Saldi Isra Tegur Hotman Paris saat Pembahasan tentang Sirekap

  • 5 months ago

Hakim Konstitusi Saldi Isra menegur Wakil Ketua Tim Pembela Prabowo-Gibran, Hotman Paris Hutapea di sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) pada Rabu (3/4). Hotman Paris mengaku geram mendengar diskusi soal bidang komputer demi menjawab permasalah Sirekap, yang tidak dijadikan dasar untuk mengeluarkan hasil Pemilu.

 

Mendengar pertanyaan Hotman, Saldi Isra menginterupsi dan menjelaskan Hakim Konstitusi mempunyai kepentingan untuk mendapatkan penjelasan soal Sirekap dari saksi.

 

Reporter: Jonathan Simanjuntak

Produser: Kristo Suryokusumo

Category

🗞
News
Transcript
00:00 Pak Pak Rakan, KH terkait.
00:02 Terima kasih.
00:04 Pertama-tama saya mengucapkan terima kasih hormat yang setinggi-tingginya kepada Yang Mulia Bapak Arief Hidayat.
00:11 Karena setelah kita tadi tiga setengah jam diskusi tentang IT, ternyata hanya satu pertanyaan dari Pak Arief Hidayat yang mengatakan,
00:21 kalau memang akhirnya yang dipakai adalah manual dan perhitungan berjenjang, ngapain kita ribuk-ribuk lagi bicara si rekap?
00:30 Itu tadi pertanyaan dari Pak Arief Hidayat.
00:33 Yang dilihat adalah manual dan perhitungan berjenjang.
00:37 Ngapain kita bahas-bahas lagi tentang si rekap ini?
00:41 Sekali lagi, saya hormat saya kepada Pak Arief Hidayat, karena Bapak sudah mengingatkan kami bahwa kami ini adalah sarjana hukum.
00:48 Dari tadi kita kuliah komputer.
00:51 Pertanyaannya apa Pak Otman?
00:54 Sebentar Pak Otman, tadi pada waktu mengirim tapik saya lihat cincinnya, bagus-bagus itu.
01:00 Pertanyaan saya, saudara asaksi,
01:05 kalau ternyata yang dipakai dalam SK pengumuman final perhitungan suara adalah manual dan perhitungan berjenjang,
01:15 bukan hasil dari si rekap,
01:18 masih perlu nggak Bapak kuliah di sini?
01:21 Masih perlu nggak kita bahas tentang si rekap?
01:24 Masih perlu nggak Bapak, masih perlu nggak saksi menjawab pertanyaan dari Pak Repli dan Bambang yang selalu ngeel tentang si rekap ini?
01:32 Pak Otman, tadi saya sudah tegaskan, ini didalilkan kami makamah berkepentingan mendapatkan penjelasan soal ini.
01:39 Jangan dianggap kehadiran orang itu tidak penting, kami menganggap penting.
01:45 Jadi jangan persoalkan kehadirannya lagi.
01:47 Pertanyaannya apa sekarang?
01:49 Pertanyaannya, apakah saksi setuju,
01:53 karena yang diumumkan itu adalah perhitungan manual dan berjenjang,
01:58 bukan hasil dari si rekap,
02:00 maka kelemahan dari si rekap nggak perlu lagi dibicarakan?
02:03 Terima kasih.
02:04 Oke, berikut terkait.
02:06 Saya lanjutkan.
02:07 Jadi kita jangan mengabaikan, menganggap ini tidak ada pentingnya.
02:12 Itu keliru juga.
02:13 Kalau nggak, nggak usah datang saja ke sini.
02:15 Silakan.
02:17 Cukup, cukup.
02:19 Maksud saya, pernyataan ngeel itu juga nggak pantas.
02:23 Sudah, sudah, saya sampaikan tadi. Silakan.
02:25 [Musik]

Recommended