Skip to playerSkip to main contentSkip to footer
  • 2/4/2024

Syuting film horor identik dengan suasana mencekam untuk menjaga atmosfer pemain saat mendalami peran. Tapi bagaimana ya jika syuting film horor tapi penuh canda tawa?

 

Simak cerita lengkapnya di Guest Star bersama para pemain Film Kereta Berdarah. Ada Putri Ayudya dan Hana Malasan yang akan berbagi cerita kepada Anda semua, bagaimana serunya proses syuting film horor Kereta Berdarah. 

 

Menariknya lagi, hampir 90 persen syuting dilakukan dalam studio green screen. Penasaran bagaimana keseruannya? Simak video berikut ini.

 

Host: Fanni Imaniar

Category

🗞
News
Transcript
00:00 [MUSIK]
00:09 Ya pemirsa sebelumnya saya minta maaf dulu karena saya kalau lagi nonton trailer film horror
00:13 belum film penuhnya aja saya udah takut.
00:17 Tapi hari ini saya memberanikan diri untuk membahas lebih dalam terkait dengan film
00:23 Kereta Berdarah tadi dalam Gestar kali ini,
00:26 Karena Setiap Tamu Adalah Bintang, saya Fani Imadiyar.
00:30 Oke, aku mau bahas terkait dengan film Kereta Berdarah tadi lagi-lagi.
00:34 Saya ini sebenarnya bukan penonton atau pecinta film horror ya,
00:38 karena setiap kali abis nonton film horror biasanya ada butuh waktu 2 minggu
00:42 untuk kembali tidur nyenyak.
00:43 Tapi kayaknya sih hari ini akan terbantu ya untuk tidur nyenyak malam hari ini.
00:48 Karena aku akan bahas lebih dalam dan seru-seruan tentunya bersama dengan tamu
00:53 di Gestar kali ini ada Putri Ayudhya dan juga Hana Malasanore.
00:57 Aku minta tepuk tangan doang.
00:59 [Tepuk tangan]
01:01 Apa kabar Mbak Hana Mbak Putri?
01:04 Baik Mbak Fani.
01:05 Terima kasih.
01:06 Pokoknya yang pertama rasanya ingin cicat ya,
01:08 kesan abis itu tiba-tiba ya.
01:10 Tapi langsung saja mungkin kita bahas soal Kereta Berdarah ini.
01:14 Mungkin mau Hana atau Putri yang jawab ini ceritanya tentang apa sih?
01:18 Coba Mbak Putri deh.
01:20 Sempar langsung, bagus sana ya.
01:23 Jadi gini, ceritanya sebenarnya soal Hana dan Zara
01:27 sebagai Purnama dan Kembang Dukakak Beradik
01:30 yang ingin merayakan sesuatu,
01:33 dulu nih ya, nanti dilengkapin dong.
01:35 ingin merayakan sesuatu,
01:37 liburan bersama ke Resort Sangkara.
01:41 Menggunakan kereta Sangkara yang baru saja akan launch nih ceritanya.
01:46 Ini perjalanan pertamanya Kereta Wisata Sangkara.
01:48 Namanya bukan pengunjung ya,
01:51 berarti penumpang perdana.
01:54 Betul, betul.
01:55 Nah, terus disitu ada lima gerbong.
01:58 Nah, dalam perjalanannya mereka kan tujuannya liburan.
02:01 Tapi, dengan segala yang terjadi di kereta,
02:04 akhirnya bergabunglah dengan karakter-karakter lain
02:07 yang pada akhirnya punya satu tujuan yang sama,
02:10 menyelamatkan diri.
02:12 Bukan mau berlibur di Sangkara akhirnya,
02:14 tapi menyelamatkan diri.
02:16 Iya, meskipun yang menariknya adalah karena kita tahu kereta.
02:20 Di sini yang anak kereta angkat tangan?
02:22 Aku.
02:23 Wah, banyak.
02:24 Aku juga.
02:25 Selamat merasakan nanti nonton ya,
02:27 mulai tanggal 1 Februari.
02:28 Nanti kita pulang nggak ada anak kereta nih kayaknya.
02:30 Kebayang banget soalnya,
02:33 udah ditaruh di trailernya,
02:35 jadi kita bisa ngomong bahwa
02:37 setiap kali masuk terowongan,
02:39 satu gerbong hilang.
02:40 Terus nggak ketahuan di mana.
02:44 Itu yang harus kita tonton.
02:46 Pokoknya pertanyaan akan terjawab kalau nonton filmnya.
02:49 Dan pasti akan tidak tidur nyenyak nih.
02:51 Yaudah, rame-rame ya.
02:55 Tolong bantu aku ya.
02:57 Nah, Handa kan berperan sebagai Purnama nih.
03:00 Purnama sampai akhir masih hidup nggak?
03:03 Nah, itu kalian harus nonton juga.
03:05 Jadi mungkin ngelengkapin tadi,
03:07 kenapa mau merayakan untuk berlibur ke Resort Sangkara,
03:11 karena Purnama ini baru sembuh dari sakit yang cukup berat.
03:14 Dan maka dari itu,
03:16 punya plan dengan adiknya untuk berlibur,
03:21 untuk merayakan kesembuhannya sebenarnya.
03:23 Oke, jarangnya abis sakit ya?
03:25 Justru Purnamanya yang berlibur.
03:27 Oh, Purnama yang abis sakit.
03:28 Abis sakit, baru sembuh,
03:29 terus di perjalanan ya udah.
03:31 Akhirnya setiap masuk satu terowongan,
03:33 gerbongnya hilang.
03:34 Jadi gimana caranya untuk bisa selamat,
03:36 dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.
03:40 Oke, ini kan,
03:42 berarti, oke koreksi aku kalau salah,
03:44 ini adalah film horror keduanya Hana ya?
03:46 Sebenarnya, ini film horror kedua yang tayang,
03:50 tapi film horror pertama yang aku ambil,
03:52 proyek pertama.
03:53 Oh, jadi duluan ini, Kereta Berdarah.
03:55 Justru, iya.
03:56 Kenapa kamu memilih ini?
03:57 Itu dia sebenarnya.
03:58 Jadi, karena memang dari awal,
04:00 ceritanya sangat menarik kan,
04:02 karena kayaknya nggak ada di film di Indonesia ya,
04:05 yang ceritanya di dalam kereta.
04:07 Ini 90% ceritanya di dalam kereta,
04:09 dan pakai green screen.
04:10 Lu horror lah dia.
04:11 Iya, dan mungkin sebagai aktor sendiri,
04:16 menjadi challenge tersendiri,
04:17 dan menjadi apa ya, tantangan baru lah,
04:19 untuk bermain dengan imajinasi,
04:21 karena kan semuanya green screen.
04:23 Jadi itu juga menjadi salah satu alasan
04:26 aku ngambil proyek ini,
04:27 dengan cerita yang pastinya kuat banget,
04:29 premisnya menarik sekali,
04:31 dan siapa sih yang nggak penasaran kan,
04:33 kayak satu gerbong hilang,
04:34 terus gimana, terus apa yang terjadi?
04:36 Apa yang terjadi?
04:37 Kayaknya sangat engaging gitu,
04:38 dari awal tuh kayak,
04:39 pasti semua orang akan penasaran.
04:40 Apa yang bikin hilang?
04:41 Itu jurik atau apa?
04:43 Itu yang harus ditanya.
04:44 Nggak siap lagi ditanya jurik.
04:47 Beneran kan?
04:49 Ini jurik apa apa sih?
04:51 Bukan?
04:52 Oke, itu tadi kalau Hana.
04:54 Kalau Putri kan aku tahu ya,
04:56 karena ini bukan kali pertama Putri berakting di film horror.
05:00 Ini, ya, kalau misalnya kita bisa katakan,
05:03 Putri ini bisa dikatakan sebagai,
05:04 sudah bisa dikategorisasikan sebagai ratu film horror Indonesia.
05:08 Betul banget itu.
05:10 Semua ratu ada di sini.
05:12 Iya kan?
05:14 Iya kan? Semua ratu.
05:16 Tapi yang membedakan dalam karakter Ramla ya,
05:20 untuk film Kereta Berdarah ini apa?
05:22 Aku percaya semua karakter itu beda.
05:26 Jadi Ramla ini aku juga ditawarin satu karakter yang,
05:30 mungkin kelihatan banyak yang bilang,
05:32 kalau karakternya misterius gitu.
05:33 Dan aku setuju memang karakternya misterius
05:35 dari mulai baca naskahnya pun.
05:37 Apa sih agendanya Ramla nih?
05:39 Jadi menarik mengikuti perjalanan Ramla.
05:41 Ada agenda tersendiri nih?
05:42 Ada nih.
05:43 Ternyata memang Ramla punya misi,
05:45 kenapa masuk ke di kereta itu.
05:47 Dan Ramla tuh juga menariknya adalah,
05:49 sepanjang naskah yang aku kayaknya ada lah gitu di film ini,
05:53 tapi cuma berapa,
05:55 nggak sampai satu tangan nih,
05:58 aku ngomong jumlah scene-nya.
06:00 Jadi emang banyak di ngintip, ngeliat gitu.
06:04 Dan ngomong, gerbongnya hilang satu.
06:06 Nah, itu dia.
06:08 Sekalinya ngomong harus pas pada sih nanti.
06:10 Jadi setiap Ramla muncul di layar,
06:13 kita langsung, oke habis ini pasti akan ada kejadian.
06:17 Habis ini kita akan sama-sama teriak sama-sama gitu ya.
06:20 Pas lagi reading nih ya,
06:24 ini ya kan kita tahu ya disuruh dari abang Rizal Mantovani,
06:27 Mas Rizal Mantovani, yang dekat sekali ya dengan film horror Indonesia.
06:33 Yang udah pasti, ya serem gitu.
06:35 Yang udah pasti bikin kalau saya pribadi,
06:37 kalau lagi nonton pasti tutup mata.
06:39 Apa instruksi atau mungkin pesan,
06:42 mesej yang ingin dibawa oleh Bang Rizal Mantovani
06:45 dan seluruh kru yang ada di Kereta Berdarah?
06:47 Putri dulu deh.
06:49 Hati-hati naik kereta.
06:51 Baca doa dulu di kereta gitu kan.
06:53 Bisa tuh, bisa.
06:55 Hati-hati melangkah,
06:57 karena setiap tindakan ada konsekuensinya.
07:00 Tapi ya sebenarnya secara general itu sih,
07:05 karena kalau kita lebih detail jadinya spoiler.
07:07 Oke berarti ada yang salah langkah,
07:09 ada yang salah berbuat,
07:11 sehingga harus menanggung konsekuensinya.
07:13 Sebenarnya mungkin kita harus respect dengan apapun,
07:16 dengan manusia, dengan alam,
07:18 dengan semua yang ada di semesta ini sih.
07:20 Sebenarnya itu juga salah satu.
07:22 Kalau nanya apa yang mau disampaikan Bang Rizal,
07:24 saya nggak tau apa yang Bang Rizal mau sampaikan.
07:26 Tapi,
07:28 berdasarkan karakter, berdasarkan skrip,
07:30 mungkin
07:32 privilege aktor menurutku adalah
07:35 bisa punya interpretasi yang sangat personal
07:37 terhadap cerita kita.
07:39 Dan aku merasa memang
07:41 cerita ini menawarkan banyak sekali sudut pandang.
07:44 Karena tokonya banyak,
07:46 pelan apa mainnya adalah teman-teman yang
07:49 idola aku gitu ya.
07:51 Jadi begitu ditawarin itu aku senang banget bisa bergabung.
07:53 Saya dapat barengan main sama Hana,
07:55 terus ada Kiki Narendra,
07:57 Toto Srasity, Yama Carlos,
07:59 Zara Leola, Ruth Marini,
08:01 Fadli,
08:03 Agnes Naomi.
08:05 Jadi ya, range usia
08:07 dan pengalaman di dunia acting-nya itu besar.
08:11 Jadi, buatku menyenangkan sekali
08:13 bisa-bisa bergabung di project ini.
08:15 Dan,
08:17 I think I learn by doing ya.
08:19 Dapet semua gitu.
08:21 Dalam satu film ini.
08:23 Dalam berbagai sudut pandangnya.
08:25 Yang one thing I would like to learn adalah,
08:28 ini kereta denger-denger katanya dibikin khusus ya?
08:32 Iya.
08:34 Boleh ceritain nggak sih ini kereta?
08:36 Aku tau 90% waktu kalian dihabiskan lewat di kereta ini aja.
08:40 Betul.
08:42 Mungkin bisa ceritain Hana dulu deh.
08:44 Jadi ini memang kita shooting 90% di dalam studio.
08:47 Oh itu di dalam studio kereta.
08:49 Jadi, tim kita ngebuild
08:51 satu gerbong,
08:53 dua gerbong ya?
08:55 Dua gerbong, satu banding satu.
08:57 Mungkin dibesarin sedikit karena ada kebutuhan
08:59 untuk kamera dan lain-lain kan.
09:01 Jadi, kita rasanya bener-bener seperti berada di dalam gerbong kereta.
09:04 Dan dibuat sedemikian rupa persis
09:07 dengan kereta aslinya.
09:09 Jadi, kita pun juga sangat terbantu sebagai pemain
09:11 untuk kayak di dalam keretanya tuh ngerasa,
09:14 bahkan di kereta kan kita pasti nggoyang kan?
09:16 Itu tuh kita dibuat gitu juga.
09:18 Di luar, untuk ngedorong-dorong keretanya gitu bener.
09:21 Manual?
09:22 Ngegoyangin gitu.
09:23 Ya ampun.
09:24 Jadi, kita kayak tetep ada oleng-olengnya dikit gitu
09:27 supaya memang itu kan aslinya di kereta
09:29 kalau kita naik kereta juga.
09:31 Pasti agak imbalance.
09:33 Tapi 90% waktunya di dalam kereta tersebut
09:36 feeling isolated gak sih?
09:38 Maksudnya kan ngeliatnya green screen aja
09:40 jadi gak ngeliat pemandangan asli.
09:42 Tapi sebenarnya malah menyenangkan sekali.
09:44 Kita kayak biasanya shooting kan
09:46 kita lokasinya beda-beda, loncat-loncat.
09:48 Kalau ini tuh kita kayak ke kantor.
09:50 Selama sebulan kita ke studio setiap hari
09:53 justru kita menikmati rutinitas itu.
09:55 Jadi, kita setiap pagi berangkat ke studio, pulang.
10:00 Terus besoknya gitu lagi.
10:02 Justru itu kita juga ngerasa aman.
10:05 Terus AC, justru kayak ini shooting mewah sekali ya.
10:09 Kayaknya gitu.
10:10 Aman gitu ya seperti berada di dalam kantor pada umumnya.
10:13 Tapi kan beda dengan pengalaman Putri sebelumnya kan.
10:15 Maksudnya, ini di green screen aja
10:18 atau tantangannya ketika bermain hanya di lokasi green screen
10:23 kan pasti beda dong dengan kita ngeliat alam,
10:25 ngeliat ekspresi manusia di lingkungan beneran gitu.
10:29 Itu salah satu challenge kita ya.
10:31 Di Indonesia belum banyak film yang 90% di dalam studio
10:35 yang studionya bukan dibangun sesuai dengan lingkungannya.
10:40 Nah, kita berusaha untuk ada 1 banding 1
10:43 dibangun 1 banding 1 lebih dikit gitu ya gerbongnya.
10:46 Dan dari situ ya kita hanya masuk justru
10:49 kita seminim mungkin kita hanya ada di gerbong
10:52 pada saat udah mau action atau udah standby
10:54 atau tinggal latihan aja.
10:56 Tapi selebihnya kita di luar dulu gitu.
10:58 Jadi ya menunggu di ruangan atau justru ada di sekitar situ.
11:01 Timnya tuh guyup banget.
11:03 Jadi ketika yang lain ada yang main gitu,
11:05 yang lain nungguin depan monitor, ngeliatin
11:08 atau nungguin dipikir, "Eh semangat ya."
11:10 Sinsinbra tuh pada dateng nonton, ngasih semangat gitu ya.
11:13 Seru banget.
11:14 Jadi seneng banget menurutku salah satu yang harus dihargai
11:17 dari MVP tuh jam syutingnya kami tuh sehat rasanya.
11:22 Oh iya?
11:23 Beda dari yang kayak stripping dari pagi banget sampe malem banget.
11:28 Pagi banget sampe pagi banget dong biasanya.
11:30 Nah, kalau ini paginya juga nggak pagi-pagi banget ya.
11:35 Kita jam 7, jam 8 gitu.
11:37 Datengnya terus selesai tuh bisa jam 11 udah selesai.
11:41 Kecuali hari-hari tertentu yang memang kita ada adegan yang berat banget.
11:45 Ya oke lah kalau misalkan kita sampe agak pagi gitu.
11:48 Secara netis agak sedikit berat.
11:49 Tapi diupayakan ada tempat istirahatnya.
11:52 Dan ini adalah produksi pertama dengan makanan Prasmanan
11:56 setelah pandemi kita kotakan terus sodara-sodara.
11:58 Jadi aku tuh happy banget makanannya.
12:00 Ini produksi dengan makanan terenak yang ada, yang aku pernah cobain.
12:05 Menu paling enak apa?
12:07 Jadi gini, terus saya cari nomor cateringnya ya.
12:11 Enak banget gengs, beneran serius.
12:13 Ya bisalah nanti, abis selesai kita off air tolong tuk alami tolong telfonnya ya.
12:17 Pertanyaan selanjutnya, adegan paling berat apa?
12:22 Menurutku membayangkan, for the whole scene we have to really imagine
12:30 apa yang ada di luar kereta dan bagaimana kita menyamakan persepsi
12:33 tentang bagaimana keretanya bergerak.
12:35 Ada belok, jadi kita sama-sama, 1, 2, 3 belok.
12:41 Eh bukan ke kanan, oh ke kiri.
12:44 Eh belum, belum, belum.
12:47 Karena kadang-kadang kan dalam satu gerbong orangnya banyak.
12:50 Dan bukan hanya main role support, tapi ada cameo dan extras
12:53 yang juga kita harus sama-sama punya bayangan yang serupa
12:57 tentang monsternya gimana, creaturenya gimana,
13:01 apa yang terjadi di hadapan kita.
13:04 Tension, horornya, intensinya, itu mesti serupa semuanya.
13:11 Bayangan itu yang menurutku jadi tantangan yang luar biasa
13:14 dan must result itu gimana mengkondak, mendirect sekian banyak orang
13:18 yang harus punya mindset yang serupa tentang intensity
13:21 yang harus dihadirkan di setiap scene.
13:23 Itu menurutku challenging sih.
13:25 Kalau Hana?
13:27 Sebenarnya kurang lebih sama sih,
13:29 karena memang ini kalau gimana ya,
13:32 kalau mungkin simpelnya ini film itu dari awal sampai akhirnya
13:35 sebenarnya tegang kan.
13:37 Karena...
13:38 Pernah nggak dikasih kesempatan buat napas ya?
13:40 Iya, sebenarnya semua yang ada di gerbong itu justru.
13:42 Kita kayaknya cuman tenang di 10 menit pertama setelah itu kayak
13:45 ada apa nih, terus kita harus kejar-kejaran.
13:48 Itu kayak emosinya tuh udah, kita startnya udah mungkin di menit ke 10
13:54 udah lumayan naik gitu, udah tinggi.
13:56 Jadi lumayan, dan ini horror pertama ku kan,
14:00 jadi ini sedangkan kalau dibandingkan dengan drama gitu,
14:03 ini kan menggunakan emosi yang cukup besar gitu.
14:06 Besaran emosinya cukup tinggi.
14:08 Dan arti fisik juga ikut lho.
14:10 Dan di sini mungkin salah satu yang menarik juga sebenarnya Purnama ini sakit.
14:14 Jadi aku lumayan ngejalanin diet yang cukup ketat
14:16 supaya bisa nurunin berat badan,
14:18 supaya memang terlihat seperti orang sakit di situ.
14:20 Berapa banyak berat yang kamu kehilangan?
14:22 - Kira-kira 4 kg kalau nggak salah. - Oh my God!
14:25 - Iya, kalau salah. - Tuntutan peran ya?
14:28 Iya, dan senangnya di produksi ini juga sangat dibantu
14:30 karena dari catering gitu mereka juga ngebantu.
14:32 Yaudah deh, khusus Purnama makannya yang ini aja.
14:34 Jadi kasih sayur doang.
14:36 Oke, berarti nomor telefon cateringnya tetap harus aku minta nanti ya.
14:38 Karena bisa catering diet juga ternyata.
14:40 Oke, aku mau bahas lagi nih terkait dengan film Kereta Berdarah,
14:44 tapi kita akan gali lebih lanjut ya di segmen berikut.
14:46 Putri dan juga Hana serta pemirsa,
14:48 guest star Jeda Sejena, tetaplah bersama kami.
14:51 Tapi bocoran dikit, picture-nya ada lebih dari satu.
14:54 - Banyak! - Oh banyak!
14:56 - Banyak! - Dari segala macam.
14:58 Dan akan amaze dengan setiap bentuknya.
15:01 Bentuknya.
15:02 [MUSIK]

Recommended