Gagal Bertahan di Zona Hijau IHSG Berpotensi ke 7.100

  • 4 months ago
IHSG terkoreksi 0,53% ke level 7.227,916 di sesi I Selasa (21/5). IDX-Cyclic turun 0,96%, dengan ACES -4,71%. IDX-Finance 0,84% dengan BMRI -3,56%, BBNI -2,61%. IDX-Energy -0.75% terbebani saham PTBA -11,60% dan ANTM -4,53% melemah di tanggal ex dividen 2023 di 21 Mei 2023.

Dari global, Bursa ekuitas Wall Street berakhir variatif, dengan Nasdaq ditutup di rekor tertinggi, Senin. Sementara S&P 500 naik tipis karena saham teknologi menguat menjelang rilis laporan keuangan Nvidia. Disisi lain, investor memperhitungkan waktu penurunan suku bunga The Fed.

Category

📺
TV
Transcript
00:00 Terima kasih untuk kalian yang masih bergabung bersama dengan kami dan di segmen ini kita akan review bagaimana jalannya perdagangan di sepanjang hari ini.
00:06 Di mana negara gasa menggabungkan pemirsa kembali mengalami koreksi yang cukup dalam dan kembali meninggalkan level 7200-an.
00:14 Dan kami ingatkan kembali, Anda masih bisa berpartisipasi di WhatsApp Interaktif di 0812.8788.3723.
00:22 Seperti yang tertera di layar televisi Anda nantinya.
00:25 Dan saat ini kami sudah terhubung melalui Zoom bersama dengan Bapak Muhammad Wafi selaku research analis RHB Sekuritas Indonesia.
00:33 Kita akan langsung sama saja Pak Wafi selamat sore, apa kabar Pak?
00:36 Selamat sore Pak David, kabar baik, walaupun mungkin marketnya lebih kurang baik ya.
00:41 Betul Pak Wafi, terima kasih kami ucapkan sudah meluangkan waktu Pak di IDA Channel.
00:46 Level 7200-an Pak Wafi kembali ditinggalkan oleh indekar gasa menggabungkan di mana pelemahan yang terjadi hari ini sudah berada di atas 1%.
00:55 Kalau kita flashback di beberapa hari perdagangan sebelumnya, IHSG sudah mengalami penguatan yang cukup signifikan.
01:01 Bahkan sempat mau mendekati ke level 7400-an.
01:05 Analisis Anda pembalikan arah yang terjadi untuk indekar gasa menggabungkan?
01:09 Ya, saya lihat sebenarnya ada beberapa catatan ya. Yang pertama memang kalau kita lihat koreksi yang terjadi dalam 2 hari terakhir
01:18 ini sampai dengan saat ini masih bisa dikategorikan sebagai koreksi wajar.
01:23 Kenapa hal ini bisa terjadi?
01:24 Karena kalau kita lihat sebelumnya IHSG ini sudah naik 3 hari berturut-turut dan breakout resistance MA50-nya.
01:32 Jadi wajar kemudian IHSG kemudian kembali melakukan koreksi lagi.
01:36 Itu catatan yang pertama.
01:37 Kemudian yang kedua adalah kalau kita lihat koreksi yang terjadi sampai dengan posisi saat ini,
01:42 ini memang masih belum membuat level lower low ya.
01:46 Sehingga posisi IHSG so far masih terjaga di atas MA20 dan juga MA200-nya.
01:53 Dan memang kalau kita lihat hal ini juga sedikit banyak ada anggil dari jumlah hari bursa yang minggu ini kelihatannya hanya sampai besok juga.
02:03 Dan kalau kita lihat dari beberapa katalis makro juga sepertinya pelaku pasar ini masih menanti keputusan dari BIREIT besok ya.
02:13 Karena memang kalau kita lihat sepertinya pelaku pasar mengantisipasi juga dikhawatirkan terjadi kejutan lagi seperti di bulan lalu.
02:24 Walaupun sebenarnya kami sendiri terkait DI masih melihat kelihatannya untuk besok tidak akan ada perubahan dari DIREIT ya.
02:33 Tetap di sekitar 6,25%.
02:35 Sehingga saya sendiri melihat penurunan IHSG ini cukup terbatas.
02:40 Saya lihat level support di sekitar 7.350, tegur dengan level 7.100.
02:45 Itu merupakan level support yang cukup aman bagi IHSG.
02:50 Dan kelihatannya setelah masuk ke area tersebut IHSG masih berpotensi untuk rebound dan kembali lagi untuk menguji level resistance di 7.300.
03:00 Baik, Pak Wafie tadi Anda katakan indekargasam kabungan masih dalam koreksi yang wajar dan belum menyentuh level lower low-nya.
03:09 Itu di level berapa yang Anda maksudkan untuk lower low untuk IHSG, Pak Wafie?
03:14 Di bawah 7.100, Pak Devid. Makanya level 7.100 sampai dengan 7.350 itu sebenarnya sudah masuk dalam area support IHSG terdekat di saat ini.
03:25 Baik, dari sisi pergerakan sektoral Pak Wafie perbankan PICAP lagi-lagi hari ini menjadi pemberat untuk indekargasam kabungan, beberapa asam perbankan PICAP,
03:34 bahkan BMRI koreksinya berada di atas 4%.
03:37 Dan kebetulan juga Pak Wafie ada pertanyaan masuk di WhatsApp interaktif kami, saya akan coba cek.
03:42 Ada Nana Sarnadi ini tidak menyebutkan lokasinya di mana. Ada apa dengan perbankan? Kenapa makin terpuruk? Analisis Anda, Pak Wafie.
03:53 Ya, sebenarnya kalau kita lihat dari sisi perbankan, seperti investor memang masih mengantipasi ya kemungkinan pengumuman beli rate besok, itu yang pertama.
04:04 Kemudian yang kedua sebenarnya kalau kita lihat, asing juga sepertinya masih melakukan net sale di saat-saat perbankan, terutama perbankan yang PICAP.
04:13 Walaupun kalau kita lihat secara magnisusnya dalam satu minggu terakhir, sebenarnya tekanan jual asing ini sudah mulai mereda, tapi memang masih ada.
04:22 Dan ini sebenarnya belum di counter juga oleh aktif dari investor domestik nih, sepertinya investor domestik juga masih menunggu juga pengumuman beli rate besok.
04:34 Dan juga kelihatannya masih parah-parah juga kira-kira performa perbankan kedepannya seperti apa pascah kenaikan beli rate di bulan lalu.
04:42 Baik, kita akan coba ulas untuk perbankan BICAP BMRI, Pak Wafie, hari ini melemah paling dalam jika dibandingkan dengan perbankan BICAP lainnya.
04:52 Di posisi saat ini BMRI di 6025 Pak, melemah di 4,74% secara intraday, tadi sempat ke 5975, hampir mendekati ke level terendah dalam 6 bulan terakhir.
05:04 Analisis dan rekomendasinya untuk BMRI?
05:07 Melihat penurunan hari ini sebenarnya bangunan BMRI sudah breakdown support MA200 untuk pertama kalinya.
05:15 Dan biasanya memang setelah breakdown itu akan ada throwback atau pullback terlebih dahulu.
05:21 Jadi bisa diperhatikan level resistance di 6250, jika BMRI berhasil kembali di atas level 6250, maka ada potensi untuk melanjutkan rebound, untuk kembali lagi ke level 6.900.
05:35 Namun, jika masih berada di bawah level 6250, kelihatannya BMRI masih bisa melanjutkan koreksinya, paling tidak sampai dengan menuju ke level 5700an,
05:46 itupun adalah level terendah di sekitar bulan Desember 2023.
05:51 Lebih baik menunggu Pak, di 5700an atau buy on breakout nanti di level 6250 untuk BMRI?
06:00 Untuk saat ini sebaiknya menunggu konfirmasi terlebih dahulu apakah dia breakout level 6250 atau justru kembali membuat lower load.
06:09 Jika breakout bisa buy on breakout di level 6250 atau lebih baik buy on weakness masih di sekitar 5700an.
06:17 Baik, analisis untuk BMRI hari ini melemah di 4,74% di 6025, intraday hari ini sempat ke 5975 dan lagi-lagi keputusan investasi tetap ada di tangan pemirsa IDX Channel.
06:29 Kita beralih ke BBRI Pak Wafie, Bank Rakyat Indonesia hari ini melemah di 2,90% di 4680, level terendahnya posisi penutupan hari ini intradaynya terendahnya sekaligus Pak Wafie.
06:43 Dan kebetulan juga sudah ada pertanyaan masuk Pak Wafie, ada Bapak Inder dari Bali, berapa direkomendasikan untuk masuk ke dalam saham BBRI Pak, terutama di tengah pelemahan yang terjadi.
06:53 Apakah analisisnya sama untuk BMRI atau perlakuannya cukup berbeda ini untuk BBRI?
06:59 Sebenarnya kalau kita bicara secara fundamental dan juga strategi yang berkaitan investasi jangka panjang, sebenarnya level BBRI saat ini level yang cukup menarik dan sudah bisa dilakukan secara kecil beli di level saat ini.
07:13 Namun untuk trading secara pendek memang saya melihat perlu konfirmasi lebih dulu untuk masuk. Strateginya kurang lebih sama seperti BMLI tadi, sebaiknya sebuah konfirmasi breakout level 4800 itu pilihan yang pertama.
07:29 Karena jika mampu breakout 4800, maka BBRI berpotensi untuk kembali lagi ke level resistance di 5200.
07:37 Namun selama di bawah level 4800, kelihatannya BBRI ini ada potensi untuk memuji level supportnya di level sekitar 4500, itu adalah level terendah di awal 2023 kemarin.
07:54 Baik, 4680 melemah di 2,90% dan sekaligus menjawab pertanyaan Bapak Inder dari Bali dan lagi-lagi keputusan investasi tetap ada di tangan pemirsa IDF Jenel.
08:05 Pak Wafie, selain dari sektor keuangan, pelemahan perbankan BKAP Energi hari ini juga ikut menjadi pemberat setelah memimpin dari rotasi pergerakan sektoral di perdagangan hari sebelumnya.
08:15 Analisi sandah untuk dari sam-sam sektor energi, saya akan coba langsung ke PT BA, Pak. Hari ini mengalami koreksi di atas 12% bertempatan dengan ex-dividendnya.
08:27 Analisi sandah untuk PT BA dengan pelemahan dalam yang terjadi.
08:31 Ya, sebenarnya kalau saya lihat penurunan hari ini lagi dikatakan faktor ex-dividend di atas seperti yang tadi disebutkan oleh Pak David dengan dividend yielding sekitar 13% kalau kita menggunakan penutup tanah.
08:43 Sehingga wajar PT BA juga mengalami koreksi atau penurunan yang kurang lebih sama. Hari ini turun hampir 13% juga.
08:53 Dan bicara mengenai outlook ke depannya, sebenarnya kalau kita lihat memang harga Batu Bahara ini masih belum naik signifikan dibandingkan dengan harga populitas lain seperti minyak, nikel, ataupun bahkan commodities seperti VDO.
09:07 Namun dengan pelemahan rupiah, sekarang rupiah yang kembali lagi menguji hampir di level 5-16 ribu, sekarang di sekitar 19.900.
09:17 Ini memang harusnya memberikan sedikit dampak kokositif bagi performa emisien-emisien berbasis Batu Bahara.
09:24 Memang masih ada beberapa catatan yang harus diselesaikan, seperti misalkan RKAB-nya atau Gili yang kelihatannya masih belum rampung.
09:32 Namun saya lihat memang potensi untuk emisien-emisien berbasis Batu Bahara ada peluang untuk rebound secara pendek.
09:41 Namun jika kita melihat apakah masih bisa melanjutkan penaikan sampai dengan akhir tahun, kita harus melihat juga dari performa harga komoditas Batu Bahara itu sendiri, apakah mampu bangkit menuju ke akhir tahun atau tidak.
09:54 Jadi itu yang terjadi dan untuk PT. Beo sendiri saya lihat memang setelah melakukan koreksi kelihatannya harganya karakterisasi stabil di sekitar level 2.500-2.700 itu adalah range support dan resistance PT. Beo terhadapnya.
10:09 Baik, kita bergeser ke Antam sebentar Pak Wafie sebelum kita update penutupan di sesi kedua hari ini juga melemah di 5,44% 15,65.
10:18 Tampaknya ex-dividend memberikan pengaruh yang cukup besar meskipun harga mas global lagi-lagi hari ini mencetak level tertingginya di sepanjang masa.
10:26 Analisis Anda untuk Antam?
10:28 Ya, Antam pun kurang lebih sama ya Pak David, karena kalau kita lihat dengan menggunakan harga penutupan kemarin itu dividend yieldnya di sekitar 7%.
10:37 Jadi penurunan hari ini di sekitar 5,4% jadi kurang lebih mengejar dividend yield kemarin ya, jadi harga penutupan kemarin.
10:45 Namun yang membedakan antara Antam dan PT. Beo adalah harga komunitas di dunia ini tendang berbeda.
10:50 Karena kalau kita lihat harga nikel masih relatif positif dan kembali lagi membuat harga emas pun sekarang masih relatif cukup tinggi.
10:59 Sehingga itu sebenarnya bisa menjadi level support ya buat Antam kembali retail.
11:05 Koreksi yang terjadikun sebenarnya kalau kita lihat intraday sudah mulai recover.
11:10 Saya melihat level support di sekitar level 1530 dan masih ada potensi untuk rebound bagi Antam menuju ke level resistance terdekat di 1650-1800.
11:23 Itu adalah level resistance terdekat bagi Antam.
11:27 Baik, analisis untuk beberapa saham di sektor energi, batubara dan juga tambang logam dan mineral.
11:34 Dan lagi-lagi keputusan investasi tetap ada di tangan pemirsa IDF Channel.
11:37 Pak Wafi kita hold terlebih dahulu Pak, saya akan coba sampaikan terlebih dahulu posisi penutupan indekarga samkabungan dan juga beberapa data perdagangan lainnya
11:45 yang berasal dihimpun oleh tim redaksi kami di penutupan sesi kedua hari ini.
11:49 Dan pemirsa indekarga samkabungan ditutup melemah cukup dalam di 1,11% dan ditutup di level 7186.037,
11:59 di mana level terendah di sepanjang perdagangan hari ini di 7179.529 dan level tertinggi di 7295.056.
12:10 Langsung saja kita ke grafis yang pertama, kita akan coba lihat bagaimana posisi penutupan beberapa indeks lainnya di penutupan sesi kedua hari ini.
12:19 Seperti MNC 36, Jakarta Islamic Indek dan juga ada LQ45, di mana MNC 36 mengalami pelemahan di 2,19%, Jakarta Islamic Indek tertekan di 1,17% dan LQ45 melemah di 1,87%.
12:36 Bahkan LQ45 sudah meninggalkan level 900-an pemirsa, tepatnya di 891.581.
12:44 Selanjutnya kita akan coba lihat bagaimana rotasi pergerakan sektoral di penutupan sesi kedua hari ini.
12:50 Transportasi dan logistik menguat di 0,67%, kemudian konsumsi non-primer melemah cukup dalam di 1,62%,
13:00 keuangan hari ini juga tertekan di 1,54% dan konsumsi primer melemah tipis di 0,04%.
13:08 Kita beralih ke saham-saham yang hari ini yang masih mengalami penguatan di tengah pelemahan dalam indekarga saham kabungan,
13:16 didominasi oleh saham Grup Prayogo Pangestu, BRPT ditutup menguat di 1.265,
13:23 brand hari ini juga ditutup di zona hijau di 11.150, konsumer Unilever menguat ke 2.90% dan Sola juga menguat di 92 rupiah persahamnya.
13:34 Selanjutnya kita akan coba lihat ke grafis saham-saham yang hari ini menjadi pemberat untuk indekarga saham kabungan pemirsa.
13:42 Didominasi oleh saham-saham perbankan pikep ada BMRI, tadi pun juga sempat kita ulas melemah ke 6.025,
13:49 BBRI juga tertekan ke 4.680, BBNI melemah ke 4.770,
13:54 sementara INKU Profiteking setelah hari sebelumnya mengalami penguatan yang cukup signifikan, hari ini tertekan ke 5.050 rupiah persahamnya.
14:03 Itu dia update-an posisi pergerakan ataupun update penutupan perdagangan di sesi kedua hari ini,
14:08 dan semoga bisa menjadi referensi untuk Anda terutama dalam menghadapi perdagangan di Kamis Jelang Libur Panjang akhir bukan.
14:15 Kita akan jadah kembali dan tetap di tempat Anda, karena setelah ini kita akan coba lihat saham-saham pilihan yang masih direkomendasikan,
14:26 terutama di tengah pelembahan dalam indekarga saham kabungan dan pemirsa, kami akan segera kembali.
14:31 [suara angin]
14:34 (Selamat menikmati!)
14:36 (Sampai jumpa di video selanjutnya)

Recommended