Tempat tegaknya Sayyidina Ali.
00:47:11Ustuwanatul haras.
00:47:13Bagaimana merindik membayangkan Sayyidina Ali.
00:47:17Anak pertama yang masuk islam.
00:47:21Orang tua yang pertama masuk islam.
00:47:23Abu Bakar.
00:47:24Perempuan yang pertama masuk islam.
00:47:26Khadijah.
00:47:28Anak kecil pertama yang masuk islam.
00:47:31Sayyidina Ali.
00:47:32Meninggal syahid ditikam oleh Abdul Rahman Ibn Muljam.
00:47:37Ayah dari Sayyidina Al Hasan dan Sayyidina Al Hussein.
00:47:40Suami dari Sayyidatina Fatimah.
00:47:44Maka melihat tempat-tempat ini membangkitkan semangat.
00:47:49Membangkitkan kenangan.
00:47:50Lalu kemudian setelah itu.
00:47:52Ustuwanatul sarir.
00:47:53Tempat tidur.
00:47:54Ustuwanatul haras.
00:47:56Penjaga.
00:47:57Ustuwanatul wufud.
00:47:58Tiang.
00:47:59Wufud.
00:48:00Wufud artinya tamu.
00:48:02Nabi kalau menyambut tamu.
00:48:04Bahkan dibawah tiang ini.
00:48:06Ada tamu dari berbagai macam suku kabilah.
00:48:09Yang ingin menjumpai Nabi.
00:48:10Ingin masuk islam.
00:48:11Ingin bersahadat.
00:48:12Disinilah Nabi menemui mereka.
00:48:14Makanya Nabi.
00:48:16Pintu kamarnya disini.
00:48:18Aku Bilal.
00:48:20Bilal bin Abi Rabbah.
00:48:22Tidak berani ikhwan.
00:48:24Sebelum minta izin dulu ke Nabi.
00:48:26Setelah azan.
00:48:28Solat Qabliah.
00:48:29Nabi solat Qabliahnya di kamar.
00:48:31Tak pernah Nabi solat Qabliah di luar.
00:48:33Nabi solat Qabliah di kamar.
00:48:36Bilal mengetuk pintu.
00:48:38Ya Rasulullah.
00:48:39Apakah sudah boleh ikhwan?
00:48:41Apa kata Rasul?
00:48:43Al-Qiyamah Salah.
00:48:45Ikhwan.
00:48:46Barulah Bilal berani ikhwan.
00:48:48Allahu Akbar.
00:48:50Ashadu an la ilaha illallah.
00:48:54Bagaimana kira-kira kalau kita hadir di tempat yang agung dan mulia.
00:48:59Disana ada Saad bin Rabi.
00:49:01Disana ada Abdul Rahman bin Awd.
00:49:03Disana ada Bilal bin Abi Rabah.
00:49:05Disana ada Abdul Rahman ibn Umar.
00:49:10Disana ada Abdullah ibn Abbas.
00:49:12Disana ada Bilal bin Abi Rabah.
00:49:15Maka padahal saya itu bangkit semangat.
00:49:17Ruh.
00:49:18Ruh tak pernah mati.
00:49:25Jangan kau katakan Saidina Ali itu mati.
00:49:29Dia hidup.
00:49:31Kalian saja yang tak dapat merasakan kehidupan mereka.
00:49:36Ini tiga tiang.
00:49:37Lalu kemudian.
00:49:39Ikhtikaf.
00:49:40Berzikir.
00:49:41Baca Al-Quran.
00:49:42Merasakan keagungan.
00:49:44Kemuliaan dan lain sebagainya.
00:49:47Kehidupan khusus Nabi di Alam Farzah.
00:49:50Ini yang tidak dirasakan.
00:49:54Ini laptopnya mungkin belum masuk Islam.
00:49:59Ini hurufnya kacau balok.
00:50:02Maka hilang huruf.
00:50:04Kalau di laptop saya hurufnya lengkap.
00:50:07Bahwa Nabi SAW memiliki khususan khusus.
00:50:12Itu hadis Abu Daud.
00:50:14Hadis Rahi yang dibacakan Dr. Mustafa Umar.
00:50:17Bahwa setiap salam yang diucapkan kepada Nabi.
00:50:22Maka Allah mengembalikan roh.
00:50:25Dan Nabi membalas salam doa.
00:50:28Jadi kalau ada orang mengikari.
00:50:30Ngapai salam ke kuburan.
00:50:32Ngapai salam ke depan makam Nabi.
00:50:34Berarti dia mengikari hadis sahih.
00:50:38Lalu kemudian.
00:50:40Bahwa jasad Nabi tidak dimakan cacing tanah.
00:50:43Hadisnya sahih.
00:50:45Saya melihatkan gambar.
00:50:47Saya melihatkan hadis.
00:50:48Jangan sampai kita cerita.
00:50:49Mana gambarnya?
00:50:50Mana hadisnya?
00:50:52Sesungguhnya.
00:50:56Salawat kalian itu akan dibawa oleh para malaikat kepada.
00:51:01Lalu kemudian kata.
00:51:04Sahabat.
00:51:10Bagaimana mungkin salawat kami dibawa kepada engkau.
00:51:13Sedangkan engkau sudah mati dimakan cacing tanah.
00:51:16Sudah hancur.
00:51:17Kata Nabi.
00:51:22Allah mengharamkan tanah.
00:51:25Memakan jasad para Nabi.
00:51:27Jadi Nabi Muhammad SAW tidak hancur jasadnya.
00:51:30Ustaz yakin dengan hadis ini?
00:51:32Hadis sahih.
00:51:33Sikit pun tidak ragu tentang hadis ini.
00:51:36Memangnya Ustaz pernah melihat jasad Nabi?
00:51:38Tidak.
00:51:39Kenapa Ustaz percaya?
00:51:41Sedangkan orang hafal Quran.
00:51:45Naksa Bandiah.
00:51:47Saat penggalian.
00:51:49PLTA Kota Panjang digali.
00:51:52Makamnya.
00:51:53Jangankan jasadnya.
00:51:55Kain kafannya pun masih utuh.
00:51:58Begitu dibuka nampak wajahnya.
00:52:00Masih tersenyum.
00:52:02Apalagi Nabi Muhammad SAW.
00:52:06Oleh sebab itu maka kita meyakini ini.
00:52:10Tidak perlu jasad Nabi.
00:52:12Jasad orang-orang soleh saja pun.
00:52:14Tidak sersentuh oleh cacing tanah.
00:52:17Lalu kemudian ada sebagian orang yang berdoa.
00:52:20Saat itu dia berdoa.
00:52:22Ya Allah aku memohon kepada engkau.
00:52:26Ya Allah aku meminta kepada engkau.
00:52:29Berkat Nabi Muhammad SAW.
00:52:33Ini pun menjadi polemik.
00:52:35Karena ada setengah orang, sebagian orang.
00:52:38Mengatakan berdoa.
00:52:40Berdoa saja sama Allah.
00:52:42Ngapain nyebut-nyebut Nabi.
00:52:44Ngapain mesti perantaraan Nabi.
00:52:46Kita kan tidak perlu pakai perantara-perantara.
00:52:49Siapa yang berdoa kepada Allah pakai perantara.
00:52:51Berarti dia syirik.
00:52:53Ini perlu saya luluskan.
00:52:55Saya bukan ingin mengajak bapak ibu berdoa kepada Allah.
00:52:58Dengan melalui perantara Nabi.
00:53:01Saya hanya ingin menjelaskan hukum.
00:53:04Yang ada dalilnya.
00:53:06Jangan sampai sesama kita.
00:53:09Lalu kemudian menyalahkan.
00:53:11Apalagi mengatakan saudara kita musyrik.
00:53:15Hanya karena menyebut Nabi dalam doanya.
00:53:19Ya Allah berkat kemuliaan Nabi Muhammad SAW.
00:53:25Maka lapangkanlah rezeki.
00:53:29Oh kamu sudah syirik.
00:53:31Karena menyebut Nabi antara engkau dan Allah.
00:53:35Langsung saja kepada Allah.
00:53:37Ini perlu saya jelaskan.
00:53:39Bahwa bertawassul kepada Nabi SAW.
00:53:43Adalah masruk disariankan.
00:53:47Lengkap dengan dalilnya.
00:53:49Dalil yang pertama.
00:53:51Nabi Adam ketika berdoa kepada Allah.
00:53:53Dia bertawassul dengan menyebut nama Muhammad SAW.
00:53:59Doa Nabi Adam.
00:54:08Adam menambah.
00:54:14Ya Allah berkat kemuliaan Muhammad.
00:54:17Ampunkan dosa.
00:54:19Lalu Allah bertanya.
00:54:21Adam.
00:54:22Kenapa kau sebut namanya?
00:54:24Siapa dia?
00:54:25Kata Adam aku tidak tahu siapa dia.
00:54:28Tapi ketika kau ciptakan aku.
00:54:31Kau tiupkan ruh ke dalam jasadku.
00:54:33Rafatu raksiku angkat kepalaku.
00:54:36Aku lihat ada nama tertulis di tiang aras.
00:54:40Disamping namaku.
00:54:42Disamping namamu ada nama.
00:54:44Allah Muhammad.
00:54:46Dan aku tahu.
00:54:48Tidak mungkin dia manusia biasa.
00:54:50Pasti dia manusia yang luar biasa.
00:54:53Maka aku sebut namanya.
00:54:55Apa maknanya?
00:54:56Sebelum dia ada di alam wujud.
00:54:59Adam sudah bertawassul kepada Allah.
00:55:02Dengan menyebut nama Muhammad SAW.
00:55:06Apa pelajaran yang bisa kita ambil?
00:55:08Kalau sebelum dia ada saja boleh bertawassul kepadanya.
00:55:13Apalagi setelah dia ada.
00:55:17Lalu kemudian sekarang dia tidak ada.
00:55:19Dan ketidakadaan dia tidak sama dengan ketidakadaan kita.
00:55:24Kita tidak ada karena kita mati.
00:55:26Tapi dia punya kematian yang khusus.
00:55:29Punya ruh yang khusus.
00:55:31Dengan jasad yang khusus.
00:55:33Dengan kehidupan yang khusus.
00:55:35Dan kita tidak meminta kepada dia.
00:55:37Kita minta kepada Allah.
00:55:39Tapi menyebut namanya.
00:55:41Karena kedudukannya yang mulia di sisi Allah.
00:55:44Subhanahu wa ta'ala.
00:55:47Bagaimana pendapat ulama tentang hadis ini?
00:55:50Jelas.
00:55:52Ulama menyatakan hadis ini sahih.
00:55:54Lengkap. Dalil-dalil.
00:55:56Orang Yahudi dulu kalau perang.
00:55:59Mereka melawan Bani Ghatafan.
00:56:02Maka orang Yahudi berdoa.
00:56:04Ya Allah.
00:56:06Dengan kemuliaan Muhammad SAW.
00:56:10Menangkan kami melawan Bani Ghatafan.
00:56:14Menang.
00:56:16Apa maknanya?
00:56:18Allah ingin menunjukkan.
00:56:20Bahwa orang Yahudi pun menyebut namanya.
00:56:23Tapi mereka tidak menyebut namanya Muhammad.
00:56:26Karena mereka tidak tahu namanya.
00:56:28Mereka menyebut.
00:56:34Kami mohon kepada engkau Ya Allah.
00:56:36Dengan kemuliaan Nabi terakhir.
00:56:39Karena dalam Taurat dikatakan.
00:56:42Akan ada Nabi terakhir keturunan Ibrahim.
00:56:47Mereka sangka keturunan Ibrahim dari jalur Isha.
00:56:50Padahal keturunan Ibrahim dari jalur Ismail AS.
00:56:57Oleh sebab itu.
00:56:58Maka orang Yahudi dulu.
00:57:00Sebelum dia lahir.
00:57:02Sudah bertawasul kepada lengkap.
00:57:05Ayatnya Surah Al-Baqarah ayat 89.
00:57:08A'udhu Billahi Minash Shaitanir Rajeem.
00:57:15Orang-orang Yahudi.
00:57:18Memohon kepada Allah.
00:57:20Supaya menang melawan Bani Ghatafan.
00:57:23Dengan menyebut nama Muhammad SAW.
00:57:28Kita lanjutkan.
00:57:30Bertawasul kepada Nabi setelah Nabi lahir.
00:57:33Bertawasul kepada Nabi sebelum Nabi lahir.
00:57:36Bertawasul kepada Nabi setelah Nabi lahir.
00:57:39Bertawasul kepada Nabi setelah Nabi meninggal.
00:57:43Tiga-tiga ini disyariatkan.
00:57:45Tak perlu kita membitahkan orang.
00:57:49Yang berdoa kepada Nabi SAW.
00:57:52Ini saya bahas tiga-tiga.
00:57:54Apa pendapat Imam Ahmad bin Ambal?
00:57:56Imam Ahmad bin Ambal membolehkan tawasul
00:58:00dengan Nabi Muhammad SAW.
00:58:05Kenapa semuanya mesti melalui Nabi?
00:58:08Siapa yang datang kepada Allah tidak melalui Nabi,
00:58:11maka tidak diterima.
00:58:13Siapa yang berdoa tidak membaca salawat,
00:58:15doa tak diterima.
00:58:17Siapa yang khutbah tidak menyebut salawat,
00:58:19khutbahnya batal.
00:58:20Siapa yang salat tidak menyebut salawat,
00:58:22maka salatnya batal.
00:58:24Siapa yang berdoa tidak menyebut salawat,
00:58:27doanya tergantung antara langit dan bumi.
00:58:30Maka sebelum berdoa, puji Allah.
00:58:32Alhamdulillahi Rabbil Alamin.
00:58:34Bersalawat kepada Rasulullah.
00:58:36Wassalatu wassalamu ala ashrafil anbiya wal mursalin.
00:58:39Terakhir pun ditutup.
00:58:41Wassallallahu ala sayyidina wa maulana Muhammadin
00:58:44wa ala alihi wa sahbihi.
00:58:46Wa barakah wa sallam.
00:58:48Lafaz du'a tawassul.
00:58:50Adalakah Allahumma inni atawassalu ilaika bi jahi Nabiyika Muhammad.
00:58:56Ya Allah, aku bertawassul.
00:59:00Mohan maaf, bapak tak bisa foto ini,
00:59:03karena huruf Arabnya.
00:59:05Nanti saya kasihkan ke Pak Nitya file yang asli,
00:59:11flash disk,
00:59:13yang belum rusak.
00:59:18Kalau tidak bisa bagi bahasa Arab, Pak Ustaz.
00:59:22Aku saya bermohon kepada engkau, ya Allah,
00:59:27berkat kemuliaan Nabi Muhammad s.a.w.
00:59:32Syair tawassul.
00:59:36Orang yang melarang tawassul,
00:59:40ternyata di dinding makam Nabi itu ada syair tawassul.
00:59:45Dimananya syair tawassul?
00:59:47Sini.
00:59:49Nanti bapak ibu lihat, ketika ziarah ke makam Nabi,
00:59:53di bagian atas ada kaligrafi kayu.
00:59:57Kaligrafi kayu.
00:59:59Di sana ada lafaz-lafaz tawassul.
01:00:03Tapi dikaburkan.
01:00:07Dibuat kaligrafi itu tidak jelas,
01:00:10seolah-olah tidak ada tulisan.
01:00:13Tapi tulisan itu ada.
01:00:15Dan saya sudah berusaha menuliskannya.
01:00:19Tapi sekarang pun saya pun tak bisa membaca.
01:00:25Tak ingat saya syair ini.
01:00:27Tapi kaligrafi ini ada.
01:00:30Ini ada tulisan di sini.
01:00:32Yang lafaznya di dalam,
01:00:34bermakna tawassul.
01:00:36Memohon kepada Allah,
01:00:38dengan menyebut Nabi Muhammad SAW.
01:00:45Lalu bagaimana dengan zikir beribu?
01:00:49Ada Ustaz kiai ngatakan nanti selama di Madinah,
01:00:52istighfar seribu kali,
01:00:55salawat seribu kali,
01:00:57tasbih seribu kali.
01:00:59Gimana ini Pak Ustaz?
01:01:01Siapa yang ngasih tahu?
01:01:03Ada Ustaz kami, kiai kami ngatakan
01:01:05nanti di Madinah lama-lama banyak salawat seribu kali.
01:01:08Eh jangan seribu kali.
01:01:10Itu perbuatan tidak betul.
01:01:12Padahal niat kiai Ustaznya bagus.
01:01:15Sepejak ma'ah itu di sana banyak bertasbih.
01:01:18Karena banyak juga fenomena di Tanah Suci,
01:01:21orang-orang lebih lama milih tasbih
01:01:23daripada bertasbih.
01:01:27Tasbih batu, tak cocok.
01:01:29Tasbih kayu, tak cocok.
01:01:31Kayu koka, tak cocok.
01:01:34Oleh sebab itu maka nanti,
01:01:36saya hari ini azam istighfar seribu.
01:01:40Beli tasbih yang seratus,
01:01:43di ujungnya ada sepuluh,
01:01:45sekali putar seratus,
01:01:48dua ratus, tiga ratus, tujuh ratus,
01:01:50lapan ratus, belan ratus, seribu.
01:01:52Selesai istighfar seribu, salawat seribu.
01:01:54Selesai salawat seribu, tasbih seribu.
01:01:57DLL dan seterusnya.
01:01:59Atau dua ribu, atau tiga ribu.
01:02:01Apakah boleh seperti ini?
01:02:03Ini saya menjawab masalah.
01:02:06Yang tidak masalah, tidak usah perlu kita bermasalahkan.
01:02:09Karena kita ngajih.
01:02:11Tasbih seribu sebelum tidur,
01:02:14dilakukan oleh Sayyidina Abu Hurairah.
01:02:20Karena beliau bahkan dua ribu.
01:02:22Alfa oqedah.
01:02:24Tali di simpulnya,
01:02:26dua ribu simpul sebelum tidur malam,
01:02:29beliau memetik dua ribu simpul.
01:02:32Subhanallah, subhanallah, subhanallah, subhanallah, subhanallah.
01:02:37Dua ribu.
01:02:38Jadi kalau ada ibu bapak yang berazam,
01:02:40nanti saya mau zikir dua ribu, bagus.
01:02:44Tapi hitungan itu untuk diri kita saja.
01:02:46Jangan nanti setelah dua ribu diputuh.
01:02:50Alhamdulillah hari ini sudah dua ribu.
01:02:54Like and share.
01:02:56Hanya untuk kita saja.
01:03:00Abu Darda' bertasbih lebih ramah banyak lagi.
01:03:03Seratus ribu kali dalam satu hari.
01:03:06Sahabat Nabi Abu Darda' r.a,
01:03:09dia bertasbih satu hari seratus ribu kali.
01:03:13Jadi nanti kalau ada ibu-ibu,
01:03:15saya pakai yang Abu Hurairah aja lah Pak Ustaz,
01:03:18dua ribu bagus.
01:03:19Saya pakai Abu Darda' seratus ribu bagus.
01:03:22Inilah yang saya bingung Pak Ustaz,
01:03:24dua ribu apa seratus ribu?
01:03:25Sampai sekarang belum saya coba.
01:03:27Pilih salah satu.
01:03:30Imam Zainal Abidin,
01:03:33tadi yang kita lihat kamarnya Fatimah.
01:03:37Fatimah punya anak laki-laki Hussein.
01:03:40Hussein punya anak laki-laki namanya Ali.
01:03:45Namanya sama nama kakeknya.
01:03:48Ali punya anak Hussein,
01:03:50Hussein punya anak Ali.
01:03:52Yang payah itu, Ali satu, Ali dua.
01:03:55Tapi karena dia banyak ibadah,
01:03:58maka dia dipanggil dengan Zainal Abidin.
01:04:02Zainal perhiasan,
01:04:04Abidin ahli ibadah.
01:04:06Zainal Abidin perhiasan sang ahli ibadah.
01:04:10Emangnya ibadahnya apa?
01:04:12Seratus ribu raka'at.
01:04:16Ini tekst seratus ribu raka'at.
01:04:18Oh gimana itu Pak Ustaz?
01:04:20Saya sudah hitung,
01:04:22rasanya enggak masuk akal.
01:04:24Ya solatnya,
01:04:26solat itu dua saja.
01:04:28Kalau tegaknya lama,
01:04:30raka'atnya sedikit.
01:04:32Kalau tegaknya sebentar,
01:04:34baca fatiha saja,
01:04:36rukuk sujudnya banyak.
01:04:38Makanya nanti ibu bapak di Masjid Nabawi itu,
01:04:40pilih antara dua.
01:04:42Kalau nampak nanti banyak orang tegaknya lama,
01:04:44berarti rukuknya dikit.
01:04:46Tapi kalau tegaknya sebentar,
01:04:48rukuknya banyak.
01:04:50Kawan saya Pak Ustaz, rukuknya dikit,
01:04:52berarti itu masab ketiga.
01:04:56Makanya nanti,
01:04:58ini saya mau jelaskan,
01:05:00siapa yang mau tasbih banyak-banyak,
01:05:02zikir banyak-banyak,
01:05:04artinya amalnya baik.
01:05:06Berdahlil.
01:05:08Mau solat banyak-banyak, silahkan.
01:05:10Jangan takut dibinahkan orang.
01:05:14Amir bin Abdul Qais,
01:05:16solat dari terbit matahari
01:05:18sampai asar.
01:05:20Oh,
01:05:22istri saya kemarin Pak Ustaz
01:05:24gak pulang-pulang dari pagi
01:05:26sampai asar, berarti dia ngamalkan ini.
01:05:28Bisa jadi.
01:05:30Bisa jadi nyasar.
01:05:32Bisa jadi juga shopping.
01:05:36Artinya banyak alternatif.
01:05:38Tapi bahwa ada orang yang
01:05:40tidak pulang dari masjid, terus beribadah,
01:05:42artinya dahlilnya ada.
01:05:44Lengkap.
01:05:46Lalu kemudian,
01:05:48Amir bin Abdul, solat 300 rekaan
01:05:50sehari semalam.
01:05:52Ada bapak-bapak berangkat
01:05:54dari hotel jam 3
01:05:56sampai ke masjid Nabawi.
01:05:58Solat
01:06:00terus.
01:06:02Solat sampai azan subuh.
01:06:04Sampai 300 rekaan.
01:06:06Baik sekali.
01:06:08Jangan takut binah.
01:06:10Karena amalan ini ada dasarnya.
01:06:12Lalu kemudian, setelah
01:06:14mengisi masjid tadi dengan
01:06:16beribadah, menuju tempat.
01:06:18Kalau waktu habis, kasih tau saya.
01:06:20Karena saya akan uruskan terus.
01:06:22Kalau tidak disuruh berhenti,
01:06:24ini tak berhenti-berhenti.
01:06:26Ini
01:06:28Qiblat.
01:06:30Qiblat kesana.
01:06:32Qiblat kesana.
01:06:34Ini makam Nabi. Ini posisi makam Nabi.
01:06:36Masuk dari pintu ini.
01:06:38Bapu salam. Kami yang perempuan
01:06:40dari mana Pak Ustaz? Dari pintu belakang.
01:06:42Dari kiri satu.
01:06:44Dari kanan satu. Kami laki-laki dari sini.
01:06:46Lewat di makam Nabi.
01:06:48Setelah mengucapkan salam, keluar
01:06:50dari Babul Baqi. Lalu
01:06:52segera menuju pemakaman.
01:06:54Ini yang kosong ini Pak Ustaz.
01:06:56Inilah pemakaman Baqi.
01:06:58Luas sekali.
01:07:00Lebih luas dari Majid Nabawi.
01:07:02Atau sama seperti Majid Nabawi.
01:07:04Pemakaman Baqi.
01:07:06Ini doa ziarah kubur.
01:07:14Ibu-ibu
01:07:18hanya bisa melihat dari luar pagar.
01:07:20Bapak-bapak, laki-laki
01:07:22masuk ke dalam.
01:07:24Maka memang semestinya
01:07:26ibu-ibu yang ingin
01:07:28jadi bapak-bapak.
01:07:30Bukan seperti zaman sekarang. Banyak bapak-bapak
01:07:32yang ingin jadi ibu-ibu.
01:07:36Tapi jangan berkecil hati.
01:07:38Karena salam ibu juga sampai
01:07:40kepada arwah-arwah orang-orang soleh
01:07:42yang ada di sana.
01:07:44Ini apa Pak Ustaz?
01:07:46Ketika masuk dari pintu,
01:07:48ini masuk dari pintu.
01:07:50Bukanya pagi habis subuh
01:07:52dengan habis asar sore.
01:07:54Masuk dari pintu ini.
01:07:56Maka yang pertama
01:07:58ketemu dengan
01:08:00makam.
01:08:02Ini makam.
01:08:04Ini makam. Makam ini.
01:08:06Tapi tidak ada nisannya.
01:08:08Hanya batu-batu saja.
01:08:10Ini makam istri
01:08:12Rasul.
01:08:16Ini yang ketiga Pak Ustaz.
01:08:18Itu makam
01:08:20Ruqayyah
01:08:22Umm Kulthum Zainab.
01:08:24Ini anak Nabi. Ini istri Nabi.
01:08:28Yang ujung ini besar.
01:08:30Ini makam
01:08:32Osman bin Affah.
01:08:36Abu Bakar di dalam kamar Nabi.
01:08:38Umar di dalam.
01:08:40Osman bin Affah.
01:08:44Yang ujung
01:08:46Sa'ad bin Abi Muaz.
01:08:48Abu Zain al-Khudri.
01:08:50Fatimah bin Tiasir.
01:08:54Yang sendirian
01:08:58Yang sendirian ini
01:09:00Itulah ibu susu Nabi Muhammad
01:09:02S.A.W.
01:09:04Halimatus Sahdiah.
01:09:06Nisannya tak ada.
01:09:08Tapi ketika kita masuk ke dalam
01:09:10Bisa.
01:09:12Atau di kopi ini
01:09:14Nanti masuk ke dalam, tengok kopi.
01:09:16Tapi tengok juga sekali-sekali.
01:09:18Yang ini kopi terus.
01:09:20Ini nisannya.
01:09:22Gunanya untuk apa? Tidak ada.
01:09:24Bukan berarti kita ingin
01:09:26Mengambil tanahnya, dibawa pulang.
01:09:28Tidak. Tapi kita ingin
01:09:30Mengenang sejarah.
01:09:32Ingin mengetahui
01:09:34Tempat lokasi.
01:09:36Karena beda rasanya
01:09:38Kalau kita hanya sekedar melewati
01:09:40Begitu saja dengan tahu tempat
01:09:42Makam-makam ini.
01:09:44Nah inilah posisi makam
01:09:46Yang ada di dalam
01:09:48Pemakaman Baqi.
01:09:52Lalu kemudian mengunjungi beberapa
01:09:54Tempat sejarah.
01:09:56Ini
01:09:58Banyak orang salah.
01:10:00Ketika dia lihat bukit ini
01:10:02Tidak terlalu tinggi, dikatakannya
01:10:04Bukit Uhud.
01:10:06Padahal itu bukan bukit Uhud.
01:10:08Yang Uhud itu adalah yang tinggi
01:10:10Yang panjang. Lebih kurang
01:10:127 kilometer.
01:10:14Panjang.
01:10:16Ahad satu.
01:10:18Satu bukit Ahad.
01:10:20Tapi kalau satu bukit, satu bukit, satu bukit, satu bukit
01:10:22Memanjang
01:10:24Namanya Uhud.
01:10:26Ahad, Ahad, Ahad
01:10:28Uhud.
01:10:30Bukit yang banyak.
01:10:32Kalau bahasa kita nyampe, bukit barisan.
01:10:367 kilometer.
01:10:38Sedangkan bukit ini
01:10:40Nanti kita tegak berada di atas bukit ini
01:10:42Melihat bukit.
01:10:44Ini mereka yang sedang tegak ini, melihat bukit yang panjang.
01:10:46Bukit Uhud itu yang panjang ini.
01:10:48Sedangkan bukit tempat tegak ini
01:10:50Disebut dengan Jabal Rumah.
01:10:52Jabal Rumah
01:10:54Bukit tempat pemanah.
01:10:56Karena Nabi mengatakan
01:10:58Para pemanah, kalian berada disini
01:11:00Manah dari atas.
01:11:02Sedangkan Nabi di bawah.
01:11:04Makanya nanti tegak di atas
01:11:06Jabal Rumah
01:11:08Membayangkan
01:11:10Bagaimana terjadinya
01:11:12Perang
01:11:14Yang sangat dahsyat tahun ketiga
01:11:16Yang disebut dengan perang
01:11:18Uhud.
01:11:20Ini dia.
01:11:22Mana Jabal Rumah itu posad?
01:11:24Ini Jabal Rumah.
01:11:26Masjid Nabawi dimana?
01:11:28Sini Masjid Nabawi.
01:11:30Bukit Uhud? Ini Bukit Uhud.
01:11:32Pasukan kaum muslimin?
01:11:34Hijau.
01:11:36Pasukan
01:11:38Kapir musrik?
01:11:40Biru.
01:11:42Jabal Rumah pemanah disini.
01:11:44Kata Nabi
01:11:46Kalian tetap berada stand by disini
01:11:48Aku perang di bawah.
01:11:50Nanti kalau aku kalah
01:11:52Kalian jangan turun.
01:11:54Kalau aku menang
01:11:56Kalian jangan turun.
01:11:58Ternyata Nabi dan pasukannya menang.
01:12:00Ketika melihat menang
01:12:02Tertarik
01:12:04Untuk mengambil arta
01:12:06Rapasan perang.
01:12:08Akhirnya pasukan yang berada di atas ini
01:12:10Turun ke bawah.
01:12:12Ketika pasukan pemanah di atas
01:12:14Turun ke bawah.
01:12:16Maka pasukan musrik dari belakang
01:12:18Menyerang kaum muslimin.
01:12:20Akhirnya kaum muslimin
01:12:22Terperangkap
01:12:24Dari depan
01:12:26Dari belakang
01:12:28Meninggal syuhada.
01:12:30Itulah diantara yang meninggal
01:12:32Paman Nabi bernama
01:12:34Hamzah bin
01:12:36Abdul Muttalib.
01:12:38Nabi sampai patah
01:12:40Giginya sampai berdarah.
01:12:42Lalu kemudian sahabat
01:12:44Mengumpung untuk
01:12:46Menyelamatkan Nabi.
01:12:48Mereka ikhlas mati syahid.
01:12:50Saat itulah sahabat meminta
01:12:52Ya Rasulullah ini saatnya
01:12:54Genting berdoa.
01:12:56Karena doa engkau tinggal satu lagi.
01:12:58Kalau engkau panjatkan doa ini
01:13:00Rata mereka ini dengan tanah mati.
01:13:02Kata Nabi tidak.
01:13:04Kenapa kau simpan doa itu Ya Rasulullah?
01:13:06Syafaatan li ummati
01:13:08Yaumal qiyamah
01:13:10Biarlah doa itu ku simpan sebagai syafaat.
01:13:12Makanya nanti
01:13:14Orang bapak ibu jangan heran
01:13:16Ketika berada di atas ini
01:13:18Menangis. Kenapa?
01:13:20Mengenang bagaimana
01:13:22Pasukan musrik
01:13:24Mengumpung pasukan kaum muslimin
01:13:26Dari kanan dan dari belakang.
01:13:28Panglima
01:13:30Yang menyerang dari belakang
01:13:32Ini namanya Khalid bin Walid.
01:13:34Khalid bin Walid kan
01:13:36Islam fausat. Sebelum masuk Islam.
01:13:38Tahun ketiga dia
01:13:40Belum masuk Islam. Dan dia lah yang
01:13:42Menyerang pasukan Nabi Muhammad.
01:13:44Sallallahu alaihi wa sallam.
01:13:46Tinggal lah paman Nabi
01:13:48Bernama Hamzah. Hamzah dimakamkan.
01:13:50Makanya nanti kita akan
01:13:52Berziarah ke makam
01:13:54Syuhada Uhud.
01:13:56Hamzah disebut dengan
01:13:58Sayyidus Syuhada
01:14:00Pemimpinnya orang
01:14:02Yang mati syahid. Kita akan
01:14:04Tegak berdiri disini. Menyaksikan
01:14:06Pemandangan Uhud.
01:14:08Melihat Syuhada Uhud.
01:14:10Orang yang
01:14:12Tidak mengerti sejarah
01:14:14Tegak-tegak. Habis itu foto-foto
01:14:16Update status.
01:14:18Aduh panas-panas pulang.
01:14:20Kalaupun menangis
01:14:22Karena sudah melontar
01:14:24Bukan melontar jumrah. Melontar rial.
01:14:26Oleh sebab itu maka
01:14:28Saya ingin jangan maaf
01:14:30Betul-betul napak tilas
01:14:32Ke jalanan umrah
01:14:34Bukan sekedar umisata religi
01:14:36Tapi mengenang perjalanan
01:14:38Nabi Muhammad. Sallallahu alaihi wa sallam.
01:14:40Lalu kemudian pergi ke masjid
01:14:42Yang pertama didirikan
01:14:44Ketika Nabi Sallallahu alaihi wa sallam
01:14:46Sampai ke Kuba
01:14:48Pada hari Senin
01:14:50Empat malam Nabi menginap di Kuba
01:14:52Malam Selasa
01:14:54Malam Rabu, Malam Kamis
01:14:56Malam Juman. Selama empat
01:14:58Malam ini berdirilah
01:15:00Satu masjid. Itulah dia
01:15:02Masjid Kuba. Apa pelajarannya
01:15:04Apa yang kita ambil?
01:15:06Susah, sulit. Tapi
01:15:08Empat hari berdiri
01:15:10Di situ masjid. Tapi bagaimana dengan kita
01:15:12Sekarang? Berapa banyak masjid
01:15:14Peletakan batu pertama
01:15:16Sekaligus batu terakhir
01:15:18Bebulu batu itu
01:15:20Belum juga berdiri masjid
01:15:22Sedangkan yang dimuliakan Allah
01:15:24Setiap perjalanan
01:15:26Setiap langkah kaki
01:15:28Pasti ada pelajaran yang bisa diambil
01:15:30Siapa yang sholat sunat
01:15:32Di masjid Kuba
01:15:34Dapat pahala seperti
01:15:36Umrah
01:15:38Banyak yang sebelum berangkat itu
01:15:40Takut nanti sulit
01:15:42Sholat dulu
01:15:44Habis sholat baru putar batu
01:15:46Karena banyak juga orang lupa
01:15:48Oleh sebab itu maka
01:15:50Ada skala prioritas
01:15:52Lalu kemudian setelah itu
01:15:54Dibawa menuju
01:15:56Tiga nama
01:15:58Lokasinya satu
01:16:00Ada menyebutnya Handak
01:16:02Ada menyebutnya Ahzab
01:16:04Ada menyebutnya
01:16:07Kenapa disebut dengan Handak
01:16:09Handak artinya
01:16:11Farid
01:16:13Karena ketika itu ini Madinah
01:16:15Ini Madinah
01:16:17Ada dua bukit besar
01:16:19Di kiri bukit, di kanan bukit
01:16:21Madinah disini
01:16:23Makkah disini
01:16:25Makkah kalau sampai pasukan masuk
01:16:27Menyerang umat Islam habis Madinah
01:16:29Bagaimana cara supaya kuda-kuda
01:16:31Tidak bisa lewat digali
01:16:33Farid panjang
01:16:35Ini bahasa Arabnya Handak
01:16:37Dan ini usul dari sahabat nabi
01:16:39Dari Persia
01:16:41Bernama Salman
01:16:43Al-Farisi
01:16:45Kata Salman
01:16:47Ya Rasulullah boleh gak
01:16:49Strategi kami dipakai
01:16:51Kata nabi silahkan
01:16:53Apa strateginya wahai Salman
01:16:55Bagaimana kalau kita gali Farid
01:16:57Ya Rasulullah silahkan
01:16:59Digalilah Farid
01:17:01Maka disebut perang ini dengan perang Handak
01:17:03Maka perang ini disebut dengan Ahzab
01:17:05Ahzab artinya partai-partai
01:17:07Karena saat itu bergabung
01:17:09Tiga partai
01:17:11Aliansi tiga partai
01:17:13Partai Munafik
01:17:15Partai Kapir
01:17:17Partai Mushrik
01:17:19Tiga partai ini berkomplot
01:17:21Untuk mengeroyok
01:17:23Nabi Muhammad SAW
01:17:25Maka disebut dengan perang Ahzab
01:17:27Kenapa disebut dengan masjid tujuh
01:17:29Karena ini waktu menggali Farid
01:17:31Ada pos-pos penjagaan
01:17:33Posnya tujuh
01:17:35Tempat bekas penjagaan sahabat
01:17:37Itu dibangun masjid
01:17:39Tapi yang tinggal sekarang masjid yang ketujuh
01:17:41Ada diatas bukit
01:17:43Yang lain sudah disatukan
01:17:45Menjadi satu masjid besar
01:17:47Panjang
01:17:49Maka disebut dengan
01:17:51Masjid tujuh
01:17:53Nah jamaah akan dibawa sholat
01:17:55Ke masjid tujuh
01:17:57Disebut Handak
01:17:59Masjid tujuh
01:18:01Satu tinggal diatas bukit
01:18:03Nah ini yang akan dilihat
01:18:05Saat menggali pasir itu
01:18:09Jangan bayangkan Nabi Muhammad
01:18:11Tegak berdiri
01:18:13Pake tongkat
01:18:15Angkat
01:18:17Disitulah sahabat melihat
01:18:19Nabi mengangkat jubahnya keatas
01:18:21Nabi pake celana panjang
01:18:23Jubahnya diangkat keatas
01:18:25Terangkat
01:18:27Perut Nabi terkena
01:18:29Lumpur
01:18:31Dan lumpur itu basah
01:18:33Karena keringatnya
01:18:35Bagaimana seorang Nabi
01:18:37Yang mulia dan agung
01:18:39Pemimpin seluruh pemimpin Nabi dan Rasul
01:18:41Tapi tetap mau
01:18:43Mengangkat low profile
01:18:45Rendah hati
01:18:47Tawaduk, mengangkat pasir
01:18:49Mengangkat tanah dari lubang
01:18:51Naik keatas
01:18:53Itu pelajaran penting
01:18:55Tentang perjalanan umroh
01:18:57Yang perlu diresapi oleh
01:18:59Setiap jamaat
01:19:0317 bulan
01:19:05Menghadap ke arah Baitul Maqdis
01:19:07Kesana Baitul Maqdis
01:19:09Kesana Kemakah
01:19:11180 derajat
01:19:13Lalu kemudian ketika menghadap ke Baitul Maqdis
01:19:15Orang-orang
01:19:17Yahudi mengajih
01:19:19Lihat itu, Muhammad mengaku
01:19:21Menyembah Allah, tapi ternyata
01:19:23Arahnya ke Baitul Maqdis
01:19:25Maka setelah 17 bulan
01:19:27Nabi mendongahkan
01:19:29Kepalanya ke atas
01:19:31Apa kata Allah
01:19:35Kami sudah melihat wajahmu
01:19:37Mendongah ke atas wahi Muhammad
01:19:43Maka kami
01:19:45Mengarahkan wajahmu
01:19:47Ke kiblat
01:19:49Yang engkau suka
01:19:51Fawalli wajahka
01:19:53Shatral Masjidil Haram
01:19:57Hadapkan wajahmu ke arah
01:19:59Masjidil Haram
01:20:01Perubahan
01:20:03Arah kiblat itu
01:20:05Terjadi di Masjid
01:20:07Qiblatain
01:20:09Qiblatain artinya dua kiblat
01:20:11Satu kiblat arah ke
01:20:13Makkah Al Bukarama
01:20:15Satu arah ke Masjidil Aqsa
01:20:17Di Palestina
01:20:19Apa pelajaran yang bisa kita ambil
01:20:21Bahwa Nabi pun berdoanya
01:20:2317 bulan
01:20:25Baru dikabulkan Allah
01:20:27Bulan Syahbat
01:20:29Baru turun ayat
01:20:31Kenapa kita
01:20:33Terlalu memaksakan
01:20:35Lalu kemudian apa pelajaran yang bisa kita ambil
01:20:37Sebagaimana Allah
01:20:39Memuliakan Masjidil Haram
01:20:41Begitulah Allah memuliakan
01:20:43Masjidil Aqsa
01:20:45Kenapa penilaian kita berbeda
01:20:47Antara Masjidil Haram dan Masjidil Aqsa
01:20:49Mudah-mudahan Allah menolong
01:20:51Supaya kita juga bisa berkunjung
01:20:53Masjidil Aqsa
01:20:55Amin
01:20:57Selamat
01:20:59Di sana nanti memperbanyak solat sunnah
01:21:01Supaya tidak
01:21:03Bingung, nanti bapak ibu akan
01:21:05Melihat jemaah-jemaah umroh
01:21:07Yang masuk ke Masjid Nabawi
01:21:09Dalam keadaan bingung
01:21:11Sehabis solat sunnah tahiyatal masjid
01:21:13Tengok sana, tengok sini
01:21:15Lihat bawah, lihat atas
01:21:17Foto sama masjid
01:21:19Habis itu foto sendiri, habis itu tidur
01:21:21Tidak tahu apa yang mau dilakukan
01:21:23Oleh sebab itu
01:21:25Masuk, solat sunnah
01:21:27Wudhu, solat sunnah tahiyatal masjid
01:21:29Solat sunnah taubat
01:21:31Solat sunnah hajat
01:21:33Solat sunnah ishraq pada pagi
01:21:35Solat sunnah du'a, solat sunnah tahajud
01:21:37Solat sunnah fitil
01:21:39Begitu banyak solat sunnah
01:21:41Untuk benar-benar apa
01:21:43Yang dikatakan
01:21:45Ustadz kita Dr. Mustafa Omar
01:21:47Dari hadith nabi
01:21:49Seribu rakaat
01:21:51Di masjid kita
01:21:53Baru satu rakaatnya
01:21:55Di masjid Nabawi
01:21:57Oleh sebab itu
01:21:59Berlomba-lomba memperbanyak
01:22:01Solat sunnah, solat sunnah, solat sunnah
01:22:03Hari-hari di Madinah
01:22:05Diisi dengan solat berjamaah
01:22:07Yang sampai tinggal
01:22:09Berdiam diri dalam masjid etika
01:22:11Al-Quran, berzikir dan berdoa
01:22:13Muhasabah introspeksi diri
01:22:15Amal-amal soleh lain
01:22:19Itulah yang dapat saya jelaskan
01:22:21Perjalanan
01:22:23Al-Madinah Al-Munawwarah
01:22:25Lebih kurang kita bersama
01:22:27Dari mulai jam 9
01:22:29Tadi sekarang jam 10
01:22:3130
01:22:33Lebih kurang 90 menit
01:22:35Kita bersama
01:22:37Membahas tentang perjalanan
01:22:39Al-Madinah
01:22:41Ada perjalanan makkah
01:22:43Besok bapak ibu sudah ke Madinah
01:22:45Tinggal lihat saja
01:22:47Di www.youtube.com
01:22:49Terima kasih
01:22:51Segala perhatian
01:22:53Mohon maaf segala kesilapan dan kehilapan
01:22:55Terima kasih
01:23:01Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
01:23:07Yang ini Ustad Malik
01:23:11Penulis buku
01:23:15Public Speaking
01:23:17Terima kasih

Recommended