Skip to playerSkip to main content
  • 2 years ago
"Saksikan tayangan kami Official Youtube IDX Channel di Program Power Breakfast, Senin (29/01/2024) dengan Tema Analisis Saham Pilihan : BBCA, BBNI Hingga ASII".

Category

📺
TV
Transcript
00:00 Terima kasih pemirsaannya kembali dalam segmen market buzz.
00:02 Masih akan berbincang bersama dengan Wawan Hendrayana, Vice President dari Infovesa.
00:06 Pak Wawan, kita juga akan mencermati sentimen eksternal berupa harga minyak mentah yang menguat 2 bulan
00:15 atau level tertinggi selama 2 bulan dan pekan lalu kenaikannya juga terjadi beruntun.
00:20 Anda melihat seberapa kuat pergerakan komoditas minyak ini akan mempengaruhi sektor energi di pasar saham domestik?
00:29 Kalau kita bicara tentang minyak, tentu saja sekarang lebih trennya adalah bergerak karena kondisi geopolitik
00:37 terutama di Laut Merah sana sedang memanas dan efeknya di kita kalau emitan langsung minyak memang tidak banyak
00:46 dan juga kapitalisasi sudah terlalu besar, lebih berefek kepada substitusi dari minyak.
00:51 Salah satunya adalah batu bara.
00:53 Jadi sama-sama batu bara di bulan ini juga sempat ada pergerakan untuk naik sesuai dengan volatilitas pandemi minyak itu sendiri.
01:00 Untuk saat ini sendiri, ya bisa dipertimbangkan untuk masuk sama-sama energi,
01:04 tapi saya lebih melihat bahwa koresannya lebih baik jangka pendek,
01:08 artinya ini cut loss point dan profit takingnya harus jelas.
01:11 Oke, kalau saya perhatikan net foreign buy yang cukup signifikan di hari atau akhir pekan kemarin itu ada di Bumi ITMG.
01:21 Bagaimana analisis Anda? Bumi ini net foreign buy-nya mencapai 2,1 miliar rupiah,
01:31 tapi asing melakukan penjualan 3,3 persen sahamnya justru turun.
01:37 Tapi ITMG net foreign buy mencapai 1,8 miliar rupiah dengan kenaikan 0,66 persen untuk sahamnya sendiri di 26.700.
01:46 Adakah kedua saham ini menjadi pilihan atau Anda lebih melihat emiten batu bara lainnya Pak Wawan?
01:54 Untuk Bumi sendiri ini salah satu emiten batu bara yang paling murah secara valuasi untuk saat ini,
02:00 jadi memang cenderung menarik untuk masuk,
02:03 tetapi kita pahami bahwa Bumi juga dari sisi gearing ratio terutama dari sisi hutang itu cukup besar.
02:10 Sementara kalau ITMG ini terkenal, DVD-nya akan menarik biasanya kalau menonton ITMG.
02:17 Jadi kalau untuk saran saya kalau memang masuk energi,
02:20 ya saham tadi bisa dipertimbangkan ITMG atau saham Adaro itu juga relatif cukup menarik.
02:25 Apalagi kalau dari sisi bahwa ke depannya para emiten batu bara ini akan mencoba untuk diversifikasi,
02:32 jadi kita bisa mencermati apa yang akan dilakukan para emiten ini ke depannya.
02:36 Karena batu bara memang terus menarik paling tidak 10 tahun ke depan.
02:40 Tetapi dari sisi tren yang ada di dunia itu mengarah ke energi yang lebih hijau, lebih green.
02:47 Jadi batu bara ini memang bisa dilihat untuk jangka lebih pendek 5 tahun ke depan,
02:53 tapi kita juga harus melihat fundamental dari sisi diversifikasinya.
02:57 Anda lebih menyoroti ITMG atau Adaro begitu ya?
03:00 ITMG, Net Foreign Buy di sepanjang pekan lalu atau selama satu pekan 21,1 miliar,
03:07 21,1 triliun rupiah pembiar saya dan masuk dalam sekitar 10 saham dengan Net Foreign Buy tertinggi sepanjang pekan lalu
03:16 dengan penguatan saham satu pekan 2% di 26.775.
03:21 Strateginya bagaimana untuk memanfaatkan peluang dari ITMG ini Pak?
03:25 Kebetulan untuk batu bara itu seiring dengan kualitas minyak memang beberapa sedang koreksi,
03:33 bisa dilakukan play on weakness terutama tadi pada saham Adaro yang saya sarankan.
03:36 Lalu juga ITMG juga bisa dilipir-lipir.
03:39 ITMG kan mungkin kalau secara nilai, begitu ya secara harga untuk investor itu agak berat ya Pak, 26.775.
03:49 Mungkin kita ke Adaro Pak yang mungkin harganya lebih masuk begitu ya.
03:54 Adaro ini ya stagnan di 2380, baik menguat pada hari Jumat ya 0,85% di 2380.
04:04 Strateginya bagaimana Pak?
04:06 Untuk Adaro bisa coba play on weakness di bawah 2350,
04:13 tapi sebenarnya harga sekarang pun cukup wajar untuk Adaro itu sendiri.
04:17 Karena kita juga akan melihat ini akan membagikan dividen ya,
04:20 tapi tidak akan sebesar tahun lalu, tapi tetap akan membagikan dividen yang cukup menarik.
04:24 Berbicara soal dividen ya, tapi kalau berbicara mengenai ketertarikan investor asing di saham ini,
04:29 berbeda dengan ITMG dan Bumi tadi atau PTBA yang mencatatkan Net Foreign Buy,
04:33 meskipun mungkin ada yang sahamnya melemah.
04:35 Tetapi Adaro justru Net Foreign Sell selama sepekan terakhir 71,93 miliar rupiah.
04:41 Ya sebenarnya angka segitu ya relatif kecil ya, kalau kita lihat kapitalisasi Adaro itu sendiri.
04:47 Secara fundamental ini saham tetap salah satu yang terbaik untuk sektor batubara,
04:52 dan memang fokus usahanya adalah untuk ekspor.
04:58 Jadi ini bisa dipertimbangkan juga bahwa kalau terjadi kenaik atau pelemahan rupiah seperti saat ini,
05:05 kemaren cuma rupiah 15.800, maka saham-saham yang melakukan ekspor ini justru sebenarnya bisa menarik.
05:15 Oke, itu dia ya. Belilah di level-level berapa? 2390 by on weakness atau seperti apa Pak?
05:24 Ya untuk Adaro saya sarankan tadi coba beli di 2350 ya.
05:29 2350 ya?
05:32 Iya.
05:33 Oke, 2350 dengan target terdekat mungkin Pak?
05:37 Untuk Adaro sendiri kita bisa pegang sampai dia akan membaikkan dividen,
05:43 jadi saya lihat paling tidak ke 2450 itu sangat mungkin.
05:48 Anda tidak tertarik untuk saham-saham yang erat kaitannya dengan oil misalnya Dowit mungkin,
05:53 atau ADMR, atau Elsa, atau yang lainnya, mengapa lebih ke batubara?
05:58 Karena tadi Anda katakan bahwa ini menarik untuk medium juga dan dividennya.
06:02 Tapi kalau emiten oil memang saat ini tidak Anda rekomendasikan?
06:06 Ya tentu saja untuk memilih saham ini terutama tiga hal kita lihat ya,
06:11 fundamental, prosekvisi dan juga likuiditas.
06:14 Saham-saham oil di bursa itu likuiditasnya umumnya relatif kecil,
06:18 jadi sangat mungkin terjadi volatilitas yang tinggi.
06:22 Jadi kalau memang mau memegang jangka yang lebih panjang,
06:24 saya sarankan pertimbangan juga sisi likuiditasnya.
06:28 Baik, risikonya lebih tinggi begitu ya?
06:30 Betul.
06:32 Oke, dan berikut Pemirsa adalah rentetan saham pilihan dari Pawawan
06:36 yang sudah kami rangkum dalam grafis berikut ini Pemirsa.
06:39 Di antaranya adalah saham BBC yang direkomendasikan by On Weakness,
06:44 kemudian BNI by On Weakness yang sudah kita ulas di segmen sebelumnya tadi,
06:48 ICBP by ASCI juga direkomendasikan by, nanti akan kita bahas.
06:51 Tapi kita lanjutkan juga Pemirsa untuk melihat update pembukaan perdagangan
06:55 pada pagi hari ini, di mana waktu menunjukkan pukul 9 lebih 3 menit
06:59 waktu Indonesia Barat, di mana indeks harga saham gabungan Pemirsa
07:03 terpantau saat ini dibuka di teritori hijau,
07:07 0,43% di 7.161 atau dengan kenaikan 24 poin.
07:12 Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat tipis 0,04%,
07:17 tapi masih di 15.800an, tepatnya di 15.804 terhadap dolar AS.
07:23 Dan deretan saham-saham yang menjadi top gainers di antaranya adalah
07:26 SRAJ atau Sejahtera Anugrah Jayah yang menguat 10,36%,
07:33 kemudian ada IKBI Pemirsa yang menguat 8%,
07:38 NICE menguat 7%, HUMI juga naik Pemirsa 8%,
07:44 BEF naik 5%, dan beberapa saham lain seperti SMDR, APEX, dan RUIS.
07:51 Top losers ada KARW Pemirsa yang mengalami pelemahan 10%,
07:56 NICL turun 7%, kemudian ada saham lain seperti FUD, SMI, LE,
08:02 dan beberapa saham lainnya seperti APIC, dan juga MAYA.
08:06 Seperti selengkapnya bisa anda saksikan di data RTI Pemirsa.
08:10 Namun kami sampaikan bahwa ini adalah saham-saham yang benar-benar bergerak di pembukaan
08:17 dan masih akan terus mengalami perubahan harga karena juga ini baru menit-menit awal
08:22 pembukaan perdagangan Pemirsa.
08:24 Dan pembahasan seputar pembukaan perdagangan dan saham pilihan lainnya akan kami ulas.
08:29 Usai jeda pariwara berikut Pemirsa tetaplah di segmen market buzz.
08:32 Terima kasih Pemirsa anda kembali bersama kami dalam segmen market buzz.
08:36 Dan kita juga masih akan berbincang bersama dengan Vice President dari Infovesa,
08:39 ada Pawawan Henrayana.
08:41 Oke Pawawan melihat pembukaan perdagangan pada pagi hari ini ada rebound di sana,
08:45 tetapi sebenarnya indeks harga saham gabungan kita ini masih di bawah level 7200
08:50 dan cenderung agak-agak mendekati level-level support di perdagangan akhir pekan lalu.
08:54 Apa yang membuat kira-kira IHSG ini cenderung di level bawah Pak?
09:00 Untuk IHSG sendiri kan memang bergerak atas trading dari banyak saham ya
09:08 dan kalau kita berkaca kepada Q4 tahun 2023 itu ada saham-saham yang kapitalisasinya naik cepat sekali
09:18 tapi meskipun secara fundamental mungkin belum mencukupi sehingga terjadilah sekarang itu normalisasi
09:25 saham-saham terutama dari grupnya Pak Prajago Pangestu, BREN, PRPT, TPIA itu mengalami koreksi yang cukup signifikan.
09:33 Ini memang menjadi pemberat dari IHSG.
09:36 Tapi kalau kita lihat dari saham-saham biketnya itu sebenarnya di awal tahun 2024 itu yang bergerak ya,
09:44 menopang IHSG. Jadi meskipun sekarang ada grup saham yang sedang turun tetapi saham-saham biket ini menjadi penopangnya.
09:50 Oke jadi sebenarnya ini wajar karena saham-saham yang kenaikannya signifikan di akhir tahun 2023 lalu dan sampai dengan awal tahun ini juga kan sedang turun.
10:00 Jadi wajar tetapi saham-saham biket yang lain sebenarnya juga masih dalam trend kenaikan begitu ya Pak Buhawan ya?
10:05 Betul.
10:07 Oke, Anda tadi masih merekomendasikan ICBP dan juga ASEI. Kita ke ASEI dulu yang pelamaannya cukup dalang dan beruntun begitu ya.
10:15 Sudah menarik untuk dibay di level saat ini?
10:18 Ya, jadi Astra ini cukup menarik ya, karena investor melihat bahwa tahun lalu memang mereka sebenarnya mencapai target penjualan.
10:26 Tetapi kita lihat bahwa penjualan mobil listrik itu tahun lalu sudah naik cukup signifikan.
10:31 Dan di tahun ini juga banyak pabrikan baru terutama dari Tiongkok, dari China ini masuk ke Indonesia.
10:39 Jadi dikawajirkan itu akan semakin menggerus penjualan sendiri.
10:45 Tapi Astra sendiri secara fundamental masih sangat baik dan saya juga tidak melihat mobil listrik akan tiba-tiba menggantikan semua mobil yang ada.
10:52 Artinya di tahun ini Astra tetap bisa membukakan profit yang signifikan.
10:57 Dan dengan harga sekarang di level 5 ribuan menurut saya Astra sudah murah, jadi bisa di koleksi.
11:02 Bisa di koleksi dengan target terdekat di level berapa kira-kira dan cut loss di posisi berapa kalau misalnya terus mengalami pelemahan karena pagi hari ini pun masih melemah 0,49%?
11:13 Ya, jadi saya sarankan bisa dibeli pada level 5 ribuan ya.
11:18 Dan cut loss ya kecuali memang untuk jangka pendek, tapi kalau untuk jangka panjang saya sarankan untuk gold.
11:23 Makin murah makin bagus.
11:26 Untuk cut loss mungkin memang kalau jangka pendek kita bisa lepas di 4750.
11:30 Lalu kalau target tahun ini saya melihat paling tidak bisa kembali ke level 5300-5500.
11:39 Baik, itu dia untuk AICI. Satu lagi ICBP Anda juga rekomendasikan untuk baik?
11:44 Ya, berbeda dengan AICI yang sedang trend turun, ICBP justru sedang trend naik.
11:50 Ini karena investor percaya bahwa bill price yang sudah semakin dekat, masa kampanye kita juga tidak tahu apakah akan ada putaran dua atau tidak.
12:01 Kalaupun ada tetap menguntungkan untuk ICBP itu sendiri.
12:05 Jadi ICBP saya sarankan tetap di koleksi sekarang di harga mungkin 11.400an dengan target di akhir tahun nanti 12.000.
12:12 Oke, boleh di keep sampai dengan, paling tidak sampai dengan akhir tahun masih ada peluang ke 12.000 ya?
12:18 Betul.
12:19 Oke, Pak Wawon sayang sekali waktu kita terbatas. Terima kasih banyak untuk sharing informasinya pada pagi hari ini.
12:25 Sehat, sukses selalu untuk Anda. Sampai jumpa Pak.
12:28 Sama-sama, sehat selalu.
12:30 Demikian pemirsa segmen market bus dan seluruh rekomendasi yang telah disampaikan tadi sepenuhnya kami kembalikan ke tangan Anda, Pemirsa ya.
12:39 [suara anjing]
12:41 [SUARA JINGLE]
12:43 [SUARA KONTROL]
Be the first to comment
Add your comment

Recommended