Ketua PMI Kota Semarang Akui Kurangi Fasilitas Pendonor

  • tahun lalu
SEMARANG, KOMPAS.TV Muncul petisi mengenai pernyataan sikap dari sukarelawan donor darah dan pegawai Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Semarang yang merasa keberatan dengan sikap dan kebijakan PMI Kota Semarang.

Menanggapi petisi tersebut, Ketua PMI Kota Semarang, Awal Prasetyo menyatakan, alasan PMI Kota Semarang mengurangi fasilitas pendonor dikarenakan perlunya efisiensi organisasi.

Pengurus PMI baru memiliki kebijakan terkait anggaran 2022 yakni skala prioritas. Pihaknya mengapresiasi antusiasme pendonor di Kota Semarang hingga overstock. Akibatnya, banyak darah yang rusak karena lewat masa simpan, yang bisa berpotensi kehilangan dana pengelolaan hingga Rp 3 miliar. Sehingga pihaknya menyampaikan kepada relawan untuk berdonor sesuai kebutuhan pasien. Pihaknya mengklaim tetap memberikan hak-hak yang diterima sukarelawan dan hanya mengurangi tujuh poin karena dinilai sudah tidak relevan saat ini serta efisiensi.

"Kunjungan sosial jika pendonor atau koordinator dirawat di rumah sakit itu tidak dilakukan lagi,"ujar Awal Prasetyo.

Sebelumnya beredar petisi pernyataan sikap dari sukarelawan donor darah dan pegawai PMI Kota Semarang karena adanya sejumlah kebijakan yang berubah semenjak pergantian pimpinan baru di PMI Kota Semarang. Sukarelawan donor darah menyatakan keberatan dengan sejumlah kebijakan yang dinilai melukai hati para sukarelawan donor darah seperti fasilitas yang diterima pendonor mulai dikurangi yakni kalender, kaos, payung, mug, dan suvenir lainnya.

#pmi #petisi #donordarah

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/363053/ketua-pmi-kota-semarang-akui-kurangi-fasilitas-pendonor

Dianjurkan