Di dalam hati ku bertanya kegilaan ini Menusuk sanubari menikam asa
Nafas Degradasi peradaban Zaman Ketika para samiri semakin bebas berkeliaran Gentayangan dalam percaturan Aqidah sempalan Kombinasi majas liberal dan logika sompral Kaderisasi Abdullah bin ubay bin saba bin dajjal Cangkok modernitas dari kupasan sinetron berlabel dakwah abal-abal Kacung Dollar yang coba ambil alih kapatalisme dan pembodohan serial Sinetron dalam skenario para pembual Lalu akhiri setiap chapter Tauhid dengan kuburan meledug Mayat penuh belatung lah kecoalah Cacinglah Penuh lintahlah Lalu bau busuk dan sampah Sama persis seperti Aqidah para kurawa Yang caplok sengketa beras bulog Dari blok konsumerisme rapelan anggota dewan dan prestasi jeblok Tidak beda dengan bisnis vcd porno grosiran glodok Terkombinasi dalam dana ilegal kemunafikan pemilu elit - elit bolot Mencolok seronok Mengambil kesempatan dalam kesempitan Lalu lempar retorika dengan tampang sok menawan Mengkonsumsi wacana democrazy para legislatif Dan air lendir kamar hotel sebagai rileksasi alternatif Kacung zionis yang coba berlaga hanif Sambil Back up prostitusi progresif Jaringan mafia kemunkaran yang makin atraktif Hak asasi seperti apa sih yang lain maksud Ketika media jerumuskan propaganda Mengupas bangkai dan monopoli sajadah Menyerang ulama lalu dustakan agama persis seperti dusta besar konspirasi yang coba bungkam Keteguhan Ba'asyir dan plogami Abdullah Gymnastiar
Hati - hati Freemasonri Terbangun dari rotasi konspirasi Energy hirarki para tirani Kamuflase hak asasi
Skenario pirasi pion konsumerisme klub rotari Voting tentang prostitusi dan hak asasi atas nam kebenaran dari kacamata demokrasi Undercover Agenda tersembunyi ini takkan bisa barter Mulai dari isu anti poligami yang dibuat santer Di carter dari kepentingan fenomena anti teroris ala para crusader Jual beli saham Ibu pertiwi Untuk deivsa dari percaturan departemen maksiat dalam negeri Playboy takkan mati Sejak nurani dewan pembantaian rakyat Membungkam poros indosat Diatas saham generasi kami yang dijual dari Riba korupsi BUMN dan MTV Moralitas ejakulasi dana rapelan Bumbu kolestrol pilkada dari kurs Busway dan tradisi banjir Jakarta Imbas invasi kapitalisme dataran tinggi rasuki daerah Villa pariwisata dan devisa bisnis ejakulasi merajalela Retorika bagi hasil dan bunga Bank Topeng pemodal berwatak Hitler yang makin edan Maka apa arti Riba Seja slogan syariah masih terlalu lugu tuk sterilkan Bank Indonesia dari intervensi IMF Bercampur bersama asset keuntungan jaringan fil BF Bensin fatwa haram depatemen agama Yang menjilat ulang ludah bisnis minuman keras Atas nama bea dan cukai departemen perdagangan Dan kemajuan pariwisata Persis seperti para Munsyid yang mengumpulkan dana untuk Palestina Atas nama Zihad dan Dakwah Sambil menunda waktu sholat tepat waktu ketika Adzan tiba Atas nama Fiqud dakwah atau t
Jadilah yang pertama berkomentar