Purnawirawan Polisi Ini Sudah 11 Kali Donorkan Plasma Konvalesen ke PMI Kota Semarang
- 3 tahun yang lalu
SEMARANG, KOMPAS.TV - Atas dasar kemanusiaan, pasca-sembuh dari Covid-19, seorang purnawirawan polisi bernama Muhaimin secara rutin mendonorkan plasma konvalesen di unit transfusi darah PMI Kota Semarang.
Tercatat purnawirawan polisi ini sudah 11 kali ikut donor konvalesen.
4 Desember 2020, Muhaimin yang merupakan warga Sendang Guo, RT 5 RW 9, Genah Pedurungan, Semarang, dinyatakan positif Covid-19 saat bertugas di Krimsus Polda Jateng. Dia lalu memutuskan isolasi dirumah.
Pasca sembuh, Muhaimin bertekad untuk membantu para pasien Covid-19. Salah satunya dengan menyumbangkan plasma konvalesennya.
Unit transfusi darah PMI Semarang mengakui permintaan darah konvalesen masih tinggi, sementara pendonor masih rendah.
Dalam sehari rata- rata ada 30 pendonor, namun tidak semuanya bisa digunakan.
Melakukan donor plasma konvalesen oleh penyintas Covid-19 disebut dapat menjadi terapi tambahan untuk membantu penyembuhan pasien Covid-19.
Efektivitas terapi plasma konvalesen lebih optimal bila diberikan lebih dini sehingga perburukan penyakit dari sedang ke berat dan berat ke kritis dapat dicegah.
Tercatat purnawirawan polisi ini sudah 11 kali ikut donor konvalesen.
4 Desember 2020, Muhaimin yang merupakan warga Sendang Guo, RT 5 RW 9, Genah Pedurungan, Semarang, dinyatakan positif Covid-19 saat bertugas di Krimsus Polda Jateng. Dia lalu memutuskan isolasi dirumah.
Pasca sembuh, Muhaimin bertekad untuk membantu para pasien Covid-19. Salah satunya dengan menyumbangkan plasma konvalesennya.
Unit transfusi darah PMI Semarang mengakui permintaan darah konvalesen masih tinggi, sementara pendonor masih rendah.
Dalam sehari rata- rata ada 30 pendonor, namun tidak semuanya bisa digunakan.
Melakukan donor plasma konvalesen oleh penyintas Covid-19 disebut dapat menjadi terapi tambahan untuk membantu penyembuhan pasien Covid-19.
Efektivitas terapi plasma konvalesen lebih optimal bila diberikan lebih dini sehingga perburukan penyakit dari sedang ke berat dan berat ke kritis dapat dicegah.